Anda di halaman 1dari 15

BAHAN GALIAN INDUSTRI

KELOMPOK :
REEZIEQ SYIFAOEL AKBAR D1101201002
KRISESA NAGARI ARITONANG D1101201018
AQSHAL SABILAL MUTTAQIN D1101201020
STEPHANUS KEVIN D1101201024
ANASTASIUS BANDI D1101201035
Latar Belakang

Bahan galian merupakan mineral asli dalam bentuk aslinya, yang dapat
ditambang untuk keperluan manusia.
Bahan galian adalah semua produk dari pertambangan diperoleh dengan cara
pelepasan dari batuan induknya di dalam kerak bumi, terdiri dari mineral mineral.
Mineral adalah suatu benda berbentuk padat,cair, atau gas yang homogeny dan
terdapat dialam, terbentuk secara alamiah dari bahan-bahan an-organis,
mempunyai komposisi kimia tertentu dengan struktur atom dan sifat fisik yang
sama.
Klasifikasi bahan galian industri dapat ditentukan berdasarkan asal bahan
galian tersebut diperoleh
rumusan masalah
Berdasarkan pada uraian di atas dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana genesa dari genesa kalsit, pumice dan zirkon?
2. Bagaimana metode penambangan dari kalsit, pumice dan zirkon?
3. Bagaimana kegunaan dari kalsit, pumice dan zirkon?

tUJUAN
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui genesa dari kalsit, pumice dan zirkon.
2. Mengetahui metode penambangan dari kalsit, pumice dan zirkon.
3. Mengetahui kegunaan dari kalsit, pumice dan zirkon.
PEMBAHASAN

Bahan Galian Industri Yang Berkaitan Dengan Batuan Sedimen Sub Kelompok B
KALSIT
Genesa Mineral Kalsit
Merupakan mineral kalsium karbonat yang murni. Jenis
mineral ini terjadi karena penghaburan kembali
larutan batu gamping akibat pengaruh air
tanah/hujan. Endapan kalsit ditemukan berupa
pengisian rongga, tekanan dan kekar, sehingga
jumlahnya tidak banyak karena sifatnya setempat-
setempat. Mempertimbangkan cara terbentuknya dan
sifat batu gamping klastik maupun batu gamping non
klastik, kemungkinan dijumpai endapan kalsit sangat
besar didaerah batu gamping non klastik.
PEMBAHASAN
keterdapatan KALSIT

Daerah Istimewa Yogyakarta: Samigaluh Kab. Kulon


Progo, Semanu, Ponjong dan Tepus Kab. Gunung Kidul.

Jawa Timur: Klepu, Beji, Ledok Gelem, Poko Kec.


Pringkuku; Talem, Gn. Tumpuk, Kepil, Kab. Pacitan,
Trenggalek, Tanen, Bukit Gubik, Kalidawe, Denok,
Panggung, Wuni, Tulungrejo, Kab. Tulungagung; Bantur
Selatan, Wonogoro, Gedongan, Sumbermanjing wetan,
Sendangbiru, Tambakrejo, Bowotrate, Kab. Malang.

Nusa Tenggara Barat: Desa Sari Kec. Sape, Kab. Bima.

Sulawesi Selatan: Bojong Kab. Jenoponto.


PEMBAHASAN

Metode Penambangan Kalsit Di Indonesia penambangan kalsit dilakukan secara


tambang terbuka, karena endapannya berupa perbukitan dan dataran
dilingkungan pegunungan kapur. Ada juga penambangan kalsit di daerah gua-gua
kapur yang keberadaannya bersamaan dengan endapan fospat.
KEGUNAAN
Keperluan optic dan keperluan industry, serta Kristal kalsit yang tidak berwarna
dipergunakan untuk prisma polarisasi pada mikroskop
Sebagai bahan pemutih dan pengisi filler), cat, gelas, plastik, karet dan penetral
asam, industri farmasi, pengecoran logam.
Keperluan industri kertas Dengan bergesemya teknik pembuatan kerlas dari asam
ke netral atau "alkalin" maka kedudukan kaolin yang selama ini dipakai sebagai
bahan pelapis tergeser oleh kalsit.
Dengan cara ini kerlas yang dihasilkan mempunyai daya serap tinta yang lebih baik
dan tidak memantulkirn cahaya.
Pertanian Serbuk kalsit dapat dipergunakan sebagai fertilizer/pupuk sebagai
penetral tanah asam.
PEMBAHASAN

Bahan Galian Industri Yang Berkaitan Dengan Batuan Gunung Api


pumice
Genesa Pumice/Batu Apung Pumice terjadi bila magma
asam muncul ke permukaan dan bersentuhan dengan
udara luar secara tiba-tiba. Buih gelas alam dengan
gas yang terkandung didalamnya mempunyai
kesempatan untuk keluar dan magma membeku dengan
tiba-tiba. Pumice umumnya terdapat sebagai fragmen
yang terlemparkan pada saat letusan gunung api
dengan ukuran dari kerikil sampai bongkah. Pumice
umumnya terdapat sebagai lelehan atau aliran
permukaan, bahan lepas atau fragmen dalam breksi
gunung api. Batu apung dapat pula dibuat dengan
cara memanaskan obsidian, sehingga gasnya keluar.
PEMBAHASAN
keterdapatan pumice
Jambi: Salambuku, Lubukgaung, Kec. Bangko, Kab. Sarko
Lampung: sekitar kepulauan Krakatau terutama di P. Panjang (sebagai
hasil letusan G. Krakatau yang memuntahkan batu apung).
Jawa Barat: Kawah Danu, Banten, sepanjang pantai laut sebelah barat
(diduga hasil kegiatan G. Krakatau); Nagreg, Kab. Bandung (berupa
fragmen dalam batuan tufa); Mancak, Pabuaran, Kab. Serang (mutu baik
untuk agregat beton, berupa fragmen pada batuan tufa dan aliran 115
permukaan); Cicurug Kab. Sukabumi); Cikatomas, Cicurug, G. Kiaraberes
Bogor.
Daerah Istimewa Yogyakarta: Kulon Progo pada Formasi Andesit Tua. •
Nusa Tenggara Barat: Lendangnangka, Jurit, Rempung, Pringgesela (tebal
singkapan2-5 m sebaran 1000 Ha): Masbagik Utara Kec. Masbagik Kab.
Lombok Timur (ebal singkapan 2-5 m sebaran 1000 Ha); Kopang, Mantang
Kec. Batukilang Kab. Lombok Barat
Maluku: Rum, Gato, Tidore (kandungan SiO2 - 35,92-67,89%; Al2O3 = 6,4-
16,98%). • Nusa Tenggara Timur: Tanah Beak, Kec. Baturliang Kab. Lombok
Tengah (dimanfaatkan sebagai campuran bgton ringan dan filter).
PEMBAHASAN
Metode Penambangan Pumice/Batu Apung Batu apung sebagai bahan galian tersingkap
dekat permukaan, dan relatif tidak keras. Oleh sebab itu penambangan dilakukan
dengan tambang terbuka/tambang permukaan dengan peralatan sederhana. Pemisahan
terhadap pengotor dilakukan dengan cara manual. Apabila dikehendaki ukuran butir
tertentu proses pemecahan (grinding) dan pengayakan dapat dilakukan secara
manual.
Kegunaan Pumice/Batu Apung Batu apung telah dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi.
Bidang konstruksi merupakan salah satu sektor utama yang memanfaatkan batu apung
sebagai bahan baku campuran dalam membuat beton ringan dan bata ringan.
Sebagai bahan bangunan Sebagai bahan tahan api, dinding penyekat ruangan dalam
bentuk lembaran sifatnya yang hidraulis baik untuk teknik bangunan basah. Disamping itu
berfungsi pula sebagai bahan isolasi panas dan suara atau untuk isolasi kamar/peredam
atau almari es
Industri Sebagai bahan penyaring setelah diproses dengan ukuran butir tertentu
disamping untuk abrasive khususnya bahan poles untuk logam.
PEMBAHASAN
Bahan Galian Industri Yang Berkitan Dengan Endapan Residu Dan Endapan Letakan

zirkon
Genesa Zirkon Disebut pula dengan nama jargoon atau batu yakut mempunyai
komposisi kimia ZrSiO4, kekerasan 7,5 dengan berat jenis 3,9-4,8, berwarna merah
tua, kuning, hijau merupakan mineral tambahan pada batuan beku dalam yang
kaya akan sodium seperti granit, syenit dan pegmatite. Disamping itu didapatkan
pula pada batuan metamorf yang berasal dari batuan tersebut diatas.
Dijumpai pula pada endapan alluvial dalam bentuk ukuran butir yang kecil
Bersama dengan pasir kuarsa dan kasiterit. Sebagian dari jenis zirkon tidak
tembus cahaya dan disebut sebagai zirkon “biasa” dan tidak dipergunakan
sebagai perhiasan, yang berwarna bening dinamakan zirkon mulia atau Hyacinth.
Batuan zirkon berganti-ganti warna jika dipanaskan, missal zirkon berwarna
kuning (disebut sebagai hyacinth) bila dipanaskan menjadi biru, apabila
pemanasannya berlanjut akan menjadi kehijauan.
PEMBAHASAN
keterdapatan zirkon
Pasir zirkon terhampar secara luas di wilayah
Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat, dan
banyak terdapat di Bangka Belitung sebagai
endapan timah place.
Pada umumnya zircon mengandung unsur besi,
kalsium, sodium, mangan, dan unsur lainnya. Semua
zircon mengandung uranium dan thorium, sehingga
sering terjadi kerusakan radiasi internal di
dalam zircon yang menimbulkan bercak-bercak
atau jejak dari bentuk zircon ini. Zirkon
terbentuk sebagai mineral asseccories pada
batuan yang mengandung Nafeldspar (batuan
beku asam dan batuan metamorf).
PEMBAHASAN
Metode penambangan zirkon Di Indonesia zirkon didapatkan sebagai endapan
aluvial. Penambangan dapat dilakukan dengan peralatan sederhana ataupun
dengan peralatan berat. Karena berbentuk pasir dapat pula dilakukan
penambangan dengan cara diisap, selanjutnya diangkut ketempat penampungan.
Penambangan zircon juga dapat dilakukan secara langsung (run of mine)
dengan metode pengerukan yang hasil pengerukannya berupa pasir. Kemudian
dilakukan upaya pembebasan (konsentrasi) melalui wet mining disemprot
menggunakan air kemudian dimasukkan ke dalam dredge wet concentrator.
Proses ini menghasilkan unpan pasir 100 ton perjam dengan kandungan hingga
85%.
Kemudian material akan dipompa kembali untuk memperhalus sehingga didapat
ukuran yang lebih kecil sekitar 100 mesh dengan kapasitas umpan 500 ton
perjam. mineral tersebut dicuci hingga diperoleh konsentrasi akhir 97-98 %
PEMBAHASAN

Kegunaan zirkon Dengan mempertimbangkan zirkon mempunyai titik lebur yang cukup tinggi
yaitu 2430' C, maka zirkon dimanfaatkan untuk konstruksi reaktor nuklir ataupun refraktori
tinggi, ataupun untuk alloys. Zirkon oksida dimanfaatkan untuk pelapis atau glasur. Disamping
itu apabila dijumpai dalam bentuk butiran yang dapat diasah, dipergunakan sebagai
perhiasan/batu mulia. Di luar Indonesia zirkon banyak di Ceylon, India, Brazil, Amerika, Kanada,
Thailand.
Zirkon menggantikan peranan Sn-oksida untuk menghasilkan keramik putih dan keramik
berwarna yang bermutu tinggi untuk memberikan sinar dan kecerahan, khususnya keramik
untuk keperluan rumah tangga, keramik ubin, saniter, genteng keramik dan keramik dekoratif
lain.. Disamping itu apabila dijumpai dalam bentuk butiran yang dapat diasah, dipergunakan
sebagai perhiasan/batu mulia.
Zirkon berfungsi sebagai bijih utama logam zirconium, yang digunakan dalam berbagai produk
logam yang membutuhkan ketahanan terhadap panas dan korosi. Ini digunakan untuk membuat
paduan kinerja tinggi, seperti baja khusus, filamen lampu, bahan peledak primer, peralatan
komputer dan banyak komponen elektronik.
Kesimpulan
Mineral kalsit merupakan mineral kalsium karbonat yang murni. Jenis mineral ini terjadi
karena penghaburan kembali larutan batu gamping akibat pengaruh air tanah/hujan. Di
Indonesia penambangan kalsit dilakukan secara tambang terbuka, karena endapannya berupa
perbukitan dan dataran dilingkungan pegunungan kapur. Mineral kalsit sendiri banyak
digunakan sebagai prisma polarisasi pada mikroskop, sebagai bahan pemutih dan pengisi filler,
pada bidang pertanian serbuk kalsit digunakan sebagai fertilizer atau pupuk untuk
menetralkan tanah asam.
Pumice umumnya terdapat sebagai fragmen yang terlemparkan pada saat letusan gunung api
dengan ukuran dari kerikil sampai bongkah. Penambangan dilakukan dengan tambang
terbuka/tambang permukaan dengan peralatan sederhana dikarenakan batu apung sendiri
merupakan bahan galian tersingkap dekat permukaan, dan relatif tidak keras.
Zirkon merupakan mineral tambahan pada batuan beku dalam yang kaya akan sodium seperti
granit, syenit dan pegmatite. Penambangan zircon juga dapat dilakukan secara langsung (run
of mine) dengan metode pengerukan yang hasil pengerukannya berupa pasir. Zirkon
dimanfaatkan untuk konstruksi reaktor nuklir ataupun refraktori tinggi, ataupun untuk
alloys.
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai