MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Dasar Gerontologi
Yang dibina oleh Ibu dr. Hartati Eko Wardhani, M.Med
oleh:
Dewi Khoirun Nikmatuz Z (170612634057)
Riris Lingga F (170612634008)
Tsabitah Aulawiyatus syifa’ (170612634060)
Yani Amaliah (1706126340)
Penyusun
1
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah..........................................................................
1.2 Rumusan masalah....................................................................................
1.3 Tujuan......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................
2.1 Latar Belakang Demografi Gerontologi..................................................
2.2 Pengertian Gerontologi dan Geratri.........................................................
2.2.1 Gerontologi....................................................................................
2.2.2 Geratri............................................................................................
2.3 Tujuan dan Prinsip Geriatrik....................................................................
2.4 Proses Menua dan Karakteristik Proses Penuaan....................................
2.4.1 Proses Menua................................................................................
2.4.2 Karakteristik Proses Penuaan........................................................
2.5 Batasaan-Batasan Lanjut Usia.................................................................
2.4.1 Pengertian Lansia..........................................................................
2.4.1 Pengertian Lansia Menurut Beberapa Ahli...................................
2.4.1 Batasan Lanjut Usia.......................................................................
BAB III PENUTUP.......................................................................................
3.1 Kesimpulan..............................................................................................
3.2 Saran........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Latar Belakang Demografi Gerontologi
4
kenaikan, dan di akhir periode proyeksi diperkirakan sekitar 3 persen (Moch.
Affandi, Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya).
2.2 Pengertian Gerontologi dan Geratri
2.2.1 Gerantologi
Gerontologi berasal dari bahasaYunani geros ( tua ) dan logos (ilmu).
Gerontologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang proses
penuaan dan permasalahan yang dialami oleh lansia serta konsekuensi akibat
proses menua untuk kehidupan lansia sendiri maupun kelompok masyarakat
(Nugroho, 2002).
Sedangkan menurut ahli gerontologi merupakan studi ilmu tentang efek
penuaan dan penyakit yang berhubungan dengan penuaan pada manusia,
meliputi aspek biologis, fisiologis, psikososial, dan aspek rohani dari penuaan.
Penuaan merupakan proses yang normal, dengan perubahan fisik dan tingkah
laku yang dapat terjadi pada semua orang pada saat mereka mencapai tahap
perkembangan kronologis tertentu. (Stanley, 2007).
Menurut UU Nomor 4 th 1965, Seseorang dinyatakan lansia setelah yang
bersangkutan mencapai umur 55 th, tidak mempunyai atau tidak berdaya
mencari nafkah sendiri utnuk keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima
nafkah dari orang lain. Sedangkan menurut UU No. 13 / Tahun 1998 Tentang
Kesejahteraan Lansia disebutkan bahwa lansia adalah seseorang yang telah
mencapai usia lebihdari 60 tahun. Akibat proses menua dijelaskan (Sofia
2014:1)
2.2.2 Geratri
5
menurunnya fungsi tubuh seperti enzim, sel, dan daya tahan tubuh (imunitas),
maka faktor eksogen dengan mudah memunculkan penyakit pada para lansia.
Dua hubungan tersebut dipelajari dalam etiologi
2.3 Tujuan dan prinsip geriatrik
2.3.1 Tujuan Geriatrik
Menurut Nugroho (2008) tujuan geriatrik adalah sebagai
berikut:
1) Mempertahankan derajat kesehatan para lanjut usia pada taraf yang
setinggi- tingginya sehingga terhindar dari penyakit atau gangguan.
2) Memelihara kondisi kesehatan dengan aktivitas fisik dan mental.
3) Merangsang para petugas kesehatan ( dokter, perawat ) untuk dapat
mengenal dan menegakkan diagnosis yang tepat dan dini bila mereka
menemukan kelainan tertentu.
4) Mencari upaya semaksimal mungkin agar para lanjut usia yang
menderita suatu penyakit atau gangguan, masih dapat
mempertahankan kebebasan yang maksimal tanpa perlu suatu
pertolongan ( memelihara kemandirian secara maksimal )
5) Bila para lanjut usia sudah tidak dapat disembuhkan dan bila mereka
sudah sampai pada stadium terminal, ilmu ini mengajarkan untuk
tetap memberi bantuan yang simpatik dan perawatan dengan penuh
pengertian ( dalam akhir hidupnya, memberi bantuan moral dan
perhatian yang maksimal sehingga kematiannya berlangsung dengan
tenang).
Adapun tujuan dari geriatrik dalam Maryam dkk (2008,p. 2)
adalah sebagai berikut:
1) Mempertahankan derajat kesehatan setinggi-tingginya sehingga
terhindar dari penyakit atau gangguan/kesehatan
2) Memelihara kondisi kesehatan dengan aktivitas fisik sesuai
kemampuan dan aktivitas mental yang mendukung
3) Melakukan pengobatan yang tepat
4) Memelihara kemandirian secara maksimal
5) Tetap memberikan dukungan moril dan perhatian sampai akhir
hayatnya agar kematiannya dengan tenang
2.3.2 Prinsip Pelayanan Geriatrik
Adapun prinsip-prinsip pelayanan geriatrik dalam keperawatan
gerontik (Maryam dkk,2008,p. 3), adalah sebagai berikut:
a. Pendekatan yang menyeluruh (biopsikososialspiritual)
b. Orientasi terhadap kebutuhan klien
c. Diagnosis secara terpadu
6
d. Team work (koordinasi)
e. Melibatkan keluarga dalam pelaksanaannya
2.4 Proses Menua dan Karakteristik Proses Penuaan
7
a. Teori Biologis
1) Teori Genetik dan Mutasi
Teori genetik menyatakan bahwa menua itu telah terprogram
secara genetik untuk spesies tertentu. Teori ini menunjukkan
bahwa menua terjadi karena perubahan molekul dalam sel tubuh
sebagai hasil dari mutasi spontan yang tidak dapat dan yang
terakumulasi seiring dengan usia. Sebagai contoh mutasi sel
kelamin sehingga terjadi penurunan kemampuan fungsional sel
(Aru et al,2009).
2) Teori Imunologis
Menua merupakan suatu alternatif yang diajukan oleh Walford
(1965). Teori ini menyatakan bahwa respon imun yang tidak
terdiferensiasi meningkat seiring dengan usia. Mutasi yang
berulang dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan sistem
imun tubuh mengenali dirinya sendiri. Jika mutasi merusak
membran sel akan menyebabkan sistem imun tidak mengenal
dirinya sendiri sehingga merusaknya. Hal inilah yang
mendasaripeningkatan penyakit auto-imun pada lanjut usia
(Darmajo, 2009).
3) Teori Stress
Teori stress menyatakan bahwa menua terjadi akibat hilangnya
sel-sel yang biasanya digunakan oleh tubuh. Regenerasi jaringan
tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal,
kelebihan usaha, dan stress yang menyebabkan sel-sel tubuh lemah
(Darmajo, 2009).
4) Teori Radikal Bebas
Radikal bebas dapat terbentuk di alam bebas dan di dalam
tubuh karena adanya proses metabolisme. Radikal bebas
merupakan suatu atom atau molekul yang tidak stabil karena
mempunyai elektron yang tidak berpasangan sehingga sangat
reaktif mengikat atom atau molekul lain yang menimbulkan
berbagai kerusakan atau perubahan dalam oksidasi bahan organik,
misalnya karbohidrat dan protein. Radikal bebas menyebabkan sel
tidak dapat beregenerasi. Radikal bebas dianggap sebagai
penyebab penting terjadinya kerusakan fungsi sel. Teori ini
menyatakan bahwa penuaan disebabkan oleh akumulasi kerusakan
ireversibel (Darmajo, 2009).
5) Teori Rantai Silang
Teori ini menjelaskan bahwa menua disebabkan oleh lemak,
protein, kerbohidrat, dan asam nukleat atau molekul kolagen
bereaksi dengan zat kimia dan radiasi, yang mengubah fungsi
jaringan yang akan menyebabkan perubahan pada membran
plasma, yang mengakibatkan terjadinya jaringan yang kaku,
kurang elastis, dan hilangnya fungsi pada proses menua (Aru et al.,
2009).
6) Teori Menua Akibat Metabolisme
Telah dibuktikan dalam percobaan hewan, bahwa pengurangan
asupan kalori ternyata bisa menghambat pertumbuhan dan
8
memperpanjang umur, sedangkan perubahan asupan kalori yang
menyebabkan kegemukan dapat memperpendek umur (Darmajo,
2009).
b. Teori Psikososial
1) Teori Penarikan Diri / Pelepasan
Teori ini merupakan teori sosial tentang penuaan yang paling
awal dan pertama kali diperkenalkan oleh Gummingdan Henry
(1961). Teori ini menyatakan bahwa mayarakat dan individu selalu
berusaha untuk mempertahankan diri mereka dalam keseimbangan
dan berusaha untuk menghindari gangguan. Oleh karena itu lansia
mempersiapkan pelepasan terakhir yaitu kematian dengan
pelepasan mutual dan pelepasan yang dapat diterima masyarakat.
Pelepasan ini meliputi pelepasan peran sosial dan aktivitas sosial.
Menurut teori ini seorang lansia akan dinyatakan mengalami proses
penuaan yang berhasil apabila ia menarik diri dari kegiatan
terdahulu dan dapatmemusatkan diri pada persoalan pribadi serta
mempersiapkan diri dalam menghadapi kematian (Stanley, 2010).
2) Teori Aktivitas
Penuaan yang sukses bergantung dari bagaimana seseorang
lansia merasakan kepuasan dalam melakukan aktivitas dan
memepertahankan aktivitas tersebut. Teori ini menyatakan bahwa
lanjut usia yang sukses adalah mereka yang aktif dan banyak ikut
serta dalam kegiatan sosial (Stanley, 2010).
3) Teori Interaksi Sosial
Teori ini menjelaskan mengapa lansia bertindak pada suatu
situasi tertentu, yaitu atas dasar hal-hal yang dihargai masyarakat.
Kemampuan lansia untuk terus menjalininteraksi sosial merupakan
kunci untuk mempertahankan status sosialnya atas dasar
kemampuannya bersosialisasi (Stanley, 2010).
4) Teori Kepribadian Berlanjut
Teori ini menyatakan bahwa perubahan yang terjadi pada
seorang lanjut usia sangat dipengaruhi oleh tipe personalitas yang
dimilikinya. Teori ini mengemukakan adanya kesinambungan
dalam siklus kehidupan lanjut usia. Pengalaman seseorang pada
suatu saat merupakangambarannya kelak pada saat ia menjadi
lansia. Hal ini dapat dilihat dari gaya hidup, perilaku, dan harapan
seseorang ternyata tidak berubah walaupun ia telah lanjut usia
(Stanley, 2010).
5) Teori perkembangan
Teori perkembangan menjelaskan bagaimana proses menjadi
tua merupakan suatu tantangan dan bagaimana jawaban lansia
terhadap berbagai tantangan tersebut yang dapat bernilai positif
maupun negatif (Stanley, 2010).
2.4.2 Karakteristik Proses Penuaan
a. Menurut H.P.Von Hahn (1975) yang dikutip oleh Hardywinoto (2007).
Proses penuaan merupakan suatu proses biologis yang kompleks:
9
1) Adanya perubahan dalam tubuh yang terprogram oleh jam biologis
biological clock
2) Terjadinya aksi dari zat metabolik akibat mutasi spontan, radikal
bebas dan
adanya kesalahan di molekul DNA
3) Perubahan yang terjadi di dalam sel dapat gangguan sistem
pengaturan pertumbuhan atau secara sekunder
akibat pengaruh dari luar sel.
b. Menurut Vincent J. Cristofolo (1990) yang dikutip oleh Hardywinoto
(2007). Beberapa karakteristik tentang proses penuaan yang terjadi
pada hewan menyusui dan manusia adalah sebagai berikut:
1) Peningkatan kematian sejalan dengan peningkatan usia
2) Terjadinya perubahan kimiawi dalam sel dan jaringan tubuh
mengakibatkan massa tubuh berkurang
3) Peningkatan lemak dan lipofuscin yang dikenal sebagai age
pigment
4) Perubahan diserat kolagen yang dikenal dengan cross-linking
5) Meningkatnya kerentanan terhadap berbagai penyakit tertentu.
2.5 Batasaan-Batasan Lanjut Usia
2.5.1 Pengertian Lansia
Lansia adalah tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan
manusia dan ditandai oleh gagalnya seorang untuk mempertahankan
kesetimbangan kesehatan dan kondisi stres fisiologis nya. Lansia juga
berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup dan kepekaan
secara individual.
Usia lanjut juga dapat dikatakan sebagai usia emas karena tidak
semua orang dapat mencapai usia lanjut tersebut, maka jika seseorang
telah berusia lanjut akan memerlukan tindakan keperawatan yang lebih
baik yang bersifat promotif maupun preventif, agar ia dapat menikmati
masa usia emas serta menjadi usia lanjut yang berguna dan bahagia.
10
Menurut Sumiati AM: Seseorang dikatakan masuk usia lansia jika
usianya telah mencapai 65 tahun ke atas.
11
1. Batasan umur lansia menurut organisasi kesehatan
Menurut Bee (1996) bahwa tahapan masa dewasa adalah sebagai berikut :
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
https://text-id.123dok.com/document/oz1d5r8ez-karakteristik-proses-penuaan-
teori-biologis-tentang-penuaan.html
http://digilib.unila.ac.id/6533/108/BAB%20II.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/24764/Chapter%20II.pd?
sequence=4
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/132/jtptunimus-gdl-gunturpras-6599-3-
babii.pdf
14