Anda di halaman 1dari 6

BAB II

INJEKTOR DAN INDIKATOR SEDIMENTER

2.1 Tujuan
1) Melakukan pemeriksaan bentuk semprotan dan kebocoran nozel/injektor
2) Melakukan pemeriksaan tekanan pembukaan semprotan nozel/injektor
3) Melakukan perbaikan/overhoul nozel/injektor.
4) Melakukan pemeriksaan kondisi kerja lampu water indikator sedimenter.
5) Melakukan pemeriksaan komponen water sedimenter

2.2 Teori
2.2.1 Pengujian Nozel Injektor (Nozel Testing):
Makin besar tekanan penyemprotan makin tinggi derajat pengabutan dan komponen
penyemprot yang mengatur bentuk pancaran bahan bakar dinamakan nosel.

Sebelum pengabut dipasang perlu dilakukan


pengujian yang disebut pengujian luncur,
yaitu jarum pengabut (nozel) yang
dicelupkan dalam minyak diesel atau minyak
uji, harus meluncur pada kedudukannya oleh
beratnya sendiri (gambar 2.1). Selanjutnya
nozel harus masih diuji pada tekanan
Gambar 2.1 Percobaan luncur jarum pembukaan yang tepat, suara pada pembuka,
pengabut (nozel)
Sumber, J. Trommelmans, 1993: 12-8 juga pada bocoran
bagian luar dan dalam.

Pasangkan injektor nosel pada alat nozzle


tester dan pastikan tangki tampungan bahan
bakar pada alat nozzle tester telah terisi
penuh oleh bahan bakar solar. Lakukan
langkah pembuangan udara pada saluran
bahan bakar pada alat nozzle tester.
Gambar 2.2 Pembuangan Udara Pada
Nozzle Tester
Tekanan injektor pada injektor baru yaitu 151
– 159 [kg/cm2] sedangkan untuk injektor
lama adalah 145 – 155 [kg/cm2] (lebih
tepatnya, lihat buku manual motor diesel
Gambar 2.3 Pemeriksaan tekanan tersebut)
injektor

Bentuk dari pengkabutan injektor nosel yang


baik seperti gambar 2.4d. dengan sudut ± 4o

Gambar 2.4 Pemeriksaan pengkabutan


injektor

Pemeriksaan ada atau tidak adanya


kebocoran, jika ada tetasan bahan bakar,
maka injektor dinyatakan bocor

Gambar 2.5 Pemeriksaan kebocoran


injektor

Pemeriksaan & Cara Mengatasi kebocoran Injektor


Tekan tuas pompa nozzle tester sampai didapatkan tekanan di bawah tekanan
spesifikasi (sebelum tekanan pembukaan injektor) kemudian diamkan beberapa saat.
Perhatikan injektor pada ujung lubang injeksi apakah terjadi tetesan bahan bakar atau tidak.
Apabila ada kebocoran pada injektor maka lakukan langkah perbaikan/overhoul injektor
nosel, lalu bersihkan komponen-komponen di dalamya kemudian cek kembali injektor.
Apabila injektor sudah tidak mungkin dapat diperbaiki maka gantilah injektor dengan yang
baru
2.2.2 Indikator Sedimenter
Cara Memeriksa Kondisi Kerja Lampu Water Indikator Sedimenter
Keterangan :
1. Lepaskan socket konnector water
sedimenter
2. Ambil socket konector yang menuju lampu
indikator water sedimenter
3. Putar kunci kontak posisi ON.
4. Jumper (sambungkan) kedua pin konector
untuk kabel yang menuju lampu indikator.
5. Perhatikan lampu indikatornya. Lampu
akan menyala saat dijamper dan akan mati
saat dilepas.
6. Jika kerja lampu indikator normal, hal ini
Gambar 2.6 Lampu water indikator menunjukkan bahwa masalah ada pada
sedimenter komponen water sedimenter

Cara Memeriksa Komponen Water Sedimenter

Gambae 2.7 Posisi pelampung water sedimenter


Pengujian dengan Multi tester (Avo meter)
1. Lepaskan komponen water sedimenter dari fuel filter.
2. Siapkan multi tester pada posisi Ohm meter
3. Hubungkan kabel pada multi tester pada masing-masing pin pada socket
4. Mainkan posisi pelampung pada water sedimenter.
5. Jika posisi pelampung diatas. Jarum multi tester harus bergerak menunjukan ada
hubungan dan akan putus hubungan saat pelampung ada di bawah, jika tidak berarti
ada kerusakan
Pengujian Langsung Pada Kendaraan
1. Lepaskan komponen water sedimenter dari fuel filter
2. Pasangkan kembali socket komponen water sedimenter pada socket konector yang
menuju lampu indikator
3. Putar kunci kontak posisi ON.
4. Mainkan posisi pelampung pada water sedimenter.
5. Jika posisi pelampung diatas. Lampu akan menyala dan akan mati saat pelampung ada
di bawah.
6. Jika tidak ada perubahan pada lampu indikator, ini menunjukkan bahwa water
sedimenter rusak dan perlu diganti.
Prinsip kerja Sidimenter
Pada pelampung ada magnet permanen, pada komponen water sedimenter ada skalar
NO (normali open) yang dipasang pada ujung, sehingga saat pelampung pada posisi di atas,
skalar tertarik magnet permanen pada pelampung menjadi terhubung.

2.3 Mesin, Alat, dan Bahan


Dalam kegiatan praktek injektor dan indikator sedimenter, peralatan dan bahan yang
dibutuhkan adalah:
Tabel 2.1 Daftar keperluan mesin, alat, dan bahan
NO NAMA JML KETERANGAN
1 Injektor tester 4 pcs Ada
2 Filter bahan bakar dan water sedimenter 2 set Ada
3 Kunci pas, 17 1 pcs Ada
4 Obeng (-) 1 set Ada
5 Avometer 1 pcs Ada
6 Nozzle 4 Unit Ada

2.4 Tahapan Pelaksanaan


1) Siapkan semua peralatan yang diperlukan
2) Lakukan proses pengujian nozel injektor seperti gambar 2.2 sampai gambar 2.5
3) Catat semua data tekanan penyemprotan dan gambar/photo hasil semprotan nozel
injektor
4) Lakukan overhoul nozel injektor, perhatikan komponen-komponennya
dan gambar/photo hasil overhoulnya.
5) Lakukan pengujian lagi seperti langkah no 2 dan 3 selanjutnya bandingkan
hasilnya dengan sebelum di overhoul
6) Perhatikan filter bahan bakar yang ada indikator sedimenter, selanjutnya periksa
komponen sedimenter seperti gambar 2.7
7) Dokumentasikan semua kegiatan praktek

2.5 Dokumentasi Kegiatan Praktek

Melepas injector dari dudukannya melepas injector menggunkan kunci 23

overhaul injektor memasang pada nozzle tester dan membuang


udara
menyetel tekanan injektor

2.6 Pembahasan
Bentuk penyemprotan masih bagus dan dari 4 injektor tidak ada yang bocor dan masih
bisa berfungsi dengan baik. Tekanan semprotan injector masih dalam kondisi standart
untuk kondisi injector lama yaitu 145 kg/cm2

2.7 Kesimpulan Hasil Praktek


Kesimpulannya kita dapat melakukan dan mengetahui tekanan injector dengan alat
nozzle tester dan dapat mengetahui bocor apa tidaknya injector tersebut.Kita juga dapat
membongkar injektor untuk mengetahui komponennya.Selain itu dapat memeriksa sudut
penyemprotan injektor.

Mahasiswa Nilai Dosen

........................... Santoso, S.T.,M.T.

Anda mungkin juga menyukai