Anda di halaman 1dari 64

GAMBARAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG

HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN


DI BPS NY. KATMINAH MOJOROTO KEDIRI

KARYA TULIS ILMIAH

OLEH :

ANDRIANA GITA KUSUMANINGTYAS

NIM. 0502200003

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MALANG
JURUSANKEBIDANAN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN KEDIRI
TAHUN 2008
GAMBARAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG
HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN
DI BPS NY. KATMINAH MOJOROTO KEDIRI

KARYA TULIS ILMIAH

OLEH :

ANDRIANA GITA KUSUMANINGTYAS

NIM. 0502200003

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan Program Pendidikan Ahli Madya Kebidanan

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MALANG
JURUSANKEBIDANAN
PROGRAM STUDI KEBIDANAN KEDIRI
TAHUN 2008
LEMBAR PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG


HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN
DI BPS NY. KATMINAH MOJOROTO KEDIRI

Oleh:

ANDRIANA GITA KUSUMANINGTYAS


NIM. 0502200003

Telah disetujui untuk diseminarkan

PEMBIMBING I

TEMU BUDIARTI, S.Pd, M.Kes. Tanggal :


NIP. 140 059 353

PEMBIMBING II

ERNA RAHMA YANI, S.Kep.Ners. Tanggal :


NIP. 140 362 847
LEMBAR PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH


GAMBARAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG
HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN
DI BPS NY. KATMINAH MOJOROTO KEDIRI

Oleh :
ANDRIANA GITA KUSUMANINGTYAS
NIM : 0502200003

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji


Pada tanggal 06 Agustus 2008
Susunan Tim Penguji

IRA TITISARI, S.SiT. (....................................)


NIP : 140 364 913 Tanda Tangan
Penguji I

RAHAJENG SITI NR, S.ST. (....................................)


NIP : 140 368 161 Tanda Tangan
Penguji II

TEMU BUDIARTI, S.Pd, M.Kes. (...................................)


NIP : 140 059 353 Tanda Tangan
Penguji III

Karya Tulis Ilmiah ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Malang, tanggal Agustus 2008


Mengetahui,
Ketua Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Depkes Malang

SURACHMINDARI, S.ST, M.Pd


NIP : 140 114 079
PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar sebutan profesional

Ahli Madya Kebidanan di suatu Politeknik Kesehatan, dan sepanjang pengetahuan

saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan

oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini disebutkan

dalam daftar pustaka. Apabila terdapat karya maupun pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain selain dari daftar pustaka, saya bersedia

menerima sanksi dari instansi.

Kediri, Juli 2008

Andriana Gita K.
NIM.0502200003
ABSTRAK

GAMBARAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG


HUBUNGAN SEKSUAL SELAMA KEHAMILAN
DI BPS NY. KATMINAH MOJOROTO KEDIRI

TAHUN 2008

Nama Peneliti : Andriana Gita Kusumaningtyas


Pembimbing I : Temu Budiarti, S.Pd,M.Kes.
Pembimbing II : Erna Rahma Yani, S.Kep.Ners.

Hubungan seksual bukan hanya hubungan yang melibatkan alat kelamin dan
daerah yang mudah terangsang, tetapi juga psikologis dan emosi. Umumnya
wanita khawatir bahwa hubungan seksual selama kehamilan dapat melukai
bayinya dan orgasme bisa menyebabkan keguguran. Kehamilan bukan merupakan
suatu alasan untuk tidak melakukan hubungan seksual, karena hubungan seksual
merupakan salah satu kebutuhan fisiologis. Dalam hal ini ibu hamil juga
mempunyai peranan penting dalam menjaga keharmonisan keluarganya, salah
satunya dengan memenuhi kebutuhan fisiologis. Maka dari itu, peneliti ingin
mengetahui gambaran sikap ibu hamil tentang hubungan seksual selama
kehamilan dengan penilaian pada tiga aspek yaitu pengetahuan (kognitif),
perasaan (afektif) dan perilaku (konatif).
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
eksploratif dengan menggunakan sampling jenuh. Variabel dalam penelitian ini
adalah sikap ibu hamil Trimester III tentang hubungan seksual salama kehamilan
kemudian data ini dianalisis dengan menggunakan deskriptif kualitatif menjadi
kuantitatif yaitu dengan memberikan skor untuk jawaban dengan skala Likert.
Penelitian dilakukan di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri pada tanggal 13-
21 Juli 2008 dengan menggunakan alat ukur angket. Populasi dalam penelitian ini
adalah 20 responden dan jumlah sampel 20 responden. Dari hasil penelitian
diperoleh11 responden memiliki gambaran sikap yang negatif tentang kehamilan
hubungan seksual dan 9 responden yang lain memiliki gambaran sikap yang
positif tentang hubungan seksual selama kehamilan. Menurut hasil penelitian
tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu hamil trimester III memiliki
gambaran yang negatif yaitu cenderung menjauhi, menghindari dan tidak
melakukan sama sekali hubungan seksual setelah usia kehamian 7 bulan ke atas.
Maka dari itu, peneliti berharap agar ibu hamil tetap mau melakukan hubungan
seksual selama kehamilan untuk menjaga keharmonisan keluarga dan memenuhi
kebutuhan fisiologis.

Kata Kunci : Sikap, Ibu Hamil, Hubungan seksual selama kehamilan.


ABSTRACT

The Description Of The Pregnant Mother Attitude Threemester III About


The Sex During The Pregnant In BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri

The Years 2008

Researcher : Andriana Gita Kusumaningtyas


Counsellor 1 : Temu Budiarti, S.Pd,M.Kes.
Counsellor 2 : Erna Rahma Yani, S.Kep.Ners.

The sex is not only the conection which involves the sexorgan and the easy
stimulable area, but also psicology and emotion. Most of women worry that the
sex during pregnant can hurt theirbaby and the orgasm can cause the pregnant
death.the pregnant isn’t the reason not to do the sex, because the sex is one of the
psicologicalneed.In this case, the pregnantmother also has the important role to
keep the harmony of family. On of them is by fullfilling psychologicalneed. So
that the scientists want to know the description of the pregnantmother’sattitude in
threemester III about the sex during the pregnanttime by taking the value in three
aspects. They are kognitif, afectif (feeling) and konatif.
The observation which is used in it is the descriptif eksploratif by using the
variable of the boring sample in this observation is that the pregnantmother in
trimester III about the sex during the pregnant time, then thisdatd will be analized
by using the kualitatif descriptif to be kuantitatif. It is giving scoring to answer by
Likert scale.
The observation is done in BPS of Ny. Katminah Mojoroto Kediri at July
13th-20 th, 2008th by using the angketmeasuretool, the population in this
observation in 20 responden. The total of sample in 20 respondens . From the
result of observation.it gets 11 respondens (55%) who have the description of
negativeattitute about the sex during the pregnanttime.and 9 respondents who
have the descriptions of positifattitute about the sex during the pregnant.
According to thatobservation, it canbe concluded that most of pregnantmother
threesemester III have the negativedescription.it is keeping away, avoiding, not to
do the sex after the pregnantage of seven years old more at all. So that the
scientists hope in order that the pregnantmothers keeps doing the sex during the
pregnanttime to keep the harmony of family and to fill the psicologicalneed.

The keywords : The attitude, The motherpregnant, The sex during the
pregnanttime.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karuniaNYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan

judul “Gambaran Sikap Ibu Hamil Trimester III Tentang Hubungan Seksual

Selama Kehamilan” tepat pada waktunya. Penyusunan karya tulis ilmiah ini

diajukan sebagai syarat menyelesaikan pendidikan Ahli Madya Kebidanan

Program Studi Kebidanan Kediri Politeknik Kesehatan Malang.

Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis banyak mendapat bimbingan

dan petunjuk dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Temu Budiarti, S.Pd, M.Kes, selaku Ketua Porgram Studi Kebidanan

Kediri sekaligus selaku Pembimbing I

2. Bapak Koekoeh Hardjito, S.Kep.Ners, M.Kes, selaku koordinator Karya

Tulis Ilmiah.

3. Ibu Erna Rahma Yani, S.Kep.Ners, selaku Pembimbing II.

4. Ibu Katminah selaku bidan yang telah memberikan ijin serta fasilitas

kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

5. Ibu Eny Sendra, S.Kep.Ners beserta staf perpustakaan Program Studi

Kebidanan Kediri.

6. Dan semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan Karya

Tulis Ilmiah ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan,

oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun

demi perbaikan karya tulis ilmiah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat

sebagaimana tujuan penyusunannya.

Kediri, Juli 2008

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………... I

LEMBAR PERSETUJUAN………………………………………………... ii

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………… iii

HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………… iv

PERNYATAAN KEASLIAN………………………………………………. v

ABSTRAK………………………………………………………………….. vii

KATA PENGANTAR……………………………………………………… ix

DAFTAR ISI………………………………………………………………... x

DAFTAR TABEL…………………………………………………………... xi

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….. xii

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………... xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang…………………………………………………………. 1

1.2. Rumusan Masalah……………………………………………………… 3

1.3. Tujuan Penelitian………………………………………………………. 4

1.4. Manfaat Penelitian……………………………………………………... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Sikap…………………………………………………………. 6

2.2. Konsep Ibu Hamil Trimester III……………………………………… 8

2.3. Konsep Hubungan Seksual Selama Kehamilan……………………… 10

2.4. Kerangka Konsep Penelitian………………………………………….. 14


BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian……………………………………………………… 15

3.2. Populasi, Sampel dan Sampling………………………………………. 15

3.3. Kriteria Sampel……………………………………………………….. 16

3.4. Variabel Penelitian…………………………………………………..... 17

3.5. Definisi Variabel……………………………………………………… 17

3.6. Lokasi dan Waktu Penelitian…………………………………………. 20

3.7. Prosedur Pengumpulan Data………………………………………….. 20

3.8. Alat Ukur Penelitian…………………………………………………... 20

3.9. Teknik Analisa Data…………………………………………………... 21

3.10. Etika Penelitian……………………………………………………...... 22

BAB IV PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian……………………………………………………….. 24

4.2. Pembahasan…………………………………………………………... 27

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan………………………………………………………….... 37

5.2. Saran………………………………………………………………….. 38

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

3.1. Tabel Definisi Operasional….......................................................................19


DAFTAR GAMBAR

2.1. Gambar Kerangka Konsep Penelitian...........................................................14

4.1 Gambar Diagram Pie Gambaran Sikap Ibu Hamil Trimester III
Tentang Hubungan Seksual Selama Kehamilan...........................................25

4.2 Gambar Diagram Pie Gambaran Kognitif Ibu Hamil Trimester III
Tentang Hubungan Seksual Selama Kehamilan...........................................26

4.3 Gambar Diagram Pie Gambaran Afektif Ibu Hamil Trimester III
Tentang Hubungan Seksual Selama Kehamilan...........................................26

4.4 Gambar Diagram Pie Gambaran Konatif Ibu Hamil Trimester III
Tentang Hubungan Seksual Selama Kehamilan...........................................27
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Ijin Pengambilan Data

Lampiran 2 : Surat Keterangan

Lampiran 3 : Informasi Penelitian

Lampiran 4 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 5 : Kisi - Kisi Angket

Lampiran 6 : Angket

Lampiran 7 : Tabel Pengumpulan Data

Lampiran 8 : Jadwal Penelitian

Lampiran 9 : Lembar Konsultasi


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Setiap kehamilan dimulai dengan tindakan seksual. Lalu mengapa

sekarang hal yang merupakan penyebab dari keadaan hamil ini malah

menjadi masalah besar? Hampir setiap pasangan selama sembilan bulan

akan mengalami beberapa perubahan dalam hubungan seksual mereka,

terlepas dari apakah perubahan itu berupa sama sekali tidak adanya

hubungan seksual atau menjadi sedikit tidak nyaman atau malah lebih baik

dari biasanya (Eisenberg A, 1998). Selain perubahan fisik , wanita yang

sedang hamil biasanya memiliki perubahan kebutuhan akan perhatian dan

keintiman dalam hubungan dengan pasangannya. Dari sisi emosional, wanita

hamil lebih sensitive dan keintiman sudah bisa mereka rasakan lewat

sentuhan atau sekedar bicara berdua dengan pasangan di tempat tidur sambil

berpegangan tangan (Bibilung, 2007).

Kehamilan bukan merupakan halangan untuk melakukan hubungan

seksual. Beberapa penelitian membuktikan bahwa hubungan seksual selama

kehamilan tidak berbahaya dan tidak menyebabkan keguguran atau

kelahiran premature. Hubungan seksual dapat dilakukan dengan aman sejak

terbentuknya janin sampai dengan mulainya saat persalinan, asalkan

kehamilan berjalan normal (Close S, 1998). Selain itu hubungan seks

ataupun orgasme tidak berbahaya untuk bayi karena adanya lendir dari

1
servik (mulut rahim) dari ibu yang membantu melawan tentang kuman /

infeksi yang akan masuk ke dalam pintu rahim (Suririah, 2004).

Sebagian perempuan merasa takut melakukan hubungan seksual

selama kehamilan beberapa merasa gairah seksualnya menurun karena tubuh

mereka melakukan banyak penyesuaian tentang bentuk kehidupan baru yang

berkembang di dalam rahim mereka (Suririah, 2004). Sementara itu gairah

dan respon seksual sebelum kehamilanpun sudah sangat bervariasi.

Walaupun ada perbedaan antara satu dan pasangan dengan pasangan

lainnya, pola naik turunnya minat seksual pada umumnya sama selama tiga

trimester kehamilan (Eisenberg A, 1998).

Pada trimester ketiga atau mendekati persalinan libido menurun

kembali sehingga minat ibu untuk melakukan hubungan seksual menurun.

Hal ini disebabkan beberapa alasan antara lain: rasa nyaman sudah jauh

berkurang, pegal di punggung dan pinggang, tubuh bertambah berat dengan

cepat, nafas lebih sesak (karena besarnya janin mendesak dada dan

lambung) dan kembali merasa mual namun semua itu adalah hal yang

normal (Suririah, 2004).

Pada satu kelompok wanita, hanya 21% yang tidak mengalami atau

sedikit mengalami kenikmatan seks sebelum kehamilan. Presentasi wanita

yang tidak mengalami kenikmatan seksual ini meningkat menjadi 41% pada

minggu ke 12 kehamilan dan 59% pada memasuki bulan kesembilan.

Penelitian yang sama menunjukkan bahwa pada minggu ke 12 kehamilan,

kira-kira 1 dari 10 pasangan sama sekali tidak melakukan hubungan seksual


memasuki bulan kesembilan, sepertiganya menjalani pantang seksual

(Eisenberg A, 1998).

Berdasarkan studi pendahuluan di BPS Ny. Katminah Mojoroto

Kediri, pada tanggal 1-14 April ini terdapat 20 orang hamil trimester III dan

pada tanggal 10 April didapatkan 3 orang ibu hamil trimester III yang datang

periksa. Dari 3 orang tersebut, 1 diantaranya masih mau melakukan

hubungan seksual dan 2 diantaranya sudah tidak melakukan hubungan

seksual sejak usia kehamilan 8 bulan karena ibu takut dapat melukai bayinya

dan dapat melahirkan lebih dini selain itu salah satu suami dari 2 orang

tersebut masih menginginkan hubungan seksual sedangkan ibunya sudah

tidak mau, hal itulah yang menyebabkan ketidakharmonisan dalam keluarga.

Dari uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dangan judul Gambaran Sikap Ibu Hamil Trimester III Tentang Hubungan

Seksual Selama Kehamilan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah

“Bagaimana sikap ibu hamil tentang hubungan seksual selama kehamilan di

BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri?”


1.3 TUJUAN

1.3.1 Khusus

1.3.1.1 Mengidentifikasi sikap kognitif dari ibu hamil trimester III

tentang hubungan seksual selama kehamilan.

1.3.1.2 Mengidentifikasi sikap afektif dari ibu hamil trimester III

tentang hubungan seksual selama kehamilan.

1.3.1.3 Mengidentifikasi sikap konatif dari ibu hamil trimester III

tentang hubungan seksual selama kehamilan.

1.3.2 Umum

Untuk mengetahui gambaran sikap ibu hamil trimester III tentang

hubungan seksual selama kehamilan.

1.4 MANFAAT

1.4.1 Bagi Peneliti

Menambah wawasan peneliti mengenai sikap ibu hamil trimester III

tentang hubungan seksual selama kehamilan.

1.4.2 Bagi Tempat Penelitian

Sebagai bahan masukan untuk menindaklanjuti dari hasil penelitian

sehingga dapat dibuat perencaaan yang berhubungan dengan sikap

ibu hamil trimester III tentang hubungan seksual selama kehamilan.


1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan pertimbangan penelitian selanjutnya terutama yang

berkaitan dengan sikap ibu hamil trimester III tentang hubungan

seksual selama kehamilan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Sikap

2.1.1. Pengertian Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih

tertutup terhadap suatu stimulus atau obyek (Soekidjo N, 2003).

Newcomb dalam Notoatmodjo (2003) menyatakan bahwa sikap

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan

merupakan pelaksanan motif tertentu. Sikap belum merupakan

suatu tindakan atau aktifitas, akan tetapi adalah merupakan “pre-

disposisi” tindakan atau perilaku. Sikap masih merupakan reaksi

tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka.

Sikap adalah suatu bentuk evaluasi / reaksi terhadap suatu

obyek, memihak / tidak memihak yang merupakan keteraturan

tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi) dan

predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek di

lingkungan sekitarnya (Saifudin A, 2005).

2.1.2. Komponen Sikap

Menurut Azwar (2005), komponen-komponen sikap adalah :

6
2.1.2.1 Kognitif

Kognitif terbentuk dari pengetahuan dan informasi yang

diterima yang selanjutnya diproses menghasilkan suatu

keputusan untuk bertindak.

2.1.2.2 Afektif

Menyangkut masalah emosional subyektif sosial terhadap

suatu obyek, secara umum komponen ini disamakan

dengan perasaan yang dimiliki terhadap suatu obyek.

2.1.2.3 Konatif

Menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan

berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan

dengan obyek sikap yang dihadapinya.

2.1.3. Tingkatan Sikap

Berbagai tingkatan menurut Notoatmodjo (2003) tediri dari :

2.1.3.1 Menerima (Receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan

memperhatikan stimulus yang diberikan (obyek).

2.1.3.2 Merespon (Responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan

sesuatu dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah

suatu indikasi dari sikap.


2.1.3.3 Menghargai (Valuting)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan/mendiskusikan

suatu masalah adalah suatu indikasi sikap.

2.1.3.4 Bertanggung jawab (Responsile)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah

dipilihnya dengan segala resiko adalah merupakan sikap

yang paling tinggi.

2.1.4. Macam Sikap

Menurut Heri Purwanto (1998)

2.1.4.1 Sikap Positif, kecenderungan tindakan adalah mendekati,

menyenangi dan mengharapkan obyek tertentu.

2.1.4.2 Sikap negatif, terdapat kecenderungan untuk menjauhi,

menghindari, membenci dan tidak menyukai obyek

tertentu.

2.2. Konsep Ibu Hamil Trimester III

Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang, sebutan untuk

wanita yang telah bersuami, panggilan takzim kepada wanita baik yang

sudah bersuami maupun yang belum (Kamus Besar Bahasa Indonesia,

2002).

Hamil adalah mengandung janin dalam rahim karena sel telur

dibuahi oleh spermatozoa (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002).


Ibu hamil trimester III adalah wanita yang mengandung janin pada

usia kehamilan 28-40 minggu.

Seorang wanita disebut hamil jika sel telur yang terdapat dirahimnya

dibuahi sel sperma yang membentuk zygote. Kehamilan dibagi atas 3

triwulan :

1. Trimester I (0-12 minggu)

2. Trimester II (12-28 minggu)

3. Trimester III (28-40 minggu)

(Rustam M, 1998).

Perubahan yang terjadi pada trimester III:

2.2.1 Perubahan fisik antara lain:

a. Uterus membesar

b. Keletihan

c. Perubahan bentuk fisik ibu

d. Kebocoran kolostrum

e. Sering miksi

f. Payudara membesar

2.2.2 Psikologi

a. Emosi

b. Seksual

(Eisenberg A, 1998).
2.3. Konsep Hubungan Seksual Selama Kehamilan

2.3.1 Pengertian Hubungan Seksual

Hubungan seksual adalah hubungan yang bukan hanya alat

kelamin dan daerah mudah terangsang yang ikut berperan tetapi

juga psikologis dan emosi (Manuaba, IBG, 1999).

2.3.2 Teknik Hubungan Seksual

2.3.2.1 Masa Rangsangan (Excitement Phase)

Keinginan seks aktif timbul dari pria sendiri, sehingga

terdapat perubahan pada penis sebagai alat utama yang

menjadi tegang, terdapat kongesti darah di daerah testis,

testis menjadi naik karena kontraksi ototnya. Pada wanita,

masa rangsangan memerlukan waktu paling panjang dan

memerlukan kesabaran suami (pria) bila menginginkan

orgasme tercapai secara bersamaan. Tempat perangsangan

terutama daerah erogen (erotik) sehingga terjadi beberapa

perubahan.

2.3.2.2 Masa Dataran Tinggi (Plateau Phase)

Menjelang atau pada masa dataran tinggi sebagian besar

hubungan intim telah dilakukan, dan masa dataran tinggi

segera akan diikuti orgasme dan selanjutnya masa

peredaan. Aktifitas seks telah mencapai maksimal, dimana

kedua belah pihak bertindak aktif demikian rupa sehingga


bagian yang paling sensitif dapat tersentuh. Pada puncak

dataran tinggi terdapat tegangan otot maksimal.

2.3.2.3 Masa Orgasme (Orgasmic Phase)

Setelah tegangan otot maksimal yang diikuti oleh nadi dan

pernapasan meningkat, terjadi orgasme beberapa detik.

Saat orgasme terasa kontraksi di daerah penis, dimana

sperma dikeluarkan dan didepositkan di bagian atas

vagina. Pencapaian orgasme pria dan wanita berbeda

sehingga diharapkan mendapat kepuasan seks bersamaan

untuk meningkatkan keharmonisan keluarga.

2.3.2.4 Masa Peredaan (Resolution Phase)

Setelah orgasme beberapa detik diikuti oleh masa

peredaan dimana penis berangsur-angsur mengecil dan

kembali pada ukuran semula dan testis ikut serta turun ke

tempat semula. Untuk melakukan aktivitas seks

berikutnya diperlukan waktu. Pada wanita masa peredaan

ini berlangsung lama. Bila menginginkan anak dapat

ditempuh cara dengan tidak cepat bangun dan pergi ke

kamar mandi atau memasang bantal di bawah bokong

sambil tidur telentang.

(Manuaba, IBG, 1999).


2.3.3. Larangan untuk Berhubungan Seksual

Kebanyakan dokter akan menyarankan untuk tidak

melakukan hubungan seksual pada kasus-kasus kehamilan tertentu,

misalnya:

a. Ancaman keguguran atau riwayat keguguran.

b. Plasenta letak rendah (Plasenta Previa).

c. Riwayat kelahiran prematur.

d. Perdarahan vagina atau keluar cairan yang tidak diketahui

penyebabnya serta kram.

e. Dilatasi / pelebaran servik.

f. STD atau penyakit seksual yang menular: untuk kasus STD

anda disarankan untuk tidak melakukan hubungan seksual

sampai anda atau pasangan sudah diobati dan bebas dari

penyakit (Suririah, 2004).

2.3.4. Frekuensi Hubungan Seksual SelamaKehamilan

Menurut Ed. Wheat, MD dalam bukunya yang berjudul

Intended for pleasure menulis, frekuensi rata-rata hubungan

seksual selama kehamilan adalah trimester I : 2 kali perminggu,

trimester II : 3 kali perminggu, trimester III : 1 kali perminggu

(Andik, 2007).

2.3.5. Aktifitas Yang Harus Dihindari Selama Hubungan Seksual.

Beberapa praktek yang harus dihindari selama berhubungan seks

yaitu:
1. Tidak boleh memasukkan objek apapun ke dalam vagina yang

dapat menyebabkan luka atau infeksi.

2. Meniupkan udara ke dalam vagina karena dapat membuat

gelembung udara masuk ke aliran darah.

3. Merangsang putting susu.

(Curtis, Glade B, 2000).

2.3.6. Posisi Hubungan seks Selama Kehamilan

Pada prinsipnya, seperti dikatakan Dr. Judi Januadi Endjun,

SpOG, wanita hamil boleh melakukan hubungan seks selama

perutnya tidak tertindih saat berhubungan dan ia bisa menikmati

hubungan. Juga, jangan sampai penis menekan mulut rahim.

Karena itu sebaiknya dipilih posisi yang paling tidak menekan.

Posisi hubungan seks yang disarankan untuk wanita hamil antara

lain:

a. Pria diatas tapi ia miring ke salah satu sisi atau bertahan dengan

lengan, agar berat badannya tak menekan wanita.

b. Wanita di atas tapi hindari penetrasi yang dalam.

c. Pria duduk di kursi atau tempat tidur dan wanita berada di

atasnya. Selain tak membebani kehamilan, posisi ini juga

memudahkan wanita mengatur irama hubungan sekaligus

mengurangi tekanan di dinding rahim.

d. Pria-wanita berbaring menghadap satu arah dengan posisi

wanita di depan pria. Penetrasi dilakukan pria dari belakang.


e. Wanita dalam posisi lutut-siku (menungging). Penetrasi

dilakukan pria dari belakang. (Hasto P, 2006).

2.4. Kerangka Konsep Penelitian

Gravida

Trimester I Trimester II Trimester III

Perubahan Fisik Psikologi

 Keletihan
Keterangan :  Uterus membesar
 Perubahan Emosi Seksual
: Diteliti bentuk fisik ibu
 Kebocor
: Tidak Diteliti an
kolostru
Gambar: 2.1mKerangka Konsep Penelitian Sikap Ibu
Kognisi
 Sering miksi Afektif
 Payudar Konasi

Sikap Positif Sikap Negatif


Mendekati Menjauhi
Menyenangi Menghindari
Mengharapkan objek tertentu Tidak menyukai objek tertentu
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 DESAIN PENELITIAN

Desain penelitian adalah suatu strategi penelitian dalam

mengidentifikasi permasalahan sebelum perencanaan akhir pengumpulan

data (Nursalam, 2003).

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif eksploratif yaitu bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau

fisik fenomena dari sikap ibu hamil trimester III tentang hubungan seksual

selama kehamilan.

3.2 POPULASI, SAMPEL DAN SAMPLING

3.2.1 Populasi

Populasi adalah setiap objek (misalnya manusia, pasien) yang

memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2003).

Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah semua

ibu hamil trimester III yang pernah periksa ke BPS Ny. Katminah

Mojoroto Kediri.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek

yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Soekidjo N,

2005).
Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah semua ibu

hamil trimester III yang pernah periksa ke BPS Ny. Katminah

Mojoroto Kediri

3.2.3 Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi populasi yang dapat

mewakili populasi yang ada (Nursalam, 2003).

Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel.

3.3 KRITERIA SAMPEL

3.3.1 Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian

dari suatu populasi target yang terjangkau yang akan diteliti

(Nursalam, 2003).

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

a. Ibu hamil trimester III yang pernah periksa ke BPS Ny.

Katminah

b. Ibu hamil trimester III yang bersedia menjadi responden

3.3.2 Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan

subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai

sebab (Nursalam, 2003).


Kriteria Eksklusi dalam penelitian ini adalah:

a. Ibu hamil trimester III yang mengundurkan diri menjadi

responden.

b. Ibu hamil trimester III yang pada saat penelitian tidak berada di

rumah.

c. Ibu hamil trimester III dengan kontraindikasi melakukan

hubungan selama kehamilan.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota – anggota

suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang

lain (Soekidjo N, 2005).

Variabel dalam penelitian ini adalah sikap ibu hamil trimester III

terhadap hubungan seksual selama kehamilan.

3.5 Definisi Variabel

3.5.1 Definisi Konsep

3.5.1.1 Sikap

Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi

terhadap suatu obyek, memihak atau tidak memihak yang

merupakan keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi),

pemikiran (kognisi) dan predisposisi tindakan (konasi)

seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya

(Saifudin A, 2005).
3.5.1.2 Ibu Hamil Trimester III

Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang,

sebutan untuk wanita yang telah bersuami, panggilan

takzim kepada wanita baik yang sudah bersuami maupun

yang belum (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002).

Hamil adalah mengandung janin dalam rahim

karena sel telur dibuahi oleh spermatozoa (Kamus Besar

Bahasa Indonesia, 2002).

Ibu hamil trimester III adalah wanita yang

mengandung janin pada usia kehamilan 28-40 minggu.

3.5.1.3 Hubungan Seksual selama Kehamilan

Hubungan seksual adalah hubungan yang bukan

hanya alat kelamin dan daerah erogen (mudah terangsang)

yang ikut berperan tetapi juga psikologis dan emosi

(Manuaba, IBG, 1999).

3.5.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik

yang diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut (Nursalam,

2003).
Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Parameter Skala Alat Skor Kriteria


Operasional Ukur
Gambaran Gambaran Sikap ibu: Nominal Angket  Untuk Penilaian
sikap ibu ibu hamil - Kognitif  Aspek pernyataan Sikap
hamil trimester III (Pengeta- Kognitif positif: dari
trimester dalam huan) 6 item  Sangat tujuan
III tentang melakukan - Afektif (1-6) Setuju: 4 umum :
hubungan hubungan (Perasaan)  Aspek  Setuju: 3  Positif:
seksual seksual - Konatif Afektif 6  Tidak 46-72
selama yang (Kecende- item Setuju: 2  Negatif:
kehamilan nyaman rungan (7-12)  Sangat 18-45
baik pada berperi-  Aspek Tidak
perasaan laku) Konatif Setuju: 1 Penilaian
dan 6 item Sikap
tindakan (13-18)  Untuk dari
pernyataan tujuan
negatif: khusus:
 Sangat  Positif:
setuju: 1 16-24
 Setuju: 2  Negatif:
 Tidak 6-15
Setuju: 3
 Sangat
Tidak
Setuju: 4
3.6 Lokasi Waktu Penelitian

3.6.1 Lokasi

Penelitian dilakukan di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri.

3.6.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 13 Juli 2008-20 Juli 2008.

3.7 Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data yang berhubungan dengan sikap ibu

khususnya ibu hamil trimester III tentang hubungan seksual selama

kehamilan adalah sebagai berikut:

3.7.1 Melakukan pendekatan pada responden.

3.7.2 Memberikan penjelasan pada responden tentang cara pengisian

angket.

3.7.3 Membagikan angket.

3.7.4 Pengumpulan data.

3.7.5 Evaluasi.

3.7.6 Dianalisa dan disimpulkan.

3.8 Alat Ukur Penelitian

Menurut Arikunto (1998) instrument penelitian disebut juga dengan

alat evaluasi. Pada penelitian ini alat ukur yang digunakan berupa angket

yang disusun terstruktur untuk menggambarkan sikap ibu hamil trimester III

tentang hubungan seksual selama kehamilan.


