Anda di halaman 1dari 29

TUGAS AKHIR FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN ALAM

Disusun Oleh:

KELOMPOK 3

1. PUTRA ADIL (19034075)


2. TIKA RAHMADANI (19034091)
3. VINI OKTAVIA (19034093)

PROGRAM STUDI : FISIKA (NK)

DOSEN : Drs.Letmi Dwirdal,M.Si

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
A. Latar Belakang

Metafisika adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan proses analitis


atas hakikat fundamental mengenai keberadaan dan realitas yang menyertainya.
Kajian mengenai metafisika umumnya berporos pada pertanyaan mendasar
mengenai keberadaan dan sifat-sifat yang meliputi realitas yang dikaji. Filsafat
adalah suatu sistem pemikiran yang terbentuk dari pencarian pengetahuan
tentang watak dan makna kemaujudan atau eksistensi. Filsafat dapat juga
diartikan sebagai sistem keyakinan umum yang terbentuk dari kajian dan
pengetahuan tentang asas-asas yang menimbulkan, mengendalikan atau
menjelaskan fakta dan kejadian. Secara ringkas, filsafat diartikan sebagai
pengetahuan tentang suatu makna. Pengetahuan adalah keseluruhan hal yang
diketahui yang membentuk persepsi jelas mengenai kebenaran atau fakta.
Sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang diatur dan diklasikfikasikan secara
tertib, membentuk suatu sistem pengetahuan, berdasar rujukan kepada kebenaran
atau hukum-hukum umum.
Ilmu merupakan kegiatan untuk mencari pengetahuan dengan jalan
melakukan pengamatan ataupun penelitian, kemudia peneliti atau pengamat
tersebut berusaha membuat penjelasan mengenai hasil pengamatan atau
penelitiannya. Dari hasil pengamatan atau penelitian ini akan dihasilkan teori dan
dapat pula pengamatan atau penelitian ini ditujukan untuk menguji teori yang
ada. Dengan demikian, ilmu merupakan suatu kegiatan yang sifatnya
operasional. Jadi terdapat runtut yang jelas dari mana suatu ilmu pengetahuan
berasal.
Karena sifat yang operasional tersebut, ilmu pengetahuan tidak
menempatkan diri dengan mengambil bagian dalam pengkajian hal-hal normatif.
Ilmu pengetahuan hanya membahas segala sisi yang sifatnya positif semata. Hal-
hal yang berkaitan dengan kaedah, norma atau aspek normatif lainnya tidak dapat
menjadi bagian dari lingkup ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan dihasilkan dari perilaku berpikir manusia yang tersusun
secara akumulatif dari hasil pengamatan atau penelitian. Berpikir merupakan
kegiatan penalaran untuk mengeksplorasi suatu pengetahuan atau pengalaman
dengan maksud tertentu. Makin luas dan dalam suatu pengalaman atau
pengetahuan yang dapat dieksplorasi, maka makin jauh proses berpikir yang
dapat dilakukan. Hasil eksplorasi pengetahuan digunakan untuk mengabstraksi
objek menjadi sejumlah informasi dan mengolah informasi untuk maksud
tertentu.
Berpikir merupakan sumber munculnya segala pengetahuan. Pengetahuan
memberikan umpan balik kepada berpikir. Hubungan timbal balik antara berpikir
dan pengetahuan berlangsung secara berkesinambungan dan berangsur meninggi,
dan kemajuan pengetahuan akan berlangsung secara kumulatif. Bagian terpenting
dari berpikir adalah kecerdasan mengupas (critical intelegence).
Filsafat itu meliputi berbagai macam permasalahan. Adapun masalah
utama yang harus kita bahas adalah masalah kenyataan, tentang realitas, tentang
yang nyata dari sesuatu. Yang menjadi titik persoalan ialah kita harus
memecahkan permasalahan realitas secara tepat, karena konsepsi kita tentang
realitas mengontrol pertanyaan kita tentang dunia ini. Dan tanpa adanya
pertanyaan, kita jelas tidak akan memperoleh jawaban dari mana kita nantinya
akan membina kumpulan ilmu pengetahuan yang kita miliki dan menetapkan
disiplin tentang masalah – masalah pokoknya. Adapun menurut Kattsoff yang
menjadi cabang-cabang filsafat adalah logika, metodologi, metafisika, ontologi
dan kosmologi, epistemologi, biologi kefilsafatan, psikologi kefilsafatan,
antropologi kefilsafatan, sosiologi kefilsafatan, etika, estetika, dan filsafat agama.
Adapun kata ilmu (science) diartikan sebagai pengetahuan tentang
sesuatu, atau bagian dari pengetahuan. Menurut J.S Badudu (1996-528) ilmu
adalah : Pertama, diartikan sebagai pengetahuan tentang sesuatu bidang yang
disusun secara sistematis. Kedua, ilmu diartikan sebagai ‘kepandaian’ atau
‘kesaktian’.
Sedangkan Maufur (2008:30), menjelaskan bahwa ilmu adalah sebagian
dari pengetahuan yang memiliki dan memenuhi persyaratan tertentu, yang
artinya ilmu tentu saja merupakan pengetahuan, tetapi pengetahuan belum tentu
ilmu. Beberapa syarat suatu pengetahuan untuk dapat masuk katagori sebagai
ilmu pengetahuan menurut Maufur (2008:32-34) yaitu sistematik, general,
rasional, objektif, menggunakan metode tertentu dan dapat dipertanggung
jawabkan.
Jujun S. Suriasumantri menjelaskan bahwa filsafat ilmu merupakan suatu
pengetahuan atau epistemologi yang mencoba menjelasakan rahasia alam agar
gejala alamiah tersebut tak lagi merupakan misteri. Dalam filsafat ilmu Persons
(Ismaun:2004) dalam studinya melakukan pendekatan sebagai berikut :
1. Pendekatan received view yang secara klasik bertumpu pada aliran
positivsme yang berdasar kepada fakta-fakta.
2. Pendekatan menampilkan diri dari sosok rasionality yang membuat
kombinasi antara berpikir empiris dengan berpikir structural dalam
matematika.
3. Pendekatan fenomenologik yang tidak hanya sekedar pengalaman
langsung, melainkan pengalaman yang mengimplikasikan pernafsiran dan
kalsifikasi.
4. Pendekatan metafisik, yang bersifat intransenden. Moral berupa sesuatu
yang objektif universal.
5. Pragmatisme, walaupun bukan tetapi menarik disajikan, karena dapat
menyatukan antara teori dan praktek.

