PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU 2022 LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode
Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi Praktik ini dilaksanakan di SD Negeri 08 Lebong. Sekolah dasar
yang berada di desa Tambang Saweak Kecamatan Pinang Belapis Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu. Sekolah ini berada di daerah pedesaan dengan jarak sekitar 15 km dari pusat kabupaten. Lingkup Pendidikan Lingkup pendidikan yang menjadi objek aksi adalah sekolah dasar. Siswa yang ada pada lingkup pendidikan ini berusia 7-12 tahun. Adapun pelaksanaan praktik difokuskan pada siswa kelas VI yang berusia 10-12 tahun dengan jumlah 13 siswa. Sesuai dengan karakterisiknya siswa pada usia ini berada pada tahap operasional konkret dan operasional formal. Pada tahap Operasional konkret pengetahuan diterima dengan mudah melalui media-media konkret dan semi konkret. Sedangkan tahap Operasional formal siswa telah bisa mengabstraksi pembelajaran secara sederhana. Tujuan yang ingin 1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung dicapai Campuran Pecahan Melalui model Pembelajaran Problem Based Learning di Kelas VI SDN 08 Lebong 2. Menciptakan pembelajaran yang efektif dengan menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi. Penulis David Bilklinton, S.Pd. Tanggal Praktik dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober 2022 Situasi: 1. Kondisi yang menjadi latar belakang masalah Kondisi yang menjadi Berdasarkan observasi, pengalaman mengajar, serta latar belakang wawancara kepada kepala sekolah dan teman sejawat, masalah, mengapa beberapa kondisi yang melatar belakangi pelaksanaan praktik ini penting praktik ini adalah: untuk dibagikan, apa a. Hasil belajar siswa yang rendah yang menjadi peran Rendahnya motivasi belajar ini ditunjukkan dengan dan tanggung jawab 1) Banyak siswa kurang bersemangat dan tampak lesu anda dalam praktik dalam mengikuti pembelajaran ini. 2) Siswa mengantuk saat pembelajaran berlangsung 3) Kurang terjadi interaksi dalam pembelajaran Menurut Wlodkowski (Munawaroh, 2019:66) serta diperkuat hasil wawancara kepada kepala sekolah dan teman sejawat, beberapa faktor penyebab rendahnya motivasi belajar siswa adalah: 1) Siswa kurang terlibat dalam proses pembelajaran 2) Guru kurang menerapkan pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa 3) Model dan media pembelajaran yang digunakan guru kurang sesuai dengan karakteristik siswa dan materi pelajaran 4) Guru kurang konsisten memberikan motivasi belajar kepada siswa. 5) Pembelajaran masih berpusat pada guru b. Kesulitan siswa memahami materi pelajaran Masalah ini ditunjukkan oleh beberapa hal, diantaranya: 1) Siswa membutuhkan penjelasan berulang-ulang untuk memahami materi pelajaran 2) Siswa cepat lupa dengan materi pelajaran yang dipelajari Berdasarkan ekpslorasi penyebab masalah, Awang (2015:108) menyimpulkan beberapa faktor internal dan eksternal penyebab kesulitan siswa memahami materi pelajaran: 1) Motivasi belajar siswa rendah 2) Model pembelajaran yang digunakan guru kurang tepat 3) Media pembelajaran yang digunakan guru belum menarik dan bervariasi. 4) Guru kurang melakukan pembimbingan kepada siswa selama pembelajaran Faktor-faktor tersebut juga relevan dengan pendapat kepala sekolah dan teman sejawat yang didampaikan melalui wawancara.
2. Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?
Beberapa pertimbangan/alasan praktik ini penting untuk dibagikan: a. Permasalahan yang penulis alami juga dialami oleh sebagian besar guru lainnya. b. Praktik ini dapat menjadi motivasi dan pembelajaran bagi saya secara pribadi dan dapat menjadi motivasi bagi guru lain untuk mencipkatan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan. c. Praktik ini dapat menjadi referensi dan inspirasi bagi guru dalam mengatasi permasalahan yang terkait.
3. Apa yang menjadi peran dan tanggungjawab penulis
dalam praktik? Tujuan pembelajaran pada hakikatnya adalah memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, sehingga tujuan instruksional pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Terkait permasalahan dan penyebab yang ditemukan, penulis dalam praktik ini berperan dan bertanggungjawab sebagai guru. Dalam menjalankan peran dan tanggungjawabnya sebagai guru, penulis harus memiliki standar kompetensi guru. a. Kompetensi Pedagogik Kompetensi ini merupakan kemampuan guru mengelola pembelajaran. Dalam kompetensi ini guru harus mampu memahami karakteristik siswa, menguasai berbagai teori belajar dan penerapannya, mengaktifkan siswa dalam pembelajaran, serta mampu melakukan evaluasi pembelajaran yang autentik. b. Kompetensi Kepribadian Kompetensi ini merupakan kemampuan guru dalam menjadi teladan serta mengembangkan kepribadian siswa yang baik. Dalam hal ini seorang guru harus memiliki kepribadian yang stabil, memiliki etos kerja, arif dan terbuka, berwibawa serta berakhlak mulia. c. Kompetensi Profesional Kompetensi ini merupakan kemampuan guru secara teknis dalam mengembangkan materi pembelajaran. Dalam hal ini, guru harus memahami kompetensi inti, dasar, serta indikator pembelajaran. Guru harus mampu menguasai dan mengembangkan materi secara kreatif dan terstruktur, serta dapat memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. d. Kompetensi Sosial Kompetensi ini merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi secara efektif dengan siswa, tenaga kependidikan, orang tua/wali siswa, dan masyarakat sekitar. Seorang guru harus mampu beradaptasi, berkomunikasi, berkolaborasi, serta bertindak objektif.
Kompetensi tersebut harus dipahami dan dilaksanakan
guru secara dinamis. Salah satunya adalah sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan abad 21. Pada pembelajaran abad 21, guru harus mampu menjadi seseorang yang mempesona bagi siswa. Mempesona memiliki arti bahwa seorang guru harus mampu memberikan inspirasi bagi siswa melalui perannya. Bentuk pelaksanaan ini dapat berupa penggunaan media- media pembelajaran yang menarik dan berbasis TIK. Dalam hal ini guru dapat memanfaatkan internet dan teknologi lain sebagai sumber belajar. Sehingga guru juga menerapkan pendekatan pembelajaran TPACK. Selain itu, guru juga dapat menerapkan model-model pembelajaran inovatif abad 21. Pada praktik ini, penulis menerapkan model Project Based Learning dan Problem Based Learning. Tantangan : 1. Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai Apa saja yang menjadi tujuan? tantangan untuk Berdasarkan situasi yang telah dijabarkan di atas, kondisi mencapai tujuan yang menjadi tantangan dalam praktik ini dapat dilihat dari tersebut? Siapa saja beberapa aspek, yaitu: yang terlibat, a. Siswa Keadaan siswa yang memiliki motivasi dan kemampuan memahami materi pelajaran yang rendah menjadi tantangan penulis untuk melaksanakaan praktik. b. Guru Kompetensi guru yang belum terlalu optimal menjadi tantangan khusus bagi penulis. Misalnya kurangnya pemahaman guru tentang model dan media pembelajaran, serta rendahnya kemampuan guru dalam menggunakan TIK dalam pembelajaran. Sebagai salah satu guru yang ada, penulis harus mampu memperbaiki permasalahan guru, sehingga dapat memotivasi serta menjadi contoh bagi semua guru yang ada di sekolah. c. Sarana dan prasarana Tantangan ini ditunjukkan masih kurangnya sarana dan prasarana yang ada di sekolah, seperti kondisi kelas yang kurang kondusif, keterbatasan jaringan internet, serta aliran listrik yang tidak stabil. d. Lingkungan Tantangan pada aspek lingkungan dapat dilihat dari keadaan geografis yang memiliki akses jalan yang belum maksimal serta jauh dari keramaian. Selain itu, keadaan lingkungan sosiokultural dengan mayoritas masyarakat bekerja sebagai buruh tani dan memiliki pendidikan menengah ke bawah menjadi aspek tantangan tersendiri dalam mendukung kelancaran pendidikan siswa di lingkungan luar sekolah.
2. Siapa saja yang terlibat?
Berkaitan dengan tantangan serta pelaksanaan praktik ini, tokoh atau subjek yang terlibat meliputi: a) Guru Guru dalam mengahadapi tantangan ini berperan sebagai subjek sentral. Guru menjadi peran kunci dalam menjalankan roda pendidikan agar berjalan maksimal. Melalui berbagai tindakan dan strategi guru akan mampu meminimalisir permasalahan dan tantangan yang terjadi. b) Kepala sekolah Sebagai pemangku kebijakan di sekolah, kepala sekolah memiliki hak penuh dalam mengawasi, mengontrol, serta memberikan bimbingan terhadap elemen sekolah. Salah satunya adalah dalam melakukan supervisi kepada guru. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kompetensi setiap guru. c) Siswa Siswa dalam hal ini merupakan objek pendidikan. Keterlibatannya meliputi semua aktivitas pembelajaran. Tujuan pembelajaran akan mudah dan maksimal tercapai apabila didukung oleh keterlibatan siswa yang maksimal juga dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan. d) Orangtua siswa Keterlibatan orangtua dalam hal ini meliputi pengawasan dan bimbingan siswa selama di luar jam sekolah, terutama dalam kelurga. Selain itu, orangtua juga berperan sebagai partner sekolah dalam mengembangkan siswa melalui komunikasi interaktif kepada guru atau pihak sekolah. Aksi : 1. Langkah-langkah apa saja yang dilakukan untuk Langkah-langkah apa mengahadapi tantangan? yang dilakukan untuk Dalam menghadapi masalah dan tantangan di atas, langkah- menghadapi langkah yang penulis lakukan adalah: tantangan tersebut/ a. Melakukan eksplorasi alternatif solusi strategi apa yang Kegiatan eksplorasi alternatif solusi ini penulis lakukan digunakan/ untuk mencari solusi terbaik yang akan dilakukan dalam bagaimana prosesnya, mengahadapi masalah yang ditemukan. Hal ini dilakukan siapa saja yang dengan cara mencari pendapat pakar dari berbagai terlibat / Apa saja sumber/referensi. Selain itu, alternatif solusi juga sumber daya atau didapatkan dari hasil wawancara kepada kepala sekolah materi yang dan teman sejawat. diperlukan untuk b. Menentukan solusi melaksanakan strategi Dari beberapa pilihan solusi yang didapat pada eksplorasi, ini penulis menentukan solusi yang paling tepat untuk dilakukan sesuai dengan akar permasalahan yang ditemukan dari kajian teori dan wawancara. c. Membuat rencana aksi dan rencana evaluasi Langkah selanjutnya yang penulis lakukan adalah mebuat rencana aksi dan rencana evaluasi. Rencana aksi dilakukan dengan merancang perangkat pembelajaran sesuai dengan solusi yang telah dipilih. Perangkat pembelajaran ini meliputi: Silabus, RPP, LKPD, Penilaian, Bahan Ajar, dan Media Pembelajaran. Setelah merancang rencana aksi, penulis juga membuat rencana evaluasi yang akan digunakan untuk melihat keefektifan pelaksanaan solusi.
2. Strategi apa yang digunakan?
Strategi yang digunakan dalam mengahadapi tantangan ini adalah dengan menerapkan solusi yang telah didapatkan melalui eksplorasi sesuai dengan rencana aksi yang dirancang. Solusi yang didapatkan untuk menghadapi tantangan kurangnya motivasi belajar siswa dan kesulitan siswa memahami materi pelajaran adalah dengan mengunakan media pembelajaran dan menerapkan model pembelajaran inovatif. 1) Penggunaan media pembelajaran Iriawan (2022:14) menjelaskan bahwa jenis-jenis media berdasarkan bentuknya, media pembelajaran terdiri dari: a) Media visual Media visual merupakan media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indera penglihatan yang terdiri atas media yang dapat diproyeksikan baik diam maupun gerak dan media yang tidak dapat diproyeksikan. Contoh media visual seperti: gambar, poster, diagram, handout, powerpoint, peta konsep, bagan, peta, multimedia b) Media audio Media audio merupakan media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif atau hanya dapat didengar yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didik untuk mempelajari materi pembelajaran. Contoh media audio ini adalah program kaset suara, CD audio, dan program radio. c) Media audio-visual Media audio-visual merupakan media kombinasi audio dan visual atau biasa disebut media pandang-dengar. Media ini lebih kompleks dibanding jenis media visual dan media audio karena keberadaan visual dan audio dapat saling melengkapi untuk memudahkan peserta didik dalam menguasai materi pembelajaran. Contoh media audio-visual di antaranya video pembelajaran dan video multimedia interaktif yang melibatkan interaksi antara peserta didik dengan media tersebut
Berdasarkan eksplorasi terhadap jenis-jenis media
tersebut, media yang relevan adalah: a) Media visual berbentuk gambar yang ditampilkan melalui proyektor. Menurut Leinrich, dkk dalam Mirnawati (2020:104), penggunaan media gambar (visual) dalam pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan: (1) Kelebihan Mudah dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran karena praktis Harga relatif murah Cara memperolehnya mudah Dapat menerjemahkan konsep atau gagasan Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu Bersifat konkrit (2) Kelemahan Tidak dapat digunakan dalam kelompok atau kelas besar Hanya bersifat dua dimensi Tidak dapat memperlihatkan pola gerak
b) Media audio visual yang berbentuk video pembelajaran
atau animasi dan ditayangkan melalui proyektor dan bantuan speaker. Fitria (2014:60) menjelaskan beberapa kelebihan kelemahan media pembelajaran Audi-Visual, yakni: (1) Kelebihan Dapat digunakan untuk klasikal. Dapat digunakan seketika. Dapat digunakan secara berulang. Dapat menyajikan materi secara fisik tidak dapat bicara ke dalam kelas. Dapat menyajikan objek yang bersifat bahaya. Dapat menyajikan objek secara detail. Didak memerlukan ruang gelap. Dapat di perlambat dan dipercepat. Dapat menyajikan gambar dan suara. (2) Kelemahan Sukar untuk dapat direvisi. Relatif mahal. Memerlukan keahlian khusus. Peralatan harus lengkap.
2) Penerapan model pembelajaran inovatif
Pujiriyanto (2019:1) menjelaskan beberapa model pembelajaran abad 21, diantaranya: a) Discovery Learning b) Pembelajaran berbasis proyek c) Pembelajaran berbasis masalah dan penyelidikan d) Belajar berdasarkan pengalaman sendiri e) Pembelajaran kontekstual
Dari pendapat pakar terkait jenis-jenis model
pembelajaran inovatif di atas, model pembelajaran yang digunakan penulis sebagai strategi mengahadapi tantangan adalah: a) Model pembelajaran Project Based Learning. Proyek memiliki target tertentu dalam bentuk produk dan peserta didik merencanakan cara untuk mencapai target dengan dipandu oleh pertanyaan menantang. Ngalimun (2014:197) menjabarkan beberapa kelebihan dan kelemahan model pembelajaran Project Based Learning, yaitu: (1) Kelebihan Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa Siswa akan lebih tekun dan tertantang untuk mencapai proyek Meningkatkan kemampuan kolaborasi siswa Meningkatkan keterampilan mengelola sumber Memberikan pengalaman mengorganisasi proyek (2) Kelemahan Membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikan proyek Membutuhkan lebih banyak biaya Membutuhkan perlengkapan dan fasilitas yang memadai Kehawatiran dominasi siswa yang aktif dalam kelompok.
b) Model pembelajaran Problem Based Learning. Belajar
berdasarkan masalah dengan solusi “open ended”, melalui penelusuran dan penyelidikan sehingga dapat ditemukan banyak solusi masalah. Menurut Sanjaya dalam Nuraini (2017: 372), beberapa kelebihan dan kelemahan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) adalah: (1) Kelebihan Siswa dapat lebih memahami materi pelajaran Menantang siswa mendapat pengalaman baru Aktivitas pembelajaran dapat meningkat Dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengenal dunia nyata (2) Kelemahan Siswa pesimis mampu memecahkan masalah Membutuhkan waktu dan persiapan untuk keberhasilan
3. Bagaimana proses, siapa saja yang terlibat?
Proses pelaksanaan strategi dilakukan dalam bentuk kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran ini dilakukan sesuai dengan rancangan perangkat pembelajaran yang disusun penulis. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dalam 2 siklus. Siklus pertama dilakukan pada tanggal 31 Agustus 2022. Pembelajaran yang dilaksanakan adalah tema 2 subtema 3 pembelajaran 3 dengan muatan mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia. Sedangkan siklus 2 dilaksanakn pada tanggal 16 September 2022. Pembelajaran yang dilaksanakan adalah tema 3 subtema 2 pembelajaran 4 dengan muatan pelajaran PPKn dan Bahasa Indonesia. Selama proses pembelajaran, penulis menggunakan media visual dan media audio visual sebagai alat bantu pembelajaran. Proses pada siklus 1, pembelajaran dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Project Based Learning. Kegiatan pembelajaran diawali dengan kegiatan pendahuluan dengan kegiatan : menyapa, memberi salam dan menanyakan kabar, berdoa, mengecek kehadiran, penanaman nilai nasionalisme, literasi, apersepsi, menyampaikan tujuan, manfaat dan aktivitas pembelajaran. Kemudian dilanjutkan ke kegiatan inti. Beberapa kegiatan yang dilakukan pada kegiatan ini: 1) Fase 1 menentukan pertanyaan mendasar. Telah dilaksanakan dengan cara memberikan pertanyaan mendasar melalui pengamatan gambar dan media audio visual yang ditayangkan pada proyektor. 2) Fase 2 mendesain perencanaan proyek. Telah dilakukan dengan siswa mengerjakan LKPD kegiatan 2 terkait alat dan bahan serta Langkah-langkah pembuatan proyek. 3) Fase 3 Menyusun jadwal. Telah dilakukan dengan cara guru dan siswa menentukan durasi pembuatan proyek, pembagian alat dan bahan, serta mulai membuat proyek 4) Fase 4 Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek. Telah dilakukan dengan cara membimbing, mengawasi, serta membantu siswa dalam melakukan pembuatan proyek. 5) Fase 5 menguji hasil. Telah dilakukan berupa kegiatan pameran dan penilaian terhadap hasil proyek setiap kelompok. 6) Fase 6 mengevaluasi hasil proyek. Telah dilakukan dengan cara melakukan refleksi, memantapkan, serta menyimpulkan hasil pembuatan proyek.
Selanjutnya dilaksanakan kegiatan penutup
pembelajaran yaitu kegiatan yaitu merefleksi dan menyimpulkan pembelajaran, menyampaikan kegaiatan remedial dan pengayaan, menjelaskan aktivitas selanjutnya, operasi semut, ice breaking, berdoa, dan kegiatan numerasi. Pada saat pembelajaran berlangsung siswa telah menunjukkan sikap 4 C, yaitu Communication, Collaboration, Critical Thinking, dan Creativity. Communication ditunjukkan dengan sikap berkomunikasi dan berinteraksi dengan guru ataupun sesama siswa. Collaboration ditunjukkan dengan sikap bekerja sama siswa dalam menyelesaikan LKPD dan pembuatan proyek. Critical Thinking dilakukan dengan aktif menanggapi dan menjawab pertanyaan yang diajukan. Adapun Creativity ditunjukkan pada saat penulisan jawaban pada LKPD serta membuat proyek dan melakukan pameran. Proses pada siklus 2, pembelajaran dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning. Kegiatan pembelajaran diawali dengan kegiatan pendahuluan yaitu menyapa, memberi salam dan menanyakan kabar, berdoa, mengecek kehadiran, penanaman nilai nasionalisme, literasi, apersepsi, menyampaikan tujuan, manfaat dan aktivitas pembelajaran. Pada kegiatan inti pembelajaran dilakukan sesuai dengan sintaks model pembelajaran yang terdiri dari 5 fase. 1) Fase 1 Orientasi siswa pada masalah. Tahap ini telah dilaksanakan dengan cara mengorientasi siswa pada permasalahan yang relevan dengan materi dan kehidupan sehari-hari siswa melalui pengamatan gambar dan media audio visual yang ditayangkan pada proyektor. Selain itu, pada tahap ini juga dilakukan proses pendalaman materi melalui penjelasan materi dan tanyajawab. 2) Fase 2 Mengorganisasi siswa untuk belajar. Tahap ini telah dilakukan dengan guru menjelaskan kegiatan pemecahan masalah, membagi siswa menjadi beberapa kelompok, serta pemberian LKPD. 3) Fase 3 Membimbing penyelidikan individual atau kelompok. Tahap ini telah dilakukan dengan cara siswa melakukan penyelidikan data dan informasi bersama kelompok, selama kegiatan ini guru memberikan bimbingan. 4) Fase 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya . Tahap ini telah dilakukan dengan cara melanjutkan kegiatan pada tahapan sebelumnya dengan menuliskan hasil pemecahan masalah pada LKPD dan dilanjutkan siswa mempresentasikan hasilnya secara bergiliran. Pada tahap ini guru aktif memberikan tanggapan dan apresiasi terhadap hasil kegiatan siswa. 5) Fase 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Tahap ini telah dilakukan dengan cara guru membimbing siswa menyimpulkan kegiatan pemecahan masalah, memantapkan materi sesuai masalah, serta memberikan lembar evaluasi
Selanjutnya dilaksanakan kegiatan penutup
pembelajaran. Pada kegiatan ini dilakukan kegiatan yaitu merefleksi dan menyimpulkan pembelajaran, menyampaikan kegiatan remedial dan pengayaan, menjelaskan aktivitas selanjutnya, kegiatan numerasi, operasi semut, ice breaking, dan berdoa. Pada saat pembelajaran berlangsung siswa telah menunjukkan sikap 4 C, yaitu Communication, Collaboration, Critical Thinking, dan Creativity. Communication ditunjukkan dengan sikap berkomunikasi dan berinteraksi dengan guru ataupun sesama siswa. Collaboration ditunjukkan dengan sikap bekerja sama siswa dalam menyelesaikan LKPD dan pemecahan masalah. Critical Thinking dilakukan dengan aktif menanggapi dan menjawab pertanyaan yang diajukan. Adapun Creativity ditunjukkan pada saat penulisan jawaban pada LKPD.
Ketika pelaksanaan pembelajaran berlangsung baik
siklus 1 atapun siklus 2, guru selalu aktif melakukan penilaian pembelajaran, salah satunya penilaian proses. Penilaian proses ini guru lajukan untuk mengamati sikap dan perkembangan siswa pada saat berdiskusi. Selain itu, penilaian ini juga dapat melihat kegiatan siswa bersama kelompok. Dalam proses pelaksanaan praktik ini, pihak yang terlibat meliputi guru dan siswa. Guru berperan sebagai pendidik yang berusaha melaksanakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Selama proses pembelajaran guru aktif menjadi fasilitator, membimbing, mengawasi, serta memberikan bantuan kepada siswa ketika mengalami kesulitan. Adapun siswa memiliki peran sebagai peserta didik yang memiliki keaktifan selama pembelajaran.
4. Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan?
Dalam pelaksanaan praktik ini, terdapat beberapa sumber daya atau materi yang menjadi penunjang keberhasilan praktik. Diantaranya: a. Media pembelajaran, meliputi laptop, proyektor, dan materi sebagai konten media. b. Jaringan internet yang berguna dalam mencari referensi dan materi pebelajaran. c. Modul dan artikel yang juga digunakan sebagai referensi untuk mengembangkan materi ajar serta sumber belajar. d. Ketersediaan listrik yang menjadi sumber energi dalam menggunakan media pembelajaran Refleksi Hasil dan 1. Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dampak dilakukan? Bagaimana dampak Pelaksanaan praktik yang dilakukan dengan meneggunakan dari aksi dari media pembelajaran serta menerapkan model pembelajaran Langkah-langkah yang inovatif memiliki damapk positif terhadap permasalahan dan dilakukan? Apakah tantangan yang penulis hadapi. hasilnya efektif? Atau a. Penggunaan media pembelajaran tidak efektif? Penggunaan media pembelajaran visual dan audio visual Mengapa? Bagaimana yang dilakukan penulis dalam proses pembelajaran respon orang lain memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi terkait dengan siswa. Melalui media pembelajaran ini siswa lebih strategi yang termotivasi mengikuti pembelajaran. Selain itu, dilakukan, Apa yang penggunaan media pembelajaran ini juga memudahkan menjadi faktor siswa dalam memahami materi pelajaran. keberhasilan atau b. Penerapan model pembelajaran inovatif ketidakberhasilan dari Penerapan model pembelajaran inovatif yaitu model strategi yang Project Based Learning dan Problem Based Learning juga dilakukan? Apa memberikan dampak yang sesuai dengan harapan pembelajaran dari penulis. Selama proses pembelajaran siswa tampak keseluruhan proses antusias dan semangat dalam melaksanakan semua tersebut sintaks model pembelajaran.
2. Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa?
Secara keseluruhan, hasil pelaksanaan pembelajaran ini sudah efektif. Hal ini karena berdasarkan hasil pengamatan selama pembelajaran serta analisis terhadap hasil evaluasi pembelajaran. a. Motivasi belajar siswa Keefektifan pembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar dilihat dari hasil pengamatan guru terhadapaltivitas siswa selama pembelajaran. Selama pembelajaran siswa menunjukkan keaktifan dan antusias terhadap pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan bertanya, menjawab, menanggapi pertanyaan yang diberikan. Siswa juga menunjukkan keaktifan dalam berdiskusi bersama kelompok. b. Kemampuan memahami materi pelajaran Kemampuan memahami materi pelajaran dapat diketahui dari hasil belajar siswa yang amat baik sesuai analisis evaluasi pembelajaran. Selain itu, berdasarkan artefak penilaian belajar, siswa menunjukkan keterampilan yang amat baik dalam menyelesaikan tugas proyek dan pemecahan masalah.
3. Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi
yang dilakukan? Secara menyeluruh, semua pihak atau elemen terkait menunjukkan respon yang baik terhadap hasil pelaksanaan praktik yang dilakukan. a. Siswa Respon siswa yang paling tampak ditunjukkan saat proses pembelajaran dan refleksi kegiatan pembelajaran. Keaktifan siswa selama pembelajaran menunjukkan respon yang baik bagi siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan. Hal ini juga didukung saat guru melakukan refleksi pembelajaran semua siswa merasa puas dan senang dengan proses pembelajaran yang telah diikuti. b. Teman sejawat Teman sejawat juga memberikan respon yang baik terhadap proses pembelajaran yang dilakukan. Hal ini ditunjukkan dengan antusias teman sejawat bertanya tentang proses pembelajaran yang dilakukan serta memberikan bantuan selama penulis melakukan praktik. c. Kepala sekolah Kepala seklah memberikan apresiasi yang tinggi terhadap proses pelaksanaan praktik. Keterlibatan kepala sekolah sebagai pengamat melalui zoom meeting memberikan ruang bagi kepala sekolah untuk mengamati proses pembelajaran berlangsung. Kepala sekolah menberikan pujian dan harapan kapada penulis agar dapat melaksanakan pembelajaran serupa pada waktu-waktu berikutnya. d. Orangtua Respon orangtua siswa juga baik terhadap proses pelaksanaan praktik. Respon ini tampak dari dukungan orangtua kepada siswa, misalnya pada saat proyek semua siswa membawa alat yang sesuai dengan yang diinstruksikan.
4. Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau
ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Faktor yang menjadi penentu keberhasilan strategi ini meliputi: a. Guru dan kepala sekolah Faktor penentu utama adalah guru yaitu penulis sendiri. Kemampuan dan kesiapan penulis sebagai guru dalam merancang pelaksanaan praktik sangat menentukan keberhasilan strategi yang dilakukan. Guru harus benar- benar memiliki dan mampu menerapkan kompetensi- kompetensi yang dimiliki. Selain itu, sebagai pemangku kebijakan kepala sekolah juga menjadi penentu keberhasilan strategi. Dukungan, izin, serta bantuan yang diberikan kepala sekolah menjadi pelaksanaan strategi lancar. b. Siswa dan orangtua siswa Antusias siswa dalam mengikuti dan melaksanakan pembelajaran sangat mempengaruhi keberhasilan tujuan yang diharapkan. Selain itu, juga perlu dukungan dari orangtua siswa dalam memberikan dukungan dan bimbingan kepada siswa selama di luar jam sekolah. c. Sarana dan prasarana Keberadaan sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan strategi memberikan pengaruh terhadap keberhasilan strategi. Sarana dan prasarana berupa laptop, proyektor, dan media menjadi salah satu kunci keberhasilan pembelajaran.
5. Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut ?
Pembelajaran yang dapat penulis ambil dari keseluruhan proses ini adalah bagaimana pentingnya peran seorang guru dalam memajukan pendidikan. Ditangan seorang guru tergenggam banyak masa depan setiap siswa. Kemampuan guru dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran akan sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan tujuan yang ingin dicapai.