3.9 Teknik Analisa Data

Menurut Nursalam (2003), analisa deskriptif adalah suatu prosedur

pengolahan data dengan menggambarkan dan meringkas dengan cara ilmiah

dan bentuk tabel atau grafik

Setelah semua data terkumpul dan diperiksa perlengkapan kemudian

peneliti melakukan analisa data dengan analisa deskriptif kualitatif menjadi

kuantitatif yaitu dengan memberikan skoring untuk jawaban dengan skala

Likert.

Untuk pernyataan positif, skor jawaban :

Sangat Setuju 4

Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Untuk pernyataan negatif, skor jawaban :

Sangat Setuju 1

Setuju 2

Tidak Setuju 3

Sangat Tidak Setuju 4

Dari 18 pernyataan tersebut didapat

1. Skor minimal 18

2. Skor maksimal 72

3. Range (skor maksimal-skor minimal) : 54


Rentang skor diperoleh dari :

Range : 54 = 27
Jumlah kategori yang diinginkan 2

Sehingga diperoleh 2 kategori dengan rentang skor

 Sikap positif : skor 46-72

 Sikap negatif : skor 18-45

Sedangkan untuk pernyataan dalam tujuan khusus didapat

1. Skor minimal 6

2. Skor maksimal 24

3. Range (skor maksimal-skor minimal) : 18

Rentang skor diperoleh dari :

Range : 18 = 9
Jumlah kategori yang diinginkan 2

Sehingga diperoleh 2 kategori dengan rentang skor

 Sikap positif : skor 16-24

 Sikap negatif : skor 6-15

3.10 Etika Penelitian

Dalam penelitian, peneliti mendapat rekomendasi dari Ketua Program

Studi Kebidanan Kediri kepada Bidan Ny. Katminah Mojoroto Kediri.

Setelah mendapat persetujuan berulah peneliti melakukan penelitian

dengan menekankan masalah etika yang meliputi :


a. Inform Consent (Persetujuan Subyek Penelitian).

Tujuannya adalah Subyek mengetahui maksud dan tujuan penelitian

serta dampak yang diteliti selama pengumpulan data. Jika subyek

bersedia diteliti maka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika

subyek menolak, maka peneliti tidak akan memaksa dan akan tetap

menghormati hak-haknya.

b. Anonymity (Kerahasiaan nama/identitas).

Untuk menjaga kerahasiaan identitas, peneliti tidak akan

mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data

(angket) yang diisi responden. Lembar tersebut hanya diberi nomor

kode tertentu.

c. Confidentially (Kerahasiaan).

Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden yang dijamin

oleh peneliti, data tersebut hanya disajikan atau dilaporkan pada

kelompok yang berhubungan dengan peneliti.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian dengan pembahasannya

mengenai Gambaran Sikap Ibu Hamil Trimester III Tentang Hubungan Seksual

Selama Kehamilan Di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri yang dilaksanakan

pada tanggal 13-20 Juli 2008. Pengumpulan data dilakukan dengan cara

menyebarkan angket secara langsung kepada responden selanjutnya data disajikan

dalam bentuk diagram Pie.

4.1 Hasil Penelitian


4.1.1 Gambaran Sikap Kognitif Ibu Hamil Trimester III Tentang Hubungan

Seksual Selama Kehamilan Di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri.

Data aspek sikap kognitif ibu hamil trimester III tentang hubungan

seksual selama kehamilan di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri. Dari 20

responden diperoleh 12 responden (60%) memiliki gambaran sikap positif,

dan 8 responden (40%) memiliki gambaran sikap negatif. Seperti yang

digambarkan dalam diagram pie berikut ini :


40%
positif negatif

60%

Sumber : Data Penelitian Tanggal 13-20 Juli 2008

Gambar 4.1 Diagram pie gambaran sikap kognitif ibu hamil trimester III
tentang hubungan seksual selama kehamilan di BPS Ny.
Katminah Mojoroto Kediri

4.1.2 Gambaran Sikap Afektif Ibu Hamil Trimester III Tentang Hubungan

Seksual Selama Kehamilan Di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri.

Data aspek sikap afektif ibu hamil trimester III tentang hubungan

seksual selama kehamilan di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri. Dari 20

responden diperoleh 6 responden (30%) memiliki gambaran sikap positif,

dan 14 responden (70%) memiliki gambaran sikap negatif. Seperti

digambarkan pada diagram pie berikut ini :


30%

positif negatif

70%

Sumber : Data Penelitian Tanggal 13-20 Juli 2008

Gambar 4.2 Diagram pie gambaran sikap afektif ibu hamil trimester III
tentang hubungan seksual selama kehamilan di BPS Ny.
Katminah Mojoroto Kediri

4.1.3 Gambaran Sikap Konatif Ibu Hamil Trimester III Tentang Hubungan

Seksual Selama Kehamilan di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri.

Data aspek sikap konatif ibu hamil trimester III tentang hubungan

seksual selama kehamilan di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri. Dari 20

responden diperoleh 9 responden (45%) memiliki gambaran sikap positif

dan 11 responden (55%) memiliki gambaran sikap negatif. Seperti

digambarkan pada diagram pie berikut ini :

45%

55% positif negatif

Sumber : Data Penelitian Tanggal 13-20 Juli 2008

Gambar 4.3 Diagram pie gambaran sikap konatif ibu hamil trimester III
tentang hubungan seksual selama kehamilan di BPS Ny.
Katminah Mojoroto Kediri.
4.1.4 Gambaran Sikap Ibu Hamil Trimester III Tentang Hubungan Seksual

Selama Kehamilan Di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri.

Dari pengumpulan data di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri

tanggal 13-20 Juli 2008 diperoleh 20 responden. Dari jumlah tersebut 9

responden (45%) memiliki gambaran sikap positif tentang hubungan seksual

selama kehamilan dan 11 responden (55%) memiliki gambaran sikap negatif

tentang hubungan seksual selama kehamilan. Seperti yang digambarkan

dalam diagram pie berikut ini :

45%
positif
55% negatif

Sumber : Data Penelitian tanggal 13-20 Juli 2008

Gambar 4.4 Diagram pie gambaran sikap ibu hamil trimester III tentang
hubungan seksual selama kehamilan di BPS Ny. Katminah
Mojoroto Kediri

4.2 Pembahasan

Setelah dianalisis dan melihat hasil yang diperoleh dari penelitian

yang dilakukan pada tanggal 13-20 Juli 2008 tentang gambaran sikap ibu

hamil trimester III tentang hubungan seksual selama kehamilan di BPS Ny.

Katminah Mojoroto Kediri, akan dibahas di bawah ini.


4.2.1 Gambaran Sikap Kognitif Ibu Hamil Trimester III Tentang Hubungan

Seksual Selama Kehamilan Di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri.

Dari diagram pie 4.1 di atas tentang gambaran sikap ibu hamil

trimester III tentang hubungan seksual selama kehamilan diperoleh 12

responden (60%) mempunyai gambaran sikap positif dan 8 responden

(40%) mempunyai gambaran sikap negatif.

Pengetahuan merupakan domain atau dasar yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang karena dari pengalaman pribadi tentang

hubungan seksual ternyata dapat menjadikan perilaku yang lebih langgeng

daripada perilaku yang tidak di dasari pengetahuan. (Soekidjo N, 2003).

Dari data tentang aspek kognitif sikap ibu hamil tersebut diketahui

bahwa sebagian besar ibu hamil mempunyai pengetahuan yang positif

tentang hubungan seksual selama kehamilan. Hal ini dapat dilihat dari

angket yang telah diberikan pada ibu hamil, yaitu dari 6 pernyataan yang

bersifat kognitif sebagian besar ibu hamil setuju bahwa hubungan seksual

merupakan hubungan yang bukan hanya alat kelamin dan daerah yang

mudah terangsang tetapi juga psikologis dan emosi. Ini dapat dilihat dari 20

responden yang mengisi angket tentang pengetahuan ibu hamil trimester III

tentang hubungan seksual selama kehamilan, 19 responden (95%) mengerti

arti dari hubungan seksual, yaitu mereka mengerti bahwa hubungan seksual

tidak harus dilakukan dengan coitus saja tetapi juga bisa dilakukan dengan

yang lain misal ciuman, sentuhan, dll.


Selain itu juga ada ibu hamil trimester III yang tidak setuju dengan

pernyataan hubungan seksual dapat dilakukan kapan saja selama kehamilan

dalam keadaan normal sebesar 8 orang (40%) karena mereka menganggap

hubungan seksual yang dilakukan selama kehamilan dapat membahayakan

bayinya sedangkan untuk pernyataan pada kehamilan dengan plasenta

previa yang menyetujui tetap boleh melakukan hubungan seksual sebanyak

5 orang, ini membuktikan bahwa sebagian ibu hamil sudah mengerti bahwa

pada plasenta previa tidak boleh melakukan hubungan seksual karena dapat

menyebabkan perdarahan.

Pada trimester III kehamilan biasanya gairah seksual ibu menurun

karena terjadi perubahan-perubahan pada ibu baik fisik maupun psikologis,

misalnya ibu merasa cepat lelah, sering kencing, perutnya yang semakin

besar sehingga membuat ibu tidak nyaman saat melakukan hubungan

seksual. Ini dapat dilihat dari angket yang diisi oleh ibu hamil sebagian

besar setuju bahwa menurunnya gairah seksual adalah hal yang normal.

Sebagaimana yang telah di kemukakan, komponen kognitif berisi

kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi

obyek sikap (Azwar.2005).

Pengetahuan diperoleh dari pengalaman pribadi atau informasi dari

orang lain, sehingga ibu hamil dapat memiliki pengetahuan yang positif.

Yaitu ibu mempercayai bahwa selama kehamilan masih boleh melakukan

hubungan seksual selama tidak membayakan bagi kehamilannya dan dapat

memenuhi kewajibannya sebagai seorang istri. Menurut Soekidjo


Notoatmojo (2003) bahwa pengetahuan merupakan hasil tahu setelah

seseorang melakukan pengindraan melalui panca indra.

4.2.2 Gambaran Sikap Afektif Ibu Hamil Trimester III Tentang hubungan Seksual

Selama Kehamilan Di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri.

Dari diagram pie 4.2 di atas tentang gambaran sikap ibu hamil

trimester III tentang hubungan seksual selama kehamilan di peroleh 6

responden (30%) mempunyai gambaran sikap positif dan 14 responden

(70%) mempunyai gambaran sikap negatif.

Sebagian ibu hamil merasa khawatir dan cemas melakukan hubungan

seksual menjelang persalinannya karena pada trimester III libido turun

kembali dan perubahan fisik yang terjadi pada ibu hamil tua sehingga ibu

merasa tidak nyaman saat melakukan hubungan seksual serta ibu merasa

cepat lelah (Suririah, 2004).

Dari data tentang aspek sikap afektif ibu hamil tersebut diketahui

bahwa sebagian besar ibu hamil mempunyai sikap yang negatif tentang

hubungan seksual selama kehamilan, yaitu khawatir atau takut melakukan

hubungan seksual selama kehamilan dapat menyakiti bayinya. Perasaan itu

muncul dari diri ibu hamil sendiri karena ibu terlalu khawatir terjadi sesuatu

pada janin yang di kandungnya. Hal ini dapat di buktikan dari angket yang

telah diberikan pada ibu hamil, yaitu dari 6 pernyataan yang bersifat afektif

sebagian besar ibu hamil menyatakan takut melakukan hubungan seksual

pada tiga bulan terakhir karena dapat menyakiti bayinya. Kekhawatiran

muncul dari pengalaman dan informasi lain tentang hubungan seksual


selama kehamilan dapat menyebabkan keguguran, melukai bayinya dan

menyebabkan kelahiran prematur.

Berdasarkan angket yang diisi didapatkan 11 orang khawatir atau

takut melakukan hubungan seksual selama kehamilan karena dapat

membuat ketuban pecah sehingga terjadi kelahiran. Padahal sebenarnya

kelahiran tersebut tidak disebabkan oleh penis yang masuk ke dalam vagina

dan yang menyentuh ketuban tetapi adanya sperma yang mengandung

hormon prostaglandin sehingga menyebabkan kontraksi uterus.

Selain itu pada trimester III biasanya ibu hamil mengalami kecemasan

menghadapi proses kelahiran bayinya sehingga mereka menghindari hal-hal

yang dianggapnya dapat menyakiti bayinya diantaranya berhubungan

seksual.

Kekhawatiran ibu hamil dipengaruhi oleh kepercayaaan yang

dipercayai (Azwar. 2005). Menurut Heri Purwanto (1999), perasaan dan

emosi yang baik menunjukkan tingkat toleransi dan adaptasi tinggi dalam

melakukan tindakan yang disebabkan oleh adanya kemampuan

mengendalikan emosi dari pengaruh luar.

4.2.3 Gambaran Sikap Konatif Ibu Hamil Trimester III Tentang Hubungan

Seksual Selama Kehamilan Di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri.

Dari diagram pie 4.3 di atas tentang gambaran sikap ibu hamil

trimester III tentang hubungan seksual selama kehamilan di peroleh 9

responden (45%) mempunyai gambaran sikap positif dan 11 responden

(55%) mempunyai gambaran sikap negatif.


Pada trimester III kehamilan libido kembali menurun membuat rasa

nyaman ibu jauh berkurang, pegal di punggung dan pinggul, tubuh

bertambah dengan cepat, nafas lebih cepat sehingga ibu malas untuk

melakukan hubungan seksual (Suririah, 2004)

Dari data tentang aspek sikap konatif ibu hamil tersebut diketahui

bahwa sebagian besar ibu hamil trimester III mempunyai perilaku yang

negatif terhadap hubungan seksual selama kehamilan. Ibu hamil cenderung

menjauhi atau tidak mau melakukan hubungan seksual mulai usia kehamilan

7 bulan keatas dengan berbagai alasan, salah satunya ialah dengan perutnya

yang semakin membesar sehingga tidak nyaman saat melakukan hubungan

seksual dan khawatir dapat melukai bayi yang sedang di kandungnya.

Berdasarkan angket yang telah diisi ibu hamil trimester III sebagian

besar yaitu 16 orang setuju bahwa saat melakukan hubungan seksual

usahakan agar perut ibu tidak tertindih oleh berat badan suami sehingga ibu

harus berhati-hati dalam memilih posisi saat melakukan hubungan seksual,

hal ini yang membuat ibu takut melakukan hubungan seksual selama

kehamilan.

Sebagian ibu hamil setuju bahwa pada waktu melakukan hubungan

seksual hindari hal-hal yang dapat menyebabkan kontraksi misalnya

merangsang putting susu dan usahakan sperma dikeluarkan di luar vagina

karena sperma mengandung hormon prostaglandin. Selain itu 10 orang juga

menyetujui saat melakukan hubungan seksual tidak boleh memasukkan

sesuatu ke dalam vagina ibu karena dapat menyebabkan infeksi.


Dalam melakukan hubungan seksual ada beberapa posisi antara lain :

pria diatas tapi ia miring ke salah satu sisi atau bertahan dengan lengan, agar

berat badannya tak menekan wanita, wanita di atas tapi hindari penetrasi

yang dalam, pria duduk di kursi atau tempat tidur dan wanita berada di

atasnya. Selain tak membebani kehamilan, posisi ini juga memudahkan

wanita mengatur irama hubungan sekaligus mengurangi tekanan di dinding

rahim, pria-wanita berbaring menghadap satu arah dengan posisi wanita di

depan pria. Penetrasi dilakukan pria dari belakang, Wanita dalam posisi

lutut-siku (menungging). Penetrasi dilakukan pria dari belakang. (Hasto P,

2006).

