35 PULANG PISAU
Jalan Raya Flexible Pergerakan bebas Jarak Dekat Penelitian Metode Lokasi
Aspal beton (LASTON) Aspal buton agregat (LASBUTAG) Penetrasi Makadam (LAPEN)
Empiris o Penelitian terhadap jalan yang sudah ada o Faktor yang dipertimbangkan bervariatif o Analisa Komponen Empirik-mekanistik o Persamaan dasar mekanistik o Faktor Empiris masih diperhitungkan o AASHTO 1993 Mekanistik o Berdasarkan regangan akibat repetisi beban o Teori elastik (modulus elastisitas dan rasio poisson) o AUSTROADS 1992
CBR Hasil uji DCP Jarak titik 200 m Hidrologi Data Curah Hujan 1996 - 2005 3952 mm/tahun
Lalulintas Survey PU Tahun 2007 2 arah 16 jam (06.00-22.00) Kelandaian Lengkung vertikal 5,62%
Km. 35 Pulang Pisau Pulang Pisau Km.35 Gol 2 & 3 385 441 Gol 4 106 180 Gol 5a 22 22 Gol 5b 5 10 Gol 6a 202 130 Gol 6b 23 15 Gol 7a 13 10 Lalulintas Harian Rata Rata (ADT) Jenis Kendaraan
% kumulatif
Hasil perhitungan lalulintas harian rata rata pada akhir umur rencana (LHRt)
Jenis Kendaraan Gol 2 & 3 Gol 4 Gol 5a Gol 5b Gol 6a Gol 6b Gol 7a
Pertumbuhan Lalulintas (%) 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5 6,5
Kendaraan Ringan *) 1 Arah 2 Arah 1,00 1,00 0,60 0,50 0,40 0,40 0,30 0,20 0,10
Kendaraan Berat **) 1 Arah 2 Arah 1,00 1,00 0,70 0,50 0,50 0,475 0,45 0,425 0,40
*) Berat total < 5 ton misalnya: mobil penumpang, pick up, sub urban dan minibus. **) Berat total 5 ton misalnya: bus, truk, traktor, semitrailler, trailler.
Hasil perhitungan angka ekivalen (E) berdasarkan jenis kendaraan Jenis GVW Konfigurasi Beban Angka Ekivalen Kendaraan (ton) Depan Belakang Lain Depan Belakang Lain Gol 2 & 3 Gol 4 Gol 5a Gol 5b Gol 6a Gol 6b Gol 7a 2 5,3 8 14,2 8,3 15,1 26 1 1,8 2,7 4,8 2,8 5,1 6,5 1 3,5 5,3 9,4 5,5 10 19,5 0,00023 0,00237 0,01199 0,11973 0,01386 0,15259 0,40262 0,00023 0,03385 0,17797 1,76097 0,20639 2,25548 2,80463
Hasil perhitungan lintas ekivalen permulaan dan lintas ekivalen akhir Lintas Lintas Angka Koefisien LHR 2021 Jenis LHR 2011 Ekivalen Ekivalen Ekivalen Distribusi (kend/hari/2 Kendaraan (kend/hari/2 Akhir Permulaan (E) Kendaraan (C) jurusan) jurusan) (LEA) (LEP)
Gol 2 & 3 Gol 4 Gol 5a Gol 5b Gol 6a Gol 6b Gol 7a
LER = Lintas Ekivalen Rencana *) < 10 10 100 100 1000 > 1000
Klasifikasi Jalan Kolektor Arteri 1,5 1,5 2,0 1,5 2,0 2,0 2,0 2,0 2,5 2,0 2,5 2,5
Tol 2,5
Penjelasan menyatakan permukaan jalan dalam keadaan rusak berat sehingga mengganggu lalulintas kendaraan Tingkat pelayanan terendah yang masih mungkin (jalan tidak putus) Tingkat pelayanan rendah bagi jalan yang masih mantap Permukaan jalan masih cukup stabil dan baik
Faktor regional (FR) adalah faktor setempat, menyangkut keadaan lapangan dan iklim, yang dapat mempengaruhi keadaan pembebanan, daya dukung tanah dasar dan perkerasan.
