Anda di halaman 1dari 7

Laporan Pendahuluan SID Pelabuhan Laut Waisala, Maluku 2016

Bab 8 Tanggapan Terhadap KAK


Berisi uraian mengeniai tanggapan terhadap KAK Pekerjaan SID Pelabuhan laut Waisala

8.1 Maksud Dan Tujuan

Dalam hal ini Konsultan memahami dengan jelas maksud dan tujuan pekerjaan ini, yaitu
melakukan pekerjaan Survei Investigasi Desain Pelabuhan Laut Waisala Kabupaten Seram
Bagian Barat Provinsi Maluku, dengan memperhatikan beberapa aspek kajian terbaru
antara lain perencanaan (planning), survei dan investigasi, lingkungan, desain, konstruksi,
dan perkiraan biaya.

Adapun tujuan dari pekerjaaan ini adalah perencanaan detail Pelabuhan sisi darat dan air
berdasarkan hasil kajian data sekunder, data survei detail lapangan serta perencanaan
teknis. Adapun keluaran yang diharapkan pada kegiatan ini adalah perencanaan detail
sebuah pelabuhan yang paling optimal berdasarkan pertimbangan aspek-aspek yang
ditinjau antara lain aspek teknis, ekonomis dan lingkungan dan sesuai dengan norma,
standar, pedoman dan manual yang berlaku sehingga diperoleh desain pelabuhan yang
aman, ekonomis untuk ditindaklanjuti dengan penyiapan dokumen pelelangan pekerjaan
konstruksi, Spesifikasi Teknis dan Rencana Anggaran Biayanya.

8.2 Lingkup Pekerjaan

a. Survei Reconnaissance (Survey Pendahuluan)


Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di dalam pelaksanaan reconnaisance yakni
pengamatan lokasi, untuk mengetahui:

1. Luas area yang perlu dijadikan obyek survei bathimetri maupun topografi.
2. Kondisi lingkungan, menyangkut keberadaan daerah konservasi (daerah
perlindungan lingkungan lainnya) di wilayah perairan maupun daratan (hutan
lindung, hutan bakau, dsb), kondisi sosial masyarakat, dan faktor-faktor lain yang
akan mempengaruhi pembangunan dan operasional pelabuhan di masa yang akan
datang.
3. Jalan akses menuju lokasi pelabuhan atau kemungkinan pembangunan jalan akses
di masa mendatang.

[ VIII - 1 ]
Laporan Pendahuluan SID Pelabuhan Laut Waisala, Maluku 2016

4. Data-data sekunder meliputi kondisi pelabuhan yang ada (informasi teknis,


operasional dan fasilitas), data meteorologi dan klimatologi stasiun terdekat (data
angin min. 10 tahun terakhir, data curah hujan dan iklim), data demografi
penduduk, data makro ekonomi serta jaringan transportasi (jika diperlukan).

b. Survey Bathimetri dan Topografi


Wilayah survey hidrografi seluas + 40 Ha dan topografi seluas + 15 Ha (luas dapat
berubah sesuai dengan hasil survey reconnaissance) untuk mendapatkan gambaran
tentang:

1. Konfigurasi dasar laut/sungai.


2. Profil/potongan melintang pantai, laut dan sungai.
3. Bangunan-bangunan yang termasuk dalam kategori rintangan navigasi (kapal
tenggelam, letak karang, dll).
4. Kondisi topografi daerah survey.
c. Survey Hidrooseanografi
1. Pengamatan pasang surut
a. Sebanyak 1 titik tiap lokasi dan pengukuran dilakukan selama 15 hari.
b. Pembacaan elevasi muka air dilakukan tiap jam selama 24 jam, dilakukan
dengan alat pengukuran manual.
2. Pengukuran arus
a. Sebanyak 1 titik di tiap lokasi dan pengukuran dicatat tiap jam selama 24 jam.
b. Pengukuran dilakukan sebanyak 2 kali, pada saat spring dan neap.
c. Diambil data tiap jam pada kedalaman 0.2d; 0.6d dan 0.8d
3. Pengambilan contoh sedimen dasar
a. Pengambilan contoh sedimen dasar dilakukan pada saat bersamaan dengan
pengukuran arus.
b. Sebanyak 1 titik di tiap lokasi dengan interval pengambilan tiap 6 jam.
c. Pengambilan sedimen dasar dilakukan sebanyak 2 kali, pada saat spring dan
neap.
4. Pengambilan contoh air
a. Pengambilan contoh air dilakukan pada saat bersamaan dengan pengukuran
arus.
b. Sebanyak 1 titik di tiap lokasi dengan interval pengambilan tiap 6 jam.
c. Pengambilan contoh air dilakukan sebanyak 2 kali, pada saat spring dan neap.

[ VIII - 2 ]
Laporan Pendahuluan SID Pelabuhan Laut Waisala, Maluku 2016

d. Survey dan Penyelidikan Tanah


Pekerjaan penyelidikan tanah berupa penelitian di lapangan dan di laboratorium
adalah untuk mengetahui struktur dan jenis tiap lapisan tanah di bawah permukaan,
dimana hasil pekerjaan penyelidikan tanah ini dimaksudkan sebagai data yang akan
dipergunakan untuk melaksanakan konstruksi yang akan dibangun di lokasi
bersangkutan. Hasil tersebut harus memadai sebagai bahan analisa perencanaan dan
perhitungan yang meliputi :

1) Perencanaan sistem pondasi.


2) Analisa daya dukung (bearing capacity) untuk pondasi dangkal dan pondasi
dalam.
3) Analisa penurunan tanah (settlement), geser dan guling.
4) Perencanaan retaining wall dan analisa slip circle.

Kegiatan yang dilakukan pada saat survey penyelidikan tanah antara lain:

1) Boring : 3 titik
2) SPT test : interval 2 m
3) Sondir : 1 titik
4) Uji laboratorium : Undisturbed sampel tanah

e. Desain Perencanaan Konstruksi


Lingkup pekerjaan ini meliputi analisa hidrooseanografi berupa analisa pasang surut,
analisa sedimen, analisa arus, analisa gelombang, perhitungan konstruksi, Rencana
Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Bill of Quantity (BQ), Rencana Anggaran dan Biaya
(RAB) serta gambar rencana.

1) Dermaga

Untuk perencanaan dermaga, beban-beban di bawah ini akan digunakan sebagai


dasar untuk penetapan alternatif sistem konstruksi dengan pertimbangan biaya
pembangunan dan umur rencana bangunan yang paling menguntungkan. Beban
yang bekerja yang diperhitungkan pada dermaga yaitu:

a) Berat sendiri konstruksi dermaga.


b) Beban hidup di atas dermaga.
c) Beban akibat sandar dan tambat kapal dengan memperhatikan jenis kapal
yang direncanakan untuk singgah.
d) Beban gempa.

[ VIII - 3 ]
Laporan Pendahuluan SID Pelabuhan Laut Waisala, Maluku 2016

e) Beban karena pengaruh cuaca (terutama angin).


f) Beban akibat arus dan gelombang.

Kemudian dilakukan perencanaan dermaga /eksisting/sedang dibangun


terhadap kesesuaian standar teknis kepelabuhan, serta dilakukan terhadap
pelaksanaan yang dilakukan kemudian disampaikan spesifikasi teknis yang
sesuai.

2) Fasilitas pelabuhan lainnya yang dibutuhkan

Fasilitas pelabuhan selain dermaga/trestle/causeway yang dibutuhkan untuk


menunjang kelancaran arus barang dan penumpang, antara lain:

1) Terminal penumpang
2) Gudang
3) Jalan
4) Lapangan penumpukan
5) Kantor pelabuhan
6) Pagar, dll

3) Data kedalaman laut, pasang surut dan bobot kapal digunakan sebagai besaran
untuk perencanaan:

1) Posisi alur dan letak dermaga yang paling menguntungkan, panjang


trestle/causeway.
2) Elevasi dermaga, konstruksi fender dan penyangganya, elevasi
trestle/causeway maupun areal timbunan dan talud.
3) Klasifikasi tinggi pasang surut:

 Pasang surut kecil : < 1,50 meter


 Pasang surut sedang : 1,50 meter s/d 2,50 meter
 Pasang surut besar : > 2,50 meter
 Klasifikasi dimensi kapal untuk perencanaan dermaga :

[ VIII - 4 ]
Laporan Pendahuluan SID Pelabuhan Laut Waisala, Maluku 2016

Dimensi Kapal Draft Panjang


Minimum Dermaga
(DWT) (m-LWS) (m)
s.d. 500 4 50
501 – 1.000 5 70
1.001 – 2.000 6 80
2.001 – 3.000 8 90
3.001 – 4.000 10 100
4.001 – 5.000 11 120
>5.000 12 140

4) Data kondisi tanah digunakan untuk perencanaan beberapa besaran di bawah


ini:

1) Daya dukung tanah untuk pondasi langsung yaitu gravity structure, areal
penimbunan dan lain-lain.
2) Daya dukung tiang pancang untuk penyangga konstruksi trestle, dermaga,
dolphin dan lain-lain.
3) Perhitungan consolidation settlement untuk pondasi langsung, timbunan dan
lain-lain.
4) Perhitungan talud dan dinding penahan tanah

Kemudian dilakukan perencanaan metode pelaksanaan areal timbunan, daya dukung


tiang pancang eksisting dan fasilitas lainnya yang diperlukan.

8.3 Kualifikasi Tenaga Ahli

Kualifikasi tenaga ahli yang tercantum dalam KAK cukup jelas untuk dipahami oleh
Konsultan. Untuk memenuhi standar kualifikasi tenaga ahli tersebut maka untuk setiap
tenaga ahli yang diusulkan Konsultan telah menyertakan salinan/rekaman SKA dan juga
referensi kerjanya. Untuk mempertanggungjawabkan kebenaran hal tersebut, Konsultan
bersedia untuk dilakukan klarifikasi.

Sebagaimana ketentuan dalam Kerangka Acuan Kerja, tenaga ahli profesional, sub
profesional dan personil lain yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah
sebagai berikut :

[ VIII - 5 ]
Laporan Pendahuluan SID Pelabuhan Laut Waisala, Maluku 2016

Pengalaman
No Bidang Keahlian Pendidikan Profesional
(Tahun)

I Tenaga Ahli

1 Ketua Tim Sarjana Teknik Sipil 7

2 Ahli Struktur Sarjana Teknik Sipil 5

3 Ahli Geoteknik Sarjana Teknik Sipil 3

Ahli Spesifikasi dan Dokumen


4 Sarjana Teknik Sipil 3
Tender

5 Ahli Geodesi Sarjana Teknik Geodesi 3

6 Ahli Ekonomi Sarjana Ekonomi 3

7 Ahli Arsitektur Sarjana Teknik Arsitektur 3

8 Ahli Teknik Pantai Sarjana Teknik Pantai 3

8.4 Pelaksanaan Diskusi

Lingkup kegiatan pelaksanaan Diskusi telah tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja. yang
dilakukan oleh Konsultan untuk membahas pekerjaan yang telah diselesaikan sekaligus
menyampaikan permasalahan yang terkait guna memperoleh persetujuan dan
mengajukan program selanjutnya sudah cukup jelas.

Kegiatan yang akan dilakukan Konsultansi antara lain :

 Asistensi pekerjaan-pekerjaan yang telah dilakukan,


 Meminta persetujuan terkait dengan kegiatan yang perlu dipertegas arahannya.

8.5 Produk Yang Diserahkan

Dalam KAK produk yang dikeluarkan untuk lingkup kegiatan ini merupakan produk
perencanaan detail, hal ini yang menjadi perhatian khusus konsultan dan telah
disampaikan dalam penjelesan pekerjaan (aanwijzing) dimana untuk lingkup kegiatan
yang diberikan dalam KAK merupakan produk Perencanaan Detail.

[ VIII - 6 ]
Laporan Pendahuluan SID Pelabuhan Laut Waisala, Maluku 2016

No. Nama Laporan Volume Satuan

(1) (2) (3) (4)


1 Laporan Pendahuluan 10 Buku
2 Interim Report 10 Buku
3 Draft Final Report Survey 5 Buku
4 Draft Final Report 5 Buku
5 Final Report 5 buku
6 Executive Summary 10 buku
7 Softcopy dalam Hardisk eksternal 2 buah

8.6 Kebutuhan Fasilitas Penunjang

Sesuai dengan yang disyaratkan dalam KAK, maka dalam melaksanakan pekerjaan ini
Konsultan akan menyiapkan fasilitas penunjang yang mencakup kantor dan
perlengkapannya di kota terdekat dan juga perlengkapan penunjang operasional lainnya.

[ VIII - 7 ]

Anda mungkin juga menyukai