Anda di halaman 1dari 9

BOGOR TENGAH SEBAGAI

INDIKASI KOTA KECAMATAN

Rausyan Fikri 052121025


Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Pakuan
Tegallega, Kota Bogor, Jawa Barat
Email : Rausyanf4@gmail.com

Abstrak
Pembangunan di Kota Bogor berkembang sangat signifikan karena fasilitas pembaruan di
Kota Bogor mengacu kepada RTRW Kota Bogor dimaksudkan untuk membantu
pemerintah dalam menyiapkan pedoman pelaksanaan pembangunan secktoral dan tata
ruang. Upaya sinkronisasi antara program pembangunan dengan rencana tata ruang
adalah menggunakan rencana tata ruang dalam penyusunan program pembangunan.
Dengan metode penelitian deskriktif hal ini menjadi salah satu pandangan mengenai
pembangunan yang sudah berjalan walaupun di tengah pandemi COVID-19 saat ini
dengan tujuan penelitian ini adalah : (1) Memberikan pengetahuan dan wawasan
mengenai pembangunan yang terjadi studi kasus di Kecamatan Bogor Tengah ; (2)
Menganalisis keberadaan fasilitas transportasi yang sudah membaik dan keberadaan
beberapa pedestrian di Kota Bogor. Kecamatan Bogor Tengah saat ini sedang melakukan
perbaikan pembangunan kota diantara lain pembuatan alun-alun kota, penerapakan sistem
satu arah (SSA), dan pembangunan double track kereta di Stasiun Paledang. Pandemi
COVID-19 mengakibatkan banyak masyrakat yang beralih saat melakukan kegiatan
olahraga dan bersepeda di sepanjang jalan pedestrian Kebun Raya Bogor hal ini
dipengaruhi oleh terbatasnya ruang dan waktu dalam penggunaan fasilitas kota
sebagaimana Lapangan Sempur menjadi indikator sarana dan prasarana perkotaan dalam
pemenuhan sekunder masyarakat dalam melakukan aktivitas.

Kata Kunci : Pembangunan, deskriptif, pandemi, pedestrian, ruang dan waktu.

CENTRAL BOGOR AS

DISTRICT CITY INDICATIONS

Abstract

Development in the city of Bogor is growing very significantly because the renewal
facilities in the city of Bogor refer to the RTRW of the city of Bogor which is intended to
assist the government in preparing guidelines for implementing sectoral development and
spatial planning. Efforts to synchronize development programs with spatial plans are to
use spatial plans in the preparation of development programs. With the descriptive
research

1
method, this is one of the views on development that has been going on even in the midst
of the current COVID-19 pandemic. The aims of this research are: (1) To provide
knowledge and insight about the development that occurred in the case study in Central
Bogor District; (2) Analyzing the existence of improved transportation facilities and the
presence of several pedestrians in the city of Bogor. Central Bogor District is currently
making improvements to city development, including the construction of a city square,
the implementation of the one-way system (SSA), and the construction of a double track
train at Paledang Station. The COVID-19 pandemic has resulted in many people
switching to sports and cycling along the pedestrian streets of the Bogor Botanical
Gardens, this is influenced by the limited space and time in the use of city facilities as
Sempur Field is an indicator of urban facilities and infrastructure in fulfilling secondary
community activities.

Keyword : Development, descriptive, pandemic, pedestrians, space and time.

I. PENDAHULUAN
Kajian Pengembangan Kota Bogor dari banyak dimanfaatkan oleh pemerintah
Aspek Pemerintahan dilandasi fenomena baik di tingkat pusat maupun tingkat
urbanisasi dan otonomi daerah. daerah. Sistem informasi perencanaan
Urbanisasi yang berlangsung sejak tahun pembangunan memiliki tujuan
1980an membuat pengaruh Kota Bogor memperbaiki hasil informasi yang
melewati batas administrasi kota dan dihasilkan (Alfian 2014), selain itu juga
membentuk keterkaitan fisik dan sosial- akan membuat perencanaan
ekonomi dengan wilayah perbatasan, pembangunan menjadi konsisten mulai
Kabupaten Bogor. Isu tata kelola dari tingkat desa/kelurahan sampai
wilayah fungsional mengemuka dalam dengan tingkat Kabupaten/ Kota bagi
upaya memenuhi kebutuhan warga dan pemerintah daerah dan sampai dengan
perkembangan wilayah. Perencanaan tingkat nasional bagi pemerintah pusat.
pembangunan dalam sistem Dengan adanya pemabangunan
pemerintahan baik pemerintah pusat dibeberapa titik Kecamatan Bogor
maupun pemerintah daerah dewasaini Tengah hal ini memberikan gambaran di
membutuhkan dukungan sistem Kota Bogor yang sebelumnya saat
informasi untukmembantu dalam diakui oleh Wali Kota Bogor mengakui
pengambilan keputusan, menyimpan selama satu tahun pandemi COVID-19
memproses kebutuhan data (Joanda pembangunan Kota Bogor melambat.
AD2014). Perpaduan antara sistem Hal itu berdampak menurunnya roda
informasi manajemen dengan perekonomian Kota Bogor khususnya di
perencanaan pembangunan daerah sudah bidang insfrastruktur.

2
II. METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Ruang Lingkup Wilayah 2. 4 Lokasi dan Waktu Penelitian

Ruang wilayah penelitian jurnal ini Penelitian ini dilaksanakan di Kota


adalah di Kecamatan Bogor Tengah, Bogor Provinsi Jawa Barat di lokasi
Kota Bogor. Adapun pertimbangan wilayah kecamatan Bogor Tengah.
pengambilan wilayah hal ini didasari Kegiatan penelitian dilaksanakan :
karena lingkungan yang menarik untuk
Hari, Tanggal: Minggu, 28 November
dikaji dan banyaknya pembangunan di
2021
kawasan rumah Peneliti.
Waktu : 08.00 – 09.10 WIB
2.2 Ruang Lingkup Materi
Lokasi : Stasiun Paledang,
Ruang lingkup meteri dalam penelitian
Taman Topi Square,
ini yaitu kawasan Kecamatan Bogor
Pasar Anyar, dan
Tengah. Khususnya di Jalan Polisi 1,
Pedestrian Kebun Raya
Jalan Kapten Muslihat dan Jalan Dr. Ir
Bogor.
H Juanda yang ramai di kunjungi oleh
masyarakat karena yang terletak di
tengah Kota Bogor.

2.3 Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian yang digunakan


adalah metode penelitian deskriptif
dengan pendekatan kuantitatif dan
kualitatif. Sugiyono (2012 : 13)
menjelaskan bahwa penelitian deskriptif
yaitu, penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel atau lebih
(independet) tanpa membuat
perbandingan, atau menghubungkan
dengan variable yang lain. Mulai dari
Gambar 1. Peta Administrasi Kecamatan Bogor Tengah
pengumpulan data, penafsiran data, Sumber: https://kecbogortengah.kotabogor.go.id

observasi ke lapangan, dan serta


menampilan hasilnnya. Dalam penelitian
ini penulisin ingin mengetahui aktivitas
masyakarat dan observasi penulis
mengenai fasilitas Kota Bogor.

3
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Letak Geografis Kota Bogor Diagram 1. Luas Daerah Menurut


Kecamatan Kota Bogor
Secara geografis Kota Bogor terletak di
antara 106 ° 48’ BT dan 6 ° 26’ LS Luas Daerah Menurut Kecamatan di
kedudukan geografis Kota Bogor di Kota Bogor (%)
1 Bogor
tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor Selatan 2
Bogor Timur
serta lokasinya sangat dekat dengan 6 Tanah1 Bogor
Bogor
SarealSelatan
16%26% Utara
Ibukota Negara, merupakan potensi Bogor Tengah
5 Bogor 2 Bogor
yang strategis bagi perkembangan dan 5 Bogor Barat
Barat Timur
6 Tanah
28% 3 Bogor 8%
pertumbuhan ekonomi dan jasa, pusat 4 Bogor Utara Sareal
Tengah 15%
kegiatan nasional untuk industri, 7%

perdagangan dan, transportasi,


Sumber : BPS Kota Bogor Dalam Angka 2021
komunikasi, dan pariwisata. Kota Bogor
mempunyai rata-rata ketinggian 3.2 Kepadatan Penduduk
minimun 190 m dan maksimum 330 m
Pada tahun 2050 penduduk perkotaan
dari permukaan laut.
duniad iperkirakan hampir dua kali lipat
Luas Wilayah Kota Bogor sebesar (Wunas, 2011). Peningkatan jumlah
11,850 Ha terdiri dari 6 Kecamatan dan penduduk negaraberkembang
68 kelurahan. didominasi oleh penduduk
lansia,termasuk Indonesia (Musa, 2012).
Tabel 1. Luas Daerah Menurut
Kecamatan di Kota Bogor.
Pada tahun2002, WHO mengeluarkan
pedoman kotaramah lanjut usia. Salah
Luas Daerah
Menurut satu indikatornya adalah perlunya
No Kecamatan
Kecamatan di Kota Gedung dan Ruang Terbuka yang ramah
Bogor (%)
lansia (Musa, 2012). Kota Bogor adalah
1 Bogor Selatan 26%
salah satu kota penyangga ibukota yang
2 Bogor Timur 8%
diperuntukan bagi permukiman sehingga
3 Bogor Utara 15% penduduk yang bekerja di Jabodetabek,
sebagian besar tinggal di Kota Bogor.
4 Bogor Tengah 7%
Oleh sebab itu, laju pertumbuhan
5 Bogor Barat 28%
penduduk Kota Bogor semakin
6 Tanah Sareal 16% meningkat. Komposisi penduduk
Sumber : BPS Kota Bogor Dalam Angka 2021 berdasarkan kelompok umur dan jenis
kelamin digunakan untuk
menggambarkan perkembangan
penduduk di masa lalu dan yang akan
datang melalui proses kelahiran dan
4
kematian penyajiannya dibagi menjadi 2 Grafik 1. Piramida penduduk kota bogor
yaitu, tabel dan grafik. Diketahui bahwa berdasarkan kelompok umur tahun 2021
komposisi penduduk Kota Bogor
Piramida Penduduk Kota Bogor 2021
didominasi oleh usia produktif (20-24
tahun) di mana piramida menggembung 60‒64
di tengah atau piramida penduduk 50‒54
40‒44
dewasa. Dapat dianalisis bahwa
30‒34
Piramida Penduduk di Kota Bogor tahun
20‒24
2021 adalah Stasioner (dewasa). Jumlah 10‒14
penduduk tiap kelompok umur hampir 0‒4
-10 -5 0 5 10
sama, dan mengecil pada kelompok usia
tua, kecuali pada kelompok umur
tertentu. Tingkat kelahiran dan Sumber : BPS Kota Bogor Dalam Angka 2021

kematiannya rendah (Grafik 1). 3.3 Karakteristik Wilayah Kecamatan

Tabel 2. Jumlah Penduduk Kota Bogor Bogor Tengah

Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2021 Jumlah Kelurahan di Kota Bogor belum
Jumlah mengalami perubahan baik pemekaran
Kelompok Total
Laki-
Umur
Laki
Perempuan maupun penggabungan, masih tetap
0‒4 43.509 41.560 85.069 sejumlah 68 Kelurahan di 6 Kecamatan.
5‒9 42.456 40.014 82.470
Jumlah luas di Kecamatan Bogor
10‒14 44.926 42.087 87.013
Tengah yaitu 851 Ha terdiri dari 97 RW
15‒19 44.880 42.135 87.015

20‒24 44.018 86.657 dan 434 RT.


42.639
25‒29 43.079 87.905
44.826
Dengan batas wilayah sebagai berikut :
30‒34 44.084 42.049 86.133

35‒39 41.629 40.113 81.742 Sebelah Utara : Kelurahan Kedung


40‒44 40.083 38.880 78.963
Jaya dan Kelurahan Kebon Pedes
45‒49 36.117 35.166 71.283
Kecamatan Sareal.
50‒54 31.116 30.924 62.040

55‒59 25.153 25.046 50.199


Sebelah Timur : Jl. TOL Jagorawi,
60‒64 19.242 19.564 38.806
Kelurahan Baranangsiang Kecamatan
65+ 19.860 14.413 34.273

Total 521.899 497.669 1.019.568


Bogor Timur dan Kelurahan Sukasari.
Sumber : BPS Kota Bogor Dalam Angka 2021
Sebelah Barat : Sungai Cisadena dan
Sebuah mata statistik dari statistik Kelurahan Kecamatan Bogor Barat.
kependudukan yang membagi dan
Sebelah Tengah : Kelurahan
membahas masalah kependudukan dari
Bondongan dan Kelurahan Empang
segi umur dan jenis kelamin.
Kecamatan Bogor Selatan.

5
3.4 Pembangunan Double Track setempat dilibatkan dalam program kerja
Kereta di Stasiun Paledang Padat Karya pada lokasi pekerjaan

Pembangunan konstruksi jembatan di dengan jumlah orang 292 orang.

beberapa titik perlintasan double track Pembangunan jalur ganda merupakan

atau jalur ganda Bogor-Sukabumi yang Proyek Strategis Nasional (PSN).

terletak di Kelurahan Paledang, Sehingga proyek itu dikelola oleh

Kecamatan Bogor Tengah ini pemerintah pusat. Untuk

ditargertkan selesai akhir tahun 2021 pengoperasiannya baru dilakukan awal

mendatang. Rata-rata pegerjaan double tahun 2022, karena sebelum beroperasi

track Bogor-Sukabumi yang terbagi harus melalui tahapan pengujian terlebih

dalam beberapa segmen itu rata-rata dahulu. Lebih dari 2.000 bangunan di

capaian pengerjaan proyek tersebut wilayah Kabupaten dan Kota Bogor

sudah berkisar 80 hingga 90 persen dari tergusur proyek pembangunan double

target pengerjaan yang ditetapkan. track atau jalur rel ganti kereta api (KA)

Sementara pada segmen Paledang Batu Bogor-Sukabumi.