Curah Hujan Iklim I < 900 mm/th Iklim II > 900 mm/th Kelandaian I (< 6 %) % Kendaraan Berat 30 % > 30 % 0,5 1,5 1,0-1,5 2,0-2,5 Kelandaian II (6-10 %) % Kendaraan Berat 30 % > 30 % 1,0 2,0 1,5-2,0 2,5-3,0 Kelandaian III (> 10 %) % Kendaraan Berat 30 % > 30 % 1,5 2,5 2,0-2,5 3,0-3,5
Gradien = 5,62 %
Jenis Kendaraan Gol 2 & 3 Gol 4 Gol 5a Gol 6a Gol 5b Gol 6b Gol 7a
1488
95,14%
76 1564
4,86% 100%
nomogram 3
FR = 1,5
ITP = 9,2
Labutag
Lapen (mekanis) Lapen (manual) Stab. Tanah dengan Semen Stab. Tanah dengan Kapur Batu Pecah (kelas A) Batu Pecah (kelas B) Batu Pecah (kelas C) Sirtu/pitrun (kelas A) Sirtu/pitrun (kelas B) Sirtu/pitrun (kelas C) Tanah/lempung kepasiran
Tebal 16 cm
ITP = 9,2
Bahan Lapis Pelindung: (Buras/Burtu/Burda) Lapen/aspal macadam, HRA, Lasbutag, Laston. Lapen/aspal macadam, HRA, Lasbutag, Laston. Lasbutag, Laston Laston
7,5 9,99
10 12,24 12,25
(Sumber: SNI 1732-1989-F, 1987) Tebal minimum Lapis fondasi bawah = 10 cm.
ADT = 2012 Volume lalulintas ADT Terminal Serviceability (pt) High Volume > 10.000 3,0 3,5 Medium Volume 3.000 10.000 2,5 3,0 Low Volume < 3.000 2,0 2,5 (Sumber: MaineDOT/ ACM Pavement Committe, 2007)
DD dapat bervariasi dari 0,3 sampai 0,7 tergantung pada arah yang terisi beban dan yang tidak terisi beban. Nilai DD biasanya ditentukan sebesar 0,5 (50%) pada kebanyakan jalan.
Reliabilitas (Reliability)
Reliabilitas adalah nilai profitabilitas dari kemungkinan tingkat pelayanan yang dipandang dari sudut pemakai jalan. Nilai Rencana ESAL = 898726,2
Nilai Rencana ESAL (106) < 0,1 0,1 5,0 5,0 10,0 > 10,0 Reliabilitas (%) 75 85 90 95
Standar deviasi keseluruhan (S0) adalah gabungan simpangan standar dari perkiraan lalulintas dan pelayanan perkerasan. standar deviasi (S0) = 0,35 0,45 Digunakan nilai S0 = 0,45
Tebal Perkerasan
Lapis Permukaan Aspal 2000 MPa a1 = 0,4 D1 = 11 cm = 4,330709 Lapis Fondasi Atas CBR 70 % m2 = 1,0 a2 = 0,13 D2 = 20 cm = 7,874016 Lapis Fondasi Bawah CBR 70 % m3 1,0 a3 0,13
D3 = 18 cm = 7,086614
= 17,5046 cm
Tunggal Tunggal 53
Tunggal Ganda 80
Tanah Dasar
Asumsi Awal
PD ditetapkan 90%
Aspal
Parameter Elastis
Hasil Perhitungan Parameter Elastis sublapisan Sub lapisan 1 2 3 D1 13 13 12 R 1,829576 1,829576 1,746504 VV = VH 0,35 0,35 0,35 EV 59,46121 108,7888 190 EH 29,7306 54,39438 95
Analisa Komponen Angka Ekivalen Beban Sumbu Kendaraan. Beban sumbu (kg) Jenis sumbu
AASHTO Faktor Beban Sumbu Faktor ESAL Beban sumbu (kips) Jenis sumbu SN (faktor tebal perkerasan) p0 & pt (indeks pelayanan) Faktor Pertumbuhan
AUSTROADS Faktor ESA Beban sumbu (kN) Jenis sumbu dan jumlah roda per sumbu Material
dengan: i = persentase pertumbuhan lalulintas (%) n = umur rencana (tahun) Lintas Ekivalen Rencana (LER) Lalulintas awal Lalulintas akhir Angka ekivalen Faktor pertumbuhan
dengan: g = persentase pertumbuhan lalulintas n = umur rencana (tahun) Lalulintas Rencana Design traffic ESAL Lalulintas akhir Faktor ESAL Faktor pertumbuhan
dengan: R = persentase pertumbuhan lalulintas (%) P = umur rencana (tahun) Design traffic ESA Lalulintas akhir Faktor ESA Faktor pertumbuhan
Analisa Komponen Faktor regional (FR) Curah hujan % kendaraan berat kelandaian
AASHTO Faktor Penyesuaian Reliabilitas (R) Fungsi jalan facility Standar deviasi keseluruhan Jenis perkerasan Variasi lalulintas
AUSTROADS Pengali usia perkerasan (PLM) Suhu Gambaran lalulintas Material yang menentukan kriteria kelelahan (fatique criterion)
Indeks pelayanan awal Jenis perkerasan Kekasaran Indeks pelayanan akhir Klasifikasi jalan Lintas ekivalen rencana
