Naskah Publikasi
Oleh:
KHARISMA ISMI SABILLA
20012
1
NASKAH PUBLIKASI
Pembimbing
2
PENGARUH DBE (DEEP BREATHING EXERCISE) TERHADAP
PENURUNAN INTENSITAS NYERI DISMENORE PADA
REMAJA PUTRI DI DUKUH KLECO
NGARUM NGRAMPAL SRAGEN
Abstrak
Latar Belakang : Dismenore berasal dari Bahasa Yunani dys yang berarti sulit, nyeri, abnormal; meno,
yang berarti bulan; dan rhea, yang berarti aliran atau arus. Sehingga, dismenore didefinisikan sebagai
aliran menstruasi yang sulit (difficult menstrual flow) atau menstruasi yang nyeri (painful menstruation).
Dismenore dapat terjadi karena adanya kontraksi otot-otot rahim sehingga terasa nyeri di perut bagian
bawah. Dismenore dapat mengganggu aktivitas sehari-hari seperti bekerja, sekolah dan lain-lain. Total
jumlah kunjungan pasien dismenore di Puskesmas wilayah Kabupaten Sragen pada tahun 2015 terdapat
569 kasus. Oleh karena itu diperlukan intervensi DBE (Deep Breathing Exercise) untuk mengurangi
intensitas nyeri dismenore. Tujuan : Mengetahui Pengaruh DBE (Deep Breathing Exercise) Terhadap
Penurunan Intensitas Nyeri Dismenore Pada Remaja Putri Di Dukuh Kleco Ngarum Ngrampal Sragen.
Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, penelitian ini menggunakan desain
penelitian quasi experimental dengan one grup pretest-posttest. Analisa data yang digunakan
menggunakan uji wilcoxon. Cara pengambilan sampel dilakukan secara total sampling dengan jumlah
sampel sebanyak 30 responden remaja putri. Hasil penelitian : Sebelum melakukan DBE (Deep
Breathing Exercise) setengah lebih responden mengalami nyeri sedang yaitu ada 17 orang (56.7%).
Setelah dilakukan DBE (Deep Breathing Exercise) didapatakan data setengah lebih responden yang
mengalami penurunan intensitas nyeri yaitu menjadi nyeri ringan sebanyak 20 orang (66.7%). Analisa
bivariat menggunakan uji wilcoxon diketahui Asymp.Sig (2-tailed) nilai sig 0,000, nilai tersebut <0,05
maka bisa disimpulkan bahwa ada pengaruh DBE (Deep Breathing Exercise) terhadap penurunan
intensitas nyeri dismenore. Kesimpulan : Terdapat pengaruh DBE (Deep Breathing Exercise) terhadap
penurunan intensitas nyeri dismenore pada remaja putri di Dukuh Kleco Ngarum Ngrampal Sragen.
Abstract
Background: Dysmenorrhea comes from the Greek word dys which means difficult, painful, abnormal;
meno, meaning month; and rhea, meaning flow or current. Thus, dysmenorrhea is defined as difficult
menstrual flow or painful menstruation. Dysmenorrhea can occur due to contractions of the uterine
muscles so that you feel pain in the lower abdomen. Dysmenorrhea can interfere with daily activities
such as work, school and others. The total number of dysmenorrhea patient visits at the Health Center
in Sragen Regency in 2015 was 569 cases. Therefore, DBE (Deep Breathing Exercise) intervention is
needed to reduce the intensity of dysmenorrhea pain. Objective: To determine the effect of DBE (Deep
Breathing Exercise) on Reducing the Intensity of Dysmenorrhea Pain in Young Women in Kleco Ngarum
Ngrampal Hamlet, Sragen. Method: The type of research used is quantitative, this research uses a quasi-
experimental research design with one pretest-posttest group. Analysis of the data used using the
3
Wilcoxon test. The sampling method was carried out in total sampling with a total sample of 30 young
female respondents. Results of the study: Before doing DBE (Deep Breathing Exercise) more than half
of the respondents experienced moderate pain, namely there were 17 people (56.7%). After the DBE
(Deep Breathing Exercise) was carried out, it was found that more than half of the respondents
experienced a decrease in pain intensity, namely mild pain, as many as 20 people (66.7%). Bivariate
analysis using the Wilcoxon test found that Asymp.Sig (2-tailed) had a sig value of 0.000, the value was
<0.05, so it could be concluded that there was an effect of DBE (Deep Breathing Exercise) on reducing
dysmenorrhea pain intensity. Conclusion: There is an effect of DBE (Deep Breathing Exercise) on
reducing the intensity of dysmenorrhea pain in young women in Kleco Ngarum Ngrampal Sragen
hamlet.
