1. Pengertian AKUNTANSI
Sebuah seni : mencatat, mengidentifikasi, mengelompokan, dan mengikhtisarkan
Setiap akun akun utk menyusun laporan keuangan dengan tujuan melihat kondisi keuangan perusahaan.
3. Siklus Akuntansi
Bukti Transaksi Jurnal + AJP Buku Besar Neraca Saldo Laporan Keuangan Jurnal Penutup Jurnal Pembalik
4. Akun-akun di Akuntansi
KOMPONEN NERACA / LAPORAN POSISI KEUANGAN :
a. HARTA : (1)
1. Harta Lancar : Kas, Piutang, Persediaan, Perlengkapan, Deposito, Biaya dibayar dimuka
2. Harta Tidak Lamcar : Mesin, Tanah, Bangunan, Peralatan, Kendaraan
b. KEWAJIBAN : (2)
1. Kewajiban Jangka Pendek : Hutang Usaha, Hutang Bank <1th
2. Kewajiban Jangka Panjang : Hutang Bank >1th,
c. MODAL : (3)
1. Modal
2. Prive
a. PENDAPATAN (4)
b. BEBAN (5)
PERBEDAAN
IMPREST FLUKTUASI
- Jurnal Pembetukan dana kas kecil - Jurnal Pembetukan dana kas kecil
Kas Kecil xxxx Kas Kecil xxxx
KAS xxxx KAS xxxx
- Pengeluaran kas kecil tidak dijurnal - Pengeluaran kas kecil dijurnal
- Pengisian kembali sebesar pengeluaran Jurnalnya :
yg dilakukan Biaya a xxxx
Jurnalnya : Kas Kecil xxxx
Biaya a xxxx Biaya b xxxx
Biaya b xxxx Kas Kecil xxxx
Biaya c xxx - Pengisian kembali tidak harus sebesar pengeluarannya
KAS xxxxx Kas Kecil xxxx
- Saldo akhir kas kecil tetap (seperti KAS xxxx
semula) - Saldo kas kecil berubah-ubah
PERBEDAAN PENCATATAN
PERIODIK PERPETUAL
- Pembelian (D) - Semua dijurnal ke akun
- Retur Pembelian (K) “ Persediaan Barang Dagang”
- Potongan Pembelian (K)
- Beban Angkut Pembelian
(D)
- Penjualan (K) - Penjualan (K) tambahan jurnal :
- Retur Penjualan (D) HPP (D) ; Persediaan Brg Dgg (K)
- Potongan Penjualan (D) - Retur Penjualan (D) tambahan jurnal :
Persediaan brd Dgg (D) ; HPP (K)
- Potongan Penjualan (D)
Jurnal saat pelunasan penjualan tanpa maupun dengan potongan penjualan -> Jurnalnya Sama
