SKRIPSI
MUHAMMAD NASIR
08C10432016
SKRIPSI
MUHAMMAD NASIR
08C10432016
I. PENDAHULUAN
tangkapan ikan air tawar khususnya cukup tinggi di Aceh Barat.Populasi ikan air
tawar di parairannya sangat beragam, namun jenis ikan yang terdapat di sungai-
menyatakan bahwa terdapat 41 jenis famili ikan air tawar yang ditemukan di
Aceh umumnya.
tawar yang tinggi. Krueng Tujoh memiliki sumber air yang sama namun seiring
menyebutkan bahwa keanekargaman jenis ikan air tawar cukup tinggi di sungai
Ikan sangat beragam jenisnya baik yang hidup di air tawar maupun air laut
(Jasin, 1992).Di Indonesia terdapat lebih 4000 jenis ikan air laut, payau, dan air
beragam, namun total jenis ikan yang tercatat baru mencapai 70 jenis. Komposisi
2
jenis ikan bervariasi, tergantung dari jenis tumbuhan penutup air (Anonim, 2000).
Ikan sangat banyak manfaatnya, diantarana Sebagai salah satu sumber protein
hewani ikan merupakan salah satu sumber protein yang relatif murah, cepat
keberadaan hutan atau tumbuhan di sepanjang daerah aliran sungai yang akan
daerah seperti di danau Teluk Jambi oleh Sukmono et al. (2010), di Sungai
Cimanuk oleh Yuanda et al. (2012), Firda (2013) di waduk Cirata Jawa Barat dan
masih bayak lagi. Namun identifikasi jenis ikan belum dilakukan di Krueng
sungai yang berbeda dari sumber aliran air yang sama, dari perjalanannya
instansi terkait, serta bagi masyarakat sekitar sebagai upaya konservasi jika
II TINJAUAN PUSTAKA
salah satu warga setempat yang juga berprofesi sebagai nelayan dapat diketahui
Krueng Tujoh merupakan bahasa daerah yang artinya tujuh aliran.Hasil observasi
di lapangan bahwa asal muasal Krueng Tujoh berasal dari satu mata air yang
aaliran memiliki nama sungai, menurut salah seorang warga yang diinterview,
1. Krueng Buloh
2. Krueng Pucuk La’ot
3. Krueng Reudeuk
4. Krueng Paya Baro
Berdasarkan hasil interview dengan warga juga mengatakan bahwa, dari
ke empat sungai tersebut hanya tiga sungai yang sering diambil ikannya oleh
nelayan dan memiliki jenis ikan yang tinggi, serta jumlah yang banyak. Tiga
sungai tersebut adalah Krueng Buloh,Krueng Pucuk La’ot dan Krueng Reudeuk.
Alat tangkap yang sering digunakan oleh nelayan adalah jaring, jala dan alat
tangkap lain seperti pancing, bubu, tangguk dan lain sebagainya. Hasil tangkapan
biasanya dijual dipasar rakyat di kota Meulaboh. Dari hasil survey juga diketahui
(Anonim, 2001).
5
1300 jenis ikan.secara umum kekayaan jenis ikan di perairan Aceh tergolong
Muara Enim Sumatera Selatan Jambi hanya tercatat 44 spesies ikan, 56 spesies di
Utara Selangor Malaysia, dan lebih rendah lagi dibandingkan dengan lembah
Sungai Yangtze Cina yaitu 361 spesies. Wilayah Aceh bagian barat tercatat
saat ini menghadapi ancaman dari berbagai aktivitas manusia. Berbagai faktor
Berbagai jenis ikan cenderung untuk mencari habitat alami yang cocok
dan tidak jauh berbeda dengan habitat aslinya dan bila tidak ditemukan, ikan akan
berusaha untuk beradaptasi. Bila lingkungan atau kualitas air terus menerus
1. Suhu
Suhu merupakan parameter lingkungan yang utama pada perairan
berbagai jenis ikan (Michael 1994).Suhu juga merupakan salah satu faktor
dan angin. Perubahan suhu berpengaruh terhadap proses fisika, kimia dan
yang besar terhadap kelarutan oksigen dalam air, apabila suhu naik maka
sehingga kebutuhan akan oksigen bagi organisme ikan juga akan meningkat.
untuk berbagai kebutuhan hidup. Sumber utama oksigen terlarut berasal dari
atmosfer dan proses fotosintesis. Oksigen dari udara diserap dengan difusi
tertinggi. Kadar oksigen terlarut di perairan optimal bagi ikan adalah diatas 5
7
3. pH (Power of Hidrogen)
Nilai pH menggambarkan kondisi asam atau basa suatu lingkungan.Air
karbondioksida dan senyawa yang bersifat asam. Pada siang hari fitoplankton
air menurun. pH yang ideal bagi ikan antara 6,8 hingga 8,5. Perairan dengan
2001).
8
IIIMETODOLOGI PENELITIAN
bedanya aliran anak sungai serta melihat kepada habitat dihulu dan hilir
Ranub Dong
dalam Tabel 1.
No Jenis Kegunaan
Alat
3 Jala (mata jarring, 1,5 inci atau 2 inci) Sebagai alat tangkap ikan
Bahan
nelayan berupa jala atau jaring ikanyag biasa digunakan untuk menangkap
ikan.
Ikan yang tertangkap oleh nelayan kemudian diambil tiga ekor dari
masing-masing.Tiga tiga ekor ikan dari masing jenis ikan ini digunakan
semua individu ikan yang ada.Kemudian diberi label dengan catatan nama
ke dalam cool box yang telah diisi es. Kemudian dibawa ke laboratorium
Data primer dari penelitian ini adalah jenis-jenis ikan yang ditemukan di
Data sekunder dari penelitian ini adalah hasil interview dari nelayan yang
𝐻' = ∑ 𝑝i ln 𝑝i
i=1
Keterangan :
H’ : Indeks Keanekaragaman
pi : Proporsi spesies ke-I
ln : logaritma natural
1
𝐷 = ∑ 𝑁i2
𝑡=1
Keterangan
D : Indeks dominansi
Simpson S : Jumlah jenis
(spesies)
Ni : Jumlah total individu jenis i
N : Jumlah seluruh individu dalam total
n Pi=ni/N : Sebagai proporsi jenis ke-i
Kriteria yang digunakan:
ikan.
Waktu Penelitian
Gampong Ujung Tanoh Darat merupakan salah satu desa yang terdapat di
dengan saat ini Tgl 13 April 2014 Mencapai 3199 Jiwa, Kabupaten Aceh Barat
jarak antara ibu kota kecamatan dengan desa ±6 KM2 dengan batas-batas wilayah
sebagai berikut :
Tengeh
strategis di jalur dagang kawasan Barat Aceh. Khususnya kota Meulaboh yang
Banyak sekali potensi yang dapat digali dikawasan ini, seperti pariwisata,
karena posisinya yang merupakan panduan antara pantai dan bukit barisan yang
hijau. Selain itu, Aceh Barat dapat dikembangkan sebagai kawasan agroindustri,
pada Tanggal 19 April 2014 Sampai 18 Mei 2014, maka dari stasiun satu, stasiun
dua, stasiun tiga dan stasiun empat yang berada di Desa Ujong Tanoh Darat
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Famili : Clariidae
Genus : Clarias
insang.Ikan yang didalam rongga perutnya sebelah atas memiliki tulang sebagai
bentuk tubuhnya memanjang, tidak bersisik, dan berkulit licin. Kelompok ikan
yang mempunyai ciri khas seperti bentuk kepala pipih, dengan lempeng tulang
1
keras sebagai batok kepala bersungut empat pasang, sirip dada berpatil serta
insang, yang memungkinkan ikan lele mengambil oksigen langsung dari udara.
(Rukmana, 2003)
b. Ikan Nila
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Osteichthyes
Sub Kelas :
Acanthoptherigii Ordo :
Percoidea
Famili : Cihclidae
Genus : Oreochromis
berbedah dengan kelompok tilapia.Secarah umum, bentuk tubuh ikan nila panjang
dan ramping, dengan sisik berukuran besar.Matanya besar, menonjol, dan bagian
tepinya berwarna putih. Gurat sisi ( linea lateralis ) terputus di bagian tengah
badan kemudian berlanjut, tetapi letaknya lebih ke bawah dari pada letak garis
yang memanjang di atas sirip dada. Jumlah sisik pada gurat sisi jumlahnya 34
buah. Sirip punggung, sirip perut, dan sirip dubur mempunyai jari-jari lemah
tetapi keras dan tajam seperti duri.Sirip pungungnya berwarna hitam dan sirip
bentuk tubuh agak memanjang dan pipi ke samping, warna putih Kehitam-
hitaman, dan makin kebagian perut makin terang. Pada bagian perut terdapat
sepuluh buah garis vertical berwarna hijau Kebiru-biruan, sedangkan pada sirip
ekor terdapat delapan buah garis melintang yang ujungnya berwarna Kemerah-
merahan. Mata ikan nila tampak menonjol agak besar dan di pinggirnya berwarna
hijau Kebiru- biruan.Mulut terminal, linea lateralis terputus menjadi dua bagian,
sedangkan Garis-gari pada sirip berwarna merah berjumlah 6–12 buah.Pada sirip
besar dengan bagian tepi mata berwarna putih.Badan relative lebih tebal dan
kekar dibandingkan
1
ikan mujair.Garis lateralis (gurat sisi di tengah tubuh) terputus dan dilanjutkan
c. Ikan Sidat
Klasifikasi
Phylum : Vertebrata
Series : Pisces
Class : Teleostei
Order : Anguilliformes
Famili :Anguillidae
Genus : Angguilla
Spesies : Angguilla sp
spesies ikan sidat yaitu : Anguilla sp dan Anguilla borneensis, yang merupakan
interioris dan Anguilla obscura yang berada di perairan sebelah utara Pulau
1
Papua, Anguilla bicolor pasifica yang dijumpai di perairan Indonesia bagian utara
Hindia (di sebelah barat Pulau Sumatra dan selatan Pulau Jawa), sedangkan
Ikan sidat termasuk dalam kategori ikan katadromus, ikan sidat dewasa
ikan sidat hasil pemijahan akan kembali lagi ke perairan tawar hingga mencapai
dewasa. Sejak awal tahun 1980, jumlah yang memasuki sungai-sungai di Eropa
perairan Indo-Pasifik, Atlantik dan Hindia. Ikan sidat merupakan ikan nokturnal,
sehingga keberadaannya lebih mudah ditemukan pada malam hari, terutama pada
bersirip perut dan punggung tidak berduri.sisik pada sidat berbentuk kecil
kulit,lubang hidung terletak dimuka mata,mulut agak miring dan sampai melewati
ikan sidat yang terdapat di Indonesia di antara nya adalah A.bicolor dengan warna
2
kulit bagian punggung coklat polos.sirip punggung,sirip ekor dan sirip dubur
dubur. A.nebulosa dengan warna kulit pada bagiang punggung coklat seperti
marmer.sirip punggung sirip ekor dan sirip dubur menyatu serta memiliki sirip
antara permulaan sirip punggung dengar dubur berkisar antara 6-13% dari
Klasifikasi
Filum : Chordota
Kelas : Pisces
Ordo : Ostariophysi
Subordo : Siluroidae
Famili : Claridae
Genus : Clarias
yang tidak tajam dan geriginya tumpul. Sungut lele dumbo relaif lebih panjang
dan tampak lebih kuat dari pada lele lokal. Kulit badannya terdapat bercak-bercak
kelabu seperti jamur kulit manusia (panu). Kepala dan punggungnya berwarna
dan tidak mudh berontak saat disentuh atau dipegang. Penampilannya kalem dan
tidak banyak bergerak. Lele dumbo suka meloncat bila merasa tidak aman.
