Anda di halaman 1dari 3

Pertanyaan : apa cara yang tepat untuk mengatasi kenakalan remaja?

(fajrul 060)

Jawab: (sefty 048)

Mengatasi Kenakalan Remaja

Dalam cara mengatasi kenakalan remaja, tentunya dibutuhkan peran serta keluarga, guru,
dan niat dari remaja tersebut untuk mengatasi kenakalan remaja yang semakin bertambah parah
setiap harinya. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi
kenakalan remaja, antara lain adalah.

 Dibutuhkan pembekalan agama yang cukup dimulai sejak dini, mulai dari beribadah,
mengunjungi tempat ibadah (sesuai kepercayaan masing-masing), dan lainnya.
 Kegagalan dalam menghadapi identitas peran serta lemahnya kontrol diri dapat dicegah dan
diatasi melalui prinsip keteladanan. Remaja harus mampua mendapatkan figur-figur orang
dewasa sebanyak mungkin yang memang sudah melampaui masa remaja terdahulunya dnegan
baik. Bahkan mereka juga berhasil untuk memperbaiki diri meskipun sebelumnya gagal
mencapai tahapan ini.
 Sebagai remaja, harus pintar-pintarnya memilih lingkungan pergaulan yang tepat dan baik
sehingga tidak mudah untuk terjerat dalam perilaku menyimpang. Selain itu sebagai orang tua
hendaknya memberikan arahan-rahan terhadap komunitas atau pergaulan mana yang seharunys
diikuti oleh remaja.
 Remaja harus membentuk ketahanan diri sehingga tidak mudah terpengaruhi oleh pengaruh-
pengaruh buruk yang diberikan teman-teman seumuran maupun sepergaulannya.
 Harus ada kemauan yang tinggi dari pihak orang tua untuk memperbaiki kondisi keluarga
sehingga nantinya tercipta kondisi keluarga yang harmonis, nyaman, dan komunikatif.
 Peran orang tua dalam memberikan kasih sayang serta perhatian dalam hal apapun
 Pengawasan orang tua namun tidak bersifat mengekang. Misalnya saja sebagai orang tua anda
boleh membiarkan anak melakukan apapun yang masih dalam batas wajar. Namun jika menurut
anda anak telah melewati batasan wajar yang sudah ditentukan, maka penting bagi orang tua
untuk memberitahukan mengenai dampak dan akibat yang bisa saja diterima oleh anak jika terus
melakukan hal tersebut.
 Sebagai orang tua, jangan melarang anak untuk bergaul dengan teman-teman seumuran. Jika
anda membiarkan anak bergaul dengan teman-teman main yang tidak seumurannya, maka tentu
saja gaya hidupnya akan berbeda. Sehingga gaya hidupnya akan berubah mengikuti teman
sepermainanya tersebut.
 Pengawasan intensif yang perlu dilakukan adalah pada media komunikasi semisal televisi, radio,
internet, handphone, dan lainnya.
 Dibutuhkan bimbingan kepribadian dari pihak sekolah, karena lingkungan sekolah merupakan
lingkungan dimana anak menghabiskan banyak waktu selain di rumah.
 Dukung hobi anak selama hal tersebut masih dalam konteks positif. Jangan mencegah hobi atau
kesempatan apapun yang dapat membantu anak mengembangkan dirinya sendiri.
 Sebagai oang tua, penting untuk memiliki peran sebagai tempat curhat yang nyaman bagi anak-
anak anda. Sehingga ketika anak mengalami masalah, sebagai orang tua anda bisa membimbing
dan mendampingin anak.

Pertanyaa: Sikap yang harus diharus dilakukan orang tua saat anak puber dan baru mengenal
cinta? (Winda 080)
Jawab: sefty 048
Apa yang dibutuhkan anak remaja pada masa puber dari orangtua mereka ??
1. Pendidikan dan orientasi, bersikaplah tenang dan berani bila salah - „Bergaul secara
terbuka dengan kesalahan adalah sebuah kesempatan bagi anak remaja untuk belajar.
Berilah gambaran nyata bahwa orangtua mereka bukan manusia tanpa salah, tapi manusia
yang mampu berdiri dari krisis dan kekalahan serta mampu belajar dari kesalahan dan
berani menanggung resiko dan akibatnya. Orangtua yang mengorbankan diri untuk
anaknya dan protektif tidak terlalu menarik bagi anak remaja dalam masa puber. Dalam
hal ini mereka akan merasa orangtua hanya membuat sesak dan sok mengatur, maka
mereka malah akan semakin pasang jarak. Jadi berikan ruang dan waktu untuk anak-anak
bermetamorfosa. Anak-anak dalam masa puber dapat melalui stadium perkembangan
mereka yang melelahkan ini dengan baik bila mereka juga merasakan ketenangan dan
kestabilan jiwa orangtua. "Jaga jaraklah dari bayangan bahwa anda bisa menjauhkan
anak-anak anda dari krisis ... biarkanlah anak-anak memegang kendali, dampingi saja
dari dalam"
2. Beri mereka kekuatan dan bangun hubungan baik – „Anak dalam masa puber butuh
contoh dan idola nyata, bukan nasihat yang sok tahu. Para remaja ini ingin merasakan
gesekan dan ingin mengukur mereka sendiri dengan provokasi dan argumentasi, untuk itu
hadapi, tanggapi dengan kejujuran. Orangtua yang tidak siap dengan konfrontasi ini,
hanya akan membuat tidak percaya diri si anak remaja ini semakin meningkat.
3. Memiliki Kepercayaan dengan memberi Kepercayaan – Peringatan yang berulang-ulang
membuat anak remaja menjadi tidak percaya diri. Mereka akan bersikap kaku. Semakin
kuat kepercayaan orangtua, maka semakin kuat juga kepercayaan diri dari remaja ini,
sehingga ia pun akan lebih mampu dan lebih percaya diri dalam menyelesaikan situasi
yang rumit.
4. Remaja membutuhkan hukuman sebagai konsekuensi – Remaja dalam masa puber
melihat konsekuensi menjadi negatif hanya bila ada penyempitan, sikap mengajari,
kekuasaan dan seenaknya. Namun bila konsekuensi ini berhubungan dengan orientasi,
dukungan dan latihan maka mereka akan menilai positif. Hukuman atau konsekuensi
memperlihatkan pada anak remaja bahwa mereka harus bertanggungjawab akan akibat
dari tindakannya, dan menjalani konsekuensinya itu. Konsekuensi ini harus dirasakan
sebagai akibat alami bukan sebagai ancaman. Bila hukuman tidak berfungsi dengan baik,
carilah sebabnya dan cari hukuman yang lain, bila perlu diskusikan juga dengan anak
remaja tersebut.
5. Bersikap kompak dan jelas antara peran ayah dan ibu – Perlu diingat selama anak kita
dalam masa puber ini, tidak hanya anak dalam perubahan tapi juga orangtua perlu
merubah sikap dan membuat metoda komunikasi baru dalam bentuk yang lebih bisa
diterima remaja calon dewasa ini, dalam hal ini kekompakan ayah dan ibu sangat
dituntut, jadi jalinlah komunikasi dan hubungan yang lebih baik lagi dengan pasangan
untuk menghadapi anak remaja puber.

Anda mungkin juga menyukai