Anda di halaman 1dari 5

METAMORFOSIS HEWAN

Nama : Fadillah Putri Adeana

Nim : 0306213145

Kelas : PGMI 2/SEMESTER 2

Dospem : Dr. Nirwana Anas, S.Pd, M.Pd

Tujuan : Mengembangkan kemampuan komunikasi IPA peserta didik

Petunjuk:

1. Amatilah metamorfosis hewan (pilih salah satu yang paling mudah untuk Kamu amati di antara
hewan: Lalat, Kupu-kupu, Katak, Nyamuk atau hewan lain yang memiliki siklus metamorphosis).

2. Buatlah laporannya sesuai dengan keinginanmu, (Boleh dalam bentuk: Video, Komik, Artikel, TikTok,
dll) sehingga jelas informasi proses metamorphosis yang dialami hewan tersebut.

3. Batas pengiriman laporan 1 pekan sebelum UAS.

JAWAB

Abstrak : Nyamuk merupakan hewan golongan serangga yang termasuk dalam ordo Diptera
(lalat), dan tergolong dalam famili Culicidae. Genus yang berada dalam kelompok ini mencakup
Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes, Wyeomyia, Culiseta, dan
Haemagoggus untuk jumlah keseluruhan sekitar 35 negara yang merangkum 2700 spesies.

Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik, tubuh yang langsing, dan enam kaki panjang;
antarspesies berbeda-beda tetapi jarang sekali melebihi 15 mm. Dalam bahasa Inggris, nyamuk
dikenal sebagai "mosquito", berasal dari sebuah kata dalam bahasa Spanyol atau bahasa Portugis
yang berarti lalat kecil. Penggunaan kata mosquito bermula sejak tahun 1583.

Kata Kunci : Nyamuk, Metamorfosis

Abtract: Mosquitoes are insects belonging to the order Diptera (flies), and belong to the
Culicidae family. The genera in this group include Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus,
Aedes, Sabethes, Wyeomyia, Culiseta, and Haemagoggus for a total of about 35 countries that
includes 2700 species.

Mosquitoes have two scaly wings, a slender body, and six long legs; between species varies but
rarely exceeds 15 mm. In English, the mosquito is known as "mosquito", from a Spanish or
Portuguese word meaning small fly. The use of the word mosquito began in 1583.

Keywords : Mosquito, metamorphosis.

Pendahuluan

Metamorfosis adalah suatu proses perkembangan biologi pada hewan yang melibatkan
perubahan penampilan fisik dan/atau struktur setelah kelahiran atau penetasan. Perubahan fisik
itu terjadi akibat pertumbuhan sel dan diferensiasi sel yang secara radikal berbeda.

Beberapa serangga, amfibi, mollusca, crustacea, echinodermata, dan tunicata mengalami


proses metamorfosis, yang biasanya (tapi tidak selalu) disertai perubahan habitat atau kelakuan.

Terdapat dua jenis metamorfosis pada hewan, yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis
tidak sempurna. Dikatakan sempurna dikarenakan bentuk larva sangat jauh berbeda dengan
bentuk imagonya. Tahapan yang dilalui metamorfosis sempurna ada 4 tahap yaitu, telur - larva -
pupa / nimfa - imago. Contoh metamorfosis sempurna diantaranya, katak, nyamuk, lalat, kupu-
kupu.

Metamorfosis tidak sempurna pada serangga hanya melalui tiga tahapan yaitu, telur - nimfa -
imago (hewan dewasa). Hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna mempunyai
bentuk tubuh sama ketika kecil sampai dewasa. Yang membedakan adalah pertumbuhan
sebagian tubuh hewan tersebut. Contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna
walang, kepik, whitefly, rayap, kutu daun, jangkrik, capung dll. Berikut tahapan metamorfosis
pada hewan.
Pembahasan

1. Telur

Proses perkembangan metamorfosis sempurna pada Nyamuk dimulai dari fase telur. Pada fase
ini telur nyamuk ini dihasilkan dari nyamuk betina yang sebelumnya telah dibuahi oleh nyamuk
jantan. Nyamuk betina ini bisa menghasilkan telur dari 100 hingga 200 butir dalam sekali
pembuahan.

Nyamuk betina atau Induk nyamuk ini akan meletakkan telur-telurnya tersebut di permukaan
air yang tenang dan dalam kondisi lembab. Telur-telur nyamuk akan mati sebelum berhasil
menetas menjadi nyamuk dewasa jika air tempat mereka tinggal mengering. Jangka waktu
menetasnya telur nyamuk adalah 1 sampai 3 hari.

2. Jentik-jentik atau larva


Saat telur nyamuk berhasil menetas, maka fase metamorfosis selanjutnya adalah berubah
menjadi larva. Larva ini lebih kita kenal dengan sebutan jentik nyamuk. Larva atau jentik-jentik
nyamuk berada di atas permukaan air yang menggenang, seperti di bak mandi, ember, atau
genangan lainnya.

Berbeda saat masih telur, jentik nyamuk sudah sangat bisa dilihat bahkan bergerak-gerak di
dalam air. Fase larva nyamuk biasanya selama 7 hingga 10 hari untuk kemudian berubah lagi
menjadi pupa.

3. Pupa

Setelah jentik nyamuk, maka fase metamorfosis berikutnya adalah berubah menjadi pupa atau
kepompong jika terjadi pada kupu-kupu. Tidak jauh berbeda dengan kupu-kupu, saat nyamuk di
fase pupa maka yang aktif hanyalah organ pernapasan saja.

Untuk berubah dari pupa menjadi nyamuk dewasa. Biasanya membutuhkan waktu kurang lebih
12 hari. Pada saat fase pupa akan terjadi perubahan fisik, seperti muncul bulu-bulu dan sayap
halus yang kemudian menjadi ciri khas dari nyamuk.

4. Nyamuk Dewasa
Setelah 12 hari melewati fase pupa, maka fase metamorfosis yang terakhir adalah berubah
menjadi nyamuk dewasa atau kita biasa menyebutnya nyamuk. Nyamuk dewasa akan keluar dari
kulit pupa yang terbelah.

Nyamuk jantan biasanya lebih dahulu menetas dibandingkan nyamuk betina dari pupanya.
Setelah menjadi nyamuk dewasa maka hewan ini sudah bisa terbang, mencari makan, dan
berproduksi kembali.

Kesimpulan

Metamorfosis nyamuk bisa kita mulai dari adanya air yang tergenang baik dari bak mandi, ember
dan lain-lain. Perkembangan biakan nyamuk bisa berhari-hari dan tidak semuanya bisa berhasil.
Metamorfosis nyamuk dimulai dari telur, jentik-jentik atau larva, pupa, dan nyamuk dewasa.

Daftar Pustaka

https://katadata.co.id/agung/berita/62672bc1af5a4/mengenal-empat-fase-metamorfosis-nyamuk

Anda mungkin juga menyukai