Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN

“KEGIATAN OPERASIONAL DANA PENSIUN”

DOSEN PENGAMPU :
Drs. La Hanu, M.Si.
Haryani Pratiwi Sitompul, SE, M.Si

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK VIII
Huida E Batubara ( 7203142016 )
Gilbert Exaudi Hutauruk ( 7203142014 )
Yuli Anastasya Br Sinuhaji ( 7203342012 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
OKTOBER 2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan karunia Nya
kami dapat menyelesaikkan Tugas Makalah mata kuliah mengenai “KEGIATAN
OPERASIONAL ASURANSI”. Penulisan makalah ini bertujuan guna memenuhi salah satu
tugas mata kuliah yaitu “ BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN ” dengan Bapak Dosen Drs.
La Hanu, M.Si. dan Ibu Dosen Haryani Pratiwi Sitompul, SE, M.Si.
Di dalam makalah ini kami memaparkan mengenai “ BANK DAN LEMBAGA
KEUANGAN ” dari berbagai sumber dan media yang berhubungan dengan materi tersebut.
Dalam penyelasaian makalah ini, tidak terlepas dari kerja sama Tim Kelompok kami yang
menuangkan pikiran serta dari beberapa buku refrensi, Dalam pembuatan makalah kami
menyadari atas keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Makalah ini masih banyak
kekurangan nya. Oleh karena itu kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca agar
makalah ini dapat disusun lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi dan menambah wawasan kepada
pembaca serta bermanfaat bagi kita semua. Terima Kasih .

Medan, Oktober 2022

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i


DAFTAR ISI............................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ..................................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................................. 1
C. TUJUAN PENULISAN ................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................ 3
A. PENGERTIAN DANA PENSIUN .................................................................................. 3
B. TUJUAN PENYELENGGARAAN DANA PENSIUN .................................................. 4
C. MANFAAT DANA PENSIUN ....................................................................................... 5
D. JENIS – JENIS PENSIUN ............................................................................................... 6
E. JENIS – JENIS DANA PENSIUN .................................................................................. 6
F. JENIS – JENIS KELEMBAGAAN DANA PENSIUN .................................................. 8
G. JENIS – JENIS PROGRAM DANA PENSIUN ............................................................. 9
H. SISTEM PEMBAYARAN DALAM DANA PENSIUN ................................................ 9
I. PENGATURAN DANA PENSIUN .............................................................................. 12
BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 14
A. KESIMPULAN .............................................................................................................. 14
B. SARAN .......................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Diera tahun 70-an sampal tahun 80-an, masyarakat Indonesia berlomba-lomba masuk
menjadi pegawai negeri dengan tujuan untuk memperoleh pensiun di masa tuanya. Pensiun
merupakan dambaan memperoleh penghasilan setelah berakhir masa kerja seseorang dan masa
itu masyarakat masih berpikir bahwa pada usia menjelang pen siun adalah masa yang sudah tidak
produktif lagi. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika pilihan utama mereka terjun ke dunia
kerja adalah pegawai negeri, karena pegawai negerilah pada saat itu mem berikan kepastian
adanya pensiun.
Jika pada era 70-an sampai 80-an belum banyak perusahaan yang menyediakan dana
pensiun bagi karyawannya, maka diera tahun 90 menjadi sebaliknya. Apalagi setelah keluarnya
UU Nomor 11 Tahun. 1992 yang mengatur tentang Dana Pensiun. Hampir seluruh perusa haan
dewasa ini telah menyelenggarakan dana pensiun bagi karya wannya, baik yang dikelola sendiri
atau lewat lembaga lain. Bahkan bagi perusahaan yang tidak menyelenggarakan dana pensiun
bagi kar yawannya, banyak alternatif pilihan untuk memperoleh pensiun dari lembaga lainnya.
Pemberian pensiun kepada para karyawannya bukan saja hanya memberikan kepastian
penghasilan di masa depan, tetapi juga ikut memberikan motivasi bagi para karyawannya untuk
lebih giat bekerja. Dengan memberikan program jasa pensiun para karyawan merasa aman,
terutama bagi mereka yang menganggap pada usia pensiun sudah tidak produktif lagi. Sedangkan
bagi sebagian masyarakat yang merasa masih produktif juga akan memberikan motivasi bahwa
jasa jasa mereka masih dihargai oleh perusahaannya.
Berkembangnya jasa pensiun dewasa ini telah menarik beberapa lembaga untuk mendirikan
dana pensiun. Hal ini disebabkan penge lolaan dana pensiun ini jika dilihat dari kaca mata bisnis
sangat menguntungkan. Dapat dibayangkan keuntungan yang akan diperoleh dari iuran yang
diperoleh tanpa bunga yang kemudian diinvestasikan kembali dalam bentuk berbagai bidang
investasi.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan permasalahan yakni :
1. Apa yang dimaksud dengan Dana Pensiun?
2. Apa saja Tujuan Penyelenggaraan Dana Pensiun?

