Boardmhs 202211
Boardmhs 202211
PENDAHULUAN
Pemerintah Provinsi Jambi saat ini telah menggunakan sistem informasi untuk
mendukung kegiatan pengoperasian kegiatan pemerintahan. Biro Pengadaan Barang dan Jasa
menggunakan Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) dalam menjalankan
Rencana Umum Pengadaan (RUP). Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP)
dibuat dengan tujuan untuk mempermudah pihak PA/KPA dalam mengumumkan RUP nya
serta sebagai sarana layanan publik terkait RUP sehingga memudahkan masyarakat dalam
mengakses secara langsung Pengadaan Badarang Dan Jasa di Provisi Jambi. Namun semenjak
Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) ini berjalan belum pernah diadakannya
evaluasi kepuasan pengguna terhadap sistem yang telah berjalan. Dilakukannya evaluasi
sistem guna melihat permasalahan pada sistem, tentunya dalam memperbaiki kekurangan
dan kendala pengguna sistem. Maka dari itu perlu diadakan pengkajian lebih lanjut terhadap
sistem ini.
Penelitian berikutnya dengan judul “ Evaluasi Kepuasan Pengguna Pada Website PalTV
dengan Metode EUCS). Dengan hasil menunjukkan kategori tinggi dalam kepuasan pengguna
meliputi variabel accuracy dan untuk tabel content, format, ease of use dan timeliness berada
di kategori kurang puas dan maka dari itu perlu diperhatikan dari beberapa tabel yang
menjadi faktor kurang puasnya pengguna agar dapat memperbaiki website tersebut (Indah &
Nurfadillah, 2022).
Terdapat beberapa model yang dikembangkan para peneliti untuk meneliti kepuasan
penggunaan sistem informasi diantaranya Technology Acceptance Model (TAM). Model TAM
menekankan pada dua aspek utama yaitu perceived usefulness (pemanfaatan sistem akan
meningkatkan kinerjanya) dan perceived ease of use (penggunaan sistem cukup mudah). Lalu
terdapat Human Organization Technology (HOT FIT). Model evaluasi ini menilai interaksi antara
aspek manusia (human), organisasi (organization) dan teknologi (technology). Selanjutnya
Metode Task Technology Fit (TTF). Model Task Technology Fit (TTF) dapat digunakan untuk
mengukur kemampuan/keefektifan media sosial sebagai sarana berbagi informasi. Serta
terdapat metode End User Computing Satisfaction (EUCS). Model evaluasi End User Computing
Satisfaction (EUCS) menekankan pada aspek kepuasan pengguna website atau sistem
informasi dengan mempertimbangkan dimensi isi, keakuratan, format, ketepatan waktu dan
kemudahan penggunaan sistem.
Sesuai dengan tujuan penelitian ini yang berfokus pada kepuasan akhir pengguna
dengan melihat faktor-faktor apa saja yang dapat berpengaruh terhadap kepuasan pengguna
sistem. Penulis memilih End User Computing Satisfaction (EUSC) sebagai metode pengukuran,
dimana End User Computing Satisfaction (EUCS) method menekankan kepuasan pengguna
terhadap aspek teknologi, dengan menilai isi, keakuratan, format, waktu dan kemudahan
penggunaan sebuah sistem.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengangkat
permasalahan tersebut sebagai bahan peneliatian untuk melakukan penulisan ilmiah dengan
judul penelitian yaitu : “EVALUASI KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI RENCANA
UMUM PENGADAAN (SIRUP) PROVINSI JAMBI MENGGUNAKAN METODE END USER
COMPUTING SATISFACTION”
1. Untuk mengevaluasi dan mengukur kepuasan pengguna pada Sistem Informasi Rencana
Umum Pengadaan (SIRUP).
2. Untuk meneliti variabel apa saja yang mempengaruhi kepuasan pengguna pada Sistem
Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP).
