Anda di halaman 1dari 16
celompok yang terdiri dari 3-4 orang. ana cara kita mer Diskusikanlah hal berikut. Bentuklah ki Sebagai peserta didik, bagaim: asasi manusia? fri asi! diskusi kelompok kalian. Kumpul kan kepada Guru Buatlah simpulan d Pelanggaran hak asasi manusia menurut UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang, termasuk aparat negara, baik disengaja maupun tidak disengaja. atau Kelalaian yang secara_melawan hukum mengurangi, menghalangi, membatasi, dan/atau mencabut hak ‘asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang ini, dan tidak mendapatkan, atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku. Berdasarkan pengertian di atas, pelanggaran HAM dapat dilakukan oleh individu, kelompok, maupun aparat negara. Pelanggaran HAM yang dilakukan oleh individu terhadap individu _ fain dikatakan sebagai pelanggaran HAM horizontal, sedangkan “pelanggaran HAM yang dilakukan oleh aparat negara terhadap isebut sebagai pelanggaran HAM vertikal. Pelanggaran merupakan tindakan yang merendahkan harkat dan martabat Tindakan itu terjadi karena ada pemicu dan diiringi dengan. ;njalankan nilal praksis Pancasila dari untuk diperiksa ee tujuan tertentu. Objek pelanggaran HAM dapat meni, maupun kelompok. b. Jenis Pelanggaran Hak Asasi Manusia Pelanggaran HAM meliputi pelanggaran hak asasi Mang yang dapat bersifat kejahatan biasa (ordinary Grimes) 4, kejahatan luar biasa (extraordinary crimes). Contoh yang terme kejahatan biasa antara lain pemukulan, penganiayaan, Pencemar, nama baik, dan menghalangi orang untuk Mengekspresi.) pendapatnya. ; Adapun pelanggaran hak asasi manusia yang termasyy kelompok kejahatan luar biasa adalah pelanggaran hak aay manusia yang berat. Hal ini merupakan kejahatan serius tethaday hak asasi manusia. Karakteristik kejahatan hak asasi manus; berat antara lain sebagai berikut. 1) Kejahatan tethadap kemanusiaan dengan bermoti, kekuasaan yang dilakukan secara sistematis dan meiuas 2) Kejahatan ini akan menimbulkan teror juga kekhawatra dan ketakutan dalam diri masyarakat. 3) Kejahatan ini diakui oleh dunia sebagai kejahatan yang paling serius yang harus diselesaikan oleh seluruh negara dan behis- menjadi yurisciksiinternasional jika penyelesaiannya tidak deo diselesaikan pada tingkat nasional 8 nc ia yang 2. Penyebab Pelanggaran Hak Asasi Manusia Penyebab pelanggaran HAM antara lain sebagai berikut 2. Faktor internal (faktor-faktor yang berasal dari dalam dit seseorang) 1) Tidak seimbangnya pelaksanaan hak asasi dan kewaibs! asasi. Perkembangan Kehidupan yang semakin luas mengharustar Setiap manusia untuk dapat bertahan hidup. Hal inilah yang kadangkala menyebabkan permasalahan ketika 5* Kepentingan bersinggungan dengan kepentingan Karena masing-masing menganggap memiliki hak y2n didahulukan, Selain mempunyai hak asasi,setiap manusia juga memp." Kewalban 252s, Kewajban asasi mahusia adalah merah®” tepemin dan melindungi hak asasi manusia lainny2. tidak ada pihak yang mau mengalah inilah yang ke" s) Seana Untuk melakukan pelanagaran HAM: WAN, edanya kesepahaman dan kesamaan mengenal K° Pada tataran konsep, bel antara Yang memandane Ppa 202 kesepahaman ant IAM bersifat universal (univer eral N@watganegaraan untuk si oe Gombar 1.4 Setiap orang meni pihak yang mat 3) 4) 5) gidikan P hak dan kewaliban asest. Kewajban as asasi orang lan, Permasalahan cerjac ketia ti dan melindungl hak smicu pelanggaran hak asasi manus, u mengalah. Hal ini dapat mer ahwa setiap bangsa memilki paham paham yang memandang da pelaksanaannya dengan HAM tersendiri dan berbe yang lain. Sikap individualisme Pandangan HAM yang bersifat individualistik dapat men kepentingan umum. Hal int arena orang akan berorienta terhadap kepentingan individu tanpa memperhatiken