Anda di halaman 1dari 66

PROPOSAL

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS


EKONOMI DENGAN PEMANFAATAAN USG
DALAM PEMERIKSAAN KEHAMILAN
DI PUSKESMAS SAKRA

ERNA SRI HIDAYANI


NIM. 113420018

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) HAMZAR
LOMBOK TIMUR
2021
ii

PROPOSAL

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS


EKONOMI DENGAN PEMANFAATAAN USG
DALAM PEMERIKSAAN KEHAMILAN
DI PUSKESMAS SAKRA

Proposal ini Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kebidanan ( S.Keb) pada
Program Studi S1 Pendidikan Bidan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hamzar
Lombok Timur

ERNA SRI HIDAYANI


NIM. 113420018

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) HAMZAR
LOMBOK TIMUR
2021
iii

PERSETUJUAN PROPOSAL

Proposal Skripsi Atas Nama Erna Sri Hidayani, NIM 113420018 dengan judul
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Status Ekonomi dengan pemanfaatan USG
dalam Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas Sakra .

Telah memenuhi syarat dan disetujui

Pembimbing I Tanggal

Ns. Nandang DD Khairari, S.Kep., MAN


NIDN. 0828108803

Pembimbing II Tanggal

Nurannisa Fitria Aprianti, S.Tr.Keb., M.K.M.


NIDN. 0830049202

Mengetahui
Program Studi S1 Pendidikan Bidan
Ketua

Eka Faizaturrahmi, S.ST., M.Kes


NIDN. 0808108904
iv

PENGESAHAN PENGUJI

Proposal Skripsi Atas Nama Erna Sri Hidayani, NIM 113420018 dengan judul
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Status Ekonomi dengan pemanfaatan USG
dalam pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas Sakra telah dipertahankan didepan
Tim Penguji pada tangga[ 15 Desember 2021

TIM PENGUJI

No Nama Jabatan Tanda Tangan


1. Ns. Nandang DD Khairari, S.Kep., MAN Ketua
NIDN. 0828108803

…………………
2. Nurannisa Fitria Aprianti, S.Tr.Keb., M.K.M Anggota
NIDN. 0830049202

…………………

3. Supiani, S.S.T M.Keb. Anggota


NIDN. 0817029202
…………………

Mengetahui

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hamzar Program Studi S1 Pendidikan Bidan


Ketua, Ketua

Drs. H. Muh. Nagib, M.Kes Eka Faizaturrahmi, S.ST., M.Kes


NIDN. 0818095501 NIDN. 0808108904
v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi Wabarokatuh

Segala puji bagi Allah SWT atas petunjuk dan HidayahNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul “Hubungan Tingkat
Pengetahuan dan Status Ekonomi dengan pemanfaatan USG dalam Pemeriksaan
Kehamilan di Puskesmas Sakra”.
Ketertarikan penulis akan topik ini didasari oleh fakta bahwa banyaknya
ibu hamil yang belum pernah sama sekali memeriksakan kehamilannya dengan
memanfaatkan Ultrasonografi.
Pada penulisan proposal skripsi ini, penulis mengucapkan terimakasih
yang setinggi tingginya kepada :
1. Drs. H. Muh. Nagib, M Kes, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
( STIKes ) Hamzar Lombok Timur.
2. Eka Faizaturrahmi, S.ST, M.Kes. selaku Ketua Program Studi S1 Kebidanan
3. Ns. Nandang DD Khairari, S.Kep., MAN, selaku Dosen Pembimbing I yang
telah memberikan motivasi, arahan dan keluangan waktu dalam penyelesaian
proposal skripsi ini.
4. Nurannisa Fitria Aprianti, S.Tr.Keb., M.K.M. selaku Dosen Pembimbing II
yang juga telah memberikan motivasi, arahan dan keluangan waktu dalam
penyelesaikan proposal skripsi ini.
5. Supiani, S.S.T, M.Keb. selaku penguji yang telah memberikan masukan serta
arahan demi kesempurnaa proposal skripsi ini.
6. Muh. Zaini Jauhari, S.Gz, M.Gizi. selaku Kepala Puskesmas Sakra atas
dukungan dan motivasinya sehingga kami bisa sampai ditahap ini.
7. Keluargaku tercinta, suami, anak anakku, ayah serta saudara saudaraku yang
selalu mendukung serta mendoakan dalam kebaikan.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal skripsi ini
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, karena
itu, penulis membuka diri untuk saran dan kritik yang membangun. Akhirnya ,
semoga proposal skripsi ini dapat menambah wawasan mengenai Hubungan
Tingkat Pengetahuan dan Status Ekonomi dengan pemanfaatan USG dalam
Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas Sakra.

Akhir kata, wassalamu’alaikum wr. wb.

Lombok Timur, 15 Desember 2021

Penulis
DAFTAR ISI
vi

HALAMAN SAMPUL LUAR ...................................................................... i


HALAMAN SAMPUL DALAM............................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ iv
KATA PENGANTAR.................................................................................... v
DAFTAR ISI................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL........................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 7
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 7
D. Manfaat Penelitian........................................................................... 8
E. Keaslian Penelitian ......................................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 10
A. Tinjauan Teoritis.............................................................................. 10
B. Kerangka Konsep............................................................................. 36
C. Hipotesis .......................................................................................... 37
BAB III METODE PENELITIAN................................................................ 38
A. Jenis dan Design Penelitian ............................................................. 38
B. Populasi, Sampel dan Tehnik Sampling .......................................... 38
C. Waktu dan tempat Penelitian .......................................................... 40
D. Variabel Penelitian ......................................................................... 41
E. Definisi Operasional ....................................................................... 41
F. Instrumen Penelitian ........................................................................ 42
G. Cara Pengolahan dan Analisa Data ................................................ 43
H. Etika Penelitian ............................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
vii

DAFTAR TABEL

3.1 Definisi Operasional......................................................................... 41


3.2 Kisi kisi kuisioner tingkat pengetahuan .......................................... 43
3.3 Kisi kisi kuisioner pemanfaatan ...................................................... 44
viii

DAFTAR GAMBAR

2.1 Citra USG 2 Dimensi....................................................................... 28


2.2 Citra USG 3 Dimensi ...................................................................... 28
2.3 Citra USG 4 Dimensi ...................................................................... 29
2.4 Citra USG Doppler .......................................................................... 30
2.5 Posisi Tranducer .............................................................................. 31
2.6 Kerangka Konsep............................................................................. 35
ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Persetujuan (Inform Concent)


Lampiran 2 : Lembar Kuisioner Penelitian
Lampiran 3 : Surat Keterangan Permintaan Data dari Bappeda
Lampiran 4 : Surat Keterangan Permintaan Data dari dinas Kesehatan
Lampiran 5 : Lembar Konsul Proposal
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut World Health Organization (WHO, 2017) Ultrasonografi

(USG) adalah salah satu upaya pemeriksaan kandungan atau AnteNatal Care

(ANC) pada ibu hamil untuk mengetahui kondisi janin dalam tubuh.

Ultrasonografi merupakan salah satu jenis pemeriksaan yang sangat dianjurkan

bagi ibu hamil untuk mendeteksi secara dini resiko masalah kesehatan pada

ibu maupun janin (Herlambang, 2021).

Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) adalah perawatan yang dilakukan

atau diberikan kepada ibu hamil mulai dari saat awal kehamilan hingga saat

persalinan (Rahmatullah, 2016). Pelayanan kesehatan pada masa hamil ini

bertujuan untuk memenuhi hak setiap ibu hamil agar dapat memperoleh

pelayanan kesehatan yang berkualitas sehingga mampu menjalani

kehamilannya dengan sehat, bersalin dengan selamat, serta melahirkan bayi

yang sehat dan berkualitas (Kemenkes RI, 2014).

Pelayanan kesehatan ibu hamil harus memenuhi frekuensi minimal

ditiap trimester yaitu satu kali  pada saat trimester pertama (usia kehamilan 0-

12 minggu), satu kali pada trimester kedua (usia kehamilan 12 – 24 minggu)

dan dua kali pada saat trimester ketiga (usia kehamilan 28 minggu sampai

menjelang persalinan). Standar waktu pelayanan tersebut dianjurkan untuk

menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan janin berupa deteksi dini

faktor resiko, pencegahan dan penanganan secara dini komplikasi pada

kehamilan (Kemenkes RI, 2018).


2

WHO memperkirakan bahwa sekitar 15% dari seluruh wanita yang

hamil akan berkembang menjadi komplikasi yang berkaitan dengan

kehamilannya, serta dapat mengancam jiwanya, karena itu pemeriksaan dan

pengawasan terhadap ibu hamil sangat perlu dilakukan secara teratur

(Evayanti, 2015). Hal ini bertujuan untuk menyiapkan seoptimal mungkin fisik

dan mental ibu dan anak selama dalam kehamilan. Selain itu juga untuk

mendeteksi dini adanya kelainan, komplikasi dan penyakit yang biasanya

dialami oleh ibu hamil sehingga hal tersebut dapat dicegah atau diobati

sehingga angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi dapat berkurang

(Tyastuti, 2016).

Pemeriksaan dengan menggunakan USG merupakan metode

pemeriksaan yang aman, praktis, dan hasilnya cukup akurat untuk mengetahui

komplikasi secara dini, salah satunya untuk membedakan antara keguguran

maupun kehamilan ektopik, kehamilan ganda dan kelainan kongenital pada

trimester awal. Pada trimester II dan III USG dapat mendeteksi kelainan letak,

struktur dan letak placenta, evaluasi air ketuban dan, pertumbuhan janin

sehingga dapat mencegah komplikasi yang dapat mengancam jiwa ibu

(Herlambang, 2021).