Bentuk lele dumbo adalah memanjang dengan bagian depan membulat dan
bagian tengah sampai bagian belakang pipih. Kepalanya pipih dan memiliki
(Rukmana, 2003).
dengan lele lokal atau jenis-jenis ikan lele lainnya. Sequa jenis ikan lele
memiliki gonad satu pasang dan terletak disekitar usus. Ikan lele memiliki
lambung yang relatif besar dan panjang, tetapi ususnya relatif lebih pendek
daripada badannya. Hati dan gelembung ikan lele berjumlah 2 (dua) dan masing-
masing sepasang. Alat pernapasannya berupa insang dan insang tambahan berupa
arborescent organ yang memungkinkan ikan ini map mengambil oksigen segar di
e. Ikan Gabus
Klasifikasi
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
2
Ordo : Perciformes
Famili : Channidae
Genus : Channa
Spesies : Channa
Striata
Ikan gabus termasuk ikan darat yang cukup besar, dapat tumbuh hingga
mencapai panjang 1 m. Berkepala besar agak gepeng mirip kepala ular sehingga
Sirip punggung lebih panjang dari sirih debur, sirip yang pertama disokong oleh
38-45 jari-jari lunak, sirip yang disebut belakangan disokong oleh 23-27 jari-jari
sirip dada dan lebar dengan ujung membulat disokong oleh 15-17 jari-jari lunak.
Gurat sisi nya ada 52-57 keping, panjang tubuhnya dapat mencapai 100 cm.
Sisi atas tubuh dari kepala hingga ke ekor berwarna gelap hitam
kecoklatan atau kehijauan.Sisi bawah tubuh putih, mulai dagu ke belakang. Sisi
f. Ikan Baung
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordota
Subfylum : Vetebrata
Ordo : Siluriformes
Famili : Bagridae
Genus : Hemibagrus
tanda-tanda bagian tubuhnya, atau lebih dikenal dengan istilah morfologi. Baung
dan tinggi badan 4 : 1. Baung juga berbadan bulat dengan perbandinga tinggi
badan dan lebar badan 1 : 1. Keadaan itu bisa dibilang badan baung itu
Baung bersirip lima buah sirip, yaitu sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip
dubur dan sirip ekor. Sirip punggung bulat, pendek dan besar.Sirip dada besar
berada di belakang tutup insang.Sirip perut juga bisa dibilang besar berada di
2
bawah sirip dada.Sirip ekor berada dibelakang tubuh dengan bentuk cagak.Sirip
dubur pendek, tapi besar. Selain kelima siri, baung juga memiliki adipose fin (di
Badan baung muda pada umumnya berwarna coklat muda kemudaan dan
bagian perut berwarna putih atau kekuningan. Warna tersebut akan berubah
menjelang dewasa, yakni pada bagian punggung berwarna kecoklatan dan pada
bagian perut berwarna kuning tua. Baung merupakan ikan tidak bersisik.
Sungut peraba terletak disudut rahang atas.Sepasang dari sungut peraba sangat
panjang sekali dan mencapai sirip dubur.Sisrip punggung mempunyai dua buah
jari-jari keras, satu diantaranya keras dan meruncing menjadi patil.Kepala besar
dengan warna tubuh abu-abu kehitaman, dengan punggung lebih gelap, tapi perut
lebih cerah. Badan ikan baung tidak bersisik, berwarna coklat kehijauan dengan
pita tipis memanjang jelas dari tutup insang hingga pangkal ekor, panjang
totalnya lima kali tingginya, sekitar 3 – 3,5 panjang kepala, serta mempunyai
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Osphronemidae
Genus : Trichogaster
Sepat siam (Trichogaster pectoralis) adalah sejenis ikan air tawar anggota
sliper. Dalam bahasa Inggris disebut Siamese gourami (Siam adalah nama lama
sisi tubuhnya. Ikan rawa yang bertubuh sedang, panjang total mencapai 25cm;
namun umumnya kurang dari 20 cm. Lebar pipih, dengan mulut agak meruncing.
Sirip-sirip punggung (dorsal), ekor, sirip dada dan sirip dubur berwarna gelap.
Sepasang jari-jari terdepan pada sirip perut berubah menjadi alat peraba yang
oleh sepasang duri dan 2-3 jumbai pendek. Rumus sirip punggungnya: VII (jari-
jari keras atau duri) dan 10–11 (jari-jari lunak); dan sirip anal IX-XI, 36–38.
Ikan yang liar biasanya berwarna perak kusam kehitaman sampai agak
kehijauan pada hampir seluruh tubuhnya. Terkadang sisi tubuh bagian belakang
yang hanya terlihat pada individu berwarna terang, terdapat di sisi tubuh mulai
Ikan rawa yang bertubuh sedang, panjang total mencapai 25cm; namun
umumnya kurang dari 20 cm. Lebar pipih, dengan mulut agak meruncing. Sirip-
sirip punggung (dorsal), ekor, sirip dada dan sirip dubur berwarna gelap.
Sepasang
2
jari-jari terdepan pada sirip perut berubah menjadi alat peraba yang menyerupai
sepasang duri dan 2-3 jumbai pendek. Rumus sirip punggungnya: VII (jari-jari
keras atau duri) dan 10–11 (jari-jari lunak); dan sirip anal IX-XI, 36–38. Ikan
yang liar biasanya berwarna perak kusam kehitaman sampai agak kehijauan pada
hampir seluruh tubuhnya. Terkadang sisi tubuh bagian belakang nampak agak
terlihat pada individu berwarna terang, terdapat di sisi tubuh mulai dari belakang
mata hingga ke pangkal ekor.Seperti umumnya sepat, ikan ini menyukai rawa-
rawa, danau, sungai dan parit-parit yang berair tenang; terutama yang banyak
ditumbuhi tumbuhan air. Juga kerap terbawa oleh banjir dan masuk ke kolam-
ikan ini menyukai rawa-rawa, danau, sungai dan parit-parit yang berair tenang;
terutama yang banyak ditumbuhi tumbuhan air. Juga kerap terbawa oleh banjir
h. Ikan Jelawat
Class : Pisces
Ordo : Ostariophysi
Family : Cyprinidae
Genus : Leptobarbus
2
Ikan jelawat mempunyai sisik yang besar- besar ini mempunyai bentuk
badan yang memanjang indah seperti torpedo dan berenang sangat cepat.
seperti bibir- bibir ikan karper. Ikan jelawat mempunyai empat kumis.
siripnya dan ekornya berwarna merah.Dibandingkan ikan karper, Ikan Jelawat ini
memang lebih menarik, karena bentuk tubuhnya yang gagah indah, dan warnanya
yang berseri-seri.Di waktu muda, pada sisi badannya ada garis hitam yang
memanjang dari kepala ke pangkal sirip ekor, tetapi kalau sudah tua, garis itu
hilang.
i. Ikan Tawes
Klasifikasi
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
2
Ordo : Cypriniformes
Famili : Cyprinidae
Genus : Puntius
deras, berjeram dan berbatu-batu.Ikan tawes menyukai perairan sungai besar yang
berdebit air minim. Hidup bergerombol dan tergolong ikan herbivora, karena
makanan utamanya berupa lumut batu dan tanaman air lain.Ikan Tawes mudah
dikenali dengan ciri-ciri fisik warna biru pada punggung dan sisik perak, serta
sirip anal dengan warna merah menyala.Ikan ini diketahui bisa mencapai bobot
maksimal 4 ons atau kira-kira sebesar telapak tangan orang dewasa.Tapi sangat
jarang ditemui dengan bobot 4 ons, rata-rata ikan yang tertangkap pemancing dan
Ikan tawes memijah (musim kawin) pada musim kemarau dengan cuaca
dingin. Dengan sekali memijah bisa menghasilkan antara 50 ribu hingga 100 ribu
telur yang siap menetas.Dengan rentang satu tahun dari penetasan, larva ikan
sudah menjadi ikan dewasa yang siap kawin.Pengamatan yang saya lakukan
2
sungai.
j. Ikan Belut
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Synbranchiformes
Famili : Synbranchidae
Genus : Monopterus
Belut sawah, moa, atau lindung (Monopterus albus) adalah sejenis ikan
nilai ekonomi dan ekologi. Ikan ini dapat dimakan, baik digoreng, dimasak
dengan saus pedas asam, atau digoreng renyah sebagai snek. Secara ekologi, belut
parah telah terjadi. Belut adalah predator ganas di lingkungan rawa dan sawah.
Makanannya ikan kecil, cacing, krustasea. Ikan belut aktif di malam hari. Hewan
3
ini dapat mengambil oksigen langsung dari udara dan mampu hidup berbulan-
bulan tanpa air, asalkan lingkungannya tetap basah. Hewan ini mampu menyerap
berlumpur dan menunggu mangsa yang lewat. Walaupun berasal dari daerah
tropika, belut sawah diketahui dapat menyintas (survive) musim dingin dengan
menjadi hewan yang dianggap berbahaya bagi lingkungan yang bukan habitatnya.
dikonsumsi paling panjang 40cm. Tidak memiliki sirip, kecuali sirip ekor yang
dangkal. Jika telur menetas, keluarlah belut muda yang semuanya betina. Dalam
perkembangannya, beberapa ekor akan menjadi jantan. Belut sawah berasal dari
Asia Timur dan Asia Tenggara barat. Belut bahkan sekarang dilaporkan telah
k. Ikan Bujuk
Kerajaan : Anamalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Channidae
Genus : Channa
3
bujuk memanjang, seperti peluru kendali. Panjang total Ikan dewasa dapat
mencapai 360 mm.Kepala bagian atas (belakang) agak mencembung, namun tak
gigi berbentuk taring terdapat pada langit-langit (vomer dan palatine) mulutnya,
di antaranya terdapat gigi-gigi yang lebih kecil. Pangkal sirip dorsal dengan gurat
l. Ikan Bulan
Bangsa : Malacopterygii
Suku : Elopsidae
Marga : Megalops
Bentuk tubuh ikan Bulan bulan panjang dan pipih, dengan bagian perut
yang harus. Memiliki sirip punggung tunggal dengan jari- jari sirip berjumlah 16-
dada memiliki jari-jari sirip berjumlah 14-15 buah, sirip perut berjumlah 10-11
dan sirip anal berjumlah 23-28.Rahang atas memanjang hingga hampir berada di
belakang batas mata, dan memiliki bentuk mulut yang dapat terbuka lebar (Weber
&Beaufort 1913).Ikan ini mempunyai warna biru kehitaman atau kehijauan pada
bagian atas tubuhnya, sedangkan bagian sisi berwarna keperakan dengan garis
ikan bulan bulan dikenal pula dengan nama Bandeng laut (Banjarmasin,
(Madura), dan di daerah Surabaya dikenal dengan nama ikan Seleh (Burhanuddin
et al. 1998).
Ikan bulan ini hidup pada perairan pantai, estuaria, dan kadang- kadang
Madura, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Timor, Seram, Ambon dan Kepulauan Aru.
Di Pulau Jawa, pernah ditemukan di tambak air tawar dengan benih yang berasal
3
dari perairan pantai yang masuk ke dalam tambak ketika air pasang (Weber
&Beaufort, 1913). Seperti halnya ikan predator lainnya, bulan bulan memangsa
ikan dan krustasea kecil sebagai makanannya. Menurut Jhingran (1982), ketika
Cyprid, Rotifera, diatom dan alga berfilamen. Sedangkan ketika dewasa, ikan ini
memakan ikan dan krustasea, mysid, serangga dan larvanya, serta hewan-hewan
kecil lainnya.