Tulis, dari rencana yang seharusnya


mencapai 90,32 persen pada realisasinya
baru mencapai 86,55 persen.
Rencananya, pembangunan jalur ganda
yang menyusuri rel eksisting hanya
sampai Stasiun Paledang saja, tidak
diteruskan ke Stasiun Bogor,
sebagaimana tempat terkahir perjalanan
Gambar 2. Suasana Proyek Double Track Stasiun
KRL Commuter Line. Adapun titik Paledang.
Sumber : Dokumentasi pribadi
pekerjaan di Kota Bogor mulai dari
kilometer 0+200 sampai dengan
kilometer 9+300 sepanjang 9,1
kilometer spoor (km’sp) menyelusuri rel
eksisting. Dalam menjalankan program
adat karya terkait proyek itu untuk
menggerakkan perekonomian
masyarakat di tengah pandemic COVID-
19 pekerja dilibatkan dalam pengerjaan Gambar 3. Transit Stasiun Paledang
galian, pembuatan drainase, bongkar Sumber : Dokumentasi pribadi

padang track sementara, dan pekerjaan


sipil lainnya. Pihak kelurahan beserta
RT-RW

6
3.5 Bus Trans Pakuan di Kota Bogor ditetapkan. Adapun rute Biskita Trans

Sebanyak 10 unit Bis kita Transpakuan Pakuan yaitu :

mulai mengaspal di Kota Bogor. Bus 1. Stasiun Bogor-Ciparigi


diujicobakan untuk koridor 5 dengan Stasiun Bogor – RS Salak
rute Stasiun Bogor-Ciparigi dan Sudirman – Air Mancur 2 –
digratiskan hingga akhir 2021 dengan GOR
adanya bus ini diharapkan masyarakat – Gedung DPRD – SMPN 5 –
dalam menggunakan jasa transportasi Tugu Anti Narkoba 1 – Tugu
massal akan terbiasa. Bus hasil kerja Anti Nakorba 2 – Pemda 2 –
sama dengan Kementrian Perhubungan SDN Kedung Halan 1- Kedung
melalui Badan Pengelola Transportasi Halang 2 – Villa Bogor Indah 2
Jabodetabek (BPTJ) nantinya akan – SMPN 19 Bogor – Ciparigi.
perlahan menggantikan 147 mobil 2. Ciparigi-Stasiun Bogor
angkutan umum perkotaan (angkot) dari Ciparigi – SMP 19 Bogor –
total keselurahan 75 bus yang akan Villa Bogor Indah 1 – Kedung
beroperasi di Kota Bogor. Bus Trans Halang 1 – Pemda 2 – Jambu
Pakuan merupakan program buy the Dua – SMP 8 – BPJS – Dinkes –
service (BTS) pengoperasian Trans Air Mancur
Pakuan merupakan bagian dari penataan 1 – Dinsos – Graha Pool
moda transportasi di Kota Bogor yang Merdeka – PGB Stasiun Bogor.
meliputi penggabungan trayek atau
“rerouting”, peremajaan angkot atau
reduksi, serta konvesi tiga angkot
menjadi satu bus. Bis Kita Transpakuan
yang berukuran medium ini memiliki
kapasitas 36 orang atau tiga kali lipat
dari jumlah penumpah angkot pada
Gambar 4. Bus Trans Pakuan yang melintas di
umumnya, Bagi para pengguna sepeda, Jalan Dr.Ir. Djuanda
disediakan fasilitas bracket atau rak Sumber : Dokumentasi pribadi

khusus yang di depan bus sebagai


menitipkan sepeda yang dibawa. Bagi
calon penumpang yang ingin menaiki
Bus Trans Pakuan hanya diharuskan
untuk memiliki aplikasi Buskita
platform online kemudian bisa langsung
menuju shelter pemberhentian bus yang
sudah Gambar 5. Bus Trans Pakuan yang berada di
Balaikota Bogor
Sumber : Dokumentasi pribadi
7
3.6 Perkembangan penanganan pedulilindungi yang mengharuskan
COVID-19 di Kota Bogor setiap orang yang ingin berkunjung saat