1
3. Apa saja Manfaat dari Dana Pensiun?
4. Apa saja Jenis – jenis Pensiun?
5. Apa saja Jenis – jenis Dana Pensiun?
6. Apa saja Jenis – jenis Kelembagaan Dana Pensiun?
7. Apa saja Jenis – jenis Program Dana Pensiun?
8. Bagaimana Sistem Pembayaran dalam Dana Pensiun?
9. Bagaimana Peraturan dari Dana Pensiun?

C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan yang ingin dicapai melalui penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk Mengetahui Pengertian dari Dana Pensiun
2. Untuk Mengetahui Tujuan Penyelenggaraan Dana Pensiun.
3. Untuk Mengetahui Manfaat dari Dana Pensiun.
4. Untuk Mengetahui Jenis – jenis Pensiun.
5. Untuk Mengetahui Jenis – jenis Dana Pensiun.
6. Untuk Mengetahui Jenis – jenis Kelembagaan Dana Pensiun.
7. Untuk Mengetahui Jenis – jenis Program Dana Pensiun.
8. Untuk Mengetahui Sistem Pembayaran dalam Dana Pensiun.
9. Untuk Mengetahui Peraturan dari Dana Pensiun.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DANA PENSIUN

Pengertian pensiun adalah hak seseorang untuk memperoleh penghasilan setelah bekerja
sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab lain sesuai dengan
perjanjian yang telah dite tapkan. Penghasilan dalam hal ini biasanya diberikan dalam bentuk
uang dan besarnya tergantung dari peraturan yang ditetapkan.
Pengertian Perusahaan Dana Pensiun secara umum dapat dikatakan merupakan perusahaan
yang memungut dana dari karyawan suatu perusahaan dan memberikan pendapatan kepada
peserta pensiun sesuai perjanjian. Artinya dana pensiun dikelola oleh suatu lembaga dan
memungut dana dari pendapatan para karyawan suatu perusahaan, kemudian membayarkan
kembali dana tersebut dalam bentuk pensiun setelah jangka waktu tertentu sesuai dengan
perjanjian antara kedua belah pihak. Pengertian sesuai perjanjian artinya pensiun dapat diberikan
pada saat karyawan tersebut sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab lain sehingga
memperoleh hak untuk mendapat kan dana pensiun.
Sedangkan menurut UU Nomor 11 Tahun 1992 Dana Pensiun adalah "Badan hukum yang
mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun." Dengan demikian,
jelas bahwa yang mengelola dana pensiun adalah perusahaan yang memiliki badan hukum seperti
bank umum atau asuransi jiwa.
Jadi kegiatan perusahaan dana pensiun adalah memungut dana dari iuran yang dipotong
dari pendapatan karyawan suatu perusahaan. Iuran ini kemudian diinvestasikan lagi ke dalam
berbagai kegiatan usaha yang dianggap paling menguntungkan. Bagi perusahaan dana pensiun
iuran yang dipungut dari para karyawan suatu perusahaan tidak dikenakan pajak. Hal ini
dilakukan pemerintah dalam rangka pengembangan program pensiun kepada masyarakat luas,
seperti yang tertuang dalam Peraturan Perundangan-undangan di bidang Perpajakan yang
memberikan fasilitas penundaan pajak penghasilan seperti dalam Undang-Undang Nomor 7
Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan yang berbunyi :
"Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang disetujui Menteri Keuangan, baik
yang dibayar oleh Pemberi Kerja maupun oleh Karyawan dan penghasilan dana pensiun dari
modal yang ditanamkan dalam bidang-bidang tertentu berdasarkan Keputusan Menteri
Keuangan tidak termasuk dari objek pajak."
3
B. TUJUAN PENYELENGGARAAN DANA PENSIUN