Tetapi pada prinsipnya ibu hamil boleh melakukan hubungan seksual

selama perut ibu tidak tertindih saat berhubungan dan tidak mempunyai

riwayat keguguran selama kehamilannya. Meskipun ibu tahu hubungan

seksual selama kehamilan boleh dilakukan asalkan kehamilannya dalam

keadaan normal tapi sebagian ibu masih merasa takut untuk melakukan

hubungan seksual karena khawatir terjadi sesuatu pada janinnya misalnya

dapat terjadi kelahiran lebih dini atau prematur. Selain itu pada kehamilan

trimester III masalah yang sering muncul ialah sering kencing karena

kandung kemih tertekan kepala bayi sehingga sering kencing, hal inilah

yang membuat ibu merasa tidak nyaman saat melakukan hubungan seksual.

Menurut Heri Purwanto (1999), bahwa sikap merupakan suatu kondisi

yang intern dalam diri individu yang berperan dalam tindakan yang diambil

lebih-lebih apabila terdapat berbagai kemungkinan untuk bertindak. Aspek


yang paling penting adalah aspek kemauan dan kerelaan untuk bertindak

meskipun aspek kognitif dan aspek afektif tetap berperan.

4.2.4 Gambaran Sikap Ibu Hamil Trimester III Tentang Hubungan Seksual

Selama Kehamilan Di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri.

Dari diagram pie 4.4 di atas tentang gambaran sikap ibu hamil

trimester III tentang hubungan seksual selama kehamilan di dapatkan 9

responden (45%) memiliki sikap positif dan 11 responden (55%) memiliki

sikap negatif.

Banyak mitos tentang seks dan kehamilan yang berkembang di

masyarakat dan dianggap sebagai suatu kebenaran sehingga perilaku seksual

juga dipengaruhi dan mengikuti informasi yang salah sesuai dengan mitos

tersebut, diantaranya: mengaitkan posisi hubungan seksual dengan jenis

kelamin bayi yang akan dilahirkan, hubungan seksual tidak boleh dilakukan

agar tidak mengganggu perkembangan bayi, tetapi ada juga yang

menganggap hubungan seksual harus sering dilakukan selama masa hamil,

agar bayi di dalam rahim dapat bertumbuh subur dan sehat (Bibilung, 2007).

Posisi dalam melakukan hubungan seksual juga menentukan sikap

seseorang untuk melakukan hubungan seksual saat hamil terutama pada usia

kehamilan 7 bulan ke atas, karena dengan perubahan fisik yang dialami ibu,

biasanya gairah ibu menurun. Sebaiknya pada wanita hamil tua waktu

melakukan coitus penis tidak terlampau keras menyentuh porsio karena

uterus gravidus agak berpindah tempat kearah kranial. (Sarwono P, 2005).


Dari diagram 4.4 diketahui bahwa sikap ibu hamil trimester III

cenderung untuk menjauhi, tidak menyukai, menghindari melakukan

hubungan seksual selama kehamilannya. Hal ini dapat dilihat dari hasil

angket yang diberikan kapada ibu hamil trimester III di BPS Ny. Katminah

Mojoroto Kediri, yaitu sebagian ibu hamil menyetujui bahwa hubungan

seksual pada waktu hamil dapat mengganggu kenyamanan bayi. Mereka

menganggap dengan masuknya alat kelamin pria ke dalam vagina ibu dapat

mengusik ketenangan bayi yang ada di dalam rahim sehingga mereka takut

dapat terjadi kelahiran lebih dini (prematur).

Tetapi sebenarnya hubungan seksual tidak mengganggu kenyamanan

bayi karena bayi di dalam kandungan dilindungi selaput dan cairan ketuban

yang berfungsi sebagai peredam kejutan yang sangat baik sehingga gerakan

saat senggama maupun kontraksi rahim saat orgasme tidak menggangu

kenyamanan bayi dan tidak menyebabkan kelahiran prematur. Untuk itu ibu

tidak perlu takut saat melakukan hubungan seksual selama kehamilan.

Selain itu pada trimester III libido menurun kembali sehingga sikap

ibu untuk melakukan hubungan seksual menurun, ini dipengaruhi oleh

beberapa alasan antara lain: rasa nyaman sudah jauh berkurang, pegal di

punggung dan pinggang, tubuh yang bertambah berat dengan cepat, dan

cepat lelah (Suririah, 2004).

Sebagian perempuan masih merasa takut untuk melakukan hubungan

seksual selama kehamilannya karena terjadi perubahan pada tubuhnya

misalnya ibu merasa cepat lelah, semakin tua usia kehamilan perut ibu
bertambah besar pula dan sering kencing sehingga gairah seksual ibu

menurun karena ibu merasa tidak nyaman.

Dari pernyataan di atas didapatkan ibu hamil trimester

III mempunyai sikap yang negatif artinya cenderung untuk menjauhi,

menghindari, tidak menyukai untuk melakukan hubungan seksual selama

kehamilan.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.1.1. Dari 20 ibu hamil trimester III di BPS Ny. Katminah Mojoroto

Kediri, terdapat 11 orang (55%) memiliki gambaran sikap yang

negatif tentang hubungan seksual selama kehamilan.

5.1.2. Pada aspek kognitif 12 orang (60%) ibu hamil trimester III

memiliki sikap positif tentang hubungan seksual selama

kehamilan.

5.1.3. Pada aspek afektif 14 orang (70%) ibu hamil trimester III

memiliki sikap negatif tentang hubungan seksual selama

kehamilan.

5.1.4. Pada aspek konatif 11 orang (55%) ibu hamil trimester III

memiliki sikap negatif tentang hubungan seksual selama

kehamilan.

5.2 Saran

5.2.1. Bagi Tempat Penelitian

Diharapkan agar bidan memberikan penjelasan kepada ibu

hamil tentang hubungan seksual yang aman selama kehamilan.

Hal ini dapat dilakukan pada saat ibu periksa kehamilan sehingga
ibu hamil tidak takut melakukan hubungan seksual selama

kehamilan.

5.2.2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan Karya Tulis Ilmiah ini dapat digunakan sebagai

acuan penelitian selanjutnya tentang hubungan seksual selama

kehamilan misalnya faktor-faktor yang menyebabkan ibu enggan

untuk melakukan hubungan seksual.


DAFTAR PUSTAKA

Andik. 2007. Berhubungan Seks Saat Hamil. Available from.


http//www.nusaku.com. (Di akses jam 17.00 WIB tanggal 8 Maret 2008)

Balai Pustaka.. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi 3. Jakarta: Balai
Pustaka.

Bibilung. 2007. Seks Yang Aman Selama Kehamilan. Available from.


http//www.kompas.com. (Di akses jam 17.00 WIB tanggal 8 Maret
2008)

Close, Sylvia. 1998. Sex During Pregnancy and After Childbirth. Gianto.
Widianto (1998) (Alih Bahasa). Jakarta: Arcan

Curtis, Glade B. (2000). Your Pregnancy Question and Answers, Surya,


Satyanegara (2000) (Alih Bahasa). Jakarta: Arcan.

Eisenberg, Arlene. (1998). What To Expect the Fisrt Year (8th ed), Surya
Satyanegara. (1997), Jakarta: Arcan.

Hasto Prianggoro. 2006. Posisi Hubungan Seks Selama Kehamilan. Available


from. http//www.nakita.com. (Di akses jam 10.00 WIB tanggal 10 Maret
2008)

Heri, Purwanto. 1998. Pengantar Perilaku Manusia Untuk Keperawatan. Jakarta:


EGC.

Jimenez, Sherry LM. (1999). The Pregnant Woman’s Comfort Guide, Maria, Phan
Ju Lan. (1999) (Alih Bahasa). Jakarta: Arcan.

Manuaba, Ida Bagus Gde. 1999. Ilmu Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita.
Jakarta: EGC.

Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Rustam, Mochtar. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta: EGC.

Saifudin, Azwar. 2005. Sikap Manusia. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Soekidjo, Notoatmodjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka


Cipta.
. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka
Cipta.

Suharsimi, Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Administratif. Bandung: Alfa Beta.

