Anda di halaman 1dari 12

KAJIAN STANDAR NASIONAL INDONESIA PERANGKAT TELEKOMUNIKASI

Study of Indonesian National Standards of Telecommunication Device

Hutomo Wahyu Nugroho1 dan Sri Hardiati2


1Pusat Penelitan Teknologi Pengujian – LIPI. Kawasan PUSPIPTEK Serpong, Gedung 417. Tangerang Selatan
2Pusat Penelitan Elektronika dan Telekomunikasi – LIPI. Komplek LIPI Gedung 20, Cisitu, Dago, Bandung
e-mail: huto001@lipi.go.id

Diterima: 11 Maret 2021, Direvisi: 24 Agustus 2020, Disetujui: 26 Maret 2021

Abstrak

Di Indonesia, SNI perangkat telekomunikasi mulai dibuat dan diberlakukan pada tahun 1990. Selama kurun waktu
tersebut banyak perangkat telekomunikasi yang sudah ditinggalkan karena perkembangan teknologi sehingga SNI
perangkat telekomunikasi sudah tidak bisa diaplikasikan. Untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi
saat ini maupun kesesuaiannya dengan Pedoman PSN 03 : 2018, Pedoman PSN 02 : 2018 dan Perka BSN 04 :
2016 maka beberapa SNI perangkat telekomunikasi yang telah tersusun dari tahun 1990 perlu dikaji ulang. Metode
identifikasi dilakukan pada 32 SNI terkait perangkat telekomunikasi terhadap judul SNI, SNI masih
digunakan/diperlukan, kesesuaian dengan Pedoman penulisan SNI, acuan normatif/referensi, kesesuaian dengan
pedoman adopsi standar internasional, metode uji dan topik/isi substansi SNI. Dari hasil kajian 32 SNI, ada 8 SNI
(25%) yang bukan lingkup komtek 33-02 Telekomunikasi dan ada 3 SNI (9,375%) yang tidak ada dokumennya
sehingga tidak bisa diidentifikasi. Sehingga total ada 21 SNI yang bisa dikaji dengan 14 SNI merupakan SNI produk,
3 SNI merupakan SNI istilah/definisi dan 4 SNI adalah SNI lain-lain. Dapat disimpukan bahwa sebagian besar SNI
perangkat telekomunikasi diabolisi, hal ini disebabkan standar tersebut tidak digunakan lagi karena perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagian kecil SNI direvisi antara lain pada judul dan metode uji.
Kata kunci: standardisasi, perangkat telekomunikasi, Standar Nasional Indonesia (SNI).

Abstract

In Indonesia, the SNI for telecommunication equipment began to be made and implemented in 1990. During this
period, many telecommunication equipment have been abandoned due to technological developments so that the
SNI for telecommunication equipment cannot be applied. To adjust to current technological developments and
compliance with PSN 03: 2018 Guidelines, PSN 02: 2018 Guidelines and Perka BSN 04: 2016, several SNIs for
telecommunications equipment that have been compiled from 1990 need to be reviewed. The identification method
is carried out on 32 SNIs related to telecommunication equipment against the SNI title, SNI is still used / needed,
conformity with the SNI writing guidelines, normative reference / reference, conformity with the guidelines for the
adoption of international standards, test methods and topic / content of SNI substance. From the results of the study
of 32 SNIs, there are 8 SNIs (25%) which are not the scope of the 33-02 Telecommunications and there are 3 SNIs
(9.375%) which have no documents so that they cannot be identified. So that a total of 21 SNIs that can be reviewed
with 14 SNIs are product SNIs, 3 SNIs are term / definition SNIs and 4 SNIs are miscellaneous SNIs. It can be
concluded that most of the SNI for telecommunication equipment have been abolished, this is because these
standards are no longer used due to developments in science and technology. A small part of SNI was revised,
among others, on the title and test method.
Keywords: standardization, telecommunication device, Indonesian National Standard (SNI).

1. PENDAHULUAN berdasarkan standar terkait untuk menjamin


keterhubungan perangkat dalam jaringan
telekomunikasi dan dapat mencegah saling
Pada era teknologi generasi keempat atau biasa
mengganggu antara alat dan perangkat
dikenal dengan sebutan 4G LTE (Long Term
telekomunikasi (Kominfo, 2019). Oleh karena itu,
Evolution), industri perangkat telekomunikasi
dibutuhkan kebijakan bidang teknologi
berkembang sangat pesat (Kominfo, 2018).
komunikasi dan informasi yang terkait
Teknologi tersebut tidak akan berfungsi secara
standardisasi keamanan perangkat
optimal apabila tidak didukung dengan perangkat
telekomunikasi untuk menjamin fungsi dan
telekomunikasi yang handal dan sesuai dengan
kegunaan perangkat telekomunikasi yang
standar
beredar di Indonesia (Pradono dan Yourdan,
Untuk memastikan kehandalan dan 2015). Hal ini bisa menjadi pelindung masyarakat
keamanan perangkat telekomunikasi harus diuji
65
Jurnal Standardisasi Volume 23 Nomor 1, Maret 2021: Hal 65 - 76

dari kemungkinan kerugian yang ditimbulkan Standar sistem manajemen sering digunakan
akibat penggunaan alat dan perangkat untuk membantu membuat kerangka kerja yang
telekomunikasi (Kominfo, 2019). Selain itu dapat kemudian memungkinkan organisasi secara
mendorong berkembangnya industri, inovasi dan konsisten mencapai persyaratan-persyaratan
rekayasa teknologi telekomunikasi nasional. yang ditetapkan dalam standar produk dan
Banyak perangkat telekomunikasi saat ini standar proses (Untari dan Dohana, 2010).
berasal dari luar negeri, sehingga industri dalam
negeri sulit untuk bersaing. Untuk itu merupakan 2.2 Alat dan Perangkat Telekomunikasi
tugas dari pemerintah untuk melindungi industri Berdasarkan Peraturan Menteri Komunikasi dan
perangkat telekomunikasi nasional atau lokal dari Informatika (Permen Kominfo) No. 29 Tahun
gempuran asing, salah satunya melalui aturan 2008, alat telekomunikasi adalah alat-alat
Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) atau perlengkapan yang dimanfaatkan dalam
pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) bertelekomunikasi, sedangkan yang dimaksud
wajib (Kominfo, 2017). dengan perangkat telekomunikasi adalah
Pada saat ini telah dirumuskan beberapa sekelompok alat telekomunikasi yang
standar nasional yang terkait dengan pengukuran memungkinkan terjadinya proses telekomunikasi.
dan pengujian perangkat telekomunikasi. Latar Alat-alat dan perangkat telekomunikasi yang
belakang yang menjadi tujuan dalam kajian ini dimaksud dalam pasal 2 Permen Kominfo No. 29
adalah untuk mengkaji sejauh mana standar Tahun 2008 terdiri dari empat kelompok;
nasional perangkat telekomunikasi yang telah kelompok jaringan, kelompok akses, kelompok
ada tersebut sesuai dengan pedoman perumusan alat pelanggan serta kelompok alat dan perangkat
standar dan sesuai dengan perkembangan ilmu pendukung telekomunikasi.
pengetahuan dan teknologi.
Dalam makalah ini, objek kajian dibatasi 2.3 Standar Nasional Indonesia (SNI)
hanya 32 SNI perangkat telekomunikasi yang SNI adalah satu-satunya standar yang berlaku
telah berumur lebih dari 15 tahun untuk secara nasional di Indonesia. SNI dirumuskan
memastikan apakah SNI tersebut fungsinya dapat oleh Komite Teknis dan ditetapkan oleh Badan
mengikuti perkembangan iptek saat ini dan Standardisasi Nasional (BSN). Agar SNI
apakah masih dibutuhkan oleh pihak-pihak memperoleh keberterimaan yang luas antara
terkait. Selain itu, dengan bertambahnya komite para stakeholder, maka SNI dirumuskan dengan
teknis yang ada sehingga dimungkinkan SNI memenuhi WTO Code of good practice, yaitu: a)
tersebut sudah bukan lingkup dari komite teknis Openess (keterbukaan) agar semua stakeholder
perangkat telekomunikasi. yang berkepentingan dapat berpartisipasi dalam
pengembangan SNI. b) Transparant agar semua
2. TINJAUAN PUSTAKA stakeholder yang berkepentingan dapat
mengikuti perkembangan SNI mulai dari tahap
2.1 Standar pemrograman dan perumusan sampai ke tahap
penetapannya. Dan dapat dengan mudah
Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu
memperoleh semua informsi yang berkaitan
yang dibakukan termasuk tata cara dan metode
dengan pengembangan SNI. c) Consensus and
yang disusun berdasarkan konsensus semua
impartiality (konsensus dan tidak memihak) agar
pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-
semua stakeholder dapat menyalurkan
syarat keselamatan, keamanan, kesehatan
kepentingannya dan diperlakukan secara adil. d).
lingkungan hidup, perkembangan ilmu
Effectiveness and relevance agar dapat
pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman,
memfasilitasi perdagangan karena
perkembangan masa kini dan masa yang akan
memperhatikan kebutuhan pasar dan tidak
datang (Trienekens & Zuurbier, 2008 ; Dulbert et
bertentangan dengan peraturan perundang-
al., 2010 ; Putri, 2010).
undangan yang berlaku. e) Coherence sesuai
Untuk memperoleh manfaat yang sebesar- dengan pengembangan standar internasional
besarnya, standar secara luas bisa dibagi agar perkembangan pasar negara kita tidak
menjadi tiga kategori, yaitu standar produk, terisolasi dari perkembangan pasar global dan
standar proses dan standar sistem manajemen. memperlancar perdagangan internasional; dan f)
Standar produk mengacu pada karakterisitik yang Berdimensi pembangunan agar memperhatikan
berhubungan dengan mutu dan keselamatan. kepentingan publik dan kepentingan nasional
Standar proses mengacu pada keadaan dimana dalam meningkatkan daya saing perekonomian
produk dan jasa dibuat, dikemas atau disuling. nasional (BSN, 2017).
Standar sistem manajemen untuk membantu
mengelola sistem operasional organisasi.
66
Kajian Standar Nasional Indonesia Perangkat Telekomunikasi
(Hutomo Wahyu Nugroho dan Sri Hardiati)

Lembaga pemerintah yang mempunyai 6. FCC (Federal Communications


tugas pokok mengembangkan dan membina Commision)
kegiatan standadisasi di Indonesia adalah BSN. 7. ETSI (Europian Telecommunication
Dalam pelaksanaan standardisasi, semua Standardization Institute)
pemangku kepentingan harus terlibat yaitu
Dalam kaitannya dengan sistem
pemerintah, pelaku usaha, konsumen maupun
telekomunikasi di Indonesia, regulasi dibutuhkan
kaum profesional yang dikoordinasikan oleh BSN.
untuk mengatur secara benar sebuah sistem
telekomunikasi mengingat banyaknya pengguna
2.4 Standardisasi dan Regulasi Sistem dan penyelenggara jaringan telekomunikasi.
Telekomunikasi Regulasi di Indonesia diatur dalam Peraturan
Perkembangan standardisasi saat ini semakin Menteri Komunikasi dan Informatika nomor
cepat dan memegang peranan penting pada era 01/PER/M.KOMINFO/01/2010.
modernisasi (Henson, 2008 ; Mangelsdorf, 2011;
Susanto et al., 2017). Dengan standardisasi 3. METODOLOGI
diharapkan akan menciptakan keteraturan dalam
berbagai kegiatan, terutama yang menyangkut
Dalam makalah ini kajian dilakukan pada 32 SNI
jaminan mutu produk dan jasa dalam kegiatan
terkait telekomunikasi dan mengacu pada
perdagangan serta yang menyangkut
pedoman-pedoman yang berlaku untuk
keselamatan, keamanan dan lingkungan dalam
perumusan standar yaitu :
rangka menjamin perlindungan terhadap
masyarakat pengguna produk dan jasa (Mustar, a. PSN 03 : 2018 Pengembangan Standar
2010). Standardisasi sistem telekomunikasi Nasional Indonesia
dilakukan oleh lembaga yang secara khusus b. PSN 02 : 2018 Adopsi Standar dan
menangani masalah-masalah yang terkait Publikasi Internasional menjadi SNI
telekomunikasi. Adanya standar tersebut adalah c. PERKA BSN 04 : 2016 Penulisan SNI.
untuk mengatur sistem telekomunikasi, baik yang
Kriteria pemeriksaan dalam kajian ini antara
menyangkut penggunaan frekuensi, alokasi,
lain :
kanal, perangkat dan lain-lain. Pengaturan itu
dimuat dalam bentuk perundang-undangan. 1. Judul SNI jelas sesuai dengan isi
substansinya
Dalam undang-undang tersebut, yang
diatur di antaranya adalah tentang 2. SNI masih digunakan/diperlukan
penyelenggaraan telekomunikasi, perizinan, 3. Penulisan SNI sesuai ketentuan PSN
perangkat telekomunikasi, spektrum frekuensi Penulisan SNI
radio, orbit satelit, pengamanan telekomunikasi 4. Acuan normatif/referensi sesuai dengan
dan sebagainya. Sekarang ini dikenal ada badan- persyaratan dan statusnya masih berlaku
badan atau organisasi yang menangani regulasi
standardisasi telekomunikasi antara lain : 5. Memenuhi ketentuan PSN adopsi standar
internasional dan publikasi internasional
1. ITU (International Telecommunication selain standar SNI, dan PSN terkait adopsi
Union). standar lainnya (khusus untuk SNI hasil
2. ISO (International Standardization adopsi standar internasional)
Organization) 6. Apabila merupakan SNI produk, telah jelas
3. IEEE (Institute of Electrical and Electronics disertai dengan klausul terkait syarat mutu,
Engineers) metode uji dan pengambilan contoh
4. ANSI (American National Standards 7. Khusus SNI produk, metode uji lengkap
Institute) sesuai parameter syarat mutu produk
5. TIA (Telecommunications Industry 8. Topik/isi SNI masih sesuai dengan
Association) perkembangan IPTEK terkini.

67
Jurnal Standardisasi Volume 23 Nomor 1, Maret 2021: Hal 65 - 76

Tabel 1 Data Hasil Identifikasi.


Kriteria Penilaian
Memenuhi Klausul syarat Masih
No Nomer SNI Judul SNI ketentuan PSN mutu, metode uji Metode uji sesuai
Masih Penulisan
Judul Acuan (Khusus SNI dan pengambilan (khusus SNI dengan
diperlukan sesuai PSN
adopsi standar contoh (SNI produk) IPTEK
internasional) produk) terkini
Sambungan pembagi terap kerut
1 04-1980-1990 Belum ada dokumen SNI
panas
Sistem pentanahan perangkat
2 04-1995-1990 Di luar ruang lingkup Komtek 33-02 Telekomunikasi
telekomunikasi

Kutub tanah tipe pelat untuk


3 04-2000-1990 Di luar ruang lingkup Komtek 33-02 Telekomunikasi
pentanahan perangkat telekomunikasi

4 04-2001-1990 Istilah Jaringan Kabel Telepon Y Y T Y T - - T


Lambang grafis Jaringan Kabel
5 04-2002-1990 Y Y T Y T - - T
Telepon

Sistem pentanahan perangkat


6 04-2008-1990 telekomunikasi, Petunjuk Di luar ruang lingkup Komtek 33-02 Telekomunikasi
pemasangan

Radio VHF/UHF dengan modulasi


7 04-2011-1990 frekuensi untuk dinas bergerak di Y T T T T Y Y T
darat

Frequency Division Multiplex Telegrap


8 04-2016-1990 Y T T Y T Y T T
(VFT-FDM)

Time division multiplex telegrap/data


9 04-2017-1990 Y T T Y T Y T T
(VFT-TDM)

Belum ada dokumen dari BSN


10 04-2065-1990 Saluran kabel telepon rumah
Belum bisa diidentifikasi
11 04-2074-1990 Tiang telepon besi delapan meter Y Y T T T Y T Y

68
Kajian Standar Nasional Indonesia Perangkat Telekomunikasi
(Hutomo Wahyu Nugroho dan Sri Hardiati)

Kriteria Penilaian

Memenuhi Klausul syarat Masih


No Nomer SNI Judul SNI ketentuan PSN mutu, metode uji Metode uji sesuai
Masih Penulisan
Judul Acuan (Khusus SNI dan pengambilan (khusus SNI dengan
diperlukan sesuai PSN
adopsi standar contoh (SNI produk) IPTEK
internasional) produk) terkini
Selongsong Sambung Kabel Telepon
12 04-2089-1990 Y Y T T T Y Y T
Udara
13 04-2090-1990 Konektor Urat Kabel Telepon Y Y T Y T Y Y Y
14 04-2091-1990 Kabel telepon rumah tiga urat Y T T Y T Y Y T
Kabel penanggal bawah tanah
15 04-2092-1990 Y T T Y T Y T T
berperisai petrojeli

Persyaratan Umum Terminal Blok


16 04-2093-1990 Rangka Pembagi Utama Kabel Y T T Y T Y Y T
Telepon

Persyaratan unjuk kerja minimum


17 04-2232-1991 untuk pesawat penerima radio FM- Y Y T Y T Y Y T
HiFi

Persyaratan Umum Untuk Sistem dan


18 04-2234-1991 Y Y T Y T T T T
Peralatan Audio HiFi

Belum ada dokumen dari BSN


Modem SCPC dengan modulasi Belum bisa diidentifikasi
19 04-2383-1991
frekuensi untuk SKSD
Teknologi masih digunakan
Pengeras suara jenis kerucut,
20 04-2647-1992
Peraturan umum
21 04-2648-1992 Pengeras suara jenis kerucut (cone) Di luar lingkup Komtek 33-02 Telekomunikasi
Metode pengujian - Pengeras suara
22 04-2649-1992
jenis kerucut

69
Jurnal Standardisasi Volume 23 Nomor 1, Maret 2021: Hal 65 - 76

Kriteria Penilaian

Memenuhi Masih
Klausul syarat
No Nomer SNI Judul SNI ketentuan PSN Metode uji sesuai
Masih Penulisan mutu, metode uji
Judul Acuan (Khusus SNI (khusus dengan
diperlukan sesuai PSN dan pengambilan
adopsi standar SNI produk) IPTEK
contoh (SNI produk)
internasional) terkini

23 04-2650-1992 Pengeras suara jenis corong Di luar lingkup Komtek 33-02 Telekomunikasi

Standar kabel tanah tanpa


perisai, berisolasi dan
24 04-3633-1994 berselubung polietilen berisi Y T T Y T Y T T
petrojeli dengan lindung pisah
elektrik

Kabel penanggal bawah


25 04-3634-1994 Y T T Y T Y Y T
tanah
26 04-3635-1994 Haspel Kayu Kabel Telepon Y Y T Y T Y Y Y
Sentral Telepon Langganan
27 04-4111-1996 Y Y T Y T Y Y T
(STL)
Batasan dan metode
pengukuran karakteristik
gangguan radio dari kerja
motor listrik dan pemanfaat
28 04-6291-2000 Di luar lingkup Komtek 33-02 Telekomunikasi
termal untuk penggunaan
rumah tangga dan yang
sejenis, perkakas listrik dan
aparatus listrik
Kesesuaian elektromagnetik
(KEM) - Bagian 1: Umum -
04-6204.1.1-
29 Seksi 1: Penerapan dan Y T Y T Y - - Y
2000
interpretasi dari definisi dan
istilah dasar

70
Kajian Standar Nasional Indonesia Perangkat Telekomunikasi
(Hutomo Wahyu Nugroho dan Sri Hardiati)

Kriteria Penilaian
Memenuhi
Klausul syarat Masih
ketentuan Metode uji
No Nomer SNI Judul SNI mutu, metode uji sesuai
Masih Penulisan PSN (Khusus (khusus
Judul Acuan dan pengambilan dengan
diperlukan sesuai PSN SNI adopsi SNI
contoh (SNI IPTEK
standar produk)
produk) terkini
internasional)
Kesesuaian
elektromagnetik (KEM) -
Bagian 2: Lingkungan -
Seksi 1: Uraian lingkungan
04-6204.2.1- - Lingkungan
30 Y T Y T Y - - Y
2000 elektromagentik pada
frekuensi rendah yang
diakibatkan oleh gangguan
dan persinyalan dalam
sistem suplai

Kesesuaian
elektromagnetik (KEM) -
Bagian 2: Lingkungan Seksi
04-6204.2.6-
31 6: Penilaian tingkat emisi Y T Y T Y - - Y
2001
pada suplai daya pada
industri berkenaan dengan
gangguan frekuensi rendah

Kesesuaian
elektromagnetik (KEM) -
04-6204.2.5- Bagian 2: Lingkungan -
32 T T Y T Y - - Y
2001 Seksi 5: Klasifikasi
Lingkungan
Elektromagnetik
Catatan : Y = Ya; T = Tidak
71
Jurnal Standardisasi Volume 23 Nomor 1, Maret 2021: Hal 65 - 76

