Anda di halaman 1dari 24

PROGRAM STUDI TENIK GEOLOGI

JURUSAN TEKNOLOGI PRODUKSI DAN INDUSTRI


LAPORAN PRAKTIKUM GEOLOGI TEKNIK
PENGUJIAN ANALISIS SARINGAN

Hari, Tanggal : Selasa, 8 Maret 2022


Waktu : 15:00 – 17:00 WIB
Praktikan : Rikki Hutagalung 119150014
Asisten : Johannes Edy Saputra Simanjuntak 118150072
: Nurul Qiftiah Yunirwan 118150058
: Rauzanfiqri Ramelko 118150066

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA


2022
ABSTRACT

Along with the development of human civilization, the need for land also
increases over time, be it land for residence or land for agriculture or other
purposes. Therefore soil analysis is also increasingly important to do to determine
the type of soil, soil characteristics so that land use can be targeted according to
existing needs, as well as to be able to choose the right soil engineering to obtain
the desired soil according to the needs of the land. This practicum aims to
determine the weight of soil retained on each sieve and determine the graph of the
results of the calculation of the ratio of the sieve diameter and the percentage of
pass.
This practicum is carried out by preparing a dry soil sample, then inserting the
soil into a graded sieve starting from sieve numbers 6, 10, 20, 40, 50, 100, and
200. In which the mass of retained/passed aggregate will be obtained from each
of these sieves. From practicum data, from practicum data, the soil retained
weight values from sieves number 6, 10, 20, 40, 50, 100, and 200 are 373.63 gr,
112.69 gr, 130.9 gr, 127.05 gr, 28.83 gr, 70.66 gr, respectively. , 12.14 gr, 13.43
gr. From the results of the data obtained, the soil sample used is included in the
type of soil with a good level of stability, because it tends to have a uniform
aggregate size.

Keywords: Soil, retained weight, escape weight, aggregate.

i
ABSTRAK

Seiring dengan berkembangnya peradaban manusia, kebutuhan akan lahan juga


meningkat seiring berkalannya waktu, baik itu lahan untuk tempat tinggal maupun
lahan untuk pertanian maupun keperluan lain. Maka dari itu analisis tanah juga
semakin penting untuk dilakukan untuk mengetahui jenis tanah, karakteristik
tanah agar penggunaan lahan dapat tepat sasaran sesuai dengan keperluan yang
ada, maupun untuk dapat memilih rekayasa tanah yang tepat untuk memperoleh
tanah yang di inginkan sesuai dangan keperluan dari tanah tersebut. Praktikum ini
bertujuan untuk mengetahui berat tanah yang tertahan pada setiap saringan dan
menentukan grafik hasil perhitungan perbandingan diameter saringan dan
persentase lolos.
Praktikum ini dilkakukan dengan cara menyiapkan sampel tanah kering,
kemudian memasukkan tanah tersebut saringan bertingkat mulai dari nomor
saringan 6, 10, 20, 40, 50, 100, dan 200. Dimana akan diperoleh massa agregat
tertahan/lolos dari tiap-tiap saringan tersebut. Dari data praktikum, Dari data
praktikum, diperoleh nilai berat tertahan tanah dari saringan nomor 6, 10, 20, 40,
50, 100, dan 200 berturut-turut 373.63 gr, 112.69 gr, 130.9 gr, 127.05 gr, 28.83 gr,
70.66 gr, 12.14 gr, 13.43 gr. Dari hasil data yang dieroleh ini, sampel tanah yang
digunakan termasuk kedalam jenis tanah dengan tingkat kestabilan yang baik,
karena cenderung memiliki ukuran agregat yang seragam.

Kata kunci : Tanah, berat tertahan, berat lolos, agregat.

ii
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur saya haturkan terhadap Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berhkat rahmat-Nya saya boleh menyelesaikan tugas pendahuluan laporan
praktikum geologi teknik ini dengan baik dan tepat waktu, dalam proses
penyusunan tugas pendahuluan praktikum geologi teknik modul 4 ini, pertaman-
tama saya ingin mengucapkan terima kasih kepada orang tua saya yang selalu
setia untuk mendukung segala proses pendidikan yang sedang saya emban,
termasuk praktikum geologi teknik ini. Disamping itu dalam proses penyusunan
tugas pendahuluan praktikum geologi teknik modul 4 ini saya juga mengucapkan
terima kasih kepada kepada Asisten praktikum yang telah mengajari,
membimbing saya dalam melaksankan praktikum ini, selanjutnya saya juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman saya yang membantu saya dalam
proses pemahaman dan konsep pengerjaan penyusunan laporan praktikum ini,
kemudian saya juga mengucapkan terimakasih

Lampung Selatan, 1 Maret 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

ABSTRACT ......................................................................................................... i

ABSTRAK .......................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ............................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 7

1.1 Latar Belakang....................................................................................... 7

I.2 Tujuan ......................................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 8

2.1 Tanah..................................................................................................... 8

2.2 Analisis Ukuran Butir ............................................................................ 8

2.3 Analisis Saringan Tanah ...................................................................... 11

BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................ 12

3.1 Alat dan Bahan .................................................................................... 12

3.2 Diagram Alir Penelitian ....................................................................... 12

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 14

4.1 Hasil .................................................................................................... 14

4.2 Pembahasan ......................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 20

LAMPIRAN ...................................................................................................... 21

FOTO –FOTO SAMPEL PRAKTIKUM ........................................................ 21

LAPORAN SEMENTARA ............................................................................ 23

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Susunan Saringan Berdasarkan ASTM..................................................11

Tabel 4.1 Data hasil percobaan pengujian analisis saringan..................................14

Tabel 4.2 Data hasil percobaan perhitungan analisis saringan...............................15

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Saringan Tanah...................................................................................11


Gambar 3.2 Diagram alir analisis saringan............................................................13

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam ilmu geologi, seluruh permukaan di Bumi rata-rata didominasi oleh batuan
sedimen. Batuan sedimen merupakan jenis batuan yang terbentuk oleh proses
eksogen, baik secara mekanis, kimiawi, maupun biologis. Secara mekanis,
sedimen terbentuk oleh proses pelapukan dari batuan asalnya, dan kemudian
mengalami transportasi oleh media fluida, seperti air dan angin. Selanjutnya
sedimen akan terendapkan di suatu daerah jika transportasi telah berhenti, dan
akan mengalami sedimentasi untuk membentuk suatu batuan dengan beberapa
proses pembatuan. Selain itu juga terdapat beberapa proses yang melibatkan
biologi terhadap batuan induk sehingga akan membetuk sebuah tanah yang kaya
akan unsur hara Di dunia sipil, tanah sangat penting dalam membangun pondasi
suatu bangunan atau hal yang berkaitan dengan geologi teknik. Apabila kondisi
tanah tersebut tidak layak, maka proses pembangunan akan mengalami
penghambatan, begitu juga dengan sebaliknya. Maka agar dapat menentukan
tanah yang layak, umumnya dilakukan suatu analisis terhadap tanah atau sampel
tanah sifat dan karakteristik yang penting dalam analisis adalah ukuran butir dan
komposisi. Dalam praktikum minggu ini akan menjelaskan mengenai analisis
ukuran butir dengan menggunakan saringan.

I.2 Tujuan
Praktikum dengan judul modul “Pengujian Analisis Saringan” dilakukan dengan
tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui berat tanah yang tertahan pada setiap saringan
2. Menentukan grafik hasil perhitungan perbandingan diameter saringan dan
persentase lolos.

7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanah
Menurut Harry Cristady Hardiyatmo (2011) tanah adalah himpunan mineral,
bahan organik dan endapan-endapan yang relative lepas (loose), yang terletak
diatas batuan dasar (bedrock). Tanah lempung adalah tanah yang mempunyai sifat
kembang-susut tinggi akibat adanya perubahan kadar air, sehingga daya dukung
sangat dipengharuhi oleh perubahan kadar air.
Sistem Klasifikasi USCS, sistem ini pada diperkenalkan oleh Casagrande (1942)
untuk dipergunakan pada pekerjaan pembuatan lapangan terbang yang
dilaksanakan oleh The Army Corps of Engineers. Metode ini membagi 2 jenis tanah
yaitu, tanah berbutir kasar (pasir dan kerikil) dan tanah berbutir halus (lanau dan
lempung). Cassagrande membagi tanah atas 3 (tiga) kelompok (Sukirman, 1992)
yaitu :
1. Tanah berbutir kasar, < 50% lolos saringan No. 200.
2. Tanah berbutir halus, > 50% lolos saringan No. 200.
3. Tanah organik yang dapat dikenal dari warna, bau dan sisa-sisa tumbuh-
tumbuhan yang terkandung di dalamnya.

2.2 Analisis Ukuran Butir


Sifat dan karakteristik tanah dipengaruhi oleh komposisi dan ukuran butiran. Oleh
karena itu maka pengklasifikasian tanah selalu didasarkan pada ukuran butiran
tanah, sehingga investigasnah selalu diawali dengan pengujian analisis butiran.
Analisis ukuran butiran adalah penentuan presntase berat butiran pada ukuran
diameter tertentu. Untuk menganalisis ukuran butiran tanah,perlu dilakukan dua
pengujian, yaitu uji analisis saringan dan analisis hirometer (Darwis, 2018).

8
Gambar 2.1 Saringan Tanah

2.3 Analisis Saringan Tanah


Analisis saringan adalah metode analisis ukuran butir yang menggunakan saringan
atau ayakan tanah melalui tumpukan saringan dengan ukuran yang berbeda-beda.
Analisis ini ditujukan untuk mengetahui distribusi ukuran butiran tanah yang
berbutir kasar, yang dilakukan terhadap sampel tanah yang kering. Pengujian
tersebut diakukan dengan penyaringan bersusun pada satu unit alat saringan
standar. Berat tanah yang tertinggal pada setiap saringan akan ditimbang, lalu
dipresentasikan terhadap berat total sampel tanah yang dianalisis. Apanila butiran
yang diuji adalah berbutir halus, maka dapat dilakukan dengan menggunakan
metode analisis hidrometer (Punmia, 2005). Berikut adalah susunan saringan
berdasarkan standar ASTM (American Standard of Testing Material) dalam
bentuk tabel dibawah

Tabel 2.1 Susunan Saringan Berdasarkan ASTM

11
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


Pada praktikum ini terdapat beberapa bahan yang nantinya akan digunakan saat
praktikum berlangusng untuk melakukan uji coba yang ada. Alat dan bahan dibawa
oleh praktikan dan juga terdapat alat yang disedikan oleh laboratorium. Alat dan
bahan tersebut berupa sebagai berikut :
1. 1 set saringan
2. Sieve Shaker
3. 1 buah timbangan dengan ketelitian 0.01 gram
4. 1 buah wadah
5. Oven
6. 1 pasang sarung anti panas
7. 500 gram tanah terganggu

3.2 Diagram Alir Penelitian


Pada praktikum ini terdapat langkah pengerjaan yang harus diikuti dalam mengolah
sampel dalam bentuk diagram alir sebagai berikut:

12
Gambar 3.2 Diagram alir analisis saringan

Keterangan:

Proses

Data

Selesai

13
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Berdasarkan pengamatan dan pengolahan data yang telah dilakukan pada saat
praktikum didapatkan hasil analisis sebagai berikut:

Tabel 4.1 Data hasil percobaan pengujian analisis saringan


No Satuan Simbol Sampel 1
1 Berat wadah W1 126,34
2 Berat wadah +tanah W2 624,15
Berat tertahan pada saringan no. 6 +
3 500
wadah
Berat tertahan pada saringan no. 10 +
4 239,03
wadah
Berat tertahan pada saringan no. 20 +
5 257,24
wadah
Berat tertahan pada saringan no. 40 + gr
6 253,08
wadah W3
Berat tertahan pada saringan no. 50 +
7 155,17
wadah
Berat tertahan pada saringan no. 100 +
8 197,59
tanah
Berat tertahan pada saringan no. 200 +
9 138,48
wadah
10 Berat tertahan pada pan + wadah 139,45

14
Tabel 4.2 Data hasil percobaan perhitungan analisis saringan
No saringan
No Keterangan Simbol Satuan
6 10 20 40 50 100 200 Pan
Berat
1 W4 373,63 112,69 130,9 127,05 28,83 70,66 12,14 13,43
tertahan gr
2 Berat total W5 869,36
Persentase
3 W6 42,98 12,96 14,61 3,31 8,12 15,05 1,39 1,54
berat tertahan
%
Persentase
4 W7 57,02 87,04 84,95 85,39 96,69 91,88 98,61 98,46
berat lolos

Perhitungan berat tanah = 130,9

W4 = W3 – W1 Saringan no 40

Saringan no. 6 W4 = W3 – W1

W4 = W3 – W1 = 253,08 – 126,34

= 500 – 126,34 = 127,05

= 373,66 Saringan no 50

Saringan no. 10 W4 = W3 – W1

W4 = W3 – W1 = 155,17 – 126,34

= 239,03 – 126,34 = 28,83

= 112,69 Saringan no 100

Saringan no.20 W4 = W3 – W1

W4 = W3 – W1 = 197,59 – 126-34

= 257,24 – 126,34 = 70,66

15
Saringan no 200 112,69
W6 = x 100%
869,36
= W4 = W3 – W1
W6 = 12,96 %
= 138,48 – 126, 34
Saringan no 20
=12,14
130,9
W6 = x 100%
869,36
Pan

= W4 = W3 – W1 W6 = 15,05 %

= 139,45 – 126,34 Saringan no 40

127,05
= 13,43 W6 = x 100%
869,36

W6 = 14,61 %
Perhitungan berat total
Saringan no 50
W5 = Berat tertahan saringan no
28,83
6-200 + Berat tertahan pada pan W6 = x 100%
869,36

W5 = 373,66 + 112,69 + 130,9 +


W6 = 3,31 %
127,05 + 28,83 + 70,66 + 12,14+
13,43 Saringan no 100

W5 = 869,36 70,66
W6 = x 100%
869,36

W6 = 8,12 %
Perhitungan persentase berat tertahan
Saringan no 200
𝑾𝟒
W6 = x 100%
𝑾𝟓 12,14
W6 = x 100%
869,36
Saringan no 6
W6 = 1,39 %
373,66
W6 = x 100%
869,36
Pan
W6 = 42,98 %
13,43
W6 = x 100%
869,36
Saringan no 10

16
W6 = 1,54 % W7 = 85,39 %

Perhitungan persentase berat lolos Saringan no 50


W7 = 100 % - W6
W7 = 100 % - 3,31 %
Saringan no 6
W7 = 96,69 %
W7 = 100 % - 42,98 %
Saringan no 100
W7 = 57,02 %
W7 = 100 % - 8 ,12 %
Saringan no 10
W = 91,88 %
W7 = 100 % - 12,96 %
Saringan no 200
W7 = 87 ,04 %
W7 = 100 % - 1,39 %
Saringan no 20
W7 = 98,61 %
W7 = 100 % - 15,05 %
Pan
W7 = 84 ,95 %
W7 = 100 % - 1,54 %
Saringan no 40
W7 = 98,46 %
W7 = 100 % - 14,61 %

Grafik 4.1 Hasil perhitungan perbandingan diameter saringan dan persentase lolos

100.00%
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
3.35 2 0.85 0.425 0.3 0.15

