Anda di halaman 1dari 1

Kegelapan sungguh pekat di hutan terlarang ini, tapi kupikir Igai memiliki peta dalam benaknya.

Peta
yang ditunjukkan Alice waktu itu mungkin sudah melekat dalam ingatannya, hingga dia bisa berjalan
menyusuri pekatnya malam tanpa ragu.

Igai menyapu tangannya di sepanjang pohon-pohon di kanan kirinya sambil terus melangkah.
Berbelok ketika waktunya berbelok. Akhirnya berhenti pada undakan tanah yang mengarah ke
bawah. Suara gemericik air mengalir sepertinya membuat Igai tersenyum.

Igai menuruni sungai yang ditumbuhi pohon bambu di sekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai