Anda di halaman 1dari 4

KARAKTERISTIK PEMBELAJAR MATEMATIKA SD

(Revina Rahmadhani/ 20080066)

1. Aspek Geografis

a. Karakteristik wilayah di Indonesia adalah wilayah perkotaan dan pedesaan. Kesenjangan


pembangunan antara perkotaan dan pedesaan disebabkan oleh pembangunan yang
terkonsentrasi di wilayah perkotaan. Masyarakat di pedesaan kurang menikmati hasil
pembangunan. Akibat lain adalah meningkatnya kemiskinan, ketimpangan pendapatan,
dan ketimpangan pendidikan di wilayah pedesaan.siswa di perkotaan memiliki
keunggulan kemampuan berpikir verbal dan numerik dibandingkan siswa di pedesaan.
b. Dari jam masuk implementasi nilai karakter siswa dikembangkan melalui perbedaan jam
masuk sekolah antara siswa yang berada di perkotaan dan di pedesaan. Jam masuk
sekolah bagi siswa yang berada di perkotaan dimulai dari jam 7.00 WIB sampai dengan
jam 15.00 WIB. Sedangkan bagi siswa yang berdomisili di pedesaan waktu untuk
sekolah diatur mulai pukul 6.30 WIB – 10.30 WIB. Setelah pulang sekolah, siswa yang
berdomisili di perdesaan wajib membantu orang tua di sawah/ladang/kebun dan/atau
memelihara hewan ternak. Jika dalam hal orang tua siswa tidak memiliki
sawah/ladang/kebun atau hewan ternak sebagaimana dimaksud pada ayat, maka kepala
sekolah menetapkan kegiatan lain sesuai kondisi keluarga siswa dengan pengawasan
orang tua. Nilai ini dikembangkan agar siswa di pedesaan menjaga nilai-nilai budaya
sebagai orang desa, dan menjaga profesi/pekerjaan petani/peternak yang mulai jarang
diminati oleh siswa saat ini.

2. Suku/Etnis
a. memanfaatkan masalah-masalah nyata pada lingkungan budaya Aceh menjadikan sumber
belajar yang membuat siswa belajar lebih bermakna, dan menghargai matematika sebagai
disiplin ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Contoh masalah nyata pada
setiap lembar aktivitas ( LAS), membuat siswa menyadari bahwa banyak sekali budaya –
budaya Aceh yang belum mereka tahu dan ternyata matematika sering dijumpai dalam
kehidupannya. Antusiasme siswa terlihat siswa berlomba – lomba saling bertanya tentang
masalah yang diberikan karena banyak siswa – siswa tidak paham dengan istilah dalam
bahasa Aceh dan nama budaya yang terdapat pada permasalahan yang diberikan. Hal
tersebut merupakan apresiasi yang luar biasa bagi siswa ketika matematika itu diajarkan
secara bermakna dalam kehidupan.
b. Kesadaran masyarakat Suku Dayak perdalaman Kalimantan Tengah di bidang pen-
didikan bukan merupakan hal yang baru. keadaan sosial ekonomi kurang mendukung
untuk mem- biayai pendidikan anaknya yang menyebabkan anaknya yang lulus SD tidak
melanjukan ke SMP, orang tua lebih suka menyuruh anaknya bekerja membantu orang
tuanya, serta pada umumnya orang tua masih memandang keliru terhadap arti penting
pendidikan bagi kepen- tingan anak-anak. rendahnya prestasi yang dicapai siswa disebab-
kan kehidupan ekonomi yang serba terbatas, akhirnya siswa membantu orang tua untuk
me- menuhi kebutuhan hidup. Pada musim tanam, seluruh anggota keluarga bergotong-
royong mengolah tanah dan menanam padi gogo hingga tumbuh dan siap ditinggal. Hal
ini menyebabkan anak membolos sekolah selama tiga sampai empat minggu. Saat anak-
anak kembali ke sekolah, motivasi mereka untuk belajar menjadi rendah karena selama
mereka di hutan, jarang sekali ada anak yang membawa buku pelajaran untuk belajar.
Akibat- nya, anak menjadi tertinggal dalam mengikuti pelajaran. Hal ini terjadi pada
sebagian besar masyarakat sehingga pada saat musi tanam padi, suasana sekolah terasa
sepi.

3. Gender

a. Yoenanto dalam Nawangsari menjelaskan bahwa siswa pria lebih tertarik dalam
pelajaran matematika dibandingkan dengan siswa wanita, sehingga siswa wanita lebih
mudah cemas dalam menghadapi matematika dibandingkan dengan siswa pria.10 Oleh
karena itu aspek gender perlu menjadi perhatian khusus dalam pembelajaran
matematika. Dengan kata lain perubahan proses pembelajaran matematika yang
menyenangkan memperhatikan aspek perbedaan jenis kelamin sehingga siswa laki- laki
dan perempuan tidak lagi takut atau cemas dalam pelajaran matematika.
b. Betapapun baik dan cemerlangnya intelegensi perempuan, namun pada intinya
perempuan hampir-hampir tidak pernah mempunyai ketertarikan yang menyeluruh pada
soal-soal teoritis seperti laki-laki, perempuan lebih tertarik pada hal-hal yang praktis
daripada yang teoritis, perempuan juga lebih dekat pada masalah-masalah kehidupan
yang praktis konkret, sedangkan laki-laki lebih tertarik pada segi-segi yang abstrak. Dari
pendapat-pendapat ahli tersebut, terkait dengan kemampuan matematika, mengakibatkan
perempuan digambarkan sebagai sosok yang kurang pandai matematika dibandingkan
laki-laki.

4. Umur

a. Teori perkembangan kognitif yang dikemukakan oleh Piaget menyatakan bahwa anak
usia SD pada umumnya berada pada tahap operasional konkret untuk anak dengan
rentang usia 7 sampai 11 tahun. Pada tahap ini, anak sudah dapat melakukan penalaran
secara logis untuk hal-hal yang bersifat konkret, sedangkan untuk hal-hal yang bersifat
abstrak masih belum mampu. Anak sudah mampu mengklasifikasikan objek konkret ke
dalam kelompok yang berbeda. Selama masa SD terjadi perkembangan kognitif yang
pesat pada anak.
b. Untuk siswa pada jenjang tingkat dasar yaitu SD yang berumur antara tujuh sampai
dengan 12 tahun pada dasarnya perkembangan intelektualnya termasuk dalam tahap
operasional kongkret, sebab berpikir logiknya didasarkan atas manipulasi fisik dari
obyek-obyek. Dengan kata lain, penggunaan media dalam pembelajaran matematika di
SD sangat diperlukan, karena sesuai dengan tahap berpikir anak.
5. Tempat tinggal

a. Orang Bali tidak akan tidur dimana kepalanya menghadap ke selatan atau ke barat.
Tetapi selalu diusahakan kepala menghadap ke utara atau ke timur. Karena di Bali ada
suatu konsep luanan tebenan yaitu suatu konsep yang didapat dari berguru kepada alam.
Konsep luanan tebenan ini berarti hulu hilir, yang diambil dari mengalirnya air sungai
dari hulu (luan) ke hilir (teben). Semakin ke hulu airnya semakin bersih, semakin ke hilir
airnya semakin kotor. Air mengalir selalu dari tempat yang tinggi ketempat yang rendah.
Itulah sebabnya gunung sebagai tempat yang tinggi disebut hulu dan laut sebagai tempat
yang rendah disebut hilir. Diintegrasikannya nilainilai budaya dalam membangun
karakter siswa karena budaya khususnya budaya bali adalah suatu cara hidup yang
berkembang dan dimiliki oleh masyarakat Bali dan diwariskan dari generasi ke generasi
sehingga dicapai kehidupan yang bahagia dan harmonis.
b. Di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam pendidikan matematika realistik (PMR) mulai
disosialisasikan sejak tahun 2006 pasca bencana Tsunami melanda daerah tersebut.
Kegiatan pembelajaran PMR selain menjadikan matematika bermakna juga melibatkan
siswa untuk aktif dalam pembelajaran hal ini akan berdampak baik pada hasil belajar.
Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran PMR berbasis budaya Aceh menjadikan
matematika menarik untuk dipelajari disamping memperoleh ilmu matematika siswa
juga memperoleh pengetahuan baru yang berkaitan dengan yang dipelajari dalam
matematika yang merupakan karakteristik dari PMR itu sendiri yaitu intertwinment
(keterkaitan).

6. Agama
a. Matematika sebagai ilmu pengetahuan dengan penalaran deduktif mengandalkan logika
dalam meyakinkan akan kebenaran suatu pernyataan. Faktor intuisi dan pola berpikir
induktif banyak berperan pada proses awal dalam merumuskan suatu konjektur
(conjecture) yaitu dugaan awal dalam matematika. Proses penemuan dalam
matematika dimulai dengan pencarian pola dan struktur, contoh kasus dan objek
matematika lainnya.
b. Matematika ditinjau dari filosofinya bersumber dari Al Quran. Hal ini dikuatkan oleh
banyaknya ayat-ayat dalam Al-Quran yang bernuansa berhitung bilangan. Misalnya
Surat An-nisa ayat 11 dan 12 yang menegaskan tentang pembagian warisan, Surat
An’Aam ayat 96 tentang peredaran matahari dan bulan dapat membantu manusia dalam
melakukan perhitungan, dan banyak ayat-ayat yang lain.
Daftar Pustaka (berupa link)
1 a https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPE/article/download/28343/17108

b https://ejournal.upi.edu/index.php/MetodikDidaktik/article/download/7681/4941

2 a https://journal.iainlangsa.ac.id/index.php/qalasadi/article/download/1756/1063

b https://www.researchgate.net/publication/
313256466_KESADARAN_MASYARAKAT_SUKU_DAYAK_TERHADAP_PENDI
DIKAN_ANAK_DI_PEDALAMAN_KALIMANTAN_TENGAH/fulltext/
58954c154585158bf6e9666f/KESADARAN-MASYARAKAT-SUKU-DAYAK-
TERHADAP-PENDIDIKAN-ANAK-DI-PEDALAMAN-KALIMANTAN-
TENGAH.pdf

3 a https://pdfs.semanticscholar.org/3db0/7d3758654302de120358633256f17fd23e07.pdf

b https://media.neliti.com/media/publications/147527-ID-kemampuan-matematika-laki-
laki-dan-perem.pdf

4 a https://jurnal.stitmugu.ac.id/index.php/misbahul/article/download/7/3

b http://jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id/index.php/JP/article/download/166/148

5 a http://jurnal.stahnmpukuturan.ac.id/index.php/Purwadita/article/download/92/85

b http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/196101121987031-
TURMUDI/F2_Bunga_Rampai-MIPA2010-oke.pdf

6 a https://www.researchgate.net/publication/
289505185_INTEGRASI_MATEMATIKA_DAN_ISLAM_DALAM_PEMBELAJARA
N_MATEMATIKA

b https://e-journal.iainpekalongan.ac.id/index.php/Penelitian/article/download/651/944

Anda mungkin juga menyukai