Pendahuluan
Masa remaja merupakan masa mencapai 56%. Karena kejadian
peralihan antara masa anak-anak dismenore merupakan kejadian alamiah
menuju masa dewasa, pada awal masa yang terjadi setiap bulan pada wanita.
remaja akan mengalami berbagai Walaupun pada umumnya tidak
perubahan yang mencolok baik secara berbahaya, namun acapkali dirasa
fisik maupun psikis, tahap ini disebut mengganggu bagi wanita yang
dengan pubertas. Salah satu tanda mengalaminya (Fatmawati dkk, 2016).
pubertas pada remaja perempuan Berdasarkan data yang diperoleh
adalah menstruasi pertama kali atau dari Dinas Kesehatan Kabupaten
menarche (Musmiah dkk, 2019). Sragen, di Puskesmas wilayah
Dismenore merupakan nyeri perut Kabupaten Sragen pada tahun 2015,
bagian bawah yang terkadang rasa total jumlah kunjungan pasien
nyeri tersebut meluas hingga ke dismenore yaitu sebanyak terdapat 569
pinggang, punggung bagian bawah dan kasus (Aryani dkk, 2016). Salah satu
paha (Putinah, 2019). terapi yang dapat digunakan dalam
Angka kejadian dismenore pada mengurangi nyeri dismenore adalah
remaja di Asia adalah 74,5%. penggunaan kompres hangat dan
Sedangkan angka kejadian di Indonesia latihan napas dalam (deep breathing
adalah 55% (Setyowati, 2018). Angka exercise) (Karisma, 2018). DBE (Deep
kejadian dismenore di Jawa Tengah Breathing Exercise) mampu
4
merangsang tubuh untuk mengeluarkan nyeri sedang, dampaknya mereka tidak
opioid endogen sehingga terbentuk fokus dalam menjalani aktivitas sehari
sistem penekan nyeri yang akan – hari seperti bekerja, sekolah, dan
menurunkan dismenore. DBE (Deep belajar karena menahan nyeri
Breathing Exercise) yang mempunyai dismenore. Ada 14 orang yang
efek rileksasi juga dapat meningkatkan mengalami dismenore ringan, mereka
pembentukan endorphin dalam sistem masih bisa melakukan aktivitas sehari –
kontrol desenden. DBE (Deep hari dengan lancar. Dari hasil
Breathing Exercise) dapat membuat wawancara pada remaja putri di Dukuh
pasien lebih nyaman karena membuat Kleco Ngarum Ngrampal Sragen, 4
relaksasi otot (Trisnabari & Wahyuni, orang remaja putri mengatasi nyeri
2018). Penelitian Syafitri (2018), dengan tidur saja, 7 orang mengatasi
menyatakan bahwa seluruh responden nyeri dengan minum jamu kunyit, dan
mengalami penurunan intensitas nyeri 19 orang lainnya tidak melakukan
setelah diberikan intervensi relaksasi upaya penanganan, hanya ditahan dan
nafas dalam yang menggunakan durasi dibiarkan saja
intervensi selama 15 menit, pada menit Metode Penelitian
ke 15 seluruh responden mengatakan Jenis penelitian ini adalah
sudah merasa lebih baik dan rasa nyeri penelitian kuantitatif, penelitian ini
hilang, penurunan nyeri pada masing- menggunakan desain penelitian quasi
masing responden berada pada durasi experimental dengan one groups
dan tingkat nyeri yang berbeda-beda. pretest posttest, yaitu mengukur
Hasil studi pendahuluan yang intensitas nyeri dismenore remaja putri
dilakukan peneliti dengan metode sebelum dan setelah DBE (Deep
wawancara didapatkan remaja putri di Breathing Exercise) untuk
Dukuh Kleco Ngarum Ngrampal mengidentifikasi pengaruh penurunan
Sragen sebanyak 30 remaja putri intensitas nyeri dismenore pada remaja
mengalami dismenore. Ada 16 orang putri sebelum dan setelah dilakukan
yang mengalami dismenore dengan intervensi.
