Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN KINERJA BIDAN DESA KESUGIHAN

LAPORAN KINERJA

Diajukan dalam Rangka Pemilihan Tenaga Kesehatan Teladan


di UPTD Puskesmas Kesugihan I
Tahun 2021

Disusun oleh :

NAMA : NARWATI, A.Md.Keb

NIP : 19740412 201904 2 001

UPTD PUSKESMAS KESUGIHAN I


Jl. Serayu Raya No.16  0282- 695136
KESUGIHAN 53274

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………... i


DAFTAR ISI …………………………………………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang …………………………………… 1
1.2. Perumusan Masalah ……………………………... 2
1.3. Tujuan ……………………………………………... 2

BA II PEMBAHASAN 3
2.1. Bayi Baru Lahir …………………………………… 3
2.2. Rawat Gabung Pada Bayi Baru Lahir …………. 5

BAB III PENUTUP 19


3.1 Kesimpulan ……………………………………….. 19
3.2 Saran ………………………………………………. 20

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………... 21

2
3
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2025 bertujuan
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya dapat terwujud, melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan
negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan
perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, secara adil dan merata,
serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah
Republik Indonesia..
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut
diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang
dan terpadu. Puskesmas adalah penanggungjawab penyelenggara upaya
kesehatan untuk jenjang tingkat pertama. Puskesmas adalah unit pelaksana
teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota yang bertanggungjawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
Puskesmas diperkuat dengan Puskesmas Pembantu, Polindes, Poskesdes
serta Puskesmas Keliling. Untuk daerah yang jauh dari sarana pelayanan
rujukan, Puskesmas dilengkapi dengan fasilitas rawat inap.
Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, serta pusat
pelayanan kesehatan strata pertama. Dalam menjalankan fungsinya,
Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang dilaksanakan melalui
upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan.

4
Keberhasilan pelayanan kesehatan melalui Puskesmas memberikan
kontribusi yang cukup besar didalam mewujudkan Indonesia Sehat 2025.
Keberhasilan tersebut salah satunya sangat dipengaruhi oleh faktor Sumber
Daya Manusia (SDM), baik kualitas maupun kuantitasnya. Diantaranya
adalah ketersediaan  tenaga kesehatan dalam jumlah yang cukup,
penyebarannya yang merata di seluruh daerah serta tersedianya tenaga
kesehatan yang berkompeten, professional dan memiliki ketrampilan yang
tinggi, sehingga mampu memberikan pelayanan yang bermutu di wilayah
kerjanya.
Pemilihan tenaga kesehatan teladan di Puskesmas Kesugihan I
diharapkan dapat menjadi salah satu motivasi untuk meningkatkan minat
tenaga kesehatan bekerja di Puskesmas sehingga dapat menjadi pendorong
terciptanya tenaga kesehatan yang mempunyai sikap nasionalis, etis dan
professional, memiliki semangat pengabdian yang tinggi, berdisiplin, kreatif,
berilmu, terampil, berbudi luhur serta dapat memegang teguh etika profesi.
Tenaga Kesehatan profesi bidan yang diajukan dalam penilaian tenaga
kesehatan teladan di UPTD Puskesmas Kesugihan I tahun 2021 atas nama
Narwati, Amd Keb, selaku bidan Desa Kesugihan. Melalui Laporan Kinerja ini
diharapkan dapat memberikan gambaran kinerja tenaga kesehatan yang
bersangkutan selama satu tahun terakhir (tahun 2021) dan memenuhi 
persyaratan dalam penilaian lomba Nakes teladan .

5
1.2.     Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Laporan Kinerja Tenaga Kesehatan Teladan ini bertujuan sebagai
persyaratan dalam mengikuti lomba Nakes Teladan di UPTD
Puskesmas Kesugihan I

1.2.2.  Tujuan Khusus
- Kompetensi tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugas dan
kewajibannya di wilayah UPTD Puskesmas Kesugihan I
- Meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan dalam memberikan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat diwilayah UPTD Puskesmas
Kesugihan I
-  Meningkatkan ketrampilan tenaga kesehatan dalam memberikan
pelayanan sesuai profesinya  diwilayah UPTD Puskesmas.
Kesugihan I

1.3.    Sistematika Penulisan
       Laporan Kinerja  ini dapat digambarkan melalui sistematika penulisan
sebagai berikut :
BAB I    : PENDAHULUAN
BAB II  : PELAKSANAAN PROGRAM
BAB III : HASIL PELAKSANAAN PROGRAM
BAB IV : PENUTUP
LAMPIRAN

6
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM

2.1   Gambaran Umum Desa Kesugihan

2.1.1  Keadaan Geografis

     Desa Kesugihan merupakan salah satu dari 9 desa di Wilayah


Kerja UPTD Puskesmas Kesugihan I. Desa yang menjadi wilayah kerja
Puskesmas Kesugihan I antara lain Kesugihan, Kesugihan, Planjan,
Dondong, Ciwuni, Karangjengkol, Keleng, Pesanggrahan dan
Bulupayung
Di desa kesugihan sendiri ada 1 tenaga kesehatan bidan desa.
Desa Kesugihan terletak di sebelah barat UPTD Puskesmas Kesugihan I
dengan luas wilayah 316,6 Ha, .terdiri dari 4 dusun, dengan batas
wilayah disebelah utara berbatasan dengan desa Keleng dan
Pesanggrahan, sebelah selatan dengan desa Kesugihan, sebelah barat
dengan desa Karangjengkol dan sebelah timur dengan Desa Karangreja
Kecamatan Maos
Jarak Tempuh dari desa Kesugihan ke UPTD Puskesmas
Kesugihan I adalah 1 km dapat ditempuh dalam waktu ± 10 menit, dan
jarak tempuh ke Ibukota Kabupaten ± 20 km, dapat ditempuh dalam
waktu ± 30 menit ( kecepatan 40 Km/jam).
      Secara geografis desa Kesugihan berada di dataran rendah, dan
dilewati oleh sungai serayu, hal ini berpengaruh terhadap keadaan iklim
dengan suhu panas sedang (kisaran 28 oC s.d 32 oC) dan rawan terjadi
banjir Kondisi wilayah seperti ini dimanfaatkan oleh masyarakat untuk
pertanian, perdagangan dan tambang pasir sungai.
     

7
2.1.2   Keadaan Demografis
     Penyebaran penduduk di desa Kesugihan tidak merata. Sebagian
dusun memiliki kepadatan penduduk yang cukup tinggi. Berikut ini
gambaran jumlah dusun, jumlah penduduk, dan jumlah rumah tangga

Tabel Jumlah dusun, Jumlah Penduduk, dan Jumlah Rumah Tangga


Di Desa Kesugihan tahun 2021
Jumlah Jumlah Rumah
No Dusun
Penduduk Tangga
1 Pantai Serayu 2118 693
2 Muktisari 2177 674
3 Sendang Arum 1511 496
4 Salakan 1489 490
Sumber : Profil  Desa Kesugihan tahu 2021

a.  Struktur penduduk menurut jenis kelamin


    Berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk berjenis kelamin
laki-laki lebih banyak dari seluruh penduduk di desa Kesugihan yaitu
sebesar 50,54 %. Sedangkan penduduk dengan jenis kelamin
perempuan sebesar 49,45 %. Perbandingan jumlah penduduk
berdasarkan jenis kelamin dapat digambarkan dalam tabel berikut :

Tabel Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Di Desa Kesugihan


tahun 2021
Jumlah
No Dusun Laki-laki Perempuan
Penduduk
1 Pantai Serayu 2118 1100 1018
2 Muktisari 2177 1092 1085
3 Sendang Arum 1511 761 750
4 Salakan 1489 734 755
Total 7295 3687 3608
Sumber : Profil  Desa Kesugihan tahun 2021
b.   Struktur penduduk menurut umur

8
      Penduduk di desa Kesugihan dikelompokkan menjadi penduduk
produktif dan non produktif. Penduduk produktif (usia 15-64 tahun)
berjumlah 4646 jiwa, sedangkan penduduk non produktif (usia 0-14
tahun dan 65 tahun keatas) berjumlah 2649 Jiwa. Dengan demikian
maka beban tanggungan penduduk adalah sebesar 57,06 % artinya ±
57 penduduk non produktif ditanggung oleh 100 penduduk produktif.
Jumlah penduduk menurut umur  dan rasio beban tanggungan di desa
Kesugihan dapat digambarkan dalam table berikut.

Tabel Struktur Penduduk Menurut Umur Di Desa Kesugihan tahun


2021

No Dusun 0-14 15-64 th >65 Total

1 Pantai Serayu 418 1526 174 2118

2 Muktisari 445 1543 189 2177

3 Sendang Arum 320 509 682 1511

4 Salakan 281 1068 140 1489

Total 1464 4646 1185 7295

Sumber : Profil  Desa Kesugihan tahun 2021

c.   Tingkat pendidikan
    Tingkat pendidikan penduduk yang paling banyak di desa
Kesugihan adalah Sekolah Dasar (SD) yaitu sebesar 31,55 %, dan
hanya sebagian kecil atau sebesar 3,19 % dengan tingkat pendidikan
Sarjana. Tingkat pendidikan ini sangat mempengaruhi pengetahuan
dan perilaku masyarakat khususnya di bidang kesehatan. Tabel
berikut ini menggambarkan tingkat pendidikan penduduk di desa
Kesugihan

Tabel Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Di Desa


Kesugihan tahun 2021

9
Tingkat Pendidikan
N Tdk/Blm
Dusun Tdk/Blm AK/
o tamat SD SMP SMU PT Jml
sekolah Diploma
SD
1 Pantai Serayu 209 311 644 399 453 34 68 2118
2 Muktisari 267 304 818 399 345 9 35 2177
Sendang 361 20 50
3 115 266 444 255 1511
Arum
4 Salakan 255 294 396 283 157 24 80 1489
1175 230 1336 1316 87 233
Total 846 7295
2
Sumber : Profil  Desa Kesugihan tahu 2021

d.   Mata pencaharian
     Sebagian besar mata pencaharian penduduk di desa Kesugihan
adalah sebagai buruh dan petani, meskipun ada beberapa penduduk
yang memiliki mata pencaharian lain seperti pedagang dan PNS/TNI
Polri. Mata pencaharian penduduk tersebut dapat digambarkan dalam
tabel  berikut:

Tabel Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Di Desa


Kesugihan tahun 2021
Mata Pencaharian
No Dusun Peternaka PNS/TNI,
Petani Pedagang Buruh
n Polri
1 Pantai Serayu 110 1 71 366 26
2 Muktisari 183 0 47 428 9
3 Sendang Arum 71 1 53 235 22
4 Salakan 29 0 87 198 23
Total 393 2 258 1227 80
Sumber : Profil  Desa Kesugihan tahu 2021
e.   Data Sarana Pendidikan

10
      Upaya kesehatan yang dilaksanakan di Desa Kesugihan  tidak
terlepas dari sekolah sebagai sasaran kegiatan, diantaranya program
UKS, UKGS, Promkes  dan program terkait lainnya. Jumlah Sekolah
Dasar ada 2 dan MI ada 1, tetapi ada 1 SD yang muridnya sedikit
sehingga digabungkan dengan SD yang lain. Jumlah SMP ada 1 dan
Jumlah SMA ada 1. Untuk jumlah Pondok Pesantren ada 4.
Kebanyakan anak dari pondok pesantren bersekolah di SD/MI, SMP
dan SMA setempat. Kegiatan yang dilaksanakan ke sekolah-sekolah
tersebut diantaranya penyuluhan kesehatan, PHBS sekolah, kantin
sehat, kesehatan remaja, HIV/ AIDS, Napza, pemantauan derajat
kesehatan anak sekolah melalui kegiatan screening, dan kegiatan
lainnya yang dilakukan secara rutin dan berkelanjutan.

f. Data Jumlah Balita di masing-masing Posyandu


Pengertian Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang
diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh
petugas kesehatan. Desa Kesugihan memiliki 9 Posyandu yang aktif.
Berikut ini gambaran jumlah bayi dan balita di masing-masing
posyandu.

Tabel Data Balita di Posyandu Desa Kesugihan tahun 2021

11
Posyandu Bayi Balita Total
0-5 bl 6-11 bl 12-23 bl 24-59 bl
Pisang 1 1 6 7 38 52
Pisang 2 4 7 10 36 57
Pisang 3 6 2 8 28 44
Pisang 4 7 7 8 37 59
Pisang 5 4 3 2 13 22
Mekarsari 1 10 7 11 20 48
Mekarsari 2 2 1 6 23 32
Cempaka 1 5 5 4 12 26
Cempaka 2 2 4 13 26 45
Total 41 42 69 233 385
Sumber : Laporan program Gizi  Desa Kesugihan tahu 2021

g.   Data Sumber Daya Kesehatan

1)   Sarana kesehatan
      Di Desa Kesugihan ada 1 PKD. Pelayanan Kesehatan seperti
pemeriksaan Kehamilan, Pelayanan KB, Imunisasi dan
pemeriksaan MTBS bisa dilaksanakan di PKD, Posyandu dan
Puskesmas. Bidan Desa wajib membuat dan menyerahkan laporan
setiap bulannya kepada masing-masing pemegang program, dan
berkoordinasi dengan pemegang program dalam pelaksanaan
setiap kegiatan di wilayah kerjanya.
2)  Ketenagaan
Desa Kesugihan pada tahun 2021 hanya memiliki 1 Bidan di
Desa. Desa kesugihan merupakan desa bidaan dari bidan Narwati,
Amd Keb. Bidan Narwati Amd Keb adalah seorang PNS sudah
bertugas sebagai Bidan desa di desa Kesugihan selama 14 tahun
beliau menjalankan tugasnya sesuai Tupoksi yang telah ditetapkan.

3)   Pembiayaan kesehatan

12
Dalam operasionalnya Kegiatan Kesehatan di Desa Kesugihan
memperoleh dana untuk pembiayaan kesehatan yang bersumber
dari APBD Kabupaten / Kota dan APBN melalui Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK), Ada juga pembiayaan Kesehatan
melalui penggalangan dana dari masyarakat.

