Nama :
1. Aza’ Rante Bangkudu (042021009)
2. Misba (042021030)
3. Devi Panggau (042021012)
4. Sarlian Samin (042021043)
5. Sartika (042021044)
6. Rabiyatun (042021040)
7. Nurjaeni R. (042021034)
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat,
kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari bahwa makalah sangatlah jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik saran yang membangun
dari para pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini dan untuk memenuhi
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan dan bimbingan dalam penyusunan makalah ini. Kiranya segala bantuan
dan bimbingan yang telah diberikan oleh semua pihakselama penyusunan makalah ini dapat
diterima bagi kita sekalian. Akhir kata penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................... 1
C. Tujuan....................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Fertilitass..................................................................................................................... 3
B. Kehamilan Usia Dini .................................................................................................. 4
C. Infertilitas.................................................................................................................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................................. 7
B. Saran ........................................................................................................................... 7
Daftar Pustaka
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tiga komponen demografi, kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas) dan migrasi
merupakan tri matra kependudukan yang merupakan penentu utama tinggi rendahnya
pertumbuhan penduduk.1 Jumlah penduduk dunia dari tahun ke tahun cenderung terus
mengalami peningkatan termasuk juga di Indonesia, dimana penyebab pertambahan penduduk
yang utama adalah karena tingginya tingkat kelahiran. Fertilitas sendiri adalah kemampuan
menghasilkan keturunan yang dikaitkan dengan kesuburan wanita atau disebut juga
fekunditas. Angka fertilitas di suatu wilayah menunjukkan banyaknya kelahiran (penduduk
baru) yang dilahirkan oleh wanita pada usia reproduksi di wilayah tersebut. Hasil Sensus
Penduduk tahun 2010 menunjukkan jumlah penduduk Indonesia mencapai 237,6 juta jiwa
sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar ke empat
di dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat.
Adolesence merupakan istilah dalam bahasa Latin yang menggambarkan remaja, yang
artinya “tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan”. Adolescence sebenarnya
merupakan istilah yang memiliki arti yang luas yang mencakup kematangan mental, sosial,
emosional, dan fisik. Masa remaja adalah masa peralihan dari pubertas ke masa dewasa, yaitu
pada umur 10-19 tahun. Masalah kesehatan yang dialami oleh remaja diantaranya yaitu
remaja yang hamil di bawah usia 20 tahun, remaja yang terkena IMS, remaja dengan HIV,
remaja yang perokok dan remaja yang memakai alkohol. Salah satu kasus tertinggi pada
remaja yaitu kehamilan usia dini atau remaja yang hamil di bawah usia 20 tahun.
Data yang diperoleh dari Riset Kesehatan Dasar Indonesia tahun 2010 didapatkan
bahwa 2.2% rata-rata belum atau tidak punya anak pada perempuan Indonesia yang pernah
menikah pada usia 10-59 tahun. Pemeriksaan pada perempuan gangguan ovulasi terjadi pada
sekitar 15% pasangan infertilitas dan menyumbang sekitar 40% infertilitas pada
perempuan. Beberapa pemeriksaan infertilitas yang dapat dilakukan adalah penilaian kelainan
uterus pemeriksaan histeroskopi tidak dianjurkan apabila tidak terdapat indikasi, karena
efektifitas pembedahan sebagai terapi kelainan uterus untuk meningkatkan angka kehamilan
belum dapat ditegakkan.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana masalah Fertilitas (Kehamilan Remaja dan Infertilitas)?
C. Tujuan
Untuk mengetahui masalah Fertilitas ( Kehamilan Remaja dan Infertilitas ).
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fertilitas
2
Beberapa hasil penelitian memperlihatkan bahwa rata-rata jumlah anak akan
meningkat sejalan dengan meningkatnya umur wanita. Kelompok umur wanita akan
mempengaruhi tingkat kesuburannya, dimana jumlah anak yang dimiliki akan
membentuk pola huruf U terbalik atau seperti lonceng. Hal ini tidak sesuai dengan hasil
penelitian menunjukkan ada tiga variabel independen yang memiliki pengaruh
signifikan, termasuk partisipasi pendidikan tinggi, kepadatan penduduk, dan PDB per
kapita dalam jangka panjang, sedangkan angka kematian bayi tidak mempengaruhi
perubahan tingkat kesuburan.17
Namun satu dari sepuluh remaja wanita umur 15-19 tahun sudah pernah
melahirkan dan atau sedang hamil pada saat survey dilakukan; sebanyak 95,2 persen
dari remaja yang sudah pernah melahirkan, memiliki satu anak lahir hidup, sisanya
sebesar 4,8 persen memiliki dua atau tiga anak lahir hidup; sebesar 11,1 persen dari
remaja wanita (15-19 tahun) yang pernah kawin, pertama kali kesertaan ber KB lebih
banyak pada ibu-ibu yang berusia 30-49 tahun, yang berpendidikan lebih tinggi dan
indeks kesejahteraan lebih tinggi.
