PENDAHULUAN
1
penting keberadaan dan pelaksanaannya dalam mendeteksi fraud salah satunya
ialah korupsi.
2
oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan
terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur
kegiatan organisasi, serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh
berbagai bagian organisasi. Menurut Sawyer (2010:8), audit internal adalah fungsi
penilaian independen yang dibentuk dalam perusahaan untuk memeriksa dan
mengevaluasi aktivitas-aktivitasnya sebagai jasa yang diberikan kepada
perusahaan.
3
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti akan merumuskan tentang
“Pengaruh Sistem pengendalian internal dan Peran audit internal terhadap
Pencegahan kecurangan”
4
2.Manfaat praktis
5
BAB II
LANDASAN TEORI
6
diukur berdasarkan indikator menurut PP No. 60 tahun 2008. Mulyadi (2001:
163), mendefinisikan sistem pengendalian internal meliput struktur organisasi,
metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan
organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong
efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
7
2.6 Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian ini mengacu pada penelitian terdahulu yang relevan yang
akan diteliti. Beberapa peneliti terdahulu menemukan bahwa terdapat
hubungan antara sistem pengendalian internal dan audit internal terhadap
pencegahan kecurangan.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No. Nama dan Tahun Judul Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian
1. Theresa Festi, Pengaruh Peran Audit Hasil pengujian terdapat
Dr. Andreas, Internal Terhadap pengaruh yang signifikan
MM.Ak.CPA .CA, Pencegahan Kecurangan dari peran audit internal
Riska Natariasari, terhadap pencegahan
SE.MM.Ak.CA kecurangan.
(2014)
2. Karlina Ghazalah Sistem Pengendalian Hasil pengujian analisis
Rahman (2020) Internal Dan Peran Audit regresi linier berganda
Internal Terhadap menunjukkan bahwa
Pencegahan Kecurangan penerapan sistem
pengendalian internal dan
peran audit internal
berpengaruh secara positif
terhadap pencegahan
kecurangan pada
Pemerintah Kota Makassar.
3. Hani Fitria Pengaruh Peran Audit Hasil pengujian Peran Audit
Rahmani dan Internal Dan Internal dan Pengendalian
Nenisa Rahayu Pengendalian Internal Internal tidak berpengaruh
(2022) Terhadap Pencegahan signifikan terhadap
Terjadinya Kecurangan Pencegahan Kecurangan
8
(Fraud) Pada Pasim (fraud)
Group Wilayah Bandung
4. Diadara Gloria dan Pengaruh Audit Internal Hasil pengujian Audit
Anton Arisman Dan Pengendalian Internal dan Pengendalian
(2022) Internal Terhadap Internal tidak sepenuhnya
Pencegahan Kecurangan berpengaruh terhadap
(Studi Kasus Pada PT. Pencegahan Kecurangan
Pos Indonesia Kota karena di pengaruhi oleh
Metro provinsi lampung) faktor lain di luar variabel
5. Indra Firmansyah Pengaruh Audit Internal Hasil dari penelitian ini
(2022) Dan Pengendalian menyatakan bahwa Terdapat
Internal Terhadap pengaruh yang signifikan
Pencegahan Kecurangan antara audit internal,
(Fraud) Di PT. pengendalian internal
Perkebunan Nusantara terhadap pencegahan
Viii kecurangan (fraud).
9
2.7 Pengembangan Hipotesis
10
2.7.2 Pengaruh Peran Audit Internal Terhadap Pencegahan Kecurangan
11
2.8 Model penelitian
Variabel yang diteliti adalah sistem pengendalian internal dan peran audit
internal maka kerangka konsep serta variabel peneliti secara sistematis dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.2
Model Penelitian
12
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.2.1 Populasi
3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiono, 2005). Sampel dalam penelitian ini adalah 10 dinas pada
OPD Kota Ambon
13
Tabel 3.1
Rincian jumlah sampel dan responden penelitian
NO. OPD Jumlah
1. Dinas Pariwisata Dan Budaya 5
2. Dinas Pemadam Kebakaran Dan Penyelamatan 4
3. Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu 4
Satu Pintu
4. Dinas Perdagangan Dan Perindustrian 5
5. Dinas Perhubungan 5
6. Dinas Perikanan 4
7. Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Pemukiman 5
8. Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro 5
9. Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruangan 6
10. Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan 5
11. Dinas Kesehatan 5
12. Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil 5
13. Dinas Lingkungan Hidup Dan Persampahan 5
14. Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan 5
15. Dinas Pemuda Dan Olahraga 4
16. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan 7
Anak,Masyarakat Dan Desa
17. Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga 5
Berencana
18. Dinas Pendidikan 5
19. Dinas Perdagangan Dan Perindustrian 5
20. Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan 6
21. Dinas Sosial 5
22. Dinas Tenaga Kerja 5
Jumlah 110
14
3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel
15
3.5 Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel
Tabel 3.2
Defenisi Operasional Variabel
16
organisasi mencapai
tujuannya dengan
melakukan pendekatan
sistematis dan disiplin
untuk mengevaluasi dan
meningkatkan
efektofotas manajemen
risiko, pengendalian, dan
proses tata kelola.