2.2.  Pelaksanaan Program KIA-KB Di Desa Kesugihan


      Program KIA-KB merupakan salah satu upaya kesehatan wajib yang
dilaksanakan oleh Bidan di Desa. Program ini bertujuan memberikan pelayanan
kesehatan yang bermutu kepada ibu dan anak sehingga mempercepat
penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di
wilayah kerjanya.
      Dalam pelaksanaannya program ini meliputi kesehatan ibu, kesehatan
anak dan Keluarga Berencana. Dimana masing-masing kegiatan tersebut
dilaksanakan oleh Bidan di Desa dan dibawah koordinasi seorang Bidan
Koordinator.
Terkait pelaksanaan kegiatan program KIA-KB di desa Kesugihan,
pelayanan KIA-KB dapat diperoleh di PKD, Posyandu, maupun di Puskesmas
Kesugihan I, Pelayanan KIA-KB di Desa Kesugihan kami uraikan sebagai
berikut :
1.   Kegiatan di dalam gedung
Pelayanan ini dilaksanakan di PKD, Rumah bidan desa dan Puskesmas
Kesugihan I terdiri dari Pelayanan Antenatal, pelayanan KB, penanganan 
balita sakit,  serta permasalahan  Obstetri dan Neonatal dengan sistem
rujukan,
Kegiatan pelayanan kebidanan KIA-KB di PKD dan di Puskesmas
Kesugihan I terdiri dari :
a.   Melaksanakan pengkajian pada klien
b.   Anamnesa dan pemeriksaan fisik
c.   Melakukan pengambilan bahan laboratorium

d.   Menegakkan diagnose kebidanan dan merencanakan asuhan

13
kebidanan
e.   Melaksanakan persiapan alat dan obat untuk kegiatan
f.    Melaksanakan asuhan kebidanan
g.   Melaksanakan imunisasi
h.   Melaksanakan KIE dan konseling pada klien
i.    Melaksanakan rujukan
j.    Melaksanakan kolaborasi dengan unit terkait
k.   Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan
l.    Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
Kegiatan pelayanan kebidanan dalam gedung ini dicatat dalam buku
register rawat jalan dan dilaporkan setiap bulannya ke Puskesmas

2.   Kegiatan di luar gedung


      Sebagai Bidan dan Bidan Koordinator kami memiliki beberapa
kegiatan di luar gedung, antara lain :
a.    Pendataan sasaran KIA
b.   Kunjungan rumah ibu hamil dengan memastikan stiker P4 K
terpasang
c.   Kunjungan rumah ibu hamil resiko tinggi  dan balita resiko tinggi
d.    Kunjungan rumah ibu nifas dan neonatal
e.    Pemeriksaan tumbuh kembang bayi dan balita di Posyandu
f.    Pemeriksaan tumbuh kembang anak pra sekolah di TK
g.    Pemberian PMT untuk Bumil KEK dan Balita Gizi buruk
h.    Pemantauan kantong persalinan
i.     Penyuluhan dan konseling KB
j.     Penyuluhan Kesehatan
k.    Kunjungan dan pelaksanaan Kelas Ibu hamil
l.     Pembinaan kader posyandu

3.   Tugas Administratif
      Sebagai Bidan desa kami memiliki tugas administratif, antara lain :

14
a.   Membuat laporan bulanan dan dilaporkan ke Puskesmas
b.   Melakukan analisa data dan menyusun rencana tindak lanjut setiap
bulan
c.   Melakukan pencatatan ibu hamil dalam Register Kohort ibu
d.   Melengkapi kantong persalinan dengan membuat kartu taksiran
persalinan setiap bulan
e.   Membuat data berupa grafik PWS KIA setiap bulan
f.    Membuat peta sasaran KIA setiap bulan
g.   Melakukan koordinasi dengan Bidan Koordinator dan Kader Kesehatan

C.     Pembiayaan
Kegiatan-kegiatan tersebut di atas dibiayai melalui dana APBN dan APBD.
Biaya kegiatan promotif preventif dan transport petugas ke lapangan dibiayai
melalui dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). Program KIA-KB
termasuk Upaya Kesehatan Prioritas yang mendapat alokasi dana BOK.

BAB III
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM

15
3.1    Pembahasan Program KIA-KB
Hasil pelaksanaan program KIA-KB salah satunya dapat dilihat dari
cakupan 13 indikator PWS KIA, yaitu cakupan K1, cakupan K6, Deteksi
Bumil Resti oleh Nakes, Deteksi Bumil Resti oleh Masyarakat,
Pertolongan persalinan oleh nakes, Pelayanan Nifas lengkap, Kunjungan
Neonatus (KN1), kunjungan neonatus lengkap, penanganan komplikasi
obstetri, penanganan komplikasi neonatal, cakupan peserta KB aktif,
cakupan kunjungan bayi dan cakupan pelayanan kesehatan anak balita

Cakupan 13 indikator PWS KIA pada tahun 2021 dapat digambarkan


dalam tabel sebagai berikut :

Tabel Cakupan PWS KIA Di Desa Kesugihan s.d Bulan November


tahun 2021
Target Target Cakupan
No Indikator Sasaran %
1 th Nov (Absolut)

1 Cakupan K1 76 100 % 92 % 76 100 %


2 Cakupan K6 76 100 % 92 % 71 93,4 %
Cakupan Deteksi 18 %
3 76 20 % 15 19,7 %
Resti Oleh Nakes
Cakupan Deteksi 11 %
4 Resti Oleh 76 12 % 16 21,1 %
Masyarakat
Cakupan Persalinan 92 %
5 73 100 % 73 100 %
oleh Nakes
Cakupan 92 %
6 Penanganan 15 100 % 15 100 %
Komplikasi Obstetri
Cakupan Kunjungan 90 %
7 73 98 % 74 101,4 %
Nifas Lengkap
8 Cakupan KN 1 72 100 % 92 % 72 100 %
Cakupan KN 90 %
9 72 98 % 72 100 %
Lengkap
10 Cakupan 11 100 % 92 % 11 100 %
Penanganan

16
Komplikasi Neonatal
Cakupan Peserta KB 71 %
11 1068 71 % 777 72,8 %
Aktif
Cakupan Kunjungan 100 %
12 72 100 % 73 101,38 %
Bayi
Cakupan Pelayanan 100 %
13 310 100 % 310 100 %
Anak Balita
Sumber : Laporan PWS KIA Desa Kesugihan s.d Bulan November th 2021

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sampai dengan


bulan November semua indikator sudah mencapai target. Untuk Program
KIA sendiri setiap akhir tahun (bulan November dan Desember)
menggunakan sasaran riil. Sasaran riil yang digunakan adalah jumlah ibu
hamil, jumlah ibu melahirkan, dan jumlah bayi. Dengan menggunakan
sasaran riil capaian akan lebih valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
Untuk K6 dan Deteksi Resiko Tinggi oleh nakes nilai pada bulan
November masih dibawah target tahunan. Definisi operasional dari K6
sendiri adalah Ibu hamil yang telah mendapat pelayanan antenatal
sekurang-kurangnya enam kali sesuai standar dan jadwal kunjungan.
Untuk sasaran K6 adalah 76 bumil (100 %), baru tercapai 71 bumil ( 93,4
%), sehingga ada 5 bumil yang tidak mendapatkan K6 dikarenakan ada 2
bumil yang melahirkan premature, 1 bumil pindah, 2 IUFD dengan usia
kehamilan 28 mg. Sedangkan sasaran Deteksi Resiko Tinggi Ibu Hamil
oleh Tenaga Kesehatan adalah 16 bumil / 20 % dari 76 (jumlah bumil),
baru tercapai 15 bumil (19,7 %), Deteksi Resiko Tinggi Ibu Hamil oleh
Tenaga Kesehatan belum mencapai target dikarenakan memang sampai
dengan bulan November hanya ada 15 bumil resti. Untuk kasus bumil resti
yang tertinggi adalah Riwayat SC

Di samping 13 indikator PWS KIA di atas, dapat kami sampaikan


beberapa angka kejadian sebagai berikut :
1.  Angka Kematian Ibu (AKI)

17
AKI merupakan indikator derajat kesehatan di suatu daerah. Tahun
2021 di desa Kesugihan tidak memiliki kasus kematian ibu, baik ibu
hamil, melahirkan maupun nifas.
2.   Angka Kematian Bayi (AKB)
AKB merupakan indikator yang sangat sensitif terhadap ketersediaan
pemanfaatan dan kualitas pelayanan kesehatan terutama pelayanan
maternal dan perinatal di samping itu juga berhubungan dengan gizi
keluarga, tingkat pendidikan ibu serta pendapatan keluarga. Tahun
2021 tidak terdapat kasus kematian bayi di desa Kesugihan.
Setiap kejadian kematian bayi, kami senantiasa menyusun laporan
dan kronologis kematian ke Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap
untuk dilakukan Audit Maternal Perinatal di tingkat Kabupaten.
3.   Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
BBLR  merupakan indikator yang menggambarkan kualitas kesehatan
ibu selama hamil, termasuk pelayanan ANC yang diberikan oleh
Bidan. BBLR juga dipengaruhi oleh pola hidup ibu hamil, pola makan,
aktifitas, istirahat, penyakit penyerta, dll. Tahun 2021 terdapat kasus
BBLR sejumlah 6 bayi Setiap kasus BBLR yang ada, senantiasa kami
berkoordinasi dengan pemegang program Gizi untuk melakukan
pemantauan Berat badan bayi serta upaya-upaya mempertahankan
kesehatan bayi dan meningkatkan BB nya melalui kegiatan
penyuluhan kepada orang tua bayi, keluarga, kunjungan rumah serta
pemantauan BB di Posyandu setiap bulannya.
4.   Ibu hamil KEK dan Anemia
Kondisi kesehatan ibu hamil sangat menentukan proses persalinan
dan nifas akan berjalan baik atau tidak. Ibu hamil dengan KEK dan
anemia mempunyai resiko yang lebih tinggi, hal ini disebabkan kedua
faktor tersebut akan mempengaruhi kesehatan janin dalam
kandungan serta kemungkinan terjadi komplikasi dalam persalinan,
sehingga mebutuhkan perhatian yang cukup serius. Jumlah Ibu hamil
KEK dan anemia tahun 2021 di Desa Kesugihan adalah sebagai
berikut :

18
Tabel Jumlah Ibu Hamil KEK dan Anemia Di Desa Kesugihan s.d
Bulan November tahun 2021

No Faktor Penyebab Th 2021


1 KEK (LILA < 23,5 cm) 7
2 Anemia (Hb < 11 gr/dl) 1
3 Anemia dan KEK 0
Jumlah 8

Setiap ibu hamil dengan KEK dan anemia akan kami konsultasikan
dengan petugas Gizi untuk mendapatkan konseling gizi. Di samping itu
kami juga melakukan pemantauan pola kehidupan sehari-hari melalui
kunjungan rumah, serta pemberian PMT bumil yang terintegrasi dengan
BOK. Selanjutnya kami memantau perkembangan kenaikan BB dan LILA
bumil pada bulan berikutnya.

5. Cakupan Hasil Penimbangan di Posyandu


Keberhasilan posyandu tergambar melalui cakupan SKDN. Adapun
pengertian dari SKDN adalah :
S  : Semua balita di wilayah kerja posyandu.
K : Semua balita yang memiliki KMS.
D : Balita yang ditimbang.
N : Balita yang Berat Badannya naik
Keberhasilan Posyandu berdasarkan:
D/S menggambarkan baik/ kurangnya peran serta masyarakat.
N/D menggambarkan berhasil tidaknya program posyandu
Cakupan SKDN pada tahun 2021 dapat digambarkan dalam tabel sebagai
berikut :
Tabel 3.3 : Cakupan SKDN Di Desa Kesugihan s.d Bulan November
tahun 2021
Posyandu S K D N
Pisang 1 52 52 45 30

19
Pisang 2 57 57 52 31
Pisang 3 44 44 32 10
Pisang 4 59 59 45 24
Pisang 5 22 22 20 12
Mekarsari 1 48 48 43 24
Mekarsari 2 32 32 18 11
Cempaka 1 26 26 24 13
Cempaka 2 45 45 30 16
Total 385 385 309 171

Tabel 3.4 : Rasio SKDN Di Desa Kesugihan s.d Bulan November


tahun 2021
Posyandu K/S D/S N/S N/D D/K
Pisang 1 100% 87% 58% 67% 87%
Pisang 2 100% 91% 54% 60% 91%
Pisang 3 100% 73% 23% 31% 73%
Pisang 4 100% 76% 41% 53% 76%
Pisang 5 100% 91% 55% 60% 91%
Mekarsari 1 100% 90% 50% 56% 90%
Mekarsari 2 100% 56% 34% 61% 56%
Cempaka 1 100% 92% 50% 54% 92%
Cempaka 2 100% 67% 36% 53% 67%
Total 100% 80% 44% 55% 80%

Berdasarkan table diatas untuk cakupan yang memenuhi target


hanya K/S, untuk indikator yang lain masih dibawah target, dikarenakan
ada sebagian ibu balita yang masih takut dengan kondisi pandemic covid
19, disamping itu pada masa pandemi baik balita maupun yang
mengantar harus benar-benar dalam kondisi sehat, kondisi sakit tidak
boleh datang ke posyandu

20
Dari hasil penimbangan tiap bulan didapatkan 1 anak dari
posyandu Mekarsari 1 dengan status gizi buruk BB/TB dan gizi kurang
BB/U.

