Dosen Pengajar :
N. PARAMANANDA
Oleh :
Kelompok 1
UNIVERSITAS WARMADEWA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PRODI MANAJEMEN/ BISNIS
TAHUN AJARAN 2022/2023
A. Perencanaan Pemasaran UMKM
Ringkasan ini adalah bagian yang tepat untuk membuat pembaca rencana
pemasaran Anda tentang gambaran umum tujuan bisnis Anda serta strategi pemasaran
yang akan Anda gunakan. Pembaca membutuhkan ringkasan ini untuk melihat sekilas
bisnis Anda dan tujuan keseluruhan dari rencana pemasaran Anda.
Ini adalah salah satu bagian terpenting dari rencana pemasaran Anda: menetapkan
kepada siapa Anda ingin memasarkan produk Anda. Tanpa sekelompok orang tertentu,
uang yang Anda habiskan untuk pemasaran akan sia-sia. Pikirkan seperti ini: Ada
sekelompok orang di dunia yang saat ini yang membutuhkan layanan atau produk Anda
tetapi belum tahu itu ada. Siapa orang-orang tersebut? Berikut adalah beberapa
pertanyaan lain untuk bertukar pikiran:
Apa demografis pelanggan Anda (jenis kelamin, usia, pendapatan, pendidikan, dll.)?
Apa kebutuhan dan minat mereka?
Apa profil psikografis mereka (sikap, filosofi, nilai-nilai, gaya hidup, dll.)?
Bagaimana mereka berperilaku?
Apa saja produk yang sudah ada yang mereka gunakan?
Produk atau layanan Anda (jelas) adalah pusat bisnis Anda. Di bagian ini,
pikirkan secara kritis tentang apa yang Anda tawarkan kepada pelanggan Anda.
5. Saluran Distribusi
Pada titik ini dalam laporan, Anda harus bertransisi lebih ke teori dan praktik
pemasaran yang sebenarnya. Saluran distribusi adalah jalan yang dapat Anda gunakan
untuk menjangkau pelanggan atau bisnis. Penting untuk memikirkan semua saluran
penjualan saat ini dan yang potensial. Beberapa termasuk contoh saluran penjualan
termasuk:
Situs Web
Sosial Media
eCommerce
Distributor, Agen, Reseller
Eceran, Pengecer
Proyek
Supply Industri, dll.
6. Profil Kompetisi
Salah satu aspek utama dari rencana pemasaran Anda adalah mengembangkan
proposisi penjualan unik (Unique Selling Proposition, USP) Anda. USP adalah fitur atau
sikap yang memisahkan produk atau layanan Anda dari yang ditawarkan oleh pesaing. Ini
semua tentang diferensiasi, dan membedakan perusahaan Anda sebagai pemilik tunggal
dari satu jenis barang atau jasa dapat sangat membantu bisnis Anda. Berikut adalah
beberapa ide untuk dipertimbangkan:
Berapa margin yang masuk akal untuk menghasilkan laba dan menutupi biaya produksi?
Apakah ada pasar untuk produk atau layanan pada titik harga yang Anda proyeksikan?
Apakah Anda bersedia mengorbankan margin laba dengan imbalan pangsa pasar yang
lebih besar?
Berapa biaya pemasaran dan distribusi Anda?
8. Strategi Pemasaran
Di bagian ini, uraikan saluran apa yang tersedia bagi Anda untuk memasarkan
produk Anda. Pikirkan saluran mana yang paling efektif dalam meng-komunikasikan
cerita Anda dan meyakinkan target pasar Anda. Jika target pasar Anda memahami media
sosial, misalnya, mungkin lebih baik memanfaatkan saluran itu daripada radio atau media
cetak. Berikut adalah daftar saluran untuk Anda mulai:
9. Tujuan
Kuota penjualan?
Jumlah pelanggan baru bertambah?
Persentase retensi pelanggan?
Target pendapatan?
Penetrasi pasar?
Kesadaran merek?
Lalu lintas situs web?
Langkah ini memungkinkan Anda untuk membuat anggaran yang realistis dan
lebih memahami seperti apa rencana pemasaran Anda dari perspektif biaya. Selain
menetapkan anggaran, pastikan Anda juga mempertimbangkan pengembalian investasi
secara keseluruhan.
B. Pemasaran Online dengan Content Marketing
4. Menyusun E-book
Berikutnya, contoh pemasaran konten yang bisa Anda coba adalah dengan
menyusun e-book. Anda bisa menulis panduan atau tutorial, lalu mengunggahnya di
website Anda atau mempromosikannya melalui email marketing yang dikirimkan kepada
subscriber.
Merek pada UMKM merupakan representasi dari pemiliknya, untuk itu para
pelaku usaha harus terus berjuang untuk memperkenalkan produknya dan
mengkomunikasikan mereknya kepada para konsumen melalui performa dan citra
yang baik yang ada pada perusahaan tersebut. Selain dengan memperbaiki kemasan, logo,
atau slogan para pelaku usaha dapat menggunakan media komunikasi untuk
memperkenalkan produknya melalui tembok bagian depan gedung/rumah/toko, sarana
transportasi, dan kartu nama. Cara yang efektif lainnya yaitu dengan
mengkomunikasikan mereknya melalui brosur, pamphlet, dan word of mouth
mengajukan model pengembangan merek untuk UMKM yang menggabungkan faktor
internal (organisasi) dan ekstrenal (brand recognitif). Mengukur brand recognitif tidak
ada kriteria ukuran yang objektif sehingga tidak ada ukuran yang absolut untuk
mengukur brand recognitif. Ada empat kuadran dalam pengembangan merek yaitu:
1. Kuadran I,
beginning and underprivilegend brand
. Tahapan ini merupakan
tahapan awal sebuah merek. Dalam kuadran ini sangat penting untuk
membuat perbedaan antara 2 tipe merek. Terdapat merek yang telah dibuat tetapi
belum di -manage untuk menciptakan awareness bagi konsumennya sehingga
memerlukan peran penting manajemen merek. Banyak merek yang dimiliki UMKM
pada tahap ini dalam waktu yang lama tetapi tidak berhasi dalam memperkenalkan
mereknya. Para pelaku usaha tidak atau belum memprioritaskan pengelolaan
manajemen sebagai aktivitas yang penting.
2. Kuadran II,
emerging brand
. Membangun merek membutuhkan waktu. Pengenalan merek bukan merupakan
sesuatu yang terjadi dengan sendirinya. Membuat agar merek dapat
dikenalkonsumen membutuhkan sesuatu langkah yang terencana. Pada kuadran ini
pelaku UMKM haru mebuat setiap orang dalam organisasinya menyadari dan
mendukung akan pentingnya pengenalan merek mau negalokasikan anggaran
perusahaan untuk pengenalan merek. Merek dalm kuadran ini dikenal sebagai
lemunculan merek. Hal tersebut memungkinkan bahwa merek memulai dari kuadran
I dan akan melewati kuadran II untuk tumbbuh menjadi merek yang established
.
3. Kuadran III
established brand
dalam tahapan ini, merek yang dimiliki UMKM
telah diterima oleh konsumen. Perusahaan telah mencapai tingkat brand recognition
yang tinggi. Perusahaan memungkinkan mendapatkan keuntungan dari
keberhasilan ini dan mengembangkan kesuksesannya di masa yang akan datang.
4. Kuadran IV,
historic brand
. Dalam kuadran ini terdapat merek yang telah di –manage dan layak intuk mencapai
tingkat brand recognitition yang lebih besar, meskipun faktanya menunjukan bahwa
terdapat dukungan yang kecil dari organisasi atau perusahaan untuk mencapai tingatan
tertentu.