GOLONGAN III ANGKATAN 204 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2022 ANALISIS ISU/PERMASALAHAN TUGAS DAN FUNGSI
NAMA : dr. NUR RESKI YULITA FAJRYANI, S.Ked
SATUAN KERJA : UPTD PUSKESMAS ALAK GEL/ANGK/KEL : 14 / 204 / 3 NO. ABSEN : 14 JABATAN PESERTA: AHLI PERTAMA-DOKTER
A. VISI DAN MISI PEMERINTAH DAERAH
Visi dan Misi Pemerintah Kota Kupang yang berkaitan dengan kegiatan ini adalah: Visi Sesuai dengan Peraturan Daerah Pemerintah Kota Kupang Nomor 01 Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Kupang Tahun 2007-2025,maka visi Kota Kupang adalah “Terwujudnya Kota Kupang yang Layak Huni, Cerdas, Mandiri dan Sejahtera dengan Tata Kelola Bebas KKN” Misi kota Kupang: 1. Mengembangkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, berakhlak, profesional dan berdaya saing (Kupang Sehat-Cerdas). 2. Mengembangkan perekonomian Kota Kupang yang berdaya saing dengan meningkatkan peran swasta (Kupang Makmur). 3. Meningkatkan kesejahteraan sosial dan mengembangkan budaya kota yang tertib, aman, kreatif dan berprestasi dalam menunjang kota jasa (Kupang Bagaya-Berprestasi). 4. Mempersiapkan kota menuju metropolitan yang berwawasan lingkungan (Kupang Hijau). 5. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang bebas KKN dan transparan.
B. TUGAS DAN FUNGSI UNIT KERJA
TUGAS POKOK Puskesmas mempunyai tugas pokok sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah tertentu (pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas- 2006) FUNGSI Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Puskesmas Alak mempunyai fungsi: Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan Pusat pemberdayaan Keluarga dan Masyarakat Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
C. URAIAN TUGAS JABATAN (JOB DESCRIPTION)
JABATAN : DOKTER UMUM FUNGSI POKOK : Membantu Kepala Puskesmas dalam melaksanakan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) di wilayah kerja Puskesmas Terisi TUGAS POKOK : 1 Melakukan pemeriksaan dan pengobatan penderita 2 Melaksanakan pelayanan kesehatan di Puskesmas secara kolaborasi sesuai dengan kondisi pasien 3 Melakukan tindakan medis 4 Memberikan pelayanan rujukan 5 Menerima konsultasi tentang pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh pasien dan keluarga pasien 6 Memberikan pelayanan surat-surat yang berhubungan dengan hasil pemeriksaan kesehatan 7 Membina pengelolaan yang berkaitan dengan obat- obatan (Farmasi) Puskesmas 8 Mengkoordinir pelayanan kesehatan yang dilaksanakan 9 Berkoordinasi lintas program, lintas sektor 10 Menghadiri pertemuan atau rapat terkait dengan pelayanan kesehatan 11 Meningkatkan upaya kesehatan di lingkungan sekolah dengan penyuluhan, pembinaan kader UKS 12 Melaksanakan upaya kesehatan masyarakat (UKM) di posyandu balita, lansia dan kelompok masyarakat TUGAS INTEGRASI : 1 Melaksanakan tugas kedinasan lain 2 Melaksanakan tugas sebagai Tim Peningkatan Kinerja Puskesmas 3 Melaksanakan tugas sebagai Komite Mutu Puskesmas 4 Bersama-sama dengan Kepala Puskesmas melaksanakan fungsi managemen Puskesmas 5 Bertanggungjawab dan melaporkan kegiatan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan kepada Kepala Puskesmas 6 Mengikuti seminar profesi atau kursus atau pelatihan dalam rangka peningkatan mutu SDM D. Identifikasi permasalahan dari uraian tugas Jabatan anda (minimal 3 isu) melalui environmental scanning (sikap peduli dan kritis) yang telah dipelajari pada agenda 1 (Isu kontemporer dan Sikap Perilaku Bela Negara) kemudian refleksikan kondisi masalah yang dikaitkan peran dan kedudukan PNS yang ada pada Mata pelajaran Agenda 3 yaitu MASN, SMART ASN
Tabel 1 Deskripsi Isu Berdasarkan Manajemen ASN Dan SMART ASN
N TUGAS DAN ISU KETERKAITAN DENGAN MANAJEMEN ASN DATA DAN BUKTI O FUNGSI DAN SMART ASN 1 Melaksanakan upaya Rendahnya Manajemen ASN: Data pelayanan Imunisasi Dasar kesehatan cakupan ASN tetap melaksanakan tugasnya sesuai masyarakat (UKM) di pelayanan dengan tugas fungsi dan tidak bertentangan posyandu balita, imunisasi Dasar dengan ketentuan peraturan perundang- lansia dan kelompok Lengkap di undangan dan etika pemerintahan masyarakat wilayah SMART ASN: Puskesmas ASN harus menjunjung tinggi nilai Alak profesionalisme dalam melaksanakan tugas secara rutin. 2 Melakukan Belum Manajemen ASN: pemeriksaan dan optimalnya ASN tetap melaksanakan tugasnya sesuai pengobatan screening dengan tugas fungsi dan tidak bertentangan penderita kesehatan dengan ketentuan peraturan perundang- Data pelayanan kesehatan Mengkoordinir penderita undangan dan etika pemerintahan Penderita Penyakit Tidak pelayanan Penyakit Tidak SMART ASN: Menular kesehatan yang Menular ASN harus menjunjung tinggi nilai dilaksanakan (Hipertensi dan profesionalisme dalam melaksanakan tugas Diabetes secara rutin. Mellitus)
3 Melakukan Belum Manajemen ASN: Foto Poli VCT yang belum
pemeriksaan dan optimalnya yaitu sesuai kode etik perilaku ASN antara lain : beroperasi pengobatan pelayanan Poli Bersikap sopan dan ramah saat melakukan penderita Volluntary edukasi alur pelayanan kepada pegawai Mengkoordinir Counselling and Puskesmas Alak. Menyampaikan informasi pelayanan Test (VCT) dengan Bahasa yang mudah dimengerti sehingga kesehatan yang untuk dapat diterapkan dan terlaksana dengan baik. dilaksanakan menangani Smart ASN: Menerima penyebaran Integritas konsultasi tentang HIV/AIDS berperilaku jujur dan bertanggung jawab dalam pelayanan melakukan kegiatan. Data Pelayanan HIV/AIDS kesehatan yang Enterpreneurship yaitu kreatif dan inovatif dibutuhkan oleh menciptakan kartu kontrol pasien HIV/AIDS. pasien dan Hospitality yaitu ramah dan sinergis menjalin keluarga pasien kerja sama untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat E. Deskripsi isu melalui teknik issue scan dengan dukungan data/fakta kemudian analisis isu menggunakan teknik analisis pilihan yang telah dipelajari pada agenda 1 untuk menetapkan masalah prioritas (Core Issue) Identifikasi Isu Sebelum melakukan penetapan judul rancangan aktualisasi, terlebih dahulu dilakukan identifikasi dan penetapan isu berdasarkan observasi penulis dan diskusi bersama Mentor (Kepala Puskesmas) selama bertugas di UPTD Puskesmas Alak. Setelah menemukan isu-isu, tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi isu tersebut terkait kondisi yang ada dilapangan saat ini dan kondisi yang diharapkan penulis. Dari hasil identifikasi isu tersebut akan menghasilkan isu yang layak dan dijadikan rancangan aktualisasi. Beberapa isu tersebut ditemukan oleh penulis dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai dokter ahli pertama yang melaksanakan pelayanan kesehatan UKP dan UKM di UPTD Puskesmas Alak. 1. Rendahnya cakupan pelayanan imunisasi dasar lengkap Imunisasi dilakukan untuk mencegah penyakit, kecacatan, dan kematian dari wabah yang dapat dicegah dengan memberikan vaksin tertentu ke dalam tubuh manusia. Penyakit-penyakit tersebut, yakni tuberkulosis (TBC), hepatitis B, difteri, pertusis, tetanus, polio, campak, pneumonia, rubella, dan lain-lain. Berdasarkan pengalaman penulis selama bekerja di UPTD Puskesmas Alak, masih banyak bayi dan balita yang belum dibawa ke Posyandu untuk imunisasi dasar lengkap. Hal ini dilihat dari data kunjungan bayi dan balita di wilayah kerja Puskesmas Alak Cakupan imunisasi yang rendah dan tidak merata dapat menyebabkan timbulnya populasi rentan yang rentan terhadap penyakit tertentu. Akibatnya, anak-anak bisa mudah tertular karena tidak adanya kekebalan terhadap penyakit-penyakit tersebut. 2. Belum optimalnya screening Penyakit Tidak Menular (Hipertensi dan Diabetes Mellitus) Screening Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular adalah salah satu Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang berorientasi kepada Upaya Promotif dan Preventif dalam pengendalian Penyakit Tidak Menular. Berdasarkan pengalaman penulis selama bekerja di UPTD Puskesmas Alak, angka screening PTM masih rendah pada kelompok usia produktif (Data screening PTM Januari-Juli 2022) Penyakit Tidak Menular terutama penyakit Diabetes Melitus dan Hipertensi ini ditujukan pada kelompok umur 15-59 tahun (usia produktif), karena adanya kecenderungan bahwa penyakit-penyakit Diabetes Melitus dan Hipertensi mulai menyerang usia yang lebih muda (>15 tahun). 3. Belum optimalnya Pelayanan dokter di Poli Volluntary Conselling and Test (VCT) untuk menangani penyebaran HIV/AIDS Berdasarkan Tes HIV dan ODHA ditemukan di Provinsi NTT terhitung bulan Januari-Desember 2021, jumlah kasus HIV di Kabupaten Alor sebanyak 55 kasus dan AIDS 22 kasus. Kota Kupang memiliki tempat pertama kasus tertinggi sebanyak 118 kasus HIV dan AIDS 14 kasus, menyusul kabupaten lainnya. VCT atau voluntary counselling and testing adalah layanan konseling dan tes HIV yang dilakukan secara sukarela (KTS). Layanan ini bertujuan untuk membantu pencegahan, perawatan, dan pengobatan bagi orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Oleh karena itu, Poli VCT sangat penting dilakukan sebagai bentuk pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS di Indonesia. Layanan ini tidak hanya dilakukan di rumah sakit, tetapi juga bisa dilakukan di puskesmas atau di klinik penyedia layanan VCT. Di Puskesmas Alak, sudah terdapat Poli VCT/PDP namun belum terlaksana dengan optimal karena jadwal dokter dan alur pelayanan yang belum ada. Pasien HIV masih mengambil obat di RSUD WZ Johanes Kota Kupang, sehingga sulit untuk dikontrol pengambilan obat tiap bulannya diwilayah kerja Puskesmas Alak. Infeksi HIV/AIDS tergolong penyakit serius yang dapat mengancam jiwa. Tanpa pengetahuan yang cukup, penyebaran HIV akan semakin sulit dihindari. Dengan berbekal pengetahuan yang baik, Poli VCT tidak hanya mampu mencegah penularan HIV/AIDS, melainkan juga mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap ODHA. F. Alasan pemilihan Masalah prioritas (Core Issue) sesuai dengan teknik analisis yang dipilih (APKL) Alat bantu penetapan kriteria isu yang berkualitas banyak jenisnya, misalnya menggunakan teknik tapisan dengan menetapkan rentang penilaian (1- 5) pada kriteria; Aktual (A), Problematik (P), Kekhalayakan (K) dan Kelayakan (L). Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat. Kekhalayakan artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak. Problematik artinya isu tersebut memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara komprehensif, dan Kelayakan artinya isu tersebut masuk akal, realistis, relevan dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalah.
Tabel 2. Pentetapan Isu Berdasarkan Kriteria APKL
NO ISU A P K L JUMLAH RANK
1. Rendahnya cakupan pelayanan 4 4 3 3 14 3
imunisasi dasar lengkap Belum optimalnya screening 2. Penyakit Tidak Menular (Hipertensi 5 4 4 4 17 2
dan Diabetes Mellitus)
Belum optimalnya pelayanan dokter
3. di Poli Volluntary Conselling and 5 5 5 4 19 1
Test (VCT) untuk menangani penyebaran HIV/AIDS
Keterangan skala likert Skor : 1 – 5
5: Sangat (Aktual, Kekhalayakan, Problematik, Kelayakan) 4 : Aktual, Kekhalayakan, Problematik, Kelayakan 3 : Cukup (Aktual, Kekhalayakan, Problematik, Kelayakan) 2 : Kurang (Aktual, Kekhalayakan, Problematik, Kelayakan) 1 : Sangat kurang (Aktual, Kekhalayakan, Problematik, Kelayakan) Berdasarkan tabel 2 ditetapkan isu yang dipilih adalah “Belum optimalnya pelayanan dokter di Poli Volluntary Conselling and Test (VCT) untuk menangani penyebaran HIV/AIDS”. Tabel 3. Penjabaran APKL NO KRITERIA DESKRIPSI TERKAIT ISU 1 A Isu dinilai selalu menjadi pembicaraan pada rapat maupun kegiatan minilokakarya puskesmas Alak. 2 P Isu dapat menimbulkan dampak negatif berupa bertambahnya penyebaran HIV/AIDS di Kota Kupang 3 K Isu dinilai akan memberikan dampak bagi semua yang terkait dengan manfaat poli VCT mulai dari kepala puskesmas, pemegang program, dan pasien HIV/AIDS 4 L Isu layak untuk dicarikan solusi dan penyelesaiannya dan akan diselesaikan dalam kurun waktu 30 hari kalender (waktu aktualisasi)
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis