Anda di halaman 1dari 2

Pengemis adalah orang yang mendapatkan penghasilan dengan meminta-minta dimuka umum

dengan berbagai cara dan alasan untuk mengharap belas kasihan orang lain. Pengemis juga
adalah salah satu kelompok yang terpinggirkan dari pembangunan sehingga pengemis bertahan
hidup dengan pola hidup yang berbeda dari masyarakat secara umum.

Pengemis disebut sebagai salah satu penyakit sosial (Patologi Sosial) dikarenakan bentuk tingkah
laku pengemis dianggap tidak sesuai, melanggar norma-norma umum, hukum formal, dan adat
istiadat. Dalam hal ini ada dua faktor umum sebagai penyebab munculnya pengemis yakni faktor
internal yang berkaitan dengan kondisi diri pengemis dan faktor eksternal berkaitan dengan
kondisi diluar pengemis. Selain itu, Dimas Dwi Irawan menuliskan beberapa faktor penyebab
orang-orang melakukan kegiatan mengemis dalam bukunya yang berjudul Pengemis Undercover
Rahasia Seputar Kehidupan Pengemis. Pada Halaman 6 bukunya, Dimas Dwi Irawan
menyebutkan ada 11 faktor penyebab orang mengemis dan satu diantaranya berkaitan dengan
aspek ekonomi. Faktor tersebut ialah kemiskinan dan terlilit masalah ekonomi yang akut.
Pengemis dianggap sebagai orang yang tidak mampu bertahan dalam menghadapi masalah
ekonomi yang berkelanjutan sehingga terpaksa melakukan aktivitas tersebut agar dapat
melangsungkan dan bertahan hidup.

Mengacu dalam beberapa uraian terkait pengemis di atas, maka pengemis dapat dikatakan
sebagai orang miskin yang disebabkan oleh masalah sosial akibat aspek ekonomi yakni
kemiskinan. Kemiskinan merupakan faktor terbesar yang menyebabkan banyaknya pengemis di
Indonesia. Dalam Perspektif mikro, kompleksitas kemiskinan terkait dengan keadaan individu
yang relatif memiliki keterbatasan untuk keluar dari jerat kemiskinan. Diantaranya, seperti
lamban dalam bekerja, tidak memiliki keahlian, keterbatasan finansial dan lain sebagainya.
Sedangkan dalam tatanan makro, kemiskinan dipengaruhi oleh struktur sosial yang ada, itu
ditandai dengan adanya keterbatasan peluang dan kesempatan untuk bekerja. Dimensi ekonomi
mengartikan kemiskinan sebagai kekurangan sumber daya yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kesejahteraan sekelompok orang. Mengacu dalam uraian ini, pengemis dapat
dikategorikan sebagai orang miskin dikarenakan pengemis tidak dapat memenuhi kebutuhan
secara menyelurh yakni meliputi sandang, pangan, papan, kesehatan, dan pendidikan.

Chambers menerangkan dan memahami kemiskinan sebagai suatu kesatuan konsep (integrated
concept) yang memilki lima dimensi, meliputi; kemiskinan (Proper), Ketidakberdayaan
(Powerless), kerentanan menghadapi situasi darurat (State of emergency), ketergantungan
(Depency), dan keterasingan (Isolation). Mengacu kepada pemahaman terkait dimensi konsep
kemiskinan yang disebutkan oleh Chambers, maka pengemis dapat dikategorikan kedalam lima
dimensi tersebut dengan alasan sebagai berikut:

1. Pengemis dapat dikatakan sebagai miskin dikarenakan kondisi pengemis yang tidak dapat
memenuhi kebutuhan pokok berupa sandang, pangan, dan papan. Selain itu juga,
penghasilan yang didapatkan tidak menentu sehingga menambah kesulitan pengemis
dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
2. Pengemis dapat dikatakan sebagai orang yang tidak berdaya dikarenakan pengemis
sebagai orang yang tidak merasakan dan memperoleh keadilan ataupun persamaan hak
untuk mendapatkan hidup yang layak sebagai manusia. Hal ini disebabkan karena
rendahnya kemampuan pendapatan pengemis sehingga berdampak pada kekuatan
sosialnya (social power)
3. Pengemis dapat dikatakan sebagai orang yang tidak mampu dalam menghadapi situasi
darurat dikarenakan tidak memiliki alokasi pendapatan yang cukup untuk menyelesaikan
situasi darutat seperti bencana alam, tertimpa musibah, dan keadaan sakit.
4. Pengemis dapat dikatakan sebagai orang yang menggantungkan nasibnya kepada orang
lain dikarenakan kurangnya kemampuan dalam menghasilkan pendapatan yang layak
sehingga pengemis hanya bisa mendapatkan uang melalui cara meminta-minta kepada
umum. Pendapatan yang dihasilkan pengemis juga tergantung berapa banyak pihak
umum memberikan uang kepada pengemis.
5. Pengemis dapat dikatakan sebagai orang yang terasingkan dikarenakan pengemis berada
di daerah yang memiliki fasilitas-fasilitas kesejahteraan yang rendah seperti daerah
terpencil dan juga jauh dari pusat kota sehingga pengemis bertaraf hidup rendah.

Anda mungkin juga menyukai