Pada kenyataannya ANC yang berkualitas ditambah dengan

pemeriksaan penunjang seperti USG hanya dilakukan oleh sebagian ibu

hamil. Hal ini terjadi karena banyak faktor, salah satunya informasi tentang

pelayanan yang belum menyeluruh dan tempat pelayanan untuk pemeriksaan

USG yang masih terbatas. Pengaruh daya beli masyarakat juga sangat

menentukan karena untuk pelayanan ini dibutuhkan biaya tambahan


3

(Rachmawati, 2017). Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok

Timur, pada tahun 2020 jumlah Upah Minimum Regional (UMR) yaitu RP.

2.187.197, nilai itu tremasuk sangat rendah bila dibandingkan dengan UMR

dikota kota besar (Bappeda Kabupaten Lombok Timur, 2021).

Pemeriksaan Antenatal Care yang berkualitas merupakan suatu

kegiatan yang efektif sebagai upaya untuk menurunkan angka kesakitan dan

kematian pada ibu dan anak. Saat ini angka kematian Ibu (AKI) dan Angka

Kematian bayi (AKB) di Indonesia masih tergolong tinggi, hasil Survei

Penduduk Antar Sensus (SUPAS) pada tahun 2015 menunjukkan angka

kematian ibu mencapai 305 per 100.000 kelahiran hidup sedangkan angka

kematian neonatal mencapai 24 per 1.000 kelahiran hidup. Angka ini

jumlahnya jauh dari target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/ Sustainable

Development Goals (SDGs) yakni 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun

2030 (Kemenkes, 2018).

Di Provinsi NTB periode tiga tahun terakhir menunjukkan trend AKI

dan AKB yang semakin naik dimana AKI pada tahun 2018 sebanyak 95 per

100 000 kelahiran hidup, tahun 2019 sebanyak 94 per 100 000 kelahiran hidup

dan tahun 2020 mencapai angka tertinggi yaitu 119 per 100 000 kelahiran

hidup. Untuk Angka Kematian Bayi di provinsi NTB pada tahun 2018

sebanyak 6,2 per 1000 kelahiran hidup, tahun 2019 sebanyak 6,5 2 per 1000

kelahiran hidup dan tahun 2020 meningkat menjadi 6,8 per 1000 kelahiran

hidup (Dinkes Provinsi NTB, 2021).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinkes Kabupaten Lombok

Timur angka kematian ibu pada tahun 2018 sebanyak 125 per100.000
4

kelahiran hidup. Pada tahun 2019 sebanyak 108 per 100.000 kelahiran hidup.

dan pada tahun 2020 sebanyak 157 per 100.000 kelahiran hidup. Untuk Angka

Kematian Bayi pada tahun 2018 sebanyak 8 per 1000 kelahiran hidup, tahun

2019 sebanyak 11 per 1000 kelahiran hidup dan pada tahun 2020 sebanyak 10

per 1000 kelahiran hidup.

Dalam rangka upaya menurunkan angka kematian ibu dan Angka

kematian bayi yang masih tinggi pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan

serta beberapa strategi seperti pelayanan antenatal yang berkualitas dan

berkuantitas yaitu pelayanan antenatal harus menerapkan standar pelayanan,

meningkatkan kerjasama dengan sektor terkait, meluncurkan jaminan

persalinan (Jampersal), peningkatan kemampuan Puskesmas dalam

memberikan pelayanan KIA yang bersifat promotif, preventif termasuk deteksi

dini faktor resiko. Pemeriksaan ultrasonografi merupakan pemeriksaan yang

sudah menjadi bagian dari perawatan antenatal untuk skrining kelainan

kongenital janin, plasenta, tali pusat dan cairan ketuban yang dapat berdampak

pada luaran kehamilan (Rachmawati, 2017).

Di Puskesmas Sakra pada tahun 2020 tercatat jumlah ibu hamil yaitu

sebanyak 1.353 orang dan yang melakukan pemeriksaan dengan USG

sebanyak 190 orang atau 14,04 % dari jumlah keseluruhan ibu hamil. Pada

tahun 2021 sampai bulan Oktober 2021 tercatat jumlah ibu hamil yaitu 1.173

orang dan yang memeriksakan kehamilannya dengan USG sebanyak 442

orang ibu hamil atau 37,6 % (Data KIA PKM Sakra, 2021).

Hasil studi pendahuluan di Puskesmas Sakra, pemeriksaan USG rutin

dilaksanakan sejak tahun 2020. Meskipun dengan adanya kendala tidak


5

tersedianya alat untuk melakukan USG, dilakukan upaya kerjasama dengan

dokter spesialis kandungan agar kegiatan tersebut bisa tetap dilaksanakan

dalam upaya memberikan pelayanan yang berkualitas untuk semua ibu hamil.

Dari sepuluh orang ibu hamil yang tidak pernah melakukan pemeriksaan USG

sama sekali didapatkan data bahwa 7 orang ibu hamil tidak tahu tentang

manfaat USG dan 3 orang ibu hamil tidak melakukan pemeriksaan karena

tidak mampu dengan biaya tambahan untuk pemeriksaan Ultrasonografi (KIA

PKM Sakra, 2021).

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Status Ekonomi

terhadap Pemanfaatan USG dalam pemeriksaan kehamilan di Puskesmas

Sakra”. Peneliti juga memilih Puskesmas tersebut dengan pertimbangan

banyaknya sasaran ibu hamil pertahun dimana angka kematian ibu dan Angka

kematian bayi juga tergolong masih tinggi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah “Apakah

ada hubungan tingkat pengetahuan dan status ekonomi dengan pemanfaatan

USG dalam pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Sakra?”.

C. Tujuan penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat

pengetahuan dan status ekonomi ibu hamil dengan pemanfaataan USG

dalam pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Sakra.

2. Tujuan Khusus
6

Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah

a. Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

USG di Puskesmas Sakra.

b. Untuk mengetahui gambaran status ekonomi ibu hamil di Puskesmas

Sakra

c. Untuk menganalisa hubungan tingkat pengetahuan dan Status

ekonomi Ibu hamil dengan pemanfaatan USG dalam pemeriksaan

kehamilan di Puskesmas sakra

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Dapat menambah wawasan dan pengembangan ilmu pengetahuan

dibidang perawatan kehamilan yang manfaatnya dapat dirasakan baik oleh

mahasiswa, dosen serta peneliti dibidang kesehatan khususnya kesehatan

Ibu dan anak.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai tambahan pengetahuan serta meningkatkan kesadaran ibu

hamil mengenai pemeriksaan USG selama masa kehamilan.

b. Bagi Puskesmas

Sebagai informasi serta tambahan bahan masukan pengetahuan bagi

puskesmas bersangkutan dalam pemeriksaan USG selama masa

kehamilan.
7

c. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan penelitian lanjut serta dijadikan bahan literatur bagi

institusi pendidikan dan peneliti yang meninjau terkait pemeriksaan

USG selama masa kehamilan.

d. Bagi Masyarakat

Sebagai tambahan informasi bagi masyarakat luas untuk

meningkatkan kesadaran terhadap USG selama masa kehamilan.

E. Keaslian penelitian

Peneliti Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan


Penelitian
Andhika Hubungan Study Ada hubungan -Rancangan - Lokasi
Reza Tingkat analitik dgn tingkat pengetahuan Penelitian penelitian
Akbar Pengetahuan Ibu rancangan ibu hamil tentang -Variabel - Variabel
(2017) Hamil tentang penelitian ultrasonografi dalam dependent yg diteliti
ultrasonografi cross pemeriksaan - Metode
dalam sectional kehamilan dengan deskrifsi
pemeriksaan pemanfaatan korelasi
kehamilan dengan ultrasonografi di
pemanfaatan Puskesmas Padang
ultrasonografi di Bulan Medan
Puskesmas
Padang Bulan
Medan
Yulistiana Hubungan Kuantitatif Terdapat hubungan Variabel - Lokasi
Evayanti pengetahuan ibu dengan yang signifikan pada dependen Penelitian
(2014) dan dukungan pendekatan pengetahuan ibu dan Rancangan - Variabel
suami pada ibu cross dukungan suami penelitian yang
hamil terhadap sectional terhadap keteraturan diteliti
keteraturan Antenatal Care di
kunjungan Puskesmas Wates,
antenatal lamung Tengah
Care(ANC) di tahun 2014
Puskesmas wates
Lampung tengah
Tahun 2014
Lies Faktor factor yang Study Ada pengaruh yang Metode Lokasi
Indrawati mempengaruhi analitik dgn signifikan secara Penelitian Penelitian
(2008) motivasi ibu pendekatan statistik antara Sample yg Variable
hamil untuk cross tingkst pengetahuan digunakan penenlitian
memeriksakan sectional dengan pilihan yaitu ibu
kehamilannya pemeriksaan secara hamil yg
dengan USG di Poliklinik menggunakan
menggunakan Kandungan USG
USG di Poliklinik BPRSUD Salatiga
Kandungan
BPRSUD Salatiga
8

tahun 2008

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Konsep Dasar Kehamilan

a) Definisi Kehamilan

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin

intrauterine mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai

permulaaan persalinan (Manuaba, 2016). Kehamilan adalah

penyatuan sperma dari laki-laki dan ovum dari perempuan. Masa

kehamilan dimulai dari lahirnya janin. lamanya hamil normal

adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari

pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam tiga triwulan

yaitu triwulan pertama dimulai konsepsi sampai 3 bulan, triwulan

kedua dari bulan ke-4 sampai ke-6, triwulan ketiga dari bulan ke-

7 sampai ke-9 (Adiraansz, 2016).

Menurut Syaeffudin, 2017, Kehamilan terbagi menjadi tiga

trimester yaitu :

1) Trimester 1 berlangsung pada usia kehamilan 0-12 minggu

2) Trimester II berlangsung pada usia kehamilan 13-27 minggu

3) Trimester III berlangsung pada usia kehamilan 28-40 minggu

b. Tanda dan Gejala Kehamilan


9

1) Tanda Pasti Kehamilan (Positive Sign)

a) Gerakan janin dalam rahim diantaranya terlihat oleh

alat/teraba bagian-bagian janin

b) Denyut jantung janin : didengar dengan laenec, alat

kardiogram (12mg), alat Doppler 12 mg dan terlihat

dengan USG.

c) Terlihat tulang-tulang janin pada foto rongten

d) Pada kehamilan yang lebih tua dapat diraba ballotemen

(lentingan) dan bagian-bagian janin (Sujatmiko, 2017).

2) Tanda Tidak Pasti Kehamilan ( Presumpitive Sign)

a) Aminorea (tidak mendapat haid / menstruasi )

Hal ini terjadi karena konsepsi dan nidasi menyebabkan

tidak terjadi pembentukkan folikel de graff dan ovulasi.

b) Mual muntah (nausea dan vomiting)

Pengaruh estrogen dan progesterone terjadi pengeluaran

asam lambung yang berlebihan, menimbulkan mual

muntah terutama pagi hari yang disebutkan morning

sicknes.

c) Mengidam (ingin makan yang khusus)

Wanita hamil sering menginginkan makan tertentu,

keinginan yang demikian disebut ngidam.

d) Pingsan (syncope)
10

Terjadi gangguan sirkulasi kedaerah kepala menyebabkan

iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan syncope

atau pingsan.

e) Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri

Pengaruh estrogen dan progesterone yang merangsang

duktus dan alveoli payudara dan kelenjar Montgomery

terlihat lebih membesar, ujung syaraf tertekan

menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.

f) Sering kencing

Desakan Rahim kedepan menyebabkan kandung kemih

tertekan dan terasa penuh terutama pada triwulan pertama.

g) Konstipasi/obstipasi

Pengaruh peristaltik usus atau tonus otot-otot usus

menurun oleh pengaruh hormone steroid sehingga

kesulitan untuk BAB.

h) Pigmentasi kulit

Pengaruh hormone kortikosteroid placenta, dijumpai

dimuka khususnya sekitar pipi (cloasma gravidarum),

areola mamae, leher dan dinding perut .

i) Epulsi

Hipertrofi papilla gingivalis (gusi) disebut epulsi dapat

terjadi bila hamil yang mnyebabkan perdarahan pada gusi.


11

j) Pemekaran vena-vena (varices)

Pengaruh dari hormone estrogen dan progesterone terjadi

penampakkan pembuluh darah vena terutama bagi mereka

yang mempunyai bakat. Penampakkan dapat terjadi pada

kaki, betis dan vulva biasanya dijumpai pada triwulan

ketiga/akhir dan akan menghilang setelah persalinan

(Mochtar, 2017).

c. Perubahan Fisiologis dan Psikologis pada ibu hamil

1) Perubahan Fisiologis Kehamilan

a) Uterus

Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk

menerima dan melindungi hasil konsepsi (Janin, plasenta

dan amnion) sampai persalinan.

b) Serviks

Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih

lunak dan kebiruan. Perubahan ini terjadi akibat

penambahan vaskularisasi dan terjadinya edema pada

seluruh serviks, bersama dengan terjadinya hipertrofi dan

hiperplasi pada kelenjar-kelenjar serviks.

c) Ovarium

Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan

pematangan folikel baru juga ditunda. Hanya satu korpus

luteum yang dapat ditemukan diovarium.

d) Vagina dan perineum


12

Peningkatan vaskularisasi dan hyperemia terlihat jelas

pada kulit dan otot-otot diperineum dan vulva, sehingga

pada vagina akan terlihat berwarna keunguan yang

dikenal dengan tanda chandwick.

e) Kulit

Terjadi perubahan warna menjadi kemerahan. Kusam dan

kadang-kadang juga akan mengenai daerah payudara dan

paha.

f) Payudara

Payudara mejadi lebih lunak. Setelah bulan kedua

payudara akan bertambah ukurannya dan vena-vena

dibawah kulit akan lebih terlihat (Saiffudin, 2017).

2) Perubahan Psikologi Kehamilan

a) Trimester I

Trimster pertama sering dianggap sebagai periode

penyesuaian. Penyesuaian yang dilakukan wanita adalah

terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengandung.

Penerimaan kenyataan ini dan arti semuai ini bagi dirinya

merupakan tugas psikologis yang paling penting pada

trimester pertama kehamilan.sebagian besar wanita

merasa sedih dan ambivalen tentang kenyataan bahwa ia

hamil. Kurang lebih 80% wanita mengalami kekecewaan,

penolakan, depresi dan kesedihan.


13

b) Trimester II

Fase ini wanita merasa nyaman dan bebas dari segala

ketidaknyamanan yang normal dialami saat hamil.

Namun trimester kedua sebenarnya terbagi atas dua fase

yaitu : pra quickening dan pasca quickening.

c) Trimster III

Trimester ketiga sering disebut periode penantian dengan penuh

kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari

kehadiran bayi sebagai makhluk yang terpisah sehingga ia

menjdi tidak sabar menanti kehadiran sang bayi. Ada perasaan

was-was mengingat bayi dapat lahir kapanpun. Hal ini

membuatnya berjaga-jaga sementara ia memperhatikan dan

menunggu tanda dan gejala persalinan muncul (Walyani, 2018)

d. Antenatal Care

Pengertian menurut para ahli Antenatal Care adalah upaya

preventif program pelayanan kesehatan obstetrik untuk

optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian

kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan (Sarwono, 2017).

Anteanatal Care (ANC) adalah bagian dari asuhan kebidanan yang

komponen-komponenya meliputi diagnosis dan manajemen dini

kehamilan penilaian dan evaluasi kesejahteraan wanita, penilaian

dan kesejahteraan janin, pengurangan ketidaknyamanan umum


14

pada ibu hamil, anticipatory guidance instruksi serta skrining

komplikasi maternal dan fetal (Hani dkk, 2017).

1) Tujuan dari pada antenatal adalah:

a) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan

kesehatan ibu dan janin

b) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,

mental dan sosial ibu dan bayi.

c) Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau

komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan,

termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan

pembedaha.

d) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan

selamat, ibu dan janin dengan trauma sedini mungkin.

e) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan

pemberian ASI Ekslusif, serta mempersiapkan peran ibu

dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat

tumbuh kembang secara normal (Saifuddin, dkk., 2013).

2) Standar Minimal 10T Menurut (Kemenkes RI 2018) adalah

sebagai berikut:

a) Timbang berat badan dan pengukuran tinggi badan

b) Ukur tekanan darah

c) Ukur lingkar lengan atas (LILA)

d) Ukur tinggi fundus uteri


15

e) Menentukan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin

(DJJ)

f) Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi

tetanus toxoid

g) Beri tablet tambah darah (tablet besi)

h) Periksa laboratorium (Rutin dan khusus)

i) Tata laksana penanganan kasus

j) Temu wicara (konseling)

2. Pengetahuan

a Definisi Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo, 2012 pengetahuan adalah hasil tahu yang

terbentuk dari penginderaan seseorang terhadap objek tertentu.

Penginderaan terhadap suatu objek tersebut dilakukan dengan panca

indera yang dimiliki oleh manusia, yaitu penglihatan, pendengaran,

penciuman, raba dan rasa. Intensitas persepsi terhadap suatu objek sangat

memengaruhi penginderaan hingga menghasilkan pengetahuan.

Pengetahuan adalah suatu hasil dari rasa keingin tahuan melalui proses

sensoris , terutama pada mata dan telinga terhadap objek tertentu.

Pengetahuan merupakan domain penting dalam terbentuknya prilaku

terbuka atau open behaviour (Donsu, 2017).

b. Klasifikasi Pengetahuan

Menurut Riyanto dan Budiman, 2013 menuturkan bahwa jenis

pengetahuan terbagi menjadi dua, yaitu:

1) Pengetahuan Implisit
16

Pengetahuan implisit merupakan pengetahuan yang masih tertanam

dalam bentuk pengalaman pribadi dan memiliki faktor-faktor bersifat

tidak nyata seperti prinsip, perspektif dan keyakinan pribadi.

2) Pengetahuan Eksplisit

Pengetahuan eksplisit merupakan pengetahuan yang telah

terdokumentasi dalam wujud nyata, seperti wujud perilaku kesehatan.

c. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo, 2012 menuturkan bahwa pengetahuan memiliki

enam tingkatan yang tercakup dalam wilayah kognitif, meliputi:

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat materi yang sudah dipelajari

sebelumnya, sehingga tingkatan pengetahuan pada tahap ini merupakan

tingkatan yang paling rendah. Kemampuan pengetahuan pada tingkatan

ini adalah seperti menguraikan, menyebutkan, mendefinisikan,

menyatakan. Contonya : ibu hamil dapat menjelaskan manfaat dari

pemeriksaan kehamilan (Soeprapto, 2013).

2) Memahami (Comprehension)

Pengetahuan yang dimiliki pada tahap ini dapat diartikan sebagai suatu

kemampuan menjelaskan tentang objek atau sesuatu dengan benar.

Seseorang yang sudah faham tentang pelajaran atau materi yang telah

diberikan dapat menjelaskan, menyimpulkan, dan menginterpretasikan

objek atau sesuatu yang telah dipelajarinya tersebut. Contonya

minyimpulkan, meramalkan dan menjelaskan terhadap objek yang

dipelajari (Notoatmojo, 2012).

3) Aplikasi (Application)
17

Pengetahuan yang dimiliki pada tahap ini yaitu dapat mengaplikasikan

atau menerapkan materi yang telah dipelajarinya pada situasi kondisi

nyata atau sebenarnya (Riyanto dan Budiman, 2013).

4) Analisis (Analysis)

Kemampuan menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam

komponen-komponen yang ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan

analisis yang dimiliki tersebut seperti dapat menggambarkan,

memisahkan, mengelompokkan dan membedakan atau

membandingkan(Riyanto dan Budiman, 2013).

5) Sintesis (Synthesis)

Pengetahuan yang dimiliki adalah kemampuan seseorang dalam

mengaitkan berbagai elemen atau unsur pengetahuan yang ada menjadi

suatu pola baru yang lebih menyeluruh. Kemampuan sintesis ini seperti

menyusun, merencanakan, mengkategorikan, mendesain, dan

menciptakan (Notoatmojo, 2012).

6) Evaluasi (Evaluation)

Pengetahuan yang dimiliki pada tahap ini berupa kemampuan untuk

melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

Evaluasi dapat digambarkan sebagai proses merencanakan,

memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan

untuk membuat alternatif keputusan (Notoatmojo, 2012).

Tahapan pengetahuan tersebut menggambarkan tingkatan pengetahuan

yang dimiliki seseorang setelah melalui berbagai proses seperti

mencari, bertanya, mempelajari atau berdasarkan pengalaman

d. Faktor faktor yang mempengaruhi pengetahuan


18

Menurut Budiman dan Riyanto (2013) faktor yang mempengaruhi

pengetahuan adalah pendidikan, informasi, budaya dan ekonomi,

lingkungan, pengalaman, usia dan minat.

1) Pendidikan

Pendidikan terutama pendidikan formal adalah salah satu proses

dalam hidup berbangsa dan bermasyarakat yang penting. Generasi

yang terdidik sebagai hasil dari pendidikan tersebut akan besar

pengaruhnya pada perkembangan hidup bermasyarakat dan berbangsa

(Soeprapto, 2013). Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan

informasi berupa hal hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat

meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan dapat mempengaruhi

seseorang termasuk juga perilaku akan pola hidup terutama dalam

memotivasi untuk sikap berperan serta dalam pembangunan. Pada

umumnya makin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah

menerima informasi. Pendidikan memiliki efek yang positif terhadap

kesadaran Kesehatan dan berpengharuh pada prilaku Kesehatan

(Notoatmojo, 2012).

2) Informasi

Informasi merupakan kalimat yang bisa difahami oleh banyak orang

dengan pemahaman yang hampir seragam, yang berguna untuk

pembuatan keputusan. Informasi yang sering dan berulang akan

mempengaruhi pengetahuan seseorang karena akan menambah

wawasannya, sedangkan seseorang yang tidak sering menerima


19

informasi maka pengetahuan dan wawasannya tidak akan bertambah

(Febriyanti, 2019).

3) Budaya dan ekonomi

Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh

besar terhadap pembentukkan sikap kita. Contohnya apabila dalam

suatu wilayah mempunyai budaya untuk menjaga kebersihan

lingkungan maka sangat mungkin masyarakat sekitarnya mempunyai

sikap untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan juga. Dari sini bisa

ditarik kesimpulan bahwa lingkungan sangat berpengaruh dalam

pembentukan sikap pribadi atau sikap seseorang. Tradisi budaya baik

maupun buruk akan menambah pengetahuan walaupun tidak

dilakukan (Budiman dan Riyanto, 2013).

4) Lingkungan

Lingkungan mempengaruhi proses masuknya pengetahuan ke dalam

individu karna adanya interaksi timbal balik yang akan direspon

sebagai pengetahuan oleh individu. Lingkungan akan mempengaruhi

pengetahuan dan prilaku baik secara parsial maupun simultan, karena

itu sangat perlu untuk perduli terhadap lingkungan dalam rangka

menjaga lingkungan yang baik secara berkelanjutan (Indriani, 2019).

5) Pengalaman

Pengalaman adalah sumber pengetahuan dan merupakan salah satu

cara untuk memperoleh suatu kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu

pengalaman pribadi bisa dijadikan sumber pengetahuan. Hal ini

dilakukan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang


20

diperoleh dalam memecahkan permasalahan pada masa lalu

(Notoadmojo, 2012).

6) Usia

Semakin bertambahnya usia maka akan semakin berkembang pula

daya tangkap dan pola pikir sehingga pengetahuan yang diperoleh

juga akan semakin baik dan bertambah, disamping itu juga aspek

psikologis atau mental serta taraf berpikir seseorang semakin matang

dan dewasa (Budiman dan Riyanto, 2013).

7) Minat

Sebagai suatu kecenderungan terhadap sesuatu, minat menjadikan

seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal dan pada akhirnya

diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam. Minat adalah rasa suka

atau ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang

menyuruh (Rahmatillah, 2019).

e. Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek

penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita

ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkat tingkat tersebut

diatas (Notoatmojo, 2012).

Cara mengukur tingkat pengetahuan yaitu dengan memberikan

beberapa pertanyaan melalui kuisioner yang berisi pertanyaan tentang

pengetahuan kemudian dilakukan penilaian, nilai 1 untuk jawaban benar


21

dan nilai 0 untuk jawaban salah. Kemudian jawaban tersebut digolongkan

menjadi 3 kategori yaitu Baik bila skor 76-100% Cukup Baik bila skor 56-

75% dan Kurang bila skor ≤56% (Nursalam, 2013).

2. Status Ekonomi

a. Definisi

Status ekonomi mempunyai makna suatu keadaan yang menunjukan

pada kemampuan finansial keluarga dan perlengkapan material yang

dimiliki. Hal ini berkaitan dengan penghasilan atau gaji tetap yang

diterima setiap bulan. Penghasilan akan erat kaitannya dengan

kemampuan orang untuk memenuhi kebutuhan gizi, perumahan yang

sehat, pakaian dan kebutuhan lain yang berkaitan dengan pemeliharaan

kesehatan. Status ekonomi berarti kedudukan suatu individu dan keluarga

berdasarkan unsur-unsur ekonomi (Soekanto , 2017).

Faktor yang berperan dalam menentukan status kesehatan seseorang

adalah tingkat sosial ekonomi, dalam hal ini adalah daya beli keluarga.

Kemampuan keluarga untuk membeli bahan makanan antara lain

tergantung pada besar kecilnya pendapatan keluarga, harga makanan itu

sendiri, serta tingkat pengelolaan sumber daya lahan dan pekarangan.

Tingkat ekonomi terlebih jika yang bersangkutan hidup di bawah garis

kemiskinan (keluarga prasejahtera), berguna untuk pemastian apakah ibu

berkemampuan membeli dan memilih makanan yang bernilai gizi tinggi

(Syafik, 2007 dalam Wijianto, 2016).

b. Faktor faktor yang mempengaruhi status ekonomi


22

Menurut Wijiyanto dan Ika Farida Ulfa, 2016, faktor yang mempengaruhi

status ekonomi adalah :

1) Pendidikan

Pendidikan merupakan sebuah usaha untuk meningkatkan

kepribadian dan pengetahuan dengan cara membina potensi

pribadinya. Pendidikan didapatkan melalui jalur pendidikan sekolah

baik formal maupun non formal. Pendidikan formal memberikan

pengaruh besar dalam membuka wawasan dan pemahaman terhadap

nilai-nilai baru yang ada dalam lingkungannya. Seseorang dengan

tingkat pendidikan yang tinggi akan lebih mudah untuk memahami

perubahan yang terjadi di lingkungannya dan orang tersebut akan

menyerap perubahan tersebut apabila bermanfaat bagi dirinya.

Seseorang yang pernah mengenyam pendidikan formal diperkirakan

akan lebih mudah menerima dan mengerti tentang peranan kesehatan

yang disampaikan melalui penyuluhan maupun media massa

(Notoatmodjo, 2012)

2) Pekerjaan

Pekerjaan yang ditekuni oleh setiap orang berbeda beda, sehingga

menyebabkan perbedaan tingkat penghasilan. Pekerjaan akan

menentukan status sosial ekonomi karena dengan bekerja segala

kebutuhan dapat terpenuhi. Bekerja bukan hanya mempunyai nilai

ekonomi tapi juga usaha manusia dalam memperoleh kepuasan

disamping mendapatkan imbalan atau upah berupa barang dan jasa

(Notoatmodjo, 2012).
23

3) Pendapatan

Pendapatan merupakan jumlah semua pendapatan kepala keluarga

maupun anggota keluarga lainnya yang di wujudkan dalam bentuk

uang dan barang. Pendapatan berdasarkan- kamus ekonomi adalah

uang yang diterima oleh seseorang dalam bentuk gaji, upah sewa,

bunga, laba dan lain sebagainya (Christoper 2004 dalam Wijayanto,

2016).

Semakin tinggi pendapatan yang diterima seseorang maka akan

menimbulkan kecendrungan untuk memilih dan menggunakan

pelayanan kesehatan dengan kualitas dan fasilitas yang lebih baik, hal

itu berlaku sebaliknya jika seseorang mempunyai pendapatan yang

kurang maka akan memilih dan menggunakan pelayanan kesehatan

yang sesuai dengan apa yang mereka mampu bayar (Anan Lamus

Ilhamdani, 2016).

Status ekonomi atau pendapatan sangat mempengaruhi

kemampuan keluarga dalam menyediakan bahan makanan yang

adekuat serta pelayanan kesehatan. Keluarga dengan ekonomi yang

cukup dapat memeriksakan kehamilannya secara rutin, mengkonsumsi

makanan yang cukup, merencanakan persalinan, dan melakukan

persiapan lainnya dengan baik. Tingkat pendapatan dapat menentukan

pola konsumsi (Nurdevinia, 2020).

Berdasarkan penggolongan BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2020

membedakan pendapatan penduduk menjadi 4 golongan yaitu :


24

1) Golongan pendapatan sangat tinggi adalah jika pendapatan rata-

rata lebih dari Rp 3.500.000,00 per bulan.

2) Golongan pendapatan tinggi adalah jika pendapatan rata-rata

antara Rp. 2.500.000,00 s/d Rp. 3.500.000,00 per bulan.

3) Golongan pendapatan sedang adalah jika pendapatan rata-rata

dibawah antara Rp. 1.500.000,00 s/d Rp. 2.500.000,00 per bulan.

4) Golongan pendapatan rendah adalah jika pendapatan rata-rataRp.

1.500.000,00 per bulan kebawah.