4.3 KualitasAir
Kondisi kualitas air di perairan air tawar adalah sebagai salah satu factor
Kualitas air waktu pengukuran dilakukan pada pagi hari pada suhu 27 oC,
pH 6, dan Do 5 mg/l. Sedangkan pengukuran kualitas air pada sore hari pada suhu
Wienner : H’ = ∑si=1 (ni/N) ln (ni/N). Hasil indek keanekaragaman jenis ikan air
Tabel 2. Nilai indeks keanekaragaman jenis ikan (H’) yang tertangkap selama
penelitian di Empat Stasiun pada Bulan April 2014 sampai Mei 2014,
di perairan air tawar Krueng Tujoh berdasarkan indeks Shanon.
Ulangan N (Ekor)
NO Spesies ST I ST II ST III ST IV
Clarias batrachus 48 35 28 12 123
1
Channa striata 33 30 23 27 113
2
Leptobarbus 110
hoevani. 34 28 31 17
3
Channa lucius 29 24 26 12 91
4
Oreochromis 79
niloticus 22 23 20 14
5
Hemibagrus 91
nemurus 31 29 15 16
6
Megalops 53
cyprinoides 11 12 10 20
7
Monopterus albus 1 0 4 2 7
8
Puntius javanicus 9 11 9 13 42
9
Trichogaster 79
pectoralis 25 18 17 19
10
Clarias 35
gariepinus 11 9 10 5
11
Angguilla sp 7 6 8 7 28
12
Jumlah 851
Total Nilai Indeks Keanekaragaman Jenis Ikan (H’) 2.336
diatas, dari ST I, ST II, ST III, dan ST IV, bahwa kisaran nilai indek keanekaragaman
hasil tangkapan pada pertengahan bulan April sampai Mei 2014 yaitu 2.336.
3
5.1 Kesimpulan
Nilai indeks keragaman ikan di perairan air tawar Gampong Ujung Tanoh
darat berdasarkan hasil tangkapan tradisional skala kecil mengunakan jala 1 inchi
dan Bubu yang tertangkap pada pertengahan bulan April 2014 sampai Mei 2014
adalah sebanyak 12 jenis, dengan jumlah total ikan yang tertangkap 851 ekor,
Clarias batrachus sebanyak 123 ekor (0.279), disusul oleh Channa Striata 113
Nilai indeks keseragaman (H’) hasil tangkapan selama jangka waktu satu
bulan yaitu 2.336, artinya indeks (H’) rendah. Indeks dominasi selama penelitian
berkisar antara 0.1045, artinya tidak ada jenis ikan hasil tangkapan diperairan
5.2 Saran
lengkap. Perlu masyarakat setempat menjaga kondisi perairan air tawar seperti
DAFTAR PUSTAKA
Dudgeon, D. 2000. The ecology of tropical asian rivers and streams in relation to
biodiversity conservation. Annual Review of Ecology and Systematic 31:
239-263.
Djajirah. 1995. Hama dan Penyakit pada ikan Lele. Penebar Swadaya. Jakarta.
Jhingran, V.G. 1982. Fish and fisheries of India. Hindustan Publishing Corp. New
Delhi: 666 pp.
Khairuman dan Amri.2002. Pengendalian Hama dan Penyakit pada ikan Lele.
Penebar Swadaya. Jakarta.
Magurran, AE. 1988. Ecological Diversity and Its Measurement. New Jersey:
Princeton University Press.
Muchlisin Za, Azizah S, Huat KK, Rudi E. 2003. Keanekargaman ikan air tawar
di Nanggroe aceh Darussalam (NAD), Indonesia.Journal of Tropical
Fisheries, 3: 1-9
Pescod, MB. 2001. Investigation of Rational Effluent and Stream Standard for
Tropical Countries. Bangkok: AIT.
Rukmana, 2003. Klasifikasi dan Morfologi Ikan Belut. Penebar Swadaya. Jakarta.
Saanin, H. 1986. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Cetakan I. Jakarta: Bina
Cipta.
Sarwono, B. 2000. "Budidaya Ikan Belut Fluta alba”, Penebar swadaya. Jakarta
Wetzel, RG. 1975. Limnology third edition. New York: Academic Press.