Anda di halaman 1dari 22

PEMBELAJARAN IPS MI/SD

“Esensi Kurikulum IPS MI/SD”

Dosen Pengampu
Indira Septianty Ramadhan, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 3 :


Indah Cayani Futri (2011240094)
Messi Yulistina (2011240090)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAATI SUKARNO
BENGKULU
2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Segala puji dan syukur kita hanturkan atas kehadirat Allah SWT,
yang telah memberikan taufik dan hidayahNya. Sehingga kami dapat
menyusun makalah ini dengan tepat waktu .
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabatnya yang telah
membawa kita dari alam kebodohan menuju alam terang benderang
bercahayakan iman, islam, dan ihsan.
Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Guru Mata Kuliah
“Pembelajaran IPS MI/SD” yang telah mendukung kami hingga
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan belum
sempurna yang kami sampaikan, sehingga apabila ada kekurangan dalam
penulisan maupun materi, kami mohon saran dan kritiknya secara langsung
maupun tidak langsung, untuk kesempurnaan makalah ini.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Bengkulu, 21 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
A. Pengertian Kurikulum..................................................................................3
B. Fungsi Kurikulum........................................................................................4
C. Tujuan dan Ruang lingkup kurikulum IPS SD............................................5
D. Manfaat Pendidikan IPS SD........................................................................6
E. Perkembangan kurikulum IPS SD...............................................................6

BAB III PENUTUP.............................................................................................17


A. Kesimpulan..................................................................................................17
B. Saran.............................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran
yang diberikan sejak Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama
(SMP) berusaha memberikan wawasan secara komprehensif tentang peristiwa,
fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu-isu sosial. Berbagai
tradisi dalam ilmu sosial, termasuk konsep, teori, fakta, struktur, metode dan
penanaman nilai-nilai dalam ilmu sosial perlu dikemas secara pedagogis,
integratif dan komunikatif serta relevan dengan situasi dan kodisi yang terjadi
di lingkungan masyarakat.
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP, 2006)
menegaskan bahwa melalui mata pelajaran IPS peserta didik diarahkan untuk
dapat menjadi Warga Negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung
jawab serta warga dunia yang cinta damai. Fenomena kehidupan global di
masa mendatang yang penuh dengan tantangan, menuntut mata pelajaran IPS
dirancang dapat mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan
analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki masyarakat yang
dinamis.1
Selintas sejarah yang melatarbelakangi perkembangan kurikulum di
tanah air. Perkembangan kurikulum secara nasional tidak dapat dipisahkan
dari perkembangan pendidikan dari dulu hingga sekarang. Guru sebagai
fasilitator pembelajaran hendaknya memahami dengan jelas apa itu kurikulum,
peran serta fungsinya, karena kurikulum sangat penting dalam pembangunan
dan pelestarian suatu negara, dan dipandang sebagai alat yang paling ampuh
untuk membina generasi muda itu artinya bahwa kaitannya sangat erat dengan
masa depan bangsa.

1
Ali Sudin,Kurikulum dan Pembelajaran, Bandung : UPI Press, 2014, h 5

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang dihadapi yaitu:
1. Apakah pengertian kurikulum?
2. Apakah fungsi kurikulum?
3. Apa Tujuan dan Ruang lingkup kurikulum IPS SD ?
4. Apa manfaat pendidikan IPS SD ?
5. Bagaimana perkembangan kurikulum SD ?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian kurikulum
2. Untuk mengetahui fungsi kurikulum
3. Untuk mengetahui tujuan dan ruang lingkup kurikulum IPS SD
4. Untuk mengetahui manfaat pendidikan IPS SD
5. Untuk mengetahui perkembangan kurikulum SD

