Anda di halaman 1dari 8

RMK MANAJEMEN KOPERASI & UMKM

Management Pemasaran UMKM

Dosen Pengajar :
N. PARAMANANDA

Oleh :
Kelompok 1

1. IKadek Adi Saputra 1932122035


2. I Gede Wahyu JUni Pratama 1932122159
3. I Kadek Andy Mulya Wirawan 1932122088
4. Ketut gede hardi prabawa 1932122173
5. Pande Gede Pradiksa Pranugaha 1932122177
6. I Kadek Oka Permana Putra 1932122153

UNIVERSITAS WARMADEWA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PRODI MANAJEMEN/ BISNIS
TAHUN AJARAN 2022/2023
A. Perencanaan Pemasaran UMKM

1. Ringkasan Eksekutif (Executive Summary).

Ringkasan ini adalah bagian yang tepat untuk membuat pembaca rencana
pemasaran Anda tentang gambaran umum tujuan bisnis Anda serta strategi pemasaran
yang akan Anda gunakan. Pembaca membutuhkan ringkasan ini untuk melihat sekilas
bisnis Anda dan tujuan keseluruhan dari rencana pemasaran Anda.

2. Pernyataan Visi & Misi

Di sinilah Anda menggambarkan nilai-nilai perusahaan Anda dan bagaimana


mereka berhubungan dengan tujuan keseluruhan Anda sebagai sebuah organisasi. Inilah
beberapa pertanyaan bagus untuk membuat Anda berpikir secara terstruktur:

Apa yang perusahaan Anda lakukan hari ini?


Apa yang penting bagi perusahaan Anda?
Apa yang ingin dilakukan perusahaan Anda di masa depan?
Apa identitas merek Anda?
Seperti apa budaya Anda?
Apa manfaat perusahaan Anda bagi pelanggan, karyawan, dan pemangku kepentingan?

3. Membuat Target Pemasaran

Ini adalah salah satu bagian terpenting dari rencana pemasaran Anda: menetapkan
kepada siapa Anda ingin memasarkan produk Anda. Tanpa sekelompok orang tertentu,
uang yang Anda habiskan untuk pemasaran akan sia-sia. Pikirkan seperti ini: Ada
sekelompok orang di dunia yang saat ini yang membutuhkan layanan atau produk Anda
tetapi belum tahu itu ada. Siapa orang-orang tersebut? Berikut adalah beberapa
pertanyaan lain untuk bertukar pikiran:

Apa demografis pelanggan Anda (jenis kelamin, usia, pendapatan, pendidikan, dll.)?
Apa kebutuhan dan minat mereka?
Apa profil psikografis mereka (sikap, filosofi, nilai-nilai, gaya hidup, dll.)?
Bagaimana mereka berperilaku?
Apa saja produk yang sudah ada yang mereka gunakan?

4. Produk dan Layanan

Produk atau layanan Anda (jelas) adalah pusat bisnis Anda. Di bagian ini,
pikirkan secara kritis tentang apa yang Anda tawarkan kepada pelanggan Anda.

Apa yang Anda buat atau sediakan untuk pelanggan?


Apa kebutuhan pelanggan Anda?
Bagaimana produk atau layanan Anda memenuhi kebutuhan pelanggan?
Nilai apa yang Anda tambahkan dalam kehidupan pelanggan Anda?
Jenis produk atau layanan apa yang Anda tawarkan?
Untuk menjawab hal-hal tersebut di atas, perlu kiranya ada survey pasar sederhana atau
ada komunikasi Anda dengan beberapa target pasar.

5. Saluran Distribusi

Pada titik ini dalam laporan, Anda harus bertransisi lebih ke teori dan praktik
pemasaran yang sebenarnya. Saluran distribusi adalah jalan yang dapat Anda gunakan
untuk menjangkau pelanggan atau bisnis. Penting untuk memikirkan semua saluran
penjualan saat ini dan yang potensial. Beberapa termasuk contoh saluran penjualan
termasuk:

Situs Web
Sosial Media
eCommerce
Distributor, Agen, Reseller
Eceran, Pengecer
Proyek
Supply Industri, dll.

6. Profil Kompetisi

Salah satu aspek utama dari rencana pemasaran Anda adalah mengembangkan
proposisi penjualan unik (Unique Selling Proposition, USP) Anda. USP adalah fitur atau
sikap yang memisahkan produk atau layanan Anda dari yang ditawarkan oleh pesaing. Ini
semua tentang diferensiasi, dan membedakan perusahaan Anda sebagai pemilik tunggal
dari satu jenis barang atau jasa dapat sangat membantu bisnis Anda. Berikut adalah
beberapa ide untuk dipertimbangkan:

Apa USP Anda?


Siapa saja pesaing Anda? Apa yang mereka tawarkan?
Apa kekuatan dan kelemahan pesaing Anda?
Apa kebutuhan pasar (atau pelanggan) yang tidak dilayani? Apa yang dapat Anda
lakukan untuk memenuhi kebutuhan itu?

7. Strategi Penetapan Harga

Harga adalah sesuatu yang harus Anda pertimbangkan saat mengembangkan


rencana pemasaran Anda. Mengembangkan strategi penetapan harga yang tepat dapat
membantu Anda memasarkan produk Anda dengan lebih baik. Beberapa pertanyaan
berikut akan memandu Anda dalam membuat penetapan harga:

Berapa margin yang masuk akal untuk menghasilkan laba dan menutupi biaya produksi?
Apakah ada pasar untuk produk atau layanan pada titik harga yang Anda proyeksikan?
Apakah Anda bersedia mengorbankan margin laba dengan imbalan pangsa pasar yang
lebih besar?
Berapa biaya pemasaran dan distribusi Anda?

8. Strategi Pemasaran

Di bagian ini, uraikan saluran apa yang tersedia bagi Anda untuk memasarkan
produk Anda. Pikirkan saluran mana yang paling efektif dalam meng-komunikasikan
cerita Anda dan meyakinkan target pasar Anda. Jika target pasar Anda memahami media
sosial, misalnya, mungkin lebih baik memanfaatkan saluran itu daripada radio atau media
cetak. Berikut adalah daftar saluran untuk Anda mulai:

Media Cetak (koran, majalah, brosur, katalog, surat langsung)


Siaran (TV, radio)
Siaran pers
Pameran dagang, demonstrasi produk, pemasaran acara
Iklan online
Media sosial
Penjualan online
Pemasaran bersama dengan perusahaan lain

9. Tujuan

Setelah menentukan saluran apa yang dapat Anda gunakan untuk


mengkomunikasikan pesan Anda, pikirkan tentang apa sebenarnya yang ingin Anda
capai. Ini harus melibatkan tujuan spesifik terkait dengan penetrasi pasar dan target
pendapatan. Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

Kuota penjualan?
Jumlah pelanggan baru bertambah?
Persentase retensi pelanggan?
Target pendapatan?
Penetrasi pasar?
Kesadaran merek?
Lalu lintas situs web?

10. Rencana Aksi (Action Plan)


Dengan semua item di atas diuraikan, tentukan langkah-langkah aktual apa yang
perlu diambil untuk membuat rencana pemasaran Anda. Ini termasuk menentukan
langkah-langkah yang tepat, menetapkan tujuan, menghancurkan tanggung jawab dan
menetapkan time line keseluruhan. Penting juga untuk melakukan brainstorming terhadap
hambatan potensial yang dapat dihadapi bisnis Anda dan beberapa solusi untuk
mengatasinya.

11. Proyeksi Keuangan

Langkah ini memungkinkan Anda untuk membuat anggaran yang realistis dan
lebih memahami seperti apa rencana pemasaran Anda dari perspektif biaya. Selain
menetapkan anggaran, pastikan Anda juga mempertimbangkan pengembalian investasi
secara keseluruhan.
B. Pemasaran Online dengan Content Marketing

Berikut Contoh pemasaran online dengan Content Marketing


1. Content Marketing di Website
Content marketing menggunakan website ini umumnya menggunakan copywriting
atau teks pemasaran. Seperti yang Anda tahu, website biasanya menjadi jembatan
pertama antara bisnis Anda dengan para pelanggan di internet.
Anda harus memiliki website agar pelanggan bisa menjangkau bisnis Anda dari mana
saja. Kalau belum punya website, jangan khawatir, karena ada banyak sekali panduan

2. Menulis Content Marketing di Blog


Berbeda dengan website, strategi content marketing di blog bisa Anda lakukan
dengan tulisan yang lebih bebas. Anda juga bisa memperbaruinya setiap saat, atau
memposting artikel pemasaran konten setiap hari.

3. Merekam Video dan Menguploadnya


Video juga merupakan konten yang bisa Anda manfaatkan untuk content
marketing. Anda bisa menguploadnya di berbagai platform yang memiliki banyak
audiens, misalnya dengan cara promosi bisnis di TikTok, YouTube, atau Instagram.

4. Menyusun E-book
Berikutnya, contoh pemasaran konten yang bisa Anda coba adalah dengan
menyusun e-book. Anda bisa menulis panduan atau tutorial, lalu mengunggahnya di
website Anda atau mempromosikannya melalui email marketing yang dikirimkan kepada
subscriber.

5. Mendesain Infografik yang Menarik


Selain tulisan dan video, Anda bisa memanfaatkan infografik sebagai strategi
content marketing yang akan turut mengembangkan bisnis Anda. Saat ini, konten-konten
berupa audio dan visual sedang banyak sekali diminati user, khususnya di Indonesia.
6. Membuat Podcast di Platform Streaming
Menjamurnya platform streaming berlangganan meningkatkan minat masyarakat
akan konten digital seperti film dan lagu. Bahkan, beberapa platform streaming lagu juga
menyediakan ruang untuk podcast bagi para content creator yang senang berbagi cerita
melalui suara.

