LANDASAN TEORI
5
Universitas Kristen Petra
4. Ancaman produk subtitusi, yang ditentukan oleh harga produk
subtitusi,switching cost, dan kualitas produk.
5. Persaingan di dalam industri, yang ditentukan oleh berbagai faktor, yaitu
pertumbuhan pasar, struktur biaya, hambatan keluar industri, switching cost,
pengalaman dalam industri, dan perbedaan strategi yang diterapkan.
Pembeli
Pendatang baru
6
Universitas Kristen Petra
yang kuat menuntut pelayanan yang mahal. Daya tawar menawar pemasok
menentukan biaya bahan baku dan masukan lain. Insensitas persaingan
mempengaruhi harga dan biaya bersaing di berbagai bidang. Ancaman pendatang
baru membatasi harga dan menentukan tingkat investasi yang dibutuhkan untuk
merintangi masuknya pendatang baru.
Kekuatan setiap faktor persaingan ini merupakan fungsi dari struktur
industri, atau karakteristik ekonomi dan teknis yang mendasari suatu industri.
Unsur-unsur pentingnya disajikan dalam gambar 2.2. Struktur industri relatif
stabil, tetapi dapat berubah sepanjang waktu dengan berkembangnya industri
tersebut. Perubahan struktural mengubah kekuatan keseluruhan dan relatif faktor
persaingan, dan karenanya mempengaruhi kesuksesan industri secara positif atau
negatif. Perusahaan melalui strateginya, dapat mempengaruhi lima faktor
persaingan. Banyak strategi yang berhasil setelah mengubah pola persaingan
dengan cara ini.
Gambar 2.2 menyajikan semua unsur yang dapat menentukan persaingan
dalam suatu industri. Pada suatu industri tertentu, tidak semua faktor persaingan
sama pentingnya dan faktor struktural yang penting akan berbeda-beda. Kerangka
kerja kelima faktor persaingan memungkinjan perusahaan untuk mengenali dan
menetapkan faktor yang penting bagi persaingan dalam industrinya. Selain itu
juga bermanfaat untuk mengidentifikasi inovasi strategik yang akan meningkatkan
kesuksesan perusahaan.
Kerangka kerja kelima faktor persaingan tidak menghilangkan perlunya
mencari cara baru bersaing dalam sebuah industri. Kerangka ini mengarahkan
kemampuan kreatif para manajer pada aspek-aspek struktur industri yang paling
penting untuk kesuksesan jangka panjang. Kita dapat menyatakan bahwa pemilik
bisnis dan manajer yang menggunakan model Porter secara efektif akan dapat
dengan mudah menentukan apakah ketersediaan suatu teknologi tertentu
memberikan keunggulan kompetitif (Evans,dkk.2008).
7
Universitas Kristen Petra
Produk Substitusi
Pesaing Industri sejenis Harga & kinerja produk
Pendatang Baru
Pertumbuhan industri substitusi
Skala ekonomis
Biaya tetap Biaya beralih pemasok
Diferensiasi produk
Kelebihan kapasitas Kecenderungan pembeli
Identitas merek
intermiten terhadap produk
Biaya beralih pemasok
Ancaman Diferensiasi produk substitusi
Kebutuhan modal
Pendatang Identitas merek
Akses ke jaringan
baru Biaya beralih pemasok Ancaman produk/jasa
distribusi
Konsentrasi dan
Keunggulan biaya absolut substitusi
keseimbangan
Kebijakan pemerintah
Kompleksitas informasi
Perlawanan dari
Ragam pesaing
perusahaan yang ada
Taruhan korporasi
Hambatan keluar
8
Universitas Kristen Petra
Dengan memanfaatkan Model Porter sebagai dasar, disini kita dapat
memahami tindakan yang diperlukan, seperti implementasi , proses lainnya , dan
teknik dapat memberikan kontribusi yang menciptakan keunggulan kompetitif
bagi organisasi . Dengan menggunakan proses ini , suatu organisasi memiliki
panduan untuk mengambil langkah yang diperlukan untuk mencapai strategi yang
cukup komprehensif untuk menciptakan keunggulan kompetitif (Van Pelt.2010).
Seringkali perusahaan menetapkan pilihan strategi tanpa
mempertimbangkan akibat jangka panjang pilihan itu terhadap struktur industri.
Mereka melihat keuntungan dalam hal posisi bersaing jika pilihan tersebut
berhasil, tetapi mereka tidak mampu mengantisipasi akibat reaksi bersaing. Jika
gerakan perusahaan ditiru pesaing utama dan ini kemudian merusak struktur
industri, maka semua pihak akan menanggung akibatnya. “Perusak” industri
seperti itu biasanya adalah perusahaan nomor dua yang sedang mencari jalan
untuk mengatasi kelemahan bersaing mereka yang utama.
Tindakan pemimpin industri dapat menimbulkan dampak yang sangat
besar terhadap struktur industri, karena besarnya ukuran perusahaan serta
pengaruhnya terhadap para pembeli, pemasok, dan pesaing lain. Sekaligus,
besarnya bagian pasar pemimpin industri memastikan bahwa segala hal yang
mengubah keseluruhan struktur industri akan mempengaruhi perusahaan ini juga.
Oleh karena itu, pemimpin industri harus selalu menyeimbangkan posisi
bersaingnya sendiri dengan kesehatan industri secara keseluruhan. Seringkali
pemimpin industri lebih baik mengambil tindakan yang akan memperbaiki atau
melindungi struktur idustrinya ketimbang berupaya memperbesar keunggulan
bersaingnya sendiri.
Para pemilik bisnis dan manajer yang ahli atau mahir dapat menggunakan
Porter Five Forces Models sebagai alat untuk mengevaluasi atau menemukan
potensi yang digunakan dalam industri khusus sehingga perusahaan memiliki
keunggulan kompetitif untuk menghadapi pesaing atau kompetitior (Evans,dkk.
2008).
Konteks untuk strategi dan persaingan berkaitan dengan kebijakan.
Sebagai contoh, strategi dan persaingan yang berkaitan dengan kebijakan
pemerintah negara China mengenai tekstil dan industri pakaian. Menurut Qiu
9
Universitas Kristen Petra
(2005) , industri ini telah menjadi kekuatan pendorong dalam ekspor nasional
sejak kebijakan pintu terbuka dan reformasi ekonomi yang dimulai pada tahun
1979. Industri tekstil dan pakaian jadi di China berorientasi pasar yang luas,
mengalami kompetisi yang sengit, dan paling dekat dengan pasar dan pengguna
akhir. Industri tekstil China dapat dikatakan sebagai pilar ekonomi nasional,
dengan keunggulan komparatif di pasar dunia padat karya . (McCan.2011)
Berikut ini penjelasan lebih dalam mengenai lima kekuatan-kekuatan yang
mempengaruhi persaingan industri yang dikembangkan oleh Michael E. Porter
dalam bukunya yang berjudul “strategi bersaing” (Porter, 1992).
10
Universitas Kristen Petra
merupakan hambatan masuk utama dalam industri komputer besar
(mainframe computer).
Skala ekonomis dapat berkaitan dengan keseluruhan bidang
fungsional, atau mungkin muncul dari kegiatan atau operasi tertentu yang
merupakan bagian dari suatu bidang fungsional. Unit-unit dari perusahaan
multi-bisnis mungkin dapat mencapai tingkat keekonomisan yang sama
dengan skala ekonomis jika mereka bisa berbagi operasi atau fungsi yang
dipengaruhi oleh skala ekonomis dengan unit usaha lain dalam perusahaan
yang sama.
Ada hambatan lain untuk skala ekonomi. Sebagai contoh,
perusahaan yang meningkatkan ukuran mereka melalui internasionalisasi,
mereka meningkatkan kompleksitas usaha serta biaya operasional
koordinasi. Hal ini dapat menyebabkan dis-economies dengan
meningkatnya skala (Porter, 1992). Akibatnya, skala ekonomi mungkin
memiliki batas atas untuk perusahaan asuransi multinasional.
Selain itu, perusahaan harus mengelola semua aspek dari rantai
nilai dan interaksi antara mereka untuk mencapai biaya paling rendah
(Porter, 1992). Perusahaan harus berhati-hati bahwa tindakan di satu
daerah tidak menciptakan hambatan untuk skala ekonomi di daerah lain
(Porter, 1992). Sebagai contoh, perbedaan geografis kegiatan dan
perbedaan produk akan menciptakan keuntungan pasar sehingga dapat
menghalangi skala ekonomi di bidang jasa (Lovelock dan Yip, 1996).
Singkatnya, kami berpendapat bahwa masih ada hambatan untuk
perusahaan asuransi multinasional agar mencapai skala ekonomi dalam
beberapa aspek dari operasi mereka (Katrishen.dkk, 1998).
11
Universitas Kristen Petra
pelanggan yang ada. Usaha ini biasanya menyebabkan kerugian di awal
(start-up losses) dan seringkali bertahan untuk waktu yang cukup panjang.
Analisis menunjukkan bahwa ada hubungan negatif antara tingkat
diferensiasi horizontal dan insentif untuk berinvestasi di penelitian dan
pengembangan. Hasil ini menunjukkan bahwa konsumen dapat dengan
mudah beralih produk, ketika biaya transportasi dalam hal surplus
konsumen rendah. Dalam skenario seperti itu, perusahaan akan
mendapatkan keuntungan dari diferensiasi dalam kualitas melalui
peningkatan penelitian dan pengembangan (Castro.dkk, 2010)
12
Universitas Kristen Petra
1. Teknologi produk milik sendiri. Pengetahuan produk atau
karakteristik rancangan yang dilindungi kepemilikannya melalui hak
paten.
2. Penguasaan yang menguntungkan atas bahan baku. Perusahaan yang
telah mapan mungkin telah menguasai sumber-sumber yang paling
menguntungkan dan/atau mengikat kebutuhan yang dapat diramalkan
secara dini dengan harga yang menggambarkan tingkat permintaan
akan bahan tersebut yang lebih rendah daripada sekarang yang ada.
3. Lokasi yang menguntungkan. Perusahaan-perusahaan yang telah
mapan mungkin telah memonopoli lokasi yang menguntungkan
sebelum kekuatan pasar mendorong kenaikan harga untuk lokasi
tersebut.
4. Subsidi pemerintah. Subsidi pemerintah dapat memberikan kepada
perusahaan yang memiliki keunggulan tahan lama dalam bisnis-bisnis
tertentu
5. Kurva belajar atau pengalaman. Pada beberapa bisnis, ada
kecenderungan bahwa biaya satua (unit costs) akan menurun sejalan
dengan diperolehnya pengalaman kumulatif dalam menghasilkan
produk oleh perusahaan.
13
Universitas Kristen Petra
biasanya berupa peraturan mengenai standar pencemaran udara dan air,
serta peraturan keamanan dan khasiat produk. Sebagai contoh, peraturan
pengendalian pencemaran dapat meningkatkan modal yang dibutuhkan
untuk masuk serta kecanggihan tekhnologi yang diperlukan untuk
meningkatkan skala fasilitas yang optimal.
Standar untuk pengujian produk, yang lazim dalam industri-
industri seperti makanan dan produk-produk lain yang berhubungan
dengan kesehatan, dapat memaksakan waktu tenggang(lead time).
Kebijakan pemerintah dalam bidang-bidang tersebut mempunyai efek
yang besar dan seringkali menimbulkan konsekuensi sekunder terhadap
usaha masuk yang tidak disadari oleh para pendatang baru.
14
Universitas Kristen Petra
2.1.2. Tingkat Rivalitas di Antara Para Pesaing
15
Universitas Kristen Petra
Bilamana produk atau jasa dipandang sebagai komoditas atau
hampir seperti komoditas, maka pilihan yang dimiliki oleh pembeli banyak
didasarkan atas harga dan pelayanan, dan desakan untuk persaingan harga
dan pelayanan yang tajam dapat terjadi. Bentuk persaingan ini sangat tidak
stabil. Di pihak lain, diferensiasi produk, menciptakan lapisan pelindung
terhadap perang persaingan karena pembeli mempunyai preferensi dan
kesetiaan kepada penjual tertentu.
16
Universitas Kristen Petra
Hambatan keluar adalah faktor-faktor ekonomis, strategi dan
emosional yang membuat perusahaan tetap bersaing dalam bisnis
meskipun mereka mungkin memperoleh laba atas investasi yang rendah
bahkan negatif. Bila hambatan keluar tinggi, kelebihan kapasitas tidak
akan keluar dari industri, dan perusahaan yang kalah dalam persaingan
tidak akan menyerah kalah. Sebaliknya, mereka akan bertahan dan karena
kelemahannya harus menerapkan taktik yang ekstrim.
Ada berbagai hambatan keluar, dan besaran mereka berbeda
dengan kategori produk industri. Perusahaan yang ingin keluar atau
menghilangkan produk dari pasar terkadang menghadapi oposisi yang kuat
dari pelanggan dan mitra bisnis lainnya. Selain itu, pihak-pihak yang
dipengaruhi dari keluar pasar, termasuk manajer yang membuat keputusan
keluar, sering mengalami disonansi kognitif (Karakaya, Fahri, 2000).