Dari keterangan diatas dapat dapat disimpulkan bahwa pendapatan

juga sangat berpengaruh terhadap tingkat ekonomi seseorang. Apabila

seseorang mempunyai pendapatan yang tinggi, maka dapat dikatakan

bahwa tingkat ekonominya tinggi juga. Disamping memiliki

penghasilan pokok setiap keluarga biasanya memiliki penghasilan lain

yang merupakan penghasilan tambahan.

2) Klasifikasi Status Ekonomi

Klasifikasi status sosial ekonomi menurut Coleman dan Cressey, 2004

dalam Wijianto , 2016 adalah:

a) Status sosial ekonomi atas

Status sosial ekonomi atas merupakan kelas sosial yang berada paling

atas dari tingkatan sosial yang terdiri dari orang-orang yang sangat

kaya seperti kalangan konglomerat, mereka sering menempati posisi

teratas dari kekuasaan. menyatakan bahwa status sosial ekonomi atas

yaitu status atau kedudukan seseorang di masyarakat yang diperoleh

berdasarkan penggolongan menurut harta kekayaan, dimana harta


25

kekayaan yang dimiliki di atas rata-rata masyarakat pada umumnya

dan dapat memenuh kebutuhan hidupnya dengan baik.

b) Status sosial ekonomi bawah

Status sosial ekonomi bawah adalah kedudukan seseorang di

masyarakat yang diperoleh berdasarkan penggolongan menurut

kekayaan, dimana harta kekayaan yang dimiliki termasuk kurang jika

dibandingkan dengan rata-rata masyarakat pada umumnya serta tidak

mampu dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Menurut Sunarto 2014 dalam Muchlisin Riadi, 2019 terdapat tiga

tingkatan status social ekonomi dimasyarakat, yaitu:

(a) Kelas atas ( upper class )

Berasal dari golongan kaya raya seperti golongan konglomerat,

eksekutif, dan sebagaaianya. Pada kelas ini segala kebutuhan

dapat dipenuhi dengan mudah mulai dari kebutuhan primer,

skunder maupun tersier.

(b) Kelas menengah ( Middle class)

Kelas ini ditempati oleh orang kebanyakan dan biasanya

diidentikkan dengan kaum professional, pemilik toko dan bisnis

yang lebih kecil. Ini merupakan golongan yng dalam

kehidupannya tidak berlebihan akan tetapi selalu cukup dalam

memenuhi kebutuhannya.

(c) Kelas bawah ( Lower class )


26

Ini adalah golongan yang memperoleh pendapatan atau

penerimaan imbalan atas hasil kerja mereka yang jumlahnya jauh

lebih sedikit dibandingkan dengan kebutuhan pokoknya.

3. Pemanfaatan

a. Definisi pemanfaatan

Pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah hasil dari proses pencarian

pelayanan kesehatan oleh seseorang maupun kelompok (Notoatmodjo,

1993 dalam Feblina, 2017).

b. Menurut Andersen (2010) dalam Feblina (2017) Faktor-faktor yang

menentukan pemanfaatan pelayanan kesehatan meliputi

1) Faktor predisposisi yang menggambarkan fakta bahwa setiap individu

mempunyai kecenderungan menggunakan pelayanan kesehatan yang

berbeda-beda yang digolongkan atas :

2) Demografi yang terdiri dari umur dan jenis kelamin. Menurut

Notoatmodjo (2012), menyatakan bahwa variabel-variabel

sosiodemografi digunakan sebagai ukuran mutlak.

a) Struktur Sosial terdiri dari pendidikan, pekerjaan, etnis,

hubungan

sosial dan kebudayaan.

b) Kepercayaan terhadap Kesehatan

Variabel kepercayaan terdiri dari sikap, nilai dan pengetahuan

yang membuat individu peduli dan mencari pelayanan kesehatan.

2) Faktor pemungkin (enabling factors)


27

Penggunaan pelayanan kesehatan yang ada tergantung pada

kemampuan dan kesanggupan dari individu atau keluarga untuk

memperoleh pelayanan kesehatan bagi anggota keluarganya. Yang

termasuk karakteristik ini adalah :

a) Pendapatan keluarga

Termasuk didalamnya asuransi kesehatan dan pihak-pihak lain yang

membiayai individu atau keluarga dalam mengkonsumsi pelayanan

kesehatan.

b) Lamanya waktu tempuh

Lokasi pelayanan kesehatan penting karena jarak yang dekat akan

memengaruhi pencari pelayanan kesehatan.

c) Sumber daya masyarakat

Yang meliputi tersedianya fasilitas yang memadai di pelayanan

kesehatan. Pemanfaatan akan meningkat apabila masyarakat bebas

dari masalah kesehatan mereka, kecepatan dan kemudahan dalam

mendapatkan pelayanan (pelayanan yang cepat, tidak berbelit-belit

dan mudah dimengerti) juga pelayanan personil (pelayanan dokter,

perawat, bidan maupun tenaga non kesehatan)

3) Faktor kebutuhan

Hal ini dapat terwujud menjadi tindakan pencarian pengobatan atau

pelayanan Kesehatan apabila tindakan tersebut dirasakan sebagai

kebutuhan. Kebutuhan pelayanan kesehatan dapat dikategorikan

menjadi

a) Kebutuhan yang dirasakan (perceived need) yaitu keadaan


28

kesehatan yang dirasakan pasien.

b) Evaluasi /clinical diagnosis yang merupakan penilaian keadaan

sakit didasarkan oleh penilaian petugas.

4. Pemeriksaan Ultrasonografi

a. Definisi USG

Ultrasonografi adalah sebuah teknik diagnostik pencitraan yang

menggunakan gelombang suara ultra yang digunakan untuk

mencitrakan organ internal dan otot. Pemeriksaan sonografi obstetrik

dapat dilakukan ketika masa kehamilan, mulai dari awal kehamilan

sampai dengan kehamilan cukup bulan atau sampai pasien melahirkan

(Herlambang, 2021).

b. Jenis – Jenis USG

1) USG 2D

USG ini menghasilkan gambar “datar” yang tidak terlalu jelas

karena terlihat hanya dari satu sisi dan biasanya sulit dipahami

oleh pasien. USG 2D ini dapat digunakan untuk melihat organ-

organ internal, gerakan janin, mengukur panjang dan berat janin,

dan dapat mendeteksi kelainan sebesar 80-90%. Gambar hasil

USG ini dapat dicetak dan diberikan kepada pasien.


29

Gambar 2.1 Citra USG 2 Dimensi


Sumber: American Institute of Ultrasound in Medicine

2) USG 3D

USG ini menghasilkan gambar tiga dimensi yang lebih detail

sehingga mudah dipahami oleh pasien. USG 3D dapat digunakan untuk

melihat anatomi tubuh janin dan mendeteksi kondisi kelainan pada

janin lebih jelas. Gambar yang dihasilkan dengan USG 3D dapat

disimpan dalam CD format jpg dan dilihat di komputer. Biaya USG ini

lebih mahal dibanding dengan USG 2D.

Gambar 2.2 Citra USG 3 Dimensi


Sumber: Donald School of Transvaginal Ultrasonography

3) USG 4D

USG 4D ini biasa disebut juga sebagai SD live atau real time.

USG ini paling canggih karena dapat menghasilkan gambar tiga

dimensi, lebih detail, akurat, dan tampak seperti aslinya, sehingga

seperti sebuah film. Pasien dapat melihat dengan jelas bentuk anggota

tubuh, gerakan janin, dan ekspresi wajahnya. USG 4D ini dapat

mendeteksi kelainan pada janin dengan lebih jelas, seperti kelainan

plasenta atau kehamilan ektopik. Gambar yang dihasilkan dengan USG

4D dapat disimpan dalam format jpg dan video serta dilihat di


30

komputer. Biaya USG ini paling mahal dbanding dengan USG 2D dan

3D.

Gambar 2.3 Citra USG 4 Dimensi


Sumber: Donald School of Transvaginal Ultrasonography
4) USG doppler

Doppler adalah alat USG yang memberikan informasi kecepatan

arah dan aliran darah, karena pada frekuensi ultrasonik pada tubuh

terjadi pergeseran frekuensi yang disebabkan efek Doppler. Frekuensi

yang diterima transduser lebih rendah jika aliran darah menjauhi

transduser dan lebih tinggi bila aliran darah mendekati transduser.

Gambar 2.4 Citra USG Doppler.


Sumber: International Society of Ultrasound in Obstetrics and Gynecology

c. Teknik dasar pemeriksaan USG


31

1) Sebelum melakukan pemeriksaan USG, dokter melakukan anamnesis

terlebih dahulu, hal ini diperlukan untuk mengetahui data dasar pasien

seperti usia, paritas, Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) dan keluhan

umum yang dirasakan pasien seputar kehamilannya.

2) Selanjutnya pasien diminta ke tempat tidur dan mengatur posisi pasien

dalam keadaan terlentang, tutupi pasien dengan selimut bersih, perut

bagian bawah ditampakkan sampai tepi abdomen.

3) Berikan penjelasan singkat tentang pemeriksaan USG yang akan

dilakukan, sehingga pasien merasa nyaman dan kooperatif selama

pemeriksaan.

4) .Menggerakkan transduser secara longitudinal keatas dan kebawah,

selanjutnya horizontal ke kiri dan ke kanan.

Gambar 2.5 Posisi Tranducere dlm pemeriksaan


Sumber: Ultrasonografi Obstetri Dasar

d. Pemeriksaan Ultrasonografi tiap Trimester

Skrining Trimester I ( 8-12 minggu)

`Pemeriksaan ultrasonografi pada trimester pertama ini umumnya

dilakukan dengan transduser transvaginal (5-7,5 MHz) walaupun


32

demikian pemeriksaan dengan transduser transabdominal pun dapat

dilakukan.

