Anda di halaman 1dari 8

STUDI PERENCANAAN DINDING PENAHAN TANAH PADA TEBING

SUNGAI BRANTAS DI AREA KAMPUS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG (UMM) KOTA MALANG

Arif Gunawan Wibisono, Eko Noerhayati, Azizah Rachmawati


Program Studi Teknik Sipil – Universitas Islam Malang
Jl. MT. Haryono No. 193 Malang
Email : arif.gunawan95@gmail.com

ABSTRAKSI

Sungai brantas yang terletak di Propinsi Jawa Timurmerupakan sungai


terpanjang kedua di Pulau Jawa, pada 110°30' BT sampai 112°55' BT dan 7°01' LS sampai
8°15' LS. Sungai Brantas mempunyai panjang ± 320 km dan memiliki luas wilayah sungai
± 14.103 km yang mencakup ± 25% luas Propinsi Jawa Timur atau ± 9% luas Pulau Jawa..
Bencana yang ditimbulkan oleh sungai diantaranya adalah banjir dan erosi tebing sungai.
Berdasarkan uraian di atas, perlu dilakukan perencanaan tebing pada sungai, dengan
menggunakan DPT (Dinding Penahan Tanah) agar kerusakan yang terjadi akibat
pergerakan tanah pada tebing sungai dapat di minimalisir. Digunakan metode Log
Person Type III untuk mendapatkan curah hujan rencana. Analisa perhitungan debit
banjir rencana dengan metode rasional didapatkan Q=14.562 m 3/det. Bentuk
penampang sungai rencana berbentuk trapezium tunggal. tinggi bangunan 15 m dan
lebar kaki perkuatan 7.5 m, dan material yang digunakan adalah batu kali. Dari desain
perkuatan tebing yang ada maka didapatkan hasil sebagai berikut : stabilitas terhadap
guling 3.71  1.5 (aman), geser 4.04  1.5 (aman) dan eksentrisitas 0.23 < 1(aman).
Stabilitas longsor tebing menggunakan Metode Fellinius hingga didapatkan hasil F=1.40
> 1.25 (relatif stabil).

Kata Kunci : Dinding Penahan, Sungai Brantas

PENDAHULUAN Jawa Timur atau ± 9% luas Pulau Jawa.


Latar Belakang (Dinas PU, 2010)
Sungai mendatangkan banyak
Sungai Brantas merupakan
manfaat bagi kehidupan sehari-hari
sungai terpanjang kedua di Pulau Jawa,
seperti untuk irigasi, transportasi air dll,
terletak di Propinsi Jawa Timur pada
sungai juga dapat menimbulkan
110°30' BT sampai 112°55' BT dan 7°01'
bencana bagi kehidupan manusia.
LS sampai 8°15' LS. Sungai Brantas
Bencana yang ditimbulkan oleh sungai
mempunyai panjang ± 320 km dan
diantaranya adalah banjir dan erosi
memiliki luas wilayah sungai ± 14.103
tebing sungai. Banjir terjadi apabila
km yang mencakup ± 25% luas Propinsi
kapasitas sungai yang ada sudah tidak

55 | J u r n a l R e k a y a s a S i p i l │ V o l . 6 N o . 1 F e b r u a r i 2 0 1 8
mampu lagi menampung derasnya debit Tujuan dan Manfaat
yang mengalir, dari dampak tersebut
Sesuai judul tugas akhir yang ada
dapat mengakibatkan kerusakan di
dan uraian di atas maka tujuan yang di
beberapa tebing sungai.
harapkan dari penulisan tugas akhir ini
Berdasarkan uraian diatas maka perlu adalah sebagai berikut :
dilakukan perencanaan tebing pada
1. Mengetahui besar debit banjir
sungai, dengan menggunakan DPT
rencana pada sungai brantas.
(Dinding Penahan Tanah) agar
2. Mengetahui dimensi dinding
kerusakan yang terjadi akibat
penahan tanah pada sungai
pergerakan tanah pada tebing sungai
Brantas.
dapat di minimalisir.
3. Mengetahui perhitungan stabilitas
Identifikasi Masalah dinding penahan tanah terhadap
geser, guling dan daya dukung
Berdasarkan uraian diatas maka
tanah.
identifikasi masalah yang diperoleh
sebagai berikut : Adapun manfaat yang diharapkan dari
1. Tidak adanya bangunan dinding perencanaan perkuatan tebing sungai
penahan tanah pada tebing sungai adalah :
brantas mengakibatkan resiko 1. Salah satu syarat kelulusan untuk
terhadap terjadinya longsor sangat memperoleh gelar strata 1 (S1)
besar pada saat musim penghujan. 2. untuk menambah informasi dalam
2. Kenaikan muka air maksimal dapat hal teknik sungai dan rekomendasi
menyebabkan turunnya permukaan pada pihak terkait.
bangunan yang berada diatasnya.
3. Kadar air dan kedudukan air tanah Lingkup Pembahasan
mempengaruhi berat volume tanah. 1. Analisa hidrologi.
Batasan Masalah 2. Debit banjir rencana.
3. Perencanaan Dinding Penahan
1. Tidak memperhitungkan analisa Tanah
ekonomi 4. Stabilitas Dinding Penahan Tanah
2. Tidak membahas volume galian &
timbunan TINJAUAN PUSTAKA

