Anda di halaman 1dari 25

TUGAS KELOMPOK

MANAJEMEN MARKETING, ETIKA HUKUM & STANDARISASI RUMAH


SAKIT “PEMASARAN RUMAH SAKIT”
Dosen : Dr. Abdul Aziz, BE, SE, SKM, MM, MARS

Disusun Oleh Kelompok 2:


Asep Sultoni Nugraha 20210000031
Mellyani 20210000041
Mohamad Yusup 20210000011
Nera Anastesi 20210000027
Rika Nopayani 20210000043
Ruswan Hamid 20210000026
Sarwi Astuti Prapro Rosita 20210000005
Try Hisnawati Biantari 20210000018

PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT


PEMINATAN MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN
TAHUN 2022
DAFTAR ISI

COVER ...............................................................................................................................
DAFTAR ISI .................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................1
A. Latar Belakang ....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................................2
C. Tujuan ..................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI ...........................................................................................4
1. Rumah Sakit.........................................................................................................4
A. Pengertian ......................................................................................................4
B. Jenis dan Bentuk............................................................................................5
C. Tugas dan Fungsi ...........................................................................................6
2. Pemasaran Rumah Sakit ....................................................................................7
A. Pengertian .....................................................................................................7
B. Pentungnya Pemasaran Rumah Sakit .........................................................7
C. Manajemen Pemasaran Rumah Sakit .........................................................9
D. Strategi Pemasaran .....................................................................................10
BAB III PEMBAHASAN ..............................................................................................13
A. Gambaran Umum di RSIA Keluarga Kita .....................................................13
B. Manajemen Pemasaran di RSIA Keluarga Kita ............................................14
C. Produk Pelayanan di RSIA Keluarga Kita .....................................................16
BAB IV PENUTUP........................................................................................................19
A. Kesimpulan ........................................................................................................19
B. Saran ...................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah dengan
judul “Pemasaran Rumah Sakit”.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada dosen Manajemen Marketing, Etika Hukum dan Standarisasi Rumah Sakit yang
telah memberikan tugas. Dan saya juga ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-
pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini jauh dari kata sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari
studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami,
maka kritik dan saran yang membangun senantiasa saya harapkan semoga makalah ini
dapat berguna bagi saya khususnya dan pihak lain yang berkepentingan.

Depok, Mei 2022

Penulis

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah Sakit, sebagai sarana kesehatan yang memberikan pelayanan medis,
memegang peranan yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Rumah sakit adalah institusi medis yang menyediakan layanan medis
pribadi yang komprehensif.
Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian integral
dari suatu organisasi sosial dan kesehatan yang berfungsi memberikan pelayanan
secara menyeluruh (komprehensif), kuratif (penyembuhan) dan pencegahan penyakit
(prevention) bagi masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi staf
medis dan pusat penelitian medis.
Berdasarkan undang-undang No. 44. Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Rumah
Sakit adalah sarana pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyelenggarakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Menurut American Hospital Association (197), rumah sakit adalah organisasi di
mana profesional medis diorganisir dan fasilitas medis permanen menyediakan
perawatan dan layanan terkait, diagnosis, dan pengobatan penyakit yang diderita
pasien.
Namun dengan pesatnya kemajuan dan perkembangan teknologi di era globalisasi
yang diawali dengan era MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) dan JKN (Jaminan
Kesehatan Nasional), Rumah Sakit semakin menghadapi persaingan untuk berhati-
hati dan efektif sehingga langkah-langkah pemasaran strategis yang diambil tepat
dan benar-benar berkontribusi pada peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat.
Pemasaran rumah sakit adalah suatu perencanaan, implementasi dan kontrol
terhadap program yang telah dirancang guna meningkatkan penjualan jasa kesehatan
yang di sediakan oleh rumah sakit yang nantinya menghasilkan keuntungan atau laba

iii
sesuai harapan manajemen rumah sakit. Strategi pemasaran pada dasarnya dapat
digunakan untuk meningkatkan kegiatan promosi/marketing baik internal maupun
marketing eksternal sehingga lebih terstruktur dan tepat sasaran.
Fungsi marketing secara garis besar adalah memperkenalkan dan menjelaskan
fasilitas RS kepada dokter-dokter perujuk dan mitra perusahaan. Melakukan follow
up terhadap dokter perujuk. Membuat laporan dan evaluasi terhadap hasil follow up.
Berbagai hal terkait penyusunan strategi pemasaran pastinya dialami oleh seluruh
Rumah Sakit di Indonesia. Rumah sakit merasa perlu untuk membuat suatu strategi
yang memenuhi kebutuhan pasar dan membedakannya dengan pesaing-pesaingnya.
Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian mendalam untuk rencana pemasaran aplikatif,
agar tujuan pemasaran dapat tercapai dengan target.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Manajemen Pemasaran Rumah Sakit,
2. Strategi Pemasaran
3. Analisis Peluang Pasar
4. Perilaku Konsumen
5. Segmentasi, Targeting, dan Positioning
6. Gambaran Kasus Manajemen Pemasaran di salah satu RS sebagai Study Kasus
7. Pembahasan Hasil Analisa Strategi Pemasaran

C. Tujuan Penulisan
1. Dalam pembuatan makalah ini, bertujuan untuk :
2. Mengetahui Pengertian Manajemen Pemasaran Rumah Sakit,
3. Mengetahui Strategi Pemasaran
4. Mengetahui Analisis Peluang Pasar
5. Mengetahui Perilaku Konsumen
6. Mengetahui Segmentasi, Targeting, dan Positioning
7. Mengetahui Gambaran Kasus Manajemen Pemasaran di salah satu RS sebagai
Study Kasus

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

1. Rumah Sakit
A. Pengertian
Rumah Sakit merupakan salah satu pelayanan kesehatan di Indonesia yang
memberikan pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, rehabilitasi medik,
dan pelayanan keperawatan yang dimana pelayanan tersebut dilaksanakan pada
unit gawat darurat, unit rawat jalan, dan unit rawat inap (Herlambang, 2016).
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit, Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit
di Indonesia diselenggarakan berasaskan Pancasila dan di dasarkan kepada nilai
kemanusiaan, etika dan professionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak dan
anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan pasien, serta
mempunyai fungsi social.
Menurut Alamsyah (2011), pengertian Rumah sakit dikemukakan oleh beberapa
ahli yaitu :
1) Rumah Sakit adalah pusat dimana pelayanan kesehatan masyarakat,
pendidikan serta penelitian kedokteran diselenggarakan.
2) Rumah Sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis professional
yang terorganisir serta sarana pelayanan kedokteran yang permanen
menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan keperawatan yang
berkesinambungan, diagnose serta pengobatan penyakit yang diderita oleh
pasien.
3) Rumah Sakit adalah tempat dimana orang sakit mencari dan menerima
pelayanan kedokteran serta tempat dimana pendidikan klinik untuk
mahasiswa kedokteran, perawat dan berbagi tenaga profesi kesehatan lainnya
diselenggarakan.

3
4) Rumah Sakit adalah bagian yang integral dari sebuah system pelayanan
kesehatan yang dikembangkan melalui rencana pembangunan kesehatan.

Rumah sakit adalah bagian yang integral dari keseluruhan system pelayanan
kesehatan yang dikembangkan melalui rencana pembangunan kesehatan
pengembangan Rumah Sakit pada saat ini tidak terlepas dari kebijaksanaan
pembangunan kesehatan, yakni harus sesuai dengan garis-garis besar haluan
Negara.

Rumah sakit merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang mempunyai


peran penting dalam meningkatkan derajat kesehatan Masyarakat. Pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh Rumah Sakit bersifat holistic atau menyeluruh
mulai dari pencegahan, penyembuhan hingga pemulihan penyakit. Saat ini Rumah
Sakit telah mengalami pergesaran tujuan. Awalnya Rumah Sakit didirikan dengan
tujuan social dan berhubungan dengan keagamaan tetapi seiring dengan
berjalannya waktu, tujuan Rumah Sakit tidak hanya pelayanan social tetapi
mengarah pada tujuan ekonomi bahkan komersial. Salah satu berpengaruh adalah
globalisasi.
Rumah Sakit merupakan suatu bagian menyeluruh (integrase) dari
organisasi dan medis, berfungsi memberikan pelayanan kesehaatan lengkap
kepada masyarakat baik kuratif maupun preventif, dimana output layanannya
menjangkau pelayanan keluarga dan lingkungan, rumah sakit sebagai pusat
pelatihan tenaga kesehatan serta penelitian biososial.
Rumah Sakit adalah suatu organisasi yang unik dan kompleks karena
merupakan institusi yang padat karya, mempunyai sifat dan ciri serta fungsi khusus
dalam proses menghasilkan jasa medik dan mempunyai berbagai kelompok profesi
dalam melayani penderita. Disamping melaksanakan fungsi pelayanan kesehatan
masyarakat, rumah sakit juga mempunyai fungsi pendidikan dan penelitian.
Setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan Negara
bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas

4
umum yang layak. Rumah Sakit sebagai salah satu sumber daya kesehatan yang
sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.
B. Jenis dan Bentuk
Dalam rangka menyediakan Rumah Sakit berdasarkan kebutuhan masyarakat,
menjamin pembiayaan bagi fakir miskin atau orang tidak mampu, memudahkan
pembinaan dan pengawasan, memberikan perlindungan kepada masyarakat pengguna
jasa pelayanan, menyediakan sumber daya yang diperlukan dan mengatur
pendistribusian dan penyebaran alat kesehatan berteknologi tinggi dan bernilai tinggi,
perlu diatur pengelompokkan rumah sakit berdasarkan jenis, bentuk, dan
klasifikasinya.
Berdasarkan bentuknya, Rumah Sakit dibedakan menjadi Rumah Sakit menetap,
Rumah Sakit bergerak, dan Rumah Sakit lapangan. Rumah Sakit menetap merupakan
rumah sakit yang didirikan secara permanen untuk jangka waktu lama untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perseorangan secara paripurna yang
meneydiakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit
bergerak merupakan rumah sakit yang siap guna dan bersifat sementara dalam jangka
waktu tertentu dan dapat dipindahkan dari satu lokasi lain. Rumah Sakit bergerak
dapat berbentuk bus, kapal laut, caravan, gerbong kereta api, atau container. Rumah
Sakit lapangan merupakan rumah sakit yang didirikan dilokasi tertentu selama kondisi
darurat dalam pelaksanaan kegiatan tertentu yang berpotensi bencana atau selama
masa tanggap darurat bencana.
Berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan, Rumah Sakit dikategorikan dalam
Rumah Sakit Umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada
semua bidang, dan jenis penyakit. Sedangkan Rumah Sakit khusus adalah rumah sakit
yang memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu
berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit, atau kekhususan
lainnya. Rumah Sakit ini dirancang khusus untuk melayani perawatan penderita jenis
tertentu seperti “trauma centre”, khusus bedah, rumah sakit ibu dan anak, rumah sakit
sakit mata, rumah sakit gigi mulut atau rumah sakit yang melayani kepentingan
khusus seperti jiwa dikenal dengan rumah sakit jiwa (psychiatric hospital), paru,

5
infeksi, otak, kanker, jantung, dan pembuluh darah, telinga hidung tenggorokan,
ketergantungan obat dan ginjal.
Berdasarkan kepemilikan, dan badan hokum, rumah sakit dibagi menjadi :
1) Rumah sakit Milik Pemerintah
Rumah sakit milik pemerintah dibagi menjadi : Rumah Sakit milik pemerintah
pusat atau kemetrian kesehatan (Rumah Sakit Vertikal), Rumah Sakit milik
pemerintah daerah provinsi, dan Rumah Sakit milik pemerintah kabupaten/kota.
2) Rumah Sakit Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan lembaga pemerintah non
kementrian
3) Rumah Sakit Milik Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian
4) Rumah Sakit Milik Swasta

Rumah sakit dapat ditetapkan menjadi Rumah Sakit Pendidikan setelah


memenuhi persyaratan dan standar, menyelenggarakan pendidikan dan penelitian
secara terpadu dalam bidang profesi kedokteran, pendidikan kedokteran
berkelanjutan, dan pendidikan tenaga kesehatan lainnya.

C. Tugas dan Fungsi


Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna. Artinya setiap kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
tenaga kesehatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit, dan memulihkan kesehatan. Untuk menjalankan tugas
sebagaimana di atas rumah sakit mempunyai fungsi :
1) Penyelenggaraaan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan
standar pelayanan kesehatan rumah sakit
2) Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua/tingkat lanjut dengan teknologi
spesialistik, dan ketiga/ teknologi kesehatan sub spesialistik, sesuai kebutuhan
medis.
3) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumberdaya manusia dalam rangka
peningkatan kemampuan dalam memberikan pelayanan kesehatan.

6
4) Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang
kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan
etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.

2. Pemasaran Rumah Sakit


A. Pengertian
Pemasaran merupakan analisis, perencanaan, pengimplementasian dan
pengendalian dari program yang dirancang secara hati-hati untuk pertukaran nilai
dengan target pasar untuk mencapai tujuan organisasi target pasar dengan harga,
komunikasi dan distribusi yang efektif (Sabarguna, 2004).

Menurut Kotler 1997 pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial
yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk
yang bernilai kepada pihak lain. Sedangkan Rumah Sakit sebagai salah satu
penyedia pelayanan kesehatan merupakan institusi yang penting untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Kegiatan pemasaran yang dilakukan pada suatu Rumah Sakit harus dapat
memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan tetap eksis di bidang
pelayanan kesehatan atau konsumen mempunyai pandangan yang baik terhadap
rumah sakit tersebut. Suatu Rumah Sakit akan sulit mencapai tujuannya apabila
tidak dipasarkan. Pada saat ini pemasaran sangat penting dilakukan pada suatu
Rumah Sakit. Pemasaran kadang diartikan sama seperti : penjualan dan distribusi.
Salah pengertian ini tiimbul dikarenakan pihak-pihak yang berkepentingan
mempunyai kegiatan dan juga kepentingan yang berbeda-beda.

B. Pentingnya Pemasaran Rumah Sakit


Secara spesifik ada perbedaan yang jelas antara pemasaran di Rumah Sakit
dengan pemasaran jasa pada unsurnya. Pada Rumah Sakit produknya berupa
pelayanan yang hanya dapat menjajikan usaha, bukan menjadikan hasil. Pasien

7
hanya akan menggunakan layanan bila diperlukan. Tidak selamanya tarif berperan
penting dalam penelitian, terutama pada kasus darurat. Pelayanan hanya dapat
dirasakan pada saat digunakan dan tidak dapat dicoba secara leluasa. Selain itu
fakta juga akan lebih jelas pengaruhnya daripada hanya pembicaraan belaka.
Rumah sakit mempunyai perbedaan dalam hal pemasaran bila dibandingkan
industry yang lainnya. Menurut Aditami (2002) ada tiga ciri khas Rumah Sakit
yang membedakannya dengan industry lainnya :
1) Dalam industri Rumah Sakit, tujuan utamanya adalah melayani kebutuhan
manusia, bukan semata-mata menghasilkan produk dengan proses dan biaya
yang seefisien mungkin. Unsur manusia perlu mendapatkan perhatian dan
tanggung jawab pengelola Rumah Sakit. Perbedaan ini mempunyai dampak
penting dalam manajemen, khususnya menyangkut pertimbangan etika dan
nilai kehidupan manusia.
2) Kenyataanya dalam industry Rumah Sakit yang disebut pelanggan (customer)
tidak selalu mereka yang menerima pelayanan. Pasien adalah mereka yang
disebuti di Rumah Sakit. Akan tetapi, kadang-kadang bukan mereka sendiri
yang menentukan di Rumah Sakit mana mereka harus dirawat. Di Luar negeri
pihak unsurinilah yang menenutukan Rumah Sakit mana yang boleh didatangi
pasien. Jadi jelasnya, kondisi Pasien adalah mereka yang memang diobati
disuatu Rumah Sakit, tetapi keputusan menggunakan jasa Rumah Sakit belum
tentu ada ditangan pasien itu. Artinya, kalau ada upaya pemasaran seperti
bisnis lain pada umumnya, maka target pemasaran itu menjadi amat luas, bisa
pasien, tempat kerjaan, para dokter yang praktek di sekitar Rumah Sakit, dan
juga bisa pihak asuransi. Selain itu, jenis tindakan medis yang akan dilakukan
dan pengobatan yang diberikan juga tidak tergantung pada pasiennya, tapi
tergantung dari dokter yang merawatnya.
3) Kenyataan menunjukan bahwa pentingnya peran para pofesional, termasuk
dokter, perawat, ahli farmasi, fisioterapi, radiographer, ahli gizi, dll.

8
Oleh karena itu, pemasaran Rumah Sakit sangat diperlukan untuk
meningkatkan harapan dan keinginan dari pasien akan kenyamanan dalam hal
mendapatkan pelayanan yang baik serta harapan untuk mendapatkan
pelayanan yang nyaman.

Pemasaran menekankan sepenuhnya pada penyusunan penawaran


organisasi dalam konteks kebutuhan dan keinginan pasar target dan
penggunaan harga efektif, komunikasi dan distribusi untuk
menginformasikan, memotivasi, dan melayani pasar.

C. Manajemen Pemasaran Rumah Sakit

Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan


karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan social ekonomi masyarakat yang
harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau
oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. (UU
No.44 Tahun2009). Menurut WHO Rumah sakit adalah bagian integral dari suatu
organisasi social dan kesehatan dengan fungsi mengadakan pelayanan paripurna
(komprehensif), penyembuhan penyakit (Kuratif), dan pencegahan penyakit (
Preventif) kepada masyarakat. Rumah Sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi
tenaga kesehatan dan pusat penelitian medis.

Menurut Armstrong dan Kotler (2000:5) Marketing adalah “ A sociated


process by which individuals and groups obtain what they need and want through
creating, effering and freely exchancing products and services of value with
others” sedangkan pengertian Marketing Strategy menurut Amstrong dan Kotler
(2000:37) yaitu “ the Marketing logic by swich the business unit hopes to achieve
its marketing objective”.

Pemasaran Rumah sakit adalah suatu perencanaan, implementasi dan control


terhadap program yang telah dirancang guna meningkatkan penjualan jasa

9
kesehatan yang dibedakan oleh Rumah Sakit yang nantinya menghasilkan
keuntungan atau laba sesuai harapan manajemen Rumah Sakit.

Pemasaran Rumah Sakit sangat kompleks, karena tidak hanya melayani pasien
dan keluarganya, tetapi juga melayani dokter staf medis, jejaring perujuk dan
menerima rujukan sebagai mitra, supplier, karyawan, dan masyarakat pada
umumnya.

Pemasaran Rumah Sakit tidak cukup hanya dengan berkonsentrasi pada 4P,
Product, Place, Promosi, dan Price. Akan tetapi juga harus melihatkan 3P
Marketing jasa yaitu : Physical evidence, people, dan process. Sehingga harus
secara terus menerus mengetahui apa yang dipikirkan, diharapkan oleh para
konsumennya dan mengganggap berharga seluruh masukan berharga untuk
mengembangkan produk baik melakukan spesialisasi dan ekskusifitas kepada
pelanggan lama atau berinovasi terhadap produk dan target pemasaran yang baru.
Sedangkan dalam penetapan harga, memperhatikan unit cost, tariff kompetisor,
persepsi dan harapan pasien tentang harga dari produk tersebut, dari persentase
laba yang diharapkan.

Dengan tujuan meningkatkan penggunaan pelayanan, meningkatkan dan


mempercepat jejaring rujukan, memperluas cakupan pasar, dan ikut serta berperan
aktif dalam meningkatkan derajat kesehatan dan mutu pelayanan kesehatan.
Dimana dalam pelaksanaannya harus patuh pada aturan hokum yang berlaku.

D. Strategi Rumah Sakit


Strategi Pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya
pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang
diharapkan dan kondisi persaingan ( Gunarto, 2013).
Sebelum menentukan strategi pemasaran yang akan ditentukan dan dipilih
oleh menajemen rumah sakit. Menurut ducus harus melalui beberapa tahap
diantaranya adalah:
1) Mengumpulkan data baik internal maupun eksternal

10
2) Analisa menggunakan beberapa metode analisis
3) Pengambilan keputusan strategi pemasaran
4) Evaluasi strategi yang telah di tetapkan

Setelah diketahui hasil analisa dan diambil keputusan penetapan strategi,


terdapat beberapa modul strategi pemasaran yang dapat diambil oleh manajemen,
yaitu :

1) Strategi Integrasi -→ Menguasai Pasar


- Pemilik dan manajemen terus berupaya meingkatkan control atas
jejaring rujukan dan angka penjualan atau penggunaan layanan
- Pemilik dan manajemen terus konsisten melakukan control atas
supplier guna menjaga suatu dari produk layanan.
- Pemilik dan manajemen memiliki semangat dalam bersaing dan
memegang kendali pasar.
2) Strategi Intensif → mengembangkan produk yang ada dan baru
- Meningkatkan target pemasaran dari produk dan jasa dari saat ini
dengan peningkatan upaya pemasaran
- Meningkatkan produk baru
3) Strategi Diversifikasi → Mengembangkan jejaring konsumen
- Memperluas jaringan dan mengembangkan produk baru
- Melakukan inovasi pembinaan pada pasien lama yang telah menjadi
pelanggan saat ini dengan menawarkan eksklusifitas dengan kartu
pelanggan, dan menambah jumlah target pasar yang baru
4) Strategi Difensif
- Melakukan penghematan & mempertahankan asset untuk tidak
mengalami penurunan asset yang cepat
- Menjual sebagian atau seluruh bagian dari organisasi untuk mendapat
nilai nyata
5) Strategi Joint Venture & Kombinasi

11
- Dua perusahaan atau lebih bergabung membentuk produk baru (KSO)
sebagai upaya penghematan investasi tetapi tetap ingin
mengembangkan produk baru
6) Strategi Generik
- Melakukan penghematan di segala bagian produksi
- Mengembangkan produk baru yang sesuai dengan pasar
- Terfokus dan terpusat pada pelayanan unit tertentu
7) Strategi Morger
- Perusahaan besar yang menjadi perusahaan kecil

12
BAB III
PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum RSIA Keluarga Kita


Rumah Sakit Ibu dan Anak Keluarga Kita merupakan Rumah Sakit Tipe C
yang bernaung di bawah PT. Cipta Kesehatan Mandiri, dikelola oleh tim ahli yang
menerapkan system manajemen modern dan ditunjang oleh fasilitas yang mampu
mendukung pelayanan kesehatan berkualitas serta memberikan solusi yang tepat
untuk menyelesaikan permasalahan kesehatan di masyarakat, khususnya di
bidang kesehatan ibu dan anak.

Berlokasi di lokasi strategis di titik tengah Jalan Raya PLP Curug tepatnya di
Kelurahan Sukabakti Kecamatan Curug Kabupaten Tangerang Provinsi Banten.
Dimana kecamatan Curug diproyeksi menjadi pusat perkotaan dan perdagangan
karena dihimpit oleh dua perumahan besar yaitu Lippo Village dan Citra Raya.
Sehingga diyakini dapat menjadi pilihan Rumah Sakit Ibu dan Anak yang tepat di
wilayah Curug. Pada saat ini Rumah Sakit Ibu dan Anak Keluarga Kita dipimpin
oleh dr. Didik Kunariadi Wijayanto selaku Direktur.

RSIA Keluarga Kita didirikan atas dasar pemikiran para pendiri yang
bertujuan untuk melakukan kegiatan usaha bersama serta berperan aktif dalam
Pembangunan Nasional khususnya dibidang kesehatan. RSIA Keluarga Kita
dibangun pada tahun 2008, berlokasi di Jl. Raya PLP Curug Km. 4, RT 02/05,
Desa Sukabakti, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Banten., diatas tanah
seluas 3.346 m2 . dengan Luas bangunan 2.742,2 m2. Dengan Izin Operasional
Sementara dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang pada tanggal 2 Maret
2009, dengan Nomor 445/2/1414-DINKES/2009. RSIA Keluarga mendapat
perpanjangan Izin Operasional Sementara Nomor 821/0031/Kes/I/2010, untuk
kemudian diperpanjang sanpai dengan tahun 2013 Nomor 445/1980-
DINKES/2012, Nomor 445/272-DINKES/2013, Nomor 445/37-
DINKES/2014.Manajemen RSIA Keluarga Kita terus berupaya dalam

13
meningkatan mutu pelayanan, sehingga pada bulan Maret 2015, Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia menetapkan RSIA Menjadi RSIA Tipe C dengan
Nomor HK.02.03/I/0529/2015, dan mendapatkan Izin Operasional Tetap dari
Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dengan Nomor 445/T/1954-Dinkes/2015.

Rumah Sakit Ibu dan Anak Keluarga Kita dibangun pertama kali pada bulan
Agustus tahun 2008 di atas lahan seluas 3.346 m2dengan luas bangunan 2.742
m2dan mulai beroperasi pada bulan November 2009, dibangun dengan konsep
yang ramah lingkungan, pencahayaan dan ventilasi ruangan yang baik, lahan
parkir yang memadai, serta desain yang menunjang pelayanan kesehatan yang
optimal. Seiring dengan terus berkembangnya dan meningkatnya pelayanan
kesehatan yang diberikan RSIA Keluarga Kita kepada para pelanggan, maka pada
bulan Desember 2013 RSIA Keluarga Kita melakukan pengembangan fasilitas
dan sarana pelayanan. Perluasan lahan menjadi seluas 7.058 m2, dan penambahan
luas bangunan menjadi 3.300 m2.

B. Manajemen Pemasaran di RSIA Keluarga Kita


Bidang Marketing dan PR di RSIA Keluarga Kita dipimpin oleh seorang
Manager Marketing, yang bertugas untuk merencanakan, mengkoordinasikan,
memantau, dan mengevaluasi kegiatan pemasaran dan kehumasan di lingkungan
RSIA Keluarga Kita.
Untuk melaksanakan tugasnya tersebut, maka bidang Marketing & PR wajib
melakukan :
1) Menyusun program rencana kegiatan Marketing & PR.
2) Mengkoordinasikan usulan perencanaan kebutuhan Marketing & PR.
3) Mengkoordinasikan pengembangan produk layanan dan pemasaran.
4) Melaksanakan dan pengendalian kegiatan Marketing & PR.
5) Memantau, mengevaluasi, dan menyusun laporan kegiatan Marketing & PR.
6) Menangani komplain dan berupaya meningkatkan kepuasan konsumen.

14
7) Mengadakan event yang bertujuan untuk meningkatkan utilitas pelayanan
kesehatan dan turut berperan aktif dalam upaya meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat di lingkungannya.
8) Melakukan kerjasama dengan berbagai pihak untuk lebih memperluas
jangakaun pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan.
9) Melakukan kerjasama dengan jejaring rujukan baik dari fasilitas kesehatan
primer untuk mendapat pelayanan kesehatan di RSIA Keluarga Kita, atau
mendapatkan pelayanan lanjutan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut.
10) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direktur.

Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Marketing dan Public Relations (PR),


membawahi terbagi dalam 3 sub bidang :
1) Unit Pemasaran Internal (event), bertugas :
- Melakukan survey kepuasan pelanggan, baik kepuasan dari pasien dan
keluarga, dari dokter staf medis sebagai mitra penyedia layanan, dari
karyawan, maupun dari komplain fasilitas kesehatan lain dan perusahaan.
- Melakukan rekapitulasi jumlah kunjungan pasien di seluruh unit dan
sistem pembayarannya
2) PemasaranEksternal, bertugas :
- Memperluas jaringan kerjasama, dan menganalisa pasar dengan membina
hubungan baik dengan lingkungan dan masyarakat, perusahaan-
perusahaan, fasilitas kesehatan baik primer dan lanjutan.
- Mensosialisasikan berbagai program dan pengembangan layanan di RSIA
Keluarga Kita kepada masyarakat.
3) Sub Bidang Public Relations, bertugas :
- Melakukan analisa dari hasil rekapitulasi komplain secara hari, mingguan,
dan bulanan.
- Menjadi perantara komplain pasien dan keluarganya dengan unit atau
management rumah sakit

15
- Mendiskusikan dengan unit terkait atas komplain pasien tentang pokok
masalah yang terjadi, solusi dari masalah tersebut agar tidak kembali
terjadi di masa yang akan datang
- Mensosialisakan agenda kerja Marketing & PR kepada masyarakat.
- Berkoordinasi dengan bagian Diklat, untuk mengadakan seminar awam
atau seminar ilmiah guna meningkatkan wawasan dan pengetahuan
tentang kesehatan, yang pada akhirnya bertujuan untuk lebih
memperkenalkan RSIA Keluarga Kita kepada masyarakat umum.
C. Produk Pelayanan di RSIA Keluarga Kita
RSIA Keluarga Kita memberikan beragam jenis pelayanan medis antara lain:
1. Pelayanan Medis :
a. Rawat Jalan yang terdiri dari:
1) Klinik Umum,
2) Klinik Gigi Dan Mulut,
3) Klinik Spesialis,
4) Unit Gawat Darurat,
b. Pelayanan Penunjang Medis
1) Laboratorium,
2) Radiologi,
3) Farmasi,
4) Gizi
c. Rawat inap yang terdiri dari:
1) Rawat Inap Kebidanan, VK dan Ruang Bayi Sehat.
2) Rawat Inap Umum
3) Rawat Inap Anak
4) Rawat Inap Perinatologi
5) Rawat Inap HCU
6) Rawat Inap Isolasi
Dengan fasilitas kelas I, II, III, VIP
Kapasitas tempat tidur pasien yang disediakan di RSIA Keluarga Kita

16
sebanyak 82 tempat tidur.
d. Kamar Operasi dan anestesi
2. Pelayanan Non Medis
a. KPPRS
b. Keamanan
c. Kebersihan
d. Lahan Parkir
e. Mushola
f. Bank
g. Kantin
h. Ambulance

Indikator Cakupan Layanan Rawat Inap Tahun 2020-2022

NO KETERANGAN 2020 2021 2022


1. BOR 67,409 75,383 57,392
2. LOS 2,529 2,5 1,78
3. TOI 2,458 1,378 1,713
4. BTO 4,531 6,799 5,211
5. GDR
6. NDR
JUMLAH PASIEN 4.218 5.964 3.670
Sumber :RekamMedik RSIA Keluarga Kita September 2020

Data Kunjungan Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap Tahun 2020-2022
NO KETERANGAN 2020 2021 2022
1. Rawat Inap 4.218 5.964 3.670
2. Rawat Jalan 27.023 25.097 15.769
3. Unit Gawat Darurat 7.459 10.217 6.820
JUMLAH 38.700 41.278 26.259
Sumber :RekamMedik RSIA Keluarga Kita September 2020

17
Data Penunjang Medis Tahun 2020-2022

NO KETERANGAN 2020 2021 2022


1. Farmasi 55.759 57.012 40.059
2. Laboratorium 13.713 16.733 20.136
3. Radiologi 4.905 5.927 5.267
JUMLAH 74.377 79.672 65.462
Sumber :RekamMedik RSIA Keluarga Kita September 2020

18
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen Pemasaran Rumah Sakit Rumah sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan bagi masyarakat dengan karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh
perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan
social ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang
lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya (UU no.44 tahun 2009).

PERMENKES 56 tahun 2014 tentang klasifikasi dan perizinan rumah sakit,hal ini
telah membuka peluang bisnis sehingga menimbulkan dampak jumlah rumah sakit
semakin terus bertambah meningkat membuat setiap rumah sakit saling bersaing
untuk mendapatkan pelanggan. Oleh karena itu, perlu strategi pemasaran rumah sakit
yang baik sehingga akan dapat membantu rumah sakit terus bertahan dalam
persaingan dan berkembang menjadi lebih baik.

Beberapa faktor penyebab, sehingga Manajemen Rumah sakit penting dalam


menyusun strategi pemasaran yang baik antara lain seperti terus berkembangnya
teknologi informasi dan komunikasi telah mengantarkan untuk memasuki era pasar
bebas berbasis tehnologi. RS perlu merubah cara pandangnya terhadap pelanggan
sebagai pihak yang menerima begitu saja pelayanan kesehatan yang disajikan RS.
Namun, RS perlu memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggannya lebih daripada
pesaing agar dapat bertahan dan berkembang dalam intensitas persaingan yang tinggi.
Hal ini menegaskan perlunya RS melakukan pemasaran.

Sehingga harus secara terus menerus mengetahui apa yang dipikirkan,


diharapkan, oleh para konsumennya dan mengganggap berharga seluruh masukan
berharga untuk mengembangkan produk baik melakukan spesialisasi dan
eksklusifitas kepada pelanggan lama atau berinovasi terhadap produk dan target
pemasaran yang baru.

19
Setelah diketahui hasil analisa dan diambil keputusan dalam penetapan strategi,
terdapat beberapa model strategi pemasaran yang dapat diambil oleh manajemen,
yaitu :

1) Strategi Integrasi, menguasai pasar : Pemilik dan manajemen terus berupaya


meningkatkan kontrol atas jejaring rujukan dan angka penjualan atau penggunaan
layanan, Pemilik dan manajemen terus konsisten melakukan kontrol atas supplier
guna menjaga mutu dari produk layanan, Pemilik dan manajemen memiliki
semangat dalam bersaing dan memegang kendali pasar
2) Strategi Intensif, mengembangkan produk yang ada dan baru : Meningkatkan
target pemasaran dari produk dan jasa dari saat ini dengan peningkatan upaya
pemasaran, Mengembangkan produk baru dengan target pasar yang baru,
Meningkatkan penjualan produk yang ada saat ini dan berinovasi mengembangkan
produk baru
3) Strategi Diversifikai, mengembangkan jejaring konsumen : Memperluas jaringan
dan mengembangkan produk baru, Melakukan inovasi pembinaan pada pasien
lama yang telah menjadi pelanggan saat ini dengan menawarkan eksklusifitas
dengan kartu pelanggan, dan menambah jumlah target pasar yang baru
4) Strategi Difensif : Melakukan penghematan& mempertahankan aset untuk tidak
mengalami penurunan aset yang cepat, Menjual sebagian atau seluruh bagian dari
organisasi untuk mendapat nilai nyata
5) Strategi Joint Venture & Kombinasi : Dua perusahaan atau lebih bergabung
membentuk produk baru (KSO), sebagai upaya penghematan investasi tetapi tetap
ingin mengembangkan produk baru.
Segmentasi adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok – kelompok
pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang
berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda.
Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik :
1) Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur
meskipun ada beberapa variabel yang sulit diukur.

20
2) Accessible : Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif
3) Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk
dilayani
4) Differentiable : Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan
memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran
pemasaran yang berbeda
5) Actionable : Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani
segmen-segmen yang bersangkutan.
Kita perlu secara kreatif mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang yang
muncul di pasar (Hermawan Kertajaya). Segmentasi pasar adalah pembagian suatu
pasar yang heterogen kedalam satuan-satuan pembeli yang homogen, dimana kepada
setiap satuan pembeli yang homogen tersebut dijadikan sasaran pasar yang dicapai
dengan marketing mix tersendiri.
Rumah Sakit Ibu dan Anak Keluarga Kita dibangun pertama kali pada bulan
Agustus tahun 2008 di atas lahan seluas 3.346 m2dengan luas bangunan 2.742 m2dan
mulai beroperasi pada bulan November 2009, dibangun dengan konsep yang ramah
lingkungan, pencahayaan dan ventilasi ruangan yang baik, lahan parkir yang
memadai, serta desain yang menunjang pelayanan kesehatan yang optimal.

B. Saran
Dengan adanya pembahasan tentang Pemasaran Rumah Sakit , diharapkan pembaca
dapat menjadikan makalah ini sebagai referensi dan memahami lebih lanjut

21
DAFTAR PUSTAKA

Setyawan Febri. E. B & Supriyanto. S. 2019. Manajemen Rumah Sakit. Sidoarjo :


Zifatama Jawara
https://id.scribd.com/document/529670192/MAKALAH-MANAJEMEN-BISNIS-
PEMASARAN-RUMAH-SAKIT
http://husniaalfaini.blogspot.com/2011/01/perilaku-konsumen-segmentasi-pasar-
dan.html
http://auliaamrullah.wordpress.com/2013/10/03/segmentasi-pasar-dan-kepuasan-
konsumen/
http://nataliachristinaa.blogspot.com/2013/01/segmentasi-dalam-strategi-
pemasaran.html
http://diniapr-sharinginformation.blogspot.com/2013/12/bab-1-perilaku-
konsumen.html

Anda mungkin juga menyukai