4 HASIL DAN PEMBAHASAN dengan isi substansinya. Hail ini dikarenakan


karena salah penulisan saja.
Dari hasil kajian 32 SNI ternyata ada 8 SNI (25%) Hanya ada 42.85% SNI yang masih
yang bukan lingkup Komite Teknis (komtek) 33- diperlukan, hal ini dikarenakan SNI yang tidak
02 Telekomunikasi dan ada 3 SNI (9,375%) yang diperlukan sudah tidak mengikuti perkembangan
tidak ada dokumennya sehingga tidak bisa iptek. Misal teknologi kabel telepon, perangkat
diidentifikasi. Sehingga total ada 21 SNI yang bisa telepon, dll.
dikaji dengan 14 SNI merupakan SNI produk, 3 Sebagian besar (80.96%) SNI dengan
SNI merupakan SNI istilah/definisi dan 4 SNI penulisan yang tidak sesuai dengan pedoman
adalah SNI lain-lain. Dengan melihat dari SNI. Ketidaksesuaian tersebut antara lain cover
berbagai kriteria penilaian maka didapatkan hasil tidak sesuai, tidak ada prakata, tidak ada nomor
sebagai berikut : ICS dan tidak ada logo BSN.
1. 1 SNI (4.7%) dengan judul yang tidak sesuai Terdapat 33.33% SNI dengan
dengan isi substansinya. Padahal judul acuan/referensi yang tidak sesuai. Padahal acuan
merupakan unsur yang sangat penting merupakan sumber dalam membuat adopsi
dalam perumusan SNI. standar. Beberapa ditemukan standar/acuan
2. Dari 21 SNI tersebut hanya 42.85% SNI sudah withdrawn.
yang masih diperlukan. Lebih dari 50% SNI yang tidak memenuhi
3. Hanya 4 SNI (19.04%) yang penulisannya ketentuan PSN adopsi standar internasional dan
sesuai dengan SNI. Beberapa aspek penting publikasi internasional selain standar SNI, dan
yang tidak sesuai adalah cover, prakata, dan PSN terkait adopsi standar lainnya. Hal ini
lain-lain. dikarenakan sebagian besar SNI bukan adopsi
melainkan standar pengembangan sendiri.
4. Terdapat 33.33% SNI yang acuan/referensi
tidak sesuai dengan persyaratan dan Untuk SNI produk, hanya 1 SNI yang tidak
statusnya masih berlaku. jelas disertai dengan klausul terkait syarat mutu,
metode uji dan pengambilan contoh. Hal ini
5. Dari 21 SNI, sebanyak 80.9% SNI yang tidak
dikarenakan setelah dikaji ternyata SNI tersebut
memenuhi ketentuan PSN adopsi standar
bukan termasuk SNI produk. Dan ada 6 SNI yang
internasional dan publikasi internasional
tidak lengkap metode ujinya, beberapa ada juga
selain standar SNI, dan PSN terkait adopsi
yang tidak ada metode ujinya.
standar lainnya.
Dengan melihat tingkat kesetaraan dari
6. Dari 14 SNI produk, 100 % SNI tersebut jelas
standar yang dikaji, terlihat bahwa semua SNI
akan disertai dengan klausul terkait syarat
produk adalah hasil dari pengembangan sendiri.
mutu, metode uji dan pengambilan contoh.
Pada umumnya SNI dibuat berdasarkan adopsi
7. 6 SNI produk (42.85%) metode ujinya tidak standar internasional. Hal ini menggambarkan
lengkap sesuai parameter syarat mutu bahwa SNI pada tahun-tahun tersebut diperlukan
produk. untuk diterapkan sesuai kebutuhan, dan belum
8. Hanya 7 SNI (33.3%) dari 21 SNI yang ada standar internasionalnya. Dan seiring
topik/isi SNI masih sesuai dengan berkembangnya teknologi dan munculnya
perkembangan iptek terkini, sedangkan 14 standar-standar internasional yang berlaku maka
SNI lainnya sudah tidak sesuai dengan standar SNI tersebut sudah banyak yang
perkembangan iptek. ditinggalkan atau tidak digunakan lagi.
Dari hasil kajian 8 aspek penilaian terlihat Dari hasil kajian terhadap 21 SNI tersebut
bahwa hanya 1 SNI dimana judul SNI tidak sesuai dapat dirumuskan data-data SNI yang harus
diabolisi maupun direvisi sesuai Tabel 2.

Tabel 2 Data Hasil Rekomendasi.


Nomer Tingkat
No Judul SNI Jenis SNI Kesimpulan/catatan Rekomendasi
SNI kesetaraan

04-2001- Istilah Jaringan Kabel Pengembangan Perlu revisi dengan


1 Istilah/definisi Revisi
1990 Telepon sendiri menambahkan istilah terkini
Lambang grafis
04-2002- Pengembangan revisi dengan memasukkan
2 Jaringan Kabel Istilah/definisi Revisi
1990 sendiri simbol2 jaringan FTTX
Telepon

72
Kajian Standar Nasional Indonesia Perangkat Telekomunikasi
(Hutomo Wahyu Nugroho dan Sri Hardiati)

Nomer Tingkat
No Judul SNI Jenis SNI Kesimpulan/catatan Rekomendasi
SNI kesetaraan
- Sudah ada regulai yang
mengatur ttg persyaratan
Radio VHF/UHF
teknis perangkat UHF dan
04-2011- dengan modulasi Pengembangan
3 Produk VHF Abolisi
1990 frekuensi untuk dinas Sendiri
- Frekuensinya Sudah tidak
bergerak di darat
sesuai dengan tabel alokasi
frekuensi Indonesia
Frequency Division
04-2016- Pengembangan
4 Multiplex Telegrap Produk Sudah tidak digunakan lagi Abolisi
1990 Sendiri
(VFT-FDM)
Time division multiplex
04-2017- Pengembangan
5 telegrap/data (VFT- Produk Sudah tidak digunakan lagi Abolisi
1990 Sendiri
TDM)
Penambahan metode uji
04-2074- Tiang telepon besi Pengembangan Penggabungan SNI tiang
6 Produk Revisi
1990 delapan meter Sendiri telepon besi 6m, 7m, 8m,
9m.
04-2089- Selongsong Sambung Pengembangan Diusulkan SNI baru dengan
7 Produk Abolisi
1990 Kabel Telepon Udara Sendiri judul Joint Closure
Dokumen perlu penulisan
04-2090- Konektor Urat Kabel Pengembangan
8 Produk ulang mengikuti aturan PSN Revisi
1990 Telepon Sendiri
penulisan SNI

