Anda di halaman 1dari 7

LK 3.

1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode


Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan peserta didik Dalam
Pembelajaran

Lokasi SMP Negeri 1 Tambakdahan


Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin dicapai Mengatasi motivasi belajar peserta didik pada mata
pelajaran IPA dengan Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL)
Penulis Gina Apriandiani, S.Pd.
Tanggal Senin 14 November 2022
Situasi: Berdasarkan data dari BK dan wali kelas, siswa SMPN 1
Kondisi yang menjadi latar belakang Tambakdahan memiliki latar belakang ekonomi keluarga
masalah, mengapa praktik ini yang beragam, hampir 70% berasal dari keluarga petani,
penting untuk dibagikan, apa yang 20% pedagang dan 10% pekerjaan lainnya Pekerja Migran
menjadi peran dan tanggung jawab Indonesia (PMI). Banyak siswa yang ditinggal orangtuanya
anda dalam praktik ini. menjadi PMI, sehingga sebagian besar peserta didik di
SMPN 1 Tambakdahan tinggal bersama kakek-neneknya
yang menyebabkan kurangnya perhatian dan pengawasan
terhadap peserta didik tersebut serta menyerahkan
sepenuhnya pendidikan anak kepada sekolah.
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah dari praktik
pembelajaran ini adalah :
1. Peralihan pembelajaran jarak jauh ke pembelajaran
tatap muka membuat motivasi belajar peserta didik
menurun. Oleh karena itu, peserta didik merasa
bosan pada saat pembelajaran di kelas karena
terbiasa bermain di rumah saat pembelajaran jarak
jauh.
2. Media pembelajaran yang diimplementasikan oleh
pendidik kurang begitu menarik perhatian peserta
didik.
3. Model pembelajaran yang kurang inovatif membuat
peserta didik menjadi cepat bosan saat proses
pembelajaran.
Itu semua menjadi salah satu penyebab motivasi belajar
yang menurun dan peserta didik cenderung bosan dalam
proses pembelajaran.

Praktik ini perlu dibagikan


Praktik ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi
untuk sesama rekan pendidik yang mengalami
permasalahan yang sama, selain itu juga sebagai bahan
evaluasi untuk saya selaku pendidik agar bisa
meningkatkan kemampuan dalam memberikan materi
pembelajaran kepada peserta didik. Model Problem Based
Learning berbantuan percobaan sederhana (Eksperimen)
tepat digunakan dalam praktik pembelajaran ini.

Peran dan Tanggung Jawab Pendidik


Peran dan tanggung jawab saya dalam hal ini mendesain
pembelajaran dan melaksanakan proses pembelajaran
yang inovatif, kreatif dan menyenangkan dengan
menggunakan model, metode dan media pembelajaran
yang tepat, disesuaikan dengan karakteristik peserta didik
sehingga dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar
peserta didik pada pembelajaran IPA sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai.
Tantangan : Tantangan dari peserta didik:
Apa saja yang menjadi tantangan 1. Peserta didik masih memiliki semangat belajar yang
untuk mencapai tujuan tersebut? rendah.
Siapa saja yang terlibat, 2. Kemampuan dasar matematis atau literasi numerasi
masih rendah
3. Peserta didik merasa bosan dan jenuh di sekolah
4. Peserta didik cenderung pasif dan kurang percaya diri
dalam menyampaikan pendapatnya.

Tantangan dari pendidik:


1. Pendidik memanfaatan TPACK pada proses
pembelajaran sebagai alat atau media dalam
pembelajaran inovatif yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik
2. Pendidik mengoptimalkan model pembelajaran yang
inovatif dan relevan dengan kebutuhan peserta didik
dan karakteristik materi pelajaran.
3. Pendidik menerapkan pembelajaran yang berbasis
HOTS
4. Pendidik membuat keadaan kelas menjadi lebih
menyenangkan.

Pihak yang terlibat dalam mencapai tujuan:


1. Peserta didik sebagai objek sasaran pembelajaran agar
dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajarnya.
2. Pendidik sebagai pendidik atau fasilitator dalam hal
meningkatkan kompetensi pedagogik dan kompetensi
profesional.
3. Rekan sejawat sebagai pendukung dalam pengambilan
gambar dan video pembelajaran.
4. Kepala sekolah, waka kesiswaan, waka kurikulum, dan
waka sarana prasarana sebagai pendukung dalam
menunjang semua kegiatan praktik pembelajaran.
Seperti perizinan peserta didik membawa HP,
peminjaman ruangan dan peminjaman chromebook.
5. Dosen pembimbing dan guru pamong yang
mengarahkan dan membimbing.

Aksi : Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi


Langkah-langkah apa yang tantangan:
dilakukan untuk menghadapi Memilih model pembelajaran Problem Based Learning
tantangan tersebut/ strategi apa
yang digunakan/ bagaimana dengan metode percobaan (Eksperimen) agar peserta didik
prosesnya, siapa saja yang terlibat / lebih tertarik dalam belajar mata pelajaran IPA,
Apa saja sumber daya atau materi khususnya materi Proses Pencernaan Makanan. Dalam
yang diperlukan untuk proses pembelajaran yang dilakukan selama kegiatan PPL,
melaksanakan strategi ini pendidik berusaha melaksanakan pembelajaran yang
bersifat student center, dengan menggunakan model
pembelajaran PBL dan tugas pendidik selama proses ini
hanyalah sebagai fasilitator dalam belajar.

Berikut proses pembelajarannya:


1. Model dan metode pembelajaran yang inovatif
Pemilihan model pembelajaran Problem Based Learning
dan metode percobaan sederhana (Eksperimen).
Kegiatan pembelajaran sebagai berikut:
a. Kegiatan pendahuluan
Salam dan doa, apersepsi dan menarik perhatian
peserta didik dengan ice breaking, memberi
motivasi berupa manfaat pembelajaran dan
menyampaikan tujuan pembelajaran, pemberi
acuan dan pemberian soal pretest dalam bentuk
google form untuk mengetahui kemampuan awal
peserta didik terkait materi yang akan dipelajari.
b. Kegiatan inti
1) Orientasi masalah dalam bentuk gambar yang
disiapkan dalam e-LKPD pada google classroom,
peserta didik mencermati gambar tersebut dan
memberikan pendapatnya mengenai masalah
yang terjadi pada gambar, gambar yang disajikan
adalah gambar orang yang batuk karena
tersedak makanan, siswa diperintahkan
membuat pertanyaan terhadap yang terjadi pada
gambar tersebut.
2) Mengorganisasikan peserta didik dalam belajar
yaitu membentuk kelompok dan merumuskan
masalah dari identifikasi masalah pada gambar
sebelumnya. Beberapa peserta didik sudah
terbiasa dalam merumuskan masalah contohnya
seperti “bu kenapa orang tersebut tersedak
makanan, memang bagaimana mengunyah
makanannya?, tapi sebagian besar peserta didik
masih ada yang harus dibantu oleh guru untuk
mengarahkan membuat rumusan masalah.
3) Membimbing penyelidikan kelompok, pendidik
membimbing dan mengarahkan peserta didik
untuk melakukan percobaan sederhana dan
mencatat hasil percobaan yang dilakukan yaitu
meneliti hasil proses pencernaan mekanik dan
kimiawi pada nasi yang dikunyah kemudian di
tetesi iodin (betadine), pada kegiatan ini terlihat
peserta didik merasa senang dan terlibat aktif
mengikuti kegiatan pembelajaran.
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya,
pada tahap ini peserta didik menganalisis hasil
data yang diperoleh dari meneliti perubahan
pada nasi dan berdiskusi dengan teman
sekelompoknya, mencari informasi tambahan
dari berbagai sumber seperti bahan ajar,
informasi penunjang (referensi website),
informasi dari modul dan buku paket, serta
menetapkan solusi dari rumusan masalah yang
telah dibuat.
5) Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah, dilakukan dengan cara
mempresentasikan hasil diskusi terkait solusi
dari rumusan masalah yang telah dibuat di
depan kelas.
c. Kegiatan penutup
Menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan, melakukan tes formatif (Posttest) melalui
google form, merefleksikan pembelajaran, memberi
tahu informasi rencana pembelajaran selanjutnya
yaitu materi tentang gangguan sistem pencernaan
dan diakhiri doa serta salam sebagai penutup
pembelajaran.
2. Pemanfaatan IT/ TPACK sebagai media
Selama proses pembelajaran berlangsung, guru
menggunakan media google classroom untuk peserta
didik dapat mengakses tugas berupa e-LKPD, evaluasi
pembelajaran berupa Pretest, Posttest dan refleksi
pembelajaran, bahan ajar seperti modul bahan ajar,
PPT dan informasi penunjang berbentuk link website
(artikel) guru juga menggunakan media google slide
yang ditampilkan di kelas menggunakan proyektor, hal
ini ternyata mampu menarik perhatian peserta didik.
Pada tahap asesmen, penggunaan HP untuk peserta
didik mengakses google form sebagai media untuk
menguji pemahaman peserta didik tentang materi
proses pencernaan mekanik dan kimiawi, dan peserta
didik juga terlihat bersemangat dan sudah terbiasa saat
menggunakannya.

Sumber Daya
Sumber daya atau materi yang diperlukan:
1. Media TPACK (Google slide yang sesuai dengan
materi yang dipelajari)
2. Media gadget untuk mencari informasi tambahan,
mengisi e-LKPD, mengisi soal pretest dan posttest
3. e-LKPD pada Google Classroom
4. Bahan ajar yang dibuat oleh guru
5. Chromebook (laptop)
Refleksi Hasil dan dampak Dampak dari aksi langkah – langkah yang dilakukan
Bagaimana dampak dari aksi dari
Langkah-langkah yang dilakukan? 1. Penggunaan model PBL efektif digunakan karena
Apakah hasilnya efektif? Atau tidak mampu melatih siswa untuk memecahkan
efektif? Mengapa? Bagaimana masalah, berpikir kritis, sikap kolaboratif,
respon orang lain terkait dengan
strategi yang dilakukan, Apa yang kreativitas dalam kegiatan pembelajaran pada
menjadi faktor keberhasilan atau materi proses pencernaan makanan yaitu proses
ketidakberhasilan dari strategi yang mekanis dan kimiawi.
dilakukan? Apa pembelajaran dari 2. Penggunaan media google slide mampu menarik
keseluruhan proses tersebut perhatian siswa dalam memahami materi
pembelajaran yang berisi gambar kemudian tentang
materi proses pencernaan juga informasi kegiatan
yang akan dilakukan.
3. Penggunaan metode percobaan sederhana yaitu
praktikum tentang bagaimana proses pencernaan
mekanis dan kimiawi mengajarkan peserta didik
mengamati secara langsung dan membuat peserta
didik menebak-nebak apa yang akan terjadi
selanjutnya, peserta didik menjadi lebih
bersemangat.

● Usaha menghadapi kesulitan pembelajaran:


6, 7, 8, 9
● Ketertarikan dalam mengikuti pelajaran: 1,
2, 4
● Semangat mengikuti pelajaran: 3, 5, 10

Sebagian besar siswa memperlihatkan semangat, usaha


dan ketertarikannya pada proses pembelajaran.

Hasil Pretest dan Posttest

Pretest

Posttest
Respon

Respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran ini,


sangat bersemangat tertarik terhadap materi yang
disampaikan, hal tersebut dilihat dari kegiatan melakukan
percobaan sederhana dan tugas yang diberikan juga
mampu diselesaikan dengan baik dan mereka jadi lebih
paham bagaimana makanan diproses dalam tubuh dan
apa saja yang berperan di dalamnya.

Faktor Keberhasilan
Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan
pada penguasaan guru terhadap media pembelajaran
dengan menggunakan google slide, metode eksperimen,
model pembelajaran PBL dan langkah-langkah pada
rencana pembelajaran yang sudah dibuat yaitu tentang
materi proses pencernaan makanan, siswa berhasil
memahami bagaimana makanan di proses dalam tubuh
manusia itu dibuktikan pada hasil posttest peserta didik
yang meningkat nilainya dibandingkan nilai tes
pengetahuan awal (Pretest)

Faktor Ketidakberhasilan
Salah satunya dalam melakukan percobaan sederhana,
tidak semua kelompok berhasil melakukan dan
mendapatkan hasil yang diinginkan. Ada salah satu
kelompok yang tidak mau mengunyah makanannya
(langkah eksperimennya) karena mual sehingga kelompok
tidak dapat hasil eksperimen yang maksimal.

Pembelajaran Dari Keseluruhan Proses


Pembelajaran yang bisa diambil dari proses dan kegiatan
yang sudah dilakukan adalah guru harus lebih kreatif dan
inovatif dalam memilih strategi, metode, model dan media
pembelajaran untuk membuat proses belajar mengajar
sesuai dengan dengan karakteristik peserta didik dan juga
karakteristik materinya, sehingga dapat meningkatkan
motivasi belajar peserta didik dan meningkatkan hasil
belajar peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai