Anda di halaman 1dari 1

15.3.

Metode Pemilihan Sampel Probabilistik


A. Metode Pemilihan Sampel Probabilistik
Sampling statistik mengharuskan sampel probabilistik mengukur risiko sampling. Dalam
sampel probabilistik auditor tidak menggunakan pertimbangan mengenai item atau pos mana
yang akan dipilih dan hanya memilih metode pemilihan mana yang akan digunakan.
1. Pemilihan Sampel Acak Sederhana
a) Sampel acak sederhana (random sample)
b) Tabel Angka Acak (random number table)
c) Angka Acak yang Dihasilkan Komputer
2. Pemilihan Sampel Sistematis
Auditor menghitung suatu interval dan kemudian memilih item-item yang akan dijadikan
sampel berdasarkan ukuran interval kelas tersebut. Interval ditentukan dengan membagi
ukuran populasi dengan ukuran sampel yang diinginkan. Keunggulan dari pemilihan
sistematis adalah lebih mudah digunakan. Dalam sebagian besar populasi, sampel sistematis
dapat diambil dengan cepat dan pendekatannya secara otomatis akan menempatkan nomor
dalam urutan yang memudahkan untuk mengembangkan dokumentasi yang sesuai.
3. Pemilihan Sampel Probabilitas yang Proporsional dengan Ukuran dan Bertahap
Dalam banyak situasi audit, jauh lebih menguntungkan memilih sampel yang
menekankan item-item populasi dengan jumlah yang tercatat yang lebih besar. Ada dua cara
untuk memperoleh sampel semacam itu:
a. Pemilihan sampel probabilistik proporsional
b. Pemilihan sampel stratifikasi

B. Metode Pemilihan Sampel Nonprobabilistik


Metode pemilihan sampel nonprobabilistik adalah metode yang tidak memenuhi persyaratan
teknis bagi pemilihan sampel probabilistik. Karena metode tersebut tidak didasarkan pada
probabilitas matematik sehingga keterwakilan sampel mungkin sulit ditentukan.
1. Pemilihan Sampel Sembarangan
Pemilihan sampel sembarangan (haphazard sample selection) adalah pemilihan item atau pos
tanpa bias yang disengaja oleh auditor. Dalam kasus semacam itu, auditor memilih item
populasi tanpa memandang ukurannya, sumber, atau karakteristik lainnya yang membedakan.
2. Pemilihan Sampel Blok
Dalam pemilihan sampel blok (block sample selection), auditor memilih pos pertama
dalam suatu blok, dan sisanya dipilih secara berurutan. Sebagai contoh, asumsikan sampel
blok adalah berupa urutan transaksi penjualan sebanyak 100 dari jurnal penjualan untuk
minggu ketiga bulan Maret. Auditor dapat memilih total sampel sebanyak 100 dengan
mengambil 5 blok dari 20 pos, 10 blok dari 10, 50 blok dari 2 atau satu blok dari 100.

Anda mungkin juga menyukai