Sistem informasi secara umum dikenal sebagai alat untuk mempermudah proses penggunaan
data atau pemrosesan dalam suatu organisasi, institusi, maupun badan usaha. Secara sistematis,
sistem informasi memang digunakan untuk mempersingkat pemrosesan data dalam berbagai
kepentingan, khususnya dalam aspek pengambilan keputusan. Namun, apa sebenarnya yang
dimaksud dengan sistem informasi tersebut?
Apa itu sistem informasi?
Sistem informasi adalah sebuah pengaturan data dan analisis data untuk menghasilkan informasi secara integratif (Sumber:
Pexels)
Sistem informasi secara general dikenal sebagai perangkat lunak yang dapat membantu
pengaturan atau analisis data. Sistem informasi memiliki tujuan utama untuk mengubah data
mentah menjadi informasi yang berguna bagi suatu instansi atau organisasi. Lewat hasil
pemrosesan data menjadi informasi inilah nantinya pengambilan keputusan dalam suatu
organisasi dapat dilakukan secara observatif.
Menurut Ensiklopedia Britannica, sistem informasi didefinisikan sebagai seperangkat komponen
yang terintegrasi dan bertugas untuk mengumpulkan, menyimpan, dan memproses data.
Pemrosesan data ini tadi akan menghasilkan produk digital dan menyediakan informasi bagi
bisnis atau organisasi dalam operasional mereka.
Sistem informasi dapat mendukung proses interaksi suatu badan usaha atau bisnis dengan
pelanggan dan pemasok, serta dapat menganalisis persaingan pasar. Adanya sistem informasi
juga dapat menunjang proses rantai pasokan antar bisnis secara elektronik lewat otomatisasi
tertentu. Sistem informasi umum digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar untuk
memudahkan mereka dalam mengobservasi dan menganalisis data produk dan pemasaran secara
lengkap dan tepat guna.
Jika dilihat dari ranah teknologi, sistem informasi merupakan jaringan pelengkap perangkat
keras dan perangkat lunak yang digunakan oleh organisasi untuk mengumpulkan, menyaring,
memproses, membuat, dan mendistribusikan data. Sistem informasi merupakan kombinasi dari
perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan telekomunikasi yang dibangun dan digunakan
untuk distribusi informasi dan pengaturan organisasi, baik komersial maupun nonkomersial.
Sistem informasi berisi komponen-komponen yang saling terkait dan nantinya akan mengontrol,
menganalisis, memvisualisasi, dan menyampaikan informasi kepada sistem terpusat dalam suatu
organisasi. Komponen-komponen dalam sistem informasi ini nantinya menentukan capaian dan
formula pemrosesan data menjadi suatu informasi yang kredibel.
Baca juga: Sistem Informasi Manajemen: Pengertian, Manfaat, Kategori, dan Contoh
Apply to high quality jobs only at E K R U T
REGISTER NOW
Tujuan dan fungsi sistem informasi
Hasil dari data yang telah dianalisis dalam sistem informasi akan menghasilkan informasi baku bagi pengguna (Sumber: Pexels)
Sebelum kita berbicara tentang apa saja komponen sistem informasi, kita perlu terlebih dahulu
mengetahui tujuan dan fungsi sistem informasi secara umum. Seperti yang telah disinggung pada
bagian sebelumnya, sistem informasi dibuat untuk mengubah data mentah menjadi informasi
yang berguna dan dapat memberikan pengetahuan relevan untuk proses pengambilan keputusan
di dalam suatu organisasi.
Selain tujuan utama sistem informasi tersebut, terdapat pula beberapa fungsi sistem informasi
dalam kehidupan organisasi atau institusi bisnis yang adalah sebagai berikut.
1. Mengumpulkan data masukan
Fungsi pertama dari sistem informasi adalah menjadi tempat untuk mengumpulkan data yang
dimasukan (input) oleh pengguna dalam suatu institusi. Masukan data ini menjadi sumber utama
berlangsungnya informasi sistematis dalam suatu organisasi tersebut secara operasional.
2. Menyimpan data
Setelah mengumpulkan data, sistem informasi pun akan menyimpan semua data mentah ke
dalam sistem untuk nantinya diproses. Penyimpanan data ini tentu saja berlaku bagi semua data,
baik data relevan maupun tidak. Namun, fungsi sistem informasi yang satu ini amat menentukan
proses pengolahan data menjadi informasi nantinya.
3. Menghasilkan luaran informasi
Setelah dirasa semua data tersimpan dalam periode tertentu, sistem informasi akan berfungsi
untuk menganalisis data menjadi sebuah luaran (output) informasi sesuai kebutuhan organisasi.
Pengguna sistem informasi tentunya memiliki beberapa formula tertentu untuk proses
pengolahan data, sehingga nantinya dihasilkan informasi yang relevan bagi kebutuhan mereka.
Selain ketiga hal tersebut, sistem informasi juga berperan dalam mengontrol aliran informasi dan
juga menerima umpan balik.