04-2091- Kabel telepon rumah Pengembangan Sudah menggunakan kabel


9 Produk Abolisi
1990 tiga urat Sendiri optik

Kabel penanggal
04-2092- Pengembangan Sudah tidak sesuai dengan
10 bawah tanah berperisai Produk Abolisi
1990 Sendiri perkembangan iptek terkini
petrojeli
Terminal blok ini digunakan
pada jaringan telepon
Persyaratan Umum
dengan kabel berbahan
04-2093- Terminal Blok Rangka Pengembangan
11 Produk tembaga. Saat ini, jaringan Abolisi
1990 Pembagi Utama Kabel sendiri
telepon sudah
Telepon
menggunakan kabel
berbahan serat optik.
Persyaratan unjuk kerja
Sudah ada regulasi yang
04-2232- minimum untuk Pengembangan
12 Produk mengatur, yaitu revisi perdir Abolisi
1991 pesawat penerima sendiri
171/dirjen/2009
radio FM-HiFi
Persyaratan Umum Sudah ada regulasi yang
04-2234- Pengembangan
13 Untuk Sistem dan Lain-lain mengatur, yaitu revisi perdir Abolisi
1991 Sendiri
Peralatan Audio HiFi 171/dirjen/2010
Standar kabel tanah
tanpa perisai, berisolasi
04-3633- dan berselubung Pengembangan Sudah menggunakan kabel
14 Produk Abolisi
1994 polietilen berisi petrojeli Sendiri serat optik
dengan lindung pisah
elektrik
Sudah menggunakan kabel
04-3634- Kabel Penanggal Pengembangan
15 Produk serat optik tipe duct dan tipe Abolisi
1994 Bawah Tanah Sendiri
burried
Revisi judul menjadi haspel
04-3635- Haspel Kayu Kabel Pengembangan
16 Produk kayu untuk kabel Revisi
1994 Telepon sendiri
telekomunikasi

Sudah ada regulasi terkait


nomor 258/dirjen/1996 dan
04-4111- Sentral Telepon Pengembangan
17 Produk teknologi nya sudah tidak Abolisi
1996 Langganan (STL) sendiri
digunakan lagi digani
dengan soft switch atau IMS

73
Jurnal Standardisasi Volume 23 Nomor 1, Maret 2021: Hal 65 - 76

Nomer Tingkat
No Judul SNI Jenis SNI Kesimpulan/catatan Rekomendasi
SNI kesetaraan

Kesesuaian
elektromagnetik (KEM)
04- - Bagian 1: Umum -
Sudah tercakup pada SNI
18 6204.1.1- Seksi 1: Penerapan Istilah/definisi Adopsi identik Abolisi
EMC terkait
2000 dan interpretasi dari
definisi dan istilah
dasar
Kesesuaian
elektromagnetik (KEM)
- Bagian 2: Lingkungan
- Seksi 1: Uraian
lingkungan -
04-
Lingkungan Sudah tercakup pada SNI
19 6204.2.1- Lain-lain Adopsi identik Abolisi
elektromagentik pada EMC terkait
2000
frekuensi rendah yang
diakibatkan oleh
gangguan dan
persinyalan dalam
sistem suplai
Kesesuaian
elektromagnetik (KEM)
- Bagian 2: Lingkungan
04- Seksi 6: Penilaian
Sudah tercakup pada SNI
20 6204.2.5- tingkat emisi pada Lain-lain Adopsi identik Abolisi
EMC terkait
2001 suplai daya pada
industri berkenaan
dengan gangguan
frekuensi rendah
Kesesuaian
elektromagnetik (KEM)
04-
- Bagian 2: Lingkungan Sudah tercakup pada SNI
21 6204.2.6- Lain-lain Adopsi identik Abolisi
- Seksi 5: Klasifikasi EMC terkait
2001
Lingkungan
Elektromagnetik

5 KESIMPULAN lain. Hanya saja sebagian SNI metode ujinya


tidak lengkap.
7. Karena perkembangan ilmu pengetahuan
Dari hasil kajian seluruh SNI yang berjumlah 32
dan teknologi, sebagian besar SNI sudah
SNI maka terlihat bahwa :
tidak digunakan lagi sehingga harus diabolisi.
1. 8 SNI bukan termasuk dalam ruang lingkup
Komtek 33-02 Telekomunikasi. 3 SNI belum UCAPAN TERIMA KASIH
ada dokumen SNInya sehingga tidak dapat
didentifikasi. Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada
2. 21 SNI yang diidentifikasi terdapat 14 SNI Kicky Sagala dan anggota komtek 33-02 yang
produk, 3 SNI isitilah/definisi dan 4 SNI lain- telah membantu mengidentifikasi standar SNI
lain. perangkat telekomunikasi ini.
3. Hampir semua SNI dibuat dengan judul yang
jelas dan sesuai dengan isi substansi. DAFTAR PUSTAKA
4. Sebagian besar (81%) SNI tidak ada prakata,
Badan Standardisasi Nasional. (2017). Tentang
cover dan acuan yang tidak sesuai. Sehingga SNI. Diakses pada 5 Maret 2020 dari
beberapa SNI perlu direvisi. https://www.bsn.go.id/main/sni/isi_sni/5.
5. Sebagian besar SNI tidak mengikuti
Henson, S. (2008). The role of public and private
ketentuan adopsi standar internasional,
standards in regulating international food
dikarenakan SNI tersebut adalah SNI
markets. Journal of International
pengembangan sendiri. Agricultural Trade and Development, 4(1),
6. Semua SNI yang masuk dalam SNI produk, 63–81.
jelas disertai metode uji, syarat mutu dan lain-
Kementrian Komunikasi dan Informatika. (2008).
Peraturan Menteri Komunikasi Nomor : 29
74
Kajian Standar Nasional Indonesia Perangkat Telekomunikasi
(Hutomo Wahyu Nugroho dan Sri Hardiati)