3. Pencegahan pencegahan kecurangan
kecurangan(Y) adalah aktivitas yang
dilaksanakan manajemen
dalam hal penetapan
kebijakan, sistem dan
prosedur yang membantu
meyakinkan bahwa
tindakan yang diperlukan
sudah dilakukan dewan
komisaris, manajemen
dan personel lain
perusahaan untuk dapat
memberikan keyakinan
memadai dalam
mencapai 3 (tiga) tujuan
pokok yaitu keandalan
pelaporan keuangan,
efektivitas dan efisiensi
operasi serta kepatuhan
terhadap hukum dan
peraturan yang berlaku.
17
3.6 Teknik Analisis Data
3.6.1 Uji Kualitas Data
3.6.1.1 Uji Validitas
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variable residual memiliki distribusi normal ( Ghozali, 2018). Untuk menguji
apakah data- data yang dikumpulkn berdistribusi normal atau tidak dapat
dilakukan dengan metode sebagai berikut : Uji statistik sederhana yang sering
digunakan untuk menguji asumsi normalitas adalah dengan menggunakan uji
nromalitas dari Kolmogorov Smirnov. Metode pengujian normal tidaknya
distribusi data dilakukan dengan melihat nilai signifikansi variable jika signifikan
lebih besar dari α= 5 % maka menunjukan distribusi data normal. Jadi uji
normalitas adalah uji suatu data untuk mengetahui distribusinya normal atau tidak.
Uji normalitas menggunakan Kolmogorov Smirnov.
18
3.6.2.2 Uji Multikolinearitas
19
Uji Regresi Linier berganda Sugiyono (2018) mengatakan bahwa regeresi
berganda didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel
dependen (terikat) dengan beberapa variabel independen (bebas). Analisis regresi
berganda pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen
dengan lebih dari satu variabel independen, dengan tujuan untuk memecahkan
masalah penelitian. Untuk melihat bagaimana pengaruh sistem pengendalian
internal (X1), Peran audit internal (X2), terhadap Pencegahan kecurangan maka
model analisis yang digunakan secara matematis ditulis sebagai berikut:
Y = a + ß1X1 + ß2X2 + e
Keterangan:
Y: Pencegahan kecurangan
A: Konstanta
ß: Koefisien Regresi
e : Standar error
3.8.1 Uji t
Menurut Sugiyono (2016:250) “Uji t disebut juga uji signifikan individual.
Uji ini menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen (x) secara
parsial terhadap variabel dependen (y). Ghozali (2018) mengatakan bahwa uji t
digunakan untuk mengetahui masing-masing variabel independen terhadap
variabel dependen. Jika thitung > tabel atau nilai signifikansi uji t < 0,05 maka
disimpulkan bahwa secara individual variabel independen berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen.
20
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya kemampuan
model regresi dalam menjelaskan variabel terikat. Nilai koefisien determinasi atau
adjusted R2 antara nol dan satu. Nilai koefisien determinasi atau adjusted R 2 yang
mendekati satu, yang artinya menunjukkan adanya pengaruh variabel bebas (X)
yang besar terhadap variabel terikat (Y). Sebaliknya jika nilai koefisien
determinasi atau adjusted R2 semakin kecil atau mendekati nol, maka dapat
dikatakan pengaruh variabel bebas (X) adalah kecil terhadap variabel terikat (Y)
(Ferdinand, 2014).
21