Dimensi kajian filsafat ilmu antara lain dimensi ontologi,


epistemologi,dan akseologi yang mana dalam dimensi ontologi yang menjadi
bagian dari objek kajiannya adalah metfisika. Metafisika merupakan salah satu
cabang ilmu filsafat yang mempelajari dan memahami mengenai penyebab
segala sesuatu sehingga hal tertentu menjadi ada, dimana di dalamnya
menjelaskan studi keberadaan atau realitas. Belajar dasar-dasar metafisika turut
mengarahkan manusia untuk berupaya mengerti lebih dalam keberadaannya.
Dengan berpikir matefisis sebagai pengaruh dari belajar dasar-dasar
metafisika tersebut dapat meredam hedonisme dan materialisme. Hal ini selaras
dengan karakteristik metafisika yang menekankan kepada pengetahuan akal budi,
di mana isi dari pengetahuan akal budi itu lebih pasti ketimbang dengan
pengetahuan inderawi yang senantiasa dalam perubahan, yang justru metafisika
bila dipelajari mendorong orang untuk mempergunakan akal budi dalam proses
mencapai realitas rohaniah sebagai realitas mutlak sang pengatur seluruh alam,
dan memang realitas mutlak ini dapat digapai oleh akal budi, sehingga
memposisikan realitas material tidak penting manakala menghambatnya.
Metafisika pada masa Yunani kuno dikatakan sebagai ilmu mengenai
yang ada dalam dirinya sendiri. Dengan metafisika orang ingin memahami
realitas dalam dirinya sendiri. Berbicara mengenai yang ada berarti bergaul
dengan sesuatu yang sungguh-sungguh riil, sejauh yang ada itu sebagai suatu
kondisi semua realitas. Metafisika mempunyai objek kajian yang mengatasi
pengalaman indrawi yang bersifat individual. Metafisika bertugas mencari
kedudukan yang individual itu dalam konteks keseluruhan. Metafisika mengajak
orang untuk tidak terpaku pada pohon ini atau itu atau masalah kesehatan
manusia dan lain-lain yang tertentu, tetapi melihat semuanya itu dalam konteks
bahwa semua itu ada.
Metafisika pada masa sekarang menjadi bidang filsafat yang memikirkan
dan mempelajari hal-hal yang ‘mengatasi’ atau ‘di luar’ pembahasan tentang hal-
hal yang fisik dan empiris di mana sudut pandang metafisika mengatasi fisika
(metaphysica). Sedangkan, Ontologi adalah ilmu yang mengkaji apa hakikat ilmu
atau pengetahuan ilmiah yang sering kali secara populer banyak orang
menyebutnya dengan ilmu pengetahuan, apa hakikat kebenaran rasional atau
kebenaran deduktif dan kenyataan empiris yang tidak terlepas dari persepsi ilmu
tentang apa dan bagaimana. Ontologi ilmu membatasi diri pada ruang kajian
keilmuan yang dapat dipikirkan manusia secara rasional dan bisa diamati melalui
panca indera manusia. Sementara kajian objek penelaahan yang berada dalam
batas prapengalaman (seperti penciptaan manusia) dan pasca-pengalaman
(seperti surga dan neraka) menjadi ontologi dari pengetahuan lainnya di luar
ilmu.
Objek metafisika menurut Aristoteles, ada dua, yakni :
 Ada sebagai yang ada
ilmu pengetahuan mengkaji yang ada itu dalam bentuk semurni-
murninya, bahwa suatu benda itu sungguh-sungguh ada dalam arti
kata tidak terkena perubahan, atau dapat diserapnya oleh
pancaindra. Metafisika disebut juga ontologi.
 Ada sebagai yang Illahi;
keberadaan yang mutlak yang tiada bergantung pada yang lain,
yakni Tuhan (Illahi berarti yang tidak dapat ditangkap oleh
pancaindra). Epistemologi; merupakan cabang filsafat yang
menyelidiki asal, sifat, metode dan batasan pengetahuan manusia
(a branch of philosophy that investigates the origin, nature,
methods ans limits of human knowledge)

Ontologi (ontos artinya keberadaan, logos artinya ilmu) berfokus pada


kajian tentang hakikat keberadaan. Jadi ontology adalah pemikiran mengenai
yang ada keberadaanya. Dengan kaitannya dengan ilmu, landasan ontology
mempertanyakan tentang objek yang di telaah ilmu? Bagaimana wujud yang
hakiki dari objek tersebut? Bagaimana hubungan antara objek tadi dengan daya
tangkap manusia seperti berpikir, merasa dan mengindra) yang membuahkan
pengetahuan. Ontologi adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang yang
ada. Dalam kaitan ilmu, landasan ontologi mempertanyakan tentang objek apa
yang ditelaah ilmu, bagaimana wujud yang hakiki dari dari objek tersebut,
bagimana hubungan antara objek tadi dengan daya tangkap manusia (seperti
berpikir, merasa, dan mengindra) yang membuahkan pengetahuan.
Sebuah ontologi memberikan pengertian untuk penjelasan secara eksplisit
dari konsep terhadap representasi pengetahuan pada sebuah knowladge base.
Sebuah ontologi juga dapat diartikan sebuah struktur hirarki dari istilah untuk
menjelaskan sebuah domain yang dapat digunakan sebagai landasan untuk
sebuah knowledge base. Dengan demikian, ontologi merupakan suatu teori
tentang makna dari suatu objek, properti dari suatu objek, serta relasi objek
tersebut yang mungkin terjadi pada suatu domain pengetahuan. Secara ontologis
ilmu membatasi lingkup penelahaan keilmuannya hanya pada daerah-daerah
yang berada dalam jangkauan pengalaman manusia. Objek penelahaan yang
berada dalam batas pra-pengalaman (seperti penciptaan manusia) dan pasca-
pengalaman (seperti surga dan neraka) menjadi ontologi dari pengetahuan
lainnya di luar ilmu. Ilmu hanya merupakan salah satu pengetahuan dari sekian
banyak pengetahuan yang mencoba menelaah kehidupan dalam batas ontologis
tertentu. Penetapan lingkup batas penelahaan keilmuan yang bersifat empiris ini
adalah konsisten dengan asas epistemologi keilmuaan yang mensyaratkan adanya
verifikasi secara empiris dalam proses penemuan dan penyusunan pernyataan
yang bersifat benar secara ilmiah.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan Project Based Learning (PJBL) ini antara
lain :
1. Untuk mengetahui dan menjelasakan pengertian metafisika dan ontologi
2. Untuk mengetahui dan menjelaskan hubungan antara filsafat ilmu dan
metafisika dan ontologi
3. Untuk mengetahui dan menjelaskan contoh-contoh objek kajian dalam
metafisika dan ontologi
4. Untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh tentang kajian metafisika
dan ontologi dalam kehidupan dan dalam pengembangan ilmu
pengetahuan.
5. Untuk dapat membandingkan antara metafisika dan ontologi
C. Objek Metafisika dan Objek Ontologi

1. Objek Metafisika
Metafisika adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan proses analitis atas
hakikat fundamental mengenai keberadaan dan realitas yang menyertainya. Kajian
mengenai metafisika umumnya berporos pada pertanyaan mendasar mengenai
keberadaan dan sifat-sifat yang meliputi realitas yang dikaji
Contoh Metafisika :

1) Teleskop Hubble Deteksi Bintang Terjauh, Jaraknya 28 Miliar Tahun Cahaya

Berita tentang Teleskop Hubble Deteksi Bintang Terjauh Jaraknya 28


Miliar Tahun Cahaya termasuk kedalam metafisika karna alat untuk mengukur
jarak bintang tersebut mengunakan akal fikiran dan logika saja. Bintang
WHL0137-LS belum tentu bisa dikatakan sebagi bintang terjauh karna lebih
banyak lagi bintang di alam semesta yang belum terdeteksi dan terukur. Suatu
bintang dapat dikatakan paling jauh jika semua bintang di alam semesta sudah
diketahui dan terukur jaraknya sehinga dapat dibandingkan satu sama lainnya
setelah dibandingkan baru bisa didapatkan satu bintang terjauh.
filsafat Logika :

Teleskop dapat digunakan untuk melihat bintang


dengan jarak yang sangat jauh dan Bintang terjauh
yang bisa terdeteksi saat ini adalah Earendel dengan
jarak 28 miliar tahun cahaya dengan demikian semua
bintang dengan jarak di bawah earendel sudah
terdeteksi dan terukur

Filsafat Analitik :

Massa bintang earendel 500 kali lebih besar dari


massa matahari

Fakta : Data : Informasi : Pengetahuan :

Saat ini bintang Umur bintang Nama bintang ini Hubble mampu melihat
terjauh yang bisa earendel adaalah 900 adalah earendel yang bintang tersebut karena
terdeteksi adalah juta tahun setelah berasal dari bahasa keselarasan bintang yang
Earendel bigbang, jarak inggris inggris kuno kebetulan di belakang
earendel dari bumi yang artinya cahaya sekelompok galaksi.
adalah 28 miliar terbit Gravitasi dari galaksi-
tahun cahaya galaksi besar di latar depan
membengkokkan ruang
dan menciptakan efek yang
dikenal sebagai lensa
gravitasi yang
memperbesar cahaya
bintang puluhan ribu kali.
Hal tersebut akhirnya
membuat bintang terlihat
oleh instrumen Hubble

Metafisika :

Berita tentang Teleskop Hubble Deteksi Bintang Terjauh Jaraknya 28 Miliar Tahun
Cahaya termasuk kedalam metafisika karna alat untuk mengukur jarak massa bintang
tersebut mengunakan akal fikiran dan logika saja
2) Penjelasan Sains, Suhu Inti Matahari Mencapai 15 Juta Derajat Celcius

Berita ini termasuk kedalam metafisika proses pengukuran diameter,


massa, dan suhu matahari hanya dilakukan mengunakan akal fikiran dan logika
saja. Karna belum ada ada yng bisa mengukur diameter, massa, dan suhu
matahari secara langsung dan akurat. Suhu matahari sangatlah panas tidak ada
suatu alat yang bisa diletakkan di permukaan matahari untuk mengukur suhunya
sehinga peneliti hanya mengunakan akal fikiran dan logika mereka untuk
memperkirakan suhu matahari itu sendiri.
filsafat Logika :

Matahari Merupakan sebuah bintang oleh karena itu


matahari memproduksi gas dengan suhu yang dangat
tinggi lalu memancarkannya

Filsafat Analitik :

Matahari memiliki diameter 1,4 juta km

Fakta : Data : Informasi : Pengetahuan :


Matahari Panas matahari Atom hidrogen pada Fusi nuklir mengakibatkan
memancarkan berkisar 15 juta matahari dapat peningkatan energi
panas yang sangat drajat derajar celsius menciptakan elemen
bermanfaat bagi baru yang disebut
bumi dan seisinya fusi nuklir

Metafisika :

Berita ini termasuk kedalam metafisika proses pengukuran diameter, massa, dan suhu
matahari hanya dilakukan mengunakan akal fikiran dan logika saja. Karna belum ada
ada yng bisa mengukur diameter, massa, dan suhu matahari secara langsung dan akurat
3) Capai Minus 190 Derajat Celcius, Kenapa Malam di Bulan Sangat Dingin?

Berita ini termasuk metafisika karna pengukuran suhu di bulan hanya


dilakukan mengunakan akal fikiran dan logika saja. Tidak ada alat ukur yang
bisa memastikan berapa suhu bulan secara langsung. Pengukuran suhu bulan
secara langsung belum pernah dilakukan karna satu orangpun belum pernah
pergi ke bulan. Suhu bulan pada saat siang dan malam hari hanya diperkirakan
oleh para peneliti mengunakan akalah fikiran dan logika saja.
filsafat Logika :

Bulan merupakan satelit alami bumi yang selalu


mengitari bumi setiap waktunya

Filsafat Analitik :

Bulan memiliki suhu minus 170 derajat celsius

Fakta : Data : Informasi : Pengetahuan :

Suhu malam hari di Suhu malam hari di Bulan tidak Perbedaan suhu bulan
bulan lebih dingin bulan mencapai memiliki atmosfer terjadi karna perbedaan
minus 190 derajat penahan panas komposisi tanah
celsius

Metafisika :

Berita ini termasuk metafisika karna pengukuran suhu di bulan hanya dilakukan
mengunakan akal fikiran dan logika saja. Tidak ada alat ukur yang bisa memastikan
berapa suhu bulan secara langsung. Pengukuran suhu bulan secara langsung belum
pernah dilakukan karna satu orangpun belum pernah pergi ke bulan.
4) Jumlah Bintang yang Terlihat Mencapai 70 Sextiliun!

Berita Jumlah Bintang yang Terlihat Mencapai 70 Sextiliun! Termasuk


kedalam metafisika karna pengukuran jumlah bintang dilakukan hanya
mengunakan akal fikiran dan logika. Tidak ada alat ukur yang bisa memastikan
berapa banyak jumlah bintang di semesta secara keseluruhan. Bintang di alam
semesta berjumlah sangat banyak sekali bahkan ada yang belum diketahui jadi
angka pasti berapa jumlah bintang di alam semesta tidak dapat dapat dipastikan,
jumlah bintang yang dikatakan oleh peneliti berjumlah 70 sextiliun itu haja
jumlah yang bisa mereka fikirkan dengan akal fikiran dan logika mereka
sehinga ini termasuk kedalam metafisika. Berbeda dengan sumber dari berita
theconversation.com yang membahas perhitungan bintang di langit yang
berdasarkan perhitungan atau angka para astronom yang tidak dapat
dibuktikan.berita ini Termasuk kedalam metafisika karna pengukuran jumlah
bintang dilakukan hanya mengunakan akal fikiran dan logika.
filsafat Logika :

Kawasan bintang merupakan kumpulan bintang paling


padat di galaksi

Filsafat Analitik :

Jumlah bintang yang terlihat adalah 70 juta sextiliun

Fakta : Data : Informasi : Pengetahuan :

Pengamatn bintang Ada 250.000 galaksi menggunakan alat- Pemikiran kosmik moderen
mengunakan terdekat dengan alat modern di membantu memberikan
telesko bumi Observatorium informasi luas jagad raya
Siding Springs, New
South Wales,
Australia

Metafisika :

Berita Jumlah Bintang yang Terlihat Mencapai 70 Sextiliun! Termasuk kedalam


metafisika karna pengukuran jumlah bintang dilakukan hanya mengunakan akal fikiran
dan logika. Tidak ada alat ukur yang bisa memastikan berapa banyak jumlah bintang di
semesta secara keseluruhan
5) 18 Tahun Baru Muncul, Panjang Ekor Komet Ini 7,5 Kali Jarak Bumi-Matahari

Berita 18 Tahun Baru Muncul, Panjang Ekor Komet Ini 7,5 Kali Jarak
Bumi-Matahari ini termasuk metafisika karna pengukuran ekor komet
dilakukan hanya lewat akal fikiran dan ligika saja. Tidak ada alat ukur yang
bisa memastikan berapa panjang ekor komet dengan pasti dan komet ketika
melintas melintasi bumi memiliki kecapatan yang sangat cepat sehinga tidak
ada alat ukur yang dapat mengukurnya secara langsung. Para peneliti hanya
memperkiran panjang ekor komet tersebut 7,5 kali jarak bumi-matahari dan
jarak bumi matahari juga di hitung mengunakan akal fikiran dan logika saja
tidak ada alat ukut yang mampu mengukurnya sehinga panjang ekor komet
tidak dapat dipastikan 7,5 jarak bumi-matahari dan ini termasuk kedalam
metafisika.
filsafat Logika :

