Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pada dasarnya sebuah peristiwa terbangnya balon yang terbang di udara dan isi udara
yang ada di dalam ban tubbless adalah fenomena yang menunjukan adanya kandungan dari
keberadaan nitrogen. Selain vital bagi kehidupan, nitrogen juga digunakan dalam berbagai
bidang kehidupan. Dalam bidang farmasi misalnya, nitrogen digunakan untuk berbagai jenis
obat, termasuk antibiotik. Nitrogen dalam bentuk dinitrogen oksida juga digunakan untuk
anestesi dalam proses medis. Hal ini tentu saja sangatlah wajar, sebab secara alamiah
nitrogen merupakan kandungan udara terbesar yang ada di permukaan bumi.

Nitrogen adalah elemen kimia yang dalam tabel periodik memiliki lambang N dan
memiliki nomor atom 7. Kita mungkin mengira bahwa zat nitrogen ini jarang ditemui dalam
kehidupan sehari-hari. Tapi itu sama sekali tidak benar. Nitrogen sangatlah berguna bagi
segala aktivitas kehidupan di bumi.

Kandungan udara yang terdapat di dalam bumi adalah sebesar 75% nitrogen, sebesar
24% oksigen, serta 1% sisanya adalah karbon dioksida, karbon monoksida dan kandungan
yang lainnya. Dari 109 unsur yang telah di temukan, ada 92 unsur yang terdapat di alam dan
70 unsur diantaranya adalah logam. Hanya sebagian saja dari logam – logam ini yang
dimanfaatkan oleh manusia secara meluas. Alam Indonesia kaya akan biji logam yang ada
dalam perut bumi Indonesia. Untuk itu, anda harus mengetahui ilmu dan teknologi untuk
mengolahnya.
Logam di alam pada umumnya terdapat dalam bentuk senyawa, bukan unsur bebas.
Senyawa logam terdapat dalam berbagai batuan dalam kerak bumi. Batuan yang mengandung
senyawa logam dalam kadar tinggi disebut Biji. Senyawa logam yang dikandung bijih disebut
mineral.
Dalam makalah ini kami akan membahas tentang apa saja yang ada pada nitrogen,
dimana nitrogen adalah salah satu unsur golongan V A yang merupakan unsur nonlogam dan
gas yang paling banyak di atmosfir bumi. Nitrogen terdapat dalam bentuk unsur bebas di
udara (78% volume), sebagai ammonia yang berasal dari senyawa – senyawa nitrogen, serta
dalam beberapa mineral, seperti kalium nitrat.

Siklus Nitrogen Dalam Perairan 1


Rumusan Masalah

1. Apa pengertian, unsur, dan sifat Nitrogen?


2. Bagaimana siklus Nitrogen itu?
3. Bagaimana Transfer dan Fiksasi Nitrogen?
4. Bagaimana proses Nitrifikasi dan Denitrifikasi?

Tujuan

1. Mengetahui dan mampu menjelaskan pengertian, unsur, dan sifat Nitrogen


2. Mengetahui proses terjadinya siklus Nitrogen
3. Mengetahui proses Transfer dan Fiksasi Nitrogen
4. Mengetahui proses Nitrifikasi dan Denitrifikasi Nitrogen

Siklus Nitrogen Dalam Perairan 2


BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Nitrogen
Pengertian nitrogen adalah kumpulan kelompok unsur yang tidak mengandung logam.
Nitrogen sendiri membawa kandungan atom yang elektronnya berjumlah 7 buah dan
kandungan proton yang berjumlah 7 buah juga, hal ini sebagimana pada senyawa
mikroskopis nitrogen kandungan elektronnya 5 ion berada di kulit luar sedangkan 2 ion
elektron dan 7 lapis proton menempati dalam kulit nitrogen.

Nitrogen memiliki peran di lapisan atmosfer bumi dikarenakan nitrogen mendukung


kehidupan tumbuhan dan kehidupa hewan yang ada di bumi.