Rumusan Masalah Sungai


Melihat dari identifikasi masalah yang Sungai adalah tempat
ada, maka diperoleh rumusan masalah mengalirnya air hujan maupun dari
sebagai berikut : sumber mata air menuju tempat yang
relatif lebih rendah yaitu laut , danau
1. Berapa besar debit banjir rencana dll. Dengan kata lain sungai juga dapat
pada Sungai Brantas? diartikan sebagai salah satu dari
2. Bagaimana dimensi dinding sumber daya alam yang bersifat
penahan tanah pada sungai Brantas mengalir (flowing resources) sehingga
? pemanfaatan air di hulu yang tak
3. Bagaimana perhitungan stabilitas terkendali akan menghilangkan peluang
dinding penahan tanah terhadap
geser, guling dan daya dukung
tanah ?

56 | J u r n a l R e k a y a s a S i p i l │ V o l . 6 N o . 1 F e b r u a r i 2 0 1 8
pemanfaatan air yang berada di hilir Metode Lengkung Massa Ganda
(opportunity value), pencemaran di (Double Mass Curve)
gagian hulu akan berdampak besar di
bagian hilir, menimbulkan biaya sosial Uji konsistensi data hujan dapat
di hilir (externality effect) dan dilakukan dengan menggunakan kurva
sebaliknya pelestarian di hulu akan massa ganda (double mass curve).
memberikan dampak yang baik di Dengan metode ini dapat dilakukan
bagian hilir. koreksi untuk mengetahui data hujan
yang tidak konsisten. Langkah yang
Tipe Sungai dilakukan adalah membandingkan
Sungai dapat dikelompokkan harga akumulasi curah hujan tahunan
dalam yiga tipe yaitu 1) Sungai pada stasiun yang diuji dengan
perennial, 2) ephemeral dan 3) akumulasi curah hujan tahunan rerata
intermitten. Sungai perennial adalah dari suatu jaringan dasar stasiun hujan
sungai yang mempunyai aliran yang berkesesuaian, kemudian diplot
sepanjang tahun. Selama musim kering pada kurva.
dimana tidak terjadi hujan, aliran sungai Curah Hujan Rerata Daerah
perennial adalah aliran dasar yang
berasal dari aliran tanah . Sungai tipe ini Hujan daerah adalah curah hujan
terjadi pada DAS yang sangat baik, rata-rata di seluruh daerah yang
misalnya masih berhutan Lebat. ditinjau, bukan curah hujan pada suatu
(Bambang Triadmodjo, 2008) titik terentu yang dinyatakan dalam
mm. (Sosrodarsono, 2003)
Analisa Hidrologi Parameter Tanah
Analisis data hidrologi Tekanan Tanah Lateral
dimaksudkan adalah untuk mengetahui
besarnya debit banjir rencana. Debit Tekanan tanah lateral
banjir rencana ialah debit maksimum merupakan sebuah parameter
rencana di saluran alamiah atau sungai perencanaan yang sangat penting di
dengan periode ulang tertentu yang dalam beberapa persoalan teknik yang
bisa dialirkan tanpa harus ada di bawah tanah. Kondisi tanah pada
membahayakan lingkungan yang berada prinsipnya memiliki 3 kemungkinan,
di sekitar dan stabilitas sungai. Dalam yaitu :
mendapatkan debit banjir rencana yang
ada yaitu dengan menganalisis data Dalam Keadaan Diam ( Ko )
curah hujan maksimum pada daerah
Massa tanah dibatasi oleh
aliran sungai yang diperoleh dari
dinding dengan permukaan licin AB
beberapa stasiun hujan terdekat yang
yang dipasang sampai dengan
ada.
kedalaman tak terhingga. Elemen
Uji Konsistensi Data suatu tanah yang terletak pada
kedalaman h akan terkena dampak
Uji konsistensi data hujan
tekanan arah vertical dan dampak
diperlukan untuk mengetahui kesalahan
tekanan arah horizontal.Bila dinding
data atau penyimpangan data, seperti :
AB yang ada dalam keadaan diam,
Perubahan mendadak pada system
yaitu bila dinding tidak bergerak ke
lingkungan hidrolis, pemindahan alat
salah satu arah baik ke arah
ukur, perubahan iklim, perubahan letak
kanan maupun ke
stasiun.

57 | J u r n a l R e k a y a s a S i p i l │ V o l . 6 N o . 1 F e b r u a r i 2 0 1 8
arah kiri dari posisi semula, maka Berikut adalah langkah menyelesaikan
massa tanah akan berada di dalam perhitungan keamanan dengan cara
keadaan keseimbangan elastis ( elastic Fellenius :
equilibrium ).Rasio tekanan dari arah a. Membuat sketsa tebing
horizontal dan tekanan dari arah berdasarkan data yang ada
vertikaldinamakan “ koefisien tekanan b. Membuat sayatan vertikal batas
tanah dalam keadaan diam (Ko). bidang gelincir
Sehingga koefisien tekanan tanah c. Membuat tabel untuk
yang berada di dalam keadaan diam mempermudah perhitungan
dapat diwakili oleh hubungan empiris
yang diperkenalkan oleh Jaky ( 1994 ). c  L + tan (Wi cos i )
F=
(Wi sin  i )
Ko = 1 − sin 𝜙 (2-21)
Makna dari nilai F yaitu :
Dalam Keadaan Aktif ( Ka )
a. F < 1.07 (Labil)
b. 1.07 < F < 1.25 (Kritis)
Menurut teori Rankine, Harga Ka
c. >1.25 (Relatif Stabil)
untuk tanah datar adalah :

1 − sin   METODOLOGI PENELITIAN


Ka = = tan2 (450 - ) (2-23)
1 + sin  2 Tahapan Penelitian
Dimana :
Dalam penelitian ini langkah-
γ = Berat isi tanah (g/cm3)
langkah yang dilakukan adalah :
H = tinggi dinding (m)
φ = sudut geser tanah (0) 1. Studi literatur
Dalam Keadaan Pasif ( Kp ) Yaitu mengumpulkan,
mengidentifikasi dan mengolah
Harga Kp untuk tanah datar adalah: data tertulis dan metode kerja yang
1 + sin   digunakan.
Kp = = tan2 (450 + ) (2-26)
1 − sin  2 2. Metode observasi
Dengan langsung survey kelapangan
agar keadaan nyata yang ada
Stabilitas Tebing
dilapangan diketahui, sehingga
Metode Fellinius dapat diperoleh gambaran sebagai
pertimbangan dalam perencanaan
Analisis stabilitas tebing cara
desain struktur.
Fellinius mengganggap gaya - gaya
yang berbeda pada sisi kanan-kiri dari
sembarang irisan mempunyai resultan
nol pada arah tegak lurus bidang
longsornya.

58 | J u r n a l R e k a y a s a S i p i l │ V o l . 6 N o . 1 F e b r u a r i 2 0 1 8
Bagan Alir Penelitian Tabel 1. Perhitungan Curah Hujan Rata-
rata DAS Kali Brantas 2016
Sumber : Hasil Perhitungan

Stasiun Stasiun
Rata-rata
Bulan Karang Ploso Penden
(mm) (mm) (mm)

Jan 376 332 332

Peb 390 376 376

Mar 268 247 247

Apr 248 197 197

Mei 139 178 178

Jun 42 20 20

Jul 0 0 0

Ags 0 0 0

Sep 0 0 0

Okt 0 0 0

Nop 10 12 12

Des 215 187 187

Tabel 2. Perhitungan Hujan Rancangan


dengan Bebagai Kala Ulang

HASIL DAN PEMBAHASAN


Analisa Curah Hujan Rancangan Perhitungan Debit Banjir Rencana
Curah hujan rancangan ialah Untuk menghitung debit banjir rencana
curah hujan terbesar yang menggunakan hasil dari perhitungan
kemumungkinanterjadi di suatu intensitas curah hujan periode kala
tempat/daerah dengan memiliki ulang 50 tahun. Besarannya debit banjir
peluang tertentu.Dalam studi ini, rencana dapat diketahui berdasarkan
metode analisis hujan rancangan yang dari besarnya curah hujan rencana dan
digunakan adalah metode Log Pearson karaktristik daerah aliran sungai (DAS).
III.
Metode Rasional
Rumus :
Q = 0.00278  C  I  A

59 | J u r n a l R e k a y a s a S i p i l │ V o l . 6 N o . 1 F e b r u a r i 2 0 1 8
Dimana : Perhitungan Tekanan Tanah Aktif
C = Koefisien limpasan air hujan dan Pasif dengan Metode Rankine.
I = Intensitas curah hujan selama
waktu konsentrasi (mm/jam) Koefisien Tanah
A = Luas daerah pengaliran (km3)
Q = Debit maksimum (m3/dt) Tanah Aktif (Ka)
1−𝑆𝑖𝑛 ∅ 1−𝑆𝑖𝑛 30
Ka=
1+𝑆𝑖𝑛 ∅
= 1+𝑆𝑖𝑛 30 = 0.34
Q = 0.00278  C  I  A
= 0.00278  0.45  64,67  180
= 14.562m3/dt Tanah Pasif (Kp)
1+ 𝑆𝑖𝑛 ∅ 1+ 𝑆𝑖𝑛 30
Kp= = =3
1−𝑆𝑖𝑛 ∅ 1− 𝑆𝑖𝑛 30
Dari hasil perhitungan metode rasional
modifikasi debid banjir yang digunakan Tabel 4.10 Perhitungan Tekanan tanah
adalah Q= 14.562 m3/dt . aktif dan pasif
Perencanaan Dimensi Dinding
Gaya (ton) Jarak (m) Momen terhadap o
Penahan No
V H x y MV (tm) MH(tm)

Kedalaman bidang longsor eksisting 3 W1 (1.25×12.5)×2.2 = 34.375 5.95 204.53

meter. W2 (1/2×3.75×12.5)×2.2=51.56 3.75 193.36

Kedalaman fondasi (D) diambil sebesar W3 (2.5×7.5)×2.2 = 41.25 3.75 154.69

1 meter. W4 (1.25×12.5)×1.9 = 29.69 6.875 204.10

Tinggi (h) = 15m Pa 5.5×15×0.34 = 28.1 7.5 210.375

Atas (a) = 1.25 m Pp


2
0.5×2.4×2.5 = 7.5 -0.625 -4.69

Bawah (b) = 7.5 m


2
Pw 0.5×1×2.5 =3.1 -0.625 -1.95

∑V = 156.88 ∑H = 38.68 ∑Mv=756.68 ∑MH=203.73


Lebar tumit (d) = 2.5 m
Tebal tumit (I2) = 1.25 m
Stabilitas terhadap keruntuhan
kapasitas dukung tanah
Dalam hal ini akan digunakan
persamaan Hansen :
Mw − Mg1
d=
V
756,68 - 203,73
d= = 3.58
156.88
Nilai eksentrisitas
B
e= –d
2
7.5
e= – 3.58
2
e = 0.23
Angka Keamanan Terhadap Bidang
Longsor Metode Fellinius

Gambar 1 Dimensi Dinding Penahan Tipe


Gravitasi

Pembagian Tiap Sayatan

60 | J u r n a l R e k a y a s a S i p i l │ V o l . 6 N o . 1 F e b r u a r i 2 0 1 8
Nomor Sayatan (1)
X1= Lebar Sayatan = 2 m Nomor Sayatan (8)
L1= Panjang bidang gelincir = 2 m X8 = Lebar Sayatan = 2.5 m
h1= Tinggi sisi sayatan = 4 m L8= Panjang bidang gelincir = 3.55 m
h8 = Tinggi sisi sayatan = 2.80 m

Nomor Sayatan (2) Nomor Sayatan (9)


