Jurnal Kie Pencegahan Seksual Pranika Pada Remaja
Jurnal Kie Pencegahan Seksual Pranika Pada Remaja
Jurnal Kie Pencegahan Seksual Pranika Pada Remaja
ABSTRAK
Latar Belakang: SDKI (2012), menyatakan 4.5 juta remaja pernah melakukan hubungan seksual
pranikah dan meningkat setiap tahunnya. Semakin meningkatnya kasus kehamilan di luar nikah, aborsi
dan penyakit menular seksual akibat hubungan seks bebas pada remaja yang disebabkan ketidaktahuan
mengenai kesehatan reproduksi dan dampak dari perilaku seksual pranikah. Remaja akan tetap
menganggap perilaku seksual pranikah sebagai misteri, karena pendidikan dan informasi yang telah
didapatkan remaja mengenai kesehatan reproduksi dan dampak perilaku seksual pranikah tidak membuat
remaja menghindar dati perilaku seksual pranikah. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui pengaruh
komunikasi, informasi dan edukasi terhadap pengetahuan mencegah perilaku seksual pranikah. Metode:
Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment pre-post test with control group. Sampel penelitian
ini adalah siswa/ siswi SMA dengan jumah 68 responden untuk dua kelompok (kelompok intervensi= 34
dan kelompok kontrol= 34). Hasil: penelitian menunjukkan ada pengaruh antara KIE terhadap
pengetahuan mencegah perilaku seksual berisiko dengan p=0.000. Kesimpulan: Ada pengaruh
pemberian KIE terhadap pengetahuan mencegah perilaku seksual pranikah. KIE dapat menjadi salah satu
intervensi keperawatan maternitas dalam kesehatan reproduksi remaja.
Kata kunci: komunikasi, informasi dan edukasi, perilaku seksual pranikah, remaja
ABSTRACT
Background and Objective: SDKI results (2012), 4.5 million teens has premarital sexual intercourse and
increase every year. Adolescent indifference about reproductive health and the impact of premarital
sexual behavior has led to an increase in cases of unmarried pregnancy, abortion and sexuall transmitted
disease. Adolescent will still consider that premarital sexual behavior as a mystery, becase education and
information that teens have gained about reproductive health and the impact of premarital sexual
behavior do not make teenagers avoid from premarital sexual behavior. The goal of the research is to
know the influence of communication, information and education towards the premarital sexual behavior.
Method: The method use in this study is quasi experimental pre-post test with control group. Sample on
this study is 68 respondence for two group (control and experimental). Result: The research indicates
there are influences between the IEC with the knowledge, attitudes and skill prevent risky sexual
behavior with p value=0.000, multivariat data processing results shows communication with the parents
and the influence of peer is an influential factor against risky sexual behavior skills in teenagers, if the
communication with the parents increased by 1, then risky sexual behavior skills will increased 1.239. if
the influence of peers increased by 1, then risky sexual behavior skills will increase 2.141. Conclusion:
There is the influence of the giving IEC to knowledge, atitude and skills prevent risky sexual behavior.
IEC can be one of maternity nursing interventions in adolescent reproductive health.
Key word: communication, information and education, premarital sexual behavior, teenagers.
PENDAHULUAN
Masa remaja merupakan masa transisi psikologi maupun sosial. Perubahan
dari anak-anak menjadi dewasa, pada fisik yang menonjol adalah
periode ini berbagai perubahan terjadi perkembangan tanda-tanda seks
baik perubahan hormonal, fisik, sekunder, serta perubahan perilaku dan
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan ISSN: 2089-1172 (Media Cetak)
Vol. 8, No 1, pp. 33-43 34
Hasil Penelitian
Karakteristik Responden
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di Kelompok Intervensi
dan Kelompok Kontrol Tahun 2017 (N = 68)
Karakteristik Responden Frekuensi Persentase
Jenis Kelamin
Laki-Laki 38 55.9
Perempuan 30 44.1
Agama
Hindu 1 1.5
Katolik 1 1.5
Kristen 4 5.9
Islam 62 91.2
Suku
Sunda 47 69.1
Jawa 15 22.1
Cina 5 7.4
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan ISSN: 2089-1172 (Media Cetak)
Vol. 8, No 1, pp. 33-43 36
Minang 1 1.5
Usia Berpacaran
< 10 tahun 34 50.0
> 10 tahun 34 50.0
Komunikasi Orangtua
Tidak Baik 27 39.7
Baik 41 60.3
Pengaruh Teman
Tidak Baik 40 58.8
Baik 28 41.2
Diketahui bahwa mayoritas siswa tahun/ >10 tahun 34 responden (50%),
berjenis kelamin laki-laki 38 responden memiliki komunikasi orangtua yang
(55.9%), beragama Islam 62 responden baik 41 responden (60.3%), dan
(91.2%), berasal dari suku Sunda 47 pengaruh teman tidak baik 40 responden
responden (69.1%), usia berpacaran <10 (58.8%).
Pengetahuan
Intervensi
Pre test 10,44
0,000
Post test 11,55
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai sesudah dilakukan KIE < 0.05, sehingga
pvalue variabel pengetahuan (0.000), dapat disimpulkan bahwa terdapat
mencegah perilaku seksual berisiko perbedaan yang signifikan antara
pada kelompok intervensi sebelum dan pengetahuan sebelum dan sesudah KIE.
Tabel 4. Hasil Analisis Hubungan Jenis Kelamin, Agama, Suku, Usia Pertama Kali
Pacaran, Komunikasi Dengan Orang Tua Dan Pengaruh Teman Sebaya dengan
Pengetahuan (N=34)
Variabel Dependent Variabel Counfounding Mean P Value
Pengetahuan Perempuan 11.60 0.719
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan ISSN: 2089-1172 (Media Cetak)
Vol. 8, No 1, pp. 33-43 37
Laki-laki 11.50
Hindu 12.00 0.787
Katolik 11.00
Kristen 12.00
Islam 11.51
Sunda 9.17 0.885
Jawa 8.80
Tioghoa 7.80
Minang 9.00
Usia < 10 Tahun 11.64 0.455
Usia > 10 Tahun 11.44
Komunikasi baik 11.68 0.213
Komunikasi kurang baik 11.33
Pengaruh teman baik 11.78 0.140
Pengaruh teman kurang 11.37
Tabel diatas dapat disimpulkan bahwa
peningkatan pengetahuan remaja
diperoleh karena intervensi.
Pembahasan
Pengetahuan Mencegah Perilaku pencegahan untuk menanggulangi
Seksual Berisiko Sebelum dan perilaku seksual pranikah adalah
Sesudah dilakukan KIE pemberian KIE. Hal ini sesuai dengan
Komunikasi, informasi dan edukasi hasil penelitian Chi, Xinli (2015) yang
(KIE) mempengaruhi peningkatan menyimpulkan bahwa ada efek
pengetahuan seseorang terhadap sesuatu signifikan pada program pendidikan
hal, demikian halnya dengan kesehatan seksual terhadap pengetahuan
pengetahuan remaja tentang perilaku dan perubahan perilaku.
berisiko. Pengetahuan remaja akan
mempengaruhi pandangannya terhadap Pengetahuan remaja tentang kesehatan
perilaku berisiko termasuk perilaku reproduksi perlu untuk lebih dipahami
seksual pranikah pada remaja, hasil oleh remaja karena awal dari perilaku
peneltian ini menunjukkan ada seksual ini diawali oleh pengetahuan
pengaruh KIE terhadap pengetahuan yang kurang dan akan berdampak serius
mencegah perilaku berisiko. Penelitian bagi perkembangan remaja.
ini sejalan dengan hasil penelitian Pengetahuan merupakan domain yang
sebelumnya dari Ayuningtyas (2011), sangat penting dalam membentuk
yang menyebutkan bahwa upaya yang perilaku seseorang. Berdasarkan
dilakukan dalam menanggulangi pengalaman dan penelitian terbukti
perilaku kenakalan remaja dapat bahwa perilaku yang didasari oleh
dikelompokkan menjadi tindakan pengetahuan akan lebih langgeng dari
pencegahan (preventif), pengentasan pada perilaku yang tidak didasari oleh
(curative), pembetulan (corrective), dan pengetahuan (Notoadmodjo, 2010).
penjagaan atau pemeliharaan
(preservative). Salah satu tindakan
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan ISSN: 2089-1172 (Media Cetak)
Vol. 8, No 1, pp. 33-43 38
anak terhadap orang tua karena anak karena informasi yang diberikan
merasa takut untuk bertanya. merupakan informasi yang informal.
Hal ini sesuai dengan penelitian
Hubungan Pengaruh teman sebaya Handayani (2009) yang menunjukkan
dengan pengetahuan mencegah tidak ada hubungan antara pengaruh
perilaku seksual berisiko. teman sebaya dengan pengetahuan.
Berdasarkan hasil penelitian ini
menunjukkan tidak ada hubungan antara Pergaulan teman sebaya dapat
pengaruh teman sebaya dengan. Hal ini mempengaruhi perilaku. Pengaruh
tidak sejalan dengan penelitian yang tersebut dapat berupa pengaruh positif
dilakukan oleh Widman (2016) yang dan pengaruh negatif. Pengaruh positif
menyimpulkan teman sebaya juga yang dimaksud adalah ketika individu
mempengaruhi pengetahuan seks pada bersama teman-teman sebaya
remaja. Menurut peneliti, pada usia melakukan aktifitas yang bermanfaat
remaja, kemampuan dalam menerima, seperti membentuk kelompok belajar
mengolah informasi didapat melalui dan patuh pada norma-norma dalam
proses kognitif. Informasi yang masyarakat. Sedangkan pengaruh
didapatkan remaja dari teman sebaya negative dapat berupa pelanggaran
tidak mempengaruhi pengetahuan terhadap norma-norma sosial.
remaja mengenai kesehatan reproduksi
Kesimpulan
Komunikasi, informasi dan edukasi perilaku seksual pranikah yang lebih
(KIE) mempengaruhi peningkatan mendalam.
pengetahuan seseorang terhadap sesuatu
hal, termasuk pengetahuan remaja Referensi
tentang perilaku berisiko hasil
penelitian menunjukkan bahwa KIE Alligood, Martha Raile. (2014). Nursing
mempengaruhi pengetahuan remaja Theorist and Their Work. Eight
tentang perilaku berisiko seksual Edition. United States.
pranikah pada remaja dengan nilai p Amrillah, A.A., Prasetyaningrum, J.
value = 0.000 (p<0.05). (2007). Hubungan Antara
Pengetahuan Seksualitas dan
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat Kualitas Komunikasi Orang Tua
disarankan remaja di sekolah dapat – Anak dengan Perilaku Seksual
dilibatkan dalam kegiatan edukasi Pranikah. Indigeneous, 7(4). 45-
teman sebaya untuk mencegah peilaku 50.
berisiko, selain itu guru dapat Aulia, E. (2014). Peran dan fungsi
membantu siswa-siswi melalui perawat komunitas sebagai
bimbingan konseling untuk pendidik. Februari 6, 2017. Diakses
mendapatkan: pemahaman agama, dari https://groups.google.com
kesehatan reproduksi dan dampak dari
Jurnal Keperawatan dan Kebidanan ISSN: 2089-1172 (Media Cetak)
Vol. 8, No 1, pp. 33-43 42