Tn. X telah menjalani operasi hipospadia saat usia 6 tahun dan menjalani terapi saat
usia 4 tahun sehingga penisnya dapat tumbuh normal. Oleh sebab itu, hipospadia dan mikro
penis pada Tn. X sudah dinyatakan sembuh dan tidak berpengaruh pada mekanisme
ereksinya. Ada sebuah kasus, Steve Baker (62), salah seorang yang menderita hipospadia.
Seperti diberitakan Mirror, Selasa (15/12/2015), penderita hipospadia cenderung memiliki
mikropenis karena panjang penisnya tak seperti pria normal pada umumnya. "Kondisi ini
memengaruhi kepercayaan diri saya mengingat masyarakat hanya fokus pada ukuran penis
laki-laki," katanya. Pada usia 21 tahun, Steve akhirnya menjalani operasi karena sempat
diejek oleh saudara kandungnya. Seorang dokter Urolog pun membantunya. Ketika itu,
dokter memutuskan untuk menyunat Steve agar dia bisa merasa orgasme. Beruntung, operasi
Steve berhasil dilakukan dan dia menemukan cintanya pada usia 29 tahun. Kini pria tersebut
telah memiliki dua putera masing-masing berusia 30 dan 28 tahun. Namun sayangnya,
pernikahannya kandas pada 2001. "Kita tidak ditakdirkan bersama, seks begitu sulit bagi
saya," katanya. Berdasarkan contoh di atas, seorang pria yang telah berhasil operasi dari
hipospadia dan mikro penisnya dapat mengalami orgasme dan memiliki keturunan.