Anda di halaman 1dari 10

PANDUAN LAPORAN PRAKTIKUM

HUKUM FARADAY

Disusun Oleh :

MELATI SUKMA SITOMPUL


2020900004

Dosen Pengampu: Yenni Khairani Lubis, M.Sc.

TADRIS FISIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYEKH ALI HASAN AHMAD ADDARY PADANGSIDIMPUAN
T.A 2022
A. TUJUAN PENELITIAN
1. Jelaskan apa yang terjadi ketika magnet bergerak melalui kumparan pada kecepatan
yang berbeda dan bagaimana hal ini mempengaruhi kecerahan bohlam dan besaran &
tanda tegangan.
2. Jelaskan perbedaan antara menggerakkan magnet melalui kumparan dari sisi kanan
versus sisi kiri.
3. Jelaskan perbedaan antara magnet yang bergerak melalui kumparan besar versus
kumparan yang lebih kecil.
B. TINJAUAN PUSTAKA

 Listrik adalah hal yang sangat penting bagi manusia modern. Salah satu hukum fisika
yang menyumbang besar dalam kemajuan listrik adalah Hukum Faraday. Apa yang dimaksud
dengan hukum faraday? Hukum Faraday adalah suatu hukum tentang induksi elektromagnetik
yang lahir dari seorang fisikawan dan kimiawan asal Inggris bernama Micahel Faraday. Dilansir
dari Encyclopedia Britannica, induksi elektromagnetik pertama kali ditemukan dan diselidiki
oleh Faraday. Kala itu pada tahun 1831 Faraday melakukan suatu percobaan tentang bagaimana
medan magnet menginduksi arus listrik. Suatu magnet memiliki medan magnet yang
digambarkan sebagai garis-garis fluks magnet yang muncul dari kutub selatan ke kutub utara
magnet. Faraday menemukan bahwa perubahan fluks magnet menghasilkan gaya gerak listrik.

Dilansir dari Khan Academy, gaya gerak listrik (GGL) atau EMF adalah pada perbedaan
potensial di suatu loop tanpa beban (terjadi ketika rangkaian memiliki resistansi tinggi). Gaya
gerak listrik kemudian menghasilkan arus listrik yang disebut dengan arus induksi. Gaya gerak
listrik disimbolkan dengan epsilon (ε). Menurut Hukum Faraday, besar gaya gerak listrik induksi
dalam suatu kumparan sama dengan perubahan fluks magnetik dibagi dengan perubahan
waktunya. Hubungan perubahan fluks magnetik dengan gaya gerak listrik yang ditemukan oleh
Faraday kemudian dirumuskan dalam persamaan matematis oleh Maxwell sebagai berikut:

ε = -N ΔΦ/Δt
Dengan,

ε  : gaya gerak listrik

N : jumlah lilitan kumparan

ΔΦ : perubahan fluks magnetik

Δt :perubahanwaktu

Gaya gerak listrik yang dihasilkan berbanding lurus dengan jumlah lilitan pada kumparan
dan perubahan fluks magnetiknya. Namun, berbanding terbalik dengan perubahan waktunya.
Artinya, makin banyak jumlah lilitan kumparan atau makin banyak perubahan fluks magnetik
maka akan makin besar juga arus induksi yang dihasilkan. Namun, makin lama waktu yang
diperlukan maka makin lemah arus induksi yang dihasilkan. Dilansir dari Live Science, induksi
magnetik yang ditemukan Faraday menjadi dasar konsep motor listrik, generator, dan trafo yang
membentuk fondasi teknologi modernmanusia. Dengan Hukum Faraday, manusia dapat
mengembangkan berbagai alat dan mesin untuk kehidupan yang lebih maju.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Satu unit perangkat komputer
2. Software simulasi PhET
3. Galvanometer
4. Kumparan
5. Kawat
6. Magnet Batang
D. PROSEDUR
a. Aktifkan perangkat lunak PhET
b. Pilihlah simulasi Hukum Faraday
c. Silahkan tekan ditengah gambar Ohm’s Law

d. Kemudian kita lakukan percobaan 1


1. Untuk percobaan 1 ini kita gunakan resistor tetap sebesar 158
ohm, dengan tegangan sebagai berikut :

No Tegangan Arus(A)
(V)
1 20 V
2 25 V
3 5.0 v
2. Pada tegangan yang 1 menghasilkan data yaitu sebagai
berikut :

3. Pada tegangan 2 menghasilkan data sebagai berikut :

4. Pada tegangan 3 menghasilkan data sebagai berikut :


e. Setelah itu kita lakukan percobaan ke 2
1. Untuk percobaan 2 ini kita gunakan tegangan tetap sebesar 3.0
Volt dengan resistor sebagai berikut :

No Resistor (Ohm) Arus(A)


1 71 ohm
2 206 ohm
3 485 ohm
2. Pada resistor 1 menghasilkan data sebagai berikut :

3. Pada resistor 2 menghasilkan data sebagai berikut :


4. Pada resistor 3 menghasilkan data sebagai berikut :

f. Setelah itu, amatilah apa yang terjadi antara percobaan 1 dan 2.

E. HASIL DATA PENGAMATAN


Setelah diamati dan dilakukan percobaan 1 sebanyak 3 kali dengan pada
resistor tetap sebesar 158 ohm , maka dihasilkan data sebagai berikut :

No Tegangan (V) Arus(A)


1 20 V 12,7 mA
2 25 V 15,9 mA
3 5.0 v 31,8 mA
Lalu setelah itu, pada percobaan ke 2 kita lakukan sebanyak 3 kali dengan
tegangan tetap sebesar 3.0 Volt, maka dihasilkan data sebagai berikut :

No Resistor Arus(A)
1 71 ohm 42,3 mA
2 206 ohm 14,6 mA
3 485 ohm 6,2 mA

F. PEMBAHASAN
Percobaan dengan phet pada hukum Faraday menggunakan alat ukur amperemeter (1
buah), lilitan kawat tembaga (secukupnya), batang magnet permanen (punya kutub U
dan kutub S), dan sebuah lampu. Cara kerjanya mudah, yaitu lilitan kawat telah
tersambung ke lampu dan amperemeter. Kemudian batang magnet digerak gerakkan
maju mundur masuk ke dalam lobang lilitan (lubang lilitan dibuat lebar sehingga
magnet dapat masuk dan keluar).
Setelah magnet digerakkan masuk, terjadi hal yang menarik yaitu lampu nyala serta
alat ukur jarum amperemeter bergerak. Apa artinya ? Ya, hal itu menunjukkan dan
membuktikan hukum faraday yakni bila ada perubahan garis magnet di dalam lilitan/
kumparan, maka terjadi tegangan (muncul arus listrik). 

Melalui berbagai percobaan, Michael Faraday (1791-1867), seorang ilmuwan jenius


dari inggris akhirnya berhasil membuktikan bahwa arus listrik memang dapat
dihasilkan dari perubahan medan magnetik .
Peristiwa dihasilkannya arus listrik akibat adanya perubahan medan magnetik
dinamakan induksi elektromagnetik, sedangkan arus yang dihasilkan dari induksi
elektromagnetik dinamakan arus induksi. Penemuan ini dikenal dengan “Hukum
Faraday”. Penemuan ini dianggap sebagai penemuan monumental. Mengapa?
Pertama, “Hukum Faraday” memiliki arti penting dalam hubungan dengan pengertian
teoretis tentang elektromagnetik. Kedua, elektromagnetik dapat dipergunakan sebagai
penggerak secara terus-menerus arus aliran listrik seperti yang digunakan oleh
Faraday dalam pembuatan dinamo listrik pertama.

Pada saat magnet digerakkan (keluar- masuk) dalam kumparan jarum pada
galvanometer menyimpang. Penyimpangan jarum galvanometer menunjukkan bahwa
di dalam kumparan mengalir arus listrik. Arus listrik seperti ini disebut arus induksi.
Arus listrik timbul karena pada ujung-ujung kumparan timbul beda potensial. Beda
potensial ini disebut gaya gerak listrik induksi (ggl induksi). Timbulnya ggl induksi
pada ujung-ujung kumparan disebabkan karena adanya perubahan garis gaya
magnetik yang memotong kumparan.

Sehingga faraday menyatakan dengan :

" Apabila terjadi perubahan fluks dalam suatu solenoida maka akan dihasilkan gaya
gerak listrik yang sebanding dengan laju perubahan fluks” dan dinyatakan dengan
rumus :

Faktor-faktor yang menentukan besar GGL antara lain adalah :

a. Jumlah lilitan. Semakin banyak lilitan pada kumparan, semakin besar tegangan
yang diinduksikan.
b. Kecepatan gerakan medan magnet. Semakin cepat garis gaya magnet yang
mengenai konduktor, semakin besar tegangan induksi.
c. Jumlah garis gaya magnet. Semakin besar jumlah garis gaya magnet yang
mengenai konduktor, semakin besar tegangan induksi.

G. KESIMPULAN
Ketika magnet digerakkan ( keluar- masuk ) dalam kumparan, jarum pada
galvanometer akan menyimpang.
Ketika magnet tidak digerakkan (berhenti) dalam kumparan, jarum pada
galvanometer tidak menyimpang (menunjukkan angka nol).
Penyimpangan jarum galvanometer ini menunjukkan bahwa di dalam kumparan
mengalir arus listrik. Arus listrik seperti ini disebut arus induksi.
Arus listrik timbul karena adanya perubahan jumlah garis gaya magnet, yang
mengakibatkan pada ujung-ujung kumparan timbul beda potensial. Beda potensial
ini disebut gaya gerak listrik induksi (ggl induksi
H. DAFTAR PUSTAKA

https://phet.colorado.edu/in/simulations/faradays-law/about

Anda mungkin juga menyukai