LAPORAN KINERJA
Disusun oleh :
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang …………………………………… 1
1.2. Perumusan Masalah ……………………………... 2
1.3. Tujuan ……………………………………………... 2
BA II PEMBAHASAN 3
2.1. Bayi Baru Lahir …………………………………… 3
2.2. Rawat Gabung Pada Bayi Baru Lahir …………. 5
2
3
PENDAHULUAN
4
Keberhasilan pelayanan kesehatan melalui Puskesmas memberikan
kontribusi yang cukup besar didalam mewujudkan Indonesia Sehat 2025.
Keberhasilan tersebut salah satunya sangat dipengaruhi oleh faktor Sumber
Daya Manusia (SDM), baik kualitas maupun kuantitasnya. Diantaranya
adalah ketersediaan tenaga kesehatan dalam jumlah yang cukup,
penyebarannya yang merata di seluruh daerah serta tersedianya tenaga
kesehatan yang berkompeten, professional dan memiliki ketrampilan yang
tinggi, sehingga mampu memberikan pelayanan yang bermutu di wilayah
kerjanya.
Pemilihan tenaga kesehatan teladan di Puskesmas Kesugihan I
diharapkan dapat menjadi salah satu motivasi untuk meningkatkan minat
tenaga kesehatan bekerja di Puskesmas sehingga dapat menjadi pendorong
terciptanya tenaga kesehatan yang mempunyai sikap nasionalis, etis dan
professional, memiliki semangat pengabdian yang tinggi, berdisiplin, kreatif,
berilmu, terampil, berbudi luhur serta dapat memegang teguh etika profesi.
Tenaga Kesehatan profesi bidan yang diajukan dalam penilaian tenaga
kesehatan teladan di UPTD Puskesmas Kesugihan I tahun 2021 atas nama
Narwati, Amd Keb, selaku bidan Desa Kesugihan. Melalui Laporan Kinerja ini
diharapkan dapat memberikan gambaran kinerja tenaga kesehatan yang
bersangkutan selama satu tahun terakhir (tahun 2021) dan memenuhi
persyaratan dalam penilaian lomba Nakes teladan .
5
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Laporan Kinerja Tenaga Kesehatan Teladan ini bertujuan sebagai
persyaratan dalam mengikuti lomba Nakes Teladan di UPTD
Puskesmas Kesugihan I
1.2.2. Tujuan Khusus
- Kompetensi tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya di wilayah UPTD Puskesmas Kesugihan I
- Meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan dalam memberikan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat diwilayah UPTD Puskesmas
Kesugihan I
- Meningkatkan ketrampilan tenaga kesehatan dalam memberikan
pelayanan sesuai profesinya diwilayah UPTD Puskesmas.
Kesugihan I
1.3. Sistematika Penulisan
Laporan Kinerja ini dapat digambarkan melalui sistematika penulisan
sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PELAKSANAAN PROGRAM
BAB III : HASIL PELAKSANAAN PROGRAM
BAB IV : PENUTUP
LAMPIRAN
6
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM
2.1.1 Keadaan Geografis
7
2.1.2 Keadaan Demografis
Penyebaran penduduk di desa Kesugihan tidak merata. Sebagian
dusun memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi. Berikut ini
gambaran jumlah dusun, jumlah penduduk, dan jumlah rumah tangga
8
Penduduk di desa Kesugihan dikelompokkan menjadi penduduk
produktif dan non produktif. Penduduk produktif (usia 15-64 tahun)
berjumlah 4646 jiwa, sedangkan penduduk non produktif (usia 0-14
tahun dan 65 tahun keatas) berjumlah 2649 Jiwa. Dengan demikian
maka beban tanggungan penduduk adalah sebesar 57,06 % artinya ±
57 penduduk non produktif ditanggung oleh 100 penduduk produktif.