Pada tabel unsur periodik, nitrogen memiliki simbol N besar. Nomor atom pada tabel
unsur periodik nitrogen melambangkan angka 7. Nitrogen memiliki berat atom 14,0007
mikrogram yang jika dibandingkan dengan 1 butir debu itu hanya sekitar 0,0000001 % nya
saja.

Unsur Nitrogen
Nitrogen memiliki klasifikasi jenis unsur senyawa gas dan tidak mengandung logam
sedikitpun. Artinya, nitrogen memiliki suhu yang bergantung dimana fase nitrogen tersebut
tumbuh dan berkembang. Pada saat nitrogen memenuhi ruang ban maka tekanan suhu
temperatur yang terdapat dalam nitrogen tersebut panas, sebaliknya jika nitrogen menempati
ruang balon maka suhu yang dihasilkan cenderung dingin.

Klasifikasi mengenai nitrogen ini pada zaman dahulu kala ditemukan oleh seorang
ahli kimia berkebangsaan Skotlandia bernama Daniel Rutherford pada tahun 1772. Daniel
mengemukakan pendapatnya tentang nitrogen yang mana jika nitrogen berada pada kondisi
netral maka nitrogen tidak memiliki warna apapun dan cenderung bening.

Sifat Nitrogen
Sifat nitrogen jika dilihat dari tingkat kebeningan nitrogen tersebut didukung dengan
rasa yang hambar atau tidak berasa sama sekali, dan juga tidak berbau layaknya oksigen.
Nitrogen awalnya berkembang menjadi sebuah senyawa molekul diatomik. Molekul diatomik
memiliki arti bahwa 2 atom nitrogen sama dengan 1 atom molekul oksigen. Nitrogen

Siklus Nitrogen Dalam Perairan 3


memiliki ciri khas yaitu tidak memiliki reaksi dengan senyawa yang lain.

Perwistiwa ini contohnya saja jika suatu nitrogen dimasukkan ke dalam ruang dengan suhu–
210 derajat celcius maka nitrogen dapat mencair menjadi suatu gumpalan-gumpalan air.
Senyawa yang mempunyai kesamaan dengan nitrogen yaitu senyawa ammonia, nitrous
oksida, dan nitrat. Pada senywa amina dan amida juga ditemukan kandungan-kandungan
pokok nitrogen di dalamnya.

Siklus Nitrogen Perairan


Unsur nitrogen bersifat “inert”, artinya tidak mudah digunakan begitu saja secara
langsung oleh kebanyakan hewan maupun tumbuhan. Sehingga nitrogen mempunyai aktivitas
biologis yang sangat kecil. Gas ini memasuki semua tubuh organisme, tetapi umumnya keluar
lagi tanpa berperan penting dalam proses hidup organisme tersebut. Nitrogen baru dapat
dipergunakan sebagai penyusun elemen-elemen tubuh organisme apabila sudah dalam
keadaan terikat.
Udara merupakan cadangan nitrogen utama dalam siklus nitrogen. Dalam udara
kadarnya sekitar 78 % dan sumber lainnya berada di kulit bumi dan perairan. Nitrogen bukan
hanya dihasilkan dari atmosfir saja, namun juga dihasilkan dari kegiatan gunung merapi.
Pada tumbuhan dan hewan, senyawa nitrogen ditemukan sebagai penyusun protein dan
klorofil. Dalam ekosistem terdapat suatu daur antara organisme dan lingkungan fisiknya.