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum
Dari segi bahasa, kurikulum berasal dari bahasa Latin, curriculum
yang semula berarti a running course or race course, yaitu suatu jarak yang
harus ditempuh oleh pelari atau kereta dalam perlombaan, dari awal hingga
akhir. Selain itu kata kurikulum juga terdapat dalam bahasa
Prancis, courier yang artinya to run yang berarti berlari.
Menurut pandangan lama, kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran
yang harus ditempuh oleh murid untuk memperoleh ijazah. Sedangkan
menurut pandangan baru ialah kurikulum yaitu segala usaha dan kegiatan
sekolah untuk mempengaruhi anak belajar, baik didalam kelas, halaman
sekolah maupun di luar sekolah. Menurut UU RI No 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 19 Kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, tambahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan kurikulum
adalah serangkaian rencana pembelajaran mengenai mata pelajaran, metode
pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang di tempuh oleh siswa yang telah
di sesuaikan dengan jenjang pendidikan masing masing.2
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat penting
dalam pendidikan. Tanpa kurikulum, proses pendidikan tidak akan berjalan
mulus. Kurikulum diperlukan sebagai salah satu komponen untuk menentukan
tercapainya tujuan pendidikan. Di dalam kurikulum terangkum berbagai
kegiatan dan pola pengajaran yang dapat menentukan arah proses

2
Hamalik Oemar. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Aksara. 2011,
h 21

3
pembelajaran. Itulah sebabnya, menelaah dan mengkaji kurikulum merupakan
suatu kewajiban bagi guru.3
Dalam arti luas kurikulum dapat diartikan sesuatu yang dapat
mempengaruhi siswa, baik dalam lingkungan sekolah maupun luar sekolah.
Kurikulum haruslah direncanakan agar pengaruhnya terhadap siswa benar-
benar dapat diamati dan diukur hasilnya. Namun hasil-hasil belajar tersebut
haruslah sesuai dengan tujuan pendidikan yang diinginkan serta sesuai dengan
nilai-nilai yang dianut di dalam masyarakat, relevan dengan kebutuhan sosial
ekonomi dan budaya masyarakat juga minat, kebutuhan dan kemampuan
siswa itu sendiri.4

B. Fungsi Kurikulum
Menurut M. Ansyar dan H. Nurtain (Brahim, 2015:7); membagi fungsi
kurikulum menjadi enam fungsi yaitu :
1. Fungsi preventif, agar guru terhindar dari hal yang tidak sesuai dengan apa
yang telah ditetapkan
2. Fungsi korektif yaitu berfungsi sebagai rambu-rambu yang harus
dipedomani dalam memperbaiki pelaksanaan pendidikan yang
menyimpang dari rambu-rambu yang telah digariskan sebelumnya.
3. Fungsi konstruktif yaitu memberikan arah yang benar pada pelaksanaan
pendidikan
4. Fungsi penyedia dan pengembang agar siswa dapat memperoleh sejumlah
pengalaman baru yang dapat digunakan dalam mengarungi hidup
bermasyarakat.
5. Bagi administrator, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam
memberikan supervisi kepada guru dalam proses perencanaan.
6. Kurikulum juga berfungsi sebagai pedoman bagi guru untuk memperbaiki
suasana dan iklim belajar.5
3
Husni Mubarok, Dkk. Pengembangan Kurikulum. Semarang : UIN Walisongo Press,
2018, h 14
4
Ali Sudin,Kurikulum dan Pembelajaran, Bandung : UPI Press, 2014,h 35
5
Mohamad Ansyar, Kurikulum (Hakikat, Fondasi, Desain dan Pengembangn), Jakarta :
Kencana, 2017, h 24

4
C. Tujuan dan Ruang lingkup kurikulum IPS SD
Sama halnya tujuan dalam bidang-bidang yang lain, tujuan kurikulum
IPS bertumpu pada tujuan yang lebih tinggi. Secara hirarki, tujuan pendidikan
nasional pada tataran operasional dijabarkan dalam tujuan institusional tiap
jenis dan jenjang pendidikan. Selanjutnya pencapaian tujuan institusional ini
secara praktis dijabarkan dalam tujuan kurikuler atau tujuan mata pelajaran
pada setiap bidang studi dalam kurikulum, termasuk bidang studi IPS.
Akhirnya tujuan kurikuler secara praktis operasional dijabarkan dalam tujuan
instruksional atau tujuan pembelajaran. Sub bahasan ini dibatasi pada uraian
tujuan kurikuler bidang studi IPS. Tujuan kurikulum IPS yang harus dicapai
sekurang-kurangnya meliputi hal-hal berikut:
1. Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam
kehidupannya kelak di masyarakat.
2. Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi,
menganalisis   dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang
terjadi dalam kehidupan di masyarakat.
3. Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama
warga masyarakat dan berbagai bidang keilmuan serta bidang keahlian.
4. Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif dan
keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi
bagian dari kehidupan tersebut.
5. Membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan
dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan, masyarakat,
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ruang lingkup kurikulum IPS SD :
1. Manusia, tempat dan lingkungan
2. Waktu, keberlanjutan dan perubahan
3. Sistem sosial dan budaya

5
4. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan6

D. Manfaat Pendidikan IPS MI/SD


1. Pengalaman langsung apabila guru IPS memanfaatkan lingkungan alam
sekitar sebagai sumber belajar.
2. Kemampuan mengidentifikasi, menganalisis dan menyusun alternatif
pemecahan masalah sosial yang terjadi di masyarakat.
3. Kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat.
4. Kemampuan mengembangkan pengetahuan sebagai bekal untuk
melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi serta mempersiapkan
diri untuk terjun sebagai anggota masyarakat.

E. Perkembangan kurikulum IPS MI/SD


1. Kurikulum Rencana Pelajaran 1947-1968
Pada awal Indonesia merdeka tahun 1945, tiga tahun setelah itu yakni
tahun 1947 Indonesia baru memiliki kurikulum yang disebut dengan leer
plan atau rencana pelajaran. Tahun 1950 rencana pelajaran baru diterapkan
di sekolah-sekolah dan kemudian disempurnakan dalam kurikulum di
tahun 1952 dengan nama rencana pelajaran terurai. Tahun 1964 dan 1968
rencana pelajaran dikembangkan lebih luas dan diganti dengan istilah
rencana pendidikan kurikulum ini menggunakan konsep pancawardhana
yang digagas oleh presiden Soekarno.

No. Kurikulum Keterangan

1. Rencana Pelajaran a. Merupakan kurikulum pertama di


1947 Indonesia. Rencana pelajaran yang
disusun harus memperhatikan 1)
mengurangi pendidikan pikiran, 2)
menghubungkan isi pelajaran dengan

6
Sukmadinata Nana Syaodih. Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. 2010, h 31

6
kehidupan sehari-hari, 3) memberikan
perhatian kepada kesenian, 4)
meningkatkan pendidikan watak, 5)
meningkatkan pendidikan jasmani, 6)
meningkatkan kesadaran bernegara dan
bermasyarakat.
b. Istilah kurikulum belum digunakan.
Istilah yang digunakan adalah
perencanaan. unsur pokok kurikulum
adalah 1) daftar jam pelajaran atau
struktur program, 2) garis besar program
pengajaran.
c. Merupakan kurikulum dengan mata
pelajaran terpisah-pisah.

2. Rencana Pelajaran a. Lahirnya karena tuntutan UU. No. 4


1950 tahun 1950 tentang dasar-dasar
pendidikan dan pengajaran di sekolah.
b. Istilah kurikulum belum digunakan.
Istilah yang dipakai adalah rencana
pelajaran.
c. Kurikulum ini masih elatif sama dengan
rencana pelajaran 1947.

3. Rencana Pelajaran a. Merupakan penyempurnaan dari rencana


1958 pelajaran 1950.
b. Digunakan sampai dengan tahun 1964.

4. Rencana Pelajaran a. Merupakan penyempurnaan dari rencana


1964 pelajaran 1958.
b. Digunakan sampai tahun 1968.
c. Terdapat pembagian kelompok cipta,

7
rasa, karya dan krida.
d. Sistem pendidikan masa ini dikenal
dengan Sistem Panca Wardana atau
sistem lima aspek perkembangan yaitu
perkembangan moral, perkembangan
intelegensia, perkembangan
emosional/artistik, perkembangan
keprigelan dan perkembangan
jasmaniah.
e. Fokus kurikulum 1964 ini lebih
menekankan pada pengetahuan dan
kegiatan fungsional praktis.

5. Kurikulum 1968 a. Kurikulum terpadu pertama di Indonesia.


Beberapa mata pelajaran ilmu hayat,
ilmu alam dan sebagainya mengalami
fusi menjadi ilmu pengetahuan alam
(IPA).
b. Struktur program dibagi menjadi 1)
pembinaan jiwa pancasila, 2)
pengetahuan dasar, dan 3) kecakapan
khusus.
c. Kurikulum pada tingkatan SD 1968
dibagi menjadi tiga kelompok besar.
Pertama, kelompok pembinaan
Pancasila; pendidikan agama, pendidikan
kwarganegaraan, pendidikan bahasa
Indonesia, bahasa daerah dan olahraga.
Kedua, Kelompok pembinaan
pengetahuan dasar; berhitung, ilmu
pengetahuan alam, pendidikan kesenian,

8
pendidikan kesejahteraan keluarga
(termasuk ilmu kesehatan). Ketiga,
Kelompok kecakapan khusus; kejuruan
agragia (pertanian, peternakan,
perikanan), kejuruan teknik (pekerjaan
tangan/perbekalan), kejuruan
ketatalaksanaan/jasa (koperasi,
tabungan).Untuk program pengetahuan
dasar meliputi mata pelajaran 1)
berhitung, 2) IPA, 3) pedidikan kesenian,
4) pendidikan kesejahteraan keluarga.
d. Untuk pertama kalinya istilah kurikulum
dipakai di Indonesia.

2. Kurikulum 1975 -1994

No. Kurikulum Keterangan

1. Kurikulum 1975 a. Lahir sebagai tuntutan ketetapan MPR


No. IV/MPR 1973 tentang GBHN 1973,
dengan tujuan pendidikan membentuk
manusia Indonesia untuk pembangunan
nasional di berbagai bidang.
b. Struktur program untuk SD meliputi
bidang studi agama, pendidikan moral
pancasila, Bahasa Indonesia, IPS,
matematika, IPA, olahraga dan
kesehatan, kesenian dan keterampilan
khusus.

2. Kurikulum 1984 a. Kurikulum ini merupakan

9
penyempurnaan dari kurikulum 1975.
Oleh karena itu, kurikulum 1984 dikenal
juga sebagai kurikulum 1975 yang
disempurnakan.
b. Kurikulum 1984 mengusung “ Process
Skill Approach” . Dalam kurikulum ini
proses lebih menekankan pada proses
keterampilan.
c. Ada 4 aspek yang disempurnakan dalam
kurikulum 1984 yakni 1) pelaksanaan
PSPB 2) penyesuaian tujuan dan struktur
program kurikulum 3) pemilihan
kemampuan dasar serta keterpaduan dan
keserasian antara ranah kognitif, afektif
dan psikomotor 4) pelaksanaan pelajaran
berdasarkan kerundatan belajar yang
disesuaikan dengan kecepatan belajar
masing-masing peserta didik.

2. Kuirkulum 1994 a. Kurikulum 1994 merupakan


pelaksanaan amanat UU. No. 2 tahun
1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
b. Kurikulum 1994 dilaksanakan
berdasarkan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 060/U/1993 tanggal 25
Februari 1993.
c. Kurikulum 1994 berisi 3 lampiran 1)
landasan program dan pengembangan
kurikulum, 2) GBPP dan 3) pedoman
pelaksanaan kurikulum.

10
3. Kuikulum 2004 (KBK) dan 2006 (KTSP)

No. Kurikulum Ketarangan

1. Kurikulum 2004 a. Idieologi pendidikan yang dianut yaitu


liberalisme pendidikan agar tercipta
SDM yang cerdas, kompeten,
professional dan kompetitif.
b. Cenderung sentralisme pendidikan yaitu
kurikulum disusun oleh tim pusat secara
rinci, daerah atau sekolah hanya
melaksanakan.
c. Berbasis kompetensi terdiri atas SK,
KD, MP dan indikator pencapaian.
d. Ada penambahan mata pelajaran TIK
atau penggabungan mata pelajaran
kewarganegaraan dan pengetahuan
sosial di SD.
e. Beban belajar di SD/MI 26-32
jam/minggu. Lama belajar per satu jam
pelajaran yaitu 35 menit.
f. Guru membuat silabus atas dasar
kurikulum nasional dan RP/scenario
pembelajaran.
g. Prinsip pengembangan kurikulum yaitu
1) keimanan, budi pekerti luhur dan
nilai-nilai budaya 2) penguatan
integritas nasional 3) keseimbangan
etika, logika, estetika dan kinestetika 4)
kesamaan memperoleh kesempatan 5)

11
perkembangan pengetahuan dan
teknologi informasi 6) pengembangan
kecakapan hidup belajar sepanjang
hayat 7) berpusat pada anak 8)
pendekatan menyeluruh dan kemitraan
h. Pedoman pelaksanaan kurikulum
diantaranya: bahasa pengantar,
ekstrakurikuler, intrakurikuler,
remedial, pengayaan, akselerasi, BK,
nilai-nilai pancasila, budi pekerti,
tenaga kependidikan, sumber dan sarana
belajar, tahap pelaksanaan,
pengembangan silabus dan pengelolaan
kurikulum.
i. Tidak terdapat prinsip pelaksanaan
kurikulum.

2. Kurikulum 2006 a. Ideology pendidikan yang dianut yaitu


liberalism pendidikan agar terciptanya
SDM yang cerdas, kompeten,
professional dan kompetitif.
b. Cenderung desentralisme pendidikan
yaitu kerangka dasar kurikulum disusun
oleh tim pusat. Daerah dan sekolah
dapat mengembangkan lebih lanjut.
c. Berbasis kompetensi hanya terdiri atas
SK dan KD, komponen lainnya
dikembangkan oleh guru.
d. Penambahan mata pelajaran mulok dan
pengembangan diri untuk semua jenjang
sekolah dan ada pengurangan mata

12
pelajaran, misalnya TIK di SD.
e. Beban belajar SD/MI kelas 1 sampai 3:
27 jam perminggu dan kelas 4 sampai 6:
32 jam perminggu.
f. Guru harus membuat RPP.
g. Prinsip pengembangan kurikulum 1)
berpusat pada potensi, perkembangan,
kebutuhan dan kepentingan peserta didik
dan lingkungannya 2) beragam dan
terpadu 3) tanggap terhadap ilmu
pengetahuan , eknologi dan seni 4)
relevan dengan kebutuhan kehidupan 5)
menyeluruh dan berkesinambungan 6)
belajar sepanjang hayat 7) seimbang
antara kepentigan nasional dan
kepentingan daerah.
h. Prinsip pelaksanaan kurikulum
didasarkan pada potensi, perkembangan
dan kondisi peserta didik untuk
menguasai kompetensi yang berguna
bagi dirinya.
i. Tidak terdapat pedoman pelaksanaan
kurikulum seperti pada kurikulum 2004.
7

7
Brahim, Theresia K dkk. Pengetahuan Tentang Kurikulum Bagi Mahasiswa PGSD.
Jakarta: Suara GKYE Peduli Bangsa, 2015, h 14

