Abstract. Children under two years old are a risk age group in nutritional problem, they are in a
rapid growth process that the need for nutrients substances are higher than other groups. One of nutritional
problems in children under two years is underweight. Underweight will have a negative effect in
growth, intellectual development, and may increase the number of morbidity and mortality of children.
Purpose this study to analyzed determinant factors of underweight children of 0-23 months in poor areas of
Central and East Java. This study used Riskesdas 2007 data. Samples are children 0-23 months. Stunting
status was measured by z-score weight for age (W/A). The data analyzed using univariate, bivariate and
multivariate with logistic regression. The results showed that 13,3% of the children were underweight. The
determinant factors of underweight were number of toddlers in the family, environmental sanitation and
nutrient adequacy.
Abstrak. Anak dengan umur di bawah dua tahun (baduta) merupakan salah satu kelompok anak yang
rentan terkena permasalahan gizi karena dalam proses tumbuh kembang yang cepat. Oleh karena itu
kebutuhan zat gizinya relatif lebih tinggi dari kelompok lain. Salah satu masalah gizi pada anak baduta
adalah underweight. Underweight akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan, perkembangan
intelektual, serta dapat meningkatkan angka kesakitan dan kematian anak. Tujuan penelitian ini adalah
menganalisis faktor determinan underweight anak usia 0-23 bulan di wilayah miskin Jawa Tengah dan
Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan data Riskesdas 2007. Sampel adalah anak usia 0-23 bulan. Status
underweight diukur dengan z-score berat badan terhadap umur (BB/U). Data dianalisis menggunakan
univariat, bivariat dan multivariat dengan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 13,3 %
anak mengalami underweight. Determinan underweight adalah jumlah balita dalam keluarga, sanitasi
lingkungan dan asupan gizi
bersifat timbal balik, kurang gizi berpotensi Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk
sebagai penyebab kemiskinan melalui memberikan informasi mengenai determinan
rendahnya pendidikan dan produktivitas. underweight anak usia 0-23 bulan pada
Sebaliknya, kemiskinan menyebabkan anak daerah miskin di Jawa Tengah dan Jawa
tidak mendapat makanan bergizi yang cukup Timur. Pemilihan wilayah di Jawa Tengah
sehingga kurang gizi. dan Jawa Timur karena Jawa Tengah dan
Jawa Timur merupakan wilayah yang luas
Selain kemiskinan permasalahan
sehingga memiliki jumlah penduduk yang
underweight ditentukan oleh berbagai faktor
besar dan kepadatan penduduk yang tinggi.
yang menentukan. Kikafunda, Joyce et al
Selain itu kemiskinan di Jawa Tengah dan
(1998) dalam penelitiannya di Uganda
Jawa Timur masih tinggi, menurut data BPS
menemukan faktor risiko underweight adalah
pada tahun 2007 jumlah penduduk miskin di
status kesehatan anak, sumber air dalam
Jawa Tengah sebesar 20,4 % sedangkan di
rumah tangga, konsumsi susu sapi dan status
Jawa Timur sebesar 19,9 %.
ekonomi keluarga. Sedangkan Rayhan, I MD
and Khan H MS (2006) dalam penelitiannya
di Bangladesh menemukan faktor penyebab
BAHAN DAN CARA
underweight adalah jarak kelahiran, ukuran
bayi saat lahir, indeks massa tubuh (IMT) Data yang digunakan adalah data
ibu, dan pendidikan orang tua. Penelitian sekunder dari Riset Kesehatan Dasar
yang di lakukan di Oman oleh Alasfoor, (Riskesdas) Departemen Kesehatan, 2007.
Deena et al (2007) menunjukkan determinan Lokasi meliputi 40 kabupaten/kota yang
underweight adalah berat lahir anak, tinggi termasuk wilayah miskin (dengan persen
badan ibu, ketersediaan air bersih di rumah kemiskinan >16,5% ) di Propinsi Jawa
tangga dan pola asuh dan perawatan ibu. Tengah dan Jawa Timur.
Mulyati, Sandjaja dan Hapsari, (2008) dalam Penentuan jumlah responden yaitu
analisis lanjut data Surkesda tahun 2006 dari 4.737 anak usia 0-23 bulan yang terdapat
menunjukkan bahwa faktor-faktor yang di 73 kabupaten/kota di Jawa Tengah dan
berhubungan dengan underweight pada anak Jawa Timur disaring berdasarkan wilayah
usia 24-59 bulan di Nangroe Aceh Darusalam termasuk kabupaten/kota miskin, kemudian
adalah penyakit infeksi yang diderita anak dari 2702 anak usia 0-23 bulan yang terpilih
(infeksi saluran pernafasan dan diare) dan terdistribusi di 40 kabupaten/kota. Kemudian
pendidikan kepala keluarga. disaring kembali berdasarkan kelengkapan
Berdasarkan hal tersebut penulis data pada variabel terpilih sehingga
tertarik untuk menganalisis determinan didapatkan 932 sampel dan tersebar di 40
underweight pada anak usia 0-23 bulan pada kabupaten/kota. Alur pengambilan sampel
daerah miskin di Jawa Tengah dan Jawa dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Analisis determinan underweight anak« Bunga, Hardinsyah dan Yayuk))
Tabel 2. Analisis Bivariat Underweight Anak Usia 0-23 Bulan Pada Daerah Miskin di Jawa
Tengah dan Jawa Timur
Status Gizi
Total P
Peubah Gizi Baik Underweight
Value
n % n % n %
Karakteristik Responden
Usia anak 0,26
0-6 bulan 163 89,6 19 10,4 182 100
7-12 bulan 318 86,6 49 13,4 367 100
13-18 bulan 207 87,3 30 12,7 237 100
19-23 bulan 120 82,2 26 17,8 146 100
Jenis kelamin 1,00
Laki-laki 434 86,6 67 13,4 501 100
Perempuan 374 86,8 57 13,2 431 100
Penyakit Infeksi 0,75
Tidak infeksi 517 87,0 77 13,0 594 100
Infeksi 291 86,1 47 13,9 338 100
Asupan Gizi 0,05*
Baik 86 93,5 6 6,5 92 100
Kurang 722 86,0 118 14,0 840 100
Analisis determinan underweight anak« Bunga, Hardinsyah dan Yayuk))
Tabel 3. Analisis Multivariat Underweight Anak Usia 0-23 Bulan Pada Daerah Miskin di Jawa
Tengah dan Jawa Timur
95% C.I. for Exp
OR
Peubah B (B) Sig
(Exp B)
Lower Upper
Jumlah balita (1 balita = 0)
2-3 anak balita (1) 0,61 1,85 1,12 3,03 0,01*
Sanitasi lingkungan (Baik= 0)
Kurang (1) 0,48 1,62 1,07 2,47 0,02*
Asupan gizi (Baik = 0)
Kurang (1) 0,90 2,46 1,04 5,83 0,04*
*signifikan p < 0,05
sanitasi kurang baik memiliki resiko 1,62 kali yang memadai dapat memenuhi kebutuhan
menderita underweight dibandingkan dengan asupan gizi dan dapat terhindar dari
anak yang berasal dari keluarga dengan underweight. Selain itu penyakit infeksi yang
sanitasi yang baik dengan nilai OR = 1,62 diderita anak juga menyebabkan asupan gizi
(1,07-2,47). Sanitasi kurang baik karena anak berkurang karena anak yang menderita
kesadaran keluarga yang rendah dan penyakit infeksi cenderung kehilangan nafsu
keterbatasan keluarga dalam kepemilikan makan dan berimbas pada asupan gizinya.
sarana dan prasarana yang dapat mendukung
terjadi sanitasi yang baik misalnya
ketersediaan tempat sampah, saluran air yang KESIMPULAN DAN SARAN
baik, kepemilikan jamban atau MCK (mandi
Kesimpulan
cuci kakus) yang memadai. Jika keluarga
tidak memiliki sarana dan prasarana tersebut Hasil uji menunjukkan bahwa faktor
dipastikan keluarga tersebut rentan mengidap yang berhubungan dengan underweight
infeksi. adalah jumlah balita dalam keluarga, sanitasi
lingkungan dan asupan gizi, dan variabel
Asupan gizi berpengaruh langsung inilah yang menjadi determinan yang
terhadap status gizi. Sejalan dengan hal mempengaruhi underweight.
tersebut UNICEF (1997) dalam kerangka
konsep strategi dalam menanggulangi
permasalahan gizi memasukan asupan gizi Saran
sebagai faktor penyebab langsung (immediate
cause) terjadinya kurang gizi, Peningkatan ketersediaan pangan
ketidakmampuan dan kematian anak. dalam rumah tangga sehingga anak
Berbeda dengan hal tersebut Wishik dan mendapatkan makanan sesuai dengan
Vynckt (1976) menyatakan faktor tidak kebutuhanya.
langsung yang mempengaruhi status gizi Meningkatkan kesadaran masyarakat
adalah sumber makanan, ketersediaan untuk memiliki sanitasi yang baik melalui
makanan, tempat menyimpan makanan, penyuluhan yang dilakukan oleh instansi
konsumsi dan kualitas konsumsi. terkait, selain itu pemerintah dan masyarakat
Hasil uji bivariat menunjukkan bersama-sama melakukan perbaikan sarana
bahwa ada hubungan yang bermakna antara dan prasarana kebersihan yang dapat
asupan gizi anak dengan status gizi. Anak mendukung terjadinya sanitasi lingkungan
yang asupan gizinya kurang baik (14,0%) yang memadai.
memiliki proporsi underweight yang lebih Memperkuat kembali program
besar dibandingkan dengan anak yang asupan keluarga berencana (KB) agar keluarga
gizinya baik (6,5%). Hasil multivariat dengan merencanakan anak dengan baik sehingga
menggunakan regresi logistik menunjukkan jarak kelahiran antara anak pertama dengan
anak dengan asupan gizi yang kurang anak selanjutnya tidak terlalu dekat.
memiliki risiko sebesar 2,46 kali menderita
underweight dibandingkan dengan anak yang
memiliki asupan gizi yang baik. dengan nilai UCAPAN TERIMA KASIH
OR= 2,46 (1,04-5,83).