Mengalihkan persaingan.
Faktor-faktor yang menentukan intensitas persaingan dapat dan memang
akan berubah. Contoh yang sangat lazim adalah perubahan dalam pertumbuhan
industri yang diakibatkan oleh kedewasaan industri. Bila suatu industri beranjak
dewasa, maka tingkat pertumbuhannya menurun, sehingga akan mengakibatkan
persaingan yang sengit, penurunan laba dan kegoncangan yang besar. Untuk
mengatasi hal tersebut, perusahaan dapat melakukan peralihan strategis. Atau
perusahaan dapat mencoba meningkatkan diferensiasi produk melalui jenis
pelayanan baru, inovasi pemasaran, atau pengubahan produk.
17
Universitas Kristen Petra
menghadapi produk pengganti mungkin merupakan persoalan tindakan industri
secara kolektif. Sebagai contoh, meskipun periklanan yang dilakukan perusahaan
tidaklah cukup mendukung posisi industri dalam melawan produk pengganti,
periklanan yang gencar dan terus-menerus oleh seluruh peserta industri akan dapat
memperbaiki posisi kolektif industri.
Produk pengganti yang perlu mendapatkan perhatian besar adalah :
1. Produk yang memiliki kecenderungan untuk memiliki harga atau
prestasi yang lebih baik ketimbang produk industri.
2. Produk yang dihasilkan oleh industri yang menghasilkan laba yang
tinggi bagi perusahaan.
Dalam hal terakhir, produk pengganti seringkali dengan cepat ikut
berperan jika terjadi perkembangan tertentu yang meningkatkan persaingan dalam
industrinya sendiri dan menyebabkan penurunan harga atau peningkatan prestasi.
Analisis terhadap kecenderungan seperti itu dapat menjadi penting dalam
memutuskan apakah akan mencoba untuk menghadang produk pengganti secara
strategis atau merencanakan strategi dengan menganggap produk pengganti
sebagai kekuatan penting yang tak terhindarkan.
18
Universitas Kristen Petra
2.1.4.2. Produk yang dibeli dari industri merupakan bagian dari biaya
Dalam hal ini pembeli cenderung untuk mencari harga yang
menguntungkan dan menggunakan dananya untuk melakukan pembelian
secara selektif. Bilamana produk yang dijual oleh industri hanya
merupakan bagian kecil dari biaya pembeli, pembeli biasanya jauh lebih
peka pada harga.
2.1.4.3. Mutu produk atau jasa pembeli.
Bilamana mutu produk pembeli sangat dipengaruhi oleh produk
industri, pembeli umumnya akan kurang peka harga. Industri di masa
situasi ini terjadi antara lain adalah industri peralatan lapangan minyak,
instrumen kedokteran dan pengujian elektronik, yang mutunya sangat
mempengaruhi kesan pemakai terhadap mutu peralatan di dalamnya.
Keunggulan kompetitif suatu organisasi pada dasarnya ditentukan
oleh kemampuannya untuk memperluas dan mempertahankan basis
nasabah yang besar dan setia. Demikian pula, Dabholkar (2000)
menunjukkan bahwa konsumen cenderung untuk mengevaluasi dimensi
yang berbeda yang berhubungan dengan layanan dan kualitas produk.
Dimensi kualitas layanan kemudian melayani sebagai pendahulu evaluasi
keseluruhan kualitas pelayanan, yang pada gilirannya mempengaruhi
kekuatan hubungan pelanggan mereka. Selanjutnya, peningkatan kualitas
layanan sangat penting untuk pembentukan hubungan pelanggan yang kuat.
2.1.4.4. Informasi yang lengkap.
Bila pembeli mempunyai informasi yang lengkap tentang
permintaan, harga pasar yang aktual dan bahan biaya pemasok, biasanya
posisi tawar-menawar mereka lebih kuat daripada bilamana informasi
yang mereka miliki tidak lengkap. Dengan memiliki informasi yang
lengkap, pembeli berada dalam posisi yang lebih baik menjamin bahwa
mereka mendapatkan harga yang paling menguntungkan dibandingkan
dengan yang lain dan dapat menentang dugaan pemasok bahwa kelayakan
hidup mereka terancam.