Komponen pada sistem informasi
Sistem informasi memiliki fungsi awal sebagai tempat pengumpulan input data (Sumber: Pexels)
Setelah mengetahui apa saja tujuan dan fungsi sistem informasi, kita pun perlu mengetahui
komponen apa saja yang ada dalam sistem informasi tersebut. Adapun komponen-
komponen tersebut antara lain meliputi beberapa hal berikut ini.
1. Perangkat keras komputer
Komponen utama dan pertama dari sebuah sistem informasi adalah adanya perangkat keras
berupa komputer dan perangkat kabel lainnya. Umumnya, komponen ini dibangun dengan sistem
komputer terdistribusi dengan server pemrosesan paralel.
Keberadaan server pemrosesan paralel yang kuat dalam sistem informasi dapat menjangkau
integrasi sistem komputer dalam sebuah organisasi. Hal ini yang nantinya berperan secara
otomatis untuk proses input data dari komputer pengguna menuju server utama.
Mulanya, perangkat keras juga dibebani oleh penyimpanan dengan ukuran besar demi dapat
menunjang pemrosesan sistem informasi. Namun saat ini, hal tersebut telah didukung dengan
penyimpanan berbasis cloud dan dapat diakses melalui jaringan telekomunikasi internal
organisasi.
2. Perangkat lunak komputer
Selain perangkat keras, sebuah organisasi yang ingin membangun sistem informasi memerlukan
perangkat lunak atau aplikasi untuk menjalankan pemrosesan secara otomatis. Sistem utama dari
sistem informasi itu sendiri berasal dari pengembangan aplikasi ini. Umumnya, perangkat lunak
dalam sistem informasi dibagi untuk sistem dan aplikasi.
Perangkat lunak dalam komputer sistem informasi dapat bertugas untuk mengelola perangkat
keras, data program, dan sumber daya sistem lainnya, serta menyediakan sarana bagi pengguna
untuk mengontrol penggunaan grafis.
Perangkat lunak aplikasi dalam sistem informasi biasanya berbentuk suatu program yang
dirancang untuk menangani tugas-tugas tertentu bagi pengguna. Salah satu contoh dari perangkat
lunak ini adalah adanya rangkaian aplikasi dengan spreadsheet untuk program pengolahan tugas
dalam industri yang dibangun secara vertikal, seperti penjadwalan, perutean, dan pelacakan
produk.
3. Telekomunikasi
Untuk sinkronisasi sistem informasi dengan seluruh perangkat komputer di dalam organisasi
diperlukan adanya integrasi telekomunikasi. Umumnya, komponen ini berbentuk portabel atau
kabel seperti koneksi internet lokal area (LAN), sensor identifikasi frekuensi radio dan beberapa
perangkat untuk melacak proses produksi atau operasional organisasi.
Sistem informasi memerlukan komponen telekomunikasi karena sifatnya yang mengumpulkan
banyak data dan mengolahnya menjadi informasi. Informasi ini juga nantinya dapat diakses
secara terintegrasi oleh semua pengguna dalam suatu organisasi, Oleh karena itu, adanya
jaringan eksklusif seperti intranet dapat menunjang kinerja sistem informasi dan memperkuat
sistem keamanannya dari pihak eksternal.
4. Basis data dan penyimpanan
Sistem informasi memerlukan basis data dan ruang penyimpanan untuk membuatnya bekerja.
Tanpa adanya basis data dan ruang penyimpanan yang cukup, informasi yang dihasilkan tidak
dapat maksimal dan terbatas. Oleh karena itu, keberadaan basis data yang merupakan kumpulan
data saling terkait dan teratur dalam berbagai kriteria ini menjadi penting bagi sistem informasi.
Basis data ini bisa dicontohkan dari catatan karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan,
serta katalog produk yang pernah ada dalam perusahaan tersebut. Basis data (database) dapat
digunakan untuk mendukung operasional dan fungsi manajemen suatu perusahaan dari waktu ke
waktu. Adanya basis data juga dapat digunakan untuk proses evaluasi atas informasi terkini
dengan data di masa lampau.
5. Sumber daya manusia dan prosedur
Beberapa sistem informasi digunakan untuk proses otomatisasi produksi atau operasional
berbasis data yang kuat. Pemrosesan data ini tentunya memerlukan sumber daya manusia yang
cakap sebagai personel teknis dalam pengelolaan sistem informasi.
Seluruh pekerja dalam suatu organisasi harus dilatih untuk memanfaatkan sistem informasi
secara maksimal. Hal ini ditujukan agar operasional organisasi dapat berjalan lebih cepat dan
efisien. Oleh karena itu, diperlukan pula adanya prosedur penggunaan atau pengoperasioan
sistem informasi oleh banyak pengguna.
Begitu pula nantinya diadakan pula pemeliharaan sistem informasi untuk proses otomatisasi
jadwal penggajian, produksi, manajemen surat, dan lain sebagainya.
6 Contoh penerapan sistem informasi