Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
2. Sejarah Atletik
Atletik adalah kelompok atau cabang olahraga yang memperlombakan nomor-nomor
jalan, lari, lompat dan lempar. Istilah atletik yang kita kenal berasal dari bahasa
Yunani, yaitu athlon yang berarti berlomba atau bertanding. Ada yang menyebut
bahwa atletik merupakan “IBU” dari segala cabang olahraga. Atletik pun dikenal
sebabai salah satu cabang olahraga paling popular di dunia.
dikutip dari Encyclopaedia Britannica, sejarah atletik diperkirakan berawal
dari peradaban Mesir sekitar 3000 Sebelum Masehi (SM).
Kemudian disebutkan juga di awal tahun 1829 SM, digelar Tailteann Games di
Festival Lugnasad. Olimpiade kuno di Yunani yang dimulai 776 SM, selama 11 abad
lamanya mempertandingkan beberapa cabang atletik. Namun, sejarah atletik modern
seperti yang dipertandingkan hingga kini dimulai dan berkembang di Inggris pada
1154 M. Olahraga ini mengalami pasang surut sehingga akhirnya perlombaan amatir
pertama di Inggris digelar pada 1825. Pada dekade 1860-an, nama atletik di Inggris
mulai mengemuka. Terutama sejak dibentuknya Amateur Athletic Club (AAC) pada
1866 yang kemudian diubah menjadi Amateur Athletic Association (AAA).
Sejarah atletik mencatat, pada 1912 didirikan International Amateur Athletic
Federation (IAAF) untuk tingkatan dunia di Stockhol, Swedia. Sementara sejarah
atletik di Indonesia perkumpulan atletik pertama kali berdiri pada 3 September 1950
di Semarang. Sekarang perkumpulan tersebut bernama Persatuan Atletik Seluruh
Indonesia (PASI). Jauh sebelumnya, klub - klub atletik telah berdiri sejak masa
pemerintahan Hindia Belanda di beberapa kota besar di pulau Jawa. Organisasi atletik
zaman Belanda adalah Nederlands Indische Athletiek Unie (NIAU) atau
Perserikatan atletik Hindia Belanda pada 1917.
3. Sejarah Renang
Renang adalah salah satu cabang olahraga yang menggunakan kecepatan tangan dan
kaki di dalam permukaan air. Karenanya, renang dikategorikan sebagai olahraga
akuatik. Kegiatan renang telah ada sejak sebelum manusia mengenal tulisan.
4. Sejarah Senam
- Sejarah Senam di DUNIA
Senam pertama kali diperkenalkan pada zaman Yunani kuno. Mengutip laman
Gymnastics Ontario, senam sebagai bentuk gerakan tubuh yang dilakukan oleh
manusia sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Senam sudah muncul dari zaman
Yunani kuno hingga Mesir Kuno. Adapun, kata gymnastic (senam) berasal dari kata
sifat bahasa Yunani kuno "gymnos" yang berarti "telanjang", sebab pada waktu itu
orang-orang berlatih tanpa memakai pakaian. Sementara itu, kata kerja dari "gymnos"
adalah "gymnazo" yang secara umum bisa diartikan "berlatih dalam keadaan
telanjang" yang kemudian berkembang menjadi "untuk berlatih, untuk
berolahraga".
Pada awal permulaaan abad ke-20, senam telah menjadi rencana pendidikan di
sekolah-sekolah Amerika. Hal ini berkat usaha yang dimiliki dari Dr.J.F.Williams,
Dr.Dubly sorgen dan Thomas D.Wood. Frederik Jahn merupakan seorang bapak
Gymnastik, dia memkombinasikan latihan-latihan gimnastik dengan pertunjukan-
pertunjukan patriotik. Dia juga menemukan beberapa perelatan senam, diantaranya
yaitu palang horizontal, palang sejajar, kuda-kuda melintang, bahkan bak lompat.
Permainan bola voli menjadi satu di antara cabang olahraga yang digemari berbagai
lapisan masyarakat, mulai anak-anak sampai orang tua, laki-laki maupun perempuan, baik
di perkotaan maupun di pedesaan.
Dalam praktiknya, permainan bola voli dilakukan dengan cara melambungkan bola
supaya tidak terjatuh ke tanah. Permainan bola voli bisa dikatakan permainan yang
memantul-mantulkan bola.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa permainan bola voli adalah permainan
memantulkan bola di udara. Untuk lebih jelasnya, bisa memahami penjelasan di bawah.
Permainan bola voli dilakukan di lapangan dengan ukuran 18 m x 9 m, yang dibatasi oleh
net. Adapun ketinggian netnya 2,43 m untuk putra dan 2,24m untuk putri.
Peraturan dalam permainan bola voli diawali dengan servis oleh regu penyerang setelah
diundi regu mana yang menjadi penyerang pertama. Servis harus melewati net, bola
diterima regu lawan, dan boleh memainkan bola maksimal tiga kali.