Suririah. 2004. Posisi Hubungan Seks Yang Aman Selam Kehamilan. Available
from. http//www.InfoIbu.com. (Di akses jam 10.00 WIB tanggal 10
Maret 2008)
SURAT KETERANGAN

Yang bertanda tangan di bawah ini Bidan Praktek Swasta Ny. Katminah,

memberi ijin kepada:

Nama : Andriana Gita Kusumaningtyas

NIM 0502200003

Keperluan : Untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Gambaran Sikap

Ibu Hamil Trimester III Tentang Hubungan Seksual Selama

Kehamilan Di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri “

Demikian surat ijin ini untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Kediri, Juli 2008


Bidan Praktek Swasta

Ny. Katminah
NIP: 140 134 189
Lampiran 3

INFORMASI PENELITIAN

Dengan hormat, saya Andriana Gita Kusumaningtyas Mahasiswa Program

Studi Kebidanan Kediri, akan melakukan penelitian dengan judul “Gambaran

Sikap Ibu Hamil Trimester III Tentang Hubungan Seksual Selama

Kehamilan Di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri” sebagai syarat akhir

kelulusan.

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran Sikap

Ibu Hamil Trimester III Tentang Hubungan Seksual Selama Kehamilan di BPS

Ny. Katminah Mojoroto Kabupaten Kediri.

Untuk keperluan di atas, saya memohon kesediaan saudara untuk ikut

berperan serta dalam penelitian ini dengan mengisi angket atau pertanyaan yang

telah saya sediakan.

Demikian informasi penelitian ini saya buat, atas perhatiannya dan

partisipasinya saya ucapkan terima kasih.

Kediri, Juli 2008

Andriana Gita K.
NIM. 0502200003
Lampiran 4

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Yang bertandatangan di bawah ini :


No. responden :…………..
Bersedia untuk menjadi responden penelitian.
Judul Penelitian : Gambaran Sikap Ibu Hamil Trimester III Tentang
Hubungan Seksual Selama Kehamilan di BPS Ny.
Katminah Mojoroto Kediri.
Peneliti : Andriana Gita Kusumaningtyas
NIM : 0502200003

Saya diminta dan bersedia untuk berperan serta dalam penelitian ini. Oleh
peneliti saya diminta memberikan pendapat dari pernyataan-pernyataan yang ada
pada lembar angket.
Apabila ada pernyataan yang menimbulkan respon emosional yang tidak
nyaman, maka peneliti akan menghentikan pengumpulan data dan peneliti
memberikan hak kepada saya untuk mengundurkan diri dari penelitian ini tanpa
resiko apapun.
Saya mengerti bahwa catatan mengenai penelitian ini akan dirahasiakan.
Semua berkas yang mencantumkan identitas saya hanya akan digunakan untuk
keperluan pengolahan data dan bila tidak digunakan akan dimusnahkan. Hanya
peneliti yang tahu rahasia data.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa paksaan dari
siapapun. Saya bersedia berperan serta dalam penelitian ini.

Kediri,…...................2008
Respoden

(……………………….)
Lampiran 5

KISI-KISI ANGKET

No Pernyataan Sifat Pernyataan Nomor Soal

1 Kognitif (Pemikiran) Positif 1

Positif 2

Negatif 3

Positif 4

Negatif 5

Negatif 6

2 Afektif (Perasaan) Negatif 7

Positif 8

Negatif 9

Positif 10

Negatif 11

Positif 12

3 Konatif (Predisposisi Tindakan) Positif 13

Negatif 14

Positif 15

Negatif 16

Positif 17

Negatif 18
Lampiran 6

Angket

Gambaran Sikap Ibu Hamil Trimester III Tentang

Hubungan Seksual Selama Kehamilan

I. Identitas Responden

Kode Responden : (diisi oleh peneliti)

II. Petunjuk Pengisian

Berikan pendapat andaterhadap pernyataan di bawah ini dengan memberikan

tanda cek ( √ ) pada kolom jawaban yang anda pilih

Keterangan :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Hubungan seksual merupakan hubungan yang

bukan hanya alat kelamin dan daerah mudah

terangsang tetapi juga psikologis dan emosi.

2. Hubungan seksual dapat dilakukan kapan saja

selama kehamilan dalam keadaan normal.


No. Pernyataan SS S TS STS

4. Menurunnya gairah seksual pada ibu hamil

trimester III adalah hal yang normal.

5. Perubahan fisik ibu hamil tetap membuat ibu

nyaman dalam melakukan hubungan seksual.

6 Hubungan seksual selama hamil merupakan

kebutuhan yang paling aman.

7. Ibu khawatir melakukan hubungan seksual

karena dapat mengganggu kenyamanan bayi.

8. Pada kehamilan 7 bulan ke atas, biasanya ibu

mengalami penurunan gairah seksual

sehingga enggan untuk melakukan hubungan

seksual.

9. Ibu takut melakukan hubungan seksual pada

tiga bulan terakhir karena dapat menyakiti

bayinya.

10. Ibu khawatir melakukan hubungan seksual

karena dengan masuknya alat kelamin pria ke

dalam vagina akan menyebabkan infeksi.

11. Ibu khawatir bila melakukan hubungan

seksual dapat membuat ketuban pecah.


No. Pernyataan SS S TS STS

13. Saat melakukan hubungan seksual usahakan

perut ibu tidak tertindih oleh berat badan

suami.

14. Saat melakukan hubungan seksual suami

tidak menggunakan kondom.

15. Pada waktu melakukan hubungan tidak boleh

merangsang puting susu karena dapat

menimbulkan kontraksi.

16. Pada waktu melakukan hubungan seksual

sperma dikeluarkan di luar vagina untuk

menghindari kontraksi.

17. Pada waktu melakukan hubungan seksual

tidak boleh memasukkan sesuatu ke dalam

kemaluan ibu (vagina) yang dapat

menyebabkan infeksi.

18. Ibu hamil berada tepat di bawah suami saat

melakukan hubungan seksual.


Tabel Pengumpulan Data Gambaran Sikap Ibu Hamil Trimester III Tentang
Hubungan Seksual Selama Kehamilan
Di BPS Ny. Katminah Mojoroto Kediri
Periode 13-21 Juli 2008

Kode Pernyataan Jumlah Skor Kriteria


Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
01 3 2 4 3 3 3 4 1 2 3 2 4 4 2 4 2 4 2 52 Positif
02 3 2 3 3 3 3 2 3 2 4 2 2 3 2 3 2 3 2 45 Negatif
03 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 47 Positif
04 3 3 4 3 3 3 2 3 2 2 2 4 3 2 4 1 4 4 52 Positif
05 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 44 Negatif
06 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 4 4 47 Positif
07 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 45 Negatif
08 4 3 2 3 2 3 2 3 1 2 3 3 4 1 3 3 2 3 51 Positif
09 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 45 Negatif
10 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 45 Negatif
11 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 47 Positif
12 4 3 4 4 3 4 1 4 1 2 2 4 4 2 4 1 4 4 55 Positif
13 4 3 3 3 2 1 4 2 3 2 3 2 4 2 2 2 3 3 45 Negatif
14 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 44 Negatif
15 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 4 3 51 Positif
16 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 44 Negatif
17 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 44 Negatif
18 4 3 3 3 1 3 3 2 4 3 3 2 4 2 3 3 4 2 48 Positif
19 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 1 3 2 3 45 Negatif
20 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 45 Negatif
Lampiran 8

JADWAL PENELITIAN

No Jadwal Penelitian Waktu

1. Informasi Penyusunan KTI. Januari – Februari 2008

2. Pengajuan Judul. 25 Februari – 6 Maret 2008

3. Penyusunan Proposal. 31 Maret – 17 April 2008

4. Pengumpulan Proposal. 18 April 2008

5. Ujian Proposal. 21 April – 25 April 2008

6. Revisi Proposal. 28 April – 2 Mei 2008

7. Pengambilan Data. 13 Juli – 20 Juli 2008

8. Penyusunan Hasil. 21 Juli – 3 Agustus 2008

9. Pengumpulan KTI. 4 Agustus 2008

10. Ujian Sidang KTI. 6 Agustus – 8 Agustus 2008

11. Revisi Hasil. 11 Agustus – 15 Agustus 2008

Anda mungkin juga menyukai