Peneliti melakukan observasi langsung keluar rumah dapat terdeteksi melalui

ke sekitaran Sistem Satu Arah (SSA) aplikasi mobile ini, awalnya memang

Kebun Raya Bogor untuk melihat kebiasaan baru menimbulkan beberapa

bagaimana kondisi perkembangan pro dan kontra namun, hal ini

COVID-19 di Kota Bogor serta mengingatkan bahwa di era sekarang

bagaimana peranan pemerintah dalam yaitu era digital sebagai masyrakat pun

menangani pandemi ini, di dukung oleh harus untuk membiasakan diri dengan

aspek sosial yaitu masyarakat turut perubahan globalisasi di kotanya,

berkerja sama dalam menaati segala apabila aspek-aspek pemenuhan

protokol kesehatan agar menghindari globalisasi sebuah kota bisa dikatakan

menyebaran virus ini melalui gerakan sebagai smart city dengan indikator

massal vaksin untuk menjaga kondisi standarisi yang berlaku di kota tersebut.

dari segala ancaman bahaya kesehatan.


Tentu hal ini diperlukan kerja sama
kedua belah pihak dalam menjaga dan
mengingatkan bahwa pandemi COVID-
19 masih belum berakhir sepenuh oleh
karena itu, perlu membiasakan diri untuk
tetap waspada dan tidak terlalu lengah Gambar 6. Petugas Satgas COVID-19 sedang
untuk mengabaikan segala kebiasaan melakukan pengecekan vaksinasi masyarakat
yang sedang melintasi Jalur Pedestrian Kebun
baru nantinya. Beberapa tempat rekreasi Raya Bogor.
Sumber : Dokumentasi pribadi
di Kota Bogor sudah banyak yang buka
walaupun masih dari kapasitas 70% dari
yang sepenuhnya, sudah banyak tempat
umum yang buka seperti tempat makan
yang sudah boleh 24 jam, anak usia di
bawah dua tahun diperbolehkan untuk
memasuki Mall di beberapa tempat
Gambar 7. Salah satu cara pengecekan jika sudah
pusat perbelanjaan, dan bioskop yang divaksinasi dengan cap yang menandakan diri
sudah di vaksin.
sudah boleh buka. Sebagai masyarakat Sumber : Dokumentasi pribadi
kebijakan-kebijakan baru yang disusun
oleh pemerintah pusat merupakan suatu
hal yang baik, contohnya dibeberapa
titik sudah sediakan beberapa barcode
scan

8
IV. KESIMPULAN DAFTAR PUSAKA

Kecamatan Bogor Tengah khusunya studi BPS. Pusat Badan Statistika Kota Bogor.
kasus yang diteliti yaitu Kelurahan Paledang Kota Bogor dalam Angka 2021
dibeberapa titik sedang berkembang dengan
Manuwoto2. Hadi Setia2. Prayitno Sigit1.
pembangunan dan kebiasaan baru yang
2016. SINKRONISASI TATA
terjadi di era digital 4.0 ini walaupun dengan
RUANG WILAYAH KOTA BOGOR
adanya pandemic COVID-19 bukan menjadi
DALAM MENDUKUN PROGRAM
halangan untuk memenuhi aspek perkotaan
PEMBANGUNAN. Volume 18
demi menata kota yang lebih baik dan aman
Nomor 2, Mei 2016, 96-107. Halaman
serta nyaman bagi seluruh masyrakat saat
98.
melihat, bermain, dan menggunakan fasilitas
yang tersedia di perkotaan dengan ini
pemenuhan kebutuhan indikator perkotaan
sedang dilakukan oleh pihak-pihak yang
berwenang dalam menjalankan tugasnya,
sebagai masyarakat yang dilakukan yaitu
menjaga fasilitas yang tersedia di perkotaan
itu sendiri dengan tidak melakukan
membuang sampah sembarang, melakukan
vandalisme, dan saat menyebrang
menggunakan tombol menyebrang saat ingin
menyebrang hal ini tentu saat bermanfaat
oleh masyarat yang ingin menyebrang denga
naman dari kendaraan-kendaraan yang
sedang melaju. Dari berbagai aspek
perkotaan banyak sekali perubahan Kota
Bogor khususnya di Kecamatan Bogor
tengah ini yang telah berkembang baik untuk
setiap harinya dengan pemenuhan kota yang
berkualitas untuk masa kini dan masa yang
akan mendatang bagi anak cucu kita.

Anda mungkin juga menyukai