Karakteristik sosial demografi seperti umur, pendidikan, pekerjaan, umur kawin
pertama, umur melahirkan anak pertama, dan pemakaian alat kontrasepsi memiliki
hubungan yang signifikan dengan fertilitas.20 Hasil penelitian menunjukkan pada
wanita yang pernah menikah di Provinsi Jawa Barat, mereka yang menikah di usia ≤ 18
tahun memiliki resiko 2,5 kali lebih tinggi untuk memiliki tingkat fertilitas tinggi
dibandingkan yang menikah di usia ≥ 18 tahun setelah variabel lain dikendalikan.
Variabel lain yang turut berperan dalam tingkat fertilitas wanita usia subur yaitu umur,
tempat tinggal, tingkat pendidikan istri, status pekerjaan istri, norma tentang besarnya
keluarga, dan penggunaan alat kontrasepsi saat ini.
B. Kehamilan Remaja
1. Pengertian Kehamilan Usia Dini Pada Remaja
Kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi pada usia yang relatif muda yaitu
usia kurang dari 20 tahun. Kurangnya pengetahuan tentang waktu yang aman untuk
melakukan hubungan seksual mengakibatkan terjadi kehamilan remaja, yang
sebagian besar tidak dikehendaki. Kehamilan telah menimbulkan posisi remaja dalam
situasi yang serba salah dan memberikan tekanan batin (stres) yang disebabkan oleh
beberapa faktor (Rohan dan Siyoto (2013).
3
Faktor penyebab terjadinya kehamilan antara lain :
a. Latar belakang sosial-ekonomi yang buruk, karena beberapa anak terkena aktivitas
seksual karena orang tua atau wali gagal merawat mereka.
b. Pengaruh teman sebaya dalam beberapa anak dipengaruhi oleh teman-teman
sesama, beberapa yang mungkin dari lawan jenis.
c. Pendidikan seks, karena mayoritas anak-anak tidak menerima pendidikan tentang
seks.
d. Tidak menggunakan kontrasepsi karena anak-anak tidak diperbolehkan
menggunakan kontrasepsi.
e. Harga diri yang rendah di antara anak-anak juga membuat mereka melakukan
hubungan seksual yang mengarah ke awal pernikahan.
f. Tingkat pendidikan yang rendah, terutama tingkat pendidikan ibu yang gagal
berperan dalam mengasuh anak-anak mereka.
C. Infertilitas
Infertilitas atau ketidaksuburan di definisikan sebagai kegagalan pasangan untuk
mendapatkan kehamilan setelah melakukan hubungan seksual secara teratur selama dua
belas bulan atau lebih tanpa memakai alat kontrasepsi. Infertilitas dibedakan menjadi dua
bagian yaitu infertilitas primer dan infertilitas sekunder. Infertilitas primer adalah
pasangan suami istri yang belum pernah mengalami kehamilan, sementara infertilitas
sekunder adalah pasangan suami istri gagal untuk memperoleh kehamilan setelah satu
tahun paska persalinan atau paska abortus tanpa menggunakan kontrasepsi apapun. Tentu
hal ini diakibatkan berbagai faktor. Potensi infertilitas dianggap sebagai masalah
5
tidak diketahui 15%. Suatu penelitian menunjukkan penyebab infertilitas terkait dengan
pemasalahan dari pihak istri adalah tuba (27,4%),tidak diketahui (24,5%),masalah
menstruasi (20%).
Terdapat beberapa faktor penyebab infertilitas yang mendasar, yaitu faktor pasangan
pria, faktor servikal, disfungsi ovulasi, adanya masalah pada rahim, atau organ pelvis
pasangan wanita maupun keduanya dan penyebab yang tidak dijelaskan. Diperkirakan
faktor-faktor menjadi penyebab infertilitas 40% dari faktor istri, 40% dari faktor suami dan
20% kombinasi keduanya.
Investigasi infertilitas biasanya segera dilakukan ketika pasangan datang untuk
konsultasi pertama kali. Jika pasangan telah melakukan usaha untuk memperoleh
kehamilan selama kurang dari 1 tahun, maka pengajuan beberapa pertanyaan guna
memastikan permasalahan utama sangatlah bermanfaat, pertanyaan yang dapat diajukan
antara lain mengenai ketidakteraturan siklus menstruasi, riwayat adanya bedah pelvis, atau
orkidopeksi yang tidak bisa dihindari. Jika riwayat medis pasangan hasilnya normal, maka
pasien harus diberi penjelasan mengenai harapan peluang kehamilan kumulatif selama satu
periode waktu dan investigasi sebaiknya ditunda sampai pasangan telah mencobanya
selama periode satu tahun.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Faktor-faktor yang yang mempengaruhi tingkat fertilitas dari beberapa literature dapat
disimpulkan bahwa tinggi rendahnya tingkat fertilitas di suatu daerah atau wilayah adalah
hasil dari keputusan individu untuk membatasi kelahiran. Keputusan ini tidak terlepas dari
interaksi proses perubahan sosial, budaya, norma, kepercayaan, ekonomi dan
pertumbuhannya, urbanisasi dan modernisasi. Dampak proses semua perubahan tersebut,
fertilitas dapat langsung dan tidak langsung. Faktor langsung, terdiri: pertama, hubungan
seksual (intercourse), kedua, konsepsi (conception), dan ketiga, kehamilan (gestasi).
Sedangkan untuk faktor tidak langsung: pertama, faktor demografis (variabel kontrol);
kedua, faktor sosial dan ekonomi; ketiga, faktor mortalitas (kematian anak); keempat,
faktor norma; dan kelima, faktor lingkungan.
Penelitian mendatang diharapkan dapat mengembangkan ruang lingkup penelitian
fertilitas tidak hanya di Indonesia tetapi bisa analisis dengan membandingkan tingkat
fertilitas dengan negara lain. Sedangkan untuk objek penelitian tidak hanya pada wanita
usia subur (wus) atau pasangan usia subur (pus) yang berumur 15 – 49 saja, masih bisa
dikembangkan pada ruang lingkup riset wanita usia subur (wus) atau pasangan usia
subur (PUS) yang yang lebih spesifik.
Mungkin dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu penulis mengharapkan, kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Agar dalam penulisan makalah kedepanya bisah lebih
baik.
7
DAFTAR PUSTAKA
Agi Yulia Ria Dini. “Hubungan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Pendewasaan Usia Perkawinan
Terhadap Risiko Pernikahan Usia Dini”. Jurnal Kesehatan. Vol. 11. 2020
Jumliadi Muhamad, Hendarso Yoyok, dan Nengyanti. “Research Gap Dan Model Faktor Yang
Mempengaruhi Tingkat Fertilitas:” Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang, vol. 15. 2020.
Marfin Lawalata. “Analisa Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Fertilitas (TFR) di Provinsi Maluku
(Analisa Lanjutan Hasil SKAP (2019)”. Perspektif. Vol 11. 2021
Ribka Flora Panjaitan. “Analisis Faktor Resiko Kejadian Infertilitas Pada Perawat di RSU
Sembiring”. (Biology) Education Science & Technology. Vol.3. 2020
Shafa Yuandina Sekarayu. “Dampak Pernikahan Usia Dini Terhadapkesehatan Reproduksi”. Jurnal
Pengabdian dan Penelitian Kepada Masyara(JPPM). Vol. 2. 2021
Siti Yunifah, Rr. Retno Sugiharti. “Determinan Fertilitas Di Provinsi Jawa Tengah”. Jurnal
Paradigma Multidisipliner (Jpm). Vol 3. 2022
Umi Mulyani, Diah Sukarni, dan Erma Puspita Sari. “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Infertilitas Primer Pada Pasangan Usia Subur Di Wilayah Kerja Uptd Puskemas Lembak Kab.
Muara Enim Tahun 2021”. Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, Vol 8. 2021