kepentingan orang lain. Dengan kondisi seperti ini, orang merasa tidak peduli dengan fhakchak orang lain, yang penting ‘adalah hak dirinya terpenuh Kurangnya kesadaran tentang Hak Asasi Manusia pemahaman terhadap HAM yang tidak sama ™ pandangan terhadap HAM juga berbede-beda. ka sese0 sadar akan pentingnya menjunjung HAM, dalam persikap & bertingkah laku, seseorang jkan hatichati agar tidak © melanggar HAM. Hal int erbeda dengan orang YN ku rremiliki kesadaran terhadap HAM, Orang akan ° tidak mengindahkan hak-hak orang lain. rendahnya sikap tolerans! Toleransi merupakan salah satu Ki yang harmonis, aman dan damai. D' rang akan berpikir ulang jika tau melakukan pelangga’an HAM. raktor eksternal (faktor-faktor diri seseorang) temahnya dan kurang berun hukum. ‘aparat penegak huku enyebetl gsinya jembage-lermeo" im, seperti polis Jaks dan pe’ ksmk/MAl vancasila dan Kewarganegaraan unt! yang kurang maksimal akan semakin memperburuk upaya penegakan HAM bagi pelaku pelanggaran HAM. Penguatan aparat penegak hukum sangat diperlukan untuk menjamin tegaknya hukum bagi kasus pelanggaran HAM. 2) Penyalahgunaan kekuasaan Faktor ini lebih terkait dengan unsur kepentingan yang menaunginya. Kepentingan individu atau kelompok terhadap kekuasaan terkadang melegalkan segala cara, bahkan tidak masalah jika harus melakukan pelanggaran HAM sekalipun. 3) Penyalahgunaan kemajuan teknologi Perkembangan teknologi selain membawa dampak positif juga membawa dampak negatif yang tidak kalah penting. Berbagai pelanggaran HAM dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi, seperti melalui media televisi, surat kabar, telepon, dan internet. Contohnya, pelanggaran HAM melalui media internet. Kasus penculikan, pemerasan, bahkan berujung pembunuhan terkadang memanfaatkan media ini. Tidak jarang pula pelanggaran HAM yang mengakibatkan dampak terhadap mental dan psikologis berupa kekerasan verbal, seperti hinaan, cacian, dan makian, di dunia yang serba digital ini. 3. Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia Pada paruh kedua abad ke-20, standar hak asasi manusia telah dirumuskan dan diterima secara luas oleh bangsa-bangsa di 3. Namun, sayangnya pelanggaran HAM menjadi fenomena menoreh perjalanan sejarah dunia. Hal yang sama juga donesia. Ada beberapa pelanggaran hak asasi manusia ‘adi di Indonesia. Pelanggaran-pelanggaran itu antara lain ai berikut. ang dilakukan secara digital te ) a Peristiwa Tanjung Prick (1984) Pes ‘ Peristiwa ini terjadi pada pada tanggal !eptemba, Peristiwa ini eae rest ‘SARA Guku, Agama, yd" Antargolongal ). Dalam peristiwa ini diduga terjadi Pembun, i penangkapan dan penahanan sewenang-wenang, Penytsa dan penghilangan orang secara paksa. 1 Peristiwa Aceh (1990-1998) b. Peristiwa ini terjadi ketika Daerah Operasi Militer (op diberlakukan di Aceh. Tragedi pelanggaran HAM terjagi dit. Karena dipicu unsur politis pihak-pihak tertentu yang menginging® Aceh menjadi negara merdeka. Banyak tindakan kekerasar, ilar, ‘oleh rakyat Aceh. Ditemukan sejumlah kasus Pembunuhap penculikan, dan penyiksaan. f © Kasus terbunuhnya Marsinah (1993) Marsinah adalah seorang buruh pabrik PT CPS. Marsinah akti¢ dalam unjuk rasa untuk memperjuangkan nasib para buruh, Selang beberapa hari setelah unjuk rasa, Marsinah ditemukan Meninggal dengan tubuh yang penuh tanda penyiksaan dan penganiaya. Peristiwa ini diduga merupakan peristiwa pelanggaran Hi d. Kasus terbunuhnya wartawan Udin (1996) Fuad Muhammad syafrudin atau Udin adalah seorang wartawan harian Bernas yang cukup kritis. Beliau_meninggs setelah diserang oleh dua orang laki-laki yang tidak dikenal Penyerangan diduga karena penyelidikan dan penulisan Ud tentang kasus korupsi dan manipulasi. ©. Tragedi Trisakti dan Semanggi tahun 1998 Tragedi Trisakti berawal pada tahun 1998, Ekonomi indone miulai goyah sebagai dampak krisis finansial Asia, Akiba harga-harga pun meroket naik. Mahasiswa melakukan 2s demonstrasi besar-besaran menuntut Kestabilan ekonomi 4! hampir seluruh wilayah Indonesia, yang paling besar adal Jakarta. Demonstrasi kemudian Mmengarah agar Presiden Soe! mengundurkan diri. Pada 12 Mei 1998, terjadi demonstrasi mengakibatkan empat mahasiswa Universitas Trisakti menin Kerusuhan merebak pada tanggal 13-15 Mei 1998. | tindakan anarkistis berupa penjarahan dan perusakan. Traged! in tmenimbulkan banyak Korban jiwa, Pada tanggal 11 Satu tahun bersel, 23 Septembs menolak Uni 8N9, tetjadi Tragedi Semanggi ll pada * Mane ne, S23t itu, para mahasiswa berdem @ng-Undang Penanggulangan Keadaan 82h Pendidikan Pancasita dan Kewarganegaraan untuk SMK/N meliputi pembunuhan di terdapat penduduk sipi 5 i yang dibawa sejak Iahir. Sebagai hak dasar yang ¢ manusia, maka negara wajib memberikan perlind awalnya, konsepsi HAM menekankan pada hubunga salah satunya dipengaruhi oleh sejarah pelanggaran HA\ yang dilakukan oleh negara, baik terhadap hak sipi-politik hak ekonomi, sosial, dan budaya. Konsekuensinya, perlindunga den pemajuan HAM tidak hanya menjadi tugas pemerintah saja tetapi juga menjadi kewajiban utama pemerintah. : Hal ini dapat kita lihat dari rumusan-rumusan di Universal Hak Asasi Manusia, Konvenan Internasional Sipil dan Politik, serta Konvenan Internasional tentang Hal Sosial dan Budaya, yang merupakan pengakuan negara terhadap hak asasi manusia sebagaimana menjadi substansi dari ketiga instrumen tersebut. Dengan demikian, negara-lah yang memiliki kewajiban perlindungan dan pemajuan HAM. tan pancasila di Kewajiban negara tersebut ditegaskan dalam konsig "Menimbang”, baik dalam Konvenan Internasional tentang 1" sioil den Politk maupun Konvenan Internasional tentang ¢i* ELonGini SER El Gone Lapa Dee REIETEBEOral Pace) Ayat (8) UD NRI Tahun 1945 menyatakan bahwa pertindun A pemajuan, penegakan, dan pemenuhan HAM adalah ae jawab negara, terutama pemerintah. "9 Dalam hal pelanggaran HAM, jika negara tidak mau meyeli, memproses dan mengadili kasus HAM, negara tersebut diseby, sebagai unwiling/unwilingness. Jika negara tidak mampu, asus pelanggaran HAM tersebut akan dilimpahkan kepada Mahkams Pidana internasional. Secara garis besar, Kewajiban negara dalam HAM terri da dua unsur pokok yang harus dialankan, yaitu proteksi (protection dan realsasi (realization). Proteksi atau perlindungan mengharuskan negara menjamin dan melindungi HAM. Negara membuat peraturan secara konstitusional agar semua warganya dapat menikmati hak- hak dasar yang seharusnya dimilki, Contoh konkret proteksi adalah negara membentuk peraturan perundang-undangan dan sejensnye nti memberikan perindungan, pemajuan, dan pemenuhan HAN ‘Adapun unsur realisasi mengarah kepada Kewaliban negara untuk bertindak secara aktif dalam memenuhi HAM. Contohnya, menindak pelaku pelanggaran HAM dengan hukuman seadi-adilnya Peran negara sangat dibutuhkan dan bahkan wajib untuk melindungi, memajukan, dan memenuhi HAM. Lebin lanjut kewajiban dan tanggung jawab negara terhadap HAM antara lair sebagai berikut. kenajban untuk menindakpelaku pelangg: Gambar 1.6Negara memilki dengan hukuman seadi-aciinya an Kewarganegaraan untuk SMK 1) Kewajiban untuk menghormati (the obligation to respect) hak asasi manusia Tugas utama untuk menjamin hak-hak manusia adalah kewajiban untuk menghormati hak asasi manusia. Kewajiban untuk menghormati berarti bahwa negara harus menahan diri dari sesuatu yang melanggar integritas individu atau melanggar kebebasannya, termasuk kebebasan untuk menggunakan sumber-sumber material yang tersedia dengan cara yang terbaik menurutnya untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Dengan demikian, negara memiliki kewajiban untuk tidak mengambil langkah-langkah yang mengakibatkan pelanggaran hak warga negara. Kewajiban untuk melindungi (the obligation to protect) hak asasi manusia Kewajiban untuk melindungi berarti bahwa negara harus mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah individu atau kelompok lain melanggar integritas, kebebasan bertindak, atau hak asasi individu lainnya. Termasuk di dalamnya pencegahan pelanggaran terhadap penggunaan sumber-sumber material. Dengan kata lain, negara perlu secara proaktif memastikan bahwa orang-orang dalam yurisdiksinya tidak menderita pelanggaran hak asasi manusia dari pihak ketiga. Dalam hal ini, negara berusaha menciptakan suatu lingkungan di mana hak-hak dapat dinikrnati Tentu saja, negara tidak bertanagung jawab atas setiap gangguan yang merugikan hak-hak individu oleh pelaku pribadi. Namun, negara bertanggung jawab atas kegagalan mereka yang dapat ditelusuri dari kekurangannya ketika melindungi individu dari individu lain. Contohnya, dengan mengadopsi undang-undang yang memberi ruang bagi terjadinya pelanggaran HAM, atau lalai mencegeh terjadinya pelanggaran HAM Kewajiban untuk memenuhi (the obligation to fulfill hak asasi manusia Kewajiban untuk memenuhi berarti bahwa negara harus mengambil tindakan positif untuk memfasilitasi pemenuhan hak-hak dasar manusia. Contohnya, salah satu hak-hak sipil dan politik adalah hak untuk memilih dan dipilih. Hak ini tidak ada artinya jika negara tidak melakukan apa pun untuk menerapkannya. Demikian pula hak untuk bebas dari penyiksaan, tidak hanya memerlukan Kewajiban untuk tidak meniyiksa, tetapi juga kewajiban untuk mengadopsi semua jenis, langkah-langkah konkret untuk mencegah dan member sanksi atas penyiksaan. Secara formal, kewajiban untuk memenuhi juga melibatkan salah satu kewajiban negara, yakni mengadopsi undang-undang yang sesuai secara internasional. Dengan kata Bab 1| Hak Asasi Manusia kan hak yang sangat dilind, lain, negara harus memasuki hi oleh instrumen internasional ke dalam hukum domestik 4) Kewajiban untuk memajukan/mengembangkan/menin (the obligation to promote) hak asasi manusia Kewajiban untuk memajukan hak asasi manusia menunt negara meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap dasar yang mereka milk sampai kepada pemahaman menger mekanisme penegakannya. Untuk itu, negara perlu Mengadops kebiakan yang mempromosikan hak-hak, baik di dalam neq, (misalnya pendidikan hak asasi manusia, program pelatihan i badan-badan administratif dan peradilan) maupun di Okatkan, Ut aga, hak-hay luar neges Geperti kebjakan Iuar negeri yang kondusif bagi hak ary manusia). Kewajlban untuk mempromosikan mengharusis, negara mengambil langkah-langkah aktif dalam melakus, advokasi, atau mendorong, dan mendukung kemajuan ha, hak asasi, Termasuk di dalamnya, negara perlu memastta, bahwa undang-undang dan prosedur HAM terus dikaji dan diperbaiki Kewajiban dan tanggung jawab negara dalam perlindungan Pemajuan, penegakan, dan pemenuhan HAM dilaksanala, oleh organ-organ negara. Organ-organ negara secara umun tibagi dalam kekuasaan legislatif, Kekuasaan eksekuti don kekuasaan yudikatif Negara Indonesia seba gai negara hukum sesuai dengan Pasal 1 ayat (3) UUD NRI Tahun 1945 walib memberikan perlindungan ia. Hal ini sesuai dengan ciri-ciri negara sat dalam pengakuan dan penghargaan HAM di Indonesia dimulai sejak amandemen kedua Jos NRI Tahun ~ 1945 yang secara eksplis it memasukkan ketentuan HAM menjadi Gambar 17 Kunjungan para manusia yang salah satu cara m mahasisnva ke erikan pada para sswa, m rempromosikan hak asasi Komnas HAM, Pe nahasiwa, atau masy manusia kepada mao Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMk/MaK bagian dari UUD NRI Tahun 1945. Pengakuan dan penghargaan HAM di Indonesia diikuti oleh perlindungan hukum kepada warga negara dengan didirikannya Korisi Nasional Hak Asasi Manusia yang diikuti dengan didirikannya pengadilan HAM di Indonesia. Apabila hak asasi manusia dalam suatu negara terabaikan atau dilanggar dengan sengaja serta penderitaan yang ditimbulkan tidak dapat di atasi secara adil, negara tersebut tidak dapat disebut sebagai negara hukum dan demokrasi dalam arti sesungguhnya. b. Makna Perlindungan, Pemajuan, dan Pemenuhan HAM Sebagaimana yang dikatakan rights based theory, semua orang mempunyai hak yang melekat pada dirinya dan harus dihormati oleh negara. Di sisi lain, banyak terjadi kasus pelanggaran HAM. Kasus pelanggaran HAM secara garis besar banyak didominasi oleh kekuasaan. Pelanggaran HAM dilakukan oleh pihak yang mempunyai kekuatan dan kekuasaan terhadap orang yang lebih lemah. Pelanggaran HAM tidak semata-mata melanggar undang- undang yang berlaku, tetapi juga menurunnya penghargaan kepada harkat dan martabat manusia. Perlindungan HAM Upaya perlindungan HAM ditekankan pada berbagai tindakan pencegahan terjadinya pelanggaran HAM. Perlindungan HAM yang paling utama dilakukan melalui pembentukan instrumen hukum perlindungan HAM oleh pemerintah karena negaralah yang memiliki tugas utama untuk melindungi hak-hak asasi warga negaranya. Perlindungan HAM lainnya adalah memperkuat sistem perlindungan hak asasi manusia dengan mendirikan lembaga-lembaga baru untuk memberikan perlindungan hak asasi manusia seperti, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), atau Komisi Ombudsman Nasional, dan dibentuknya pengadilan HAM ad hoc. Selain itu, juga dapat dilakukan upaya pencegahan pelanggaran HAM yang dilakukan individu maupun masyarakat melalui berbagai kegiatan sehari-hari, seperti (2) kegiatan belajar bersama dan berdiskusi untuk memahami pengertian dan konsep HAM; (b)_ rempelajari peraturan perundang-undangan tentang HAM maupun peraturan hukum lainnya yang berhubungan dengan perlindungan HAM; mempelajari peran dan fungsi lembaga-lembaga perlindungan HAM, seperti Komnas HAM dan pengadilan HAM; (dé) menghormati hak orang lain, baik dalam lingkungan keluarga, kelas, sekolah, pergaulan, maupun masyarakat; bertindak dengan mematuhi peraturan yang berlaku di lingkungan keluarga, kelas, sekolah, masyarakat, dan negara © Indonesia telah meratifikas! sejumlah instrumen hak asasi manusia (HAM) internasional.Ratifkasi adalah pengesahan perjanjian antamegara dan persetujuan hukum internasional Ke suatu dokumen negara, Berikut sejumlah instrumen HAM internasional yang telah diratifikasi oleh Indonesia, a Geneva Convention Relative to the Treatment of Prisoners of War of August 12, 1949 telah diratifikasi dengan Undang-Undang Nomor 59 Tahun 1958 tentang Ikut Serta Negara Repubjix \ndonesia dalam Seluruh Konpensi Jenewa Tanggal 12 Agustus 1949. Convention of Women's Political Rights telah diratifikasi dengan Undang-Undang Nomor 68 Tahun 1958 tentang Persetujuan Konvens! Hak-hak Politik Kau Perempuan, Convention on the Elimination of all Forms of Discrimination Against Women telah dlratifkasi dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenaj Penghapusan Segala Bentuk Diskiriminasi terhadap Wanita. Convention Against Torture and Other Cruel, Inhuman or Degrading Treatment or Punishment telah diratifikas! dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1998 tentang Pengesahan Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman Lain yang Kejam, Tidak Manusiawi, atau Merendahkan Martabat Manusia, Intemational Convention on the Elimination of All Forms of Racial Discrimination 1965 telah Giratifkasi dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1999 