n+1
Jumlah angka tahun = n X n = umur ekonomis, misal 4th = 4 X (4+1)/2 = 10
2
b. METODE SALDO MENURUN
Beban Penyusutan/thn = 2 X Persentase metode garis lurus X Nilai Buku
3. METODE AKTIVITAS
Biaya Perolehan−Nilai Sisa
Beban Penyusutan/thn =
Total Aktivitas
METODE PENGHAPUSAN PIUTANG
1. Perlengkapan senilai perlengkapan yang TERPAKAI, jadi yg tampil di neraca nilai sisa-nya.
Jurnal : Beban Perlengkapan (D) xxx
Perlengkapan (K) xxx
2. Harta Tetap Penyusutan aktiva
Jurnal : Beban Penyusutan (D) xxx
Akumulasi Penyusutan (K) xxx
3. Beban yang belum dibayar misal gantungan gaji, hutang listrik, mencatat biaya yg seharusnya ada di periode tersebut
Jurnal : Beban gaji (D) xxx
Hutang Gaji (K) xxx
4. Pendapatan yang masih harus diterima pendapatan yg seharusnya ada diperiode tersebut, misal pendapatan bunga banj
Jurnal : Piutang pendapatan bunga bank (D) xxx
Pendapatan bunga bank (K) xxx
5. Beban dibayar dimuka yg disesuaikan harus senilai beban yg sudah dipakai
Metode Harta, Di neraca tampil : Asuransi dibayar dimuka (misal)
Jurnal : Beban Asuransi (D) xxx
Asuransi dibayar dimuka (K) xxx
Metode Biaya, Di Neraca tampil : Beban Asuransi (misal)
Jurnal : Asuransi dibayar dimuka (D) xxx
Beban Asuransi (K) xxx
6. Pendapatan diterima dimuka yg disesuaikan harus senilai pendapatan yg sudah diselesaikan/yg sudah digunakan
Metode Utang, dineraca tampil : Sewa gedung diterima dimuka (misal)
Jurnal : Sewa gedung diterima dimuka (D) xxx
Pendapatan sewa gedung (K) xxx
Metode Pendapatan, dineraca tampil : Pendapatan parkir (misal)
Jurnal : Pendapatan parkir (D) xxx
Pendapatan parkir diterima dimuka (K) xxx
7. Koreksi kesalahan mencatat
Misal kesalahan pencatatan terlalu kecil : Beli perlengkapan tunai 1jt, tetapi hanya dicatat 100.000
Jurnal : Perlengkapan (D) 900
Kas (K) 900
8. Persediaan barang dagang – Metode Ikhtisar LR
Di neraca tampil : Persediaan barang dagang 12jt, di bagian penyesuian tampil persediaan barang akhir 10jt
Jurnal : Ikhtisar L/R (D) 12.000
Pers Brg Dgg Awal (K) 12.000
Pers Brg Dgg Akhir (D) 10.000
Ikhtisar L/R (K) 10.000
Atau diringkas : Pers Brg Dgg Akhir (D) 10.000
Ikhtisar L/R (D) 2.000
Pers Brg Dgg Awal (K) 12.000
9. Persediaan barang dagang – Metode HPP
Jurnal : Pers Brg Dgg Akhir (D) 10.000
Retur Pembelian (D) 1.000
Potongan Pemb (D) 2.000
HPP (D) 11.500 HPP posisi debit/kredit tergantung selisih
Pers Brg Dgg Awal (K) 12.000
Pembelian (K) 12.000
Beban angkut Pemb (K) 500
AKUNTANSI BIAYA
Biaya Pengeluaran menyeluruh, misal : Sewa dibayar dimuka
Beban Pengeluaran yang sebenarnya terjadi di periode pembukuan, misal : Biaya Sewa
Klasifikasi Biaya :
1. Biaya Pabrikasi / Produksi : BB, BTK. BOP
a. Biaya Bahan bahan yg digunakan membuat bahan jadi
- Biaya Langsung (bahan mentah sampai barang jadi) : Kayu di mebel, Kain di konveksi
- Biaya Tidak langsung (bahan penolong) : paku & lem di mebel, benang di konveksi
b. Biaya Tenaga Kerja gaji / upah karyawan bagian produksi
- Biaya Tenaga Kerja Langsung : gaji utk karyawan yg memproses bahan jadi barang
- Biaya Tenaga Kerja Tidak langsung : gaji utk karyawan yg tidak terlibat dalam proses produksi
c. Biaya Overhead Pabrik, misal :
- Biaya Pemakaian Supplies pabrik - Biaya pemeliharaan
- Biaya Pemakaian minyak pelumas - Biaya Listrik bagian produksi
- Biaya penyusutan bagian produksi - Biaya Asuransi bagian produksi
2. Biaya Komersial / Non Produksi : Biaya Pemasaran, Biaya Administrasi & Umum
a. Biaya Pemasaran : Biaya promosi produk, biaya angkut penjualan
b. Biaya Adm & umum : Biaya Gaji staff , Biaya ATK, Biaya Telp
Biaya hubungannya dengan Produksi :
1. Biaya Utama (Prime cost) : berhubungan langsung dgn produksi BBB, BTKL
2. Biaya Konversi (Convertion Cost) : berhubungan dgn mengolah BB menjadi produk BTKL, BOP
BIAYA PRODUKSI
- BBB Langsung & BTKL dicatat berdasarkan biaya sesungguhnya & dibebankan ke produk juga berdasarkan biaya
sesungguhnya (BOP Actual)
- BOP dicatat berdasarkan Biaya sesungguhnya, tetapi dibebankan ke produk berdasarkan tarif ditentukan dimuka yg disebut
BOP Dibebankan
- Jika BOP sesungguhnya (Actual) ≠ BOP Dibebankan, perbedaannya akan ditampung dalam “Selisih BOP”
- Jika selisihnya rugi, selisih BOP dicatat disisi Debit
- Jika selisihnya laba, selisih BOP dicatat disisi Kredit