Faktor Kondisi Perkerasan (Awal dan Akhir) Kekasaran (Roughness) Indeks pelayanan awal Kelas fungsi jalan Jenis perkerasan Material yang menentukan Indeks pelayanan akhir kriteria kelelahan (fatique % masyarakat yang tidak menerima criterion) Facility ADT Tanah Dasar Modulus Resilient (psi) Parameter elastis (MPa) CBR rencana (%) CBR rencana (%) Penentu tebal perkerasan Persamaan dasar AASHTO Standar deviasi keseluruhan Indeks pelayanan awal Indeks pelayanan akhir Reliabilitas Modulus Resilient tanah dasar SN
Nomogram ITP Indeks pelayanan awal Indeks pelayanan akhir Faktor regional Lintas ekivalen rencana Daya dukung tanah
Lalulintas Rencana ESA untuk masing masing lapisan Lalulintas rencana Material PLM (bila sesuai) Roughness (bila sesuai)
Analisa Komponen ITP (Indeks Tebal Perkerasan) Koefisien kekuatan relatif(ai) Tebal lapisan perkerasan (Di)
Lapis permukaan Aspal MS 800 kg a1 0,421 Tebal 11 cm Tebal Fondasi 36 cm Fondasi atas Batu pecah CBR 70 % a2 0,125 Tebal 20 cm Fondasi bawah Batu pecah CBR 70 % a3 0,13 Tebal 16 cm
AASHTO Tebal perkerasan rencana SN (Structural Number) Koefisien lapis perkerasan (ai) Tebal lapisan perkerasan (Di) Koefisien drainasi (mi) Hasil perencanaan Lapis permukaan Aspal Modulus 2000 MPa a1 0,40 Tebal 11 cm Tebal Fondasi 38 cm Fondasi atas Granular CBR 70% a2 0,13 m2 1,0 Tebal 20 cm Fondasi bawah Granular CBR 70% a3 0,13 m3 1,0 Tebal 18 cm
AUSTROADS fatigue criterion (Nijin) Regangan vertikal (microstrain) Parameter elastis (MPa) % volume bitumen dalam campuran untuk aspal
Lapis permukaan Aspal Modulus 2000 MPa Angka poisson 0,4 VB 14,08 % Tebal 11 cm Tebal Fondasi 38 cm Sub lapisan 1 Granular modulus vertikal 59,5 Mpa Tebal 13 cm Sub lapisan 2 Granular modulus vertical 108,8 MPa Tebal 13 cm Sub lapisan 3 Granular modulus vertikal 190 MPa Tebal 12 cm
Nilai CBR rencana adalah 3,25%. Bahan Lapis permukaan adalah Aspal dengan modulus 2000 MPa atau Marshall Stability 800 kg. Bahan Fondasi adalah bahan butiran (granular) dengan nilai CBR 70% atau 27500 Psi atau 190 Mpa Hasil Metode Analisa Komponen: o Lapis permukaan menggunakan bahan aspal MS 800 kg tebal 11 cm. o Lapis Fondasi dengan tebal 36 cm: Lapis fondasi atas menggunakan bahan batu pecah CBR 70 % tebal 20 cm. Lapis fondasi bawah mengunakan bahan sirtu CBR 70% tebal 16 cm Hasil Metode AASHTO 1993: o Lapis permukaan menggunakan bahan aspal 2000 MPa tebal 11 cm. o Lapis Fondasi menggunakan bahan butiran (granular) dengan tebal 38 cm : Lapis fondasi atas modulus 27500 psi dengan tebal 20 cm. Lapis fondasi bawah modulus 18500 psi dengan tebal 18 cm Hasil Metode AUSTROADS 1992: o Lapis permukaan menggunakan bahan aspal 2000 Mpa, VB 14,08%, dan tebal 11 cm. o Lapis Fondasi menggunakan bahan butiran dengan tebal 38 cm: Sublapisan 1 modulus 59,5 MPa dengan tebal 13 cm. Sublapisan 2 modulus 108,8 MPa dengan tebal 13 cm. Sublapisan 3 modulus 190 MPa dengan tebal 12 cm.
Koordinasi untuk penentuan batasan beban sumbu pada setiap jenis kendaraan di pengawas muatan sumbu (jembatan timbang), pemberi ijin muatan sumbu kepada produsen kendaraan, metode yang digunakan untuk perencanaan, dan SOP survey lalulintas sehingga dapat menghasilkan pendekatan lalulintas rencana yang optimal. Dibutuhkan studi lebih lanjut mengenai hubungan stabilitas marshall dan modulus elastis aspal dengan variasi suhu terhadap repetisi lalulintas. SNI yang sudah cukup lama tidak diganti sebaiknya dievaluasi dengan kondisi saat ini. Batasan -batasan yang cukup lebar pada SNI, AASHTO dan AUSTROADS sebaiknya dipersempit dengan pendekat yang relevan. Penentuan ITP SNI dan kekakuan bitumen pada AUSTROADS dengan metode grafis memiliki tingkat kesalahan yang cukup tinggi sehingga membutuhkan keteletian lebih.