tentang Konvensi Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial 1965. national Covenant on Economic, Social and Cultural Rights telah diratifikasi dengan Undang- indang Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pengesahan Kovenan Internasional tentang Hak-tiak conomi, Sosial dan Budaya ational Covenant on Chil and Political Rights telah diratifkasi dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pengesahan Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik Pemajuan I Pemajuan HAM merupakan proses pembangunan dan pengembangan instrumen hak asasi manusia, baik secara konstitusi maupun kelembagaan. Upaya pemajuan HAM yang telah dilakukan di Indonesia antara lain masuknya Indonesia dalam keanggotaan komisi HAM PBB Tahun 1991 Selanjutnya, melalui berbagai macam institusi seperti Komis! Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) yang dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden No. 50 Tahun 1993. Keputusan itu diikuti dengan pengesahan Komnas Anti Kekerasan terhadap Wanita (Keputusan Pemerintah No. 181, Tahun 1998), dan pembentukan Kementerian HAM pada tahun 1999 yang akhirnya diubah menjadi Direktorat Jenderal Perlindunga" HAM dalam naungan Kementrian Hukum dan HAM. Pad? tahun 1999, Undang-Undang No. 39 tentang HAM diterapka" kernudian diikuti Undang-Undang No. 26 Tahun 2000 tentand Pengadilan HAM. Ketentuan mengenai HAM juga dimuat dalam amandemen UUD NRI tahun 1945. Akhirnya, terdapat pula Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2015 tentang Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia Tahun 2015-2019 Fd 3) Pemenuhan HAM Terwujudnya penegakan hukum atas pelanggaran HAM berkorelasi dengan pemenuhan hak asasi manusia itu sendiri. Pemenuhan HAM erat kaitannya dengan peneaakan hukum. Apabila penegakan hukum tidak berhasil dilakukan, tentu pemenuhan HAM tidak akan dapat terwujud. Dalam penegakan hukum, banyak faktor yang sangat berpengaruh, salah satunya aparat penegak hukum itu sendiri. Aparat penegak hukum merupakan penyelenggara negara yang bertugas melindungi dan memberikan jaminan HAM secara langsung kepada warga masyarakat. Demikian signifikannya fungsi penegakan hukum dalam pemenuhan HAM sehingga pembenahan sistem peradilan, baik itu kemauan dari aparat penegak hukum, maupun kesadaran kritis masyarakat, sangat diperlukan demi terciptanya keseimbangan dan kepastian hukum dalam rangka pemenuhan hak asasi manusia. Hal ini dimaksudkan agar praktik-praktik pelanggaran HAM dapat dihindarkan demi mewujudkan keadilan serta menciptakan budaya tat hukum dalam kehidupan bernegara 2. Upaya Penanganan Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia a. Proses Penyelesaian Kasus Pelanggaran Berat HAM Hingga saat ini, penegakan hak asasi manusia (HAM) merupakan salah satu isu penting dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat di Indonesia. Hal ini karena masih ada pelanggaran HAM di Indonesia yang dianggap belum terselesaikan dengan baik. Lahirnya UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia diharapkan dapat membantu penegakan dan perlindungan HAM di Indonesia Selain itu, lahirnya UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM menjadi tonggak baru dalam perlindungan HAM di Indonesia. Hal tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menegakkan dan melindungi HAM. Undang-undang ini merupakan hukum formal yang merupakan pelengkap dari UU Nomor 39 Tahun 1999. Dengan adanya UU Pengadilan HAM, diharapkan pihak yang berwenang dapat menyelesaikan kasus pelanggaran HAM terdahulu (yang terjadi pada masa lalu) dan mencegah serta mengurangi terjadinya pelanggaran HAM di Indonesia, Upaya penyelesaian penegakan terhadap kasus pelanggaran HAM bergantung pada