Seiring dengan perkembangan zaman. Dewasa ini pelaksanaan program pensiun atau
harapan untuk memperoleh pensiun dihubung kan dengan berbagai tujuan. Masing-masing tujuan
memiliki maksud tersendiri, baik bagi penerima pensiun maupun bagi penyelenggara pensiun.
Tujuan penyelenggaraan dan penerima pensiun dapat dilihat dari dua atau tiga pihak yang
terlibat. Jika hanya dua pihak berarti antara Pemberi Kerja dengan Karyawannya sendiri.
Sedangkan jika tiga pihak, yaitu Pemberi Kerja, Karyawan, dan Lembaga Pengelola Dana
Pensiun, di mana kemudian masing-masing pihak memiliki tujuan tersendiri.
❖ Bagi Pemberi Kerja
Jika dipandang dari sisi pemberi kerja, tujuan penyelenggaraan dana pensiun adalah sebagai
berikut :
1) Kewajiban Moral, Perusahaan mempunyai kewajiban moral untuk memberikan rasa
aman kepada karyawan pada saat mencapai usia pensiun. Tenaga kerja tidak dapat
dipandang sebelah mata sebagai faktor produksi. Kewajiban moral tersebut
diwujudkan dengan memberikan jaminan keterangan atas masa depan para
karyawannya. Karyawan yang sudah memasuki masa pensiun tidak dapat dilepas
begitu saja. Perusahaan masih memiliki tanggung jawab moral terhadap mereka. Oleh
karena itu, sudah menjadi kewajiban perusahaan untuk mengikutkan atau membentuk
sendiri dana pensiun untuk para karyawannya.
2) Loyalitas, Jaminan yang diberikan untuk karyawan akan memberikan dampak positif
pada perusahaan. Karyawan akan termotivasi untuk bekerja lebih baik dengan loyalitas
dan dedikasi yang tinggi. Loyalitas tersebut akan semakin besar dengan jaminan
keamanan yang diterima oleh karyawan.
3) Kompetisi Pasar Tenaga Kerja, Dengan memasukan program pensiun sebagai suatu
bagian dari total kompensasi yang diberikan kepada karyawan diharapkan perusahaan
akan memiliki daya saing dan nilai lebih dalam usaha mendapatkan karyawan yang
berkualitas dan profesional di pasaran tenaga kerja. Dengan tawaran manfaat yang
berkompetitif bagi para karyawan, perusahaan akan dapat mempertahankan karyawan
yang berkualitas. Di era yang semakin ketat, perusahaan-perusahaan bersaing untuk
memdapatkan tenaga yang profesional. Salah satu alat pengikat bagi karyawan yang
berkualitas adalah tawaran manfaat pensiun pada karyawan tersebut.

4
❖ Bagi Karyawan
Jika dipandang dari sisi karyawan, tujuan penyelenggaraan dana pensiun adalah sebagai
berikut :
1) Rasa aman terhadap masa yang akan datang, Karyawan mengharapkan
mendapatkan jaminan ekonomis karena penghasilan yang ia terima memasuki masa
pensiun. Harapan ini akan memengaruhi kinerja saat ini, pada saat ia masih produktif.
2) Kompensasi yang lebih baik, Karyawan mempunyai tambahan kompensasi meskipun
baru bisa ia nikmati pada saat mencapai usia pensiun atau berhenti bekerja.
❖ Bagi Penyelenggaraan Dana Pensiun
1) Mengelola dana pensiun untuk memperoleh keuntungan.
2) Turut membantu dan mendukung program pemerintah.
3) Sebagai bakti sosial terhadap para pensiun.

C. MANFAAT DANA PENSIUN

Adapun manfaat dana pensiun yang perlu Anda ketahui ada dua, yakni sebagai berikut :

1) Dana pensiun adalah sebagai penyambung hidup di masa tua atau sebagai bekal
pensiun.

2) Dana pensiun adalah sebagai pengeluaran untuk modal usaha di masa pensiun.

Dan terdapat juga beberapa Manfaat lainnya dalam Pensiun, yakni sebagai berikut :
1) Manfaat Pensiun Normal, adalah manfaat pensiun bagi peserta yang mulai
dibayarkan pada saat peserta pensiun setelah mencapai usia pensiun normal atau
sesudahnya.
2) Manfaat Pensiun Dipercepat, adalah manfaat pensiun bagi peserta yang dibayarkan
bila peserta pensiun pada usia tertentu sebelum usia pensiun normal.
3) Manfaat Pensiun Cacat, adalah manfaat pensiun bagi peserta yang dibayarkan bila
peserta menjadi cacat.

5
D. JENIS – JENIS PENSIUN

Proses pelaksanaan pensiun dapat dilaksanakan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan.


Para penerima pensiun dapat memilih salah satu dari berbagai alternatif jenis pensiun yang ada
sesuai dengan tujuan masing-masing. Jenis-jenis pensiun yang ditawarkan dapat dilihat dari
berbagai kondisi atau dapat pula disesuaikan dengan kon disi yang ada.
Secara umum jenis pensiun yang dapat dipilih oleh karyawan yang akan menghadapi
pensiun antara lain :
1) Pensiun Normal, Yaitu pensiun yang diberikan untuk karyawan yang usianya telah
mencapai masa pensiun seperti yang ditetapkan perusahaan. Sebagai contoh rata-rata
usia pensiun di Indonesia adalah telah berusia 55 tahun dan 60 tahun untuk profesi
tertentu.
2) Pensiun Dipercepat, Jenis pensiun ini diberikan untuk kondisi tertentu, misalnya ka
rena adanya pengurangan pegawai di perusahaan tersebut.
3) Pensiun Ditunda, Merupakan pensiun yang diberikan kepada para karyawan yang
meminta pensiun sendiri, namun usia pensiun belum memenuhi untuk pensiun. Dalam
hal tersebut karyawan yang mengajukan tetap keluar dan pensiunnya baru dibayar pada
saat usia pensiun tercapai.
4) Pensiun Cacat, Pensiun yang diberikan bukan karena usia, tetapi lebih disebabkan
peserta mengalami kecelakaan sehingga dianggap tidak mampu lagi untuk
dipekerjakan. Pembayaran pensiun biasanya dihitung berdasarkan formula manfaat
pensiun normal di mana masa kerja diakui seolah-olah sampai usia pensiun normal.

E. JENIS – JENIS DANA PENSIUN

Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan progran yang
menjanjikan manfaat pensiun seperti diatas. Berikut ini ialah Jenis – jenis Dana Pensiun serta
Jenis – jenis Kelembagaan Dana Pensiun.
Menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992, Dana Pensiun dapat digolongkan ke
dalam beberapa jenis yaitu :
1) Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK), DPPK adalah dana pensiun yang dibentuk
oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk
menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti atau program pensiun iuran pasti,
bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai peserta, dan
menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja.

6
2) Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), DPLK adalah dana pensiun yang
dibentuk oleh bank atau pun perusahaan asuransijiwa untuk menyelenggarkan
program pensiun iuran pasti bagi perseorangan, baikkaryawan maupun pekerja
mandiri seperti dokter, petani, nelayan dan lain sebagainyadimungkinkan untuk
memanfaatkan DPLK. Tidak tertutup kemungkinan pula bagikaryawan disuatu
perusahaan untuk dapat meanfaatkan DPLK sesuai dengankemampuannya.
Pendirian DPLK oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa harusmendapatkan
pengesahan dari Menteri Keuangan.

Jadi pengelolaan dana pensiun dapat dilakukan oleh pemberi kerja (DPPK) atau lembaga
keuangan (DPLK). Perusahaan mempunyai beberapa alternatif. Alternatif ini disesuaikan dengan
tujuan perusa haan tanpa menghilangkan hak karyawannya. Alternatif yang dapat dipilih tersebut
antara lain :
1) Mendirikan sendiri dana pensiun bagi karyawannya;
2) Mengikuti program pensiun yang diselenggarakan oleh dana pensiun lembaga
keuangan lain;
3) Bergabung dengan dana pensiun yang didirikan oleh pemberi kerja lain; atau
4) Mendirikan dana pensiun secara bersama-sama dengan pemberi kerja lainnya.

Selanjutnya penyelenggaraan dana pensiun lembaga keuangan dapat pula dilakukan oleh
bank umum atau asuransi jiwa setelah men dapat pengesahan dari Menteri Keuangan (DPLK).
Menurut ketentuan di atas program pensiun yang dapat dijalan. kan adalah sebagai berikut
:
1) Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP), Merupakan program pensiun yang
besarnya manfaat pensiun ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun. Seluruh iuran
merupakan beban karyawan yang dipotong dari gajinya.
2) Program Pensiun luran Pasti (PPIP), Besarnya manfaat pensiun tergantung dari
hasil pengembangan kekayaan dana pensiun. luran ditanggung bersama oleh karyawan
dan perusahaan pemberi kerja.

3) Dana Pensiun Berdasrkan Keuntungan (DPBK), Sebenarnya ada satu jenis dana
pensiun lagi, yakni DPBK atau Dana Pensiun Berdasarkan Keuntungan. DPBK pada
dasarnya adalah DPPK karena didirikan olehperusahaan untuk karyawannya.
Namun demikian program yang dijalankan tidak termasuk PPMP atau PPIP

7
murni. Iuran dalam program ini bukan berdasarkan prosetasi tertentu dari gaji, namun
berdasarkan prosentase tertentu keuntungan yang diperoleh perusahan. Iuran pensiun
dalam DPBK seluruhnya dari pemberi kerja. DPBK kurangpopuler di Indonesia,
sehingga tidak akan dibahas lebih lanjut.

F. JENIS – JENIS KELEMBAGAAN DANA PENSIUN

1) Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK), DPPK adalah dana pensiun yang dibentuk
oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk
menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti atau program pensiun iuran pasti,
bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai peserta, dan
menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja.
2) Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), DPLK adalah dana pensiun yang
dibentuk oleh bank atau pun perusahaan asuransijiwa untuk menyelenggarkan
program pensiun iuran pasti bagi perseorangan, baikkaryawan maupun pekerja
mandiri seperti dokter, petani, nelayan dan lain sebagainyadimungkinkan untuk
memanfaatkan DPLK. Tidak tertutup kemungkinan pula bagikaryawan disuatu
perusahaan untuk dapat meanfaatkan DPLK sesuai dengankemampuannya.
Pendirian DPLK oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa harusmendapatkan
pengesahan dari Menteri Keuangan.
3) Dana Pensiun Berdasrkan Keuntungan (DPBK), Sebenarnya ada satu jenis dana
pensiun lagi, yakni DPBK atau Dana Pensiun Berdasarkan Keuntungan. DPBK pada
dasarnya adalah DPPK karena didirikan olehperusahaan untuk karyawannya.
Namun demikian program yang dijalankan tidak termasuk PPMP atau PPIP
murni. Iuran dalam program ini bukan berdasarkan prosetasi tertentu dari gaji, namun
berdasarkan prosentase tertentu keuntungan yang diperoleh perusahan. Iuran pensiun
dalam DPBK seluruhnya dari pemberi kerja. DPBK kurangpopuler di Indonesia,
sehingga tidak akan dibahas lebih lanjut.

8
G. JENIS – JENIS PROGRAM DANA PENSIUN

Secara umum, program dana pensiun dibagi menjadi 2 berdasarkan manfaatnya, yaitu :
1) Defined Benefit Plan, Defined benefit plan disebut juga dengan Program Pensiun
Manfaat Pasti. Pensiun jenis ini memberikan manfaat pasti kepada penerimanya,
melalui besaran dana pensiun yang sudah ditentukan di awal. Saat masa bekerja,
perusahaan dan karyawan akan membuat perjanjian yang berisikan besarnya dana
pensiun di kemudian hari. Misalnya saja, karyawan dijanjikan akan memperoleh dana
pensiun sebesar 80% dari gaji saat bekerja dengan penambahan nilai 10% setiap 4
tahun. Maka saat karyawan tersebut memasuki masa pensiun, perusahaan harus
membayarkan gajinya setiap bulan sesuai jumlah yang telah disepakati.
Uang pensiun yang diberikan oleh perusahaan berasal dari potongan gaji karyawan saat
masih bekerja ditambah dengan dana dari pemberi kerja. Gabungan uang tersebut
kemudian dimasukkan ke dalam perusahaan dana pensiun untuk diinvestasikan
sehingga jumlahnya berlipat. Di kemudian hari, uang inilah yang akan digunakan untuk
membayar pensiun karyawan yang bersangkutan.
2) Defined Contribution Plan, Berbeda dengan Program Pensiun Manfaat Pasti yang
lebih memberikan keuntungan kepada karyawan, Program Pensiun Iuran Pasti
(Defined contribution plan) justru lebih menguntungkan perusahaan. Yang ditetapkan
dalam program pensiun ini bukanlah besarnya dana pensiun yang akan diterima,
melainkan iuran yang harus dibayarkan karyawan saat masih aktif bekerja. Misalnya
saja, selama masa bekerja karyawan dan perusahaan sama-sama diharuskan membayar
10% dari gaji pekerja setiap bulannya. Uang ini kemudian diinvestasikan oleh
perusahaan dana pensiun dan nantinya hasil investasi tersebut akan dikembalikan
kepada karyawan yang bersangkutan.
Karena hal ini, perusahaan tidak perlu memikirkan ketersediaan dana dalam jumlah
besar untuk membayar karyawan yang telah memasuki usia pensiun. Namun
sebaliknya, karyawan bisa dirugikan apabila investasi dana pensiun mengalami
kegagalan. Sebab, uang pensiun yang diterima juga menjadi lebih rendah.

H. SISTEM PEMBAYARAN DALAM DANA PENSIUN

Pada saat akan menerima pensiun, biasanya perusahaan dapat menawarkan dua macam
sistem pembayaran kepada karyawannya. Pembayaran ini ditujukan sesuai dengan kepentingan
perusahaan dan karyawan itu sendiri. Dengan kata lain, setiap sistem pembayaran mengandung
suatu maksud tertentu yang saling menguntungkan.
9
Ada dua jenis pembayaran uang pensiun yang biasa dilakukan oleh perusahaan baik untuk
Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) mau pun Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP). Ketentuan
ini sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 343/KMK.017/1998 Tanggal 13 Juli
1998. Menurut ketentuan ini pembayaran pensiun dapat dilakukan dengan dua rumus yang
tersedia yaitu Rumus Bulanan atau Rumus Sekaligus.

1) Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP), Pembayaran pensiun sekaligus dilakukan


oleh perusahaan dengan pertimbangan antara lain bahwa :
a. Perusahaan tidak mau pusing dengan karyawan yang sudah pensiun;
b. Untuk memberikan kesempatan kepala pensiunan agar dapat mengusahakan uang
pensiun yang diperolehnya untuk berusa ha, karena biasanya penerima pensiun
sekaligus uangnya dalam jumlah besar;
c. Karena permintaan pensiunan itu sendiri. Perhitungan menggunakan rumus
sekaligus bagi ppmp sebagai berikut :
MP = FPd x MK x PDP
Di mana penjelasannya ialah :
MP = Manfaat Pensiun
FPd = Faktor Penghargaan dalam desimal
MK = Masa Kerja
PDP = Penghasilan Dasar Pensiun bulan terakhir atau rata-rata bebe rapa bulan terakhir.

Dalam hal manfaat pensiun dihitung dengan menggunakan rumus sekaligus besar faktor
penghargaan per tahun masa kerja tidak boleh melebihi 2,5% dan total manfaat pensiun tidak
boleh 80 kali penghasilan dasar pensiun.

Sedangkan perhitungan dengan Rumus Bulanan bagi PPMP sebagai berikut :


MP = FPe x MK x PDP
Dimana penjelasannya ialah :
MP = Manfaat Pensiun
FPe = Faktor Penghargaan dalam persentase (%)
MK = Masa Kerja
PDP = Penghasilan Dasar Pensiun bulan terakhir atau rata-rata beberapa bulan terakhir.

10
Dalam hal manfaat pensiun dihitung dengan menggunakan Rumus Bulanan besar faktor
penghargaan per tahun masa kerja tidak boleh melebihi 2,5% dan total manfaat pensiun tidak
boleh 80 kali penghasilan dasar pensiun.
Sebagai contoh menurut perhitungan final earning pensiun plan adalah jika gaji terakhir
anda sebelum pensiun adalah Rp1.000.000, sementara masa kerja 20 tahun, maka anda akan
memperoleh uang pensiun bulanan sebesar 2,5% x 20 x Rp1 juta = Rp500.000,-
Contoh lain menurut perhitungan career average earning atau pen dapatan rata-rata selama
masa kerja misalnya gaji awal pertama kali bekerja adalah Rp50.000 dan terakhir adalah
Rp1.000.000,- kemu dian jika dihitung secara rata-rata selama 20 tahun adalah sebesar
Rp400.000,- maka pensiun per bulan yang diterima adalah 2,5 x 20 x Rp400.000 Rp200.000,-

Selanjutnya sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 343/kmk. 017/1998


pembayaran manfaat pensiun oleh dana pensiun dapat pula dilaksanakan :
a. Dalam hal jumlah yang akan dibayarkan per bulan oleh dana pensiun yang
menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti yang menggunakan rumus
bulanan kurang dari Rp300.000,- nilai sekarang dari manfaat pensiun tersebut
dapat dibayarkan sekaligus;
b. Dalam hal manfaat pensiun yang menjadi hak peserta pada Pro gram Pensiun
Manfaat Pasti yang menggunakan rumus sekaligus lebih kecil dari Rp36.000.000,-
manfaat pensiun tersebut dapat dibayar sekaligus.

2) Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP), Pembayaran manfaat pensiun dari Program
Pensiun Juran Pasti dan hasil pengembangannya lebih kecil dari Rp36.000.000,- dapat
dibayar sekaligus. Iuran peserta dalam 1 tahun untuk Program Pensiun luran Pasti yang
menggunakan rumus sekaligus maksimal 3 kali faktor penghar gaan per tahun masa
kerja yang dinyatakan dalam desimal kali peng hasilan dasar pensiun per tahun,
sedangkan rumus bulanan maksimal 3 kali faktor penghargaan per tahun masa kerja
yang dinyatakan dalam persentase kali penghasilan dasar pensiun per tahun.
Perhitungan menggunakan Rumus Sekaligus bagi PPIP adalah sebagai berikut :
IP= 3 x FPd x PDP
Dimana penjelasannya ialah :
IP = Iuran Pensiun
FDd = Faktor Penghargaan per tahun dalam desimal
PDP = Penghasilan Dasar Pensiun per tahun

11
Sedangkan perhitungan dengan Rumus Bulanan adalah :
IP = 3 x FPe x PDP
Dimana penjelasannya ialah :
IP = Iuran Pensiun
FDe = Faktor Penghargaan per tahun dalam persentase (%)
PDP = Penghasilan Dasar Pensiun per tahun

I. PENGATURAN DANA PENSIUN

❖ Undang – undang Dana Pensiun No. 11 Tahun 1992 Tentang Dana Pensiun

Undang-undang Dana Pensiun No. 11 Tahun 1992 merupakan kerangka hukum dasar
untuk dana pensiun swasta di Indonesia. Undang-undang ini didasarkan pada prinsip "Kebebasan
untuk memberikan janji dan kewajiban untuk menapatinya" yaitu, walaupun pembentukan
program pensiun bersifat sukarela, hak penerima manfaat harus dijamin. Tujuan utama
diajukannya Undang-Undang Pensiun adalah untuk menetapkan hak peserta, menyediakan
standar peraturan, yang dapat menjamin diterimanya manfaat-manfaat pensiun pada waktunya,
untuk memastikan bahwa manfaat pensiun digunakan sebagai sumber penghasilan yang
berkesinambungan bagi para pensiunan, untuk memberikan pengaturan yang tepat untuk dana
pensiun, untuk mendorong mobilisasi tabungan dalam bentuk dana pensiun jangka panjang, dan
untuk memastikan bahwa dana tersebut tidak ditahan dan digunakan oleh pengusaha untuk
investasi-investasi yang mungkin berisiko dan tidak sehat, tetapi akan mengalir ke pasar-pasar
keuangan dan tunduk pada persyaratan tentang penanggulangan resiko.