Bentuk dan Sumber


Nitrogen organik berasal dari jaringan organisme yang sudah mati, kotoran zat sisa,
dan sisa pakan yang ditransformasi menjadi ammonia melalui proses dekomposisi/
mineralisasi oleh bakteri pengurai proteolitik. Nitrogen memiliki beberapa bentuk yaitu
ammonia (NH3), nitrit (NO2-), nitrat (NO3-), amina (NH2), ammonium (NH4+), dan nitrogen
diatomik (N2) (Jamieson, 1995). Sumber utama nitrogen (N2) adalah udara, sedangkan
organisme hidup memperoleh nitrogen dalam bentuk garam nitrat kemudian diasimilasikan
pada sitoplasma dalam bentuk protein sebagai cadangan pangan (Odum, 1993). Menurut
Turk (1985) dan Killham (1996) bahwa di alam ini terdapat tiga gudang nitrogen yaitu udara,
senyawa anorganik (misalnya nitrat, nitrit, dan amoniak), dan senyawa anorganik adalah gas
N2 di udara.
Jenis-jenis N-anorganik yang utama dalam air adalah ion nitrat (NO3-) dan ion
amonimum (NH4+). Hujan sangat sedikit sebagai sumber NO3- dan NH4+. Namun dalam

Siklus Nitrogen Dalam Perairan 4


kondisi tertentu masih terdapat ion nitrit dan sebagian besar dari nitrogen terikat dalam
nitrogen organic (47,9%), yaitu bahan-bahan yang berprotein, juga terdapat dalam bahan
pencemar seperti asam sianida (HCN), asam etilen diamin tetra asetat (EDTA) atau dalam
bentuk asam nitrilotriasetat (NTA).
Di perairan laut, Nitrogen yang terbanyak dalam bentuk N-molekuler (N2) yang
berlipat ganda jumlahnya daripada nitrit (NO2) atau nitrat (NO3), tetapi tidak dalam bentuk
yang berguna bagi jasad hidup

Transfer dan Fiksasi Nitrogen


Daur Nitrogen melibatkan semua bagian biosfer. Daur Nitrogen merupakan suatu
siklus yang sempurna, namun kompleks. Dalam memproduksi nutrient bagi organisme
perairan, maka diperlukan transfer senyawa nitrogen. Nitrogen memasuki ekosistem dengan
dua jalur alamiah, yang keutamaan relatifnya sangat bervariasi dari satu ekosistem ke
ekosistem lain. Yang pertama, deposit pada atmosfer, merupakan sekitar 5% sampai 10%
dari nitrogen yang dapat digunakan, yang memasuki sebagian besar ekosistem. Dalam proses
ini, NH4+ dan NO3-, ditambahkan melalui kelarutannya dalam air hujan atau pengendapan
debu-debu halus atau butiran-butiran lainnya.
Jalur lain masuknya nitrogen ke ekosistem adalah melalui fiksasi nitrogen (nitrogen
fixation). Molekul nitrogen, N2, sangat lembam. Untuk memecahkan molekul itu agar atom-
atomnya dapat bergabung dengan atom-atom lain diperlukan pemasukan sejumlah besar
energi. Proses berperan penting dalam fiksasi (pengikatan) nitrogen dalam biosfer, Salah satu
di antaranya ialah halilintar. Energi yang sangat besar dari halilintar memecahkan molekul-
molekul nitrogen dan memungkinkan bergabung dengan oksigen dan hidrogen dalam udara.
Nitrogen oksida terbentuk yang larut dalam hujan membentuk kilat. Dalam bentuk ini
senyawa ini terbawa ke bumi. Fiksasi nitrogen ini diperkirakan sekitar 5-8% dari
keseluruhannya.
Keperluan pertanian yang semakin meningkat telah menyebabkan produk nitrogen
terfiksasi secara industri makin meningkat pula. Sehingga supply industry yang merupakan
ketergantungan dari sektor pertanian ini menjadi pemicu ketergangguan daur alam. Kegiatan
manusia telah meningkatkan aliran nitrogen global. Hal ini dapat terlihat pada danau dan
sungai karena pupuk nitrogen merembes dari tanah pertanian sekitarnya dan
menyuburkan algae.
Hanya prokariota tertentu yang dapat memfiksasi nitrogen, yakni mengubah N2

Siklus Nitrogen Dalam Perairan 5


menjadi mineral yang dapat digunakan untuk mensitesis senyawa organik bernitrogen seperti
asam amino. Prokariota merupakan mata rantai yang penting pada beberapa titik dalam siklus
nitrogen. Beberapa sinobakteri memfiksasi nitrogen dalam ekosistem akuatik. Organisme
yang memfiksasi nitrogen tentunya sedang memenuhi kebutuhan metaboliknya sendiri.
Tetapi kelebihan ammonia yang dibebaskan oleh organisme tersebut menjadi tersedia bagi
organisme lain.
Pengikatan nitrogen secara biologi dapat dilakukan oleh bakteri nonsimbiotik, bakteri
simbiotik, dan ganggang hijau biru. Nitrat (NO3) yang terdapat di tanah dan air pada
umumnya terjadi karena pengikatan nitrogen secara bilogi. Bakteri non simbiotik (bakteri
bebas) yang berperan dalam pengikatan nitrogen diantaranya, Azotobacter chroococcum, A.
Beijerinckii, A. Vinelandii, Derxia spp.,dan Aerobacter aerogenes. Sedangkan ganggang biru
- hijau yang berperan dalam pengikatan nitrogen secara biologi adalah Nostoc dan Anabaena.
Bakteri simbiotik yang berperan dalam pengikatan secara biologi adalah
genus Rhizobium diantaranya Rhizobium trifolii, Rhizobium meliloti, Rhizobium
leguminosarum, Rhizobium lupine dan Rhizobium speciosa. Bakteri pengikat nitrogen
tersebut hidup bersimbiosis dengan akar tumbuhan polong- polongan membentuk bintil akar.
Mikroorganisme tertentu lainnya dapat mengikat nitrogen atmosfer. Sebenarnya kemampuan
mengikat nitrogen ternyata merupakan kemampuan prokariota semata-mata. Beberapa
aktinomisites hidup bergabung dengan tumbuhan selain legum. Beberapa organisme foto-
autototrof dapat mengikat nitrogen, tetapi organisme ini terbatas pada lingkungan bentik
anaerobik, sehingga hanya ditemui di estuari.
Meskipun sudah banyak penelitian dilakukan, masih belum jelas bagaimana pengikat
nitrogen mampu mengatasi penghalang energi tinggi yang terlibat dalam proses itu. Pengikat-
pengikat itu memerlukan suatu enzim, yang dinamakan nitrogenase, dan pemakaian ATP
yang sangat besar. Walaupun produk pertama yang stabil tersebut adalah ammonia, zat ini
dengan cepat bergabung dengan protein dan senyawa organik lain yang mengandung
nitrogen. Fiksasi nitrogen menuju kepada penggabungan nitrogen dengan protein tumbuhan
dan protein mikroba. Tumbuhan yang tidak mempunyai keuntungan dari gabungan
pengikatan nitrogen membuat proteinnya dari tanah.

Pembusukan
Protein yang dibuat oleh tumbuhan masuk melalui jaring-jaring makanan. Pada setiap
tingkatan trofik terdapat kehilangan yang kembali ke sekitarnya, terutama dalam ekskresi.

Siklus Nitrogen Dalam Perairan 6


Yang terakhir mengambil keuntungan dari senyawa nitrogen organic ialah mikroorganisme
pembusuk. Melalui kegiatan molekul-molekul yang mengandung nitrogen organik dalam
ekskresi dan bangkai itu dirombak menjadi ammonia.

Nitrifikasi
Nitrat (N03-) yang telah diadsorbsi oleh akar tanaman, selanjutnya nitrogen akan
disintesis menjadi protein tanaman, kemudian herbivora yang makan tumbuhan akan
mengubah tumbuhan tersebut menjadi protein hewani. Tumbuhan dan hewan yang telah mati
akan terdekomposisi, sehingga protein nabati dan protein hewani diuraikan menjadi ammonia
dan asam amino. Demikian pula kotoran-kotoran organisme tersebut akan diuraikan menjadi
ammonia dan asam amino.
Penguraian protein pada bahan organik yang terdekomposisi menjadi asam amino dan
ammonia ini disebut amonifikasi. Reaksi ini menyebabkan paling tidak sebagian besar tanah
menjadi sedikit bersifat asam, dan NH3 yang dibebaskan ke dalam tanah akan menangkap
sebuah ion hydrogen (H+) untuk membentuk ammonium, NH4+ , yang dapat digunakan
langsung oleh tumbuhan. NH3 adalah gas sehingga dapat menguap kembali ke atmosfer dari
tanah yang mempunyai pH mendekati 7 . NH3 yang hilang dari tanah ini kemudian dapat
membentuk NH4+ di atmosfer. Sebagai akibatnya, konsentrasi NH4+ dalam curah hujan
berkorelasi dengan pH tanah dalam kisaran wilayah yang luas.
Amonia di perairan adalah pemecahan nitrogen organik (protein dan urea) dan
nitrogen anorganik yang terdapat di dalam tanah dan air, yang berasal dari dekomposisi
bahan organik oleh mikroba dan jamur. Amonia dan garam-garamnya bersifat mudah larut
dalam air.
Sumber amonia adalah reduksi gas nitrogen yang berasal dari proses difusi udara
atmosfer, limbah industri dan domestik. Amonia yang terdapat dalam mineral masuk ke
badan air melalui erosi tanah. Amonia membentuk senyawa kompleks dengan beberapa ion
logam. Amonia juga dapat terserap kedalam bahan-bahan tersuspensi dan koloid sehingga
mengendap di dasar perairan. Amonia di perairan dapat menghilang melalui proses
volatilisasi karena tekanan parsial amonia dalam larutan meningkat dengan semakin
meningkatnya pH.
Ikan tidak bisa bertoleransi terhadap kadar amonia bebas yang terlalu tinggi karena
dapat mengganggu proses pengikatan oksigen oleh darah dan pada akhirnya dapat
meningkatkan sifokasi. Pada budidaya intensif, yang padat penebaran tinggi dan pemberian

Siklus Nitrogen Dalam Perairan 7


pakan sangat intensif, penimbunan limbah kotoran terjadi sangat cepat.
Amonia (NH3) dapat secara langsung diambil oleh tumbuhan melalui akar dan
melalui daun-daunnya. Namun demikian sebagian besar ammonium dalam tanah digunakan
oleh bakteri anaerob tertentu sebagai sumber energi, bakteri detrifor; aktivitas mengoksidasi
ammonium menjadi nitrit (N02-), dan kemudian menjadi nitrat (NO3-), suatu proses yang
disebut nitrifikasi, yakni suatu proses oksidasi ensimatik yang dilakukan oleh sekelompok
jasad renik/bakteri.
Bakteri autotrofi (bakteri nitrifikasi) dapat menggunakan N-anorganik untuk
melakukan nitrifikasi, seperti genera bakteri Nitosomonos, Nitrosococcus, Nitrosospira,
Nitrosovibrio, dan Nitrosolobus. Jenis bakteri nitrifikasi yang terdapat pada air tawar,
misalnya Nitrosomonas, Nitrobacter serta Nitrosococcus, Nitrococcus, Nitrospira,
merupakan bakteri nitrifikasi laut.
Pada proses tahap pertama reaksi berlangsung dari ammonium ke nitrit yang
melibatkan bakteri Nitrosomonos dan Nitrosococcus yang merupakan dengan persamaan
reaksi sebagai berikut:
NH4 + 3/2 O2 NO2 + H2O + 2 H E = - 65 kkal
Di perairan, nitrit ditemukan dalam jumlah yang sangat sedikit, lebih sedikit daripada
nitrat, karena bersifat tidak stabil dengan keberadaan oksigen. Sumber nitrit dapat berupa
limbah industri dan limbah domestik. Kadar nitrit pada perairan relatif karena segera
dioksidasi menjadi nitrat.
Bakteri Nitrobacter dan Nitrococcus spp yang melakukan oksidasi dari nitrat ke nitrit
dengan persamaan reaksi sebagai berikut :
NO2 + ½ O2 NO3 + E = - 18 kkal.
Reaksi nitrifikasi seperti di atas dapat berlangsung jika adanya oksigen. Proses
oksidasi dari NO2 ke nitrit umumnya lebih cepat dari pada proses oksidasi dari NH4 ke nitrit,
dan nitrit ini terakumulasi di lingkungan.
Nitrat yang telah diproduksi dapat diserap oleh tumbuhan untuk keperluan sintetis
protein melalui proses metabolisme. Kemudian tumbuhan menjadi makanan berbagai jenis
hewan. Tumbuhan dan hewan mengalami proses dekomposisi melalui kegiatan jasad renik
yang melepaskan hasil dekomposisi itu ke dalam lingkungannya, antara lain ammonium.
Langkah dari protein ke nitrat menghasilkan energi bagi organisme pengurai.
Langkah sebaliknya dari nitrat ke protein memerlukan energi dari sumber lain, seperti dari
bahan organic atau cahaya matahari. Sebagian nitrat yang berasal dari fiksasi dan

Siklus Nitrogen Dalam Perairan 8


dekomposisi itu dilarutkan air tanah dan dipindahkan atau diekspor ke ekosistem lain, atau
dapat pula “hilang” menjadi endapan..

Denitrifikasi
Denitrifikasi merupakan pengubahan nitrat menjadi gas nitrogen , dengan demikian
mengisi kembali atmosfer. Proses ini melibatkan peran beberapa bakteri antara lain Bacillus
cereus, Bacillus licheniformis, Pseudomonas denitrificants, Thiobacillus denitrificants,
Micrococcus, dan Achromabacter. Bakteri ini hidup jauh di dalam tanah dan dalam sedimen
air yang jumlah oksigennya sangt terbatas. Bakteri tersebut menggunakan nitrat sebagai suatu
alternatif terhadap oksigen untuk akseptor terakhir dalam respirasinya. Dengan demikian
bakteri tersebut menutup daur nitrogen. Aktivitas bakteri tersebut sama cepatnya dengan
efisiensi yang terus meningkat dalam memajukan fiksasi nitrogen masih harus diselidiki.

Siklus Nitrogen Dalam Perairan 9


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Nitrogen adalah elemen kimia yang dalam tabel periodik memiliki lambang N dan
memiliki nomor atom 7. Kandungan udara yang terdapat di dalam bumi adalah sebesar 75%
nitrogen, sebesar 24% oksigen, serta 1% sisanya adalah karbon dioksida, karbon monoksida
dan kandungan yang lainnya.
Jenis-jenis N-anorganik yang utama dalam air adalah ion nitrat (NO3-) dan ion
amonimum (NH4+). Hujan sangat sedikit sebagai sumber NO3- dan NH4+. Namun dalam
kondisi tertentu masih terdapat ion nitrit dan sebagian besar dari nitrogen terikat dalam
nitrogen organic (47,9%), yaitu bahan-bahan yang berprotein, juga terdapat dalam bahan
pencemar seperti asam sianida (HCN), asam etilen diamin tetra asetat (EDTA) atau dalam
bentuk asam nitrilotriasetat (NTA).
Di perairan laut, Nitrogen yang terbanyak dalam bentuk N-molekuler (N2) yang
berlipat ganda jumlahnya daripada nitrit (NO2) atau nitrat (NO3), tetapi tidak dalam bentuk
yang berguna bagi jasad hidup
Amonia di perairan adalah pemecahan nitrogen organik (protein dan urea) dan
nitrogen anorganik yang terdapat di dalam tanah dan air, yang berasal dari dekomposisi
bahan organik oleh mikroba dan jamur. Amonia dan garam-garamnya bersifat mudah larut
dalam air.

Saran
Dari pembahasan diatas, saran dari penulis adalah untuk lebih mendalami tentang
nitrogen lebih banyak lagi. Supaya kita semua tahu persis bagaimana menyeimbangkan
nitrogen dengan baik serta mempergunakannya dalam kehidupan kita dengan sebaik
mungkin.

Siklus Nitrogen Dalam Perairan 10

Anda mungkin juga menyukai