Anda di halaman 1dari 4

Pengertian penelitian non-eksperimen

Penelitian non-eksperimen merupakan salah satu macam penelitian


kuantitatif. Data yang didapatkan dari penelitian non-eksperimen ini berdasarkan
data yang sebenarnya (apa adanya) tanpa adanya manipulasi suatu data. Pada
penelitian non-eksperimen lebih cenderung rendah dalam validitas
internal (kemampuan menjelaskan sebab akibat)tetapi lebih tinggi pada validitas
eksternal (kemampuan menggeneralisasikan hasil penelitian). Desain
penelitian non-eksperimen didasarkan pada filsafat positivisme yang
menekankan pada fenomena objektif yang dikaji secara kuantitatif dengan
menggunakan angka-angka, pengolahan statistic, struktur dan percobaan
terkontrol. Penelitian non-eksperimenresponden/sampel/subyek tidak
mendapatkan intervensi. Pada desain non-eksperimen juga tidak terdapat
variabel independen yang akan dimanipulasi (atau bisa dikatakan hanya terdapat
variabel dependen saja.

Karakteristik penelitian non-eksperimen


Karakteristik penelitian non eksperimen, diantaranya yaitu:
 Sebagian besar penelitian didasarkan pada peristiwa yang terjadi
sebelumnya dan dianalisis kemudian.
 Dalam metode ini, eksperimen terkontrol tidak dilakukan karena alasan
seperti etika atau moralitas.
 Tidak ada sampel penelitian yang dibuat; sebaliknya sampel atau
partisipan sudah ada dan berkembang di lingkungannya.
 Peneliti tidak melakukan intervensi langsung di lingkungan sampel.
 Metode ini mempelajari fenomena persis seperti yang terjadi.
Jenis penelitian non-eksperimen
 Jenis Metode non-Eksperimen Berdasarkan Waktu
Ada dua alasan mendasar mengapa peneliti perlu memahami klasifikasi
berdasarkan dimensi waktu ini; 1) para peneliti ingin mengetahui bagaimana
variabel berubah dari waktu ke waktu, dan 2)
akibat, seorang peneliti harus memahami waktu yang tepat untuk mengumpulkan
data.

Berdasarkan dimensi waktu ini, ada dua format waktu yang paling sering
dipergunakan:

 Cross-Sectional, yaitu data dikumpulkan dari peserta penelitian pada satu


titik waktu yang relatif singkat.
 Longitudinal, yaitu data dikumpulkan pada lebih dari satu titik waktu atau
selama lebih dari satu periode pengumpulan data. Biasanya
ini digunakan apabila peneliti ingin meneliti perubahan yang terjadi dalam
beberapa lintas waktu.

Ada beberapa variasi dalam penelitian dengan format waktu


Time series (peneliti meneliti perubahan dalam satu populasi mengenai topik
yang sama dari waktu ke waktu), Panel (peneliti melibatkan sampel yang sama
persis dari waktu ke waktu), dan Cohort study
waktu cohort hampir mirp dengan format panel, hanya saja format
mengharuskan peneliti untuk menggunakan sampel yang sama ketika penelitian
dimulai).

 Jenis Metode non-Eksperimen Berdasarkan Tujuan

Perlu kita pahami bahwa terjadi diskursus antar-para ahli mengenai jenis
penelitian survey berdasarkan tujuannya. Ada yang membaginya menjadi tiga
jenis desain, empat jenis desain, bahkan ada juga yang membaginya menjadi
enam jenis desain.
Berikut ini saya paparkan dulu pendapat para ahli mengenai klasifikasi penelitian
suvey berdasarkan tujuan.

Menurut James H. McMillan (2012)

 Penelitian Deskriptif, Penelitian yang tujuan utamanya mendeskripsikan


sebuah fenomena.
 Penelitian Komparasi, Penelitian yang bertujuan untuk membandingkan
nilai variabel dari dua level atau lebih variabel independen.
 Penelitian Korelasi, merupakan penelitian yang bermaksud menguji
hubungan dua variabel.
 Penelitian Prediksi, Penelitian yang tujuannya untuk menguji seberapa
baik sebuah variabel independen memprediksi variabel dependennya.
 Penelitian Kausal-komparasi, To suggest causal conclusions by
comparing groups that receive naturally occurring interventions.
 Penelitian Ex Post Facto, penelitian yang bertujuan untuk menarik
kesimpulan kausal dengan membandingkan kelompok yang menerima
intervensi berbeda di masa lalu.

Menurut Johnson & Christensen (2014)

 Penelitian Deskriptif, merupakan penelitian yang hasil penelitiannya


difokuskan untuk memberikan deskripsi atau gambaran yang akurat
tentang status atau karakteristik suatu situasi atau fenomena.
 Penelitian Prediksi, yaitu penelitian yang fokus pada prediksi variabel
dependen berdasarkan variabel independennya.
 Penelitian Eksplanatori, penelitian yang bertujuan untuk menguji
hipotesis dan teori yang menjelaskan bagaimana dan mengapa suatu
fenomena terjadi.
Menurut Ranjit Kumar (2004)

 Penelitian deskripsi, sebuah penelitian yang mencoba menggambarkan


secara sistematis sebuah situasi, masalah, atau sebuah fenomena.
 Penelitian eksplanatori, sebuah penelitian yang berupaya menjelaskan
mengapa dan bagaimana hubungan di antara variabel independen dan
variabel dependen.
 Penelitian korelasi, merupakan sebuah penelitian yang bertujuan untuk
menemukan atau menetapkan keberadaan hubungan/ asosiasi antara dua
aspek atau lebih dalam suatu situasi atau fenomena.
 penelitian eksplanatori, sebuah penelitian yang dilakukan untuk
menjelajahi atau menyelidiki kemungkinan untuk melakukan suatu
penelitian tertentu.

Menurut Lawrance Neuman (2014)

 Penelitian Deskriptif, merupakan penelitian yang tujuannya untuk


memberikan gambaran secara detail dan spesifik menggunakan kata-kata
atau angka-angka mengenai karakteristik, sifat, keadaan, atau gejala suatu
fenomena.
 Penelitian Eksplanatori, merupakan penelitian yang menjelaskan
mengapa sebuah peristiwa dapat terjadi, membangun, menguraikan,
memperluas atau bahkan menguji teori.
 Penelitian Eksploratori, merupakan penelitian yang sifatnya menjelajah
untuk memperdalam pengetahuan mengenai suatu gejala tertentu yang
relatif baru dengan maksud merumuskan hipotesis yang berguna bagi
penelitian selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai