Anda di halaman 1dari 2

Mafia Tanah Memaksa Rakyat Kecil untuk Kalah

Oleh : Dwi Sakiya Nisvi, M.H

Masyarakat kecil, kususnya masyarakat-masyarakat yang ada di pedesaan


yang mungkin minim dalam penghasilan tapi mereka memiliki banyak harta berupa
tanah yang sudah di wariskan dari turun-temurun. Tanah merupakan sebuah
harapan bagi masyarakat yang tidak memiliki penghasilan tetap dalam kehidupan
anak cucunya, Namun mirisnya fenomena-fenomena yang saat ini terjadi membuat
mereka yang lemah menjadi dipaksa mengalah. Sebut saja mafia atau sekumpulan
orang yang bergerak dalam melakukan tindak kejahatan khusus nya dalam
penulisan ini adalah mafia tanah.
Akhir-akhir ini mafia tanah juga semakin gencar menjalankan aksinya di
beberapa daerah. Para mafia tanah itu sendiri memiliki berbagai macam modus
yang mereka gunakan untuk dapat mengambil alih tanah orang lain. Beberapa
modus mereka yaitu adalah menguasai hak atas tanah yang luput dari regulasi
undang-undang, juga melalukan pemalsuan surat sehingga dapat menimbulkan
sertifikat ganda. Dengan sertifikat ganda tersebut, mafia tanah kemudian dapat
melakukan gugatan kepada pemilik tanah yang sebenarnya ke pengadilan
dengan dalih-dalih juga argumentasi yang meyakinkan sehingga hakim
kemudian dapat lebih memihak mafia tanah tersebut. Masih banyak lagi
modus-modus yang sudah banyak dilakukan oleh para mafia tanah dalam
melancarkan aksinya, jika dilihat pada faktanya bahwa korban-korban para mafia
tanah adalah masyarakat-masyarakat pedesaan, orang-orang kecil tak
berpenghasilan, masyarakat yang minim pengetahuan, dan meskipun bebrapa
korban ada yang diluar dari kata gori tersebut, namun mayoritasnya adalah warga
pedesaan.
https://www.kompas.com/properti/read/2021/11/05/161938621/mafia-tanah-
merajalela-sofyan-kita-berantas-sampai-ke-akar berbagai artikel dan berita di media
menjanjikan banyak solusi terkait mafia tanah, namun sampai saat ini solusi-solusi
tersebut seolah sebatas janji yang tak kunjung terealisasi.
Zaman kini memang sudah modern, hal tersebut dibuktikan dengan berbagai
layanan-layanan pengaduan yang di berikan, dalam hal ini oleh Badan Pertanahan
Nasional terkait masyarakat yang di zolimi oleh para mafia tanah, namun hal
tersebut tidak menjadi solusi yang nyata. Layanan yang tersedia seakan hanya
sebagai pemenuhan program yang Ketika dihubungi tidak ada kelanjutan yang
pasti. Belum lagi proses demi proses yang seakan dipersulit, jangankan untuk
mereka yang masi mengeja dalam membaca kaum pelajar pun rasanya masi
kesulitan untuk mencari keadilan melawan para mafia-mafia tanah yang masi
berkeliaran.
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) Adalah sebuah program
yang di buat oleh Presiden Jokowi untuk percepatan masyarakat dalam memiliki
sertifikat tanah, kemudahan-kemudahan dalam membuat sertifikat dalam program
PTSL ini lah yang semakin membuat mafia tanah mudah dalam melancarkan aksi-
aksinya. Sasaran-sasaran para mafia tanah adalah tanah-tanah yang masih berupa
girik yang kemudia mereka manipulasi sehingga terbit sertifikat tanah tersebut.
Beberapa factor yang membuat mafia tanah terus melancarkan aksinya pertama
yaitu mudahnya akses para mafia-mafia ini mulai dari bawah hingga atas yang
semakin menindas kaum bawah. Maka hanya Tindakan tegas dari pemerintah yang
bisa menyapu bersih para kelompok mafia tanah, dibentuknya Lembaga khusus
dalam penanganan PTSL mungkin bisa menjadi solusi atau dengan memberikan
akses yang mudah dan prioritas pelayanan terhadap pelaporan-pelaporan terkait
mafia tanah yang dialami oleh masyrakat tanpa adanya pungutan biaya.

Review
1. Font huruf tidak seragam
2. Judul terlalu formal, usul “Rakyat menggugat tanah”
3. Belum ada ide gagasan yang disampaikan,
4. Bisa dijelaskan keterlibatan perangkat desa dalam mafia tersebut.

Anda mungkin juga menyukai