7. Partnership dengan Influencer


Strategi pemasaran konten yang satu ini merupakan gabungan dari semua hal di
atas. Anda bisa menggunakan copywriting, audio, video, maupun artikel blog, tapi yang
membedakannya adalah, konten tersebut digunakan untuk partnership dengan influencer

C. Strategi Membangun Citra Merk Produk Usaha Mikro

Merek pada UMKM merupakan representasi dari pemiliknya, untuk itu para
pelaku usaha harus terus berjuang untuk memperkenalkan produknya dan
mengkomunikasikan mereknya kepada para konsumen melalui performa dan citra
yang baik yang ada pada perusahaan tersebut. Selain dengan memperbaiki kemasan, logo,
atau slogan para pelaku usaha dapat menggunakan media komunikasi untuk
memperkenalkan produknya melalui tembok bagian depan gedung/rumah/toko, sarana
transportasi, dan kartu nama. Cara yang efektif lainnya yaitu dengan
mengkomunikasikan mereknya melalui brosur, pamphlet, dan word of mouth
mengajukan model pengembangan merek untuk UMKM yang menggabungkan faktor
internal (organisasi) dan ekstrenal (brand recognitif). Mengukur brand recognitif tidak
ada kriteria ukuran yang objektif sehingga tidak ada ukuran yang absolut untuk
mengukur brand recognitif. Ada empat kuadran dalam pengembangan merek yaitu:
1. Kuadran I,
beginning and underprivilegend brand
. Tahapan ini merupakan
tahapan awal sebuah merek. Dalam kuadran ini sangat penting untuk
membuat perbedaan antara 2 tipe merek. Terdapat merek yang telah dibuat tetapi
belum di -manage untuk menciptakan awareness bagi konsumennya sehingga
memerlukan peran penting manajemen merek. Banyak merek yang dimiliki UMKM
pada tahap ini dalam waktu yang lama tetapi tidak berhasi dalam memperkenalkan
mereknya. Para pelaku usaha tidak atau belum memprioritaskan pengelolaan
manajemen sebagai aktivitas yang penting.

2. Kuadran II,
emerging brand
. Membangun merek membutuhkan waktu. Pengenalan merek bukan merupakan
sesuatu yang terjadi dengan sendirinya. Membuat agar merek dapat
dikenalkonsumen membutuhkan sesuatu langkah yang terencana. Pada kuadran ini
pelaku UMKM haru mebuat setiap orang dalam organisasinya menyadari dan
mendukung akan pentingnya pengenalan merek mau negalokasikan anggaran
perusahaan untuk pengenalan merek. Merek dalm kuadran ini dikenal sebagai
lemunculan merek. Hal tersebut memungkinkan bahwa merek memulai dari kuadran
I dan akan melewati kuadran II untuk tumbbuh menjadi merek yang established
.
3. Kuadran III
established brand
dalam tahapan ini, merek yang dimiliki UMKM
telah diterima oleh konsumen. Perusahaan telah mencapai tingkat brand recognition
yang tinggi. Perusahaan memungkinkan mendapatkan keuntungan dari
keberhasilan ini dan mengembangkan kesuksesannya di masa yang akan datang.

4. Kuadran IV,
historic brand
. Dalam kuadran ini terdapat merek yang telah di –manage dan layak intuk mencapai
tingkat brand recognitition yang lebih besar, meskipun faktanya menunjukan bahwa
terdapat dukungan yang kecil dari organisasi atau perusahaan untuk mencapai tingatan
tertentu.

D. UMKM di Era Digital


Pada era digital saat ini, masyarakat telah terpacu untuk memilih metode yang
serba cepat, mudah, dan efisien. Oleh karena itu, para pelaku usaha UMKM juga harus
bertindak lebih cepat dan efisien agar mampu menyeimbangi perkembangan zaman dan
tren yang sedang terjadi di masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, pelaku usaha UMKM
harus tanggap akan perubahan.
Promosi merupakan faktor penentu dalam meningkatkan pendapatan untuk semua
jenis usaha mulai dari skala kecil sampai besar. Salah satu cara yang efektif untuk
menarik perhatian konsumen di era digital adalah dengan menggunakan pemasaran
secara online atau digital marketing. Cara tersebut dianggap paling efektif karena
merupakan cara pemasaran yang bisa dilakukan oleh semua jenis usaha, termasuk Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Bisnis yang berskala kecil tetap perlu
menggunakan strategi pemasaran yang tepat agar bisnis tetap berkembang.
Era digital yang semakin canggih dapat bermanfaat serta memudahkan para
pelaku bisnis dan konsumen. UMKM dapat menjalan strategi digital marketing dengan
menggunakan iklan media sosial, KOL (Key Opinion Leaders) atau Influencer, email
marketing, dan lainnya. Beberapa UMKM di Indonesia telah melakukan digital
marketing dengan memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Facebook, TikTok,
Twitter dan YouTube. Tidak hanya itu, ada juga UMKM yang menjual produknya di
marketplace seperti Tokopedia, Shopee, dan lainnya. Media sosial dan marketplace
cukup efektif dalam memasarkan semua produk dan memudahkan untuk berinteraksi
langsung dengan konsumen.

Anda mungkin juga menyukai