13
4. Kurikulum 2013 MI/SD
Rancangan Kurikulum 2013 sangat jauh berbeda dengan
kurikulum-kurikulum sebelumnya. Ditinjau dari kurikulum sebelumnya
yaitu Kurikulum KTSP di SD terdapat 10 mata pelajaran namun pada
rancangan Kurikulum 2013 mata pelajaran SD dikurangi menjadi 6 mata
pelajaran. Pada Kurikulum 2013 IPS tidak terdaftar sebagai mata
pelajaran.
IPS di SD bukan dihilangkan atau dihapus namun IPS
diintegrasikan dengan mata pelajaran yang lain seperti B. Indonesia dan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang diajarkan secara terpadu
sesuai dengan tema yang dibahas, inilah yang dimaksud dengan tematik
integratif.
Menteri Pendidikan memberikan tiga alternatif pengintegrasian.
Pertama, nama pelajaran IPS sama sekali tidak dimunculkan, namun
muatannya muncul di pelajaran-pelajaran lain. Kedua, IPS dimunculkan
mulai kelas 4 SD sampai 6 SD. Ketiga, IPS akan dimunculkan sebagai
pelajaran tersendiri untuk kelas 5 dan 6 SD. Intinya, yang dihapuskan
adalah nama pelajarannya namun substansi pelajaran IPS tidak ada satu
pun yang dihilangkan.8

5. Kurikulum Merdeka MI/SD


Merdeka Belajar adalah program kebijakan baru Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) yang
dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Kabinet
Indonesia Maju, Esensi kemerdekaan berpikir, menurut Nadiem, harus
didahului oleh para guru sebelum mereka mengajarkannya pada siswa-
siswi. Nadiem menyebut, dalam kompetensi guru di level apa pun, tanpa
ada proses penerjemahan dari kompetensi dasar dan kurikulum yang ada,
maka tidak akan pernah ada pembelajaran yang terjadi. Pada tahun
mendatang, sistem pengajaran juga akan berubah dari yang awalnya

8
Sardjiyo, dkk. Pendidikan IPS di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. 2007., h 17

14
bernuansa di dalam kelas menjadi di luar kelas. Nuansa pembelajaran akan
lebih nyaman, karena murid dapat berdiskusi lebih dengan guru, belajar
dengan outing class, dan tidak hanya mendengarkan penjelasan guru,
tetapi lebih membentuk karakter peserta didik yang berani, mandiri, cerdik
dalam bergaul, beradab, sopan, berkompetensi, dan tidak hanya
mengandalkan sistem ranking yang menurut beberapa survei hanya
meresahkan anak dan orang tua saja, karena sebenarnya setiap anak
memiliki bakat dan kecerdasannya dalam bidang masing-masing.
Nantinya, akan terbentuk para pelajar yang siap kerja dan kompeten, serta
berbudi luhur di lingkungan masyarakat (Widya, 2020).
Konsep Merdeka Belajar ala Nadiem Makarim terdorong karena
keinginannya menciptakan suasana belajar yang bahagia tanpa dibebani
dengan pencapaian skor atau nilai tertentu. Pokok-pokok kebijakan
Kemendikbud RI tertuang dalam paparan Mendikbud RI di hadapan para
kepala dinas pendidikan provinsi, kabupaten/kota se-Indonesia, Jakarta,
pada 11 Desember 2019. Ada empat pokok kebijakan baru Kemendikbud
RI, yaitu:
Ujian Nasional (UN) akan digantikan oleh Asesmen Kompetensi
Minimum dan Survei Karakter. Asesmen ini menekankan kemampuan
penalaran literasi dan numerik yang didasarkan pada praktik terbaik tes
PISA. Berbeda dengan UN yang dilaksanakan di akhir jenjang pendidikan,
asesmen ini akan dilaksanakan di kelas 4, 8, dan 11. Hasilnya diharapkan
menjadi masukan bagi sekolah untuk memperbaiki proses pembelajaran
selanjutnya sebelum peserta didik menyelesaikan pendidikannya.
Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) akan diserahkan ke
sekolah. Menurut Kemendikbud, sekolah diberikan keleluasaan dalam
menentukan bentuk penilaian, seperti portofolio, karya tulis, atau bentuk
penugasan lainnya.
Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Menurut Nadiem Makarim, RPP cukup dibuat satu halaman saja. Melalui
penyederhanaan administrasi, diharapkan waktu guru dalam pembuatan

15
administrasi dapat dialihkan untuk kegiatan belajar dan peningkatan
kompetensi.
Dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB), sistem zonasi
diperluas (tidak termasuk daerah 3T). Bagi peserta didik yang melalui
jalur afirmasi dan prestasi, diberikan kesempatan yang lebih banyak dari
sistem PPDB. Pemerintah daerah diberikan kewenangan secara teknis
untuk menentukan daerah zonasi ini.9

9
Evi Hasim, penerapan kurikulum merdeka belajar, (Gorontalo : Universitas Gorontalo,
2021), h 69

16
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
kurikulum adalah serangkaian rencana pembelajaran mengenai mata
pelajaran, metode pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang di tempuh oleh
siswa yang telah di sesuaikan dengan jenjang pendidikan masing-masing.
Menurut M. Ansyar dan H. Nurtain membagi fungsi kurikulum
menjadi enam fungsi yaitu fungsi preventif, fungsi korektif, fungsi konstruktif,
fungsi penyedia, fungsi administrator.
Dari Kurikulum tahun 1975 sampai Kurikulum 2006 (KTSP)
kurikulum yang paling efisien adalah kurikulum 2006 (KTSP) yang
berorientasi pada sistem PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan
Menyenangkan) karena ditangan gurulah kurikulum ini dapat hidup dan
berkembang sebab pengembangan materi kurikulum akan baik apabila sesuai
dengan tingkat perkembangan nalar siswa, perbedaan perseorangan dan
kemampuan daya serap siswa, suasana pembelajaran yang kondusif, serta
sarana dan sumber belajar yang tersedia.
Untuk Kurikulum 2013, IPS di SD diintegrasikan dengan mata
pelajaran yang lain seperti B. Indonesia dan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan yang diajarkan secara terpadu sesuai dengan tema yang
dibahas. Intinya, yang dihapuskan adalah nama pelajarannya namun substansi
pelajaran IPS tidak ada satu pun yang dihilangkan.
Dan untuk sekarang kurikulum merdeka di sesuaikan lagi dengan mata
pelajaran masing-masing. Tidak di integrasikan terhadap mata pelajaran lain.
Sehingga dalam satu pembelajaran difokuskan. Kurikulum sekarang bisa
dikatakan hampir sama dengan kurikulum KTSP.

17
B. Saran
Perubahan  kurikulum dari tahun ke tahun mengalami perkembangan
namun  Sebagus apapun rancangan kurikulum tersebut jika pelaksanaannya
tidak berjalan dengan semestinya maka keberhasilan tujuan awal tidak akan
dicapai. Oleh karena itu untuk menjalankan Kurikulum Merdeka dengan
berhasil kita memerlukan guru yang benar-benar profesional. Sebelum
Kurikulum Merdeka diaplikasi kita harus mampu mempersiapkan guru baru
untuk menjalankan kurikulum baru tersebut. Para guru diberi sosialisasi dan
pelatihan mengenai kurikulum baru yang akan mereka jalankan. Ketika
pemerintah yakin bahwa gurunya sudah siap maka kurikulum baru pun baru
dapat diimplementasikan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Ali Sudin. 2014,Kurikulum dan Pembelajaran, Bandung : UPI Press,

Brahim, Theresia K dkk. 2015. Pengetahuan Tentang Kurikulum Bagi Mahasiswa


PGSD. Jakarta: Suara GKYE Peduli Bangsa,

Hamalik Oemar.2011. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT


Aksara.

Hasim,Evi penerapan kurikulum merdeka belajar, (Gorontalo : Universitas


Gorontalo, 2021), h 69

Husni Mubarok, Dkk.2018. Pengembangan Kurikulum. Semarang : UIN


Walisongo Press,

Mohamad Ansyar,2017. Kurikulum (Hakikat, Fondasi, Desain dan


Pengembangn), Jakarta : Kencana,.

Sardjiyo, dkk. 2017. Pendidikan IPS di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sukmadinata Nana Syaodih. 2010.  Pengembangan Kurikulum. Bandung:


PT Remaja Rosdakarya.

19

Anda mungkin juga menyukai