Ucapan terima kasih disampaikan
Asupan gizi yang kurang disebabkan kepada Kepala Badan Penelitian dan
karena pendapatan keluarga yang rendah Pengembangan Kesehatan Kementrian
sehingga ketersediaan pangan di rumah Kesehatan Republik Indonesia yang telah
tangga terbatas dalam jumlah dan mutu, memberikan ijin dalam penggunaan data
ditambah keluarga memiliki jumlah anggota Riskesdas 2007.
keluarga yang banyak sehingga tidak
terpenuhi kebutuhan gizi dan makanan anak
karena harus berbagi dengan anggota DAFTAR PUSTAKA
keluarga yang lain. Sejalan dengan hal
Alasfoor, Deena, et.al. (2007) Determinants of
tersebut Arimond dan Ruel (2004) Persistent Underweight Among Children,
menyatakan keluarga dengan pendapatan Aged 6-35 Months, After Huge Economic
Development and Improvements in Health Mahgoup, E.O S, Nnyepi, M, and Bandeke, T. 2006.
Services in Oman. J. Health Popul Nutr. 2007 Factor Affecting prevalence Of Malnutrition
Sept ; 25(3): 359-369 [Internet]. Tersedia dari Among Children Under Three Years Old Age
: in Botswana. AJFAND. 6(1). [Internet]
www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC275 Tersedia dari :
4030/ [Accesed 2 Februari 2012] ubrisa.ub.bw:8080/bitsream/handle/10311/21
Arimond M and Ruel M. 2004. Dietary diversity is 9/Mahgoup_AJFAND_2006.pdf?Sequence
associated with child nutritional status : [Accesed 2 Februari 2012]
evidence from 11 demographic and health Mulyati, S ,Sandjaja dan Hapsari, D. (2008) Faktor-
surveys. J.Nutr.134 : 2579-2585. [Internet]. faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
Tersedia dari : Underweight Pada Anak Usia 24-59 Bulan di
jn.nutrition.org/content/134/10/2579.full.pdf+ Nanggroe Aceh Darusalam (Analisis Data
html [Accesed 2 Februari 2012] Surkesda 2006) Penel Gizi Makanan 2008,
Bhagowalia, P, Chen, E S, and Master A W. (2010) 31 (1) : 21-35
Effect and Determinant of Underweight Rayhan, I MD and Khan H MS. (2006) Factors
Among Preschool Children Across Countries Causing Malnutrition Among Under Five
and Over Time. Economics and Human Children in Bangladesh. Pakistan Journal of
Biology [Internet] Tersedia dari : Nutrition 5(6):558-562, 2006 [Internet]
www.agecon.purdue.edu//staf//master//midun Tersedia dari : www.
derweight-EHB.pdf [Accesed 2 Februari Bvsde.paho.org/texcom/nutricion/562.pdf
2012] [Accesed 2 Februari 2012]
Bloss, E, Wainaina, F, and Bailey, C R. (2004) Soekirman. 2005. Perlu Paradigma Baru Untuk
Prevalence and Predictors of Underweight, Menanggulangi Masalah Gizi Makro di
Stunting, and Wasting Among Children Aged Indonesia. [Internet] Tersedia dari :
5 and Under in Western Kenya. Journal of http://www.gizi.net/makalah/download/prof-
Tropical Pediatrics, Vol 50 No.5 [Internet]. soekirman.pdf. [Accesed 2 Februari 2012]
Tersedia dari : Triska SN, Lilis S. 2005. Hubungan sanitasi rumah
http://www.idpas.org/pdf/4033prevalence dengan kejadian ISPA. Jurnal Kesehatan
and predictors.pdf [Accesed 2 Februari 2012] Lingkungan Vol.2 No. 1 Juli 2005 : 43-52.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2007. Data dan Informasi Universitas Airlangga Surabaya
Kemiskinan Tahun 2007 kabupaten/kota. >81,&()@ 8QLWHG 1DWLRQV &KLOGUHQ¶V )XQG The
Jakarta: BPS. care initiative assessment. Analysis and
[DEPKES] Departemen Kesehatan Republik Indonesia. action to improve care for Nutrition.
2008. Hasil Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Newyork : Unicef
Badan Penelitian dan Pengembangan Wishik S and Van Der Vynckt S. 1976. The use
Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik QXWULWLRQDO ³SRVLWLYH GHYLDQWV´ WR LGHQWLILW\
Indonesia. approachesfor modification of dietary
Kikafunda, Joyce et.al (1998) Risk Factor For Early practices. Am. J. Public Health 66:38-42,
Childhood Malnutrition in Uganda. Pediatrics 1976. [Internet] Tersedia dari :
102;e45 [Internet] Tersedia dari : www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC165
http://pediatrics.aappublications.org/content/1 3353/pdf/amjph00488-0025.pdf
02/4/e45.full.html [Accesed 2 Februari 2012]