Disusun Oleh :
Kelompok 4
Aisyah Mulyanti 2004200
Anisa Adawiah 2002925
Hilda Khalisa 2003897
Nisa Yoelia Nur Allif 2001605
Puspa Dewi Anggraini 2005799
Renalda Dhava Sanggara 2000862
Shafa Salsabila 2001776
II. TUJUAN
Fokus dari teori Nola J. Pender adalah klien sehat melalui promosi kesehatan,
Pender berasumsi bahwa individu adalah organisme biofisik yang dibentuk oleh
1
lingkungan, tetapi juga berusaha menciptakan lingkungan dimana hubungan antara
manusia dan lingkungan bersifat timbal balik (Peptirin, 2020). Dasar dari teori Pender
adanya proporsi teoritis perilaku dan karakteristik mempengaruhi keyakinan,
pengaruh, dan pemberlakuan perilaku yang mempromosikan kesehatan.
Orang-orang berkomitmen untuk terlibat dalam perilaku yang darinya mereka
mengantisipasi memperoleh manfaat yang dihargai secara pribadi. Hambatan dapat
membatasi komitmen untuk bertindak. Kompetensi untuk melaksanakan perilaku
tertentu meningkatkan kemungkinan komitmen untuk bertindak dan kinerja aktual.
Pengaruh positif terhadap suatu perilaku menghasilkan efikasi diri yang dirasakan
lebih besar. Orang dapat memodifikasi kognisi, afek, pengaruh interpersonal, dan
pengaruh situasional untuk menciptakan insentif bagi perilaku yang meningkatkan
kesehatan.
b. Model Kenyamanan (Katherine Kolcaba)
2
mekanisme utama perubahan dalam berperilaku. Pendekatan interpersonal
menempatkan terapis di antara anggota kelompok lainnya tanpa membedakan identitas
terapis dan batas-batas kelompok secara keseluruhan (Burrows, 1985).
d. Model Transisi (Afaf Ibrahim Maleis)
Transisi merupakan sebagian dari dua periode yang relatif stabil dari waktu ke
waktu dipicu oleh perubahan yang menyebabkan ketidakseimbangan (Meleis, 2010).
Konsep utama dari teori ini diantaranya tipe dan pola transisi, pengalaman transisi,
kondisi yang dapat mendukung dan menghambat transisi, adanya indikator dari proses
serta hasil dan keperawatan terapeutik (Alligood, 2014). Penyebab kejadian dari teori
transisi yaitu adanya pertumbuhan dan perkembangan, kondisi sehat-sakit sehingga
intervensi yang diberikan tidak hanya pada individu tetapi juga pada sosialnya.
e. Model Diversitas dan Universalitas (Madelein Leinenger)
Tujuan dari teori Leininger adalah untuk menemukan keragaman dan universalitas
asuhan manusiawi yang dihubungkan dengan cara pandang dunia, struktur sosial, dan
dimensi lain serta untuk menemukan cara untuk menyediakan perawatan yang sesuai
secara budaya baik yang sama budayanya maupun yang berbeda, guna untuk
mempertahankan atau meningkatkan kesehatan atau kesejahteraan dalam menghadapi
ajal yang sesuai pada nilai budaya yang dianut (Alligood, 2014). Terdapat 7 komponen
yang ada pada Sunrise Model diantaranya faktor teknologi,
faktor-faktor keagamaan dan filosofis, faktor- faktor kekerabatan dan sosial, nilai
budaya dan keyakinan dan gaya hidup, faktor politik dan legal, faktor ekonomi dan
faktor pendidikan.
Dalam terapi aktivitas kelompok terdapat stimulasi sensorik yang merupakan
upaya merangsang semua indera (sensori) untuk memberikan respon yang memadai
(Keliat, 2009). Stimulasi sensorik adalah aktivitas yang digunakan untuk memberikan
rangsangan terhadap panca indra klien, kemudian diamati reaksi panca indra klien
berupa ekspresi emosi atau perasaan melalui gerakan tubuh, ekspresi wajah, ucapan.
Terapi aktivitas kelompok untuk merangsang rangsangan sensorik pada pasien dengan
penurunan fungsi sensorik. Teknik yang digunakan meliputi penggunaan panca indera
dan kemampuan mengungkapkan rangsangan baik secara internal maupun eksternal
3
(Purwaningsih, 2009). Jadi, terapi stimulasi sensori adalah suatu jenis terapi dengan
cara menstimulasi indra klien untuk mendapatkan reaksi emosional atau perasaan
melalui gerakan tubuh, ekspresi, dan ucapan.
V. PROSES SELEKSI
5.1 Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
5.2 Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
5.3 Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
5.4 Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan
tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam
kelompok
VI. URAIAN STRUKTUR KELOMPOK
6.1 Tempat
Rumah Sakit Jiwa Cimalaka
6.2 Hari/tanggal
Selasa 6 November 2022
6.3 Waktu
10:00 WIB
6.4 Pengorganisasian
6.4.1 Jumlah dan nama klien
Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 5 orang dari Rumah Sakit Jiwa
Cimalaka terdiri dari:
1. Ny. Aisyah
2. Ny. Puspa
4
3. Ny. Sari
4. Ny. Putri
5. Ny. Ara
Klien cadangan berjumlah 5 orang :
Ny. Sasa
Ny. Tina
Ny. Fafa
Ny. Yuni
Ny. Fara
7
d. Format evaluasi
NO ASPEK YANG DINILAI NAMA KLIEN :
9
menyebutkan apa yang digambar, dan menjelaskan makna gambar yang
dibuat.
r. Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan. Contoh: klien mengikuti sesi 2 TAK stimulasi sensori
menggambar, klien mengikuti sampai selesai, klien mampu menggambar
menyebutkan nama gambar, dan menjelaskan makna gambar. Anjurkan
klien untuk mengungkapkan perasaan melalui gambar.
6.6.3 Hasil
a. Klien mempu mengembangkan kreativitasnya.
b. Klien mampu menemukan bakatnya.
c. Klien mampu mengutarakan perasaannya.
d. Klien mampu mendistraksi dan mengurangi perasaan rendah dirinya.
e. Percaya diri klien meningkat.
11
L
F CO O
K K
K F
F K
K
X. PENUTUP
Proposal terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori ini dibuat sebagai rancangan
untuk melakukan kegiatan terapi pada pasien harga diri rendah. Tujuan dari TAKS ini
yaitu meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara bertahap pada pasien
dengan harga diri rendah. Pada proposal ini tim merancang kegiatan stimulasi sensori
dengan menggambar dengan hasil pasien mampu mendistraksi dan mengurangi
perasaan rendah dirinya . Demikian proposal ini tim kami rancang. Tim mengucapkan
terimakasih kepada pihak yang sudah membantu proses penyusunan proposal ini.
XI. REFERENSI
Arifin, Yasir. 2009. Terapi Kelompok. 23 Mei 2009. Arifin Yasir: Blog (Diakses 28
April 2012). http://httpyasirblogspotcom.blogspot.com/2009/05/terapi-
kelompok.html
Candra et al. n.d. Eksistensi Terapi Aktivitas Kelompok dalam Tindakan Keperawatan
Jiwa. (Diakses 28 April
2012). http://kumpulanmaterikeperawatan.blogspot.com/2011/05/laporan-terapi-
aktivitas kelompok.html
12
Keliat,Budi Anna. 2004. Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok. Jakara: EGC
Purwaningsih, Wahyu. 2009. Asuhan Keerawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika
13