Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MESING SEPEDA MOTOR

Guru Pembimbing:
Tobrianto, S.Pd.

Disusun Oleh:
Samhadi

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AN NUR AL MUNTAHY


KEMBANG JERUK BANYUATES SAMPANG
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat serta
Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Mesing Sepeda Motor.
Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap pihak karena telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini sehingga dapat selesai dengan semestinya..
Dengan tersusunnya makalah ini, saya berharap agar makalah ini dapat berguna dan
dijadikan sebagai salah satu referensi penambah ilmu, wawasan, dan pengetahuan. Selain itu
saya mengharapkan makalah ini tidak hanya menjadi pelengkap tugas tetapi dapat juga menjadi
hasil karya yang bermanfaat untuk penambah wawasan bagi pembaca.
Akhirnya saya sadari bahwa makalah ini belumlah sempurna, oleh karenaitu demi
kesempurnaan makalah yang akan di buat berikutnya, saya mengharapkankritik serta saran yang
bersifat membangun dari pembaca sehingga dengan semuaitu kesempurnaan dapat tercapai.

Kembang Jeruk, 01 Desember 2022


Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG............................................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................1

C. TUJUAN.................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................2

A. PEMELIHARAAN MESIN...................................................................................................2

B. MACAM-MACAM SISTEM PELUMASAN.......................................................................2

C. PENGGANTIAN OLI MOTOR DAN SARINGAN.............................................................3

D. MEKANISME KATUP DENGAN POROS KAM DI ATAS...............................................7

BAB III PENUTUP......................................................................................................................13

A. KESIMPULAN....................................................................................................................13

B. SARAN.................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sistem bahan bakar dalam suatu mesin merupakan suatu sistem yang sangat dominan dalam
menentukan unjuk kerja mesin .Suatu rangkaian mesin motor,akan memberikan daya yang
optimal bila seluruh sistem yang bekerja pada motor tersebut berfungsi dengan baik begitu pula
kerja pada sistem bahan bakar, kelancaran kerja pada sistem ini akan berpengaruh besar pada
efisiensi dan daya kerja motor .Salah satu cara agar sistem bahan bakar bekerja dengan optimal
yaitu dengan perawatan dan perbaikan sistem bahan bakar.

B. RUMUSAN MASALAH
Uraikan bagaimana cara memelihara mesin sepeda motor

1. Sistem Pelumasan

2. Sistem Kopling

3.Sistem Mekanisme Katup

4.Sistem Pemindahan Tenaga

C. TUJUAN
Menguraikan cara memelihara mesin sepeda motor pada :

1. Sistem Pelumasan

2.Sistem Kopling

3.Sistem Mekanisme Katup

4. Sistem Pemindahan Tenaga

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PEMELIHARAAN MESIN
1) Perawatan Berkala Sistem Pelumasan

a. Fungsi Sistem Pelumasan

Pelumasan berfungsi untuk:

1. Memperkecil gesekan sehingga mengurangi keausan


2. Mendinginkan komponen (panas komponen berpindah ke oli)
3. 3.Sebagai perapat, misal antara ring piston dengan dinding silinder
4. Sebagai pembersih dari keausan bidang lumas

B. MACAM-MACAM SISTEM PELUMASAN


1. Pelumasan Campur

Digunakan pada kebanyakan mesin stasioner 2 Tak yang kecil dan kendaraan ringan seperti:
Vespa, Yamaha, Suzuki.

Sifat-sifat yang menonjol Selalu menggunakan oli baru, karena oli yang tercampur bensin ikut
terbakar dan habis. Timbul polusi dari gas buang Pemakaian oli boros Kandungan oli 2 + 4 %
dari bensin (menurut spesifikasi pabrik ). Pelumasan campur digunakan hanya untuk motor 2
Tak.

2. Pelumasan Tekan

Sifat yang menonjol Pelumasan kontinyu, teratur dan merata Digunakan pada motor Otto
(bensin) dan Diesel 4 tak dan Diesel 2 Tak* Oli perlu diganti pada kurun waktu tertentu Pada
umumnya: Motor Otto (bensin), oli diganti setiap 10.000 Km Motor Diesel, oli diganti setiap
5.000 Km

3. Oli Mesin/Motor

Di pasaran banyak oli motor yang ditawarkan pabrik. Bagaimana menentukan oli yang sesuai
untuk kebutuhan motor/engine? Hal iltu dapat ditentukan melalui spesifikasi oli yang dapat
dibaca pada tulisan yang menempel pada kaleng oli. Ø Spesifikasi Kekentalan
(viskositas)Spesifikasi ini mengikuti standar SAE (Society of Automotive Engineering) SAE 20
tingkat kekentalannya encer SAE 30 tingkat kekentalannya sedang SAE 50 tingkat
kekentalannya kental Motor (engine) biasanya menggunakan oli SAE 40

1) Oli "multigrade"

2
Oli "multigrade" adalah oli yang telah diberi bahan aditif yang dapat meningkatkan kemampuan
oli untuk tidak cepat encer bila suhunya naik dan tidak cepat beku pada temperatur rendah.
Contoh: Mesran super SAE 20W-50

Pada temperatur dingin (W = Winter), kekentalan seperti oli biasa SAE 20 Pada temperatur
tinggi, kekentalan sama seperti oli biasa SAE 50

Penggunaan oli "multigrade" tidak lebih menguntungkan pada hawa yang perubahannya tidak
banyak/merata seperti di Indonesia.

Ø Spesifikasi Kualitas

Spesifikasi ini mengikuti standar API (American Petrolium Institute).

1) Motor bensin : SA, SB digunakan untuk tugas ringan SF digunakan untuk tugas berat

2) Motor Diesel: CA, CB digunakan untuk tugas ringan CF digunakan untuk tugas berat

Ø Oli yang biasa digunakan pada motor (engine):

Motor Otto (bensin) menggunakan oli dengan kualitas SC,SE Motor Diesel menggunakan oli
dengan kualitas CC, CD Contoh: oli Pertamina yang dapat memenuhi semua kebutuhan normal
untuk motor bensin dan motor Diesel adalah Mesran B40 (SAE 40, API SE/CC)

Ø Interval penggantian oli motor

Motor bensin, oli diganti setiap 10'000 km

Motor Diesel, oli diganti setiap 5'000 km (lebih cepat kotor)

Ø Penggantian Elemen Saringan Oli

Kadang-kadang mesin atau motor kendaraan menggunakan unit saringan oli dengan elemen
saringan yang dapat diganti sendiri. Cara mengganti elemen saringan : Lepas baut pada pusat
rumah saringan. Jika rumah saringan melekat/lengket, pukul sedikit dengan palu plastik untuk
melepasnya Cuci rumah saringan dan perlengkapannya. Elemen saringan dan seal nya- 20'000
km. harus diganti dengan yang baru.Perhatikan pada pengencangan rumah saringan apakah
dudukannya pada- flens dapat memusat dengan benar. Setelah motor terisi oli, hidupkan
mesin/motor dan kontrol kebocoran oli.-

C. PENGGANTIAN OLI MOTOR DAN SARINGAN


1. Peralatan yang diperlukan

Peralatan yang dipergunakan untuk mendukung terlaksananya pembelajaran yang baik dan harus
dipersiapkan sebelumnya adalah :

3
1) Bak Oli
2) Alat pelepas
3) Saringan oli
4) Kain lap
5) Corong
6) Kan pengisi oli

2. Bahan untuk praktik

Bahan yang diperlukan untuk mendukung terlaksananya pembelajaran yang baik dan harus
dipersiapkan sebelumnya adalah:

1) Kendaraan/motor hidup
2) Macam-macam saringan oli
3) Oli motor

3. Langkah Kerja

Letakkan bak penampung oli bekas di bawah motor-

Lepas baut pembuang oli yang terletak pada karter-

Lepas sarigan oli dengan tangan atau kunci pelepas khusus. Kontrol, jangan sampai paking
karetnya tertinggal pada dudukan saringan oli.

Pilih saringan oli dengan mencocokkan ulir sarigan dan diameter paking- karet. Kontrol apakah
saringan oli lama dilengkapi dengan katup "by-pass" atau- tidak

Kontrol perlu tidaknya katup anti balik di dalam saringan oli dengan melihat- posisi pengikatan
saringan oli terhadap motor. Jika posisi pengikatan saringan oli horisontal atau sambungan
saringan di bawah, maka saringan oli harus dilengkapi dengan katup anti balik. Pasang kembali
baut pembuang oli. Jangan lupa gunakan paking baru.- Periksa dan bersihkan tempat dudukan
saringan oli. Beri oli atau vet pada paking saringan oli baru Pasang saringan oli baru dan
keraskan dengan kekuatan tangan saja. Isi oli pada motor. Gunakan corong supaya oli tidak
tumpah. Perhatikan jumlah oli yang sesuai spesifikasi. Ada perbedaan jumlah oli dengan/tanpa
mengganti saringan oli.

4. Kegunaan Katup-Katup Pada Saringan Oli

1) Katup" by-pass"

Di dalam setiap sirkuit pelumasan sistem pompa terdapat katup "by-pass". Katup ini terbuka
pada saat oli masih dingin (kental) atau apabila saringan oli tersumbat. Tempat katup terletak di
dalam saringan atau di rumah sambungannya.

4
2) Katup anti balik

Kebutuhan katup anti-balik tergantung pada posisi pengikatan saringan oli terhadap motor.
Kalau pada saringan tidak ada katup anti-balik dan posisi saringan horisontal atau sambungan
sarinan ke motor terletak di bawah, maka paa saat motor mati, oli di dalam saringan dapat
kembali ke karter. Dan bila motor dihidupakan, beberapa saat masih belum ada tekanan dalam
sistem pelumasan, karena oli yang mengalir harus mengisi sarigan terlebih dahulu. Pada posisi
pemasangan seperti di atas, diperlukan katup anti balik yang mencegah oli kembali ke saringan
karter. Katup anti balik biasanya terdiri dari ring karet bersama ring baja berbentuk piring. Ring
tersebut berfungsi sebagai pegas.

1. Perawatan Kopling Motor

a) Rajin mengganti oli motor.

Secara umum banyak sekali orang yang mengabaikan betapa pentingnya mengganti oli pada
waktu yang tepat. Maksud dari waktu yang tepat bukan bukan melihat bulan ganti olinya, tapi
melihat sudah berapa jauhkah speedo meter menunjukan kilometernya. Jika sudah menunjukan
waktu ganti oli maka segeralah ganti oli anda, karena jika moytor terus bergesek karena oli
sudah tidak berfungsi dengan baik akan menimbulkan kurangnya responsifitas pada si motor
ketika di kendarai bermanufer di jalan raya.

b) Periksa kanvas kopling.

Periksalah kanvas kopling secara berkala agar meminimalisir ketidak maksimalan motor
bekerja. Jika setelah anda periksa ternyata tidak ada masalah pada bagian kanvas, maka cek yang
lainya yaitu per kopling. Mengapa pir kopling? Yap, karena jika ada masalah pada pir kopling,
maka kinerja kanvas akan ikut tergangu. Saya sarankan bila anda memiliki budget yang cukup,
maka segeralah ganti bagian tersebut dengan yang baru.

c) Selalu bersihkan kabel tali kopling.

Kasarnya tarikan tali kopling dari dalam mesin yang melewati bagian dalam kabel adalah salah
satu hal yang membuat motor kopling bermasalah. Tapi tenang! Cara mengatasinya cukup
mudah, yaitu bersihkanlah tali kopling dan juga saluranya dengan cara memumasi pelumas atau
mengunakan cairan pembersih karat khusus untuk motor. Hal ini berguna untuk menghilangkan
kotoran pada kabel, yang dapat menghambat proses transmisi gigi motor.

d) Menambahkan tul.

Tul adalah alat yang di letakan di sebelah kanan bawah, tepatnya pada daerah gearboks. Alat ini

membut tuas yang berada di bagian bawah menjadi lebih panjang dan fungsinya agar ketika
menarik kopling akan menjadi lebih enteng dan nyaman tentunya.

5
e) Sesuaikan gigi.

Ketika anda sedang memulai berkendara atau start awal berkendara, maka usahakan untuk selalu
mengunakan gigi satu terlebih dahulu, karena jika kita langsung naik di atasnya maka akan ada
resiko nantinya, seperti terbebaninya kopling sehingga kan mempercepat proses keausan pada si
motor dan ujung-ujungnya kita harus menservis agar keausan pada motor dapat di perbaiki.
Selain itu bagi riders motor kopling harus rajin menetralkan tuas transmisi ketika berhenti.
Misalkan ketika berhenti di lampu merah. Hal in di lakukan agar motor anda tidak cepat rusak.

