Anda di halaman 1dari 14

LEMBAR KERJA 3.

PENYUSUNAN BEST PRACTICES

DISUSUN OLEH:

DAVID BILKLINTON
NO UKG. 201900971884

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
LK 3.1 Menyusun Best Practices

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode


Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam
Pembelajaran

Lokasi Praktik ini dilaksanakan di SD Negeri 08 Lebong. Sekolah dasar


yang berada di desa Tambang Saweak Kecamatan Pinang
Belapis Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu. Sekolah ini
berada di daerah pedesaan dengan jarak sekitar 15 km dari
pusat kabupaten.
Lingkup Pendidikan Lingkup pendidikan yang menjadi objek aksi adalah sekolah
dasar. Siswa yang ada pada lingkup pendidikan ini berusia 7-12
tahun. Adapun pelaksanaan praktik difokuskan pada siswa kelas
VI yang berusia 10-12 tahun dengan jumlah 13 siswa. Sesuai
dengan karakterisiknya siswa pada usia ini berada pada tahap
operasional konkret dan operasional formal. Pada tahap
Operasional konkret pengetahuan diterima dengan mudah
melalui media-media konkret dan semi konkret. Sedangkan
tahap Operasional formal siswa telah bisa mengabstraksi
pembelajaran secara sederhana.
Tujuan yang ingin 1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung
dicapai Campuran Pecahan Melalui model Pembelajaran Problem
Based Learning di Kelas VI SDN 08 Lebong
2. Menciptakan pembelajaran yang efektif dengan
menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan
materi.
Penulis David Bilklinton, S.Pd.
Tanggal Praktik dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober 2022
Situasi: 1. Kondisi yang menjadi latar belakang masalah
Kondisi yang menjadi Berdasarkan observasi, pengalaman mengajar, serta
latar belakang wawancara kepada kepala sekolah dan teman sejawat,
masalah, mengapa beberapa kondisi yang melatar belakangi pelaksanaan
praktik ini penting praktik ini adalah:
untuk dibagikan, apa a. Hasil belajar siswa yang rendah
yang menjadi peran Rendahnya motivasi belajar ini ditunjukkan dengan
dan tanggung jawab 1) Banyak siswa kurang bersemangat dan tampak lesu
anda dalam praktik dalam mengikuti pembelajaran
ini. 2) Siswa mengantuk saat pembelajaran berlangsung
3) Kurang terjadi interaksi dalam pembelajaran
Menurut Wlodkowski (Munawaroh, 2019:66) serta
diperkuat hasil wawancara kepada kepala sekolah dan
teman sejawat, beberapa faktor penyebab rendahnya
motivasi belajar siswa adalah:
1) Siswa kurang terlibat dalam proses pembelajaran
2) Guru kurang menerapkan pembelajaran yang dapat
mengaktifkan siswa
3) Model dan media pembelajaran yang digunakan guru
kurang sesuai dengan karakteristik siswa dan materi
pelajaran
4) Guru kurang konsisten memberikan motivasi belajar
kepada siswa.
5) Pembelajaran masih berpusat pada guru
b. Kesulitan siswa memahami materi pelajaran
Masalah ini ditunjukkan oleh beberapa hal, diantaranya:
1) Siswa membutuhkan penjelasan berulang-ulang untuk
memahami materi pelajaran
2) Siswa cepat lupa dengan materi pelajaran yang
dipelajari
Berdasarkan ekpslorasi penyebab masalah, Awang
(2015:108) menyimpulkan beberapa faktor internal dan
eksternal penyebab kesulitan siswa memahami materi
pelajaran:
1) Motivasi belajar siswa rendah
2) Model pembelajaran yang digunakan guru kurang tepat
3) Media pembelajaran yang digunakan guru belum
menarik dan bervariasi.
4) Guru kurang melakukan pembimbingan kepada siswa
selama pembelajaran
Faktor-faktor tersebut juga relevan dengan pendapat
kepala sekolah dan teman sejawat yang didampaikan
melalui wawancara.

2. Mengapa praktik ini penting untuk dibagikan?


Beberapa pertimbangan/alasan praktik ini penting untuk
dibagikan:
a. Permasalahan yang penulis alami juga dialami oleh
sebagian besar guru lainnya.
b. Praktik ini dapat menjadi motivasi dan pembelajaran bagi
saya secara pribadi dan dapat menjadi motivasi bagi guru
lain untuk mencipkatan pembelajaran yang kreatif dan
menyenangkan.
c. Praktik ini dapat menjadi referensi dan inspirasi bagi guru
dalam mengatasi permasalahan yang terkait.

3. Apa yang menjadi peran dan tanggungjawab penulis


dalam praktik?
Tujuan pembelajaran pada hakikatnya adalah memberikan
pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, sehingga
tujuan instruksional pembelajaran dapat tercapai secara
maksimal. Terkait permasalahan dan penyebab yang
ditemukan, penulis dalam praktik ini berperan dan
bertanggungjawab sebagai guru. Dalam menjalankan peran
dan tanggungjawabnya sebagai guru, penulis harus memiliki
standar kompetensi guru.
a. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi ini merupakan kemampuan guru mengelola
pembelajaran. Dalam kompetensi ini guru harus mampu
memahami karakteristik siswa, menguasai berbagai teori
belajar dan penerapannya, mengaktifkan siswa dalam
pembelajaran, serta mampu melakukan evaluasi
pembelajaran yang autentik.
b. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi ini merupakan kemampuan guru dalam
menjadi teladan serta mengembangkan kepribadian siswa
yang baik. Dalam hal ini seorang guru harus memiliki
kepribadian yang stabil, memiliki etos kerja, arif dan
terbuka, berwibawa serta berakhlak mulia.
c. Kompetensi Profesional
Kompetensi ini merupakan kemampuan guru secara
teknis dalam mengembangkan materi pembelajaran.
Dalam hal ini, guru harus memahami kompetensi inti,
dasar, serta indikator pembelajaran. Guru harus mampu
menguasai dan mengembangkan materi secara kreatif dan
terstruktur, serta dapat memanfaatkan teknologi dalam
pembelajaran.
d. Kompetensi Sosial
Kompetensi ini merupakan kemampuan guru untuk
berkomunikasi secara efektif dengan siswa, tenaga
kependidikan, orang tua/wali siswa, dan masyarakat
sekitar. Seorang guru harus mampu beradaptasi,
berkomunikasi, berkolaborasi, serta bertindak objektif.

Kompetensi tersebut harus dipahami dan dilaksanakan


guru secara dinamis. Salah satunya adalah sesuai dengan
perkembangan dunia pendidikan abad 21. Pada
pembelajaran abad 21, guru harus mampu menjadi
seseorang yang mempesona bagi siswa. Mempesona
memiliki arti bahwa seorang guru harus mampu
memberikan inspirasi bagi siswa melalui perannya.
Bentuk pelaksanaan ini dapat berupa penggunaan media-
media pembelajaran yang menarik dan berbasis TIK.
Dalam hal ini guru dapat memanfaatkan internet dan
teknologi lain sebagai sumber belajar. Sehingga guru juga
menerapkan pendekatan pembelajaran TPACK. Selain itu,
guru juga dapat menerapkan model-model pembelajaran
inovatif abad 21. Pada praktik ini, penulis menerapkan
model Project Based Learning dan Problem Based Learning.
Tantangan : 1. Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai
Apa saja yang menjadi tujuan?
tantangan untuk Berdasarkan situasi yang telah dijabarkan di atas, kondisi
mencapai tujuan yang menjadi tantangan dalam praktik ini dapat dilihat dari
tersebut? Siapa saja beberapa aspek, yaitu:
yang terlibat, a. Siswa
Keadaan siswa yang memiliki motivasi dan kemampuan
memahami materi pelajaran yang rendah menjadi
tantangan penulis untuk melaksanakaan praktik.
b. Guru
Kompetensi guru yang belum terlalu optimal menjadi
tantangan khusus bagi penulis. Misalnya kurangnya
pemahaman guru tentang model dan media pembelajaran,
serta rendahnya kemampuan guru dalam menggunakan
TIK dalam pembelajaran. Sebagai salah satu guru yang
ada, penulis harus mampu memperbaiki permasalahan
guru, sehingga dapat memotivasi serta menjadi contoh
bagi semua guru yang ada di sekolah.
c. Sarana dan prasarana
Tantangan ini ditunjukkan masih kurangnya sarana dan
prasarana yang ada di sekolah, seperti kondisi kelas yang
kurang kondusif, keterbatasan jaringan internet, serta
aliran listrik yang tidak stabil.
d. Lingkungan
Tantangan pada aspek lingkungan dapat dilihat dari
keadaan geografis yang memiliki akses jalan yang belum
maksimal serta jauh dari keramaian. Selain itu, keadaan
lingkungan sosiokultural dengan mayoritas masyarakat
bekerja sebagai buruh tani dan memiliki pendidikan
menengah ke bawah menjadi aspek tantangan tersendiri
dalam mendukung kelancaran pendidikan siswa di
lingkungan luar sekolah.

2. Siapa saja yang terlibat?


Berkaitan dengan tantangan serta pelaksanaan praktik ini,
tokoh atau subjek yang terlibat meliputi:
a) Guru
Guru dalam mengahadapi tantangan ini berperan sebagai
subjek sentral. Guru menjadi peran kunci dalam
menjalankan roda pendidikan agar berjalan maksimal.
Melalui berbagai tindakan dan strategi guru akan mampu
meminimalisir permasalahan dan tantangan yang terjadi.
b) Kepala sekolah
Sebagai pemangku kebijakan di sekolah, kepala sekolah
memiliki hak penuh dalam mengawasi, mengontrol, serta
memberikan bimbingan terhadap elemen sekolah. Salah
satunya adalah dalam melakukan supervisi kepada guru.
Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kompetensi
setiap guru.
c) Siswa
Siswa dalam hal ini merupakan objek pendidikan.
Keterlibatannya meliputi semua aktivitas pembelajaran.
Tujuan pembelajaran akan mudah dan maksimal tercapai
apabila didukung oleh keterlibatan siswa yang maksimal
juga dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan.
d) Orangtua siswa
Keterlibatan orangtua dalam hal ini meliputi pengawasan
dan bimbingan siswa selama di luar jam sekolah, terutama
dalam kelurga. Selain itu, orangtua juga berperan sebagai
partner sekolah dalam mengembangkan siswa melalui
komunikasi interaktif kepada guru atau pihak sekolah.
Aksi : 1. Langkah-langkah apa saja yang dilakukan untuk
Langkah-langkah apa mengahadapi tantangan?
yang dilakukan untuk Dalam menghadapi masalah dan tantangan di atas, langkah-
menghadapi langkah yang penulis lakukan adalah:
tantangan tersebut/ a. Melakukan eksplorasi alternatif solusi
strategi apa yang Kegiatan eksplorasi alternatif solusi ini penulis lakukan
digunakan/ untuk mencari solusi terbaik yang akan dilakukan dalam
bagaimana prosesnya, mengahadapi masalah yang ditemukan. Hal ini dilakukan
siapa saja yang dengan cara mencari pendapat pakar dari berbagai
terlibat / Apa saja sumber/referensi. Selain itu, alternatif solusi juga
sumber daya atau didapatkan dari hasil wawancara kepada kepala sekolah
materi yang dan teman sejawat.
diperlukan untuk b. Menentukan solusi
melaksanakan strategi Dari beberapa pilihan solusi yang didapat pada eksplorasi,
ini penulis menentukan solusi yang paling tepat untuk
dilakukan sesuai dengan akar permasalahan yang
ditemukan dari kajian teori dan wawancara.
c. Membuat rencana aksi dan rencana evaluasi
Langkah selanjutnya yang penulis lakukan adalah mebuat
rencana aksi dan rencana evaluasi. Rencana aksi dilakukan
dengan merancang perangkat pembelajaran sesuai dengan
solusi yang telah dipilih. Perangkat pembelajaran ini
meliputi: Silabus, RPP, LKPD, Penilaian, Bahan Ajar, dan
Media Pembelajaran. Setelah merancang rencana aksi,
penulis juga membuat rencana evaluasi yang akan
digunakan untuk melihat keefektifan pelaksanaan solusi.

2. Strategi apa yang digunakan?


Strategi yang digunakan dalam mengahadapi tantangan ini
adalah dengan menerapkan solusi yang telah didapatkan
melalui eksplorasi sesuai dengan rencana aksi yang
dirancang. Solusi yang didapatkan untuk menghadapi
tantangan kurangnya motivasi belajar siswa dan kesulitan
siswa memahami materi pelajaran adalah dengan
mengunakan media pembelajaran dan menerapkan model
pembelajaran inovatif.
1) Penggunaan media pembelajaran
Iriawan (2022:14) menjelaskan bahwa jenis-jenis media
berdasarkan bentuknya, media pembelajaran terdiri dari:
a) Media visual
Media visual merupakan media yang hanya dapat
dilihat dengan menggunakan indera penglihatan yang
terdiri atas media yang dapat diproyeksikan baik diam
maupun gerak dan media yang tidak dapat
diproyeksikan. Contoh media visual seperti: gambar,
poster, diagram, handout, powerpoint, peta konsep,
bagan, peta, multimedia
b) Media audio
Media audio merupakan media yang mengandung
pesan dalam bentuk auditif atau hanya dapat didengar
yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian,
dan kemauan peserta didik untuk mempelajari materi
pembelajaran. Contoh media audio ini adalah program
kaset suara, CD audio, dan program radio.
c) Media audio-visual
Media audio-visual merupakan media kombinasi audio
dan visual atau biasa disebut media pandang-dengar.
Media ini lebih kompleks dibanding jenis media visual
dan media audio karena keberadaan visual dan audio
dapat saling melengkapi untuk memudahkan peserta
didik dalam menguasai materi pembelajaran. Contoh
media audio-visual di antaranya video pembelajaran
dan video multimedia interaktif yang melibatkan
interaksi antara peserta didik dengan media tersebut

Berdasarkan eksplorasi terhadap jenis-jenis media


tersebut, media yang relevan adalah:
a) Media visual berbentuk gambar yang ditampilkan
melalui proyektor.
Menurut Leinrich, dkk dalam Mirnawati (2020:104),
penggunaan media gambar (visual) dalam
pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan:
(1) Kelebihan
 Mudah dimanfaatkan dalam kegiatan
pembelajaran karena praktis
 Harga relatif murah
 Cara memperolehnya mudah
 Dapat menerjemahkan konsep atau gagasan
 Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu
 Bersifat konkrit
(2) Kelemahan
 Tidak dapat digunakan dalam kelompok atau
kelas besar
 Hanya bersifat dua dimensi
 Tidak dapat memperlihatkan pola gerak

b) Media audio visual yang berbentuk video pembelajaran


atau animasi dan ditayangkan melalui proyektor dan
bantuan speaker.
Fitria (2014:60) menjelaskan beberapa kelebihan
kelemahan media pembelajaran Audi-Visual, yakni:
(1) Kelebihan
 Dapat digunakan untuk klasikal.
 Dapat digunakan seketika.
 Dapat digunakan secara berulang.
 Dapat menyajikan materi secara fisik tidak dapat
bicara ke dalam kelas.
 Dapat menyajikan objek yang bersifat bahaya.
 Dapat menyajikan objek secara detail.
 Didak memerlukan ruang gelap.
 Dapat di perlambat dan dipercepat.
 Dapat menyajikan gambar dan suara.
(2) Kelemahan
 Sukar untuk dapat direvisi.
 Relatif mahal.
 Memerlukan keahlian khusus.
 Peralatan harus lengkap.

2) Penerapan model pembelajaran inovatif


Pujiriyanto (2019:1) menjelaskan beberapa model
pembelajaran abad 21, diantaranya:
a) Discovery Learning
b) Pembelajaran berbasis proyek
c) Pembelajaran berbasis masalah dan penyelidikan
d) Belajar berdasarkan pengalaman sendiri
e) Pembelajaran kontekstual

Dari pendapat pakar terkait jenis-jenis model


pembelajaran inovatif di atas, model pembelajaran yang
digunakan penulis sebagai strategi mengahadapi
tantangan adalah:
a) Model pembelajaran Project Based Learning. Proyek
memiliki target tertentu dalam bentuk produk dan
peserta didik merencanakan cara untuk mencapai
target dengan dipandu oleh pertanyaan menantang.
Ngalimun (2014:197) menjabarkan beberapa kelebihan
dan kelemahan model pembelajaran Project Based
Learning, yaitu:
(1) Kelebihan
 Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
 Siswa akan lebih tekun dan tertantang untuk
mencapai proyek
 Meningkatkan kemampuan kolaborasi siswa
 Meningkatkan keterampilan mengelola sumber
 Memberikan pengalaman mengorganisasi
proyek
(2) Kelemahan
 Membutuhkan lebih banyak waktu untuk
menyelesaikan proyek
 Membutuhkan lebih banyak biaya
 Membutuhkan perlengkapan dan fasilitas yang
memadai
 Kehawatiran dominasi siswa yang aktif dalam
kelompok.

b) Model pembelajaran Problem Based Learning. Belajar


berdasarkan masalah dengan solusi “open ended”,
melalui penelusuran dan penyelidikan sehingga dapat
ditemukan banyak solusi masalah.
Menurut Sanjaya dalam Nuraini (2017: 372), beberapa
kelebihan dan kelemahan model pembelajaran berbasis
masalah (PBL) adalah:
(1) Kelebihan
 Siswa dapat lebih memahami materi pelajaran
 Menantang siswa mendapat pengalaman baru
 Aktivitas pembelajaran dapat meningkat
 Dapat mengembangkan kemampuan berpikir
kritis
 Memberikan kesempatan pada siswa untuk
mengenal dunia nyata
(2) Kelemahan
 Siswa pesimis mampu memecahkan masalah
 Membutuhkan waktu dan persiapan untuk
keberhasilan

3. Bagaimana proses, siapa saja yang terlibat?


Proses pelaksanaan strategi dilakukan dalam bentuk
kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran ini dilakukan
sesuai dengan rancangan perangkat pembelajaran yang
disusun penulis. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dalam
2 siklus. Siklus pertama dilakukan pada tanggal 31 Agustus
2022. Pembelajaran yang dilaksanakan adalah tema 2
subtema 3 pembelajaran 3 dengan muatan mata pelajaran
IPA dan Bahasa Indonesia. Sedangkan siklus 2 dilaksanakn
pada tanggal 16 September 2022. Pembelajaran yang
dilaksanakan adalah tema 3 subtema 2 pembelajaran 4
dengan muatan pelajaran PPKn dan Bahasa Indonesia.
Selama proses pembelajaran, penulis menggunakan media
visual dan media audio visual sebagai alat bantu
pembelajaran.
Proses pada siklus 1, pembelajaran dilakukan dengan
menerapkan model pembelajaran Project Based Learning.
Kegiatan pembelajaran diawali dengan kegiatan
pendahuluan dengan kegiatan : menyapa, memberi salam
dan menanyakan kabar, berdoa, mengecek kehadiran,
penanaman nilai nasionalisme, literasi, apersepsi,
menyampaikan tujuan, manfaat dan aktivitas pembelajaran.
Kemudian dilanjutkan ke kegiatan inti. Beberapa
kegiatan yang dilakukan pada kegiatan ini:
1) Fase 1 menentukan pertanyaan mendasar. Telah
dilaksanakan dengan cara memberikan pertanyaan
mendasar melalui pengamatan gambar dan media audio
visual yang ditayangkan pada proyektor.
2) Fase 2 mendesain perencanaan proyek. Telah dilakukan
dengan siswa mengerjakan LKPD kegiatan 2 terkait alat
dan bahan serta Langkah-langkah pembuatan proyek.
3) Fase 3 Menyusun jadwal. Telah dilakukan dengan cara
guru dan siswa menentukan durasi pembuatan proyek,
pembagian alat dan bahan, serta mulai membuat proyek
4) Fase 4 Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek.
Telah dilakukan dengan cara membimbing, mengawasi,
serta membantu siswa dalam melakukan pembuatan
proyek.
5) Fase 5 menguji hasil. Telah dilakukan berupa kegiatan
pameran dan penilaian terhadap hasil proyek setiap
kelompok.
6) Fase 6 mengevaluasi hasil proyek. Telah dilakukan
dengan cara melakukan refleksi, memantapkan, serta
menyimpulkan hasil pembuatan proyek.

Selanjutnya dilaksanakan kegiatan penutup


pembelajaran yaitu kegiatan yaitu merefleksi dan
menyimpulkan pembelajaran, menyampaikan kegaiatan
remedial dan pengayaan, menjelaskan aktivitas selanjutnya,
operasi semut, ice breaking, berdoa, dan kegiatan numerasi.
Pada saat pembelajaran berlangsung siswa telah
menunjukkan sikap 4 C, yaitu Communication, Collaboration,
Critical Thinking, dan Creativity. Communication ditunjukkan
dengan sikap berkomunikasi dan berinteraksi dengan guru
ataupun sesama siswa. Collaboration ditunjukkan dengan
sikap bekerja sama siswa dalam menyelesaikan LKPD dan
pembuatan proyek. Critical Thinking dilakukan dengan aktif
menanggapi dan menjawab pertanyaan yang diajukan.
Adapun Creativity ditunjukkan pada saat penulisan jawaban
pada LKPD serta membuat proyek dan melakukan pameran.
Proses pada siklus 2, pembelajaran dilakukan dengan
menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning.
Kegiatan pembelajaran diawali dengan kegiatan
pendahuluan yaitu menyapa, memberi salam dan
menanyakan kabar, berdoa, mengecek kehadiran,
penanaman nilai nasionalisme, literasi, apersepsi,
menyampaikan tujuan, manfaat dan aktivitas pembelajaran.
Pada kegiatan inti pembelajaran dilakukan sesuai
dengan sintaks model pembelajaran yang terdiri dari 5 fase.
1) Fase 1 Orientasi siswa pada masalah. Tahap ini telah
dilaksanakan dengan cara mengorientasi siswa pada
permasalahan yang relevan dengan materi dan
kehidupan sehari-hari siswa melalui pengamatan gambar
dan media audio visual yang ditayangkan pada
proyektor. Selain itu, pada tahap ini juga dilakukan
proses pendalaman materi melalui penjelasan materi dan
tanyajawab.
2) Fase 2 Mengorganisasi siswa untuk belajar. Tahap ini
telah dilakukan dengan guru menjelaskan kegiatan
pemecahan masalah, membagi siswa menjadi beberapa
kelompok, serta pemberian LKPD.
3) Fase 3 Membimbing penyelidikan individual atau
kelompok. Tahap ini telah dilakukan dengan cara siswa
melakukan penyelidikan data dan informasi bersama
kelompok, selama kegiatan ini guru memberikan
bimbingan.
4) Fase 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya .
Tahap ini telah dilakukan dengan cara melanjutkan
kegiatan pada tahapan sebelumnya dengan menuliskan
hasil pemecahan masalah pada LKPD dan dilanjutkan
siswa mempresentasikan hasilnya secara bergiliran. Pada
tahap ini guru aktif memberikan tanggapan dan apresiasi
terhadap hasil kegiatan siswa.
5) Fase 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan
masalah. Tahap ini telah dilakukan dengan cara guru
membimbing siswa menyimpulkan kegiatan pemecahan
masalah, memantapkan materi sesuai masalah, serta
memberikan lembar evaluasi

Selanjutnya dilaksanakan kegiatan penutup


pembelajaran. Pada kegiatan ini dilakukan kegiatan yaitu
merefleksi dan menyimpulkan pembelajaran, menyampaikan
kegiatan remedial dan pengayaan, menjelaskan aktivitas
selanjutnya, kegiatan numerasi, operasi semut, ice breaking,
dan berdoa.
Pada saat pembelajaran berlangsung siswa telah
menunjukkan sikap 4 C, yaitu Communication, Collaboration,
Critical Thinking, dan Creativity. Communication ditunjukkan
dengan sikap berkomunikasi dan berinteraksi dengan guru
ataupun sesama siswa. Collaboration ditunjukkan dengan
sikap bekerja sama siswa dalam menyelesaikan LKPD dan
pemecahan masalah. Critical Thinking dilakukan dengan aktif
menanggapi dan menjawab pertanyaan yang diajukan.
Adapun Creativity ditunjukkan pada saat penulisan jawaban
pada LKPD.

Ketika pelaksanaan pembelajaran berlangsung baik


siklus 1 atapun siklus 2, guru selalu aktif melakukan
penilaian pembelajaran, salah satunya penilaian proses.
Penilaian proses ini guru lajukan untuk mengamati sikap dan
perkembangan siswa pada saat berdiskusi. Selain itu,
penilaian ini juga dapat melihat kegiatan siswa bersama
kelompok.
Dalam proses pelaksanaan praktik ini, pihak yang
terlibat meliputi guru dan siswa. Guru berperan sebagai
pendidik yang berusaha melaksanakan pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan. Selama proses pembelajaran
guru aktif menjadi fasilitator, membimbing, mengawasi, serta
memberikan bantuan kepada siswa ketika mengalami
kesulitan. Adapun siswa memiliki peran sebagai peserta
didik yang memiliki keaktifan selama pembelajaran.

4. Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan?


Dalam pelaksanaan praktik ini, terdapat beberapa sumber
daya atau materi yang menjadi penunjang keberhasilan
praktik. Diantaranya:
a. Media pembelajaran, meliputi laptop, proyektor, dan
materi sebagai konten media.
b. Jaringan internet yang berguna dalam mencari referensi
dan materi pebelajaran.
c. Modul dan artikel yang juga digunakan sebagai referensi
untuk mengembangkan materi ajar serta sumber belajar.
d. Ketersediaan listrik yang menjadi sumber energi dalam
menggunakan media pembelajaran
Refleksi Hasil dan 1. Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang
dampak dilakukan?
Bagaimana dampak Pelaksanaan praktik yang dilakukan dengan meneggunakan
dari aksi dari media pembelajaran serta menerapkan model pembelajaran
Langkah-langkah yang inovatif memiliki damapk positif terhadap permasalahan dan
dilakukan? Apakah tantangan yang penulis hadapi.
hasilnya efektif? Atau a. Penggunaan media pembelajaran
tidak efektif? Penggunaan media pembelajaran visual dan audio visual
Mengapa? Bagaimana yang dilakukan penulis dalam proses pembelajaran
respon orang lain memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi
terkait dengan siswa. Melalui media pembelajaran ini siswa lebih
strategi yang termotivasi mengikuti pembelajaran. Selain itu,
dilakukan, Apa yang penggunaan media pembelajaran ini juga memudahkan
menjadi faktor siswa dalam memahami materi pelajaran.
keberhasilan atau b. Penerapan model pembelajaran inovatif
ketidakberhasilan dari Penerapan model pembelajaran inovatif yaitu model
strategi yang Project Based Learning dan Problem Based Learning juga
dilakukan? Apa memberikan dampak yang sesuai dengan harapan
pembelajaran dari penulis. Selama proses pembelajaran siswa tampak
keseluruhan proses antusias dan semangat dalam melaksanakan semua
tersebut sintaks model pembelajaran.

2. Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa?


Secara keseluruhan, hasil pelaksanaan pembelajaran ini
sudah efektif. Hal ini karena berdasarkan hasil pengamatan
selama pembelajaran serta analisis terhadap hasil evaluasi
pembelajaran.
a. Motivasi belajar siswa
Keefektifan pembelajaran dalam meningkatkan motivasi
belajar dilihat dari hasil pengamatan guru
terhadapaltivitas siswa selama pembelajaran. Selama
pembelajaran siswa menunjukkan keaktifan dan antusias
terhadap pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan
bertanya, menjawab, menanggapi pertanyaan yang
diberikan. Siswa juga menunjukkan keaktifan dalam
berdiskusi bersama kelompok.
b. Kemampuan memahami materi pelajaran
Kemampuan memahami materi pelajaran dapat diketahui
dari hasil belajar siswa yang amat baik sesuai analisis
evaluasi pembelajaran. Selain itu, berdasarkan artefak
penilaian belajar, siswa menunjukkan keterampilan yang
amat baik dalam menyelesaikan tugas proyek dan
pemecahan masalah.

3. Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi


yang dilakukan?
Secara menyeluruh, semua pihak atau elemen terkait
menunjukkan respon yang baik terhadap hasil pelaksanaan
praktik yang dilakukan.
a. Siswa
Respon siswa yang paling tampak ditunjukkan saat
proses pembelajaran dan refleksi kegiatan pembelajaran.
Keaktifan siswa selama pembelajaran menunjukkan
respon yang baik bagi siswa terhadap pembelajaran yang
dilakukan. Hal ini juga didukung saat guru melakukan
refleksi pembelajaran semua siswa merasa puas dan
senang dengan proses pembelajaran yang telah diikuti.
b. Teman sejawat
Teman sejawat juga memberikan respon yang baik
terhadap proses pembelajaran yang dilakukan. Hal ini
ditunjukkan dengan antusias teman sejawat bertanya
tentang proses pembelajaran yang dilakukan serta
memberikan bantuan selama penulis melakukan praktik.
c. Kepala sekolah
Kepala seklah memberikan apresiasi yang tinggi terhadap
proses pelaksanaan praktik. Keterlibatan kepala sekolah
sebagai pengamat melalui zoom meeting memberikan
ruang bagi kepala sekolah untuk mengamati proses
pembelajaran berlangsung. Kepala sekolah menberikan
pujian dan harapan kapada penulis agar dapat
melaksanakan pembelajaran serupa pada waktu-waktu
berikutnya.
d. Orangtua
Respon orangtua siswa juga baik terhadap proses
pelaksanaan praktik. Respon ini tampak dari dukungan
orangtua kepada siswa, misalnya pada saat proyek semua
siswa membawa alat yang sesuai dengan yang
diinstruksikan.

4. Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau


ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?
Faktor yang menjadi penentu keberhasilan strategi ini
meliputi:
a. Guru dan kepala sekolah
Faktor penentu utama adalah guru yaitu penulis sendiri.
Kemampuan dan kesiapan penulis sebagai guru dalam
merancang pelaksanaan praktik sangat menentukan
keberhasilan strategi yang dilakukan. Guru harus benar-
benar memiliki dan mampu menerapkan kompetensi-
kompetensi yang dimiliki. Selain itu, sebagai pemangku
kebijakan kepala sekolah juga menjadi penentu
keberhasilan strategi. Dukungan, izin, serta bantuan yang
diberikan kepala sekolah menjadi pelaksanaan strategi
lancar.
b. Siswa dan orangtua siswa
Antusias siswa dalam mengikuti dan melaksanakan
pembelajaran sangat mempengaruhi keberhasilan tujuan
yang diharapkan. Selain itu, juga perlu dukungan dari
orangtua siswa dalam memberikan dukungan dan
bimbingan kepada siswa selama di luar jam sekolah.
c. Sarana dan prasarana
Keberadaan sarana dan prasarana pendukung
pelaksanaan strategi memberikan pengaruh terhadap
keberhasilan strategi. Sarana dan prasarana berupa
laptop, proyektor, dan media menjadi salah satu kunci
keberhasilan pembelajaran.

5. Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut ?


Pembelajaran yang dapat penulis ambil dari keseluruhan
proses ini adalah bagaimana pentingnya peran seorang guru
dalam memajukan pendidikan. Ditangan seorang guru
tergenggam banyak masa depan setiap siswa. Kemampuan
guru dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi
proses pembelajaran akan sangat mempengaruhi tingkat
keberhasilan tujuan yang ingin dicapai.

Anda mungkin juga menyukai