Anda di halaman 1dari 1

Jantungku berdebar kencang, bagaimana tidak Hardisk yang menyimpan data-data

pentingku tidak ada di tas biasa aku meletakannya. Rasa takut pun mulai menyelimuti diri,
karena aku tidak mempunyai back up data. Aku mencari diseisi tasku. Namun hasilnya nihil,
hardisknya tidak ada didalam tasku. Disaat itu juga aku bertanya kepada salah satu teman
dekatku, Abdan. “Dan, Kamu melihat hardisk ditasku ngga?” ucapku. “Hardisk? Sepertinya
tadi Reza meminjamnya untuk menonton film dikelas sebelah” jawabnya. Setelah itu aku
pun langsung menuju kelas sebelah untuk menemui Reza.

Sesampainya dikelas sebelah aku tidak melihat ada Reza, hanya ada teman- teman
Reza. “Ada yang lihat Reza tidak?” tanyaku. Lalu salah seorang yang ada dikelas menjawab
“tidak ada Reza disini, Dari tadi reza tidak ada dikelas”. Lalu ada salah satu temannya yang
lain berbicara “tadi sepertinya reza pergi langsung pergi ke perpustakaan”. Setelah aku tahu
bahwa Reza pergi ke perpustakaan, aku pun pergi ke perpustakaan untuk menenemui Reza.

Sesampainya diperpustakaan aku langsung menghampiri Reza yang sedang asyik


menonton film. “hey Reza, kamu yang mengambil hardisk dari tasku?, sini kembalikan!”
seruku. “Oh iya tadi aku pinjam sebentar buat copy film” ucap reza sambil senyum dengan
muka tanpa dosa. Akupun kesal dengan sikap Reza yang seperti tidak mempunyai salah.
“lain kali kamu kalua ingin pinjam bilang dulu!” ucapku. “iya maaf-maaf gak diulangi lagi
deh, nih hardisknya” ucap Reza. Aku pun mengambil hardisk tersebut dari Reza. Setelah itu
aku langsung pergi ke kelasku lagi. Sesampainya dikelas aku pun langsung bergegas
membereskan tas. Setelah selesai membereskan tas lalu aku pulang ke rumah.

Anda mungkin juga menyukai