OLEH :
SUFRIANTI 19320020
FAKULTAS EKONOMI
BAUBAU
2022
Kata pengantar
Pertama-tama, puji syukur kepada Allah SWT atas pertolongannya lah sehingga,
penulis selesai menulis makalah berjudul “Persekutuan : Pembentukan Dan Pengoperasian”
tepat dalam waktu yang telah dihitung.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh
Dosen Akuntansi Keuangan Lanjutan 2.
Dalam penyusunan makalah ini saya memang mendapatkan banyak sekali tantangan
dan hambatan namun dengan bantuan banyak individu hambatan tersebut dapat dilewati.
Saya telah menyadari bahwa masih banyak kesalahan yang ditemukan dalam proses
penulisan makalah ini.
Oleh karena itu saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses penulisan Makalah ini. semoga allah SWT senantiasa membantu
dan memberkati kita semua. Saya menyadari bahwa tulisan ini masih kurang sempurna
dalam susunan dan isinya. Maka dari itu saya berharap kritik dari para pembaca dapat
membantu saya dalam menyempurnakan makalah selanjutnya. semoga makalah ini dapat
membantu para pembaca untuk mendapatkan lebih banyak pengetahuan tentang mata
kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan 2.
Penulis
Daftar Isi
Judul
Kata pengantar
Daftar isi
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
Bab II Pembahasan
2.1 Pembentukan persekutuan
A. Pembentukan persekutuan
B. Karakteristik persekutuan
C. Pengoperasian persekutuan
Bab III Penutup
3.1 kesimpulan
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Akuntansi untuk kegiatan sehari-hari suatu persekutuan sama seperti akuntansi untuk
bentuk perusahaan lain. Hanya dalam masalah modal ada sedikit perbedaan antara
perusahaan perseorangan dengan persekutuan. Daftar akun yang digunakan hampir sama,
hanya saja pada akun modal dalam persekutuan harus disediakan beberapa akun modal dan
prive sesuai dengan jumlah anggota sekutu.
PEMBAHASAN
A. Pembentukan Persekutuan
Persekutuan dapat dibentuk sebagai perusahaan yang baru sama sekali, atau
melanjutkan kegiatan perusahaan perseorangan dengan cara menerima orang lain
sebagai anggota sekutu yang baru. Bila perusahaan persekutuan merupakan
persekutuan baru, maka jumlah setoran anggota akan dicatat dengan mendebet
jenis aktiva yang disetorkan dan mengkredit akun modal sekutu yang bersangkutan.
a. Uang Kas
Contoh :
Sutiono dan Tina ingin mendirikan persekutuan, masing-masing menyerahkan
uang tunai sebesar Rp 5.000.000,00 dan Rp 7.000.000,00.
Jurnal Persekutuan
Kas Rp 12.000.000,00
Rp
Modal Sutiono
5.000.000,00
Rp
Modal Tina
7.000.000,00
Contoh :
Ujang dan Vera ingin mendirikan usaha taxi dalam bentuk persekutuan, masing
-masing menyerahkan modal aktiva non kas. Ujang menyerahkan beberapa
kendaraan sebesar Rp150.000.000,00 dan Vera menyerahkan sebidang tanah
seharga Rp 65.000.000,00. Para sekutu setuju untuk melakukan penilaian kembali,
kendaraan Rp 127.000.000,00 dan tanah Rp 58.000.000,00.
Jurnal Persekutuan
Kendaraan Rp 127.000.000,00
Tanah Rp 58.000.000,00
Modal Ujang Rp 127.000.000,00
Modal Vera Rp 58.000.000,00
Kedua metode diatas akan menghasilkan laporan keuangan yang sama pada
persekutuan baru.
Contoh :
Abas, Boni dan Didin mendirikan Firma Abdi. Abas menyerahkan uang tunai
sebesar Rp 10.000.000,00, Boni menyerahkan bangunan sebesar Rp 20.000.000,00
dan dilakukan penilaian kembali sebesar Rp 25.000.000,00. Didin menyerahkan
perusahaan perorangan sebagai berikut :
PERUSAHAAN DIDIN
NERACA
PER 1 JANUARI 1991
Disetujui bahwa Didin akan mengambil uang kas dan Firma Abdi akan
mengambil alih sisa aktiva dan menanggung kewajiban. Akan tetapi harus dibuat
penyesuaian sebagai berikut:
1) Piutang usaha sebesar Rp 2.500.000,00 dihapuskan dan penyisihan piutang tak
tertagih sebesar 5%.
2) Persediaan barang dagang ditetapkan dengan harga pasar Rp 40.000.000,00.
3) Kendaraan dinilai sebesar Rp 15.000.000,00 dan perkiraan akumulasi
penyusutan dihilangkan.
Kendaraan Rp 15.000.000,00
Hutang usaha Rp 52.000.000,00
FIRMA ABDI
NERACA
PER 1 JANUARI 1991
AKTIVA LANCAR KEWAJIBAN LANCAR
B. Karakteristik Persekutuan
Walaupun akte pendirian ini tidak diwajibkan untuk dibuat didepan notaris,
tetapi berdasarkan pengamatan, semua firma di Indonesia didirikan dengan akte
notaris. Akte pendirian ini harus didaftarkan pada Pengadilan Negeri setempat untuk
kemudian diumumkan dalam lembaran berita negara. Akte ini harus memuat dengan
jelas informasi-informasi berikut ini :
3) Metode untuk membagi laba dan rugi antara para sekutu
7) Prosedur penyelesaian bagi sekutu yang ingin keluar dari persekutuan
tersebut
Masa hidup dari persekutuan dibatasi oleh masa kebersamaan dari para sekutu
tersebut. Bila seorang sekutu keluar, maka persekutuan tersebut juga akan berakhir.
Seorang sekutu baru dapat saja muncul untuk melanjutkan usaha yang sama, tetapi
persekutuan yang lama telah dibubarkan. Pembubaran merupakan akhir dari suatu
persekutuan. Begitu pula penambahan sekutu baru, akan membubarkan persekutuan
yang lama dan akan menciptakan persekutuan yang baru.
Kewajiban bersama dalam persekutuan berarti setiap sekutu dapat mengikat
persekutuan dengan kontrak yang mereka buat dengan pihak lain, selama kontrak
tersebut masih dalam ruang lingkup usaha persekutuan tadi. Jika seorang sekutu
dalam kantor akuntan publik membuat kontrak pemberian jasa akuntansi pada
perusahaan lain, maka seluruh persekutuan (bukan hanya sekutu yang membuat
kontrak) akan terikat untuk memberikan jasa tersebut. Tapi jika sekutu tersebut
menandatangani kontrak untuk memperbaiki rumah pribadinya, maka persekutuan
tidak akan terikat dengan kontrak tersebut. Pembuatan kontrak tersebut bersifat
pribadi dan tidak termasuk dalam kegiatan umum persekutuan.
Sekutu dapat menghindar dari kewajiban tidak terbatas ini dengan membentuk
persekutuan komanditer. Dengan bentuk organisasi usaha seperti ini, ada beberapa
sekutu yang memiliki kewajiban yang tidak terbatas atas hutang persekutuan, namun
terdapat pula sekutu komanditer yang hanya akan kehilangan uang sebatas uang
yang mereka tanamkan pada persekutuan tersebut. Dalam hal ini, sekutu komanditer
memiliki kewajiban yang terbatas yang serupa dengan kewajiban terbatas yang
dimiliki oleh para pemegang saham perseroan terbatas.
Setiap aktiva, baik itu berupa kas persediaan, mesin dan sebagainya, yang
diinvestasikan sekutu dalam persekutuan yang dibentuk, akan menjadi aktiva
bersama para sekutu. Tiap sekutu juga memiliki hak atas laba usaha persekutuan.
Seringkali akun ini memiliki judul berupa nama sekutu, dengan kata awal modal.
Demikian pula, masing-masing sekutu juga memiliki akun pengambilan pribadi. Jika
jumlah sekutu dalam persekutuan tersebut cukup banyak, maka dalam buku besar
persekutuan tersebut akan terdapat akun Modal atau Ekuitas Pemilik. Sedangkan
akun modal untuk masing-masing sekutu akan terdapat dalam buku besar tambahan
modal.
C. Pengoperasian Persekutuan
Sebuah persekutuan menyediakan jasa atau menjual produk untuk mencari keuntungan.
Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal dan buku besarnya. Sebagian besar persekutuan
menggunakan akuntansi akrual dan prinsip akuntansi yang berlaku umum dalam
pembukuannya karena prinsip akuntansi yang berlaku umum menghasilkan pengukuran laba
yang lebih baik dibandingkan metode akuntansi alternatif, seperti basis kas atau pun bisnis
kas yang dimodifikasi. Laporan keuangan persekutuan disusun untuk kepentingan sekutu
dan terkadang kreditor.
a. Akun Modal
Investasi awal para sekutu, setoran modal selanjutnya, distribusi keuntungan atau
kerugian dan penarikan modal oleh sekutu di catat dalam akun modal para sekutu. Setiap
sekutu memiliki satu akun modal, yang biasanya bersaldo kredit.
c. Akun Pinjaman
Rekening ini akan di debit apabila utang kepada sekutu berkurang dan di kredit
apabila utang kepada sekutu bertambah. Dalam hal persekutuan dilikuidasi maka
saldo rekening ini ikut dipertimbangkan di dalam menghitung bagian kas sekutu
yang bersangkutan. Di dalam neraca saldo disajikan pada kelompok pasiva, yaitu
utang.
d. Akun Piutang
Rekening ini didebit apabila piutang kepada sekutu bertambah dan dikredit
apabila piutang kepada sekutu berkurang. Dalam hal persekutuan dilikuidasi (dilebur)
yaitu mengurangi hak sekutu yang bersangkutan. Didalam neraca saldo rekening
disajikan dalam kelompok aktiva, yaitu piutang.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Persekutuan dapat dibentuk sebagai perusahaan yang baru sama sekali, atau
melanjutkan kegiatan perusahaan perseorangan dengan cara menerima orang lain
sebagai anggota sekutu yang baru. Bila perusahaan persekutuan merupakan
persekutuan baru, maka jumlah setoran anggota akan dicatat dengan mendebet
jenis aktiva yang disetorkan dan mengkredit akun modal sekutu yang bersangkutan.
DAFTAR ISI
http://web-su https://mahasiswa.ung.ac.id/921412177/home/2016/1/4/materi-
pembentukan-persekutuan.htmlplemen.ut.ac.id/ekma4115/ekma4115a/isimt2.htm