Memang banyak sekali perawatan yang harus kita lakukan pada sebuah kendaraan, terutama
pada bagian sistem karena memiliki peranan yang sangat penting untuk proses melajunya si
motor nanti. Selain itu, perawatan perlu dan sangat harus di lakukan secara berkala agar si motor
tetap dalam kondisi prima dan bagus performanya.

Satu kata yang tepat adalah mencegah lebih baik dari pada membenahi. Karena jika sudah
terlanjur terjadi kerusakan pada si motor al hasil akan repot juga akhirnya. Maka selalu rawat
dan jaga mesin motor anda, agar selalu awet dan prima. Semoga artikel ini bermanfaat bagi
anda. Sekian dan terima kasih atas kunjunganya.

2. Perawatan Berkala Mekanisme Katup

a. Bagian-Bagian Mekanisme Katup

Mekanisme katup pada mesin kendaraan berfungsi untuk mengatur pemasukan gas baru
(campuran bahan bakar dan udara) secara optimal ke dalam silinder dan mengatur pembuangan
gas bekas ke saluran buang.

b. Mekanisme Katup Dengan Poros Kam Di Bawah

1) Katup di Samping (Side Valve atau SV)

Konstruksi SV memiliki ciri katup berdiri dan berada di samping blok motor serta poros kam
terletak di bawah. Keuntungannya konstruksi mesin sederhana, mesin pendek/tidak memakan
tempat, suara tidak berisik, namun bentuk ruang bakar kurang menguntungkan bagi proses
pembakaran yang ideal dan penyetelan celah katup sulit.

2) Katup di Kepala Silinder (Over Head Valve atau OHV)

Katupnya menggantung di kepala silinder, poros kam terletak di blok silinder bagian samping
bawah. Keuntungannya bentuk ruang bakar yang baik, namun kerugiannya adalah banyak
komponen/bagian-bagian yang bergerak, berarti kelembaman massa besar sehingga tidak ideal
untuk mesin putaran tinggi.

6
D. MEKANISME KATUP DENGAN POROS KAM DI ATAS
1. Satu Poros Kam di Kepala (Single Over Head Camshaft atau SOHC)

Pada konstruksi SOHC atau OHC, poros kam berada di kepala silinder dan langsung
menggerakkan tuas katup (A) atau tuas ayun katup (B). Keuntungannya sedikit komponen/
bagian-bagian yang bergerak, berarti kelembaman massa kecil, sehingga baik untuk putaran
tinggi. Kerugiannya adalah konstruksi motor menjadi tinggi karena ada mekanisme tuas ayun

2. Dua Poros Kam di Kepala (Double Over Head Camshaft atau DOHC)

Konstruksi DOHC memiliki dua kam di kepala silinder, kam langsung

menggerakkan mangkok penumbuk katup. Keuntungannya bentuk ruang bakar baik dan susunan
katup-katup bentuk V menguntungkan bagi performance atau unjuk kerja mesin. Kelembaman
massa paling kecil, sehingga baik untuk motor putaran tinggi. Kerugiannya konsrtuksi mesin
mahal, mesin lebih berat dan penyetelan celah katup lebih sulit.

 Celah Katup Dan Penyetelannya

1. Fungsi celah katup

Agar supaya katup-katup dapat menutup dengan sempurna pada semua keadaan temperature
mesin.

2. Mengapa celah katup harus distel?

Saat mesin hidup komponen mekanisme katup yang jumlahnya banyak bergerak bergesekan dan
mendapat gaya ke berbagai arah serta beban panas, maka semakin lama komponen semakin aus
pada sistem penekan katup dan pada daun katup dan dudukannya serta pengikat-pengikat
menjadi kendor,

sehingga celah katup menjadi berubah besar. Karena keausan-keausan tersebut tidak merata,
celah katup Berubah dan perlu di stel, sekitar setiap 20.000 km

kendaraan berjalan. Celah katup berpengaruh terhadap unjuk kerja mesin, seperti berikut:

a. Celah terlalu besar

Ø Penggerak katup berisik (ada suara pukulan-pukulan logam)

Ø Bagian penggerak katup bisa patah (pukulan dan kejutan)

Ø Waktu pembukaan katup lebih sedikit dari waktu semestinya

Ø Tenaga mesin berkurang.

7
b. Celah terlalu kecil

Ø Waktu pembukaan katup lebih lama dari waktu semestinya

Ø Gerak gunting juga lebih lama, kerugian gas baru yang keluar bersama gas buang besar.
Akibatnya : putaran Idle kurang stabil (motor bergetar)

c. Tidak ada celah katup

Ø Katup tidak menutup dengan sempurna

Ø Ada kerugian gas baru yang keluar bersama gas buang, tenaga motor berkurang

Ø Pembakaran dapat merambat ke karburator

Ø Katup-katup dapat terbakar karena pemindahan panas pada daun katup tidak sempurna.

d. Macam-Macam Konstruksi Penyetel Katup

1. Konstruksi umum

Penyetelan celah katup dengan mengendorkan mur pengunci dan memutar skrup penyetel.
Untuk penyetelan celah katup, posisi penumbuk pada kam harus pada lingkaran dasar

2. Melalui Tuas Ayun (mis. Marcedes, Ford, Nissan)

Pengukuran celah harus antara tuas ayun dan kam, bukan antara ujung tuas ayun dan ujung
batang katup.

3. Dengan plat penyetel (mis. Volvo, Fiat, VW)

Pada sistem ini, penyetelan dilaksanakan dengan penggantian plat penyetel yang tersedia dalam
bermacam macam ketebalan. Untuk menyetel celah katup, diperlukan satu set plat penyetel dan
alat khusus untuk menekan mangkok penekan katup

4. Tuas Katup Dengan Eksenter Penyetel (mis. BMW)

5. Penyetel Celah Katup Pada Motor Neptune (Colt T-120)

a) Fuler
b) Mur penyetel (mur stop yang mengunci sendiri)
c) Tuas katup dari pelat yang di pres

e. Penyetelan Celah Katup

1. Peralatan

8
Peralatan yang dipergunakan untuk mendukung terlaksananya pembelajaran yang baik dan harus
dipersiapkan sebelumnya adalah : Peralatan servis dalam kotak alat-Kunci sok-Kunci momen-

2. Bahan

Bahan yang diperlukan untuk mendukung terlaksananya pembelajaran yang baik dan harus
dipersiapkan sebelumnya adalah :

Kendaraan atau stan motor/mesin hidup- Paking tutup kepala silinder-Kain lap-

3. Langkah kerja

Cari besar celah katup di dalam buku data/manual. Besarnya celah katup- pada mesin panas /
dingin biasanya tidak sama. Lepas tutup kepala silinder.- Kencangkan baut-baut kepala silinder
dengan kunci momen sesuai dengan urutan pengencangan yang benar seperti gambar. Data
kekuatan pengencangan baut lihat di Modul manual.

Kencangkan baut atau mur unit tuas penekan katup dengan kunci momen sesuai dengan urutan
pengencangan yang benar seperti gambar Pengencangan jangan terlalu keras. Data kekuatan
pengencangan baut lihat di buku manual.

Putar motor searah dengan putarannya sampai tanda TMA tepat. Tanda TMA terletak pada puli
motor (gambar) atau pada roda gaya. Tentukan posisi saat akhir langkah kompresi pada silinder

Ketika tanda TMA tepat maka torak silinder 1 (silinder yang posisinya terjauh dari roda gaya)
pada posisi TMA, namun terdapat 2 kemungkinan langkah/proses yang terjadi, yaitu akhir
langkah kompresi atau akhir langkah buang/awal langkah isap (katup overlaping). Akhir langkah
kompresi dapat diketahui dari adanya celah pada kedua katupnya, karena posisi kedua katup
tertutup atau tidak ada penekanan pada komponen penekan katup. Sementara untuk akhir
langkah buang/awal langkah isap dapat diketahui dari adanya penekanan pada komponen
penekan katup isap dan buang atau adanya pergerakan katup isap dan buang (overlaping) jika
puli digerakkan

bolak-balik pada daerah sekitar TMA.

1) Penyetelan Katup Motor 4 dan 6 Silinder

a. Motor 4 Silinder Sebaris

Jika silinder pertama pada saat akhir langkah kompresi, maka katup yang dapat disetel (X)
adalah:

M Katup masuk

B Katup buang

9
X Katup yang dapat distel

1...6 Nomor urut

b. Motor 6 silinder

Jika silinder keenam pada saat akhir langkah kompresi, maka katup yang dapat disetel (X)
adalah:

Kemudian penyetelan setengah dari jumlah katup yang belum distel dilakukan dengan cara yang
sama, yaitu setelah puli motor diputar satu putaran lagi / tanda TMA tepat. Pasang tutup kepala
silinder. Hidupkan motor dan kontrol dudukan/kebocoran paking tutup kepala silinder serta
sambungan-sambungan ventilasi karter.

2) Cara Menyetel Katup Yang Benar

Fuler harus dapat didorong dan ditarik dengan agak rapat/seret. Fuler yang tidak rata/berombak
dan tidak halus.

3) Tempat Mengukur Celah Katup

Pengukuran celah katup pada penggerak katup yang menggunakan tuas ayun harus antara tuas
dengan kam, bukan antara ujung tuas dengan ujung batang katup.

4) Penyetelan Katup dengan Plat Penyetel

Pada sistem ini, penyetelan plat penyetel dilaksanakan melalui mengganti plat penyetel dengan
bermacam-macam ketebalan. Untuk menyetel celah katup, diperlukan satu set plat penyetel,
mikrometer dan alat khusus untuk menekan mangkok penumbuk katup.

 Cara menyetel

Untuk mencegah bercampurnya pelat penyetel dari sejumlah katup yang ada, stel katup satu
persatu, seperti berikut: Ukurlah besar celah katup yang ada (A) dan catat. Catatlah kesalahan
celah (C), yaitu perbedaan ukuran celah antara besar celah yang seharusnya (B) dan besar celah
yang telah diukur. Kesalahan celah ini (C=B-A) digunakan untuk menentukan pelat penyetel
dengan tebal yang tepat (D). Tekan mangkok penumbuk dengan alat khusus.-Keluarkan plat
penyetel dengan tang khusus atau obeng. Ukurlah tebal plat yang telah dilepas (E) dengan
mikrometer, kemudian masukkan ke kotak set yang sesuai dengan ketebalannya.Cari plat
penyetel yang tebalnya sesuai (D) untuk menghasilkan celah katup yang benar, yaitu D = E+C.
Kontrol ketebalan plat baru dengan mikrometer. Pasang plat penyetel yang baru pada mangkok.-
Kontrol celah katup kembali.-

5) Pemeriksaan Dan Perbaikan Sistem Pemindah Tenaga

10
Wednesday, February 1st, 2017 - Sepeda Motor, Transmisi

Pemeriksaan dan Perbaikan Sistem Pemindah Tenaga pada Sepeda Motor

1. Jadwal Perawatan Berkala Sistem Pemindah Tenaga

Jadwal perawatan berkala sistem pemindah tenaga sepeda motor yang dibahas berikut ini adalah
berdasarkan kondisi umum, artinya sepeda motor dioperasikan dalam keadaan biasa (normal).
Pemeriksaan dan perawatan berkala sebaiknya rentang operasinya diperpendek sampai 50% jika
sepeda motor dioperasikan pada kondisi jalan yang berdebu dan pemakaian berat (diforsir)

Tabel di bawah ini menunjukkan jadwal perawatan berkala sistem pemindah tenaga yang
sebaiknya dilaksanakan demi kelancaran dan pemakaian yang hemat atas sepeda motor yang
bersangkutan. Pelaksanaan servis dapat dilaksanakan dengan melihat jarak tempuh atau waktu,
tinggal dipilih mana yang lebih dahulu dicapai.

Tabel 1. Jadwal Perawatan Berkala (Teratur) Sistem Pemindah Tenaga

NO. Bagian yang diservis Tindakan setiap capaian jarak tempuh


Ganti setelah menempuh 1.000 km dan selanjutnya
1 Oli Transmisi (khusus mesin 2 tak)
setelah 5.000 km
Periksa setelah menempuh 1.000 km dan selanjutnya
2 Kopling
setelah 5.000 km
3 Rantai penggerak Periksa, bersihkan, dan lumasi setiap 1.000 km

2. Sumber-Sumber kerusakan Sistem Pemindah Tenaga

Tabel di bawah ini menguraikan permasalahan atau kerusakan sistem Pemindah Tenaga yang
umum terjadi pada sepeda motor, untuk diketahui kemungkinan penyebabnya dan menentukan
jalan keluarnya atau penanganannya (solusinya).

Tabel 2. Sumber-Sumber kerusakan Sistem Pemindah Tenaga

Permasalahan Kemungkinan Penyebab Solusi (Jalan Keluar)


Kanvas kopling aus Ganti
Kopling selip Penyetelan kopling yang salah Ganti
Plat kopling aus Ganti
Gaya/gerak kopling tidak
Ganti
Kopling macet Pemindahan sama
gigi keras Oli transmisi terlalu kental
Ganti oli dengan benar

Kopling macet Kopling pertama rusak Ganti kanvas kopling

11
Penyetelan yang salah pada
kopling pemindah gigi
Setel
(kedua)
Pemindahan gigi keras
Gigi transmisi macet Ganti
Counter shaft dan drive shaft
Ganti
rusak
Saat kerja pemindah gigi Gaya berat kanvas kopling
Ganti kanvas kopling
terlalu cepat yang tidak sama
Saat kerja pemindah gigi Ganti kanvas kopling
Kanvas kopling aus
terlalu lambat

3. Pemeriksaan Kopling Otomatis

a. Sepeda motor ini dilengkapi dengan kopling otomatis yang fungsinya diatur oleh putaran
mesin dan mekanis sentrifugal yang terletak di kopling. Untuk menjamin kemampuan daya
tekan kopling secara keseluruhan, maka sengatlah perlu kopling dapat bekerja dengan lancar dan
halus

b. Pemeriksaan hubungan pertama

1. Panaskan mesin hingga mencapai panas yang normal


2. Hubungkan digital engine tachometer.

3. Duduklah di atas sepeda motor, naikan putaran mesin secara perlahan dan lihatlah digital
engine tachometer pada putaran berapa sepeda motor mulai bergerak maju.

c. Pemeriksaan saat kopling berfungsi untuk menentukan kopling dapat bekerja penuh dan tidak
terjadi selip.

3. Injak peda rem belakang sekuat mungkin


4. Buka gas dengan singkat sampai habis dan perhatikan putaran

d. Jangan membuka gas sampai habis lebih dari 3 detik, karena dapat menyebabkan kopling atau
mesin cepat rusak

12
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sepeda motor adalah kendaraan beroda dua yang digerakkan oleh sebuah mesin. Letak kedua
roda sebaris lurus dan pada kecepatan tinggi sepeda motor tetap stabil disebabkan oleh gaya
giroskopik. Sedangkan pada kecepatan rendah, kestabilan atau keseimbangan sepeda motor
bergantung kepada pengaturan setang oleh pengendara. Penggunaan sepeda motor di Indonesia
sangat populer karena harganya yang relatif murah, terjangkau untuk sebagian besar kalangan
dan penggunaan bahan bakarnya serta serta biaya operasionalnya cukup hemat.

B. SARAN
Agar membuat mesin sepeda motor tetap dalam keadaan baik, amak mesti dilaukan
pemeliharaan mulai dari :

1. Sistem Pelumasan

2. Sistem Kopling

3. Sistem Mekanisme Katup

4. Sistem Pemindahan Tenaga

13
DAFTAR PUSTAKA
http://totalotomotif.com/pemeriksaan-dan-perbaikan-sistem-pemindah-tenaga/

http://materismkotomotif.blogspot.com/2016/10/perawatan-berkala-mekanisme-katup_12.html

http://najamudinmt.blogspot.com/2015/05/cara-perawatan-dan-penggunaan-kopling.html

http://materismkotomotif.blogspot.com/2016/10/perawatan-berkala-sistem-pelumasan.html

http://sabiqptm.blogspot.com/2014/05/makalah-motor-bensin.html

14

Anda mungkin juga menyukai