kondisi pelanggaran itu, apakah kategori berat atau biasa. Apabila termasuk dalam pelanggaran kategori berat, penyelesaiannya melalui Peradilan HAM. Namun, apabila pelanggaran merupakan kategori ringan atau biasa, penyelesaiannya melalui peradilan umum Bab 1| Hak Asasi Manusia KOMNAS Hay’, a» “suber: komnasham gos snnas HAM. Berdasarkan UU No. 26 tahun 2000 tentang Pengadian Ha Sambar 18 Logo Kor 2 ‘hess Manusa, Komnas HAM berwenang menyeldiki pelanggaran hak asasi manusia yang berat, Dalam melakukan peryelidikan, Komnas HAM dapat membentuk tim ad hoc yang ‘err atas Komnas HAM dan unsur masyarakat. Undang-undang pengadilan HAM secara jelas menyebutkan mekanisme yang dapat ditempuh oleh para pencari keadilan, yaitu melalui pengadilan HAM atau pengadilan HAM ad hoc untuk pelanggaran berat, Jika pelanggaran yang dimaksud terjadi di masa lalu, informasi yang dibutuhkan dapat dicari melalui Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR)—dalam kondisi ketika bukti-bukti yuridis sangat sulit untuk diperoleh Selain aturan khusus pengadilan HAM bagi pelanggaran berat, Undang-Undang No. 26 Tahun 2000 ini juga memberikan upaye hukum melalui jalur yang lain. Penyelesaian pelanggaran HAM biasa diatur dalam KUHP dan undang-undang lain, melalui proses peradian di pengadilan umum, pengadilan tata usaha negara (PTUN), lemibaga praperadilan, dan Kornnas HAM. Dalam pengembangan sistem hukum yang ditempuh bangsa Indonesia sebagai upaya penegakan dan perlindungan HAM, maka prinsip yang dijadikan acuan adalah sebagai berikut. a) Prinsip transparansi, yaitu pembahasan naskah RUU harus terbuka. Artinya adalah DPR dan presiden dalam membuat UU harus terbuka menerima masukan dari masyarakat. b) Prinsip supremasi hukum, yaitu kepastian hukum, persamaan kedudukan di depan hukum dan keadilan hukum berdasarka” proporsionalitas. © Prinsip profesionalisme, yaitu dalam penyusunan a” pembentukan hukum, keikutsertaan dan peranan paket pakar hukum dan nonhukum yang relevan harus diutamska" sehingga diharapkan dapat melahirkan perundang-undang®" yang berkualitas. C7 Proses Penyelesaian Kasus Pelanggaran Berat HAM Adapun proses penyelesaian kasus pelanggaran berat HAN menurut UU Nomor 26 Tahun 2000) adalah sebagai berikut Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMK/MAK Kelas X 1) Penyelidikan, penyidikan, dan penangkapan Penyelidikan dilakukan oleh Komnas HAM, yang memiliki wewenang dalam hal berikut. a) Melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap peristiwa yang timbul dalam masyarakat yang berdasarkan sifat atau lingkupnya patut diduga terdapat pelanggaran berat HAM. b) Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang atau sekelompok orang tentang terjadinya pelanggaran berat HAM serta mencari keterangan dan barang bukti. ©) Memangail pihak pengadu, korban, atau pihak yang diadukan untuk diminta dan didengar keterangannya. d) Memanggil saksi untuk dimintai kesaksiannya. e) Meninjau dan mengumpulkan keterangan di tempat kejadian dan tempat lainnya jika dianggap perlu. f) Memanggil pihak terkait untuk melakukan keterangan secara tertulis atau menyerahkan dokumen yang diperlukan sesuai dengan aslinya. g) Atas perintah penyidik, dapat melakukan tindakan berupa pemeriksaan surat, penggeledahan dan penyitaan, pemeriksaan setempat, mendatangkan ahli dalam hubungan dengan penyelidikan. idikan yang dilakukan oleh Jaksa Agung Dalam pelaksanaan tugasnya, Jaksa Agung dapat mengangkat penyidik ad hoc yang terdiri atas unsur pemerintah dan masyarakat. jika dalam waktu yang telah ditentukan, penyidikan tidak juga terselesaikan, Jaksa Agung mengeluarkan surat perintah penghentian penyidikan. Tindakan berikutnya adalah penangkapan untuk kepentingan penyidikan berdasarkan bukti permulaan yang cukup. untutan penuntutan dilakukan oleh jaksa agung yang dapat mengangkat penuntut umum ad hoc yang terdiri dari_unsur pemerintah dan masyarakat. Penuntutan dilakukan setelah tahap penyelidikan selesai. Penuntutan dilakukan paling lama 70 hari sejak tanggal hasil penyidikan diterima di pengadilan perkas perkara diserahkan kepada pengedilan HAM oleh ‘Jian diperiksa dan diputuskan. ung untuk kemu pee peikata pelanggaran berat HAM dilakukan oleh majelis hakim pengadilan HAM yang berjumlah 5 orang, terdiri tas 2 orang hakim pada Pengadilan HAM dan 3 orang hakim 3d hoc. Perkara paling lama diperiksa dan diputus dalam 180 hari, terhitung sejak perkara dilimpahkan ke pengadilan HAM 4) Pemeriksaan Bab 1| Hak Asasi Mar pendidikal a eras co Came sy dan melnduig nak aa! eng lh, Pema Ss Mee cc Tanok yang mav mengalah Hal ni dapat meme pelanag: a ran hak asasi manus, bahwa setiap bangsa memilkipa dda pelaksanaannya dengan ba paham yang memandang HAM tersendiri dan berbe yang lain. 3) _Sikap individualisme Pandangan HAM yan kepentingan urium. Hal int terhadap kepentingan indivi kepentingan orang [ain. Dengan kon: merasa tidak peduli dengan hakehak orang lain, y ‘adalah hak dirinya terpenuh 4) Kurangnya kesadaran tentang Pemahaman terhadap HAM yang pandangan terhadap HAM juga ber sadar akan pentingnya menjunjung bertingkah laku, seseorang akan hati-hati 292 melanggar HAM. Hal int berbeda dengan oran rremiliki kesadaran terhadap HAM. Orang eka tidak mengindahkan hak-hak orang lain ividualistik dapat meng 9 bersifat indi kan berorienta karena orang al idu tanpa memperhatika isi seperti ini, 0! ang Hak Asasi Manusia tidak sama meny' ipadia-beda. Jika seseor" HAM, dalam bersikap & tidak sam ang K' jebabk in_cende kunci terciptany® kehidur® 5) gan adanye Toleransi yang harmonis, orang akan ber} atau melakukan Faktor eksternal diri seseorang) Lemahnya dan kurang berfun hukum. ‘Aparat penegak hukum, seperti polisi J aman, pikir ulang jk pelanggaran HAI (faktorfaktor yang erase! ° gsinya jembaga-ermbag? fan pe" ksa, k SMK/M n Pancasila dan Kewarganegaraan unt! | Kewajiban negara tersebut ditegaskan dalam konsiq ""Menimbang”, baik dalam Konvenan Internasional tentang 1," Sipil dan Politik maupun Konvenan Internasional tentang ‘a Ekonomi, Sosial dan Budaya. Dalam hukum nasional, Pasa Ayat (4) UUD NRI Tahun 1945 menyatakan bahwa perlindun a pemajuan, penegakan, dan pemenuhan HAM adalah tanggar? jawab negara, terutama pemerintah. "9 Dalam hal pelanggaran HAM, jika negara tidak mau meyelci memproses dan mengadili kasus HAM, negara tersebut seb, sebagai unwilling/unwillingness. Jika negara tidak mampu, kasys pelanggaran HAM tersebut akan dilimpahkan kepada Mahkamah Pidana Internasional. Secara garis besar, kewajiban negara dalam HAM terdiri dar dua unsur pokok yang harus dijalankan, yaitu proteksi (protect dan realisasi (realization). Proteksi atau perlindungan mengharuskan negara menjamin dan melindungi HAM. Negara membuat peraturan secara konstitusional agar semua warganya dapat menikmati hak hak dasar yang seharusnya dimiliki. Contoh konkret proteksi adalah negara membentuk peraturan perundang-undangan dan sejenis untuk memberikan perlindungan, pemajuan, dan pemenuhan HAM ‘Adapun unsur realisasi mengarah kepada kewajiban negara untuk bertindak secara aktif dalam memenuhi HAM. Contohnya, menindak pelaku pelanggaran HAM dengan hukuman seadil-adiinya Peran negara sangat dibutuhkan dan bahkan wajlb untuk melindungi, memajukan, dan memenuhi HAM. Lebih lanjut kewajiban dan tanggung jawab negara terhadap HAM antara lar sebagai berikut. kenajban untuk menindak pelaku pelanggat Gambar 1.6Negara memilki dengan hukuman seadi-adinye, oo sancasila dan Kewarganegaraan untuk Si

Anda mungkin juga menyukai