❖ Azas – azas Dana Pensiun

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 Penyelenggaraan program pensiun


didasarkan pada asas-asas sebagai berikut :

1) Asas keterpisahan kekayaan dana pensiun dari kekayaan badan hukum


pendirinya, Dana pensiun didukung oleh badan hukum tersendiri dan diurus serta
dikelola berdasarkan ketentuan undang-undang. Berdasar kan asas ini kekayaan dana
pensiun yang terutama bersumber dari juran terlindungi dari hal-hal yang tidak
diinginkan yang dapat terjadi pada pendirinya.

2) Asas penyelenggaraan dalam sistem pendanaan, Penyelenggaraan program pensiun


berdasarkan asas ini baik bagi karyawan maupun bagi pekerja mandiri, haruslah dengan
pemu pukan dana yang dikelola secara terpisah dari kekayaan pendiri sehingga cukup
memenuhi pembayaran hak peserta. Dengan demi kian, pembentukan cadangan dalam
12
perusahaan guna membiayai pembayaran manfaat pensiun karyawan tidak
diperkenankan.

3) Asas pembinaan dan pengawasan, Agar terhindarkan penggunaan kekayaan dana


pensiun dari ke pentingan-kepentingan yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya
maksud utama pemupukan dana yaitu untuk memenuhi hak peserta, maka perlu
dilakukan pembinaan dan pengawasan. Pembinaan dan pengawasan meliputi sistem
pendanaan dan peng awasan atas investasi kekayaan dana pensiun.

4) Asas penundaan manfaat, Penyelenggaraan program dana pensiun dimaksudkan agar


kesi nambungan penghasilan yang menjadi hak peserta, maka berlaku asas penundaan
manfaat yang mengharuskan pembayaran hak peserta hanya dapat dilakukan setelah
peserta pensiun yang pem bayarannya dilakukan secara berkala.

5) Asas kebebasan untuk membentuk atau tidak membentuk dana pensiun,


Pembentukan dana pensiun dilakukan atas prakarsa pemberi kerja untuk menjanjikan
manfaat pensiun. Konsekuensi pendanaan dan pembiayaan merupakan suatu komitmen
yang harus dilakukannya sampai dengan pada saat dana pensiun terpaksa dibubarkan.

13
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pensiun adalah hak seseorang untuk mem peroleh penghasilan setelah bekerja sekian tahun
dan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab lain sesuai dengan perjanjian yang telah
dite tapkan. Penghasilan dalam hal ini biasanya diberikan dalam bentuk uang dan besarnya
tergantung dari peraturan yang ditetapkan.
Dana Pensiun secara umum dapat dikatakan merupakan perusahaan yang memungut dana
dari karyawan suatu perusahaan dan memberikan pendapatan kepada peserta pensiun sesuai
perjanjian. Artinya dana pensiun dikelola oleh suatu lembaga dan memungut dana dari
pendapatan para karyawan suatu perusahaan, kemudian membayarkan kembali dana tersebut
dalam bentuk pensiun setelah jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara kedua belah
pihak. Pengertian sesuai perjanjian artinya pensiun dapat diberikan pada saat karyawan tersebut
sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab lain sehingga memperoleh hak untuk
mendapat kan dana pensiun.
Jadi kegiatan perusahaan dana pensiun adalah memungut dana dari iuran yang dipotong
dari pendapatan karyawan suatu perusahaan. Iuran ini kemudian diinvestasikan lagi ke dalam
berbagai kegiatan usaha yang dianggap paling menguntungkan. Bagi perusahaan dana pensiun
iuran yang dipungut dari para karyawan suatu perusahaan tidak dikenakan pajak

B. SARAN
Dalam makalah yang kami ( Kelompok VIII ) dibutuhkan masih perlu perbaikan dan
dibutuhkan referensi lain untuk mendukung materi materi yang di bahas di dalamnya. Adapun
saran dan kritik dapat di ajukan dipersilahkan dan juga demi perkembangan makalah ke depan.
Terimakasih.

14
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi Revisi 2014. Jakarta :
Rajawali Pers
https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-11-1992-dana-pensiun

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun

https://www.aia-financial.co.id/id/about-aia/info-media/artikel/articel/berkenalan-dengan-2-
jenis-program-dana-pensiun.htmlhttps://www.aia-financial.co.id/id/about-aia/info-
media/artikel/articel/berkenalan-dengan-2-jenis-program-dana-pensiun.html

15

Anda mungkin juga menyukai