17
4.2 Pembahasan
Setelah praktikum selesai dilakukan dan dilakukan perhitungan data yang
diperoleh pada saat praktikum diperoleh hasil berat tertahan pada saringan no.6-
200 dan pan berturut-turut adalah 373.63 gr, 112.69 gr, 130.9 gr, 127.05 gr, 28.83
gr, 70.66 gr, 12.14 gr, 13.43 gr. Dari hasil tersebut terlihat bahwa pada saringan
nomor 6 dengan ukuran diameter saringan sebesar 3,35 mm memiliki nilai berat
tertahan paling tinggi, dan pada saringan no 200 dengan ukuran diameter saringan
sebesar 0,3 mm memiliki nilai berat tertahan paling rendah. Dari hasil tersebut
dapat disimpulkan bawa sampel yang digunakan pada saat praktikum memilili
ukuran partikel yang di dominasi oleh partikel kasar,hal ini terlihat dari
banyaknya partikel yang yang tertahan pada saringan no. 6 dan no. 10.

Dari grafik perbandingan antara diameter saringan dan persentase berat lolos
terlihat bahwa gradasi ukuran agregat penyusun tanah relatif seragam, hal ini
terlihat dari nilai persentasi berat lolos yang relatif tidak jauh beda, hasil
keseragaman agregat ini sangat penting dalam berbagai hal, misalnya dalam
bidang kontruksi, analisis kestabilan tanah terhadap bencana, dll. keseragaman
agregat tanah yang dimaksud adalah ukuran agregat penyusun tanah memiliki
ukuran yang relatif sama, hal ini ditandai dengan persentase berat lolos/tertahan
dari pada suatu saringan misalnya saringan no. 6 berbeda jauh dengan saringan
lainnya, artinya agregat tanah tersebut didominasi oleh agregat dengan ukuran
3,35 mm (ukuran diameter saringan no.6). Keseragaman agregat tanah sangat
menentukan tingkat kestabilan tanah, semakin seragam agregat tanah, maka tanah
tersebut akan semakin stabil. Dalam bidang konstruksi, keseragaman agregat
tanah sangat penting, karena ketika kita membangun suatu konstruksi di atas tanah
yang memiliki agregat yang sangat tidak seragam, dimana tanah tersebut tidak
stabil, maka konstruksi yang kita bangun tersebut akan rentan pada terjadinya
kerusakan. Dengan mengetahui nilai keseragaman tanah, kita juga dapat
menentukan penangan khusus terhadap lapisan tanah tersebut agar lebih aman
untuk dibangun suatu konstruksi.
Selain untuk bidang kontruksi, nilai keseragaman agregat juga sangat penting
dalam analisis kestabilan tanah terhadap potensi tejadinya bencana, misalnya
tanah longsor dan likuifaksi. Semakin seragam agregat penyusun tanah, maka

18
tanah tersebut akan semakin stabil, artinya, dalam hal ini, akan lebih sulit untuk
mengalami longsor/likuifaksi jika dibandingkan dengan tanah dengan agregat
yang tidak seragam.
Analisis saringan juga berfungsi untuk mengetahui jenis tanah tersebut, tanah
dengan berat lolos yang sangat tinggi pada ukuran diamater saringan paling kecil,
dalam hal ini diameter saringan paling kecil adalah 0,15 mm dapat
mengindikasikan jenis tanah tersebut adalah pasir/ gambut/lempung.

19
DAFTAR PUSTAKA

Blake, G. R. 1986. Particle Density. P. 377-382. In Methods of Soil Analysis, Part


1. Wisconsin: Soc. Of Agron, Madison
Cassagrande, A. 1948. Classification and Identification of Soils
Transactions, ASCE, Vol. 113. pp. 901.
Darwis. 2018. Dasar- Dasar Mekanika Tanah. Yogyakarta: Pena Indis
Hardiyanto, Hary Christady. 2011. PerancanganPerkerasanJalan&Penyelidikan
Tanah. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Punmia, B. C., 2005, Soil Mechanic and Foundation, New Delhi: Laxmi
Publications
Sukirman, S. 1992. Perkerasan Lentur Jalan Raya. Penerbit Nova, Bandung.

20
LAMPIRAN

FOTO –FOTO SAMPEL PRAKTIKUM

21
22
LAPORAN SEMENTARA

23
24
25

Anda mungkin juga menyukai