19
Universitas Kristen Petra
Mengubah kekuatan pembeli
Dengan berubahnya faktor-faktor yang diuraikan diatas, hasil
keputusan strategis perusahaan secara wajar kekuatan pembeli akan bertambah
atau berkurang. Pilihan perusahaan mengenai kepada kelompok pembeli mana
perusahaan akan menjual perlu dilihat sebagai keputusan strategis yang sangat
penting. Perusahaan dapat memperbaiki posisi strategisnya dengan mendapatkan
pembeli yang memiliki kekuatan yang paling kecil untuk mempunyai pengaruh
merugikan perusahaan atau industri, dengan kata lain disebut seleksi pembeli.
20
Universitas Kristen Petra
dapat disimpan, sehingga memungkinkan pembeli wajib membeli
dalam jumlah banyak dan menimbun.
4. Produk kelompok pemasok terdiferensiasi. Diferensiasi atau biaya
peralihan yang dihadapi pembeli mengurangi kesempatan mereka
untuk memperbandingkan satu pemasok dengan yang lainnya.
Sebagai contoh, Gonzalez & Quesada (2004) menemukan bahwa
pemilihan supplier adalah proses manajemen pasokan yang paling
berpengaruh untuk mencapai kualitas produk. Namun, kemampuan
perusahaan untuk menciptakan atau meningkatkan kemampuan
sendiri dalam domain strategis penting seperti kualitas dengan
memanfaatkan kemampuan pemasok dalam kualitas mungkin tidak
hanya tergantung pada kemampuannya untuk memilih pemasok
yang mampu dalam domain kualitas tetapi juga pada
kemampuannya untuk berhasil mengintegrasikan pemasok ke
dalam operasi perusahaan dan jaringan.
Kerangka lima kekuatan Porter adalah alat yang ampuh bila berada di
tangan seorang manajer atau ahli analisis yang terampil. Model yang disajikan di
sini telah dikembangkan dengan kebutuhan industri saat ini. Sejauh ini,
penggunaan dalam pengaturan ruang kelas dan konsultasi telah menghasilkan
umpan balik dan laporandengan tingkat pemahaman yang lebih tinggi dan
wawasan strategis yang lebih baik yang positif (Dobbs.2012).
21
Universitas Kristen Petra
2.2. Kerangka berpikir
Pemasok tidak menghadapi produk substitusi lain Harga & kinerja produk substitusi
Industri bukan pelanggan penting Biaya beralih pemasok
Pentingnya produk pemasok bagi pembeli
kelompok pemasok terdiferensiasi
Skala ekonomis
Pemasok Substitusi
Diferensiasi produk Penentu posisi
Kebutuhan modal Tawar-menawar:
Biaya tak menguntungkan terlepas dari Kualitas produk/jasa
skala Pendatang Strategi Informasi lengkap
Kebijakan pemerintah baru Bersaing
Pembeli
Pesaing Sejenis
Kepekaan harga :
Kelompok pembeli terpusat
Jumlah pesaing Produk yang dibeli merupakan
Diferensiasi produk bagian dari biaya
Penambahan kapasitas
Pesaing beragam
Hambatan keluar
22
Universitas Kristen Petra
yakni Porter Five Forces Model yang didalamnya terdapat pendatang baru,
substitusi, kekuatan tawar-menawar pemasok, kekuatan tawar-menawar pembeli,
dan pesaing sejenis.
Untuk pendatang baru dapat dilihat dari skala ekonomis, diferensiasi
produk, kebutuhan modal, biaya tak menguntungkan dari skala, dan peraturan
pemerintah. Substitusi dilihat dari biaya beralih pemasok dan harga dan kinerja
produk substitusi. Kekuatan tawar-menawar pemasok terlihat dari pentingnya
produk pemasok bagi pembeli, kelompok pemasok terdiferensiasi ,industri bukan
pelanggan yang penting, dan pemasok tidak menghadapi produk substitusi lain.
Kekuatan tawar-menawar pembeli dilihat dari dua aspek, yakni penentu
posisi tawar-menawar, dan kepekaan harga. Kualitas produk/jasa dan informasi
yang lengkap menentukan posisi tawar menawar. Sedangkan kelompok pembeli
terpusat dan produk yang dibeli merupakan bagian dari biaya mempengaruhi
kepekaan harga. Pesaing sejenis dapat terlihat dari jumlah pesaing, diferensiasi
produk, penambahan kapasitas, pesaing yang beragam dan hambatan keluar.
Dari kerangka berpikir yang terlihat diharapkan dapat menjawab rumusan
masalah dan tujuan penelitian dapat tercapai.
23
Universitas Kristen Petra