Komet merupakan benda langit yang selalu


mengililingi matahari dengan garis edar berbentuk
elips

Filsafat Analitik :

Ekor komet paling panjang dilihat 18 tahun yang lalu

Fakta : Data :
Informasi : Pengetahuan :
Nasa tidak memiliki Panjang ekor komet
data yang lengkap 7,5 kali jarak bumi Penampakan komet Komet ini bernama 153 P
tentang komet matahari tersebut terlihat pada
tahun 2002

Metafisika :

Berita ini termasuk ke dalam metafisika karna pengukuran panjang ekor komet
dilakukan secara logika, karna belum ada alat yang mampu mengukur panjang ekor
komet secara spesifik dan tepat
2. Ontologi

Ontologi (ontos artinya keberadaan, logos artinya ilmu) berfokus pada


kajian tentang hakikat keberadaan. Jadi ontology adalah pemikiran mengenai
yang ada keberadaanya. Dengan kaitannya dengan ilmu, landasan ontology
mempertanyakan tentang objek yang di telaah ilmu? Bagaimana wujud yang
hakiki dari objek tersebut? Bagaimana hubungan antara objek tadi dengan daya
tangkap manusia seperti berpikir, merasa dan mengindra) yang membuahkan
pengetahuan.
Contoh Ontologi :

1) Lubang Hitam di Pusat Bima Sakti

Berita ini termasuk ontologi karna teori mengenai lubang hitam di pusat
bima sakti diasumsikan keberadaanya dan itu di anggap sesuata yang sudah ada
oleh pikiran padahal keberadaanya belum bisa dibuktikan secara langsung.
Konsep lubang hitam yaitu memiliki materi atom yang mana proton, elektron,
dan neutronnya sudah menjadi satu sehingga masa dari materi itu sangat kecil
namun memiliki gaya gravitasi yang sangat besar yang bisa menarik semua
benda yang disekitarnya ini hanyalah teori lubang hitam yang dikemukakan
oleh para peneliti namun keberadaaan lubang hitam itu sendiri belum dapat
dipastikan.
Filsafat Estetika :

Lubang hitam ini tampak seukuran donat yang


diletakkan di Bulan jika kita lihat dari Bumi.

Filsafat Konsitunental:

Di pusat Bimasakti ada lubang hitam yang dikenal


sebagai Sagittarius A atau Sgr A dengan diameter 26
juta km

Empirisme : Rasionalisme: Politisme : Intuisionisme :

Kita tidak bisa Lubang hitam Lubang hitam Keberadaan lubang hitam
melihat lubang ditemukan pada memiliki ukuran berpengaruh pada evolusi
hitam tahun 2019 yang sangat kecil galaksi kita
dibanding galaksi
bima sakti

Ontologi :

Berita ini termasuk ontologi karna teori mengenai lubang hitam di pusat bima sakti
diasumsikan keberadaanya dan itu di anggap sesuata yang sudah ada oleh pikiran
padahal keberadaanya belum bisa dibuktikan secara langsung. Konsep lubang hitam
yaitu memiliki materi atom yang mana proton, elektron, dan neutronnya sudah menjadi
satu sehingga masa dari materi itu sangat kecil namun memiliki gaya gravitasi yang
sangat besar yang bisa menarik semua benda yang disekitarnya.
2) Nasa Temukan Planet Baru Mirip Bumi

Berita ini termasuk ontologi karna teori mengenai temuan planet mirip
bumi dan bisa dihuni diasumsikan keberadaanya dan itu di anggap sesuata yang
sudah ada oleh pikiran padahal keberadaanya belum bisa dibuktikan secara
langsung. Planet yang dapat dihuni seperti bumi hanyalah sebuah gambaran
bahwasanya ada planet lain seperti bumi berada di luar tata surya. Planet LP
890-9c yang dikatakan mirip bumi dan layak huni itu tidak dapat dipastikan
kebenarannya karna dia berada di luar tata surya dan tidak mungkin ada juga
orang yang bisa ke planet itu untuk memastikan langsung apakah planet itu bisa
di huni atau tidak dan ini hanya merupakan gambara planet yang ada dalam
pikiran para peneliti sehingga ini merupakan jenis ontologi.
Filsafat Politik :

Nasa menemukan planet yang mirip bumi dan layak


huni

Filsafat Konsitunental:

Ukuran planetnya 40% lebih besar dari bumi

Empirisme : Rasionalisme: Politisme : Intuisionisme :

Planet tersebut Planet tersebut Planet LP890-9c DIkatakan bahwa planet


bernama LP890-9c berada di luar tata LP890-9c layak untuk
disebut bumi super
surya dihuni

Ontologi :

Berita ini termasuk ontologi karna teori mengenai temuan planet mirip bumi dan bisa dihuni
diasumsikan keberadaanya dan itu di anggap sesuata yang sudah ada oleh pikiran padahal
keberadaanya belum bisa dibuktikan secara langsung. Planet yang dapat dihuni seperti bumi
hanyalah sebuah gambaran bahwasanya ada planet lain seperti bumi berada di luar tata surya.
Planet LP 890-9c yang dikatakan mirip bumi dan layak huni itu tidak dapat dipastikan
kebenarannya karna dia berada di luar tata surya dan tidak mungkin ada juga orang yang bisa ke
planet itu untuk memastikan langsung apakah planet itu bisa di huni atau tidak
3) Nasa Temukan Bintang Baru Diduga Bayi Matahari

Berita ini termasuk ontologi karna teori mengenai keberadaan bintang


baru diduga bayi matahari diasumsikan keberadaanya dan itu di anggap sesuata
yang sudah ada oleh pikiran padahal keberadaanya belum bisa dibuktikan
secara langsung dan hanya merupakan teori dalam fikiran para peneliti
Filsafat Etika :

Nasa menemukan bintang terdekat di tata surya

Filsafat Konsitunental:

Bintang yang ditemukan memiliki suhu permukaan


dan massa yang sama dengan matahari

Empirisme : Rasionalisme: Politisme : Intuisionisme :


Nama bintang yang Usia kappa 1 ceti Ditemukannya Medan magnet bumi saat
ditemukan diberi berkisar 600 juta kappa 1 ceti bisa penemuannya sangat lemah
nama Kappa 1 ceti tahun digunakan untuk
menyelidiki lebih
dalam tentang
matahari

Ontologi :

Berita ini termasuk ontologi karna teori mengenai keberadaan bintang baru diduga bayi matahari
diasumsikan keberadaanya dan itu di anggap sesuata yang sudah ada oleh pikiran padahal
keberadaanya belum bisa dibuktikan secara langsung dan hanya merupakan teori dalam fikiran
para peneliti
4) Lengan Baru dan Lengan Patah Galaksi Bimasakti Ditemukan

Berita ini termasuk ontologi karna teori mengenai lengan baru dan lengan
patahan bima sakti diasumsikan keberadaanya dan itu di anggap sesuata yang
sudah ada oleh pikiran padahal keberadaanya belum bisa dibuktikan secara
langsung. Lengan baru dan lengan patah bima sakti hanyalah teori para peneliti
tidak dapat dibuktikan secara langsung karna manusi saja belum bisa
mematikan apa saja yang ada dalam pusat tata surya apalagi memastikan
sesuatu yang berada di galaksi bima sakti sehinga ini hanya merupakan teori
dan termasuk kedalam ontologi.
Filsafat Etika :

Galaksi bimasakti merupakan suatu rumah besar bagi


manusia bumi

Filsafat Konsitunental:

Ilmuan cina menemukan struktur besar ditepi bima


sakti dan ilmuan amerika menemukan lengan bima
sakti yang patah

Empirisme : Rasionalisme: Intuisionisme :


Politisme :
Galaksi bima sakti Penemuan lengan Bimasakti dikelilingi oleh
memiliki dua bimasakti Penemuan patahan
lengan bima sakti galaksi tua
lengan didapatkan dengan
mengunakan mempengaruhi
osiloskop evolusi bintang

Ontologi :

Berita ini termasuk ontologi karna teori mengenai lengan baru dan lengan patahan bima sakti
diasumsikan keberadaanya dan itu di anggap sesuata yang sudah ada oleh pikiran padahal
keberadaanya belum bisa dibuktikan secara langsung. Lengan baru dan lengan patah bima sakti
hanyalah teori para peneliti tidak dapat dibuktikan secara langsung
5) Jalan Super Cepat' di Luar Angkasa, Temuan Menakjubkan di Sistem Tata
Surya