/PER/M.KOMINFO/09/2008 tentang Susunan Organisasi, dan Tata Kerja


Sertifikasi Alat dan Perangkat Lembaga Pemerintah Non Kementrian.
Telekomunikasi. Pradono, W., & Yourdan. (2015). Policy analysis
Kementrian Komunikasi dan Informatika. (2017). on telecommunication devices security
Ini syarat agar IoT menjadi bisnis masa standardization to support national security
depan di Indonesia. Diakses dari and defence policy. Buletin Pos dan
https://kominfo.go.id/content/detail/11084/i Telekomunikasi, 13(2), 151 – 164.
ni-syarat-agar-iot-menjadi-bisnis-masa- Pudjiastuti, U., & Viskhurin F, D. (2010). Manfaat
depan-di-indonesia/0/sorotan_media Sertifikasi bagi Industri di Indonesia. Jurnal
Kementrian Komunikasi dan Informatika. (2019). Standardisasi,12(2), 106 – 117.
Kesesuaian standar untuk lindungi Putri, A. Y. (2010). Tinjauan Yuridis
pengguna dan kembangkan industri Pemberlakuan Standar Nasional
perangkat telekomunikasi. Diakses dari Indonesia(SNI) Secara Wajib Berdasarkan
https://kominfo.go.id/index.php/content/det Technical Barrier To Trade dan Good
ail/21134/kesesuaian-standar-untuk- Regulatory Practice (Master Thesis,
lindungi-pengguna-dan-kembangkan- Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia).
industri-perangkat-
Sekretariat Negara Republik Indonesia. (2014).
telekomunikasi/0/berita_satker pada 4
Undang-Undang Republik Indonesia
Maret 2020.
Nomor 20 Tahun 2014 tentang
Mangelsdorf, A. (2011). The role of technical standardisasi dan penilaian kesesuaian.
standards for trade between China and the Jakarta: Sekretariat Negara Republik
European Union. Technology Analysis & Indonesia.
Strategic Management, 23(7), 725–743.
Susanto, D. A, Wibowo, A., & Isharyadi, F. (2017).
https://doi.org/10.1080/09537325.2011.59
Pengaruh penerapan standar privat
2 267.
terhadap akses produk indonesia ke pasar
Mustar, A. R. (2010). Kajian Standar Satuan global. Jurnal Standardisasi, 19(3), 183-
Ukuran. Jurnal Standardisasi Vol. 12, No. 3 192
Tahun 2010: 156 – 161.
Tampubolon, B. D., Widyatmoko, W., & Mustar, A.
Pedoman pengembangan SNI (PSN 03-2018). R. (2010). KAJIAN KESIAPAN SNI
Pedoman Adopsi Standar dan Publikasi PRODUK PUPUK SEBAGAI HAMBATAN
Internasional menjadi SNI (PSN 02-2018). TEKNIS DALAM PERDAGANGAN (TBT-
Pedoman Penulisan SNI (Perka BSN 04 : 2016) WTO). Jurnal Standardisasi, 12(3), 186-
196.
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika
Nomor : 01/PER/M.KOMINFO/01/2010 Tim Peneliti Puslitbang SDPPI Kominfo (2018).
tentang Penyelenggaraan Jaringan Analisis Industri Telekomunikasi Indonesia
Telekomunikasi. untuk Mendukung Efisiensi.
Peraturan Presiden No.3 Tahun 2013 tentang Trienekens, J., & Zuurbier, P. (2008). Quality and
Perubahan Ketujuh Atas Keputusan safety standards in the food industry,
Presiden Nomor 103 Tahun 2001 Tentang developments and challenges.
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, International Journal of Production
Economics, 113(1),107–122.

75
Jurnal Standardisasi Volume 23 Nomor 1, Maret 2021: Hal 65 - 76

76

Anda mungkin juga menyukai