5
Hasil
Tabel 1 Karakteristik responden berdasarkan usia, pendidikan terakhir, pekerjaan,
menarche, dan lama haid
6
Berdasarkan tabel didapatkan orang (53.3%), usia haid pertama
data responden paling banyak berusia responden paling banyak terjadi pada
21 tahun yaitu ada 7 orang (23.3%), usia 11 tahun ada 8 orang (26.7%) dan
pendidikan terakhir responden paling usia 13 tahun ada 8 orang (26.7%), lama
banyak SMK yaitu ada 12 orang haid pada responden paling banyak
(40.0%), pekerjaan responden paling terjadi selama 7 hari yaitu ada 18 orang
banyak adalah pelajar yaitu ada 16 (60.0%).
Tabel 2 Intensitas nyeri sebelum dan sesudah DBE (Deep Breathing Exercise)
Intensitas nyeri Sebelum Sesudah intervensi
dismenore intervensi
F % F %
Tidak nyeri 0 0 6 20.0
Nyeri ringan 9 30.0 20 66.7
Nyeri sedang 17 56.7 3 10.0
Nyeri berat 3 10.0 1 3.3
Nyeri sangat 1 3.3 0 0
berat
Total 30 100 30 100
Sumber: hasil olah data responden di Dukuh Kleco Ngarum Ngrampal Sragen
Berdasarkan tabel intensitas intervensi Deep Breathing Exercise
nyeri dismenore sebelum intervensi responden banyak yang mengalami
Deep Breathing Exercise responden penurunan intensitas nyeri menjadi
paling banyak mengalami nyeri sedang nyeri ringan 20 orang (66.7%).
17 orang (56.7%). Setelah dilakukan
Tabel 3 Pengaruh DBE (Deep Breathing Exercise) terhadap penurunan intensitas nyeri
dismenore
Skala nyeri post DBE - Skala nyeri pre DBE
Z -4.868b
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on positive ranks.
Sumber: hasil olah data responden di Dukuh Kleco Ngarum Ngrampal Sragen
7
Berdasarkan hasil uji Wilcoxon responden yang berusia 21-23
didapatkan nilai Asymp Sig. (2-tailed) tahun sebanyak 12 orang (40,0%)
sebesar 0.000, nilai tersebut lebih kecil menderita dismenore, kejadian
dari 0,05 maka bisa disimpulkan bahwa dismenore sangat dipengaruhi usia
ada pengaruh DBE (Deep Breathing wanita, rasa sakit yang dirasakan
Exercise) terhadap penurunan beberapa hari sebelum menstruasi
intensitas nyeri dismenore sehingga Ha dan saat menstruasi biasanya
diterima. karena meningkatnya hormon
Pembahasan prostaglandin. Semakin tua
1. Karakteristik responden seseorang semakin tua leher rahim
berdasarkan usia, pendidikan maka sekresi hormon
terakhir, pekerjaan, usia prostaglandin semakin berkurang.
