Anda di halaman 1dari 1

Fatmawati kholifatus salma [12]

XI IBB

1. menceritakan tentang seorang arkeologi muda yang berusaha melepaskan diri dari
Kungkungan peradaban kampus dengan pergi ke Banuaha, sebuah kampung di pedalaman
pulau Nias. Di sana ia mengetahui lebih dalam tentang seluk beluk budaya Nias, tentang
bagaimana harga diri menjadi hal yang sangat penting
2. Budaya dan kehidupan daerah Nias
3. Bahasa yang dipakai sangat ringan walaupun disisipkan beberapa bahasa arkeologi.
Sayangnya, ending cerita terkesan dipaksakan. Beberapa dialog antar tokoh juga
menggunakan bahasa daerah Nias sehingga membingungkan pembaca
4. Judul buku : Manusia Langit: Sebuah Novel Etnografis
Pengarang : J. A. Sonjaya
Tebal buku : xi + 210
Penerbit : Kompas, 2010
Mahendra, seorang arkeolog muda, berusaha melepaskan diri dari kungkungan peradaban
kampus. Ia melarikan diri ke Banuaha, sebuah kampung di pedalaman Pulau Nias, yang
diyakini penduduk aslinya sebagai tempat turunnya manusia dari langit. Di sana ia banyak
belajar mengenai persamaan dan perbedaan antara dua dunia: dunia kampus di Yogyakarta
dan dunia orang Nias di Banuaha. Persamaan dan perbedaan yang menyangkut prinsip
hidup-mati, harga diri, pesta, juga soal perempuan.
Penulis menggambarkan mereka yang berada di lingkungan perguruan tinggi sebagai
manusia langit, sedangkan masyarakat, terutama yang berada di daerah pedalaman, sebagai
manusia bumi. Melalui novel ini, kita dapat mengetahui lebih dalam tentang seluk beluk
budaya Nias, tentang bagaimana harga diri menjadi hal yang sangat penting sampai-sampai
seorang kepala desa rela jatuh miskin dan berhutang kesana-kemari untuk dapat menggelar
pesta hanya demi bisa dihormati warganya, juga tentang mahalnya harga seorang wanita di
Nias untuk dapat dinikahi.
gaya bahasanya yang ringan, meskipun disisipi beberapa istilah arkeologi. Setting budaya
dan kehidupan Nias digambarkan dengan sangat baik. Sayangnya, akhir cerita novel ini
terkesan terlalu dipaksakan. Beberapa dialog antar tokoh juga menggunakan istilah dan
bahasa daerah Nias sehingga membingungkan pembaca.

Anda mungkin juga menyukai