2.2 Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP) Pada Organisasi Perangkat
Daerah Provinsi Jambi
Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP) merupakan sebuah sistem
informasi yang digunakan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Jambi dalam
melakukan perencanaan RUP. Sistem Informasi ini bertujuan untuk mempermudah
Pemerintah Daerah (PD) dalam mengumumkan Rencana Umum Pengadaan (RUP) sebagai
sarana layanan publik terkait RUP sehingga memudahkan masyarakat dalam mengakses
secara langsung Pengadaan Barang dan Jasa secara Nasional. Sistem Informasi Rencana
Umum Pengadaan (SiRUP) dan Bank data nya bersifat sentralistik pada satu server milik
LKPP. Sedangkan untuk pengelolaan sistem bersifat desentralistik, dimana Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) bertindak sebagai penanggung jawab pengelolaan aplikasi SiRUP ini.
Terdapat beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam sistem ini diantaranya,
mengumumkan serta melihat informasi terkait RUP, mengecek paket, pengelolaan paket serta
kegiatan pengadaan, pembuatan paket untuk pihak penyedia, swakelola, dan penyedia dalam
swakelola, mengunggah, merevisi, serta mencetak paket RUP. Adapun pihak-pihak yang
terlibat dalam pengelolaan Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP) tingkat
Perangkat Daerah serta sebagai pengguna aplikasi SIRUP yaitu:
1. Admin PPE (Pusat Pelayanan Elektronik), yaitu admin yang bertugas untuk melakukan
pemetaan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) serta membuat akun sub admin PPE.
2. Pengguna Anggaran (PA)
3. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
4. Pejabat Pembuat Komiten (PPK)
5. Admin SiRUP (PA)
Hak akses dan juga wewenang dari masing-masing pihak pengelola Sistem Informasi
Rencana Umum Pengadaan (SiRUP) Perangkat Daerah dapat dilihat pada tabel 1:
Tabel 1 Wewenang dan hak akses pengelola aplikasi SiRUP
Pengguna Wewenang
Admin PPE 1.Kelola OPD
2.Kelola PA dan KPA
3.Upload Data Integrasi
4.Tarik Data Integrasi
5.Upload File RKA-D
6. Cetak Rekap Paket RUP
Pengguna Anggaran (PA) 1. Verifikasi Akun PPK
2. Kelola Program dan Kegiatan
3. Delegasi Kegiatan ke PPK
4. Kelola Admin RUP serta
Merupakan Admin RUP
5. Menerima Dana Dekon/TP
6. Delegasi Dana Dekon/TP Ke PPK
7. Pembatalan Final Draft Paket
8. Mengumumkan RUP
9. Konsolidasi Paket dalam ODP
10. Revisi Paket yang diumumkan
11. Cetak Rekap RUP
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) KPA memiliki wewenang yang
merupakan pelimpahan Wewenang
dari PA, serta menetapkan
perencanaan yang telah disusun oleh
PPK.
Pejabat Pengguna Komiten (PPK) 1. Menyusun perencanaan RUP
2. Delegasi kegiatan ke PA/KPA
3. Membuat paket penyedia,
swakelola, dan penyedia dalam
swakelola.
4. Identifikasi Pemaketan
5. Membuat Paket Dekon/TP
6. Finalisasi Draft Paket
7. Konsolidasi Antar Paket
8. Mengubah data sebelum
diumumkan
9. Inisiasi Revisi Paket
Admin RUP 1. Identifikasi Pemaketan
2. Membuat Paket Penyedia,
Swakelola, dan penyedia dalam
swakelola.
3. Membuat Paket Dekon/TP
4. Ubah paket yang belum di
umumkan
Sumber : (LPSE, 2019)
1. Content
Content merupakan isi dari sebuah sistem yang berupa informasi-informasi yang akan
disajikan dengan maksud dan tujuan tertentu. Informasi-informasi yang disediakan harus
sesuai dengan kebutuhan para pengguna dari sistem tersebut dan tidak ada kesalahan,
sehingga dapat memberikan kepuasan bagi penggunanya. Variabel Content digunakan untuk
mengukur kepuasan pengguna yang ditinjau dari isi suatu sistem. Isi sistem biasanya berupa
fungsi dan modul yang dapat digunakan oleh pengguna dan juga memberikan informasi yang
bermanfaat serta berkualitas.
Pernyataan yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas sistem informasi yaitu :
1. Sistem menyediakan informasi yang tepat dan sesuai kebutuhan
2. Isi dan informasi yang dihasilkan sistem sangat membantu
3. Sistem menyediakan laporan yang lengkap
2. Accuracy
Dimensi Accuracy adalah dimensi untuk mengukur kepuasan pengguna dari sisi
keakuratan data ketika sistem menrima input kemudian mengelolanya menjadi informasi.
Keakuratan sistem diukur dengan melihat seberapa sering sistem menghasilkan output yang
salah ketika mengelola input dari pengguna, selain itu dapat dilihat pula seberapa sering
terjadi error atau kesalahan dalam proses pengelolahan data (Bayu, 2016). Untuk mengukur
kualitas akurasi sistem akan digunakan penyataan berikut:
1. Informasi yang dihasilkan sistem sangat akurat
2. Hasil output pada layar, dari sistem telah sesuai dengan apa yang anda perintahkan atau
input
3. Sistem jarang terjadi error ketika anda menggunakannya
4. Sistem dapat memperkecil kesalahan
5. Sistem dapat menghasilkan informasi yang dapat diandalkan dan dipercaya
3. Format
Dimensi Format merupakan dimensi yang digunakan untuk mengukur kepuasan
pengguna dari sisi tampilan dan estetika dari desain antar muka sistem, format dari laporan
atau informasi yang dihasilkan oleh sistem yaitu apakah antarmuka dari sistem menarik dan
apakah tampilan sistem memudahkan pengguna pada saat menggunakan sistem sehingga
secara tidak langsung dapat berpengaruh terhadap tigkat efektifitas dari pengguna. Untuk
mengukur kualitas format sistem akan digunakan penyataan berikut:
1. Informasi yang ditampilakan oleh sistem sangat jelas
2. Tampilan antarmuka (interface) sistem sangat menarik
3. Komposisi warna dalam sistem sangat baik tidak melelahkan mata
4. Komposisi warna dalam sistem sangat baik sehingga tidak membosankan
5. Format dan bentuk laporan yang dihasilkan sistem mudah dimengerti dan dipahami
6. Cara sistem dalam menampilkan sebuah infromasi sangat baik
4. Easy of Use
Ease of use merupakan dimensi pengukuran dari sisi kemudahan pengguna atau user
friendly pada saat menggunakan sistem atau aplikasi, seperti proses input data, pencarian
informasi, serta pengolahan data oleh pengguna suatu sistem atau aplikasi. Pernyataan yang
dapat digunakan untuk mengukur kemudahan penggunaan sistem yaitu :
1. Sistem sangat user friendly
2. Tidak membutuhkan waktu yang lama dalam memahami sistem
3. Kemudahan berinteraksi dalam sistem
4. Petunjuk Pada sistem jelas dan mudah dipahami
5. Timeliness
Dimensi Timeliness merupakan dimensi untuk mengukur kepuasan pengguna dari sisi
ketepatan waktu pada sistem dalam menyajikan atau menyediakan data dan informasi yang
dibutuhkan oleh pengguna sistem. Sistem yang tepat waktu dapat dikategorikan sebagai
sistem real-time, berarti setiap permintaan atau input yang dilakukan oleh pengguna akan
langsung diproses dan output akan ditampilkan secara tepat tanpa harus menunggu lama.
Untuk mengukur ketepatan waktu sistem akan digunakan penyataan berikut:
1. Sistem X memberikan informasi yang anda butuhkan secara tepat waktu
2. Sistem X dapat memberikan data terkini
3. Sistem yang ada menyediakan informasi pada saat diperlukan
Perbandingan antara model End User Computing Satisfaction (EUCS) dengan metode lain
Adapun perbandingan model End User Computing Satisfaction (EUCS) dengan model
penelitian lain yaitu:
Tabel 2 Perbedaan Model End User Computing Satisfaction(EUCS) dengan model lain
Model Kegunaan Variabel
Pada tabel diatas, terdapat perbandingan beberapa model yang dapat digunakan untuk
melakukan evaluasi, yaitu perbandingan antara model End User Computing Satisfaction
(EUCS), Technology Acceptance Model (TAM), Human Organization Technology (HOT FIT), Task
Technology Fit (TTF), dimana beberapa metode tersebut lebih menekankan pada tingkat
penerimaan suatu sistem atau aplikasi yang telah dikembangkan. Berdasarkan pemaparan
perbandingan metode diatas, metode End User Computing Satisfaction (EUCS) dianggap cocok
dan sesuai untuk digunakan dalam mengevaluasi kepuasan pengguna aplikasi maupun
sistem informasi.
(Rini, 2019) Analisis Tingkat Tujuan penelitian ini Hasil penelitian ini
Kepuasan adalah untuk dapat menunjukkan bahwa
Pengguna Akhir mengetahui bahwa dimensi EUCS
Terhadap Layanan aplikasi yang dihasilkan berpengaruh positif
"Link Aja" di sudah dapat memenuhi terhadap kepuasan
Indonesia Melalui kepuasan penggunanya. pengguna aplikasi
Pendekatan End LinkAja, kecuali dimensi
User Computing bentuk dan kemudahan
Satisfaction (EUCS) penggunaan. Selain itu,
dan Reputasi reputasi perusahaan juga
Perusahaan mempengaruhi kepuasan
pengguna aplikasi LinkAja
2.6 Hipotesis
Hipotesis merupakan pendapat/dugaan yang masih lemah dan harus diputuskan
menerima atau menolak hipotesa tersebut dengan uji hipotesis(Heryana, 2014) .Hipotesis
merupakan suatu pendapat atau dugaan yang bersifat sementara. Latar belakang penelitian
ini mengacu pada teori model End User Computing Satisfaction (EUCS) yang dikembangkan
oleh Torkzadeh dan Doll (1991). Menurut End User Computing Satisfaction (EUCS) tingkat
kepuasan pengguna akhir atas suatu aplikasi dipengaruhi oleh faktor isi (Content), ketepatan
(Accuracy), bentuk (format), kemudahan penggunaan (ease of use), dan tecepatan (Timeliness).
Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut :
- H1: Isi (Content) Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) berpengaruh positif
terhadap kepuasan penggunanya.
- H2: Akurasi (Accuracy) Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) berpengaruh
positif terhadap kepuasan penggunanya.
- H3: Bentuk (Format) Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) berpengaruh
positif terhadap kepuasan penggunanya.
- H4: Kemudahan Penggunaan (ease of use) Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan
(SIRUP) berpengaruh positif terhadap kepuasan penggunanya.
- H5: Ketepatan waktu (Timeliness) Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP)
berpengaruh positif terhadap kepuasan penggunanya.
2.7 Kerangka Peneitian
Secara keseluruhan, tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti adakah
hubungan atau korelasi antar variabel dependen yaitu kepuasan pengguna dengan variabel
independen yaitu ( Content, Accuracy, Format, Ease of Use, Timeliness). Dengan penjelasan
apakah isi dari sistem dapat mempengaruhi kepuasan pengguna sistem, begitupun dengan
keakuratan, bentuk, kemudahan penggunaan, serta ketepatan waktu pada sistem. Pada
kerangka pemikiran ini ditujukan untuk mengetahui apakah faktor-faktor tersebut dapat
berpengaruh pada kepuasan pengguna Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan(SiRUP)
Provinsi Jambi.