PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep sehat dan sakit adalah konsep yang kompleks dan berinterpretasi.
diartikan sebagai kondisi yang normal dan alami, yang bersifat dinamis dan
keseimbangan yang sempurna, baik fisik, mental dan sosial, tidak hanya
terbebas dari penyakit dan kelemahan. Sakit adalah keadaan tidak normal atau
tidak sehat, secara sederhana dapat disebut penyakit yang merupakan suatu
normal (tekanan systole di atas 140 mmHg, di atas 90 mmHg). Definisi yang
tekanan darah arterial yang berlangsung terus menerus. Tekanan darah tinggi
pada orang dewasa sebagai berikut menurut klasifikasi JNS (The Join
Hight Blood Preassure ) klasifikasi sistolik dan diastolik untuk ukuran normal
< 120 dan< 80, pada prehipertensi dalam rentang sistolik 120-139 dan
diastolik 85-89. Pada hipertensi stage 1 ukuran sistolik 140-159 mmHg dan
ukuran diastolik 90-99 mmHg. Serta hipertensi stage 2 ukuran tekanan darah ≥
1
160 dan ≥ 100 mmHg. Penyebab dari hipertensi menurut penyebabnya ada 2
jenis yaitu : hipertensi primer esensial yaitu meliputi faktor keturunan, umur,
serta faktor psikis. Hipertensi sekunder yaitu penyakit ginjal, tumor dalam
972 juta orang atau 26,4 % penduduk bumi mengidap hipertensi dengan
perbandingan 26,6 % pria dan 26,1 % wanita. Dari 972 juta pengidap
hipertensi, 333 juta berada di negara maju dan 639 sisanya berada pada negara
Vietnam pada tahun 2004 mencapai 34,5%, Thailand tahun 1989 mencapai
17%, Malaysia tahun 1996 mencapai 29,9%, Philippina tahun 1993 mencapai
umur 25 tahun keatas menunjukan bahwa 27% laki- laki dan 29% wanita
bertambah berat karena tidak mengubah dan menghindari faktor risiko. Hasil
2
diabaikan/terabaikan sehingga menjadi ganas (hipertensi maligna) dan 90%
tahun ke atas. Dari jumlah itu, 60% penderita hipertensi berakhir pada stroke.
Sedangkan sisanya pada gagal jantung, gagal ginjal, dan terjadi kebutaan. Data
3
Di Kabupaten Kendal, data dari Dinas kesehatan Kabupaten Kendal dari
dan keluarga sangat berperan dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan
anggota keluarga yang sakit. Bila dalam keluarga tersebut salah satu
2010).
besar dari keluarga. Untuk menciptakan suatu kondisi yang sehat dan
4
terkontrol, maka keluarga diharapkan mempunyai pengetahuan tentang
penyakit hipertensi agar tercipta suatu perilaku perawatan yang tepat pada
dimungkinkan akan berpengaruh pada perilaku yang baik pula pada keluarga
untuk melakukan perawatan yang tepat pada anggota keluarga yang menderita
setempat. Kerjasama ini dapat mendukung status kesehatan yang dimiliki oleh
karya tulis ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Tn.B
Kabupaten Kendal ”.
5
B. Ruang Lingkup
2. Lingkup kasus
Lingkup kasus yang diambil penulis dalam laporan ini membahas asuhan
keperawatan.
3. Lingkup waktu
evaluasi keperawatan.
6
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
keluarga hipertensi.
7
D. Manfaat Penulisan
1) Bagi Penulis
Hipertensi.
4) Bagi masyarakat
Hasil seminar ini dapat digunakan oleh keluarga atau anggota keluarga
8
E. Sistematika Penulisan
Ilmiah ini, penulis telah menguraikannya menjadi 5 Bab yang terdiri dari :
dan evaluasi.
9
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian
juga menderita penyakit lain seperti penyakit syaraf, ginjal dan pembuluh
darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya. (Sylvia
A.price)
B. Anatomi Fisiologi
toraks, dan menempati rongga antara paru dan diafragma. Beratnya sekitar
dinding otot. Selama kontraksi otot (sistolik), kamar jantung menjadi lebih
10
Daerah dipertengahan dada diantara kedua paru disebutsebagai
Kamar jantung, sisi kiri dan kanan jantung, masing – masing tersusun atas
dua kamar, atrium dan ventrikel. Dinding yang memisahkan kamar kanan
C. Etiologi
11
2. Hiperetnsi sekunder
a) Hiperetensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140
mmHg dan atau tekana diastolic sama atau lebih besar dari 90 mmHg
4. Hipertensi
12
Grade 1 (Ringan) 140-159 90-99
berat)
D. Patofisiologi
ganglia simpatis.
vasokontriktor.
13
adrenal mengsekresi korsitol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat
E. Manifestasi Klinis
yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah
pertolongan medis.
14
Beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu :
2) Lemas, kelelahan
3) Sesak nafas
4) Gelisah
5) Mual
6) Muntah
7) Epistaksis
8) Kesadaran Menurun
F. Komplikasi
1) Stroke
2) Infark miokardium
15
3) Gagal ginjal
4) Kerusakan otot.
16
17
G. Pemeriksaan Menunjang
1) Pemeriksaan Laboraturium
hipokoagulabilitas, anemia.
diantara DM.
perbaikan ginjal.
pembesaran jantung.
17
18
H. Penatalaksanaan
berada dalam resiko tinggi (pria, perokok) atau bila tekanan darah
18
19
A. Pengkajian
B. Diagnosa Keperawatan
4. Deficit pengetahuan
kebutuhan oksigen.
6. Resiko Cidera
19
20
C. Intervensi Keperawatan
keperawatan Hasil
hipertrofi/rigidas durasi)
kelelahan kardiovaskular
sebagai indicator
20
21
penurunan perfusi
Monitor balance
cairan
Monitor adanya
perubahan tekanan
darah
Catat adanya
fluktuasi tekanan
darah
Monitor kualitas
dari nadi
Monitor jumlah
Monitor bunyi
jantung
Monitor frekuensi
dan irama
pernapasan
Monitor sianosis
perifer
21
22
Identifikasi
penyebab dan
perubahan vital
sign
Nic :
Pain manajement :
3.
Lakukan
Noc :
pengkajian nyeri
pain level
secara
pain control
komprehensif
comfort level
termaksud lokasi,
karakteristik,
Kriteria Hasil :
durasi, frekuensi,
Mampu mengontrol
kualitas dan faktor
Nyeri akut b.d nyeri (tahu penyebab
presipitasi
peningkatan tekanan nyeri, mampu
Observasi reaksi
vaskuler serebral menggunakan
nonverbal dari
dan iskemia tekhnik
ketidaknyamanan
nonfarmakologi
Gunakan tekhnik
untuk mengurangi
komunikasi
nyeri, mencari
terapeutik untuk
bantuan)
22
23
dengan pasien
mempengaruhi
ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan
Ajarkan tentang
tekhnik
nonfarmakologi
Berikan analgetik
untuk mengurangi
nyeri
23
24
Kolaborasi dengan
keluhan dan
5.
tindakan nyeri
tidak berhasil.\
NIC
Peripheral
Sensation
Management
(Manajemen
sansasi perifer)
24
25
Mendesmontrasikan pemberian
dengan: tromboplebitis
Berkomunikasi Diskusikan
kemampuan
Menunjukkan
perhatian
25
26
konsentrasi dan
orientasi
Memproses
informasi
Membuat keputusan
dengan benar
Menunjukkan fungsi
NOC :
sensori motorik
Teaching : disease
cranial yang utuh :
process
tingkat kesadaran
Berikan penilaian
Deficit pengetahuan membai , tidak ada
tentang tingkat
gerakan gerakan
pengetahuan
involunter
pasien tentang
proses penyakit
yang spesifik
gambarkan tanda
NIC :
dan gejala yang
knowledge : disease
biasa muncul
process
pada penyakit,
knowledge : health
dengan cara yang
behavior
tepat.
Kriteria Hasil :
identifikasi
pasien dan keluarga
kemungkinan
26
27
pengontrolan
penyakit
diskusikan pilihan
terapi atau
penanganan
27
28
NOC :
Activity Therapy
Kolaborasikan
dengan tenaga
rehabilitasi medic
Intoleransi aktivitas
dalam
b.d kelemahan,
merencanakan
ketidakseimbangan
program terapi
suplai dan
yang tepat
kebutuhan oksigen.
bantu klien untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang
NIC : mampu dilakukan
Energy conservation bantu untuk
Activity tolerance memilih
dan RR psikologi
28
29
karidiopulmunari mendapatkan
seperti kursi
Status respirasi :
roda, krek
pertukaran gas
bantu untuk
ventilaasi adekuat
mengidentifi
kasi aktivitas
yang disukai
bantu klien
untuk
membuat
29
30
jadwal
latihan
waktu luang
bantu pasien
untuk
mengem
bangkan
motivasi diri
dan
penguatan
30
31
Ketidakefektifan
koping
NOC
Decision making
Role inhasmet
Sosial support
NIC
Kriteria hasil
Dicision making
mengidentifikasi
menginformasikan
pola koping yang
pasien
efektif
alternative atau
mengungkapkan
solusi lain
secara verbal
penanganan
tentang koping yang
memfasilitasi
efektif
pasien untuk
membuat
31
32
keadaannya keuntungan,
mengidentifikasi keadaan
strategi tentang
identifikasi
bermacam-macam
nilai kehidupan
bantu pasien
identifikasi
strategi positif
untuk mengatur
dimiliki
Coping
enhancement
Anjurkan pasien
untuk
32
33
mengidentifikasi
gambaran
perubahan peran
yang realistis
Gunakan
pendekatan tenang
dan meyakinkan
hindari
pengambilan
keputusan pada
berikan informasi
dengan diagnosis,
terapi dan
prognosis
Anticipatory
Guidance
33
34
D. Impelementasi Keperawatan
oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status ksehatan yang
yang diharapkan
E. Evaluasi
34
35
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
A. Identitas Kepala Keluarga
2. Umur : 85 Tahun
4. Agama : Islam
35
36
6. Pendidikan :-
7. Pekerjaan : Petani
9. Kompoisis Keluarga :
Imunisasi
Hub.
No Nama Umur JK Pnddk Polio DPT Hepatitis Ket
Klg BCG Campak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1. Ny M 50 P Anak TT - - - - - - - - - - - - S
3. An. I 11 L Cicit SD - - - - - - - - - - - - S
4.
5.
Keterangan :
Smtr : Sementara
36
37
85
60 54 52 48 39
Keterangan :
= Laki – laki
= Perempuan
X = Meninggal
= Klien / Pasien
G1 = Generasi pertama meninggal karena usia dan tidak ada penyakit menular
G3 = Generasi ketiga ialah anak klien dan tidak memiliki penyakit menular
37
38
38
39
B. LINGKUNGAN
1. Perumahan
1.1 Jenis rumah
Keluarga Ny. S memiliki jenis rumah semi Permanen
1.2 Luas bangunan
Keluarga Ny. S memiliki luas bangunan ± 10 X 15 m2
1.3 Luas penerangan ± 7 X 15 m2
1.4 Status rumah
Keluarga Ny. S mengatakan Status Rumah yang mereka tampati ialah
milik pribadi
1.5 Atap rumah
Keluarga Ny. S memiliki atap rumah Seng / Abses
1.6 Ventilasi rumah
Keluarga Ny. S memiliki Ventilasi Rumah
1.7 Bila ada berapa luasnya
Keluarga Ny. S memiliki ventilasi rumah > 10% luas lantai
39
40
1.8 Keluarga Ny. S cahaya dapat masuk rumah pada siang hari
1.9 Keluarga Ny. S memiliki Penerangan Listrik
1.10 Keluarga Ny. S memiliki Lantai Plaster dan berdebu
2. Denah rumah : Digambarkan di halaman berikutnya
3. Pengolahan sampah
- Keluarga Ny. S mengatakan tidak mempunyai tempat pembuangan
sampah
- Keluarga Ny. S mengatakan biasanya mengelola sampah dengan
membakarnya
4. Sumber air
- Keluarga Ny. S mengatakan sumber air yang mereka gunakan ialah
Sumur Gali
- Keluarga Ny. S mengatakan sumber air minum yang mereka gunakan
ialah Sumur Gali dan air hujan
5. Jamban Keluarga
- Keluarga Ny. S memiliki WC sendiri dan jenis jambannya ialah leher
angsa
- Jarak antara Sumber Air dan Tempat Penampungan Tinja ≥ 10 meter
40
41
C. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola Komunikasi keluarga
Bahasa yang di gunakan sehari-hari adalah bahasa daerah bugis dan
Indonesia
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Jika ada masalah, keluarga menyelesaikan dengan cara bermusyawarah dan
keluarga Ny. S yang mendominasi dalam pengambilan keputusan adalah
anak Ny. S yaitu Ny. M
3. Struktur Peran
a. Ny. S : Menjadi anggota masyarakat dan perkumpulan di
lingkungan tempat tinggalnya, dan menjadi kepala keluarga.
b. Ny. M : Menjadi anggota masyarakat dan perkumpulan di
lingkungan tempat tinggalnya, serta menjadi tulang punggung keluarga.
c. An. W : Menjadi anggota masyarakat, membantu memenuhi
kebutuhan keluarga.
41
42
42
43
2. Fungsi ekonomi
- Ny. S sekarang tidak bekerja lagi, dan hanya berharap pada anaknya
yaitu Ny.M untuk memenuhi kebutuhan dengan bekerja mencetak bata.
- Keluarga Ny. S tidak memanfaatkan sumber dimasyarakat.
PEMERIKSAAN FISIK
TD : 110/90
TD : -
TD : 150/90 TD : 120/80 mmHg
mmHg mmHg S : 37,5
S : 37,0
1. TTV S : 36,7 S : 36,5 RR : 20
RR : 22
x/menit
RR : 24 x/menit RR : 22 x/menit x/menit
N : 78
N : 68 x/menit N : 64 x/menit N : 60
x/menit
x/menit
43
44
Simetris, tidak
Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada
ada gangguan
4. Telinga gangguan gangguan gangguan
pendengaran,
pendengaran, kotor pendengaran, kotor pendengaran, kotor
kotor
Simetris tidak ada Simetris tidak ada Simetris tidak ada Simetris tidak
5. Hidung
gangguan gangguan gangguan ada gangguan
Kotor, Gigi
Kotor, Gigi tanggal, Kotor, Gigi utuh tidak Kotor, Gigi utuh,
6. Mulut utuh, tidak
tidak berbau berbau tidak berbau
berbau
Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada Simetris, tidak
7. Dada
gangguan gangguan gangguan ada gangguan
10. Kesimpulan
44
45
Objektif :
45
46
dirinya.
b) Ny. S mengatakan
bingung bagaimana
mengatasi
keluhannya
Objektif :
46
47
3 tahun terakhir,
namun tidak pernah
berobat kerumah
sakit, untuk
mengurangi beban /
keluhan tersebut ia
hanya mengonsumsi
obat warung jika
memiliki uang lebih,
namun jika tidak ia
hanya tidur dan
sering marah-marah
Objektif :
47
48
1 Sifat Masalah
3/3 x
Skala :
1=1
- Tidak/kurang sehat : Aktual 3
- Ancaman Kesehatan : Resiko
- Keadaan Sejahtera : Potensial 2 1
Skala :
48
49
- Mudah 2 1/2 x
- Sebagian
2=1
- Tidak Dapat 1 2
Skala :
- Tinggi 3
- Cukup 2/3 x
- Rendah 2 1 1=
1 2/3
4 Menonjolnya Masalah
Skala :
Jumlah - - 3 2/3
49
50
1 Sifat Masalah
3/3 x
Skala :
1=1
- Tidak/kurang sehat : Aktual 3
- Ancaman Kesehatan : Resiko
- Keadaan Sejahtera : Potensial 2 1
Skala :
- Mudah 2
- Sebagian 1/2 x
- Tidak Dapat 1 2 2=1
0
Skala :
- Tinggi 3
- Cukup 1/3 x
- Rendah 2 1 1=
1 1/3
4 Menonjolnya Masalah
Skala :
Jumlah - - 3 1/3
50
51
1 Sifat Masalah
2/3 x
Skala :
1=
- Tidak/kurang sehat : Aktual 3
- Ancaman Kesehatan : Resiko 2/3
- Keadaan Sejahtera : Potensial 2 1
Skala :
- Mudah 2
- Sebagian 1/2 x
- Tidak Dapat 1 2 2=1
0
Skala :
- Tinggi 3
- Cukup 2/3 x
- Rendah 2 1 1=
1 2/3
4 Menonjolnya Masalah
Skala :
51
52
2/2 x
1=1
1 1
Jumlah - - 2 4/6
52
53
53
54
54
55
tekhnik relaksasi
Berikan obat untuk
mengurangi
kecemasan
55
56
untuk
mengidentifikasi
gambaran
perubahan peran
yang realistis
Gunakan
pendekatan tenang
dan yang
meyakinkan
Hindari
pengambilan
keputusan pada saat
pasien berada dalam
stress berat
Beran informasi
actual yang terkait
dengan diagnosis,
terapi dan prognosis
4. IMPLEMENTASI
1.
2.
5. EVALUASI
56
57
1. S:
O:
A:
P:
2. S:
O:
A:
P:
1 Sifat Masalah
Skala :
Skala :
- Mudah 2
- Sebagian
- Tidak Dapat 1 2
57
58
Skala :
- Tinggi 3
- Cukup
- Rendah 2 1
4 Menonjolnya Masalah
Skala :
1 1
Jumlah - -
58