Anda di halaman 1dari 8

Makalah

Aplikasi Supervisi Pengawas Pada Madrasah Dan Pondok Pesantren


“Diajukan sebagai salah satu tugas kelompok pada mata kuliah Supervisi pendidikan”

Disusun Oleh :
1. Nurazizah
2. Siti Khodijah
3. Ahmad Dahlan
4. Robi Hidayat

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


INSTITUT UMMUL QURO AL-ISLAMI
2021-2022
KATA PENGNTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah memberikan rahmat serta
hidayahnya sehingga terselesaikannya tugas mata pelajaran Supervisi pendidikan ini.

Sholawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan Nabi
Muhammad saw, yang telah menuntun kita dari jaman jahiliyah hingga saat ini di jalan
yang terang benerang yang penuh dengan hidayah.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini, maka dari
itu perlu adanya kritik dan saran, agar makalah ini lebih baik lagi. Akhirnya, kepada
semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini saya ucapkan terima
kasih.

Bogor, Desember 2022

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................................. i

Daftar Isi......................................................................................................................................,. ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................. 1

A. Latar Belakang................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................... 3

A. Aplikasi suvervisi pengawasan di madrasah.......................................................3

BAB III PENUTUP....................................................................................................................... 20

A. Kesimpulan...................................................................................................................... 20
B. DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1
A. LATAR BELAKANG

Supervisi pendidikan didefinisikan sebagai proses pemberian layanan bantuan


profesional kepada guru untuk meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas-
tugas pengelolaan proses pembelajaran secara efektif dan efisien (Bafadal, 2004:46). Dengan
adanya pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah diharapkan memberi dampak terhadap
terbentuknya sikap professional guru. Sikap professional guru merupakan hal yang amat
penting dalam
memelihara dan meningkatkan profesionalitas guru, karena selalu berpengaruh pada
perilaku dan aktivitas keseharian guru. Perilaku profesional akan lebih diwujudkan dalam diri
guru apabila institusi tempat ia bekerja memberi perhatian lebih banyak pada pembinan.
pembentukan, dan pengembangan sikap profesional (Pidarta, 1996:380).
Supervisi merupakan salah satu fungsi kepala sekolah untuk meningkatkan kualitas
dan profesionalisme guru dalam melaksanakan pengajaran. Sehubungan dengan pentingnya
aktifitas supervisi sekoalah yang berkaitan dengan peningkatan kualitas guru pada khususnya
dan peningkatan mutu pendidikan pada umumnya.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana ketuntasan dalam pencapaian sasaran ?
2. Apa tujuan dan sasaran pengawasan ?
3. Apa peran seorang pengawas ?
C. Tujuan
1. Untuk kemajuan pada diri murid
2. Mengoptimalkan pencapaian sasaran akademik
3. Peran seorang pengawas

3
Bab II
pembahasan
A. Aplikasi supervisi (pengawasan) di Madrasah
Salah satu kegiatan paling penting dalam penyelenggaraan pendidikan adalah
meningkatkan dan menjaga mutu pendidikan. Sebagai suatu system yang terdiri dari input,
proses, dan output, maka yang di maksud dengan mutu pendidikan dalam hal ini ialah mutu
outout dan system pendidikan tersebut yang wujudnya adalah perkembangan atau kemajuan
pada diri murid. Ini berarti bahwa suatu system pendidikan dengan input berupa sarana dan
dana yang melimpah sekalipun, jika tidak menghasilkan lulusa dengan tingkatan mutu yang
di inginkan, maka ia adalah system pendidikan yang bermutu rendah. Begitu pula halnya
dengan jumlah peserta didik atau murid. Meskipun seratus persen anak usia sekolah telah
mengikuti dan lulus sekolah, misalnya,tetapi jika kualifikasi atau mutu lulusannya amat
rendah, tentu tidak dapat dikatakan bahwa system persekolahan tersebut bermutu. Hal ini
amat penting untuk disadari dan diketahui, agar tidak terbaur dengan pengertian tentang mutu
pendidikan yang sering digunakan orang ketika menilai kemampuan serta kesungguhan
pemerintah dan masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan prasarana , seing di jadikan
indikator mutu pendidikan
Inti dari proses pendidikan yang menggunakan system persekolahan seperti pada madrasah
adalah program pengajaran di kelas adalah di kelas. Sejalan dengan apa yang telah
dikemukakan diatas,maka output dari program pengajaran dikelas adalah kemajuan pada diri
murid.perkembangan kemajuan tersebut dapar meliputi tiga aspek yaitu:
a. .kemampuan intelektual yang terdiri dari dua hal yaitu yang bersifat akademik seperti
pengetahuan matematika,bahasa,dsb.,dan yang bersifat non akademik seperti
kreatifitas,kemempuan berfikir kritis,kemempuan berfikir analitis,dsb.nya.
b. watak atau karakteristik pribadi,yang juga berdiri dari dua hal yaitu yang bersifat
normtive seperti keimanan,kejujuran,kesopanan,dsb.dan yang bersifat non normative
seperti kematangan emosi,sikap ilmiah,keinginan berprestasi,senang
bertanya,dsb.nya.
c. ketrampilan praktis,juga terdiri dari dua jenis yaitu 1).kemempuan yang memerlukan
koordinasi antara paca indra dengan gerakan otot baik yang bersifat fisik maupun
yang berkenaan dengan profesi atau tugas tertentu, dan 2).ketrampilan sosial yang
kompleks seperti memimpin rapat, mengkoordinasikan kegiatan, mempengaruhi
orang lain, dsb.
Sebuah madrasah dikatakan efektif dan bermutu jika luusanya (paling tidak sebagian
besar)mencapai tigkat perkembangan yang diingikan pada ketiga aspek diatas.
Ada dua jenis kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka menjamin bahwa setiap
julusan yang yang dihasilkan memang benar benar memenuhi standar mutu yang
ditetepkan,khususnya dalam hal penguasaan bidang akademik
(mata pelajaran) yang diajarkan yaitu :
a) menetapkan sistem belajar tuntas (mastery learning) yaitu prosres belajar
belajardimana guru melanjutkan pengajaran kepokok bahasan yang berikutnya hanya
jika seluruh murid dikelasnya (sekurangnya sebagian besar) memang telah menguasai
4
seluruh isi pokok bahasan yang diajarkan.jika hal ini diterapkan, maka murid yang
telah menyelesaikan seluruh pelajaran dijamin telah pernah menguasai seluruh yang
telah diajarkan kepadanya tersebut. Kegiatan ini disebut quality assurance.
b) Karena tidak ada manusia tidak luput dari proses kelupaan, maka diperlukan
pengecekan akhir sebelum seorang murid dinyatakan lulus, yaitu dengan mengadakan
ujian akhir. Biasanya, ujian akhir ini berkenaan dengan pokok-pokok bahasan yang
esensial saja, karena waktu yang sangat terbatas. Ujian akhir juga berfungsi untuk
pokok bahasan yang esensial telah melakukan upaya tambahan (remedial) untuk
menguasainya sehingga ia pun dinyatakan layak untuk lulus. Kegiatan akhir ini
disebut quality control (Depag,hal 31).
Dari dua jenis kegiatan diatas,tampak jelas bahwa amat penting dalam upaya menjamin
mutu lulusan adalah yang pertama, yaitu Quality assurance.
1. Misi Pengawasan Akademik di Madrasah
Setiap lazimnya setiap kegiatan pengawasan (supervisi), maka hakekat pengawasan
dari akademik adalah pengendalian atau control. Dalam hal ini, yang hendak di kendalikan
adalah ketuntasan dalam pencapaian sasaran akademik melalui pengawasan dan
pembimbingan terhadap guru agar proses mengajarnya efektif. Berkenaan dengan hal ini,
amat penting untuk dicatat baik oleh pengawas maupun guru serta pihak terkait lainya, bahwa
yang hendak dikendalikan pada pengawasan akademik adalah hasil pengajaran, bukan
perilaku gurunya. Apalagi kalau hanya perilaku administratif guru seprti kehadiran,
pembuatan rencana mengajar tertentu, dan sebagainya. Oleh sebab itu, misi utama kegiatan
supervisi akademik adalah:
Mengoptimalkan pencapaian sasaran akademik, yang berupa penguasaan murid atas mata
pelajaran yang di ajarkan.
Program pengawasan akademik dikatakan berhasil jika misi utama ini tercapai dengan
baik (accomplished) dan sebaliknya. Tentu saja, dengan tidak mengabaikan tujuan
pendidikan yang lainya, yang bersifat non akademik. Adanya misi ini harus diketahui dan
dihayati dengan baik oleh setiap pengawas akademik, dan juga harus di pahami dengan baik
oleh guru, kepala sekolah, terdapat persepsi (pemahaman) yang sama mengenai apa yang
harus dilakukan masing masing agar misi tersebut tercapai.
2. Tujuan dan Sasaran
Sejalan dengan misi utama dari pengawasan akademik seperti yang telah disebutkan
di atas, maka dapat dikatakan bahwa tujuan dari kegitan yang dilakukan oleh seorang
pengawas akademik adalah :
1. Agar terjadi proses belajar mengajar yang mengikuti prinsip belajar tuntas tanpa harus
mengorbankan pencapaian target kurikulum yang ada
2. Agar terjadi peningkatan semangat guru dalam mengajar dan minat dalam murid
mempelajari mata pelajaran yang diajarkan. Kedua hal ini merupakan faktor penentu
bagi optimal tidaknya pencapaian prestasi akademik setiap murid sesuai dengan
potensi yang mereka miliki masing masing
3. Agar terwujud suatu suasana sadar dan peduli mutu di sekolah, khususnya di
kalangan guru, murid, gan kepala sekolah, dalam arti semua pihak tersebut bertekad

5
(commited) untuk mewujudkan misi yang sama yaitu tingkat penguasaan murid yang
tinggi atas materi pelajaran yang di ajarkan.
Ketiga tujuan yag disebutkan di atas jika di rangkumkan sebenarnya merupakan prasyarat
bagi apa yang dinamakan pengajaran yang efektif (effective teaching). Dalam rangka
mencapai tujuan tujuan tersebut, perlu di buat sasaran sasaran operasional yang setiap
pengawas akademik harus berupaya mencapainya. Seperti telah dinyatakan dibagian
terdahulu, hal yang hendak di kendalikan melauli pengawasan akademik bukanlah perilaku
guru melainkan tingkat penguasaan murid terhadap apa yang diajarkan.
3. Peran dan Tugas Pengawas Akademik di Madrasah
Peran yang diharapkan dari seorang pengawas akademik adalah:
1. Sebagai nara sumber bagi guru dalam merencanakan dan melaksanakan tugas
tugasnya, serta dalam melakukan evaluasi diri, sehingga guru dapat secara terus
menerus meningkatkan kinerjanya.
2. Sebgai fasilitator dan bahkan pembimbing yang membantu guru dalam mengatasi
hambatan yang dihadapi maupun dalam mengatasi hambatan yang dihadapi mapun
dalam mengatasi kekurangan yang dialami
3. Sebagai motivator yang dengan berbagai cara selalu mengupayakan agar guru mau
bekerja lebih bersungguh sungguh dan bersemangat.
4. Sebagai aparat mengendali mutu pelajaran (quality assurance auditor) yang secara
periodic dan sistematik mengecek, menganalisis, mengevaluasi, dan mengarahkan
serta mengambil tindakan agar peningkatan efektifitas pengajaran terlaksana dengan
baik dan berhasil.
5. Sebagai peran tambahan, adalah sangan tepat jika seorang pengajaran pengawas
akademik adalah juga seorang penilai (assessor) dalam rangka program akreditasi
sekolah.
Sedangkan tugas seorang pengawas akademik sekurangnya harus mencakup hal hal
berikut:
1. Mengupayakan agar guru lebih bersungguh sungguh dan bekerja lebih keras serta
bersemangat dalam mengajar.
2. Mengupayakan agar system pengajaran ditata sedemikian rupa sehingga berlaku
prinsip belajar tuntas.
3. Mengupayakan agar semacam tekanan (presure) terhadap guru untuk mencapai tujuan
pengajarannya.
4. Membuat kesepakatan dengan guru maupun dengan kepala sekolah mengenai jenis
dan tingkatan dari target output yang harus mereka capai sehubungan dengan
keberhasilan pengajaran.
5. Secara periodik melakukan pemantauan dan penilaian (assessement) terhadap
keberhasilan (efektifitas) mengajar guru
6. Membuat persiapan dan perencanaan kerja, menyusun dokumen dan laporan bagi
setiap kegiatan, serta mengembangkan system pengelolaan data hasil wawancara.
7. Melakukan koordinasi seta membuat kesepakatan kesepakatan yang diperlukan kepala
sekolah.

6
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Aplikasi supervisi merupakan Salah satu kegiatan paling penting dalam penyelenggaraan
pendidikan adalah meningkatkan dan menjaga mutu pendidikan. Sebagai suatu system yang
terdiri dari input, proses, dan output, maka yang di maksud dengan mutu pendidikan dalam
hal ini ialah mutu outout dan system pendidikan tersebut yang wujudnya adalah
perkembangan atau kemajuan pada diri murid. Ini berarti bahwa suatu system pendidikan
dengan input berupa sarana dan dana yang melimpah,
Tujuan dan Sasarannya sejalan dengan misi utama dari pengawasan akademik seperti yang
telah disebutkan di atas, maka dapat dikatakan bahwa tujuan dari kegitan yang dilakukan oleh
seorang pengawas akademik adalah :
1. Agar terjadi proses belajar mengajar yang mengikuti prinsip belajar tuntas tanpa harus
mengorbankan pencapaian target kurikulum yang ada
2. Agar terjadi peningkatan semangat guru dalam mengajar dan minat dalam murid
mempelajari mata pelajaran yang diajarkan. Kedua hal ini merupakan faktor penentu
bagi optimal tidaknya pencapaian prestasi akademik setiap murid sesuai dengan
potensi yang mereka miliki masing masing

Anda mungkin juga menyukai