Tujuan utama skrining pada trimester pertama ini adalah untuk:

1) Memastikan kehamilan intrauterin

2) Menentukan usia kehamilan

3) Mendeteksi kehamilan ganda

Pemeriksaan kehamilan pada trimester pertama mencakup evaluasi

kehadiran, ukuran, lokasi dan jumlah kantung gestasi. Kantung gestasi

diperiksa untuk melihat ada atau tidaknya janin. Daerah lain seperti

uterus, serviks, adnexa dan cul-de-sac juga perlu diperiksa.

Tujuan utama skrining pada trimester kedua ini adalah untuk:

1) Memastikan kehamilan tunggal atau ganda

2) Menilai cairan ketuban

3) Menilai struktur dan letak plasenta

Sekitar 17% kelainan pada janin sulit terdeteksi pada trimester

pertama dan dapat terdeteksi pada trimester kedua. Kelainan tersebut

antara lain spina bifida, defek jantung dan ekstremitas. Kesulitan deteksi

kelainan disebabkan karena seluruh organ belum sepenuhnya berkembang

pada trimester pertama. Pemeriksaan USG pada trimester ketiga dapat

mendeteksi kelainan berupa hidrosefalus, stenosis pilorik, agenesis ginjal,

dan osteogenesis imperfekta (Sahlan, 2016).

Tujuan utama skrining pada trimester ketiga ini adalah untuk:

1) Menentukan posisi janin

2) Mengevaluasi struktur dan lokasi plasenta


33

3) Mengevaluasi cairan ketuban

4) Untuk mengetahui kelainan atau cacat pada bayi

e. Indikasi pemeriksaan USG

Indikasi merupakan salah satu prasyarat penting yang harus di penuhi

sebelum melakukan pemeriksaan . Pemeriksaan USG janganlah dilakukan

secara rutin atau setiap melakukan pemeriksaan pasien, terutama bila

pasien hamil. Adapun indikasi pemeriksaan tersebut adalah:

1) Indikasi obstetri

2) Indikasi ginekologi onkologi

3) Indikasi endokrinologi reproduksi

4) Indikasi uroginekologi

5) Indikasi non obstetri ginekologi

Pemeriksaan ultrasonografi diluar program skrining tersebut diatas dapat

dilakukan hanya bila ada indikasi medis, diantaranya:

1) Perdarahan

2) Nyeri pelvis

3) Kecurigaan mola hidatidosa

4) Kecurigaan massa pelvis atau kelainan uterus

5) Ketuban pecah dini

f. Cara Kerja USG

Peralatan yang digunakan dalam pemeriksaan USG setidaknya harus

memiliki hal berikut :

1) USG dua dimensi, berwarna hitam putih dan waktu nyata

2) Transduser USG transabdominal dan transvaginal


34

3) Kontrol daya listrik akustik dengan layar standard

4) Kemampuan mengambil dan memperbesar gambar

5) Kemampuan menyimpan dan mencetak gambar

Pemeriksaan USG dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu

1) Transvaginal

a) Probe USG transvaginal dimasukkan seperti saat melakukan

pemeriksaan dalam

b) Pemeriksaan dilakukan pada usia kehamilan dibawah 8 minggu

c) Ibu hamil tidak perlu menahan buang air kecil

d) Pemeriksaan lebih mudah dikarenakan bisa lebih dekat dengan

rahim

e) Daya tembus sebesar 8-10 cm dengan resolusi tinggi

f) Pemeriksaan tidak menyebabkan keguguran

2)Transabdominal

a) Probe USG diletakkan diatas perut

b) Pemeriksaan biasa dilakukan pada usia kehamilan diatas 12

Minggu

c) Dikarenakan pemeriksaan dilakukan diatas perut, maka daya

tembusnya harus melewati otot dan lemak perut baru sampai ke

rahim.

g. Biaya untuk pemeriksaan USG

USG baiknya dilakukan sekali pada trimester pertama untuk

mengecek kondisi janin dan satu kali pada trimester dua dan satu kali pada

trimester akhir (Herlambang, 2021). DiIndonesia biaya USG ditanggung


35

oleh BPJS. Akan tetapi untuk mendapatkan fasilitas tersebut harus

memenuhi beberapa syarat berikut ini:

1) BPJS Kesehatan hanya menanggung biaya USG yang dilakukan atas

rekomendasi faskes 1 (fasilitas kesehatan tingkat 1), dan dilakukan

pada Faskes yang bekerja sama dengan BPJS.

2) Biaya USG tak ditanggung BPJS apabila Ibu hamil berencana

melakukan USG dengan inisiatif sendiri dengan tujuan untuk

mengetahui jenis kelamin bayi. Sehingga pada kondisi ini Ibu harus

membayar sendiri biaya USG yang hendak dilakukan.

3) Untuk melakukan USG kehamilan, biasanya harus membayar USG

dengan harga berkisar dari Rp 100 s/d Rp 400 ribu rupiah. USG 4D

Fetomaternal biaya yang dikeluarkan bisa di atas Rp 500 ribu rupiah.

B. Kerangka Konsep

Berdasarkan kerangka teori diatas, maka kerangka konsep penelitian

adalah sebagai berikut:

Pengetahuan

Pemanfaatan USG
dalam Pemeriksaan
Kehamilan

Status Ekonomi

Faktor-faktor yang menentukan pemanfaatan:


1. Faktor predisposisi:
a. Demografi : Usia dan jenis kelamin
b. Sosial: Pendidikan, pekerjaan, etnis,
hubungan sosial dan kebudayaan
c. Kepercayaan : Sikaf, Nilai dan
Pengetahuan
2. Faktor Pemungkin:
a. Sumber keluarga: pendapatan dan
lama waktu tempuh
b. Sumber daya masyarakat : Fasilitas
Kesehatan, kualitas pelayanan,
36

Gambar 2.6 Kerangka Konsep


Hubungan Pengetahuan dan status ekonomi dengan pemanfaatan USG dalm pemeriksaan
kehamilan di Puskesmas Sakra

Keterangan:

= Variabel pengganggu

= Variabel dependen dan independen

Variable independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan

status ekonomi, sedangkan variable dependennya yaitu pemanfaatan USG dalam

kehamilan.

C. Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara, yang di buat oleh penulis /

peneliti dan belum terbukti.

Jenis-jenis Hipotesis

1. Hipotesis alternative

Fungsi menyatakan hubungsn antara variabel X dan Y. bisa juga

menunjukan adanya perbedaan antara 2 kelompok

2. Hipotesis Nol

Kebalikan dari hipotesis alternative. Tidak ada hubungan antara

variabel dengan variabel lain. Biasa di pakai dalam penelitian

kuantitatif.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah.


37

Hx : adanya hubungan antara tingkat pengetahuan dan status

ekonomi dengan dengan pemanfaatan USG di Puskesmas Sakra.  

Ho :.tidak adanya hubungan antara tingkat pengetahuan dan status

ekonomi dengan pemanfaatan USG di Puskesmas Sakra


38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Design Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi , yaitu penelitan

yang diarahkan untuk menjelaskan hubungan antara dua variabel bebas dengan

variabel terikat. Desain penelitian yang digunakan yaitu uji cross-sectional,

dimana data yang menyangkut variabel bebas dan terikat dikumpulkan dalam

waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010).

B. Populasi, Sample dan tehnik Sampling

1. Populasi

Populasi penelitian adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian dapat ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2014).

Dalam penelitian ini estimasi populasinya adalah seluruh ibu

hamil yang melakukan kunjungan Antenatal Care ke Poli Kandungan di

Puskesmas Sakra dari bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2021

yaitu sebanyak 126 ibu hamil (Register ANC PKM Sakra, 2021 ).

2. Sampel

Sampel adalah bagian jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Penelitian korelasi menggunakan ≥30 sampel, penelitian

kausal komparatif dan metode eksperimen menggunakan ≥ 15 sampel, dan

penelitian survei harus menggunakan ≥ 100 sampel untuk setiap bagian

besarnya dan 20-50 sampel untuk tiap bagian kecilnya (Sugiyono, 2014).
39

Sampel pada penelitian ini adalah Sebagian ibu hamil yang melakukan

kunjungan antenatal care di Poli KIA Puskesmas Sakra. Penentuan jumlah

sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan Rumus

Slovine dimana penghitungannya sebagai berikut:

N
n=
1+ N e 2

126
n=
1+126 (0,1)²

126
n=
2.26

n=56

Keterangan:

n = besar sampel minimum

N = Jumlah Populasi

e = error margin

Jadi sampel pada penelitian ini berjumlah; 56 orang

3. Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan

cara non probability sampling jenis accidental sampling. Accidental

sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan,

sehingga peneliti bisa mengambil sampel pada siapa saja yang ditemui

tanpa perencanaan sebelumnya. (Sugiyono, 2016).


40

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang

diambil dari populasi yang representatif (mewakili), sehingga dapat

diperoleh informasi yang cukup untuk mengestimasi jumlah populasi.

Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan kriteria inklusi dan kriteria

eksklusi. Kriteria inklusi merupakan kriteria yang subjek penelitian dapat

mewakili sampel penelitian dan memenuhi syarat sebagai sampel.

Sedangkan kriteria eksklusi merupakan kriteria yang subjek penelitian

tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai

sampel penelitian:

Kriteria inklusi dalam penelitian ini, yaitu:

a. Ibu hamil yang melakukan kunjungan antenatal care di Poli KIA dan

berdomisili di Wilayah Kerja Puskesmas Sakra.

b. Bersedia menjadi sampel penelitian dan telah menandatangani lembar

informed consent atau persetujuan.

Kriteria eksklusi :

a. Ibu hamil yang tidak bisa baca tulis (buta aksara)

b. Ibu hamil yang melakukan kunjungan antenatal care di Posyandu atau

Polindes

C. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Januari 2022

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Poli KIA Puskesmas Sakra


41

D. Variabel Penelitian

Variabel merupakan karakteristik subjek penelitian yang berubah dari satu

subjek ke subjek lainnya. Variabel penelitian adalah suatu objek, atau sifat,

atau atribut, atau nilai dari orang, atau kegiatan yang mempunyai bermacam-

macam variasi antara satu dengan lainnya yang tetapkan oleh peneliti dengan

tujuan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan (Wibowo, 2014).

Jenis variabel pada penelitian ini diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:

1. Variabel independen (variabel bebas)

Variabel bebas disingkat dengan nama variabel X adalah suatu

variabel yang apabila dalam suatu waktu berada bersamaan dengan

variabel lain, maka (diduga) akan dapat mempengaruhi atau mempunyai

hubungan dengan variable dependen. Variabel independen atau variabel

bebas bisa lebih dari satu. Variabel independen dalam penelitian ini

adalah tingkat pengetahuan dan status ekonomi.

2. Variabel dependen (variabel terikat)

Variabel terikat disingkat dengan nama variabel Y adalah variabel

yang dipengaruhi atau diterangkan oleh variabel lain, tetapi tidak dapat

memengaruhi variabel lainnya. Variabel dependen adalah objek dari

variabel lain, sering juga di sebutkan sebagai variabel yang mendapatkan

perlakuan. Nilai variabel dependen di tentukan oleh nilai variabel

independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Pemanfaatan

USG.
42

E. Definisi Operasional Penelitian

Definisi operasional penelitian adalah seperangkat petunjuk yang lengkap

tentang apa yang harus diamati dan mengukur suatu variabel atau konsep

untuk menguji kesempurnaan (Sugiarto, 2016).

Tabel 3.1. Definisi Operasional Tingkat Pengetahuan dan Status Ekonomi


dengan pemanfaatan USG

N Variabel Definisi Parameter Alat Hasil Ukur Skala


o Operasional /Indikator Uku Ukur
r
1 Pengetahu Informasi yang Tahu dan Faham Kuisi 1 .Baik skor 76- Ordinal
an didapatkan Informasi dasar oner 100%
seseorang tentang USG 2. Cukup bila
melalui skor 56-75%
pengindraan 3. Kurang skor
terhadap obyek <56%
tertentu ( Nursalam,
2013)

2 Status Keuangan Golongan Kuisi 1. Golongan Ordinal


Ekonomi keluarga yang Pendapatan Sangat oner Ekonomi Atas
dihasilkan Tinggi >Rp 2. Golongan
anggota 3.500.000 Ekonomi
keluarga untuk Bawah
memenuhi Golongan
kebutuhan Pendapatan Tinggi ( Wijianto,
hidup sehari- Rp 2.500.000 s/d 2016)
hari Rp 3.500.000

Golongan
Pendapatan Sedang
Rp 1.500.000 s/d
Rp 2.500.000

Golongan
Pendapatan rendah
< Rp 1.500.000

( BPS, 2020)
3 Pemanfaat Sebuah Melakukan Kuisi 1. Ya:Pernah Nominal
an aktifitas Pemeriksaan USG oner melakukan
menerima atau sesuai standar. pemeriksaan
menggunakan USG
suatu metode 2. Tidak: Belum
yang berguna Pernah
melakukan
pemeriksaan
USG
43

F. Instrumen Penelitian dan Metode Pengumpulan data

1. Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian adalah Alat atau Fasilitas yang digunakan

oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian agar pekerjaannya

menjadi lebih mudah, baik dalam arti lebih cermat, lengkap dan

sistematis sehingga lebih mudah untuk di olah (Arikunto, 2016 ).

Instrumen Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

Kuesioner atau Angket yang diadopsi dari makalah terdahulu dari

Andhika Reza Akbar 2017,Yulistiana Evayanti 2018, Lies Indrawati

2018. Instrument penelitian terdiri dari rangkaian pertanyaan yang

bertujuan untuk mengumpulkan informasi dari responden. Instrumen yang

digunakan pada penelitian ini disesuaikan dengan variable penelitian

yaitu:

a. Instrumen untuk variable pengetahuan

1) Kuisioner identitas responden

Berisi tentang karakteristik responden yang terdiri dari 4

pertanyaan yaitu nama, umur, usia kehamilan dan alamat.

2) Kuisioner tingkat pengetahuan

Pertanyaan untuk variable pengetahuan dengan skor jawaban :

a) Jawaban benar nilanya : 1

b) Jawaban salah nilainya : 0

Untuk penilaian total skornya yaitu :

1) Tingkat pengetahuan baik jika jawaban responden dari kuisioner

yang benar 76-100%


44

2) Tingkat pengetahuan cukup jika jawaban responden dari kuisioner

yang benar 56-75%

3) Tingkat pengetahuan kurang jika jawaban responden dari

kuisioner yang benar <56%

Tabel 3.2. Kisi kisi kuisioner tingkat pengetahuan

No Kuisioner No. Soal

1. Pengertian USG 1,2,3


2. Pemeriksaan USG tiap trimester 4,5,6
3. Cara pemeriksaan 7,8
4. Keamanan USG 9,10

b. Instrument untuk variabel Status Ekonomi

Kuisioner status ekonomi

Pertanyaan untuk variable status ekonomi dengan skor jawaban 1

untuk semua golongan penghasilan.

Untuk penilaian total skornya yaitu:

1) Golongan pendapatan sangat tinggi adalah jika pendapatan rata-

rata lebih dari Rp 3.500.000,00 per bulan.

2) Golongan pendapatan tinggi adalah jika pendapatan rata-rata

antara Rp. 2.500.000,00 s/d Rp. 3.500.000,00 per bulan.

3) Golongan pendapatan sedang adalah jika pendapatan rata-rata

dibawah antara Rp. 1.500.000,00 s/d Rp. 2.500.000,00 per bulan.

4) Golongan pendapatan rendah adalah jika pendapatan rata-rataRp.

1.500.000,00 per bulan kebawah.

c. Instrument untuk pemanfaatan

1) Kuisioner identitas responden

Berisi tentang identitas pasien yaitu nama.


45

2) Kuisioner tingkat pengetahuan

Pertanyaan untuk variable pemanfaatan dengan skor jawaban :

1) Jawaban memanfaatkan nilanya : 1

2) Jawaban tidak memanfaatkan nilainya : 0

Untuk penilaian total skornya yaitu :

a) Memanfaatkan bila skor ≥6

b) Tidak memanfaatkan bila skor <6

Tabel 3.4. Kisi kisi kuisioner Pemanfaatan


No Kuisioner No. Soal

1. Pemanfaatan 1,5,6,7,8,9
2. Minat/ ketertarikan 2,3,4,10

2. Metode Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian data yang baik harus memenuhi persyaratan

sebagai berikut:

a. Tujuan Data di peroleh dari lapangan dan dilaporkan sebagaimana

adanya.

b. Relevan Data harus sesuai dengan masalah yang di teliti.

c. Up to Date Data harus selalu menyesuaikan dengan perkembangan

d. Representatif Data harus di peroleh dari sumber yang sesuai dan

mewakili kondisi sebenarnya dari suatu kelompok atau populasi.

Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan kuesioner yang diberikan kepada ibu hamil yang berkunjung

ke Puskesmas Sakra.
46

G. Cara Pengolahan dan Analisa data

1. Pengolahan Data

a. Editting

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap

pengumpulan data atau setelah data terkumpul.

b. Coding

Coding adalah kegiatan pemberian kode numeric (angka) terhadap data

yang terdiri atas beberapa kategori.

1) Pengetahuan

a) Jawaban benar diberikan kode 1

b) Jawaban salah diberikan kode 0

2) Status ekonomi

a) Pendapatan > Rp.3.500.000

b) Pendapatan Rp.2.500.000 s/d Rp.3.500.000

c) Pendapatan Rp.1.500.000 s/d Rp.2.500.000

d) Pendapatan < Rp. 1.500.000

3) Pemanfaatan

a) Memanfaatkan diberikan kode 1

b) Tidak memanfaatkan diberikan kode 0

c. Scoring

Scoring yaitu Memberikan Score pada data data primer maupun

skunder yang sudah diberikan kode selanjutnya memberikan nilai dan

bobot pada data tersebut


47

d. Tabulating

Tabulating yaitu Mengelompokkan data sesuai dengan kategori yang

telah di buat untuk tiap-tiap sub variabel yang diukur dan selanjutnya

dimasukkan kedalam tabel distribusi frekuensi.

e. Data Entry

adalah Kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam

master tabel atau database komputer, kemudian membuat distribusi

frekuensi sederhana atau dengan membuat table kontigensi.

2. Analisa Data

a. Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Pada

umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi

dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2012). Adapun

analisis univariat pada penelitian ini yaitu tingkat pengetahuan, status

ekonomi dan pemanfaatan USG.

b. Analisis Bivariat

Analisa yang dilakukan dengan tabulasi silang antara dua

variabel dependen dan variabel independent, dengan menggunakan

uji Rank Spearman.

H. Etika Penelitian
Etika didefinisikan sebagai prinsip-prinsip moral yang

mengendalikan atau mempengaruhi prilaku. Etika penelitian dapat

didefinisikan sebagai aplikasi prisip-prinsip moral ke dalam perencanaan,


48

pelaksanaan dan pelaporan hasil penelitian (Mayer, 2009, Williamson 2002

dalam sarosa, 2012).

Etika dalam penelitian ini:


1. Meminta izin Kepada Ketua STIKES Hamzar Lombok Timur.

2. Meminta izin ke BAPPEDA Lombok Timur.

3. Meminta izin ke Dikes Lombok Timur.

4. Meminta izin Kepada Kepala UPT BLUD Puskesmas Sakra

5. Melakukan Informed Consent atau persetujuan dan menjalin kesepakatan

dengan responden bahwa ia bersedia menjadi responden penelitian dengan

ketentuan yang sudah ditetapkan.

6. Menanyakan secara detail identitas dan isi kuisioner.


DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Andika Reza, 2017. “Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang
Ultrasonografi dalam pemeriksaan kehamilan dengan Pemanfaatan
Ultrasonografi Di Puskesmas Padang Bulan Medan” Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara Medan.

Amalia, Fitri. 2020. "Hubungan Usia, Pendapatan Keluarga, dan Pengeluaran


Pangan dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada Ibu
Hamil di Kota Makasar Tahun 2020”. Makasar : Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Hasanuddin Makasar.

American Institute of Ultrasound in Medicine. 2013, AIUM Practice Parameter


for the Performance of Obstetric Ultrasound Examinations. AIUM,
Laurel, MD.

Callen, P. W. 2008, Ultrasonography in Obstetrics and Gynecology, 5th edn,


Saunders Elsevier, Philadelphia, PA.

Cunningham, F. G., Leveno, K. J., Bloom, S. L. et al. 2014, Williams Obstetrics.


24th edn, McGraw-Hill Education, New York.

D’Addario, V. 2015, Donald School Basic Textbook of Ultrasound in Obstetrics


and Gynecology. The Health Sciences Publishers, New Delhi.

Department of Health Australia, 2011. Prenatal Screening and Diagnostic Tests.


Government of Western Australia, Australia.

Dietz, H. P. 2016, Pelvic Floor Ultrasound. Professor of Obstetrics and


Gynaecology, Australia.

Donsu, Jenita DT. (2017). Psikologi Keperawatan Yogyakarta : Pustaka Baru


Press

Edmonds, D. K., 2012, Dewhurst’s Textbook of Obstetrics & Gynaecology. John


Wiley & Sons, Ltd., United Kingdom.

Endjun, J. J. 2007, Ultrasonografi Dasar Obsteteri dan Ginekologi, Balai Penerbit


Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

Evayanti, Y. 2015, Hubungan Pengetahuan Ibu dan Dukungan Suami pada Ibu
Hamil Terhadap Keteraturan Kunjungan Antenatal Care (ANC) di
Puskesmas Wates Lampung Tengah Tahun 2014. Jurnal Kebidanan Vol 1
No. 2. pp81-90.
Feblina, A.R. 2017, Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan
Kesehatan dan Dampaknya terhadap Kualitas Hidup yng Berkaitan
dengan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas Tolo Kabupaten
Jeneponto, Universitas Hasanudin Makassar.

Herlambang, 2021, Ultrasonografi Obstetri Dasar , Media Salim Indonesia,


Jakarta

Ilhamdani, Anan Lamus 2016, “Hubungan antar Status Sosial Ekonomi dengan
pemilihan pekayanan Kesehatan di DFesa karanggeneg Kecamatan
Boyolali Kabupaten boyolali Tahun 2016 “ Fakultas Ilmu Kesehatan,
Surakarta.

Indriani, Ida 2019, “ Pengaruh Lingkungan social dan Pengetahuan Lingkunagn


terhadap prilaku mahasiswa Fakultas Ekonomi Negeri semarang “ F.E
Negeri Semarang.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2020, Profil Kesehatan Indonesia


Tahun 2020. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Masturoh Imas dan Nauri Anggita T, 2018 Metodelogi Penelitian Kesehatan,


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Notoatmodjo Soekidjo. 2012, Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineke Cipta,


Jakarta.

Nur Devinia, 2020, “Hubungan pola makan dan status social ekonomi dengan
kejadian anemia pada ibu hamil systematic review,” Poltekkes
Kalimantan Timur

Racmawati, Ayu Indah, 2017, “Faktor- faktor yang Memengaruhi Kunjungan


Antenatal Care (ANC) Ibu Hamil “ Fakultas Kedokteran, Universitas
Lampung

Rahmatullah, 2016, Faktor factor yang mempengaruhi Kunjungan Antenatalcare


Ibu hamil , Universitas Negeri Yogyakarta

Rezkiani, N. M., Balqis, Nurhayani. 2013, Hubungan Perilaku Ibu Hamil dengan
Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care di Puskesmas Antang. Jurnal
Penelitian, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin.

Riyanto, A., Budiman. 2013, Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap
dalam Penelitian Kesehatan, Salemba Medika, Jakarta.

Sakinah, V., Fibriana, A. I. 2017, Upaya Peningkatan Pengetahuan, Sikap dan


Kunjungan Antenatal Care (ANC) Ibu Hamil Melalui Pemberdayaan
Kader ANC. Unnes Journal of Public Health (UJPH) (1), Fakultas Ilmu
Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang.
Soeprapto, 2013, “Landasan Aksiologis system pendidikan Nasional dalam
perspekstif filsafat Pendidikan“.Universitas negeri Yogyakarta

Tyastuti dan Heni Puji Wahyuningsih, 2016, Asuhan Kebidananan


Kehamilan, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

World Health Organization. 2017, Diagnostic Imaging, WHO, Geneva.

Wladimiroff, J., Eik-Nes, S. 2019, Ultrasound in Obstetrics and Gynaecology.


Elsevier Ltd, Philadelphia, PA.

Lembar Kuesioner Penelitian


Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil dan Status Ekonomi Dengan
Pemanfaatan Ultrasonografi dalam Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas Sakra.
A. Identitas Responden
Nama :___________________
Umur :_____ Tahun
Usia Kehamilan :_______minggu
Alamat :___________________

B. Kuesioner Pengetahuan
Petunjuk Pengisian:
Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang Anda anggap
benar.

1. Apakah Anda pernah mendengar USG?


a.) Ya
b.) Tidak
c.) Tidak Tahu

2. Menurut Anda, apakah kepanjangan dari USG?


a.) Ultrasonografi
b.) Ultrasonogradium
c.) Ultrasonogram

3. Menurut Anda, USG biasanya digunakan pada pemeriksaan apa?


a.) Kehamilan
b.) Infeksi
c.) Darah rutin

4. Menurut Anda, kapan pemeriksaan USG pertama kali dilakukan pada masa
kehamilan?
a.) Minggu ke-6
b.) Minggu ke-23
c.) Minggu ke-36

5. Menurut Anda, apakah kegunaan dari pemeriksaan USG di trimester pertama


kehamilan?
a.) Untuk mengetahui jenis kelamin bayi
b.) Untuk mengetahui apakah kehamilannya berada di dalam atau diluar rahim
c.) Untuk mengetahui perkiraan berat badan bayi

6. Menurut Anda, apakah kegunaan pemeriksaan USG pada trimester ketiga


kehamilan?
a.) Untuk mengetahui jenis kelamin bayi
b.) Untuk mengetahui kelainan atau cacat pada bayi
c.) Untuk mengetahui perkiraan berat badan bayi
7. Menurut Anda, salah satu cara pemeriksaan USG adalah dengan:
a.) Dimasukkan ke dalam kemaluan
b.) Dimasukkan ke dalam rongga hidung
c.) Dimasukkan ke dalam mulut

8. Siapa yang berhak melakukan pemeriksaan USG pada ibu hamil?


a.) Dokter
b.) Perawat
c.) Mantri

9. Menurut Anda, apakah USG aman bagi janin?


a.) Ya
b.) Tidak
c.) Tidak Tahu

10. Menurut Anda, apakah pemeriksaan USG berbahaya bagi ibu hamil?
a.) Ya
b.) Tidak
c.) Tidak Tahu

C. Kuesioner Status Ekonomi


Berapakah penghasilan keluarga perbulan:
a) > Rp. 3.500.000
b)Rp. 2.500.000 – Rp. 3.500.000
c) Rp. 1.500.000 – Rp. 2.500.000
d)< Rp. 1.500.000

D. Kuesioner Pemanfaatan Ultrasonografi


Petunjuk Pengisian:
Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang Anda anggap
benar.
1. Apakah Anda pernah memeriksakan kehamilan dengan USG?
a.) Pernah
b.) Tidak Pernah

2. Apakah alasan Anda ingin memeriksakan kehamilan dengan USG?


a.) Atas kemauan/inisatif sendiri
b.) Atas anjuran bidan
c.) Atas permintaan suami
d.) Atas ajakan tetangga

3. Apakah tujuan Anda memeriksakan kehamilan dengan USG?


a.) Untuk mengetahui jenis kelamin, kesehatan, serta ada atau tidaknya
kelainan pada janin
b.) Untuk mengetahui jenis kelamin dan kesehatan janin saja
c.) Untuk mengetahui jenis kelamin janin saja
d.) Hanya sekadar ikut-ikutan saja
4. Kemanakah Anda pergi untuk memeriksakan kehamilan dengan USG?
a.) Rumah Sakit atau Klinik
b.) Bidan
c.) Mantri
d.) Tidak Tahu

5. Kapankah saat pertama kali Anda memeriksakan kehamilan dengan USG?


a.) 2 minggu – 2 bulan kehamilan
b.) 2 bulan – 3 bulan kehamilan
c.) 3 bulan – 4 bulan kehamilan
d.) Lebih dari 4 bulan kehamilan

6. Berapa kali Anda melakukan pemeriksaan kehamilan dengan USG pada


trimester pertama?
a.) Satu kali
b.) Dua kali
c.) Tiga kali
d.) Tidak periksa

7. Berapa kali Anda melakukan pemeriksaan kehamilan dengan USG pada


trimester kedua?
a.) Satu kali
b.) Dua kali
c.) Tiga kali
d.) Tidak periksa

8. Berapa kali Anda melakukan pemeriksaan kehamilan dengan USG pada


trimester ketiga?
a.) Satu kali
b.) Dua kali
c.) Tiga kali
d.) Tidak periksa

9. Apakah Anda pernah tidak memeriksakan kehamilan dengan USG sesuai


jadwal pemeriksaan kehamilan? (Jika tidak pernah, pertanyaan nomor 10
tidak
perlu diisi)
a.) Pernah
b.) Tidak pernah

10. Apakah alasan Anda tidak melakukan pemeriksaan kehamilan dengan USG?
a.) Takut
b.) Malas
c.) Tidak ada yang mengantar
d.) Tidak ingat jadwal pemeriksaan

Anda mungkin juga menyukai