Berita ini termasuk ontologi karna teori mengenai jalan super cepat di
luar angkasa diasumsikan keberadaanya dan itu di anggap sesuata yang sudah
ada oleh pikiran padahal keberadaanya belum bisa dibuktikan secara langsung.
Jalan supercepat di angkasa hanyalah gambaran para peneliti bahwasanya ada
jalan yang di produksi oleh planet plane yang mana ketika melewati jalan
tersebut maka akan mengurangi waktu tempuh, namun hal ini tidak dapat di
buktikan secara langsung hanya merupakan teori para peneliti sehinga ni
termasuk kedalam ontologi.
Filsafat Etika :

Astoroid mampu melakukan perjalanan dari jupiter ke


neptunus mengunakan jalan supercepat

Filsafat Konsitunental:

Lama perjalanan yang dilakukan asteroid dari jupiter


ke neptunus yaitu memakan waktu kurang dari 10
tahun

Empirisme : Politisme : Intuisionisme :


Rasionalisme:
Jarak yang Jalan cepat setiap planet membentuk
ditempuh oleh Disetiap planet ditemukan oleh 'lengkungan-lengkungan'
asteroid yaitu memiliki lingkungan peneliti dari serupa dan semua struktur
15.000 juta km universitas ini dapat berinteraksi dan
calivornia menciptakan rute yang
cukup rumit, sebagai rute
transportasi

Ontologi :

Berita ini termasuk ontologi karna teori mengenai jalan super cepat di luar angkasa diasumsikan
keberadaanya dan itu di anggap sesuata yang sudah ada oleh pikiran padahal keberadaanya
belum bisa dibuktikan secara langsung.
D. Kesimpulan
1. Ontology adalah pemikiran mengenai yang ada keberadaanya. Dengan
kaitannya dengan ilmu, landasan ontology mempertanyakan tentang objek
yang di telaah sedangkan Metafisika adalah cabang filsafat yang berkaitan
dengan proses analitis atas hakikat fundamental mengenai keberadaan dan
realitas yang menyertainya.
2. Kedudukan metafisika dalam dunia filsafat sangat kuat. Pertama, metafisika
merupakan sebuah cabang ilmu tersendiri dalam pergulatan filosofis.
Kedua, telaah filosofis terdapat unsur metafisik merupakan hal yang
signifikan dalam kajian filsafat.
3. Objek kajian dalam metafisika dan ontology adalah Ada sebagai yang ada
ilmu pengetahuan mengkaji yang ada itu dalam bentuk semurni-murninya,
bahwa suatu benda itu sungguh-sungguh ada dalam arti kata tidak terkena
perubahan, atau dapat diserapnya oleh pancaindra. Dan Ada sebagai yang
Illahi adalah keberadaan yang mutlak yang tiada bergantung pada yang lain,
yakni Tuhan
DAFTAR PUSTAKA

R. Mudyahardjo, Filsafat Ilmu Pendidikan: Suatu Pengantar (Jakarta: Remaja


Rosdakarya, 2001).

Surajiyo, Ilmu Filsafat: Suatu Pengantar (Jakarta: Bumi Aksara, 2005).

Bagus, Lorens. 1991. Metafisika. Jakarta : Gramedia.

Bekker, Anton. 1994. Antropologi Metafisik. Yogyakarta: Penerbit Kansius

Delfgaauw,B, 1988. Ontologi dan Metafisika dalam Soejono Soemargono (Ed)

Berpikir Secara Kefilsafatan Yogyakarta : Nur Cahaya.

Edi Subkhan. 2008. Metafisika dan Ilmu Pengetahuan. Universitas negeri Jakarta.

Endraswara, Suwardi, 2013. Filsafat Ilmu. Yogyakarta : FBS Universitas Negeri

Yogyakarta.

Fakhry, Majid,1987,A History of Islamic Philsopy alih bahasa R. Mulyadi

Kartanegara. Sejarah Filsafat Islam. Jakarta : Pustaka Jaya,.

Mustofa, A. 2007. filsafat islam. Bandung : Pustaka Setia.

Suriasumantri, Jujun. 2008. Filsafat Ilmu sebuah pengantar popular. Jakarta : Sinar

Harapan.

Anda mungkin juga menyukai