menarche dan lama haid Berdasarkan penelitian
Berdasarkan hasil didapatkan hasil pendidikan
penelitian didapatkan bahwa terakhir responden paling banyak
responden yang paling banyak yaitu SMK 12 orang (40,0%),
mengalami dismenore berusia 21 semakin tinggi pendidikan terakhir
tahun sebanyak 7 orang (23,3%) seseorang maka semakin mudah
semakin muda usia seseorang dalam menerima informasi
semakin rentan mengalami nyeri penanganan dismenore, sehingga
haid itu terjadi karena ada mempermudah penurunan
peningkatan kadar prostaglandin intensitas nyeri dismenore.
yang menyebabkan kontraksi Penelitian ini sejalan dengan
rahim sehingga terasa nyeri di penelitian Setiawati (2015),
bagian perut bawah, dismenore didapatkan hasil penelitian
juga terjadi karena emosional yang pendidikan terakhir responden
tidak stabil. Penelitian ini sejalan paling banyak yaitu SMK 17 orang
dengan penelitian Yani (2016), (53%), penanganan intensitas nyeri
didapatkan hasil penelitian dismnenore bergantung pada
8
pendidikan terakhir responden, Berdasarkan penelitian
karena responden yang pendidikan hasil yang didapatkan usia
terakhirnya tinggi akan cenderung menarche responden paling
lebih mudah menerima dan banyak berusia 11 tahun ada 8
mempraktekkan informasi orang (26,7%) dan usia 13 tahun
penanganan dismenore. ada 8 orang (26,7%) pada usia
Berdasarkan hasil tersebut organ-organ reproduksi
penelitian didapatkan hasil belum terlalu siap mengalami
pekerjaan responden paling banyak perkembangan, sehingga dapat
sebagai pelajar sebanyak 16 orang menimbulkan dismenore.
(53,3%), nyeri dismenore dapat Penelitian ini sejalan dengan
mengganggu aktivitas sehari-hari penelitian Nurwana dkk (2017),
responden seperti saat sekolah dan menyatakan bahwa menarche pada
kerja. Nyeri dismenore usia awal (<12 tahun) merupakan
menimbulkan efek tidak nyaman umur beresiko remaja perempuan
bagi responden sehingga mengalami dismenore, menarche
konsentrasi responden dalam pada awal usia menyebabkan alat-
melakukan aktivitas terganggu. alat reproduksi belum berfungsi
Menurut Larasati & Alatas (2016), secara optimal dan belum siap
dismenore menjadi suatu kondisi mengalami perubahan dan masih
yang merugikan bagi banyak terjadi penyempitan leher rahim
wanita dan memiliki dampak besar sehingga timbul nyeri ketika
seperti penurunan produktivitas menstruasi.
karena tidak dapat berkonsentrasi Dari penelitian ini
dalam belajar atau bekerja dan didapatkan hasil sebanyak
motivasi belajar atau bekerja setengah lebih responden yaitu 18
menurun karena nyeri yang responden (60,0%) lama haidnya
dialami. adalah 7 hari, dan 18 responden
tersebut mengalami dismenore.
9
Lama haid 7 hari adalah hal dkk (2019), didapatkan hasil
normal dan seharusnya tidak penelitian sebelum dilakukan
menimbulkan dismenore, hal teknik relaksasi lebih dari setengah
tersebut berbeda dengan teori dari (68,8%) responden mengalami
penelitian Ediningtyas (2019), nyeri sedang dengan ciri-ciri secara
bahwa lama haid > 7 hari adalah objektif, dapat menunjukkan lokasi
faktor penyebab dismenore karena nyeri, dapat mendeskripsikannya,
lama haid > 7 hari menimbulkan dari hasil penelitian penyebab
kontraksi uterus terjadi lebih lama terjadinya dismenore yaitu
dan semakin banyak prostaglandin dikarenakan stress dan aktifitas
yang dikeluarkan sehingga fisik yang kurang.