Jumlah penduduk menurut umur dan rasio beban tanggungan di desa
Kesugihan dapat digambarkan dalam table berikut.
c. Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan penduduk yang paling banyak di desa
Kesugihan adalah Sekolah Dasar (SD) yaitu sebesar 31,55 %, dan
hanya sebagian kecil atau sebesar 3,19 % dengan tingkat pendidikan
Sarjana. Tingkat pendidikan ini sangat mempengaruhi pengetahuan
dan perilaku masyarakat khususnya di bidang kesehatan. Tabel
berikut ini menggambarkan tingkat pendidikan penduduk di desa
Kesugihan
9
Tingkat Pendidikan
N Tdk/Blm
Dusun Tdk/Blm AK/
o tamat SD SMP SMU PT Jml
sekolah Diploma
SD
1 Pantai Serayu 209 311 644 399 453 34 68 2118
2 Muktisari 267 304 818 399 345 9 35 2177
Sendang 361 20 50
3 115 266 444 255 1511
Arum
4 Salakan 255 294 396 283 157 24 80 1489
1175 230 1336 1316 87 233
Total 846 7295
2
Sumber : Profil Desa Kesugihan tahu 2021
d. Mata pencaharian
Sebagian besar mata pencaharian penduduk di desa Kesugihan
adalah sebagai buruh dan petani, meskipun ada beberapa penduduk
yang memiliki mata pencaharian lain seperti pedagang dan PNS/TNI
Polri. Mata pencaharian penduduk tersebut dapat digambarkan dalam
tabel berikut:
10
Upaya kesehatan yang dilaksanakan di Desa Kesugihan tidak
terlepas dari sekolah sebagai sasaran kegiatan, diantaranya program
UKS, UKGS, Promkes dan program terkait lainnya. Jumlah Sekolah
Dasar ada 2 dan MI ada 1, tetapi ada 1 SD yang muridnya sedikit
sehingga digabungkan dengan SD yang lain. Jumlah SMP ada 1 dan
Jumlah SMA ada 1. Untuk jumlah Pondok Pesantren ada 4.
Kebanyakan anak dari pondok pesantren bersekolah di SD/MI, SMP
dan SMA setempat. Kegiatan yang dilaksanakan ke sekolah-sekolah
tersebut diantaranya penyuluhan kesehatan, PHBS sekolah, kantin
sehat, kesehatan remaja, HIV/ AIDS, Napza, pemantauan derajat
kesehatan anak sekolah melalui kegiatan screening, dan kegiatan
lainnya yang dilakukan secara rutin dan berkelanjutan.
11
Posyandu Bayi Balita Total
0-5 bl 6-11 bl 12-23 bl 24-59 bl
Pisang 1 1 6 7 38 52
Pisang 2 4 7 10 36 57
Pisang 3 6 2 8 28 44
Pisang 4 7 7 8 37 59
Pisang 5 4 3 2 13 22
Mekarsari 1 10 7 11 20 48
Mekarsari 2 2 1 6 23 32
Cempaka 1 5 5 4 12 26
Cempaka 2 2 4 13 26 45
Total 41 42 69 233 385
Sumber : Laporan program Gizi Desa Kesugihan tahu 2021
1) Sarana kesehatan
Di Desa Kesugihan ada 1 PKD. Pelayanan Kesehatan seperti
pemeriksaan Kehamilan, Pelayanan KB, Imunisasi dan
pemeriksaan MTBS bisa dilaksanakan di PKD, Posyandu dan
Puskesmas. Bidan Desa wajib membuat dan menyerahkan laporan
setiap bulannya kepada masing-masing pemegang program, dan
berkoordinasi dengan pemegang program dalam pelaksanaan
setiap kegiatan di wilayah kerjanya.
2) Ketenagaan
Desa Kesugihan pada tahun 2021 hanya memiliki 1 Bidan di
Desa. Desa kesugihan merupakan desa bidaan dari bidan Narwati,
Amd Keb. Bidan Narwati Amd Keb adalah seorang PNS sudah
bertugas sebagai Bidan desa di desa Kesugihan selama 14 tahun
beliau menjalankan tugasnya sesuai Tupoksi yang telah ditetapkan.
3) Pembiayaan kesehatan
12
Dalam operasionalnya Kegiatan Kesehatan di Desa Kesugihan
memperoleh dana untuk pembiayaan kesehatan yang bersumber
dari APBD Kabupaten / Kota dan APBN melalui Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK), Ada juga pembiayaan Kesehatan
melalui penggalangan dana dari masyarakat.
13
kebidanan
e. Melaksanakan persiapan alat dan obat untuk kegiatan
f. Melaksanakan asuhan kebidanan
g. Melaksanakan imunisasi
h. Melaksanakan KIE dan konseling pada klien
i. Melaksanakan rujukan
j. Melaksanakan kolaborasi dengan unit terkait
k. Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan
l. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
Kegiatan pelayanan kebidanan dalam gedung ini dicatat dalam buku
register rawat jalan dan dilaporkan setiap bulannya ke Puskesmas
3. Tugas Administratif
Sebagai Bidan desa kami memiliki tugas administratif, antara lain :
14
a. Membuat laporan bulanan dan dilaporkan ke Puskesmas
b. Melakukan analisa data dan menyusun rencana tindak lanjut setiap
bulan
c. Melakukan pencatatan ibu hamil dalam Register Kohort ibu
d. Melengkapi kantong persalinan dengan membuat kartu taksiran
persalinan setiap bulan
e. Membuat data berupa grafik PWS KIA setiap bulan
f. Membuat peta sasaran KIA setiap bulan
g. Melakukan koordinasi dengan Bidan Koordinator dan Kader Kesehatan
C. Pembiayaan
Kegiatan-kegiatan tersebut di atas dibiayai melalui dana APBN dan APBD.
Biaya kegiatan promotif preventif dan transport petugas ke lapangan dibiayai
melalui dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). Program KIA-KB
termasuk Upaya Kesehatan Prioritas yang mendapat alokasi dana BOK.
BAB III
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM
15
3.1 Pembahasan Program KIA-KB
Hasil pelaksanaan program KIA-KB salah satunya dapat dilihat dari
cakupan 13 indikator PWS KIA, yaitu cakupan K1, cakupan K6, Deteksi
Bumil Resti oleh Nakes, Deteksi Bumil Resti oleh Masyarakat,
Pertolongan persalinan oleh nakes, Pelayanan Nifas lengkap, Kunjungan
Neonatus (KN1), kunjungan neonatus lengkap, penanganan komplikasi
obstetri, penanganan komplikasi neonatal, cakupan peserta KB aktif,
cakupan kunjungan bayi dan cakupan pelayanan kesehatan anak balita
16
Komplikasi Neonatal
Cakupan Peserta KB 71 %
11 1068 71 % 777 72,8 %
Aktif
Cakupan Kunjungan 100 %
12 72 100 % 73 101,38 %
Bayi
Cakupan Pelayanan 100 %
13 310 100 % 310 100 %
Anak Balita
Sumber : Laporan PWS KIA Desa Kesugihan s.d Bulan November th 2021
17
AKI merupakan indikator derajat kesehatan di suatu daerah. Tahun
2021 di desa Kesugihan tidak memiliki kasus kematian ibu, baik ibu
hamil, melahirkan maupun nifas.
2. Angka Kematian Bayi (AKB)
AKB merupakan indikator yang sangat sensitif terhadap ketersediaan
pemanfaatan dan kualitas pelayanan kesehatan terutama pelayanan
maternal dan perinatal di samping itu juga berhubungan dengan gizi
keluarga, tingkat pendidikan ibu serta pendapatan keluarga. Tahun
2021 tidak terdapat kasus kematian bayi di desa Kesugihan.
Setiap kejadian kematian bayi, kami senantiasa menyusun laporan
dan kronologis kematian ke Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap
untuk dilakukan Audit Maternal Perinatal di tingkat Kabupaten.
3. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
BBLR merupakan indikator yang menggambarkan kualitas kesehatan
ibu selama hamil, termasuk pelayanan ANC yang diberikan oleh
Bidan. BBLR juga dipengaruhi oleh pola hidup ibu hamil, pola makan,
aktifitas, istirahat, penyakit penyerta, dll. Tahun 2021 terdapat kasus
BBLR sejumlah 6 bayi Setiap kasus BBLR yang ada, senantiasa kami
berkoordinasi dengan pemegang program Gizi untuk melakukan
pemantauan Berat badan bayi serta upaya-upaya mempertahankan
kesehatan bayi dan meningkatkan BB nya melalui kegiatan
penyuluhan kepada orang tua bayi, keluarga, kunjungan rumah serta
pemantauan BB di Posyandu setiap bulannya.
4. Ibu hamil KEK dan Anemia
Kondisi kesehatan ibu hamil sangat menentukan proses persalinan
dan nifas akan berjalan baik atau tidak. Ibu hamil dengan KEK dan
anemia mempunyai resiko yang lebih tinggi, hal ini disebabkan kedua
faktor tersebut akan mempengaruhi kesehatan janin dalam
kandungan serta kemungkinan terjadi komplikasi dalam persalinan,
sehingga mebutuhkan perhatian yang cukup serius. Jumlah Ibu hamil
KEK dan anemia tahun 2021 di Desa Kesugihan adalah sebagai
berikut :
18
Tabel Jumlah Ibu Hamil KEK dan Anemia Di Desa Kesugihan s.d
Bulan November tahun 2021
Setiap ibu hamil dengan KEK dan anemia akan kami konsultasikan
dengan petugas Gizi untuk mendapatkan konseling gizi. Di samping itu
kami juga melakukan pemantauan pola kehidupan sehari-hari melalui
kunjungan rumah, serta pemberian PMT bumil yang terintegrasi dengan
BOK. Selanjutnya kami memantau perkembangan kenaikan BB dan LILA
bumil pada bulan berikutnya.
19
Pisang 2 57 57 52 31
Pisang 3 44 44 32 10
Pisang 4 59 59 45 24
Pisang 5 22 22 20 12
Mekarsari 1 48 48 43 24
Mekarsari 2 32 32 18 11
Cempaka 1 26 26 24 13
Cempaka 2 45 45 30 16
Total 385 385 309 171
20
Dari hasil penimbangan tiap bulan didapatkan 1 anak dari
posyandu Mekarsari 1 dengan status gizi buruk BB/TB dan gizi kurang
BB/U.
3.3. Permasalahan
Permasalahan Kesehatan khususnya KIA-KB dan Gizi yang ada di
desa Kesugihan sangat berfariasi. Hal ini sangat dipengaruhi oleh
karakteristik masyarakat. Berdasarkan pemaparan hasil pelaksanaan
program KIA-KB dan Gizi tahun 2021 tersebut diatas, serta analisa data
yang kami lakukan setiap bulan, maka secara umum dapat kami
sampaikan beberapa permasalahan dalam pelaksanaan program KIA-KB
dan Gizi di Desa Kesugihan adalah sebagai berikut :
1. Masih kurangnya peran serta masyarakat dalam bidang Kesehatan
khususnya penimbangan balita di Posyandu
2. Masih ada masyarakat tidak mampu dan tidak mempunyai jaminan
kesehatan
3.4. Upaya Pemecahan
Permasalahan yang ada di setiap program di wilayah UPTD
Puskesmas Kesugihan I termasuk di desa Kesugihan senantiasa dibahas
dan didiskusikan dalam pertemuan bulanan maupun mini lokakarya, untuk
kemudian disusun berdasarkan urutan prioritas masalahnya. Dan
selanjutnya ditetapkan rencana tindak lanjut atau upaya pemecahannya.
Demikian pula program KIA-KB yang merupakan upaya kesehatan wajib
di Puskesmas, selalu mendapatkan perhatian dan prioritas.
Berdasarkan permasalahan di atas, berikut kami sampaikan upaya
pemecahan yang telah dan sedang kami lakukan saat ini, antara lain :
1. Meningkatkan koordinasi dan kerja sama lintas program
Setiap permasalahan yang ditemukan di wilayah Puskesmas
Kesugihan I, khususnya di Desa Kesugihan tidak akan dapat
diselesaikan tanpa adanya dukungan dan kerja sama semua program.
21
Karena masing-masing program adalah saling terkait dan saling
mengisi.
Masalah yang ditemukan, termasuk program KIA-KB dan Gizi
akan disampaikan dan dibahas dalam pertemuan UKM yang
dilaksanakan pada minggu keempat setiap bulannya dengan
menghadirkan seluruh pemegang program UKM dan Bidan Desa.
Kemudian disampaikan pada lokakarya mini puskesmas. Dalam
pertemuan tersebut kami semua mencoba menggali penyebabnya dan
menyusun rencana pemecahannya pada bulan selanjutnya.
Dalam setiap pelaksanaan kegiatan kami berusaha untuk
terintegrasi dengan program lain. Misalnya pada kegiatan Posyandu,
kita akan melibatkan program KIA, Gizi, Imunisasi dan Promkes. Pada
kegiatan penyuluhan di masyarakat kami senantiasa berusaha
menyisipkan materi KIA di dalamnya. Demikian pula dengan kegiatan
lainnya.
2. Meningkatkan koordinasi dan kerja sama lintas sektor
Dukungan dan peran serta masyarakat termasuk Aparat Desa
dan kader posyandu sangat mempengaruhi keberhasilan suatu
program. Oleh karena itu kami berusaha melakukan pendekatan lintas
sektor melalui pertemuan di desa atau Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD) maupun pertemuan mini lokakarya lintas sektor yang diadakan
pada awal tahun di Puskesmas Kesugihan I.
Dalam pertemuan tersebut kami menyampaikan data dan
permasalahan yang ada di wilayah kerja termasuk masalah KIA-KB.dan
Gizi. Selanjutnya Kepala Desa dan lintas sektor lainnya menyampaikan
tanggapan dan dukungan apa yang dapat diberikan. Kemudian disusun
kesepakatan dan rencana pemecahan dari masalah tersebut bersama-
sama.
3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang KIA-KB dan Gizi Balita
Upaya ini dilaksanakan melalui kegiatan penyuluhan baik
kelompok maupun perorangan yang terintegrasi dengan program lain.
22
Sebagai sasaran penyuluhan diantaranya ibu-ibu PKK, ibu balita, ibu
hamil, remaja, kader Posyandu dan masyarakat umum.
Tahun 2021 kami telah melakukan kegiatan penyuluhan
kelompok yang dilaksanakan oleh linprog ( Promkes ) sebanyak 1 kali.
Materi yang diberikan diantaranya PHBS, penyakit menular ( TBC ),
Penyakit Degeneratif ( DM, Hipertensi ), ASI Eksklusif, Gizi Balita,
Posyandu, Pentingnya Kesehatan Ibu Hamil, Ibu Nifas dan BBL diera
Pandemi Covid, Pentingnya Vaksinasi Covid untuk Ibu Hamil. Dan 1
kali penyuluhan kelompok yang diadakan oleh lintas sektoral ( PLKB ),
pemberi materi bidan didesa, materi yang disampaikan mengenai
penekanan angka kelahiran dengan Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang ( MKJP)
Melalui kegiatan penyuluhan ini diharapkan pengetahuan dan
kesadaran masyarakat tentang kesehatan dapat semakin meningkat.
Sehingga kemandirian masyarakat di bidang kesehatan dalam hal
mengenali masalah, menyadari dan melakukan upaya untuk
memecahkannya mampu mereka laksanakan.
4. Menyelenggarakan Kelas Ibu dan Kelas Balita
Disamping melalui kegiatan penyuluhan, Tahun 2021 ini kami
juga telah melaksanakan kegiatan Kelas Ibu dan Kelas Balita sebagai
upaya meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan ibu balita serta
keluarganya tentang kesehatan pada saat kehamilan, persalinan,
nifas, bayi baru lahir sampai dengan anak balita
Kelas Ibu dan balita yang kami laksanakan di tahun 2021
adalah sebanyak masing-masing 10 kelas. Dalam pelaksanaannya
kami terkendala dengan kurangnya sarana prasarana, misalnya
matras Selama ini kami masih meminjam tikar/alas karpet ke kader.
Kedatangan ibu hamil yang tidak tepat waktu, dan ada sebagian yang
membawa anak kecil, juga merupakan kendala kami, pelaksanaan
kelas ibu menjadi kurang focus, karena ramai dan materi yang
disampaikan tdk bisa terserap maksimal oleh ibu hamil dan ibu balita.
23
Namun kendala tersebut bukan merupakan halangan bagi bidan desa
dan ibu hamil untuk melaksanakan kegiatan ini.
Dengan terlaksananya kegiatan Kelas Ibu dan kelas balita ini,
manfaat yang dirasakan baik oleh ibu hamil maupun ibu balita sendiri
serta petugas kesehatan (Bidan desa) adalah sangat besar. Ibu hamil
menyatakan sangat senang dan bertambah pengetahuannya serta
lebih siap menghadapi persalinan dan masa nifas, serta ibu balita siap
merawat dan memantau tumbuh kembang balita sesuai yang
diajarkan. Petugas kesehatan sendiri merasa lebih mudah
menyampaikan pesan-pesan kesehatan dan mampu menggerakkan
masyarakat khususnya dalam pengenalan tanda bahaya dan
penanganan komplikasi obstetri dan neonatal.
5. Mengadakan pemantauan Ibu Hamil, Ibu Nifas, Neonatal Resiko
Tinggi dan Pemantauan Gizi Buruk
Kegiatan ini dilaksanakan melalui kunjungan rumah/ berbasis
keluarga. Kondisi Resiko tinggi yang terjadi pada ibu hamil, ibu
nifas, neonatal dan balita gizi buruk merupakan salah satu
permasalahan utama yang bisa menyebabkan terjadinya kematian
ibu / bayi dengan segala permasalahan dasarnya baik dari aspek
kesehatan maupun non kesehatan.
6. Mengadakan penggalian dan penggalangan dana untuk masyarakat
yang mempunyai kasus Kesehatan tetapi kurang mampu. Di tahun
2021 ini hanya ada 1 kasus
24
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Pelaksanaan program KIA-KB dan Gizi di Puskesmas Kesugihan I,
khususnya di desa Kesugihan, masih membutuhkan perbaikan dan
peningkatan di berbagai sisi. Kerja sama lintas program dan lintas sektor
harus ditingkatkan lagi dan semangat untuk lebih maju dengan tujuan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Kesugihan I khususnya desa Kesugihan.
Penilaian tenaga kesehatan teladan ini diharapkan mampu mendorong
semua Nakes yang ada untuk senantiasa menjalankan tugas dan
fungsinya secara professional, bermutu dan berkompeten. Menjadikan
tenaga kesehatan yang memiliki semangat pengabdian yang tinggi,
berdisiplin, kreatif, berilmu, terampil, berbudi luhur serta dapat memegang
teguh etika profesi.
4.2. Saran
Berdasarkan laporan kinerja ini, maka saran yang dapat kami
berikan adalah sebagai berikut :
1. Untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap
Diharapkan senantiasa memberikan bimbingan, pengawasan
dan evaluasi terhadap kinerja tenaga kesehatan yang ada di Kabupaten
Cilacap, sehingga kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan
semakin meningkat.
2. Untuk Puskesmas Kesugihan I dan Pihak Desa Kesugihan
Diharapkan untuk terus meningkatkan kinerja, kekompakan dan
kerja sama dalam berbagai kegiatan, sehingga masyarakat dapat
terlayani dengan baik.
25
LAMPIRAN
26
PENYULUHAN KELOMPOK PENGGALANGAN DANA
NY. SRI LESTARI
LOKMIN MMD
27
PELAYANAN IMUNISASI PELAYANAN MTBS
PELAYANAN KB
28