3.3.   Permasalahan
Permasalahan Kesehatan khususnya KIA-KB dan Gizi yang ada di
desa Kesugihan sangat berfariasi. Hal ini sangat dipengaruhi oleh
karakteristik masyarakat. Berdasarkan pemaparan hasil pelaksanaan
program KIA-KB dan Gizi tahun 2021 tersebut diatas, serta analisa data
yang kami lakukan setiap bulan, maka secara umum dapat kami
sampaikan beberapa permasalahan dalam pelaksanaan program KIA-KB
dan Gizi di Desa Kesugihan adalah sebagai berikut :
1. Masih kurangnya peran serta masyarakat dalam bidang Kesehatan
khususnya penimbangan balita di Posyandu
2. Masih ada masyarakat tidak mampu dan tidak mempunyai jaminan
kesehatan

3.4.   Upaya Pemecahan
Permasalahan yang ada di setiap program di wilayah UPTD
Puskesmas Kesugihan I termasuk di desa Kesugihan senantiasa dibahas
dan didiskusikan dalam pertemuan bulanan maupun mini lokakarya, untuk
kemudian disusun berdasarkan urutan prioritas masalahnya. Dan
selanjutnya ditetapkan rencana tindak lanjut atau upaya pemecahannya.
Demikian pula program KIA-KB yang merupakan upaya kesehatan wajib
di Puskesmas, selalu mendapatkan perhatian dan prioritas.
Berdasarkan permasalahan di atas, berikut kami sampaikan upaya
pemecahan yang telah dan sedang kami lakukan saat ini, antara lain :
1.  Meningkatkan koordinasi dan kerja sama lintas program
Setiap permasalahan yang ditemukan di wilayah Puskesmas
Kesugihan I, khususnya di Desa Kesugihan tidak akan dapat
diselesaikan tanpa adanya dukungan dan kerja sama semua program.

21
Karena masing-masing program adalah saling terkait dan saling
mengisi.
Masalah yang ditemukan, termasuk program KIA-KB dan Gizi
akan disampaikan dan dibahas dalam pertemuan UKM yang
dilaksanakan pada minggu keempat setiap bulannya dengan
menghadirkan seluruh pemegang program UKM dan Bidan Desa.
Kemudian disampaikan pada lokakarya mini puskesmas. Dalam
pertemuan tersebut kami semua mencoba menggali penyebabnya dan
menyusun rencana pemecahannya pada bulan selanjutnya.
Dalam setiap pelaksanaan kegiatan kami berusaha untuk
terintegrasi dengan program lain. Misalnya pada kegiatan Posyandu,
kita akan melibatkan program KIA, Gizi, Imunisasi dan Promkes. Pada
kegiatan penyuluhan di masyarakat kami senantiasa berusaha
menyisipkan materi KIA di dalamnya. Demikian pula dengan kegiatan
lainnya.
2.  Meningkatkan koordinasi dan kerja sama lintas sektor
Dukungan dan peran serta masyarakat termasuk Aparat Desa
dan kader posyandu sangat mempengaruhi keberhasilan suatu
program. Oleh karena itu kami berusaha melakukan pendekatan lintas
sektor melalui pertemuan di desa atau Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD) maupun pertemuan mini lokakarya lintas sektor yang diadakan
pada awal tahun di Puskesmas Kesugihan I.
Dalam pertemuan tersebut kami menyampaikan data dan
permasalahan yang ada di wilayah kerja termasuk masalah KIA-KB.dan
Gizi. Selanjutnya Kepala Desa dan lintas sektor lainnya menyampaikan
tanggapan dan dukungan apa yang dapat diberikan. Kemudian disusun
kesepakatan dan rencana pemecahan dari masalah tersebut bersama-
sama.
3.   Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang KIA-KB dan Gizi Balita
Upaya  ini dilaksanakan melalui kegiatan penyuluhan baik
kelompok maupun perorangan yang terintegrasi dengan program lain.

22
Sebagai sasaran penyuluhan diantaranya ibu-ibu PKK, ibu balita, ibu
hamil, remaja, kader Posyandu dan masyarakat umum.
Tahun 2021 kami telah melakukan kegiatan penyuluhan
kelompok yang dilaksanakan oleh linprog ( Promkes ) sebanyak 1 kali.
Materi yang diberikan diantaranya PHBS, penyakit menular ( TBC ),
Penyakit Degeneratif ( DM, Hipertensi ), ASI Eksklusif, Gizi Balita,
Posyandu, Pentingnya Kesehatan Ibu Hamil, Ibu Nifas dan BBL diera
Pandemi Covid, Pentingnya Vaksinasi Covid untuk Ibu Hamil. Dan 1
kali penyuluhan kelompok yang diadakan oleh lintas sektoral ( PLKB ),
pemberi materi bidan didesa, materi yang disampaikan mengenai
penekanan angka kelahiran dengan Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang ( MKJP)
Melalui kegiatan penyuluhan ini diharapkan pengetahuan dan
kesadaran masyarakat tentang kesehatan dapat semakin meningkat.
Sehingga kemandirian masyarakat di bidang kesehatan dalam hal
mengenali masalah, menyadari dan melakukan upaya untuk
memecahkannya mampu mereka laksanakan.
4.   Menyelenggarakan Kelas Ibu dan Kelas Balita
Disamping melalui kegiatan penyuluhan, Tahun 2021 ini kami
juga telah melaksanakan kegiatan Kelas Ibu dan Kelas Balita sebagai
upaya meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan ibu balita serta
keluarganya tentang kesehatan pada saat kehamilan, persalinan,
nifas, bayi baru lahir sampai dengan anak balita
Kelas Ibu dan balita yang kami laksanakan di tahun 2021
adalah sebanyak masing-masing 10 kelas. Dalam pelaksanaannya
kami terkendala dengan kurangnya sarana prasarana, misalnya
matras Selama ini kami masih meminjam tikar/alas karpet ke kader.
Kedatangan ibu hamil yang tidak tepat waktu, dan ada sebagian yang
membawa anak kecil, juga merupakan kendala kami, pelaksanaan
kelas ibu menjadi kurang focus, karena ramai dan materi yang
disampaikan tdk bisa terserap maksimal oleh ibu hamil dan ibu balita.

23
Namun kendala tersebut bukan merupakan halangan bagi bidan desa
dan ibu hamil untuk melaksanakan kegiatan ini.
Dengan terlaksananya kegiatan Kelas Ibu dan kelas balita ini,
manfaat yang dirasakan baik oleh ibu hamil maupun ibu balita sendiri
serta petugas kesehatan (Bidan desa) adalah sangat besar. Ibu hamil
menyatakan sangat senang dan bertambah pengetahuannya serta
lebih siap menghadapi persalinan dan masa nifas, serta ibu balita siap
merawat dan memantau tumbuh kembang balita sesuai yang
diajarkan. Petugas kesehatan sendiri merasa lebih mudah
menyampaikan pesan-pesan kesehatan dan mampu menggerakkan
masyarakat khususnya dalam pengenalan tanda bahaya dan
penanganan komplikasi obstetri dan neonatal.
5.   Mengadakan pemantauan Ibu Hamil, Ibu Nifas, Neonatal Resiko
Tinggi dan Pemantauan Gizi Buruk
Kegiatan ini dilaksanakan melalui kunjungan rumah/ berbasis
keluarga. Kondisi Resiko tinggi yang terjadi pada ibu hamil, ibu
nifas, neonatal dan balita gizi buruk merupakan salah satu
permasalahan utama yang bisa menyebabkan terjadinya kematian
ibu / bayi dengan segala permasalahan dasarnya baik dari aspek
kesehatan maupun non kesehatan.
6. Mengadakan penggalian dan penggalangan dana untuk masyarakat
yang mempunyai kasus Kesehatan tetapi kurang mampu. Di tahun
2021 ini hanya ada 1 kasus

24
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Pelaksanaan program KIA-KB dan Gizi di Puskesmas Kesugihan I,
khususnya di desa Kesugihan, masih membutuhkan perbaikan dan
peningkatan di berbagai sisi. Kerja sama lintas program dan lintas sektor
harus ditingkatkan lagi dan semangat untuk lebih maju dengan tujuan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Kesugihan I khususnya desa Kesugihan.
      Penilaian tenaga kesehatan teladan ini diharapkan mampu mendorong
semua Nakes yang ada untuk senantiasa menjalankan tugas dan
fungsinya secara professional, bermutu dan berkompeten. Menjadikan
tenaga kesehatan yang  memiliki semangat pengabdian yang tinggi,
berdisiplin, kreatif, berilmu, terampil, berbudi luhur serta dapat memegang
teguh etika profesi.

4.2. Saran
Berdasarkan laporan kinerja ini, maka saran yang dapat kami
berikan adalah sebagai berikut :
1. Untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap
Diharapkan senantiasa memberikan bimbingan, pengawasan
dan evaluasi terhadap kinerja tenaga kesehatan yang ada di Kabupaten
Cilacap, sehingga kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan
semakin meningkat.
2.  Untuk Puskesmas Kesugihan I dan Pihak Desa Kesugihan
Diharapkan untuk terus meningkatkan kinerja, kekompakan dan
kerja sama dalam berbagai kegiatan, sehingga masyarakat dapat
terlayani dengan baik.

25
LAMPIRAN

DOKUMENTASI KEGIATAN KESEHATAN KIA-KB


BIDAN NARWATI, AMd Keb DI DESA KESUGIHAN
DAN UPTD PUSKESMAS KESUGIHAN
TAHUN 2021

KELAS IBU KELAS BALITA

PEMANTAUAN KESEHATAN PEMANTAUAN KESEHATAN


IBU NIFAS RESTI NEONATAL RESTI

PEMANTAUAN BALITA KEGIATAN PENIMBANGAN


GIZI BURUK DI POSYANDU

26
PENYULUHAN KELOMPOK PENGGALANGAN DANA
NY. SRI LESTARI

LOKMIN MMD

PEMERIKSAAN KEHAMILAN PELAYANAN PERSALINAN

27
PELAYANAN IMUNISASI PELAYANAN MTBS

PELAYANAN KB

28

Anda mungkin juga menyukai