menyebabkan dismenore. 3. Intensitas nyeri dismenore
2. Intensitas nyeri dismenore setelah DBE (Deep Breathing
sebelum DBE (Deep Breathing Exercise)
Exercise) Berdasarkan hasil
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa
penelitian didapatkan bahwa setelah melakukan DBE (Deep
sebelum melakukan DBE (Deep Breathing Exercise) responden
Breathing Exercise) responden paling banyak mengalami nyeri
paling banyak mengalami nyeri ringan 20 orang (66.7%), artinya
sedang, yaitu ada 17 orang lebih dari setengah responden
(56.7%). Sebelum dilakukan DBE mengalami nyeri ringan setelah
(Deep Breathing Exercise) melakukan DBE (Deep Breathing
mayoritas responden mengatakan Exercise). Setelah dilakukan
merasa nyeri dismenore di bagian intervensi DBE (Deep Breathing
perut saat sebelum haid sampai Exercise) selama 15 menit dan
hari pertama haid dan aktivitas mengulangi DBE (Deep Breathing
sedikit terganggu. Penelitian ini Exercise) sebanyak 15 kali,
sejalan dengan penelitian Silviani didukung lingkungan yang tenang
10
dan kondisi tubuh rileks dapat artinya ada penurunan nyeri
menciptakan kenyamanan dismenore setelah dilakukan
sehingga terjadi penurunan relaksasi nafas dalam. Nyeri
intensitas nyeri dismenore dan dismenore dapat mengalami
aktivitas responden sudah tidak penurunan karena responden yang
terganggu. Penelitian ini sejalan mengalami dismenore dituntut
dengan penelitian Aningsih dkk pada saat melakukan relaksasi
(2018), didapatkan hasil penelitian nafas dalam harus dalam keadaan
bahwa terjadi penurunan terhadap rileks, posisi nyaman bisa dengan
intensitas nyeri dengan kategori posisi berbaring atau duduk,
ringan 34,8% serta ada responden tenang dan tidak terdapat beban
yang mengalami nyeri sangat berat pikiran. Ulangi sampai 15 kali
menjadi tidak nyeri lagi hal relaksasi nafas dalam dengan
tersebut terjadi karena responden diselingi istirahat singkat (kurang
melakukan relaksasi nafas dalam lebih 5 detik) setiap 3 kali relaksasi
yang diaplikasikan selama 15 nafas dalam.
menit dapat memberikan efek 4. Pengaruh DBE (Deep Breathing
berupa nyaman, menurunkan Exercise) terhadap penurunan
ketegangan uterus dan intensitas nyeri dismenore
melancarkan peredaran darah Berdasarkan hasil
sehingga nyeri yang dirasakan saat penelitian didapatkan bahwa
haid berkurang dan berangsur terdapat perbedaan sebelum
menghilang. dilakukan DBE (Deep Breathing
Penelitian ini juga sejalan Exercise) dan setelah dilakukan
dengan penelitian Syafitri (2018), DBE (Deep Breathing Exercise).
didapatkan hasil penelitian bahwa Sebelum intervensi DBE (Deep
setelah diberikan relaksasi nafas Breathing Exercise) responden
dalam ada sebanyak 16 responden paling banyak mengalami nyeri
yang mengalami nyeri ringan, sedang, yaitu ada 17 orang
11
(56.7%). Setelah dilakukan maka Ho ditolak dan Ha diterima.
intervensi DBE (Deep Breathing Jadi ada pengaruh teknik relaksasi
Exercise) responden banyak yang nafas terhadap dismenore di SMA
mengalami penurunan intensitas Negeri Purwodadi Kabupaten
nyeri menjadi nyeri ringan, yaitu Musi Rawas Sumatera Selatan.
ada 20 orang (66.7%). Hasil uji Jadi skala nyeri dismenore sebelum
statistik didapatkan nilai Asymp dan sesudah relaksasi nafas
Sig. (2-tailed) sebesar 0.000, nilai memiliki median berbeda, artinya
tersebut lebih kecil dari 0,05 maka rata-rata dismenore sebelum dan
bisa disimpulkan bahwa ada sesudah relaksasi nafas adalah
pengaruh DBE (Deep Breathing tidak sama.
Exercise) terhadap penurunan Simpulan
intensitas nyeri dismenore. Dari Seluruh responden dalam
hasil tersebut, peneliti berasumsi penelitian ini terdiri dari 30 responden
bahwa DBE (Deep Breathing yang sebagian besar berusia 21 tahun
Exercise) yang diaplikasikan yaitu ada 7 orang (23.3%), pendidikan
secara maksimal dengan cara terakhir responden paling banyak SMK
melakukan intervensi 15 menit, yaitu ada 12 orang (40.0%), pekerjaan
mengulangi DBE (Deep Breathing responden paling banyak adalah pelajar
Exercise) sebanyak 15 kali, yaitu ada 16 orang (53.3%), usia haid
menciptakan lingkungan yang pertama responden paling banyak
tenang, dan membiarkan tubuh terjadi pada usia 11 tahun ada 8 orang
untuk rileks dapat efektif (26.7%) dan usia 13 tahun ada 8 orang
menurunkan intensitas nyeri (26.7%), lama haid pada responden
dismenore. paling banyak terjadi selama 7 hari
Penelitian ini sejalan yaitu ada 18 orang (60.0%).
dengan penelitian Silviani dkk Sebelum melakukan DBE
(2019), bahwa didapat nilai (Deep Breathing Exercise) lebih dari
Asymp.sig. (p) = 0,000 <0,05,
12
setengah responden mengalami nyeri
Aryani., Nafiah, Ariska., & Wahyuni.
sedang yaitu ada 17 orang (56.7%).
(2016). Pengaruh Pemberian
Setelah dilakukan DBE (Deep Back Exercise dan Slow-Stroke
Back Massage Terhadap
Breathing Exercise) didapatakan data
Penurunan Nyeri Haid Primer.
setengah lebih responden yang Skripsi. Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
mengalami penurunan intensitas nyeri
https://eprints.ums.ac.id/47832/
yaitu menjadi nyeri ringan sebanyak 20 diakses 10 April 2022.
orang (66.7%).
Edinintyas, Alifa, N. (2019). Analisis
Ada pengaruh DBE (Deep faktor Penyebab Dismenore
primer di kalangan mahasiswa
Breathing Exercise) terhadap
kedokteran UNS. Junal
penurunan intensitas nyeri dismenore Medicine and Health Science.
https://osf.ic/preprints/inarxiv/c
pada remaja putri di Dukuh Kleco
42dh diakses 20 November
Ngarum Ngrampal Sragen, berdasarkan 2022.
hasil uji Wilcoxon didapatkan nilai
Fatmawati, M., Riyanti, E., &
Asymp Sig. (2-tailed) sebesar 0.000, Widjanarko, Bagoes. (2016).
Perilaku Remaja Putri Dalam
nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 maka
Mengatasi Dismenore. Jurnal
bisa disimpulkan bahwa ada pengaruh Kesehatan Masyarakat(Undip).
https://doi.org/10.14710/jkm.v4
DBE (Deep Breathing Exercise)
i3.13711 diakses 10 April 2022.
terhadap penurunan intensitas nyeri
Karisma, P. (2018). Pengaruh
dismenore sehingga Ha diterima.
Pemberian Kompres Hangat
Daftar Pustaka dan Latihan Nafas Dalam (Deep
Breathing Exercise) Terhadap
Aningsih, F., Sudiwati., & Dewi, N.
Pengurangan Nyeri
(2018). Pengaruh Pemberian
Dysmenorrhea Primer. Skripsi.
Teknik Relaksasi Nafas Dalam
Surakarta: Universitas
Terhadap Penurunan Intensitas
Muhammadiyah Surakarta.
Nyeri Haid (Dismenore) Pada
https://eprints.ums.ac.id diakses
Mahasiswi Di Asrama Sanggau
tanggal 17 April 2022.
Landungsari Malang. Nursing
News.
Kursani & Putri. (2020). Pengaruh
https://publikasi.unitri.ac.id/ind
Pemberian Teknik Nafas Dalam
ex.php/fikes/article/view/756
Terhadap Penurunan Nyeri
diakses 12 Oktober 2022.
Dismenorhoe Pada Remaja di
13
Panti Asuhan Al - Islam Kesehatan Oksitosin.
Pekanbaru. Jurnal Kesehatan https://Journal.ibrahimy.ac.id/i
Al - Irsyad. https://e- ndex.php/oksitosin/article/view
jurnal.stikesalirsyaddp.ac.id /418 diakses 6 Desember 2022.
diakses 17 April 2022.
Setyowati., H. (2018). Akupresure
Larasati & Alatas. (2016). Dismenore Untuk Kesehatan Wanita
Primer Dan Faktor Dismenore Berbasis Hasil Penelitian.
Primer Pada Remaja. Medical Magelang: UNIMMA PRESS.
Journal Of Lampung
University. Silviani, E, Y., Karaman, Buyung., &
https://Juke.Kedokteran.Unila.a Septiana, Puput. (2019).
c.id diakses 20 November 2022. Pengaruh Teknik Relaksasi
Nafas Terhadap Dismenore.
Musmiah, B, S., Rustaman, N., & Hasanuddin Journal Of
Saefudin. (2019). Selamat Midwifery.
Datang Masa Remaja. https://Pasca.Unhas.Ac.Id/Ojs/I
Yogyakarta: Budi Utama. ndex.Php Diakses 11 Oktober
2022.
Nurwana., Sabilu, Y & Fachlevy, A.
(2017). Analisis Faktor Yang Syafitri, F. (2018). Pengaruh Relaksasi
Berhubungan Dengan Kejadian Nafas Dalam dan Massage
Dismenore Pada Remaja Putri Efflurage Terhadap Penurunan
Di SMA 8 Kendari Tahun 2016. Intensitas Nyeri Dismenore
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pada Remaja Putri Di SMA N
Kesehatan Masyarakat 13 Medan. Skripsi. Medan:
Unsyiah. https://neliti.com Politeknik Kesehatan Medan.
diakses 20 November 2022. https://repo.poltekkes-
medan.ac.id diakses 7 April
Putinah. (2019). Penatalaksanaan 2022.
Kejadian Dismenore
Berdasarkan Pengetahuan Dan Trisnabari, H & Wahyuni. (2018).
Sikap Mahasiswi. Jurnal Ilmiah Manfaat Deep Breathing
Multi Science Kesehatan. Exercise Terhadap Haid Prima
https:// Jurnal.Stikes-Aisyiyah- Pada Mahasiswa S1 Fisioterapi
Palembang.Ac.Id diakses 19 Universitas Muhammadiyah
November 2022. Surakarta. The 17 th University
Research Colloqium 2018.
Setiawati, Yeni. (2015). Penurunan Surakarta: LPPM STIKES PKU
Intensitas Nyeri Dismenore Muhammadiyah Surakarta.
Primer Dengan Terapi http://repository.urecol.org/ind
Relaksasi Nafas Dalam Pada ex.php/proceeding/article/view/
Remaja. Jurnal Ilmiah 261/257 diakses 22 April 2022.
14
Pontianak: Skripsi. Pontianak:
Yani, D, N. (2016). Pengaruh Terapi Universitas Tanjungpura.
Relaksasi Nafas Dalam https://
Terhadap Tingkat Dismenore Jurnal.Untan.ac.id/index.php/J
Pada Karyawati Bimbingan mkeperawatan diakses 20
Belajar Quantum Kids. November 2022.
15