X2= Lebar Sayatan = 2 m X9= Lebar Sayatan = 2 m
L2= Panjang bidang gelincir = 2 m L9= Panjang bidang gelincir = 3.43 m
h2= Tinggi sisi sayatan = 6.17 m h9= Tinggi sisi sayatan = 0 m

Tabel 4.12 Perhitungan Faktor


Nomor Sayatan (3) Keamanan Metode Fellinius
X3= Lebar Sayatan = 2 m C = 1.7 kN/m2 γ = 19 kN/m
L3= Panjang bidang gelincir = 2.03 m Ø = 30 tan Ø = 0.58
h3= Tinggi sisi sayatan = 8.14 m

Nomor Sayatan (4)


X4= Lebar Sayatan = 1.45 m
L4= Panjang bidang gelincir = 1.5 m
h4= Tinggi sisi sayatan = 9.43 m

C × L + tan∅× cos α
F=
∑W × sin α
39.321 + 0.58 × 1906.95
Nomor Sayatan (5) F=
816.590
X5 = Lebar Sayatan = 2.5 m F = 1.40 > 1.25 relatif stabil
L5 = Panjang bidang gelincir = 2.68 m
h5 = Tinggi sisi sayatan = 8.48 m Kesimpulan

1. Dalam menganalisa debit banjir


yang terjadi pada sungai Brantas
Nomor Sayatan (6)
dengan melakukan perhitungan
X6 = Lebar Sayatan = 2.5 m
dengan metode rasional Q =
L6 = Panjang bidang gelincir = 2.84 m
14.562 m3/det
h6 = Tinggi sisi sayatan = 7.13 m
2. Dimensi dinding penahan tanah
hasil perhitungan, Lebar atas (a)=
1,25 m, Tinggi dinding (H)= 15,00
Nomor Sayatan (7) m, Lebar dasar (B)=7,50 m, Lebar
X7 = Lebar Sayatan = 2.5 m bawah (D)= 2.,50 m, Lebar tumit
L7 = Panjang bidang gelincir = 3.10 m (I1 dan I2) = 1,25 m.
h7 = Tinggi sisi sayatan = 5.30 m

61 | J u r n a l R e k a y a s a S i p i l │ V o l . 6 N o . 1 F e b r u a r i 2 0 1 8
3. Dari desain perkuatan tebing yang Suryolelono. 2004. Perancangan
ada maka didapatkan hasil sebagai pondasi. Yogyakarta: NAPIRI
berikut : stabilitas terhadap guling
3.71  1.5 (aman), geser 4.04 Soewarno, 1995: Hidrologi Aplikasi
 1.5 (aman) dan eksentrisitas 0.23 Metode Statistik Untuk Analisa Data,
< 1(aman). Sedangkan kotrol saat Nova, Bandung.
kondisi debit maksimum didapat
hasil gaya hidrostatis yang bekerja Soemarto, C. D. 1999. Hidrologi Teknik.
yaitu : Momen Vertikal = 756.68 Surabaya: Usaha Nasional.
tm dan Momen Horizontal
Triatmodjo, Bambang, 2008. Hidrologi
=203.73 tm. Perhitungan stabilitas
Terapan. Yogyakarta: Beta Offset.
longsor tebing dengan metode
Fellinius didapat angka keamanan
sebesar F=1.40 > 1.25 (relatif
stabil).

Saran
1. Dengan dibangunnya perkuatan
tebing sehingga dapat mengurangi
permasalahan yang ada dengan
melakukan perlindungan dari
ancaman longsor.

DAFTAR PUSTAKA

Chay Asdak, 2010. Hidrologi dan


Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.
Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.

Hary Crhristady, Hardiyatmo, 2014.


Analisis dan Perancangan Fondasi I
(edisi ke-3, cetakan pertama).
Yogyakarta: UGM Press.

Hary Crhristady, Hardiyatmo, 2014.


Analisis dan Perancangan Fondasi II
(edisi ke-3, cetakan pertama).
Yogyakarta: UGM Press.

Imam Subarkah, 1980. Hidrologi Untuk


Perencanaan Bangunan Air , Idea
Dharma, Bandung.
Suripin. 2004. Sistem Drainase
Perkotaan yang Berkelanjutan. ANDI
Offset

62 | J u r n a l R e k a y a s a S i p i l │ V o l . 6 N o . 1 F e b r u a r i 2 0 1 8

Anda mungkin juga menyukai